Anda di halaman 1dari 5

Miranda et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (2): 68-72

[JDS]
JOURNAL OF SYIAH KUALA
DENTISTRY SOCIETY
Journal Homepage : http://jurnal.unsyiah.ac.id/JDS/
E-ISSN : 2502-0412

KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL PADA PASIEN OBESITAS DI


LINGKUNGAN RSGM FKG UNPAD

Aldilla Miranda1, Nunung Rusminah1, Prajna Metta1


1
Staf pengajar Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Padjajaran

Abstract

Body Mass Index (BMI) is very related to various periodontal index such as attachment loss, pocket
depth, gingival bleeding and calculus index according to a survey conducted in the United States (the
third National Health and Nutrition Examination Survey/NHANES III). This study aimed to determine
the Periodontal Treatment Needs of obese patients in FKG RSGM UNPAD. This kind of research is
descriptive survey method, obtained a total of 15 obese subjects according to the criteria of BMI (Body
Mass Index). Then performed plaque assessment using plaque index of Silness and Loe, and assesment
of Community Periodontal Index Treatment Needs (CPITN). The results showed that for the CPITN,
60% of the sample experienced bleeding gums (bleeding), CPITN score 1 and 40% of the sample
experienced bleeding and calculus there, CPITN score 2. Conclusions, the results showed all of obese
patients in FKG RSGM UNPAD, need OHI, and more than half need scaling and prophylaxis as
periodontal treatments.

Keyword: Obesity, Periodontal Disease, CPITN

PENDAHULUAN Pada banyak negara, wanita memiliki BMI


yang lebih besar dibandingkan pria. Hal ini
Dewasa ini, obesitas menjadi masalah
berhubungan dengan perubahan gaya hidup,
kesehatan yang utama di seluruh dunia.1
kecenderungan penurunan aktivitas fisik
Badan Kesehatan Dunia (WHO)
karena cara kerja manusia modern yang lebih
mendefinisikan bahwa obesitas itu merupakan
banyak duduk, serta berkembangnya sarana
kondisi abnormal atau kelebihan akumulasi
transportasi yang makin mempermudah
lemak dalam jaringan adiposa yang akan
manusia.
berdampak terhadap kesehatan tubuh
Kelainan jaringan pendukung gigi yang
seseorang. WHO juga memperkirakan bahwa
sering sekali terjadi yaitu gingivitis dan
1 milyar orang mengalami kelebihan berat
badan (indeks masa tubuh/Body Mass periodontitis, gingivitis merupakan suatu
Index/BMI>25) atau obese (BMI>30) pada reaksi inflamasi yang terjadi pada gusi tanpa
tahun 2005 dan akan meningkat menjadi 1,5 kerusakan dari jaringan pendukung lainnya,
milyar orang pada tahun 2015 bila sedangkan periodontitis melibatkan kerusakan
kecenderungan ini terus berlanjut.2 seluruh jaringan periodontal yaitu jaringan
yang mengelilingi dan menunjang untuk tetap
berada dalam soketnya. Periodontitis
 Corresponding author umumnya didefinisikan sebagai kondisi
Email address : aldilla.miranda@fkg.unpad.ac.id jaringan pendukung gigi yang mengalami
68
Miranda et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (2): 68-72

kerusakan. Penyakit ini berjalan lambat dan 3. Subyek diberikan penjelasan mengenai
pada remaja ditandai adanya kehilangan hal-hal yang akan dilakukan kepada
jaringan perlekatan 3 mm atau lebih pada satu subyek selama penelitian berlangsung
atau lebih gigi geligi.3 kemudian dipersilahkan mengisi inform
Survey yang dilakukan di Amerika consent.
Serikat (the third National Health and 4. Operator memposisikan diri sedemikian
Nutrition Examination Survey/NHANES III), rupa sehingga dapat memeriksa kondisi
melaporkan bahwa BMI dan rasio pinggang gusi subyek dengan baik.
dan pinggul sangat berkaitan dengan berbagai 5. Setelah itu, subyek diminta berkumur
indeks periodontal seperti kehilangan untuk menghilangkan sisa makanan.
perlekatan, kedalaman poket, perdarahan gusi 6. Pemeriksaan CPITN dengan
menggunakan probe WHO. Geligi dalam
serta indeks kalkulus.3
rongga mulut dibagi menjadi enam
Berdasarkan penjelasan diatas, maka
sekstan. Penelusuran poket gusi dilakukan
dapat dirumuskan permasalahan, bagaimana
pada enam permukaan pada setiap gigi
kelainan periodontal dan kebutuhan perawatan
yaitu permukaan mesiobukal, bukal,
periodontal pasien obesitas di lingkungan
distobukal, mesiolingual, lingual, dan
RSGM FKG Unpad. Tujuan dari penelitian
distolingual.
ini, yaitu untuk mengetahui kebutuhan
Pemeriksaan CPITN untuk usia ≥20 tahun
perawatan periodontal pasien obesitas di
dilakukan pada sepuluh gigi, yaitu :
lingkungan RSGM FKG Unpad.
17 16 11 26 27
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Klinik
Periodonsia FKG Unpad. Sampel pada 47 46 31 36 37
penelitian ini yaitu pasien yang datang ke
Instalasi Periodonsia FKG Unpad, ko-ass
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
maupun pegawai dengan kriteria: mengalami
1) Pada setiap sekstan terdapat dua gigi
obesitas berdasarkan indeks BMI, kooperatif,
atau lebih dan bukan merupakan
bersedia berpartisipasi dalam penelitian
indikasi pencabutan.
dengan menandatangani inform consent, serta
2) Jika hanya terdapat satu gigi dalam
memiliki jumlah gigi yang mewakili
suatu sekstan, maka gigi tersebut
persyaratan penelitian. Jenis penelitian yang
dimasukkan dalam sekstan sebelahnya.
dilakukan yaitu penelitian survei deskriptif.
3) Jika gigi yang diperiksa dalam suatu
Alat dan bahan penelitian ini yaitu kaca
sekstan tidak ada, maka seluruh gigi
mulut, sonde, pinset, probe WHO (ujungnya
yang terdapat dalam sekstan tersebut
terdapat sebuah bola kecil diameter 0,5mm
diperiksa dan nilai yang dicatat adalah
dan memiliki tanda garis hitam yang terletak
nilai tertinggi.
antara 3,5mm dan 5,5mm dari ujung), masker,
4) Jika salah satu gigi Molar hilang, gigi
sarung tangan, kapas dan alkohol, savlon atau
tersebut tidak digantikan penilaiannya.
chlorhexidine, cotton pellet, gelas kumur,
5) Gigi Molar ketiga diabaikan, keculai
ember, tisu, tempat sampah, kantung plastik,
jika berfungsi sebagai gigi Molar
formulir inform consent, kuisioner penilaian
kedua.
CPITN, formulir pemeriksaan keadaan gusi,
7. Seluruh hasil pemeriksaan dicatat dalam
serta alat pencatat.
masing-masing formulir pemeriksaan.
Langkah-langkah penelitian ini, antara
8. Subjek penelitian dipersilahkan
lain:
meninggalkan tempat pemeriksaan.
1. Persiapan alat dan bahan.
2. Subyek penelitian yang telah memenuhi Analisa data menggunakan metode
kriteria yang telah disebutkan sebelumnya deskriptif, dan disajikan dalam bentuk tabel
dipersilahkan duduk di dental chair. untuk menentukan kesimpulan.

69
Miranda et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (2): 68-72

HASIL OHI, diikuti 40% subjek yang selain


mengalami perdarahan gusi juga terdapat
Penelitian ini dilakukan selama bulan
kalkulus dan membutuhkan perawatan OHI
Januari 2013 terhadap pasien obese yang
dan skeling. Tidak ada subjek dengan keadaan
datang ke klinik Periodonsia RSGM FKG
periodontal yang sehat yang tidak
Unpad dengan memeriksa indeks plak dan
membutuhkan perawatan periodontal, maupun
kebutuhan perawatan periodontal pasien-
subjek dengan keadaan poket ringan serta
pasien tersebut. Hasil penelitian yang
dalam yang membutuhkan perawatan
diperoleh, yaitu:
periodontal lebih kompleks.
I. Karakteristik Responden Tabel 2. Tabel Skor CPITN
Terdapat 15 pasien yang dijadikan
sampel pada penelitian ini. Karakteristik Skor N %
BMI
responden terdapat dalam Tabel 1. Responden
dibedakan berdasarkan usia dan jenis kelamin, 0 0 0 0
dimana usia dewasa muda (20-35 tahun)
merupakan jumlah sampel terbanyak yaitu 1 9 60 31.95
mencapai lebih dari 70% jumlah sampel 2 6 40 30.04
sedangkan untuk jenis kelamin, jumlah laki-
laki hanya lebih banyak satu sampel dari 3 0 0 0
jumlah perempuan, dimana perempuan tingkat 4 0 0 0
obesitasnya lebih tinggi daripada laki-laki.
* 0 = sehat, 1 = bleeding, 2 = bleeding dan
Tabel 1. Tabel Karakteristik Responden terdapat kalkulus, 3 = bleeding, kalkulus, dan
poket dangkal, 4 = poket dalam
N %
BB TB BMI
(kg) (cm)
Tabel 3. Tabel Kebutuhan Perawatan
Umur (th) Periodontal
Kategori N %
20-35 11 83.45 163.68 30.86 73.3 BMI

36-50 1 74 158 29.6 6.7 OHI (1+2+3+4) 9 60 31.95

51 ≥ 3 83 158.33 32.89 30 OHI dan Skeling 6 40 30.04


(2+3+4)
Jenis
Kelamin Kompleks (4) 0 0 0

Laki-laki 8 71 158.25 28.38 53.3 * OHI = Oral Hygiene Instruction


Perempuan 7 96.14 166.78 34.38 46.7

* BB = Berat Badan, TB = Tinggi Badan, BMI = Body PEMBAHASAN


Mass Index Obesitas merupakan masalah
kompleks yang sangat berhubungan dengan
II. Indeks CPITN
Keadaan periodontium pada Tabel 2 penyakit-penyakit kronis lain dimana
diperlukan untuk menentukan kebutuhan prevalensinya semakin meningkat setiap
perawatan periodontal suatu subjek. tahun.4 Banyak penelitian-penelitian
Sedangkan Tabel 3 memperlihatkan sebelumnya yang menyatakan bahwa
kebutuhan perawatan sampel pasien obese prevalensi kelainan periodontal meningkat
pada penelitian ini berdasarkan skor kelainan pada penderita obesitas atau yang menyatakan
periodontal yang terdapat pada subjek. Pada bahwa obesitas menyebabkan perubahan
kedua tabel terlihat bahwa 60% subjek keadaan di dalam rongga mulut seperti
mengalami perdarahan gusi saat dilakukan kelainan periodontal.4,5 Sedangkan penelitian
probing ringan dan dibutuhkan perawatan yang dilakukan kali ini bertujuan untuk
70
Miranda et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (2): 68-72

melihat kebutuhan perawatan pada pasien profesional dimana kedua prosedur tersebut
obese berdasarkan kriteria kelainan bertujuan untuk meningkatkan dan menjaga
periodontalnya, dimana hasilnya kebersihan rongga mulut.
memperlihatkan bahwa semua penderita obese Keterbatasan penelitian ini yaitu hanya
memiliki kriteria kebersihan mulut yang menggambarkan kebutuhan periodontal pada
sedang dengan kelainan periodontal kriteria 1 pasien obese dengan jumlah sampel yang
dan 2. Kriteria 1 memperlihatkan keadaan terbatas, sehingga perlu dilakukan penelitian
periodontal yang terdapat bleeding dan lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih
bleeding yang disertai dengan adanya deposit besar pada daerah populasi yang lebih luas di
luar lingkungan FKG Unpad.
kalkulus pada kriteria 2.
Selain itu, keterbatasan pada penelitian
Hasil penelitian ini memperlihatkan
ini juga karena dilakukan dalam satu waktu
adanya kelainan periodontal yang tetapi tidak
yang hanya menemukan kecenderungan atau
terjadi pembentukan poket periodontal. tren secara keseluruhan sehingga tidak dapat
Seperti pada penelitian penelitian Kumar, et al dilakukan analisis mengenai perubahan yang
tahun 2009, yang hasilnya juga terjadi secara individu. Oleh karena itu,
mengindikasikan terdapat (Community dibutuhkan penelitian lebih lanjut dalam
Periodontal Index) CPI kriteria 1 dan 2 jangka waktu yang panjang untuk melihat
(bleeding dan kalkulus) selain kriteria 3 dan 4. hubungan antara periodontitis dengan obesitas
Sedangkan pada penelitian-penelitian dan perjalanan kelainan periodontal pada
sebelumnya dengan menggunakan indeks individu yang mengalami obesitas, sehingga
yang berbeda, dan membandingkan hubungan dapat dilakukan pencegahan maupun
obesitas dengan periodontitis, menyatakan manajemen yang baik terhadap obesitas dalam
bahwa terdapat hubungan yang signifikan rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan
antara pasien obese dengan pembentukan jaringan periodontal khususnya dan kesehatan
poket dalam.6 tubuh secara umum.
Perbedaan ini kemungkinan
disebabkan oleh perbedaan indeks yang KESIMPULAN
digunakan dalam penelitian, selain itu juga
karena objek pada penelitian ini mayoritas Kesimpulan dari penelitian ini yaitu
penderita obesitas di lingkungan RSGM FKG
adalah pekerja di lingkungan FKG Unpad
Unpad seluruhnya membutuhkan OHI dan
seperti ko-ass dokter gigi dan karyawan,
hampir setengahnya membutuhkan perawatan
sehingga sampel sudah mengerti tentang
skeling dan profilaksis.
bagaimana cara menjaga kebersihan rongga
mulut sehari-hari. Mempertahankan berat
badan normal, diet seimbang dan melakukan DAFTAR PUSTAKA
aktivitas fisik perlu dilakukan untuk
1. Doll S, Paccaud F, Bovert B. Body mass
mengurangi tingkat terjadinya kelainan index, abdonimal adiposity and blood
periodontal akibat obesitas.7 pressure: consistency of their association
Berdasarkan kriteria kelainan across developing and developed
periodontal yang diperoleh pada penelitian ini, countries. International journal of Obesity
maka sampel dengan kriteria kelainan and Related Disorders. 2002;26:48-57.
periodontal 1 sebanyak 60% membutuhkan 2. WHO at
Oral Hygiene Instruction (OHI) dan untuk http//www.who.int/mediacentre/news/rele
kriteria kelainan periodontal 2 sebanyak 40% ases/2005/pr44/en/ index.html. accessed
membutuhkan Oral Hygiene Instruction 17 Desember 2010.
(OHI) dan profilaksis. Prosedur OHI berguna 3. Woods N, Johnson RB, Streckfus CF.
untuk mencegah terjadinya kelainan Comparison of body composition and
peridontal sedangkan prosedur profilaksis periodontal disease using nutritrional
yang terdiri dari selain OHI, juga skeling, assessment techniques: Third National
polishing, dan brushing oleh dokter gigi Health and Nutrition Examination Survey
71
Miranda et al /J Syiah Kuala Dent Soc, 2017, 2 (2): 68-72

(NHANES III). J Clin Periodontol 6. Ylostalo P, Suominen-Taipale L,


2003;52:547-553. Reunanen A, Knuuttila M. Association
4. Zermeno-Ibarra JA, Soledad P, Nuria PM, Between Body Weight and Peridontal
Juan PL. Relationship Between Infection. J Clin Periodontol 2008;
Overweight-Obesity and Periodontal 35:297-304.
Disease in Mexico. Acta Odontol. 7. Khader YS, Bawadi HA, Hroun TF,
Latinoam 2010;23(3):204-9. Alomari M, Tayyem RF. The Association
5. Kumar S, Dagli RJ, Dhanni J,Duraiswamy Between Periodontal Disease and Obesity
P. Relationship of Body Mass Index with Among Adults in Jordan. J Clin
Periodontal Health Status of Green Marble Periodontol 2009;36:18-24.
Mine Laborers in Kesariyaji, India. Braz
Oral Res 2009;23(4):365-9.

72

Anda mungkin juga menyukai