Anda di halaman 1dari 16

Makalah Perencanaan Pembelajaran

MODUL DAN LKPD


Oleh:
Kelompok 5
Elza Ovi Triana 1906104010083
Cut Aida Amanina 1906104010066
Mia Rawalna 1906104010067
Putri Nanda 1906104010090
Muskiyati 1906104010012

Dosen pengampu:
Dra.Fitriana, M.Si
(196701101994032003)

PENDIDIKAN VOKASIONAL KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2021

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat Rahmat-Nyalah makalah ini dapat terselesaikan. Tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk menyelesaikan tugas yang berjudul “ Modul dan LKPD“
Dengan membaca makalah ini kami berharap dapat membantu teman-teman serta
pembaca dapat memahami materi ini dan dapat memperkaya wawasan pembaca. Walaupun
kami telah berusaha sesuai kemampuan,namun kami yakin bahwa manusia  itu tak ada yang
sempurna. Seandainya dalam penulisan makalah ini ada yang kurang, maka itulah bagian dari
kelemahan kami.Mudah-mudahan melalui kelemahan itulah yang akan membawa kesadaran
kita akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan  terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini dan kepada pembaca yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca makalah ini.Untuk itu kami selalu menantikan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi perbaikan penyusunan makalah ini.

Banda Aceh,10 September 2021

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3

2.1. Pengertian Modul ....................................................................... 3

2.2. Tujuan Pembuatan Modul .......................................................... 3

2.3. Komponen-Komponen Modul..................................................... 4

2.4. Karakteristik Modul .................................................................... 5

2.5. Pengertian LKPD......................................................................... 7

2.6. Jenis-Jenis LKPD ....................................................................... 8

2.7. Fungsi LKPD .............................................................................. 10

2.8. Unsur LKPD................................................................................ 10

BAB III PENUTUP......................................................................................... 11

3.1. Kesimpulan ................................................................................. 11

3.2. Saran ........................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tantangan saat ini yang dihadapi oleh pendidikan semakin meningkat karenaTuntutan
terhadap kualitas sumber daya manusia yang semakin meningkat. Salah satu tantangan yang
dihadapi secara langsung dalam proses pembelajaran adalah intake siswa yang tidak merata,
bahkan dalam satu kelas yang sama terdapat peserta didik dengan kecepatan belajar yang
berbeda, sehingga proses pembelajaran menjadi tidak optimal. Selain itu, keterbatasan
sumber belajar di sekolah menjadi hambatan dalam proses pembelajaran. Keterbatasan
sumber belajar berdampak pada kualitas peserta didik sebagai sumber daya manusia.
Perkembangan industri yang semakin tinggi menuntut lulusan untuk memiliki
keahlian disamping kemampuan akademik. Peserta didik harus dibekali dengan keahlian
yang dapat bermanfaat ketika lulus nanti.Oleh karena itu, dibutuhkan suatu bahan yang
sistematis yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran, sehingga akan
mempermudah peserta didik dalam memahami materi sampai dengan mengaplikasikannya di
dunia kerja kelak. Bahan yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran tersebut
dikenal dengan istilah bahan ajar.
Salah Satu bahan ajar yang digunakan guru untuk mengajar adalah modul. Modul
pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup
isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan (Anwar,2010). Dengan adanya modul ini siswa akan memiliki
sumber belajar yang dapat diimplementasikan secara mandiri, dan dapat aktif dalam
pembelajaran yang diikuti nya. Modul saat ini dipakai untuk proses belajar mengajar
biasanya masih menggunakan kertas. Untuk menyeimbangkan gaya belajar siswa yang
bervariasi, dan dapat dilakukan oleh guru yang memiliki minat belajar sekalipun, perlu
dikembangkannya bahan ajar yang dapat mengatasi permasalah-permasalahan dalam proses
pembelajaran. Salah satunya dengan modul dan pemanfaatan teknologi informasi saat ini.
Sejalan dengan Prastowo (2014: 270) salah satu bahan ajar lainnya yang dapat
digunakan untuk mempermudah siswa memahami materi yang diberikan adalah Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD). Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan nama lain dari
Lembar Kerja Siswa (LKPD). Penggunaan kata LKPD disesuaikan dengan kurikulum 2013
yang berlaku saat ini. Dalam kurikulum 2013 revisi 2016, penyebutan kata “siswa” telah
diganti menjadi “peserta didik”. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ini merupakan sarana
1
kegiatan pembelajaran yang dapat membantu mempermudah pemahaman terhadap materi
yang dipelajari.
LKPD merupakan salah satu alterntif untuk membantu siswa untuk menambah
informasi tentang konsep matematika yang dipelajari. LKPD sangatlah praktis dan
didalamnya terdapat beberapa latihan soal. Hal ini dapat membiasakan siswa agar sering
melatih otaknya untuk berfikir kreatis terkait materi pelajaran yang telah dipelajari
sebelumnya, sehingga secara tidak langsung memudahkan guru dalam mengajar (Astari
2017: 151).

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa yang dimaksud dengan Modul ?
2.Apa tujuan pembuatan Modul?
3.Apa saja komponen yang terdapat di dalam Modul?
4. Apa saja karakteristik Modul?
5. Apa pengertian dari LKPD?
6. Apa saja jenis-jenis LKPD?
7. Apa saja fungsi LKPD?
8. Apa sajakah unsur yang terdapat dalam LKPD?

1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian Modul
2.Untuk menegtahui tujuan pembuatan Modul
3.Untuk mengetahui komponen yang terdapat dalam modul
4. Untuk mengetahui apa saja karakteristik Modul
5. Untuk mengetahui pengertian dari LKPD
6. Untuk mengetahui jenis-jenis LKPD
7. Untuk mengetahui fungsi LKPD
8. Untuk mengetahui unsur apa sajakah yang terdapat dalam LKPD

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.2. Pengertian Modul


Modul adalah suatu paket belajar yang berisi satu unit materi belajar, yang dapat
dibaca atau dipelajari seseorang secara mandiri.Modul merupakan suatu unit pengajaran yang
disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan belajar. Salah satu tujuan pengajaran modul
ialah membuka kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut kecepatan masing-masing.
Dianggap bahwa siswa tidak akan mencapai hasil yang sama dalam waktu yang sama dan
tidak sedia mempelajari sesuatu pada waktu yang sama. Pengajaran modul juga memberi
kesempatan bagi siswa untuk belajar menurut kecepatan masing-masing, oleh sebab mereka
menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk memecahkan masalah tertentu berdasarkan
latar belakang pengetahuan dan kebiasaan masing-masing.
Menurut S. Nasution (2003: 205) buku merupakan sumber belajar yang paling umum,
dan modul merupakan salah satu bentuk buku pembelajaran. Dalam modul substansi yang
lebih ditekankan adalah kemandirian siswa (belajar sendiri pada jangka tertentu). “Modul
dapat dirumuskan sebagai unit yang lengkap dan berdiri sendiri dan terdiri atas suatu unit
rangkaian kegiatan yang disusun membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang
dirumuskan secara khusus dan jelas.” Sedangkan yang dimaksud dengan pengajaran modul
adalah pengajaran yang sebagian atau seluruhnya didasarkan atas modul. Menurut Purwanto
(2007: 9) Modul ialah bahan belajar yang dirancang secara sistematik berdasarkan kurikulum
tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan
dipelajari secara mandiri dalam satuan waktu tertentu. Tujuannya agar peserta dapat
menguasai kompetensi yang diajarkan dalam diklat atau kegiatan pembelajaran dengan
sebaik-baiknya. Fungsinya sebagai bahan belajar yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran peserta didik. (Purwanto, 2007: 10).

2.2. Tujuan Pembuatan Modul


Penggunaan modul dalam kegiatan belajar-mengajar bertujuan agar tujuan pendidikan
bisa dicapai secara efektif dan efisien. Para siswa dapat mengikuti program pengajaran sesuai
dengan kecepatan dan kemampuan sendiri, lebih banyak belajar mandiri, dapat mengetahui
hasil belajar sendiri, menekankan penguasaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembuatan modul bertujuan agar peserta didik:

3
1. Dapat belajar dengan kesanggupan dan menurut lamanya waktu yang digunakan
mereka masing-masing. 
2. Dapat belajar sesuai dengan cara dan teknik mereka masing-masing. 
3. Memberikan peluang yang luas untuk memperbaiki kesalahan dan remedial dan
banyaknya ulangan 
4. Dapat belajar sesuai dengan topik yang diminati.

2.3. Komponen-komponen Modul


Aspek-aspek yang dikembangkan dalam penyusunan modul terdiri dari empat
komponen utama, yakni:
1) Petunjuk guru
Guru harus benar-benar mengetahui dan menguasai bahan yang akan disajikan dan
prinsip-prinsip penyampaiannya. Dalam hal ini ada dua hal pokok yang harus dikembangkan
yaitu:

 Uraian umum tentang kedudukan dan keadaan modul tertentu dalam rangka program
pendidikan yang lebih besar. 
 Uraian khusus tentang topik modul, untuk kelas berapa modul tersebut digunakan,
berapa waktu (jam) waktu lamanya, apa tujuan instruksionalnya, pokok-pokok materi
yang dipelajari siswa, prosedur belajar mengajar, baik kegiatan guru maupun alat-alat
dan sumber yang akan digunakan.

2) Program Kegiatan Siswa


Dalam komponen ini terdapat beberapa hal, yakni; tentang identifikasi modul yang
tampak dalam sampul atau jilid yang berkenaan dengan nama, nomor modul, kelas, dan
waktu yang disediakan. Petunjuk untuk siswa yang berupa penjelasan topik yang diberikan,
pengarahan tentang langkah-langkah yang dilakukan, dalam waktu yang disediakan untuk
menyelesaikan suatu modul. 
Tujuan pelajaran yang hendak dicapai oleh siswa, pokok-pokok materi yang harus dipelajari,
alat peraga yang akan dipergunakan, dan petunjuk tentang kegiatan belajar baik untuk
membaca, mengerjakan tugas-tugas maupun cara-cara mengisi lembaran-lembaran lainnya.
3) Lembaran Kerja
Lembaran kerja ini merupakan lembaran yang memungkinkan para siswa belajar
sendiri, baik dalam bentuk pedoman observasi maupun tempat tugas-tugas. Dalam lembaran

4
kerja nampak topik-topik berupa persoalan yang harus diselesaikan atau dikerjakan dalam
format-format tertentu.
4) Alat Evaluasi
Alat evaluasi dalam modul bisa berupa lembar observasi atau tes. Tes ini berisikan
pedoman penggunaan lembaran tes, lembaran jawaban, dan kunci jawaban. Tes tersebut
dapat dilakukan pada pretes dan post-tes. Dengan demikian dapat dilihat dari kemajuan anak
antara sebelum dan sesudah mempelajari modul tertentu.

 Secara garis besar langkah-langkah dalam menyusun dan mengembangkan modul


yaitu: merumuskan sejumlah tujuan intruksional secara spesifik dan dalam tingkah
laku yang operasional yang dapat diamati dan dapat diukur.
 Urutan tujuan- tujuan tersebut menentukan langkah-langkah yang diikuti modul
tersebut.
 Tes diagnostik untuk mengukur latar belakang siswa, pengetahuan dan kemampuan
yang telah dimilikinya sebagai prasyarat untuk mempelajari modul.
 Menyusun alasan atau rasional akan pentingnya modul tersebut dipelajari siswa
 Kegiatan-kegiatan belajar direncanakan untuk membantu dan membimbing siswa agar
mencapai kompetensi dalam belajarnya.
 Menyusun post-test untuk mengukur hasil belajar siswa, hingga seberapa jauh mereka
dapat menguasai  tujuan-tujuan instruksional yang termuat dalam modul tersebut.
 Sumber belajar: berisi tentang sumber-sumber belajarbyang dapat ditelusuri dan
digunakan oleh peserta didik. 

2.4. Karakteristik Modul


Nana Sudjana & Ahmad Rivai (2013: 133), menyatakan bahwa modul mempunyai
beberapa karakteristik tertentu yaitu:

1) Berbentuk unit pengajaran terkecil dan lengkap.


2) Berisi rangkaian kegiatan belajar yang dirancang secara sistematis.
3) Berisi tujuan belajar yang dirumuskan secara jelas dan khusus.
4) Memungkinkan peserta didik belajar mandiri.
5) Merupakan realisasi perbedaan individual serta perwujudan pengajaran individual

. Sementara Menurut Daryanto (2013: 9-11), Untuk menghasilkan modul yang mampu
meningkatkan motivasi belajar, pengembangan modul harus memperhatikan karakteristik
5
yang diperlukan sebagai modul. Maka modul dapat dikatakan baik apa bila memiliki
karateristik sebagai berikut:

1. Self Instruction Pada karakteristik ini, pelajar dituntut untuk belajar secara mandiri,
tanpa bantuan dari seorang pengajar.Sehingga, modul dirancang sedemikian rupa agar
pelajar mudah dalam mencerna isi materi modul tersebut. Oleh sebab itu, untuk memenuhi
karakter self instruction, maka dalam modul harus :
a)Memuat tujuan pembelajaran dengan jelas dan menggambarkan standar kompetensi
dan kompetensi dasar.
b) Memuat materi pembelajaran yang dikemas secara spesifik sehingga memudahkan
peserta didik mempelajarinya secara tuntas.
c) Terdapat contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan dalam memaparkan materi
pembelajaran.
d) Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang dapat digunakan untuk
mengukur penguasaan materi pembacanya.
e) Kontekstual, yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana, tugas dan
lingkungan peserta didik.
f) Penggunaan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami dan komunikatif.
g) Terdapat rangkuman materi pembelajaran.
h) Terdapat instrumen penilaian, sehingga peserta didik dapat melakukan penilaian
sendiri.
i) Terdapat umpan balik terhadap penilaian peserta didik untuk mengetahui tingkat
penguasan peserta didik.
j) Terdapat informasi tentang rujukan/ pengayaan/ referensi yang mendukung materi
pembelajaran yang dimaksud.

2. Self Contained Modul harus memuat seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan
peserta didik.Hal ini bertujuan untuk memberikan materi pembelajaran secara tuntas,
karena materi belajar dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh.

3. Berdiri Sendiri (Stand Alone) Stand Alone merupakan karakteristik modul yang
tidak tergantung pada bahan ajar atau media lain. Artinya, tanpa menggunakan bahan ajar
lain atau media lain, peserta didik dapat 13 mempelajari dan mengerjakan tugas yang ada
dalam modul tersebut.

6
4. Adaptif Modul dikatakan adaptif bila dapat menyesuaikan terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.Selain itu, modul dapat digunakan diberbagai perangkat
keras (hardware).

5. Bersahabat atau Akrab (User Friendly) Modul hendaknya juga memenuhi kaidah
bersahabat atau akrab dengan pemakainya. Setiap instruksi dan informasi yang tampil
bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakai, dalam merespon dan mengakses
sesuai dengan keinginan.

Sesuai karakteristik dalam penulisan modul yang dikemukakan oleh para ahli di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik sebuah modul adalah jelas dan mudah
dipahami, memuat uraian materi pembelajaran secara lengkap dan utuh, memiliki sumber
yang jelas, memuat tujuan pembelajaran, bersahabat, dan adaptif sehingga dapat
digunakan belajar secara mandiri.

2.5. Pengertian LKPD

Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) merupakan materi ajar yang sudah dikemas
sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut
secara mandiri. Dalam LKPD, peserta didik akan mendapat materi, ringkasan, dan tugas
yang berkaitan dengan materi, serta menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami
materi yang diberikan Sadjati (2003: 22).

Menurut Prastowo (2013: 204) LKPD adalah bahan ajar cetak berupa lembar-lembar
kertas berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan pembelajaran yang
harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada pencapaian suatu konsep dasar
yang harus dicapai. LKPD biasanya berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu
tugas, suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar
yang akan dicapainya (Depdiknas, 2004: 18).

Menurut pandangan lain, LKPD bukan merupakan singkatan dari Lembar Kerja Peserta
didik akan tetapi Lembar Kegiatan Peserta didik. Majid (2009: 176) mendefinisikan
Lembar Kegiatan Peserta didik adalah lembaranlembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik.Tugas-tugas yang diberikan peserta didik dapat berupa
teoritis atau tugas-tugas praktis.Sedangkan menurut Trianto (2011: 222) LKPD merupakan

7
panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk
pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk bantuan eksperimen atau
demonstrasi. Menurut Devi (2009: 32) LKPD adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk dan
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa LKPD adalah salah
satu bahan ajar berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi tugas untuk peserta
didik.Tugas-tugas tersebut yang dimaksudkan dapat mengembangkan kemampuan
kognitif dan psikomotorik peserta didik.

2.6. Jenis-jenis LKPD

Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) disusun dengan materi dan tugas dengan tujuan
tertentu. Menurut (Prastowo, 2013: 209) berdasarkan maksud dan tujuan pada pengemasan
materi pada masing-masing LKPD, setidaknya LKPD dibagi menjadi 5 macam jenis yang
secara umum digunakan oleh peserta didik, yaitu sebagai berikut:

1) LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep. LKPD jenis ini
memiliki ciri-ciri yaitu lebih mengutamakan suatu fenomena yang bersifat konkret,
sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Berdasarkan hasil
pengamatan peserta didik, selanjutnya peserta didik diajak untuk mengonstruksi
pengetahuan yang telah dipelajari tersebut. LKPD ini juga memuat apa yang harus
dilakukan peserta didik, meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh
karena itu, LKPD ini terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik
untuk mengamati fenome hasil kegiatannya. Selain itu, terdapat
pertanyaanpertanyaan analisis yang membantu peserta didik untuk mengaitkan
fenomena dengan konsep yang akan mereka bangun dalam benak mereka.
2) LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan mengintregasikan berbagai
konsep yang telah ditemukan. LKPD ini melatih peserta didik untuk menerapkan
konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, setelah peserta didik
berhasil menemukan konsep. Oleh karena itu, LKPD ini memuat tugas untuk
melakukan diskusi, kemudian meminta mereka untuk berlatih memberikan
kebebasan pendapat dan bertanggungjawab. Hal tersebut dimaksudkan agar peserta

8
didik belajar menghormati pendapat orang lain dan berpendapat secara
bertanggungjawab.
3) LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar 21 LKPD jenis ini memuat
pertanyaan atau isian yang jawabannya ada didalam buku. Peserta didik akan dapat
mengerjakan LKPD tersebut jika peserta didik membaca buku, sehingga fungsi
utama LKPD ini adalah membantu peserta didik menghafal dan memahami materi
yang terdapat didalam buku. LKPD ini juga sesuai untuk keperluan remidiasi.
4) LKPD yang berfungsi sebagai penguatan LKPD ini diberikan setelah peserta didik
selesai mempelajari topik tertentu. Materi yang dikemas di dalam LKPD ini lebih
mengarah pada pendalaman dan penerapan materi yang terdapat di dalam buku.
Selain itu, LKPD ini juga coock untuk pengayaan.
5) LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum LKPD ini dibuat dari gabungan
petunjuk praktikum-praktikum. Gabungan tersebut yang akhirnya dikemas dalam
buku tersendiri. Dengan demikian, dalam LKPD bentuk ini, petunjuk praktikum
merupakan salah satu dari LKPD.

Sedangkan menurut Devi (2009: 32) ada dua jenis bentuk LKPD untuk pembelajaran yakni
LKPD untuk eksperimen dan LKPD untuk non eksperimen atau lembar kerja diskusi. Berikut
penjelasan masing-masing kedua LKPD tersebut dibawah ini:

1. LKPD eksperimen
LKPD untuk eksperimen berupa lembar kerja yang memuat petunjuk praktikum yang
menggunakan alat-alat dan bahan-bahan.Sistematika LKPD umumnya terdiri dari
judul, pengantar, tujuan, alat bahan, langkah kerja, tabel pengamatan dan pertanyaan.

2. LKPD non eksperimen


LKPD non eksperimen berupa lembar non kegiatan yang memuat teks yang menuntut
peserta didik melakukan kegiatan diskusi suatu materi pembelajaran.Kegiatan
menggunakan lembar kegiatan ini dikenal dengan istilah DART (Direct Activity to
Relate to The Text Book). DART dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang
berhubungan langsung dengan teks atau wacana. Ada dua jenis DART yaitu model
rekontruktion dan model anylisis.

9
2.7. Fungsi LKPD
Berdasarkan pengertian mengenai penjelasan dari LKPD, dapat diketahui bahwa LKPD
memiliki beberapa fungsi. Prastowo (2013: 205) menyebutkan setidaknya ada empat fungsi
yang dimiliki LKPD sebagai bahan ajar yaitu:
a) Meminimalkan peran guru, namun lebih mengaktifkan peserta didik
b) Mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan
c) Ringkas dan banyak tugas untuk berlatih
d) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik. Penggunaan LKPD
berbasis problem solving Polya berfungsi sebagai bahan ajar yang membantu peserta didik
dalam memahami matematika serta melatih peserta didik untuk mampu memecahkan
masalah secara analisis, logis, sistematis, kreatif, dan mandiri.

2.8. Unsur LKPD


LKPD lebih sederhana daripada modul, namun lebih komples daripada buku jika
dilihat berdasarkan struktur susunannya. Diknas dalam Prastowo (2013: 208) menjelasakan
bahwa:
LKPD terdiri atas enam unsur utama meliputi judul, petunjuk belajar, kompetensi
dasar/materi pokok, informasi pendukung, langkah kerja, dan penilaian. Sedangkan format
dalam penulisan LKPD memuat delapan unsur, yaitu judul, kompetensi dasar yang dicapai,
waktu penyelesaian, peralatan yang diperlukan, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang
harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan.Berdasarkan penjelasan tersebut, dalam
penyusunan LKPD selain memperhatikan bentuk dan syarat-syarat LKPD. Hal lain yang
harus diperhatikan adalah unsur-unsur yang terdapat dalam LKPD tersebut. Unsurunsur ini
dimaksudkan agar peserta didik mudah untuk mengerjakan tugas atau latihan yang terdapat di
dalam LKPD.Secara umum unsur-unsur LKPD yang diungkapkan sebelumnya memiliki
kesamaan, hanya spesifikasinya saja yang terdapat perbedaan.LKPD ini lebih spesifik
mengarah kepada pemecahan masalah (problem solving) untuk meningkatkan kemampuan
menganalisis peserta didik.

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas diapat disimpulkan bahwa

1. Modul merupakan suatu paket belajar yang berisi satu unit materi belajar
mengajar, yang disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan belajar.
2. Penggunaan modul dalam kegiatan belajar-mengajar bertujuan agar tujuan
pendidikan bisa dicapai secara efektif dan efisien. Dengan modul peserta didik
dapar belajar sesuai dengan kesanggupan mereka masing-masing, dapat
belajar sesuai dengan cara dan teknik mereka masing-masing, selain itu,
peserta didik dapat belajar sesuai dengan topik yang diminati
3. Dalam pembuatan modul ada beberapa komponen yang harus di perhatikan,
seperti ;
a. Petunjuk guru
b. Program Kegiatan Siswa
c. Lembar Kerja
d. Petunjuk evaluasi
4. karakteristik sebuah modul adalah jelas dan mudah dipahami, memuat uraian
materi pembelajaran secara lengkap dan utuh, memiliki sumber yang jelas,
memuat tujuan pembelajaran, bersahabat, dan adaptif sehingga dapat
digunakan belajar secara mandiri.
5. Lembar Kerja Peserta didik (LKPD) merupakan materi ajar (terdiri dari
ringkasan materi, tugas dan arahan untu memahami materi) yang sudah
dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat
mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri.
6. 5 macam jenis LKPD secara umum
a. LKPD yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep
b. LKPD yang membantu peserta didik menerapkan dan
mengintregasikan berbagai konsep yang telah ditemukan
c. LKPD yang berfungsi sebagai penuntun belajar
d. LKPD yang berfungsi sebagai penguatan
e. LKPD yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum

11
7. Ada empat fungsi yang dimiliki LKPD sebagai bahan ajar yaitu:
a. Meminimalkan peran guru
b. Mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan
c. Ringkas dan banyak tugas untuk berlatih
d. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik
8. LKPD terdiri atas enam unsur utama meliputi judul, petunjuk belajar,
kompetensi dasar/materi pokok, informasi pendukung, langkah kerja, dan
penilaian

3.2. Saran

Modul dan LKPD merupakan dua hal yang penting dalam proses pembelajaran untuk
menciptakan pembelajaran yang mudah dan efesien, maka seorang guru perlu menggunakan
bahan ajar berupa lembar kerja peserta didik (LKPD dan juga modul pembelajaran.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nana Sudjana. (2004). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Usman Basyiruddin. (2002). Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat


Pers

Santyasa, Wayan,” Metode Penelitian Pengembangan dan Teori Pengembangan


Modul”, dalam http://maskursmkn.files.wordpress.com/2009/07/teori_modul.pdf 

Daryanto. (1993). Media Visual untuk Pengajaran Teknik. Bandung: Tarsito

Sofwan Amri, et.al.(2010). Kontruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi


Pustaka

13

Anda mungkin juga menyukai