Anda di halaman 1dari 14

PERUSAHAAN GO PUBLIC

A. PENGERTIAN PERUSAHAAN GO PUBLIC


Go Public berarti menjual saham perusahaan ke para investor dan membiarkan saham
tersebut diperdagangkan di pasar saham. Sebagai contoh, PT. Indofood, PT. Aneka Tambang,
Indosat, dan masih banyak perusahaan lainnya yang sudah menjadi Go Public.
            Sedangkan Perusahaan Publik adalah suatu proses perusahaan yang menjadi
perusahaan terbuka tanpa lewat proses penawaran umum. perusahaan terbuka diketahui
dengan penembatan kata "Tbk" dibelakang nama Perusahaan. Misalnya: PT Telkom Tbk, PT
Kalbe Farma Tbk.

B. PENGERTIAN PERUSAHAAN TERTUTUP DAN TERBUKA


Perusahaan tertutup adalah Suatu perseroan terbatas yang saham-sahamnya masih
dipegang oleh beberapa orang/perusahaan saja, sehingga jual-beli sahamnya dilakukan
dengan cara-cara yang ditentukan oleh anggaran dasar perseroan, yang pada umumnya
diserahkan kepada kebijaksanaan pemegang saham yang bersangkutan.
Dan Perseroan Terbuka adalah Suatu perseroan terbatas yang modal dan saham-
sahamnya dipegang oleh banyak orang/banyak perusahaan, yang penawaran sahamnya
dilakukan kepada publik sehingga jual-beli sahamnya dilakukan melalui pasar modal. Salah
satu ciri perusahaan terbuka adalah perlunya keterbukaan (disclosure) atas informasi
perusahaan kepada publik.
            Bagi perusahaan yang telah go public, pasar modal merupakan sarana bagi
peningkatan nilai perusahaan. Pasar modal memberikan sarana bagi peningkatan nilai melalui
berbagai aksi korporasi yang ditopang oleh keterbukaan informasi secara penuh. Transparansi
berdampak pada efisiensi usaha, peningkatan laba, peningkatan harga saham, competitive
position, dan peningkatan kemakmuran pemegang saham.GO PUBLIC

C. MANFAAT DAN KONSEKUENSI GO PUBLIC


Manfaat
Dengan menjadi perusahaan publik, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh
perusahaan, di antaranya :
1. Memperoleh Sumber Pendanaan Baru
Dana untuk pengembangan, baik untuk penambahan modal kerja maupun untuk
ekspansi usaha, adalah faktor yang sering menjadi kendala banyak perusahaan. Dengan
menjadi perusahaan publik, kendala pendanaan tersebut akan lebih mudah diselesaikan, yaitu:
 Perolehan dana melalui hasil penjualan sebagian saham kepada publik melalui
Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO). Dengan cara ini,
perusahaan dapat memperoleh dana dalam jumlah yang besar dan diterima sekaligus
dengan cost of fund yang relatif lebih rendah dibandingkan perolehan dana melalui
perbankan. Selain itu di masa mendatang, dengan telah menjadi perusahaan publik,
perusahaan juga dapat melakukan Secondary Offering; sehingga perusahaan mempunyai
akses dana yang tanpa batas, melalui global fund manager.
Mempermudah akses kepada perbankan. Dengan menjadi perusahaan publik yang
sahamnya diperdagangkan di Bursa, kalangan perbankan akan dapat lebih mengenal dan
percaya kepada perusahaan. Hal tersebut tidak berlebihan mengingat setiap saat perbankan
dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan melalui berbagai keterbukaan informasi yang
diumumkan perusahaan melalui Bursa. Dengan kondisi demikian, tidak hanya proses
pemberian pinjaman baru akan lebih mudah dibandingkan pemberian pinjaman kepada
perusahaan yang belum dikenal, namun tingkat bunga yang dikenakan juga dimungkinkan
akan lebih rendah mengingat credit risk perusahaan terbuka relatif lebih kecil dibandingkan
credit risk pada perusahaan tertutup;

 Mempermudah akses perusahaan untuk masuk ke pasar uang melalui penerbitan surat
utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pada umumnya pembeli surat utang
atau calon investor akan lebih menyukai jika perusahaan yang menerbitkan surat utang
tersebut sudah menjadi perusahaan publik. Dengan menjadi perusahaan publik, citra dan
nama perusahaan dengan status Tbk (Terbuka) akan lebih dikenal di komunitas
keuangan. Kondisi demikian tentunya tidak hanya akan sangat membantu mempermudah
penerbitan surat utang, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk menerbitkan surat
utang dengan tingkat bunga yang lebih bersaing karena tingkat kepercayaan pasar
terhadap bond issuer yang sudah Go Public lebih tinggi dibandingkan dengan bond
issuer yang belum Go Public.

2. Memberikan Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage) untuk


Pengembangan Usaha
Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan akan memperoleh banyak competitive
advantages untuk pengembangan usaha di masa yang akan datang, yaitu antara lain:
 Melalui penjualan saham kepada publik perusahaan berkesempatan untuk mengajak para
partner kerjanya seperti pemasok (supplier) dan pembeli (buyer) untuk turut menjadi
pemegang saham perusahaan. Dengan demikian, hubungan yang akan terjadi tidak hanya
sebatas hubungan bisnis tetapi berkembang menjadi hubungan yang lebih tinggi tingkat
kualitas dan loyalitasnya. Hal tersebut disebabkan karena mereka sebagai salah satu
pemegang saham akan memberikan komitmen yang lebih tinggi untuk turut serta
membantu pengembangan perusahaan di masa depan;
 Dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan dituntut oleh banyak pihak untuk dapat
selalu meningkatkan kualitas kerja operasionalnya, seperti dalam hal pelayanan kepada
pelanggan ataupun kepada para stakeholders lainnya, sistem pelaporan, dan aspek
pengawasan. Dengan demikian akan tercipta suatu kondisi yang senantiasa memacu
perusahaan dan seluruh karyawannya untuk dapat selalu memberikan hasil yang terbaik
kepada para stakeholdersnya. Bila kondisi ini tercapai, maka perusahaan dari waktu ke
waktu akan menjadi lebih baik dalam menyajikan produk dan jasanya sehingga akan
membuka peluang untuk pengembangan operasi selanjutnya. Banyak perusahaan yang
mampu mempertahankan kelangsungan usahanya dalam waktu yang sangat panjang
dengan menjadi perusahaan publik.

3. Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain dengan pembiyaan melalui


penerbitan saham baru.
Pengembangan usaha melalui merger atau akuisisi merupakan salah satu cara yang
cukup banyak diminati untuk mempercepat pengembangan skala usaha perusahaan. Saham
perusahaan publik yang diperdagangkan di Bursa memiliki nilai pasar tertentu. Dengan
demikian, bagi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, pembiayaan
untuk merger atau akuisisi dapat lebih mudah dilakukan yaitu melalui penerbitan saham baru
sebagai alat pembiayaan merger atau akuisisi tersebut.

4. Peningkatan Kemampuan Going Concern


Kemampuan going concern bagi perusahaan adalah kemampuan untuk tetap dapat
bertahan dalam kondisi apapun termasuk dalam kondisi yang dapat mengakibatkan
bangkrutnya perusahaan, seperti terjadinya kegagalan pembayaran utang kepada pihak ketiga,
perpecahan di antara para pemegang saham pendiri, atau bahkan karena adanya perubahan
dinamika pasar yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk tetap dapat
bertahan di bidang usahanya.
Dengan menjadi perusahaan publik, kemampuan perusahaan untuk dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya akan jauh lebih baik dibandingkan dengan
perusahaan tertutup seperti pada beberapa contoh berikut ini :
1. Bagi perusahaan - perusahaan yang dimiliki oleh keluarga, hingga suatu tahap
pengembangan tertentu sering terjadi perbedaan cara pandang di antara pendiri yang
dapat menimbulkan perpecahan di antara mereka. Dengan menjadi perusahaan publik,
hal tersebut dapat diselesaikan tanpa mengakibatkan perusahaan harus dilikuidasi
terlebih dahulu. Hal tersebut menjadi mudah karena dengan menjadi perusahaan yang
sahamnya diperdagangkan di Bursa, setiap saat pihak pendiri dapat menjual seluruh atau
sebagian porsi kepemilikannya kepada pihak lain melalui Bursa. Selain itu, basis harga
penawarannya juga dapat dengan mudah diperoleh karena harga pasar saham setiap saat
dapat diperoleh di Bursa.
Dengan menjadi perusahaan publik, berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi
perusahaan untuk bertahan dan berkembang tidak lagi semata hanya menjadi persoalan
pendiri perusahaan tetapi juga menjadi permasalahan banyak pihak yang menjadi
pemegang saham perusahaan. Banyak pihak yang akan turut memikirkan solusisolusi
terbaik agar perusahaan dapat terus berkembang.
2. Dalam hal terjadi kegagalan pembayaran utang kepada pihak ketiga sehingga diperlukan
suatu restrukturisasi tertentu, dengan menjadi perusahaan publik, maka proses
restrukturisasi dapat menjadi lebih mudah. Hal tersebut dimungkinkan karena dengan
menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, akan tersedia
jalan keluar bagi kreditur yaitu melalui konversi utang menjadi saham di mana saham
tersebut selanjutnya dapat dijual kepada publik melalui mekanisme perdagangan saham
di Bursa.

5. Meningkatkan Citra Perusahaan (Company Image)


Dengan Go Public suatu perusahaan akan selalu mendapat perhatian media dan
komunitas keuangan. Hal ini memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut untuk
mendapat publikasi secara cuma-cuma, sehingga dapat meningkatkan citranya. Peningkatan
citra tersebut tentunya akan memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha di masa
depan. Hal ini sangat dirasakan oleh banyak perusahaan yang berskala kecil hingga
menengah karena dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di
Bursa, citra mereka menjadi setara dengan perusahaan besar lainnya yang telah memiliki
skala bisnis yang besar dan pengalaman historis yang lama.

6. Meningkatkan Nilai Perusahaan (Company Value)


Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa, setiap saat
dapat diperoleh valuasi terhadap nilai perusahaan. Setiap peningkatan kinerja operasional dan
kinerja keuangan umumnya akan mempunyai dampak terhadap harga saham di Bursa, yang
pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaansecara keseluruhan.

Konsekuensi
1. Berbagi Kepemilikan
Hal ini dapat diartikan bahwa persentase kepemilikan akan berkurang. Banyak
perusahaan yang hendak Go Public merasa enggan karena khawatir akan kehilangan
kontrol/kendali perusahaan. Sebenarnya hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena jumlah
minimum saham yang dipersyaratkan untuk dijual kepada publik melalui proses Penawaran
Umum (Initial Public Offering/IPO) tidak akan mengurangi kemampuan pemegang saham
pendiri untuk tetap dapat mempertahankan kendali perusahaan.

2. Mematuhi Peraturan Pasar Modal yang Berlaku


Pasar modal memang menerbitkan berbagai peraturan. Namun semua ketentuan tersebut
pada dasarnya justru akan membantu perusahaan untuk dapat berkembang dengan cara yang
baik di masa mendatang. Para pemegang saham, pendiri dan manajemen perusahaan tidak
perlu khawatir dengan berbagai pemenuhan peraturan tersebut karena terdapat pihak
profesional yang dapat dimanfaatkan jasanya untuk membimbing dan membantu pemenuhan
peraturan tersebut.

D. PROSES UNTUK MENJADI PERUSAHAAN PUBLIK


Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah proses untuk menjadi perusahaan publik
yang sahamnya diperdagangkan di Bursa adalah merupakan proses yang sulit? Jawabannya
adalah TIDAK.
Ketentuan yang berlaku memang mensyaratkan beberapa persyaratan untuk dapat
menjadi perusahaan publik, namun pada dasarnya persyaratan-persyaratan tersebut bukanlah
hal yang sulit untuk dipenuhi bahkan oleh perusahaan kecil sekalipun. Secara keseluruhan,
setiap Perseroan Terbatas (PT) yang telah beroperasi sekurang-kurangnya 12 bulan, memiliki
Aktiva Bersih Berwujud sekurang-kurangnya Rp5.000.000.000,- (lima miliar Rupiah) dengan
laporan keuangan auditan tahun buku terakhir memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian
dari akuntan publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menjual sekurang-
kurangnya 150.000.000 (seratus lima puluh juta) saham atau: (1) 20% (dua puluh persen) dari
jumlah saham yang diterbitkan - untuk ekuitas kurang dari Rp500.000.000.000 (lima ratus
miliar Rupiah); (2) 15% (lima belas persen) dari jumlah saham yang diterbitkan - untuk
ekuitas mulai dari Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) sampai dengan
Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah); (3) 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang
diterbitkan - untuk ekuitas lebih dari Rp2.000.000.000.000 (dua triliun Rupiah) dan jumlah
pemegang saham publik sekurang-kurangnya 500 (lima ratus) pihak, dapat menjadi
perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa.
Untuk membantu kelancaran penyiapan berbagai dokumen yang diperlukan, termasuk
proses penawaran umum saham kepada publik, calon perusahaan publik dapat menunjuk
Penjamin Pelaksana Emisi (Underwriter) yang bertugas membantu semua persiapan yang
diperlukan hingga saham perusahaaan dapat diperdagangkan di Bursa. Calon perusahaan
terbuka dapat memilih satu atau lebih Penjamin Pelaksana Emisi untuk menunjang proses Go
Public.

Tahapan Proses  Go Public:


1. Tahap Persiapan untuk Go Public
     a. Rekturisasi Perusahaan
     b. Pemberesan surat-surat dan dokumentasi
     c. Dilakukan private placement
2. Tahap Pendahuluan
     a. Penunjukan Pihak yang terlibat
     b. Proses underwriting
     c. Rekturisasi anggaran Dasar
     d. Pembuatan Laporan dan dokumentasi go public
     e. Pencatatan pendahuluan atas saham-saham di bursa efek
3. proses Pelaksanaan Go Public
    a. Proses pengajuan pernyataan pendaftaran
    b. Public expose
    c. Pembuatan dan percetak prospectus 
    d. Road show
   e. Penjatahan di Pasar Modal
   f. Proses jual-beli saham di Pasar Sekunder

Penjelasan Tahap-tahap Perusahaan Yang ingin Go-Public


1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu
yang berkaitan dengan proses go public. Pada tahap persiapan ini yang paling utama yang
harus dilakukan sebuah perusahaan yang akan go public adalah melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham terlebih dulu (RUPS). RUPS bagi sebuah perusahaan merupakan hak
penting dan merupakan kaidah yang diatur dari UU Perseroan Terbatas. Go public harus
disetujui terlebih dulu oleh pemegang saham. Karena go public akan melibatkan modal baru
di luar pemegang saham yang ada maka perlu diputuskan apakah kehadiran modal baru itu
nantinya akan mengubah masing-masing kepemilikan para pemegang saham lama. Berapa
modal yang dibutuhkan, dan berapa modal yang mesti disetor masing-masing pemegang
saham harus terjawab dan memperoleh persetujuan oleh pemegang saham lama. Mekanisme
RUPS yang dilakukan perusahaan yang akan go public ini merupakan mekanisme RUPS
sebagaimana yang ditetapkan oleh UU PT.
Setelah memperoleh persetujuan go public ini maka perusahaan mulai
mempersiapkan penjamin emisi (underwriter) dari perusahaan itu. Underwriter adalah
perusahaan efek yang nantinya akan menjembatani perusahaan efek tersebut ke pasar modal.
Sebagai penjamin maka perusahaan efek itu akan menyiapkan dokumen dan bersama dengan
perusahaan menunjuk pihak-pihak seperti akuntan publik, konsultan hukum, notaris,
perusahaan penilai (appraisal), dan faktor-faktor lain yang sifatnya adminsitrasi.
Akuntan publik dibutuhkan untuk menilai berbagai pernyataan keuangan yang
dikeluarkan oleh perusahaan, konsultan hukum, tentunya antara lain melakukan audit hukum
atas aspek hukum dari bisnis, aset dan berbagai produk hukum yang pernah dikeluarkan dan
yang akan dikeluarkan perusahaan. Sedangkan notaris ditunjuk antara lain untuk mencatat
setiap keputusan yang diambil perusahaan daam rangka proses go public. Tugas notaris
antara lain berkaitan dengan perubahan modal disetor Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (AD/ART).
Appraisal atau perusahaan penilai bertugas untuk menilai aset perusahaan khususnya
dari sisi nilai. Dengan adanya appraisal ini berarti bisa diketahui nilai perusahaan, nilai modal
sehingga nantinya bersama dengan komponen-komponen lainnya, kinerja keuangan dan
operasional bisa dikeluarkan nilai dan harga saham yang layak bila perusahaan itu akan go
public.
Praktis dalam tahap persiapan ini yang melakukan pengolahan data-data perusahaan,
tidak lagi manajemen atau direksi, apalagi pemegang saham pendiri yang banyak terlibat, tapi
sudah orang-orang di luar perusahaan ikut terlibat. Pihak-pihak luar seperti underwriter,
konsultan hukum, akuntan, appraisal dan notaris. Mereka itu merupakan pihak-pihak yang
sudah memahami tugas dan fungsinya bagi perusahaan. Karena itu guna kelancaran proses go
public sebuah perusahaan disarankan menggunakan profesi penunjang pasar modal yang
memperoleh izin dari OJK.

2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran


Dalam tahap ini, perusahaan bersama underwriter membawa dokumen yang
terangkum dalam prospektus ringkas perusahaan ke OJK. Prospektus ringkas merupakan
keterangan ringkas mengenai perusahaan dalam minimal dalam kurun waktu tiga tahun
terakhir. Untuk itu prospektus harus secara ringkas dan padat memuat berbagai informasi
terkait dengan perusahaan, mulai dari company profile, kinerja operasional perusahaan
seperti, neraca rugi laba, proyeksi kinerja perusahaan serta untuk kepentingan apa dana
masyarakat itu dibutuhkan. Pada tahap ini jangan heran kalau perusahaan beserta penjamin
emisinya, konsultan hukum, notaris dan akuntan publik serta appraisal, akan sering modar-
mandir ke Bapepam-LK. Sebab pada tahap ini seluruh pernyataan para profesi pendukung
pasar modal itu (notaris, konsultan hukum dan akuntan), termasuk appraisal dan penjamin
emisi mulai diperiksa secara detil, satu per satu lengkap dengan dokumen pendukungnya.
Pada tahap inilah seleksi tersebut berlangsung. Kalau penjamin emisi memperkirakan harga
jual sahamya Rp 6.000 per saham, maka dokumen pendukung tentang itu harus ada, jelas dan
transparan.
Aspek full disclosure akan mulai terungkap di sini. Jadi dapat dipastikan para profesi
penunjang pasar modal itu, tidak akan main-main dalam memberikan pendapatnya. Meleset
sedikit saja, atau berbeda dengan kaidah yang berlaku ancaman bagi para profesional pasar
modal itu cukup berat, dan harus dibayar mahal. Adapun sanksinya bisa berupa denda hingga
sanksi pidana atau pencabutan izin.
Contoh prospektus:
3. Tahap Penjualan Saham
Dipastikan kurang dari 38 hari OJK sudah memberikan jawaban atas pernyataan
pengajuan pendaftaran perusahaan yang akan go public ini. Kalau setelah melakukan
pendaftaran dan tidak ada koreksi maka pada periode waktu tersebut, pernyataan tersebut
otomatis menjadi efektif. Apabila perusahaan itu sudah dinyatakan efektif, berarti saham dari
perusahaan itu sudah bisa dijual. Penjualan dilakukan melalui penawaran umum (initial
public offering/IPO).
Dalam konteks pasar modal penjualan saham melalui mekanisme IPO ini disebut
dengan penjualan saham di pasar perdana, atau biasa juga disebut dengan pasar perdana.
Penjualan saham dalam pasar perdana mekanismenya diatur oleh penjamin emisi. Penjamin
emisi yang akan melakukan penjualan kepada investor dibantu oleh agen penjual. Agen
penjual adalah perusahaan efek atau pihak lain yang ditunjuk sebelumnya dan tercantum
dalam prospektus ringkas. Oleh Bapepam-LK bagi perusahaan yang akan tercatat di BEI
penjualan saham dalam IPO ini waktunya relatif terbatas, dua atau tiga hari saja. Tapi bagi
perusahaan yang setelah menjual sahamnya tidak mencatatkan di BEI maka penjualan
sahamnya bisa lebih lama lagi. Dan tentunya akan sangat tergantung dari prospektus yang
diajukan pada pernyataan pendaftaran.
Hingga tahap IPO ini, perusahaan sudah bisa dinyatakan sebagai perusahaan publik.
Gelar di belakang perusahaan menjadi Tbk (kependekan dari Terbuka). Sebagaimana
diungkap sebelumnya, perusahaan bisa langsung mencatatkan sahamnya di BEI setelah IPO
bisa juga tidak. Jadi setelah menjadi perusahaan public sama sekali tidak ada keharusan bagi
saham sebuah perusahaan untuk langsung tercatat (listed). Ingat ketika PT Abdi Bangsa Tbk
perusahaan penerbit harian Republika pertama kali go public tidak langsung tercatat di BEI,
melainkan beberapa tahun kemudian. Kendati tidak langsung listing namun perusahaan yang
telah IPO tersebut tetap mengikuti aturan mengenai keterbukaan di pasar modal. Itu berarti
laporan keuangan, corporate action dan ketebukaan informasi lainnya harus disampaikan ke
publik.

4. Tahap Pencatatan di BEI

Efek yang dapat dicatatkan di BEI dapat berupa:

1. Saham
2. Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Fund/ETF)
3. Sertifikat Penitipan Efek Indonesia (SPEI)
4. Obligasi
5. Sukuk
6. Efek Beragun Aset (EBA)

Saham yang dicatatkan di BEI dibagi atas dua papan pencatatan yaitu Papan Utama dan
Papan Pengembangan dimana penempatan dari Perusahaan Tercatat didasarkan pada
pemenuhan persyaratan pencatatan awal pada masing-masing papan pencatatan.
 
Papan Utama ditujukan untuk Perusahaan Tercatat yang berskala besar, khususnya dalam hal
nilai Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Assets) yang sekurang-kurangnya Rp100 miliar.
Sementara Papan Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum
dapat memenuhi persyaratan pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang
prospektif namun belum membukukan keuntungan.
 
Untuk Obligasi, Sukuk dan EBA tidak memiliki papan pencatatan yang terpisah sebagaimana
pada Saham. Semua efek yang dicatatkan memiliki persyaratan dan standar yang sama untuk
masing-masing jenis instrumen.
 
Persyaratan Pencatatan di BEI
 
Calon Perusahaan Tercatat bisa mencatatkan Efeknya di Bursa, apabila telah memenuhi
syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Bursa.
 
Persyaratan Pencatatan Saham adalah sebagai berikut:

1. Badan hukum Calon Perusahaan Tercatat berbentuk Perseroan Terbatas (PT).


2. Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah
menjadi efektif.
3. Memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jajaran anggota
Dewan Komisaris, memiliki Direktur tidak terafiliasi, memiliki Komite Audit atau
menyampaikan pernyataan untuk membentuk Komite Audit paling lambat 6 bulan
setelah tercatat, memiliki Sekretaris Perusahaan.
4. Nilai nominal saham sekurang-kurangnya Rp100.
5. Calon Perusahaan Tercatat tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan
dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan.
6. Bidang usaha baik langsung atau tidak langsung tidak dilarang oleh Undang-Undang
yang berlaku di Indonesia.
7. Khusus calon Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam industri pabrikan, memiliki
sertifikat AMDAL dan tidak dalam masalah pencemaran lingkungan dan calon
Perusahaan Tercatat yang bergerak dalam industri kehutanan harus memiliki sertifikat
ecolabelling (ramah lingkungan).
8. Persyaratan pencatatan awal yang berkaitan dengan hal finansial didasarkan pada
laporan keuangan Auditan terakhir sebelum mengajukan permohonan pencatatan.

Calon Perusahaan Tercatat akan dicatatkan untuk pertama kalinya di Papan Utama atau di
Papan Pengembangan apabila memenuhi persyaratan berikut:
 
Papan Utama Papan Pengembangan
Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan
saham. saham.
Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, Sampai dengan diajukannya permohonan
telah melakukan kegiatan operasional dalam usaha pencatatan, telah melakukan kegiatan operasional
utama (core business) yang sama minimal 36 bulan dalam usaha utama (core business) yang sama
berturut-turut. minimal 12 bulan berturut-turut.
Laporan Keuangan telah diaudit 3 tahun buku terakhir, Laporan Keuangan Auditan tahun buku terakhir
dengan ketentuan Laporan Keuangan Auditan 2 tahun yang mencakup minimal 12 bulan dan Laporan
buku terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada)
terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
Pengecualian (WTP). (WTP).
Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir
Memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible
memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible
Asset) minimal Rp5.000.000.000,-.
Asset) minimal Rp100.000.000.000,-.
Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham
Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham
yang bukan merupakan Pemegang Saham
yang bukan merupakan Pemegang Saham Pengendali
Pengendali (minority shareholders) setelah
(minority shareholders) setelah Penawaran Umum
Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah
atau perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain
tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaan
atau bagi Perusahaan Publik yang belum tercatat di
Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam
Bursa Efek lain dalam periode 5 hari bursa sebelum
periode 5 hari bursa sebelum permohonan
permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya
pencatatan, sekurang-kurangnya 50.000.000 saham
100.000.000 saham atau 35% dari modal disetor
atau 35% dari modal disetor (mana yang lebih
(mana yang lebih kecil).
kecil).
Jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000 Jumlah pemegang saham paling sedikit 500
pemegang saham yang memiliki rekening Efek di pemegang saham yang memiliki rekening Efek di
Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan: Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan:

 Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang  Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang


melakukan penawaran umum, maka jumlah melakukan penawaran umum, maka jumlah
pemegang saham tersebut adalah pemegang pemegang saham tersebut adalah pemegang
saham setelah penawaran umum perdana. saham setelah penawaran umum perdana.
 Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal  Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang
dari perusahaan publik, maka jumlah berasal dari perusahaan publik, maka jumlah
pemegang saham tersebut adalah jumlah pemegang saham tersebut adalah jumlah
pemegang saham terakhir selambat-lambatnya pemegang saham terakhir selambat-
1 bulan sebelum mengajukan permohonan lambatnya 1 bulan sebelum mengajukan
pencatatan. permohonan pencatatan.
 Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang
tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah
 Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat
pemegang saham tersebut adalah dihitung
di Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang
berdasarkan rata-rata per bulan selama 6
saham tersebut adalah dihitung berdasarkan
bulan terakhir.
rata-rata per bulan selama 6 bulan terakhir.
 
Jika calon Perusahaan Tercatat mengalami rugi
usaha atau belum membukukan keuntungan atau
beroperasi kurang dari 2 tahun, wajib selambat-
lambatnya pada akhir tahun buku ke-2 sejak tercatat
sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih
berasarkan proyeksi keuangan yang akan
diumumkan di Bursa.
Khusus bagi calon Perusahaan Tercatat yang
bergerak dalam bidang yang sesuai dengan sifatnya
  usahanya memerlukan waktu yang cukup lama
untuk mencapai titik impas (seperti: infrastruktur,
perkebunan tanaman keras, konsesi Hak
Pengelolaan Hutan (HPH) atau Hutan Tanaman
Industri (HTI) atau bidang usaha lain yang berkaitan
dengan pelayanan umum, maka berdasarkan
proyeksi keuangan calon perusahaan tercatat tsb
selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-6
sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha dan
laba bersih.
Khusus calon Perusahaan Tercatat yang ingin
melakukan IPO, perjanjian penjaminan emisinya
 
harus menggunakan prinsip kesanggupan penuh
(full commitment).
 
 
Proses Pencatatan Saham
 
Berdasarkan evaluasi dan penilaian Bursa, Bursa menyampaikan penolakan atau memberikan
persetujuan prinsip atas permohonan pencatatan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) Hari Bursa
sejak Bursa memperoleh dokumen dan atau informasi secara lengkap. Dalam proses evaluasi
atas permohonan pencatatan tersebut, Bursa akan meminta calon Perusahaan Tercatat
melakukan presentasi mengenai rencana pencatatan sahamnya, dan Bursa juga melakukan
company visit ke calon Perusahaan Tercatat.
 
Persyaratan Pencatatan SPEI adalah sebagai berikut:
 

1. Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan ke OJK telah menjadi efektif.


2. Permohonan pencatatan SPEI di Bursa hanya dapat diajukan oleh Perusahaan Sponsor
yang bersangkutan, Perseroan atau Konsultan Hukum yang terdaftar di OJK yang
diberi kuasa untuk mewakili Perusahaan Sponsor.
3. Surat pernyataan dari Direksi Perusahaan Sponsor, yang menyatakan mengenai:
1. Pemegang SPEI memiliki hak-hak yang sebanding dengan hak-hak yang
dimiliki oleh pemegang saham Perusahaan Sponsor termasuk hak suara dalam
RUPS Perusahaan Sponsor.
2. Penggunaan hak suara di dalam RUPS sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan di atas, hanya dapat dilakukan oleh Pemegang SPEI dengan
memberikan proxy suaranya kepada Bank Kustodian.
3. Hak pemegang SPEI untuk menukar SPEI menjadi Efek Perusahaan Sponsor
dan hak pemegang Efek Perusahaan Sponsor untuk menukar Efek yang
dimilikinya menjadi SPEI.
4. Prosedur penukaran SPEI menjadi Efek Perusahaan Sponsor atau penukaran
Efek Perusahaan Sponsor menjadi SPEI.
4. Memiliki Nilai Kapitalisasi SPEI sekurang-kurangnya Rp250 miliar.
5. Jumlah pemegang SPEI paling sedikit dimiliki oleh 300 pemodal yang memiliki
rekening Efek di Anggota Bursa Efek.
6. Perusahaan Sponsor wajib menunjuk Bank Kustodian untuk bertindak atas nama
Perusahaan Sponsor dalam penyelenggaraan fungsi antara lain:
1. Sebagai Sekretaris Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Bapepam dan LK Nomor IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan
dengan menunjuk sekurang-kurangnya 1 orang pejabat Bank Kustodian.
2. Melaksanakan konversi dari Efek Utama menjadi SPEI dan atau konversi dari
SPEI menjadi Efek Utama.
3. Mewakili kepentingan Pemegang SPEI dalam hal Perusahaan Sponsor
melakukan RUPS.
4. Menyampaikan permohonan kepada Bursa untuk melakukan penyesuaian atas
jumlah SPEI dalam hal Perusahaan Sponsor melakukan tindakan korporasi
yang mengakibatkan penambahan dan atau pengurangan jumlah Efek
Perusahaan Sponsor.
5. Menerbitkan daftar Pemegang SPEI dalam rangka pendistribusian dividen atau
hak lain yang diperoleh setiap Efek Utama kepada setiap pemilik SPEI.
6. Menyampaikan kepada Bursa jadwal-jadwal tindakan korporasi yang
dilakukan oleh Perusahaan Sponsor termasuk penentuan harga teoritis sebagai
akibat rencana pelaksanaan tindakan korporasi tersebut, jika ada.
7. Menyediakan sarana penitipan Efek Utama.
8. Melakukan administrasi data terkini atas kepemilikan SPEI.
7. Bank Kustodian wajib melaporkan kepada Bursa setiap penukaran SPEI menjadi Efek
Perusahaan Sponsor atau penukaran Efek Perusahaan Sponsor menjadi SPEI,
selambat-lambatnya pada Hari Bursa berikutnya setelah terjadinya penukaran
tersebut.
8. Harga perdana SPEI pada saat dicatatkan sekurang-kurangnya Rp1.000,-.
9. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, secara substansi telah
melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama
sekurang-kurangnya selama 36 bulan berturut-turut.
10. Membukukan laba usaha sekurang-kurangnya pada 3 tahun buku terakhir berturut-
turut yang menunjukkan pertumbuhan.
11. Laporan Keuangan Perusahaan Sponsor telah diaudit sekurang-kurangnya 3 tahun
buku terakhir, dengan ketentuan Laporan Keuangan Auditan 2 tahun buku terakhir
dan Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh pendapat
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
12. Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva Berwujud Bersih
(Net Tangible Assets) sekurang-kurangnya setara dengan Rp250 miliar.
 
Persyaratan Pencatatan ETF adalah sebagai berikut:

1. Pernyataan Pendaftaran Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa yang disampaikan kepada OJK telah menjadi
efektif.
2. Nilai awal Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa sekurang-kurangnya sebesar Rp5 miliar dan
maksimum adalah sebesar nilai Unit Penyertaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif sebagaimana tertuang dalam Prospektus.

 
Persyaratan Pencatatan Obligasi dan Sukuk adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi ketentuan umum pencatatan Efek;


2. Berbentuk Badan Hukum;
3. Telah beroperasi sekurang-kurangnya 3 tahun;
4. Ekuitas sekurang-kurangnya Rp20 miliar;
5. Menghasilkan laba usaha untuk 1 tahun terakhir;
6. Pernyataan Pendaftaran telah Efektif;
7. Laporan keuangan telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di OJK untuk
periode 3 tahun terakhir berturut-turut dengan sekurang-kurangnya memperoleh
pendapat Wajar Dengan Pengecualian (WDP);
8. Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang terdaftar di OJK
sekurang-kurangnya BBB- (investment grade).

Persyaratan Pencatatan EBA adalah sebagai berikut:

1. Pernyataan Pendaftaran telah Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


2. Laporan Keuangan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIKEBA) terakhir
telah diperiksa Akuntan Publik yang terdaftar di OJK dengan sekurang-kurangnya
memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
3. Hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang terdaftar di OJK
sekurang-kurangnya BBB- (investment grade).
4. Permohonan Pencatatan disampaikan oleh Manajer Investasi. 

Proses evaluasi calon Emisi didasarkan pada kinerja Perusahaan selama 3 tahun terakhir,
termasuk kepatuhan dan pemenuhan kewajiban Perusahaan Tercatat bila sudah pernah
menerbitkan Obligasi atau Sukuk sebelumnya. Bursa akan melakukan proses Perjanjian
Pendahuluan Pencatatan Efek (PPPE) selambat-lambatnya 10 Hari Bursa sejak Bursa
memperoleh dokumen dan atau informasi secara lengkap.
Perusahaan Tercatat yang telah mendapatkan Efektif, wajib menyampaikan permohonan
pencatatan Obligasi / Sukuk / EBA selambat-lambatnya 8 Hari Bursa dan membayar Biaya
Pencatatan Awal selambat-lambatnya 3 Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan. Bursa akan
mengumumkan pencatatan 1 Hari Bursa sebelum tanggal pencatatan.

Anda mungkin juga menyukai