Pengertian Sistem Koloid merupakan sebuah campuran pada zat heterogen (dua fase) antara dua atau
lebih zat di mana partikel-partikel zat koloid (rusak atau terdispersi) didistribusikan secara merata dalam
zat lain (breaking medium atau dispersing).
Sistem koloid mempunyai sebuah sifat unik yang berbeda dari sebuah sifat dalam suspensi atau larutan,
yakni:
a. Efek Tyndall
Karena efek Tyndall dalam dispersi koloid tersebut, partikel koloid cukup besar untuk memantulkan dan
menyebarkan cahaya di sekitarnya. Sementara itu, solusi sejati tidak dapat menunjukkan properti efek
Tyndall.
b. Gerak Brown
Ketika berkas cahaya difokuskan dalam dispersi koloid yang diamati dengan ultramatroskopi, partikel
koloid muncul sebagai partikel kecil yang dapat memantulkan cahaya dan bergerak dengan caraa acak.
Ini karena dalam molekul-molekul medium yakni dapat dispersi yang lebih kecil bergerak pada sebuah
kecepatan yang relatif tinggi, menghasilkan benturan dengan partikel-partikel yang lebih besar yang
secara koloid besar, terus menerus dari semua sisi pada waktu yang bersamaan. Kemudian gerakan
zigzag dengan cara acak terjadi, atau dapat dikenal dengan Gerak Brown.
d. Adsorpsi
Permukaan pada sebuah partikel koloid yakni dapat menarik pada sejumlah partikel yang bermuatan
listrik, proses ini yakni dapat dikenal sebagai adsorpsi. Beberapa sebuah proses yang dapat
menggunakan sifat adsorpsi adalah dalam pemutihan gula tebu, produksi obat-obatan dan pemurnian
air.
e. Elektroforesis
Ketika arus listrik tegangan rendah yang dapat mengalir ke dalam sebuah dispersi koloid, pada partikel
koloid yakni dapat bergerak dalam menuju elektroda negatif maupun elektroda positif.
Terdapat beberapa jenis pada sebuah sistem koloid, diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Sol Padat
Sistem koloid yakni dapat terbentuk dari sebuah fase terdispersi dalam bentuk padatan dan fase
pendispersi padat. Contohnya ialah pada sebuah kacamata yang berwarna dan berlian hitam.
b. Sol
Sistem koloid yakni dapat terbentuk dari fase terdispersi dalam bentuk padatan dan fase pendispersinya
dalam bentuk cairan. Contohnya ialah tinta, sol emas, dan warna.
c. Emulsi Padat
Sistem koloid tersebut yakni dapat terbentuk dari dalam fase terdispersi dengan sebuah bentuk cairan
dan fase pendispersinya dalam suatu bentuk padatan. Contohnya adalah mutiara, agar-agar, dan keju.
d. Emulsi
Sistem koloid tersebut yakni dapat terbentuk dari fase terdispersi dalam bentuk fase pendispersi cair
dan fase cair. Contohnya ialah pada santan, susu, dan minyak ikan.
e. Aerosol Padat
Sistem koloid tersebut yakni dapat terbentuk dari fase terdispersi dalam bentuk padatan dan fase
terdispersi dalam bentuk gas. Contohnya adalah debu dan asap.
f. Aerosol Cair
Sistem koloid tersebut ialah terbentuk dari fase terdispersi dalam bentuk cairan dan pada fase
pendispersinya dalam bentuk gas. Contohnya ialah awan, kabut, dan hairspray.
g. Buih Padat
Sistem koloid tersebut ialah dapat terbentuk dari sebuah fase terdispersi dalam bentuk gas dan fase
terdispersi dalam bentuk padatan. Contohnya adalah pada batu apung dan karet busa.
h. Buih
Sistem koloid tersebut ialah dapat terbentuk dari fase terdispersi dalam bentuk gas dan fase terdispersi
dalam bentuk cairan. Contohnya adalah goyang pelek dan busa sabun.