Keperawatan
Elektronik
(E-Askep) dan
Sistem Informasi
Pelayanan
Kesehatan
Alfian Misran
Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS)
Pemanfaatan sistem
informasi manajemen rumah Tapi juga untuk pelayanan
sakit ini bukan sekedar agar yang lebih baik
rumah sakit terlihat modern
SDM • Sumber Daya Manusia seperti tenaga teknis atau tenaga ahli yang
berkualitas
Modul UGD
Modul IRD
Modul Persalinan
Modul Paviliun
Modul Piutang
Modul Kas-Bank
Modul Budgeting
Modul Akutansi
Alfian Misran, E-Askep dan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan 18
Modul Sistem Human Resources
Development (HRD)
Modul
Modul Modul RSU
Penggajian
Personalia Pendidikan
/ Payroll
Sumber: Admissions and Discharge Guidelines Health Strategy Implementation Project (2003)
• mendadak,
• mengalami trauma berat,
• penyakit dalam grade lanjutan, dan
• penyakit yang mengancam nyawa pasien.
Dokter adalah orang yang menentukan apakah pasien perlu dirawat atau tidak.
Prinsip pelayanan melalui ke bagian gawat darurat adalah hanyalah pasien yang
mengalami kegawatdaruratan.
Faktor yang penting dalam memasukkan pasien melalui gawat darurat adalah
sebagai berikut:
• adanya proses triase, penilaian kondisi klinis pasien, pemeriksaan radiologi dan patologi klinik yang
cepat.
• dari hasil tersebut dapat dilakukan pendiagnosisan penyakit yang cepat
• adanya keputusan dari dokter senior saat pengambilan keputusan perawatan.
• adanya kerjasama antar multidisiplin ilmu.
78%
berasal dari
unit gawat pasien yang
9%
darurat baru selesai
operasi pasien
13%
dengan
tindakan
ringan,
seperti:
• diagnostik
maupun
terapi
• CT-Scan
kontras
• BNO-IVP
• pemeriksaan
darah
• bedah minor
Keluhan Utama
Informasi Biografis
Riwayat Keluarga
Riwayat Psikososial
1. Pembuatan Kebijakan
• Kebijakan yang diambil dalam strategi pengembangan rumah sakit
adalah untuk menciptakan alur (pathway) perawatan pasien yang
yang aman dan dilaksanakan secara konsisten.
• Objektif dari kebijakan yang akan dibuat adalah untuk membuat
standar klinis yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
admisi dan discharge pasien.
• Kebijakan yang dibuat harus melibatkan semua lini pelayanan dari
rumah sakit mulai dari direktur utama, direktur umum, kepala
bagian hingga para staf pelaksana.
• Kebijakan yang diambil harus bisa memastikan bahwa semua
kebutuhan pasien terpenuhi secara adil dan merata.
2. Tujuan
• mencegah admisi yang tidak penting
• mengurangi angka timbulnya re-admisi
• meminimalkan adanya kejadian delayed discharge
• meyakinkan pasien bahwa ia dilayani tepat waktu dan tepat
terapi dan sesuai dengan kebutuhan
• mendukung pengelolaan tempat tidur rumah sakit, hari rawat
dan interval penggunaan tempat tidur secara optimal.
• memastikan pasien dan anggota keluarga lainnya bahwa
mereka menerima informasi yang sama dan jelas serta terlibat
langsung mulai dari proses admisi sampai proses discharge.
• kekurangan staf
• sensus yang tinggi
• lembur kerja
• kurangya pengetahuan tentang apa yang dituliskan dalam dokumentasi
Riwayat Pemeriksaan,
Evaluasi dari tujuan
keperawatan yang pengobatan dan
keperawatan serta
terdiri dari promosi kesehatan
Masalah-masalah Perencanaan serta modifikasi rencana
masalah-masalah untuk membantu
yang aktual tujuan saat ini dan tindakan dalam
yang sedang terjadi pasien mencapai
maupun potensial yang akan datang mencapai tujuan
maupun yang tujuan yang telah
yang telah
diperkirakan akan ditetapkan
ditetapkan
terjadi sebelumnya
Penerapan
sistem • Meningkatkan proses
informasi ini pendokumentasian
secara • Mengurangi biaya operasional
komprehensif • Meningkatkan pendapatan,
dapat dan
membantu • Meningkatkan kepuasan
organisasi pengguna teknologi informasi
dengan:
Alfian Misran, E-Askep dan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan 60
Kekurangan dalam Penggunaan
Dokumentasi dengan ICNP
• Dibutuhkan kesiapan dan motivasi perawat dalam
penggunaan ICNP
• Masih ada perawat yg menggunakan dokumentasi dengan
kertas, sehingga penggunaan ICNP tidak maksimal, dan
penerimaan masing-masing perawat terhadap ICNP masih
berbeda.
• Sistem ini mendukung untuk penyimpanan data,
namun kurang mendukung dalam komunikasi dan kerja
sama antar petugas kesehatan.
• Fasilitator yang mungkin akan kurang memahami
proses keperawatan, sehingga dapat menghambat
pemahaman mngenai penggunaan sistem tersebut.
• Sering terpaparnya perawat pada radiasi dari sistem
yang digunakan sehingga mempengaruhi kesehatannya.
Alfian Misran, E-Askep dan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan 61
Peran Perawat dalam
ICNP
sebagai wadah
mengembangkan
untuk membantu
Dalam hal ini penelitian
proses
perawat bisa mengenai
pendokumentasian
penerapan ICNP
secara global
Menu
• Pencarian
• Klasifikasi
• Manajemen
• Feedback
• User, dan
• Menu administrator
Pengkajian Evaluasi
Sistem ini dirancang dengan
membuat kumpulan kata
menggunakan sumbu ICNP
dan untuk menentukan
hubungan tiap konsep,
artinya langkah-langkah
asuhan keperawatannya
berurutan mulai dari: