Mempermudah akses perusahaan untuk masuk ke pasar uang melalui penerbitan surat
utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pada umumnya pembeli surat utang
atau calon investor akan lebih menyukai jika perusahaan yang menerbitkan surat utang
tersebut sudah menjadi perusahaan publik. Dengan menjadi perusahaan publik, citra dan
nama perusahaan dengan status Tbk (Terbuka) akan lebih dikenal di komunitas
keuangan. Kondisi demikian tentunya tidak hanya akan sangat membantu mempermudah
penerbitan surat utang, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk menerbitkan surat
utang dengan tingkat bunga yang lebih bersaing karena tingkat kepercayaan pasar
terhadap bond issuer yang sudah Go Public lebih tinggi dibandingkan dengan bond
issuer yang belum Go Public.
Konsekuensi
1. Berbagi Kepemilikan
Hal ini dapat diartikan bahwa persentase kepemilikan akan berkurang. Banyak
perusahaan yang hendak Go Public merasa enggan karena khawatir akan kehilangan
kontrol/kendali perusahaan. Sebenarnya hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena jumlah
minimum saham yang dipersyaratkan untuk dijual kepada publik melalui proses Penawaran
Umum (Initial Public Offering/IPO) tidak akan mengurangi kemampuan pemegang saham
pendiri untuk tetap dapat mempertahankan kendali perusahaan.
1. Saham
2. Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Fund/ETF)
3. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI)
4. Obligasi
5. Sukuk
6. Efek Beragun Aset (EBA)
Saham yang dicatatkan di BEI dibagi atas dua papan pencatatan yaitu Papan Utama dan
Papan Pengembangan dimana penempatan dari Perusahaan Tercatat didasarkan pada
pemenuhan persyaratan pencatatan awal pada masing-masing papan pencatatan.
Papan Utama ditujukan untuk Perusahaan Tercatat yang berskala besar, khususnya dalam hal
nilai Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Assets) yang sekurang-kurangnya Rp100 miliar.
Sementara Papan Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum
dapat memenuhi persyaratan pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang
prospektif namun belum membukukan keuntungan.
Untuk Obligasi, Sukuk dan EBA tidak memiliki papan pencatatan yang terpisah sebagaimana
pada Saham. Semua efek yang dicatatkan memiliki persyaratan dan standar yang sama untuk
masing-masing jenis instrumen.
Persyaratan Pencatatan di BEI
Calon Perusahaan Tercatat bisa mencatatkan Efeknya di Bursa, apabila telah memenuhi
syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Bursa.
Persyaratan Pencatatan Saham adalah sebagai berikut:
Calon Perusahaan Tercatat akan dicatatkan untuk pertama kalinya di Papan Utama atau di
Papan Pengembangan apabila memenuhi persyaratan berikut:
Papan Utama Papan Pengembangan
Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan
saham. saham.
Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, Sampai dengan diajukannya permohonan
telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha pencatatan, telah melakukan kegiatan operasional
utama (core business) yang sama minimal 36 bulan dalam usaha utama (core business) yang sama
berturut-turut. minimal 12 bulan berturut-turut.
Laporan Keuangan telah diaudit 3 tahun buku terakhir, Laporan Keuangan Auditan tahun buku terakhir
dengan ketentuan Laporan Keuangan Auditan 2 tahun yang mencakup minimal 12 bulan dan Laporan
buku terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada)
terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
Pengecualian (WTP). (WTP).
Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir
Memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible
memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible
Asset) minimal Rp5.000.000.000,-.
Asset) minimal Rp100.000.000.000,-.
Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham
Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham
yang bukan merupakan Pemegang Saham
yang bukan merupakan Pemegang Saham Pengendali
Pengendali (minority shareholders) setelah
(minority shareholders) setelah Penawaran Umum
Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah
atau perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain
tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaan
atau bagi Perusahaan Publik yang belum tercatat di
Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam
Bursa Efek lain dalam periode 5 hari bursa sebelum
periode 5 hari bursa sebelum permohonan
permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya
pencatatan, sekurang-kurangnya 50.000.000 saham
100.000.000 saham atau 35% dari modal disetor
atau 35% dari modal disetor (mana yang lebih
(mana yang lebih kecil).
kecil).
Jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000 Jumlah pemegang saham paling sedikit 500
pemegang saham yang memiliki rekening Efek di pemegang saham yang memiliki rekening Efek di
Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan: Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan:
1. Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa yang disampaikan kepada OJK telah menjadi
efektif.
2. Nilai awal Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa sekurang-kurangnya sebesar Rp5 miliar dan
maksimum adalah sebesar nilai Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif sebagaimana tertuang dalam Prospektus.
Persyaratan Pencatatan Obligasi dan Sukuk adalah sebagai berikut:
Proses evaluasi calon Emisi didasarkan pada kinerja Perusahaan selama 3 tahun terakhir,
termasuk kepatuhan dan pemenuhan kewajiban Perusahaan Tercatat bila sudah pernah
menerbitkan Obligasi atau Sukuk sebelumnya. Bursa akan melakukan proses Perjanjian
Pendahuluan Pencatatan Efek (PPPE) selambat-lambatnya 10 Hari Bursa sejak Bursa
memperoleh dokumen dan atau informasi secara lengkap.
Perusahaan Tercatat yang telah mendapatkan Efektif, wajib menyampaikan permohonan
pencatatan Obligasi / Sukuk / EBA selambat-lambatnya 8 Hari Bursa dan membayar Biaya
Pencatatan Awal selambat-lambatnya 3 Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan. Bursa akan
mengumumkan pencatatan 1 Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan.