Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

"PASAR MODAL"
Mata Kuliah : Bank Dan Lembaga Keuangan

Dosen Pengampu : Fitri Hayati, SE MA

Disusun oleh :

KELOMPOK 1

 Aulia Wardhana (0502191025)


 Azka Rayyani (0502193229)
 Fitri Handayani Sitorus Pane (0502192107)
 Kayla Zahara Putri Nasada (0502193197)
 Khairani (0502193208)
 Rizqia Humaira Nasution (0502193207)
 Rizki Ramadani (0502193232)

AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
merampungkan makalah dari mata kuliah Bank Dan Lembaga Keuangan yang Alhamdulillah
sudah ada ditangan pembaca. Adapun isi makalah ini tentang Pasar Modal.

Besar harapan kami agar makalah ini dapat berguna untuk para rekan-rekan pembaca
agar membantu dalam mencari informasi yang relevan dan aktual serta menambah dan
memperluas wawasan kita mengenai pasar modal.

Kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata yang kami
ucapkan mohon maaf jika dalam proses penulisan makalah ini banyak kekurangan disana dan
disini.

Medan, 13 juni 2021

Penulis

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................1


B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Pengertian Pasar Modal Syariah..............................................................................3


B. Fungsi Dan Karakteristik.........................................................................................5
C. Perkembangan Pasar Modal Di Indonesia...............................................................7
D. Struktur Pasar Modal Di Indonesia.........................................................................9
E. Proses Penawaran Umum (Go Pubic/Initial Public Offering) Di BEI....................13
F. Indeks Harga Saham Dan Obligasi..........................................................................14
G. Instrument Pasar Modal Syariah Di Indonesia........................................................17
H. Mekanisme Berinvestasi Di Pasar Modal................................................................19
I. Risiko Berinvestasi Di Pasar Modal........................................................................21

BAB III PENUTUP.............................................................................................................23

A. Kesimpulan..............................................................................................................23
B. Saran........................................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................25

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya perekonomian di dunia mengakibatkan perubahan


yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang mulai melakukan transaksi ekonomi
melalui berbagai cara, salah satunya adlah dengan menginvestasikan harta atau
uangnya melalui pasar modal. Pasar modal dibentuk untuk mempermudah para investor
mendapatkan asset dan mempermudah perusahaan menjual asset.

Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk mencapai
segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini, untuk
memepermudah transaksi produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek. Fungsinya
sangat membantu berbagai pihak yang terkait.

Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Dimulai


dengan adanya perubahan yang terdapat didalamnya hingga menghasilkan Bursa
Efek Jakarta yang merupakan satu-satunya bursa efek di Indonesia. Aktivitas yang
dilakukan sangat banyak guna membantu para investor dan perusahaan melakukan transaksi
ekonomi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pasar modal syariah ?
2. Apa saja fungsi dan karakteristiknya?
3. Bagaimana perkembangan pasar modal di Indonesia??
4. Bagaimana struktur pasar modal di Indonesia?
5. Bagaimana proses penawaran umum di BEI?
6. Bagaimana indeks harga saham dan obligasi?
7. Bagaimana instrumen pasar modal syariah di Indonesia?
8. Bagaimana mekanisme berinvestasi di pasar modal?
9. Apa saja resiko pengembangan pasar modal syariah?

1
B. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian pasar modal syariah.
2. Untuk mengetahui fungsi dan karakteristiknya.
3. Untuk mengetahui perkembangan pasar modal di Indonesia.
4. Untuk mengetahui struktur pasar modal di Indonesia.
5. Untuk mengetahui proses penawaran umum di BEI.
6. Untuk mengetahui indeks harga saham dan obligasi.
7. Untuk mengetahui instrumen pasar modal syariah di Indonesia.
8. Untuk mengetahui mekanisme berinvestasi di pasar modal.
9. Untuk mengetahui resiko pengembangan pasar modal syariah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PASAR MODAL SYARIAH

Istilah pasar biasanya digunakan istilah bursa, exchange, dan market. Sementara
untuk istilah modal sering digunakan istilah efek, securi ties, dan stock. Pasar modal menurut
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal pasal 1 ayat (12) adalah kegiatan
yang bersang kutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan
efek. Sedangkan yang dimaksudkan dengan efek pada pasal 1 ayat (5) adalah surat berharga,
yaitu surat pe ngakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang,
unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif
dari efek.

Pasar modal dikenal juga dengan nama bursa efek. Bursa efek me nurut pasal 1 ayat
(4) UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek
pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Bursa efek di
Indonesia dikenal Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES). Pada tanggal 30
Oktober 2007 BES dan BEJ sudah dimerger dengan nama Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sehingga dengan demikian hanya ada satu pelaksana bursa efek di Indonesia, yaitu BEI
Sedangkan bagi pasar modal syariah, listingnya dilakukan di Jakarta Islamic Index yang telah
diluncurkan sejak 3 Juli 2000. Belakangan, pada tanggal 12 Mei 2011. Bursa Efek Indonesia
meluncurkan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) berdasarkan Fatwa DSN MUI No.
80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan
Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek. Indeks ini mencerminkan pergerakan
saham-saham yang masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang dikeluarkan oleh Bapepam
dan LK. Menurut beberapa ahli yang dimaksud dengan pasar modal adalah:

1. Tjipto Darmadji dkk, adalah pasar untuk berbagai instrumen ke uangan jangka panjang
yang bisa diperjualbelikan, baik dalam ben tuk utang ataupun modal sendiri.
2. Dahlan Siamat, dalam arti sempit adalah suatu tempat yang terorga nisasi di mana efek-
efek diperdagangkan yang disebut Bursa Efek Bursa efek atau stock exchange adalah
suatu sistem terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang

3
dilakukan, baik secara langsung maupun dengan melalui wakil-wakilnya. Fungsi bursa
efek ini antara lain menjaga kontinuitas pasar dan menciptakan harga efek yang wajar
melalui mekanisme permin taan dan penawaran. Definisi pasar modal dalam arti luas
adalah pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang me nawarkan dan
yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas."
3. Y.Sri Susilo dkk, pasar modal (capital market) adalah pasar ke uangan untuk dana-dana
jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret.
4. Kasmir, pasar modal dalam arti sempit merupakan tempat para penjual dan pembeli
bertemu untuk melakukan transaksi. Artinya, pembeli dan penjual langsung bertemu
untuk melakukan transaksi dalam suatu lokasi tertentu. Lokasi atau tempat pertemuan
disebut pasar. Namun dalam arti luas pengertian pasar merupakan tempat melakukan
transaksi antara pembeli dan penjual, di mana pembeli dan penjual tidak harus bertemu
dalam suatu tempat atau bertemu langsung, akan tetapi dapat dilakukan melalui sarana
informasi yang ada seperti sarana elektronika.
5. Menurut John Downes dan Jordan Elliot Goodman, pasar modal adalah pasar di mana
dana modal - utang dan ekuitas - diperda gangkan. Di dalamnya termasuk penempatan
pribadi sumber-sum ber utang dan ekuitas dan juga pasar-pasar dan bursa-bursa teror
ganisasi.
6. Christopher Pass dan Bryan Lowes menyebutkan pasar modal ada lah suatu pasar untuk
mendapatkan modal pinjaman jangka pan jang perusahaan, modal saham dan obligasi
pemerintah. Pasar modal bersama-sama dengan pasar uang adalah sumber eksternal
utama untuk membiayai industri dan pemerintah.
7. Indra Darmawan, pengertian luas ialah suatu tempat dengan suatu sistem pelayanan yang
terorganisasi yang menyalurkan dana-dana dari dan untuk masyarakat, seperti lembaga
perbankan dan lem baga lainnya yang bersifat komersial, termasuk pasar bursa. Pe
ngertian sempit ialah suatu tempat yang dikelola oleh suatu lem baga untuk
memperjualbelikan surat-surat berharga, dengan para pelaksananya, seperti jasa pialang,
komisioner, dan underwriter?
8. A. Nasution dkk menyatakan pasar modal adalah pasar untuk dana-dana pinjaman jangka
panjang berbeda dengan pasar uang, yang menyediakan dana-dana jangka pendek. Tak
ada bedanya di pasar itu, kendati dalam prinsip pasar modal pinjam antara pinjaman
dipakai oleh industri dan komersial terutama untuk Investasi tetap. Pasar modal dalam
sebuah negara bukanlah suatu lembaga, tetapi semua lembaga itu menyalurkan
penawaran dan permintaan untuk modal jangka panjang dan klaim-klaim atas modal,

4
misalnya bursa, bank, dan perusahaan-perusahaan asuransi. Pasar modal tentunya tidak
hanya berkaitan dengan penerbitan klaim-klaim baru atas modal, tetapi juga pengadaan
klaim-klaim
9. Henricus W. Ismanthono menyebutkan pasar modal adalah p di mana modal, yakni utang
dan ekuitas diperdagangkan. Termasuk di dalamnya penempatan pribadi sumber-sumber
utang dan ekuitas, serta pasar-pasar dan bursa-bursa terorganisasi.

Dengan demikian, pasar modal secara umum merupakan suatu tempat bertemunya
para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dalam rangka memperoleh modal.
Penjual dalam pasar modal merupakan perusahaan yang membutuhkan modal (emiten),
sehingga mereka berusaha untuk menjual efek-efek di pasar modal. Sedangkan pembeli
(investor) adalah pihak yang ingin membeli modal di perusahaan yang menurut mereka
menguntungkan. Sedangkan pasar modal syariah secara sederhana dapat diartikan sebagai
pasar modal yang menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi dan terlepas
dari hal-hal yang dilarang seperti riba, perjudian, spekulasi, dan lain-lain. Pasar modal syariah
secara prinsip berbeda dengan pasar modal konvensional. Sejumlah instrumen syariah sudah
digulirkan di pasar modal Indonesia seperti dalam bentuk saham dan obligasi dengan kriteria
tertentu yang sesuai dengan prinsip syariah. Pasar modal syariah adalah pasar modal yang
seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis efek yang diperdagangkan
dan mekanisme perdagangannya telah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Sedangkan yang
dimaksud dengan efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan di bidang pasar modal yang akad, pengelolaan perusahaan.

B. FUNGSI DAN KARAKTERISTIK

Pasar modal berperan menjalankan dua fungsi secara simultan berupa fungsi ekonomi
dengan mewujudkan pertemuan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak yang memerlukan dana, dan fungsi keuangan dengan memberikan
kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh imbalan bagi pemilik dana melalui
investasi. Pada fungsi keuangan, pasar modal berperan sebagai sarana bagi pendanaan usaha
atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal
(investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan
usaha, ekspansi, penambahan modal kerja, dan lain-lain. Sedangkan pada fungsi yang kedua
pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan
seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat

5
menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan resiko
masing-masing instrumen Modal yang didagangkan dalam pasar modal merupakan modal
yang bila diukur dari waktunya merupakan modal jangka panjang Oleh karena itu, bagi
emiten sangat menguntungkan mengingat masa pengembangannya relatif panjang, baik yang
bersifat kepemilikan mau pun yang bersifat obligasi. Khusus untuk modal bersifat
kepemilikan jangka waktunya sampai perusahaan dibubarkan. Namun, bagi pemilik saham
dapat pula menjualkannya kepada pihak lain, apabila membutuhkan dana atau sudah tidak
ingin lagi menjadi pemegang saham pada perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan bagi
modal yang bersifat obligasi, jangka waktunya relatif terbatas, dalam waktu tertentu dan
dapat pula dialihkan ke pemilik lain jika memang sudah tidak dibutuhkan lagi sebagaimana
halnya modal yang bersifat kepemilikan.

Pasar modal juga mampu menjadi tolak ukur kemajuan perekonomian suatu negara.
Pasar modal memungkinkan percepatan pertumbuhan ekonomi dengan memberikan
kesempatan bagi perusahaan untuk dapat memanfaatkan dana langsung dari masyarakat tanpa
harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Ada beberapa manfaat pasar
modal, yaitu:

1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usa ha sekaligus


memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.
2. Memberikan wahana Investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya
diversifikasi.
3. Menyediakan leading indicator bagi tren ekonomi suatu negara.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan, dan profesionalisme, menciptakan iklim
berusaha yang sehat.
6. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik.
7. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek
8. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan yang bisa
diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas dan diversifikasi investasi.
9. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses risiko kontrol
sosial.

6
Sedangkan menurut MM. Metwally keberadaan pasar modal syariah secara umum berfungsi:

1. Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan bisnis dengan


memperoleh bagian dari keuntungan dan resikonya.
2. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan
likuiditas.
3. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun dan
mengembangkan lini produksinya.
4. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga saham
yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional.
5. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan bisnis
sebagaimana tercermin pada harga saham.

C. PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA

Secara historis, pasar modal telah hadir Jauh sebelum Indonesia merdeka titik pasar
modal atau Bursa Efek telah hadir sejak zaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun
1912 di Batavia titik pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk
kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Secara singkat, tonggak perkembangan pasar
modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:

 14 Desember 1912: Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia oleh


pemerintah Hindia Belanda.
 1914 - 1918 : Bursa efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia 1.
 1925 - 1942 : Bursa efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa efek di
Semarang dan Surabaya.
 Awal tahun 1939 : karena isu politik (perang dunia II ) Bursa efek di Semarang dan
Surabaya ditutup.
 1942 – 1952 : Bursa efek di Jakarta ditutup kembali selama perang dunia II.
 1952 : Bursa efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar Modal
1952 yang dikeluarkan oleh menteri kehakiman (Lukman wiradinata) dan Menteri
Keuangan (Prof. Dr Sumitro djojohadikusumo). Instrumen yang diperdagangkan:
obligasi pemerintah RI (1950).

7
 1956 : program nasionalisme perusahaan Belanda. Bursa efek semakin tidak aktif.
 1956 - 1977 perdagangan di Bursa Efek vakum.
 10 Agustus 1977 Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ
dijalankan di bawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal).
 1997 – 1987 : perdagangan di Bursa efek sangat lesu.
 16 juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola oleh
perseroan terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
 3 juli 2000 : Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan PT Danareksa Investment
Mnagement meluncurkan Jakarta Islamic Index yang berujuan untuk memandu
investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah.
 2002. BEJ mulai mengaplikasikan sistem prdagangan jarak jauh (remote trading).
 14 Maret 2003 : Pasar Modal Syariah diresmikan oleh Menteri keuangan Boediono
didampingi ketua BAPEPAM Herwidayatmo, wakil dari MUI, wakil dari DSN pada
direksi, dieksi perusahaan efek, pengurus organisasi pelaku, dan asosiasi profesi di
pasar modal.
 2007 : penggabungan BEJ dan BES berdasarkan kesepakatan RUPSLB.
 2011 : Dibentuk Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
 2013 : Pasar modal syariah beralih pengawasan ke Otoritas Jasa Keuangn.

Dari data diatas dapat diketahui bahwa meskipun secara resmi pasar modal Syariah
diluncurkan pada tahun 2003, namun instrumen pasar modal Syariah telah hadir di Indonesia
pada tahun 1997. Hal ini ditandai dengan peluncuran Danareksa Syariah pada 3 Juli 1997
oleh PT Danareksa Investment Management. Selanjutnya Bursa Efek Indonesia bekerjasama
dengan PT Dana Reksa Investment Management meluncurkan Jakarta Islamic Index pada
tanggal 3 Juli 2000 yang bertujuan untuk memandu investor yang ingin menanamkan
dananya secara Syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah
disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi dengan penerapan prinsip
Syariah.

Perkembangan selanjutnya instrumen investasi Syariah di pasar modal terus


bertambah dengan kehadiran obligasi Syariah PT Indosat Tbk pada awal September 2002.
Instrumen ini merupakan obligasi Syariah pertama dan dilanjutkan dengan penerbitan
obligasi Syariah lainnya. Pada tahun 2004, terbit untuk pertama kali obligasi Syariah dengan
akad sewa atau dikenal dengan obligasi Syariah ijarah. Selanjutnya, pada tahun 2006 muncul

8
instrumen baru yaitu Reksadana indeks di mana indeks, yang dijadikan sebagai underlying
adalah Indeks Jakarta Islamic Index (JII).

D. STRUKTUR PASAR MODAL DI INDONESIA

Bagan 2.1. Struktur Pasar Modal di Indonesia

OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK)

1. Pengelola Pasar Modal


a. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Pada tanggal 10 Agustus 1977, pemerintah mulai melakukan usaha pengaktifan pasar
modal Indonesia dengan membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) yang
kemudian sejak tahun 1991 berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Sejak tahun
2005, BAPEPAM disempurnakan menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) berdasarkan keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KMK
606/kmk.01./2005 tanggal 30 Desember 2005. BAPEPAM-LK merupakan penggabungan
dari Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan
Departemen Keuangan. Saat ini, BAPEPAM-LK digantikan oleh OJK sejak berlakunya UU
RI No.21 Tahun 2011. Terhitung sejak tanggal 31 Desember 2012, industri pasar modal
dialihkan dibawah pengaturan dan pengawasan OJK. Di bawah ketua OJK terdapat Kepala
Eksekutif Pengawas Pasar Modal. Tujuan regulator pasar modal adalah mewujudkan
terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi
kepentingan pemodal dan masyarakat.

b. Bursa Efek

9
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau
sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdangkan efek di antara mereka.

Bursa efek didirikan dengan tujuan menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur,
wajar dan efisien. Yang dapat menajadi pemegang saham bursa efek adalah perusahaan efek
yang telah memperoleh izin usaha untuk melakukan kegiatan sebagai perantara pedagang
efek. Bursa efek yang ada di Indonesia, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek
Surabaya (BES) yang Oktober tahun 2007 dimerger menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kewajiban dan tanggungjawab bursa efek antara lain :

 Bursa efek wajib menyediakan sarana pendukung dan mengawasi kegiatan anggota
bursa efek.
 Rencana anggaran tahunan dan penggunaan laba bursa efek wajib disusun dengan
ketentuan yang ditetapkan dan dilaporkan kepada BAPEPAM.
 Bursa efek wajib menetapkan peraturan mengenai keanggotaan, pencatatan,
perdagangan, kesepadanan efek, kliring dan penyelesaian transaksi bursa, dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan kegiatan bursa efek.
c. Lembaga Kliring dan Penjaminan

Adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian


transaksi bursa. Lembaga kliring dan penjaminan didirikan dengan tujuan menyediakan jasa
kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien. Yang
dapat menjadi pemegang saham Lembaga kliring dan penjaminan adalah bursa efek,
perusahaan efek, biro administrasi efek, bank kustodian, atau pihak lain atas persetujuan
BAPEPAM. Mayoritas saham Lembaga kliring dan penjaminan wajib dimiliki oleh bursa
efek. Lembaga yang menjalankan fungsi lembaa kliring dan penjaminan di Indonesia
dijalankan oleh PT KPEI (PT. Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia).

d. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

Lembaga penyimpanan dan penyelesaian di pasar modal Indonesia dilaksanakan oleh


PT KSEI (PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia) PT KSEI adalah Lembaga dalam
lingkungan Pasar Modal Indonesia yang menjalankan fungsi sebagai Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian (LPP) sesuai ketentuan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(UUPM). Fungsi LPP adalah menyediakan layanan jasa kustodian sentral dan penyelesaian

10
transaksi yang teratur, wajar dan efisien. Dalam kelembagaan pasar modal di Indonesia,
KSEI merupakan salah satu Self Regulatory Organizatio, selain Bursa Efek dan Lembaga
Kliring dan Penjaminan. Sesuai ketentuan UUPM, pemegang saham KSEI adalah bursa efek,
perusahaan efek, bank kutodian, biro administrasi dan pihak lain atas persetujuan
BAPEPAM.

e. Penyelenggara Perdagangan Surat Utang Negara di luar Bursa Efek

Adalah pihak yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM untuk
menyelenggarakan perdagangan Surat Utang Negara diluar bursa efek. Penyelenggara
Perdagangan Surat Utang Negara di luar bursa efek antara lain Himpunan Pedagang Surat
Utang Negara (Himdasun) yang merupakan SRO yang telah mendapatkan izin usaha sebagai
penyelenggara perdagangan Surat Utang Negara di luar bursa efek dari BAPEPAM dengan
surat keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-17/PM/2003 tanggal 25 Maret 2003.

2. Para Pelaku Pasar Modal

a. Emiten

Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan


emisi di bursa disebut emiten. Emiten melakukan emisi dapat memlih dua macam intrumen
pasar modsl apakah bersifat kepemilikan atau utang. Jika bersifat kepemilikan, maka
diterbitkanlah saham dan jika dipilih adalah insrumen utang, maka yang dipilih adalah
obligasi.

Tujuan melakukan emisi antara lain :

 Untuk perluasan usaha


 Untuk memperbaiki srtuktur modal
 Untuk mengadakan pengalihan pemegang saham
 Keterbukaan mendorong meningkatnya profesionalisme
 Menurunkan kesenjangan sosial karena peluang masyaraakat menjadi investor besar
 Saran promosi.

b. Investor

Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang


melakukan emisis disebut investor. Sebelum membeli surat-surat berharga yang ditawarkan

11
para investor biasanya melakukan penelitian dan analisis-analisis tertentu. Adapun tujuan
utama para investor dalam pasar modal antara lain :

1. Memperoleh dividen, yaitu keuntungan yang akan diperoleh investor yang dibayar
oleh emiten
2. Kepemilikan perusahaan, semakin baanyak saham yang dimiliki maka semakin besar
pengusahaan perusahaan
3. Berdagang, yaitu investor akan menjual kembali pada saat harga tinggi. Jadi,
pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan
keuntungannya dari jual beli sahamnya.

c. Perusahaan Pengelola Dana (Investmen Company)

Merupakan perusahaan yang beroperasi di pasar modal dengan mengelola modal yang
berasal dari investor. Perusahaan pengelola dana mempunyai dua unit, yaitu pengelolaan
dana (fund management) dan penyimpanan dana (kustodian). Perusahaan pengelola dana
menarik pemodal dapat melalui dana bersama (mutual fund), menerbitkan sertifikat yang
didukung oleh efek-efek yang dimilikinya, dan membentuk dana khusus melalui penjualan
saham.

d. Reksadana

Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalan portofolio efek oleh manajer investasi.

Reksadana syariah merupakan Lembaga intermedasi yang membantu surplus unit


melakukan penempatan dana untuk diinvestasikan. Salah satu tujuan dari reksadana syariah
adalah memenuhi kebutuhan kelompok investor yang ingin memperoleh pendapatan investasi
dari sumber dan cara yang bersih dan dapat dipertanggungjawabkan secara agama serta
sejalan dengan prinsip-prinsip syariah.

3. Lembaga Penunjang Pasar Modal

Peran lembaga penunjang dalam mekanisme pasar modal merupakan salah satu faktor
yang sangat dominan bagi terlaksananya transaksi pasar modal bahkan memiliki peran
penting terhadap pengembangan pasar modal itu sendiri. Lembaga penunjang ini berperan

12
dalam mempertemukan antara emiten dengan pemodal dan dalam menjalankan fungsinya
berada di antara kepentingan emiten dan pemodal. Pada prinsipnya, lembaga penunjang
menawarkan atau menyediakan jasa, baik bagi emiten maupun investor.

a. Lembaga Penunjang Pasar Perdana

Lembaga Penunjang untuk Emisi Saham :

1) Penjamin emisi efek (underwriter)


2) Akuntan publik yang disahkan oleh BPKP
3) Konsultan hukum
4) Notaris
5) Agen penjual yang umumnya adalah perusahaan efek
6) Perusahaan penilai yang diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan
penilaian kembali aktivanya
7) Ahli syariah pasar modal.

Lembaga Penunjang untuk Emisi Obligasi :


1) Wali amanat (trustee)
2) Penanggung (guarantor)
3) Agen pembayaran (paying agent).

b. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder

Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan jasa-jasa


dalam melaksanakan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang terdiri atas :

1) Perusahaan efek (securities company)


2) Pedagang efek (dealer)
3) Perantara pedagang efek yang lebi dikenal dengan istilah broker atau pialang
4) Biro administrasi efek.

E. PROSES PENAWARAN UMUM (GO PUBLIC/INITIAL PUBLIC OFFERING) DI BEI

Perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber pendanaan, baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar perusahaan. Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya
dengan menggunakan laba yang di tahan perusahaan. Sedangkan alternatif pendanaan dari

13
luar perusahaan dapat berasal dari kreditur berupa hutang pembiayaan bentuk lain atau
dengan penerbitan surat - surat utang, maupun pendanaan yang bersifat penyertaan dalam
bentuk saham ( equity ) melalui sistem go public.

Go public dapat bejalan dengan persyaratan internal dan persiapan dokumentasi


sesuai aturan OJK. Kegiatan yang terdapat dalam go public meliputi :

 Periode pasar perdana


 Penjatahan Saham
 Pencatatan efek di bursa
Proses penawaran umum saham
 Saat sebelum emisi di bagi menjadi 2 yaitu pada : Interen perusahaan dan OJK
 pada saat emisi di bagi menjadi 2 kembali yaitu pada : Pasar perdana dan pasar skunder
 sesudah emisi hanya tinggal melakukam pelaporan.

F. INDEKS HARGA SAHAM DAN OBLIGASI

1. Indeks Harga Saham

Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakkan harga saham. Di
pasar modal sebuah indeks diharapkan memiliki fungsi:

a) Sebagai indikator tren saham


b) Sebagai indikator tingkat keuntungan
c) Sebagai tolak ukur (benchmark) kinerja suatu portofolio
d) Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif

Indeks berfungsi sebagai indikator tren pasar, artinya pergerakan indeks


menggambarkankondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Pasar
yang sedang bergairah atau terjadi transaksi yang aktif ditunjukkan dengan indeks harga
saham yang mengalami kenaikan dan kondisi inilah yang diinginkan. Keadaan stabil
ditunjukkan dengan indeks harga saham yang tetap. Sedangkan pasar yang lesu ditunjukkan
dengan indeks harga saham yang mengalami penurunan.

Dengan adanya indeks, kita dapat mengetahui tren pergerakan harga saham saat ini,
apakah sedang naik, stabil atau turun. Misal, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini

14
di akhir bulan menjadi 360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-rata harga saham
mengalami peningkatan sebesar 20%.

Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk menentukan
apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli suatu saham. Karena harga-harga
saham bergerak dalam hitungan detik dan menit, maka nilai indeks pun bergerak turun naik
dalam hitungan waktu yang cepat pula.

Di bursa efek Indonesia terdapat 7 (tujuh) jenis indeks, antara lain Indeks Individual,
Indeks Harga Saham Sektoral, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, Indeks LQ 45,
Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, Indeks KOMPAS 100, Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI). ISSI merupakan keseluruhan dafar efek syariah yang terdapat di
Bursa Efek Indonesia

Indeks syariah yang lebih khusus dari ISSI adalah Jakarta Islamic Index (JII). JII
merupakan indeks yang terdiri dari 30 saham mengakomodasi investasi syariat dalam Islam
atau indeks yang berdasarkan syariah Islam. Indeks syariah diperlukan untuk meningkatkan
kepercayaan investor dan untuk mengembangkan reksadana syariah. Melalui indeks syariah
diharapkan investor lebih mendapatkan transparansi akan laporan keuangan yang
disumbangkan oleh para praktisi, pemenuhan ketentuan syariah sebagai hasil peran, serta
Dewan Syariah Nasional dan accountibility dari pihak bursa efek yang melakukan
monitoring.

Proses penyaringan emitmen di JII dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut:

SELEKSI SYARIAH
Emitmen tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau
perdagangan yang dilarang
Emitmen bukan usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi) termasuk perbankan dan
asuransi konvesional
Emitmen tidak menjalankan usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta
memperdagangkan makanan dan minuman yang tergolong haram
Emitmen tidak usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan atau menyediakan barang-
barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.

SELEKSI KAPITALISASI
Memilih kumpulkan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentanfan dengan
prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan (kecuali termasuk dalam 10

15
kapitalisasi besar)
Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atu tengah tahun terakhir yang
memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva maksimal sebesar 90%
Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan rata-rata kapitalisasi
pasar (market capitalization) terbesar selama satu tahun terakhir.

SELEKSI NILAI VOLUME TRANSAKSI


Memilih 30 saham dengan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai perdangan reguler
selama satu tahun terakhir

PROSES EVALUASI EMITEN


Pengkajian ulang akan dilakukan 6 bulan sekali dengan penentuan komponen indeks pada
awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan perubahan pada jenis usaha emiten
akan dimonitoring secara terus menerus berdasarkan dara-daa publik yang tersedia.

2. Indeks Obligasi Pemerintah

Indeks obligasi pemerintah pertma kali dihancurkan pada tanggal 1 Juli 2004, sebagai wujud
pelayanan kepada masyarakat pasar modal dalam memperoleh data sehubungan dengan
informasi perdagangan obligasi pemerintah.

Indeks obligasi memberikan nilai lebih, antara lain:

 Sebagai barometer dalam melihat perubahan yang terjadi di pasar obligasi


 Sebagai alat analisa teknikal untuk pasar obligasi pemerintah.
 Benchmark dalam mengukuut kinerja portifolio obligasi
 Analisa pengembangan instrumen obligasi pemerintah.

Diharapkan dengan adanya Indeks Obligasi Pemerintah ini akan memenuhi kebutuhan
pasar modal di Indoensia, khususnya pasar obigasi dalam pembentukan transparansi
harga di pasar. Sehingga terwujud harga wajar obligasi dan pasar yang efisien.

G. INSTRUMEN PASAR MODAL SYARIAH DI INDONESIA

Instrumen pasar modal pada prinsipnya adalah semua surat-surat berharga yang
umum diperjualbelikan melalui pasar modal. Efek adalah setiap surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas, kredit, tanda bukti utang, right, warrants, opsi

16
atau setiap derivatif dari efek atau setiap instrumen yang ditetapkan oleh BAPEPAM LK
sebagai efek sifat efek yang didagangkan di pasar modal biasanya berjangka waktu panjang
instrumen yang paling umum diperjualbelikan melalui Bursa Efek antara lain saham,
obligasi, right ,obligasi konversi. Sedangkan pasar modal syariah secara khusus
memperjualbelikan. Efek syariah adalah efek yang akan pengelolaan terus usahaan maupun
cara penerbitannya memenuhi prinsip-prinsip syariah yang didasarkan atas ajaran Islam yang
penetapannya dilakukan oleh DSN MUI dalam bentuk fatwa secara umum ketentuan
penerbitan efek Syariah harus sesuai dengan prinsip syariah di pasar modal. Prinsip-prinsip
Syariah di pasar modal adalah prinsip-prinsip hukum Islam dalam kegiatan di bidang pasar
modal berdasarkan fatwa MUI fatwa yang ditetapkan oleh peraturan OJK maupun fatwa yang
telah diterbitkan sebelum UM ditetapkan nya peraturan OJK.

Prinsip syariah di pasar modal adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan sehari-hari. Pasar
modal berdasarkan fatwa dewan Syariah nasional Majelis Ulama Indonesia sepanjang serta
dimaksud tidak bertentangan dan peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan atau Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Lainnya yang didasarkan pada fatwa dewan Syariah nasional Majelis
Ulama Indonesia kegiatan dan jenis usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah di pasar
modal mencakup antara lain:

1. Perjudian dan permainan yang tergolong judi

2. Jasa keuangan ribawi

3. Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian dan atau judi

4. Mendistribusikan memperdagangkan dan atau menyediakan antara lain: Satu barang atau
jasa haram zatnya dua barang atau jasa haram bukan karena zatnya yang ditetapkan oleh MUI
tiga barang atau jasa yang merusak moral dan bersifat moderat

Akad syariah yang umumnya digunakan di pasar modal antara lain:

1. ijarah yaitu perjanjian dalam kurung akad di mana pihak yang memiliki barang atau jasa
(pemberi sewa atau Pemberi Jasa) berjanji kepada penyewa atau pengguna jasa untuk
menyerahkan hak penggunaan atau pemanfaatan atas suatu barang atau jasa yang dimiliki
pemberi sewa atau Pemberi Jasa dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa atau upah
tanpa diikuti dengan beralihnya hak atas pemilikan barang yang menjadi objek

17
2. Kafalah yaitu perjanjian dimana pihak penjamin berjanji memberikan jaminan kepada
pihak yang dijamin untuk memenuhi kewajiban pihak yang dijamin kepada pihak lain

3. Mudharabah adalah perjanjian dimana pihak yang menyediakan dana berjanji kepada
pengelola usaha untuk menyerahkan modal dan pengelola berjanji untuk mengelola modal
tersebut

4. Wakalah yaitu perjanjian dimana pihak yang memberi kuasa memberikan kuasa kepada
pihak yang menerima kuasa untuk melakukan tindakan atau perbuatan tertentu

Pihak yang melakukan kegiatan sehari-hari pasar modal meliputi:

1. Pihak yang menyatakan kegiatan dan jenis usaha atau cara pengelolaannya atau jasa yang
diberikan yang berdasarkan prinsip syariah di pasar modal. Pihak ini wajib menyatakan
dalam anggaran dasar atau dokumen sejenis bahwa kegiatan usahanya dilakukan berdasarkan
prinsip syariah di pasar modal dan mempunyai dewan pengawas Syariah.

2. Pihak yang tidak menyatakan kegiatan dan jenis usaha atau cara pengelolaannya nya atau
jasa yang diberikan Nya berdasarkan prinsip syariah di pasar modal, namun:

a. Pihak tersebut memiliki unit usaha syariah

b. Merupakan manajer investasi yang melakukan kegiatan pengelolaan investasi syariah

c. Merupakan Kustodian dari investasi syariah

d. Sebagian aktivitas operasional usaha pihak tersebut dilakukan berdasarkan prinsip syariah
di pasar modal

e. Memberikan jasa Syariah lainnya

Pihak ini wajib mempunyai dewan pengawas Syariah untuk manajer investasi yang
melakukan kegiatan pengelolaan investasi Syariah mempunyai dewan pengawas Syariah atau
paling sedikit satu direktur atau penanggung jawab kegiatan yang diberi mandat oleh direksi
yang memiliki pengetahuan yang memadai dan pengalaman di bidang keuangan syariah
untuk pihak yang melakukan kegiatan selain manajer investasi yang mengelola investasi
Syariah.

18
3. Pihak yang tidak menyatakan kegiatan dan jenis usaha atau cara pengelolaannya dan atau
jasa yang diberikan yang berdasarkan prinsip syariah di pasar modal namun menerbitkan efek
Syariah atau berperan membantu penerbitan efek Syariah di pasar modal

Hingga saat ini efek efek Syariah mencakup saham Syariah sukuk atau obligasi Syariah,
Reksadana Syariah, kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA) Syariah, Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan waran Syariah.

H. MEKANISME BERINVESTASI DI PASAR MODAL

Bagi perusahaan yang mencari dana segar, pasar modal menyediakan dana segar melalui
mekanisme go public dengan menerbitkan saham dan mendapatkan dana dari penjualan
saham. Perusahaan dapat juga menerbitkan obligasi kepada masyarakat luas dan membayar
imbalan yang lebih rendah daripada imbalan yang harus dibayarkan melalui pinjaman
perbankan.

Dalam melakukan analisis memilih efek, ada beberapa teknik yang dapat dilakukan
untuk memilih saham dilakukan dua pendekatan yaitu pendekatan fundamental dan teknikal.

 Pendekatan fundamental merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga


saham, antara lain penjualan, pertumbuhan penjualan, kebijakan deviden, RUPS,
manajemen, dsb.
 Sedangkan analisis teknikal adalah analisis saham yang dilakukan dengan
memprediksi harga saham di masa depan dengan melihat perkembangan harga saham
dari waktu, ke waktu baik dilakukan secara manual maupun lewat bantuan program
komputer. Kedua jenis analisis ini akan mempengaruhi investor membeli atau
menjual efek yang mereka miliki.

Bagi investor berinvestasi dengan benar ialah cara menjadi rekan bagi perusahaan
sambil mendapatkan keuntungan dari laba dari waktu ke waktu. Oleh karenanya berinvestasi
di pasar modal Syariah harus dilakukan pada instrumen dari perusahaan yang Solid serta
didukung oleh manajemen dan perencanaan bisnis yang baik. Para investor harus berorientasi
jangka panjang dan tidak terpengaruh oleh pasar yang menyebabkan panic selling. Tapi para
investor akan melakukan penjualan saham karena mengetahui ada sesuatu yang
mempengaruhi kinerja perusahaan yang menyebabkan kinerja perusahaan menurun. Bagi
para investor penanaman modal di pasar modal dapat dilakukan dengan beberapa cara:

19
1. Transaksi di Pasar Perdana

Bagi investor yang ingin membeli saham di Pasar Perdana haruslah menggunakan
pertimbangan-pertimbangan yang bersumber dari kondisi perusahaan yang mengeluarkan
efek tersebut melalui prospektus yang memberikan informasi dari catatan keuangan historis
sampai proyeksi laba dan dividen yang akan dibayarkan untuk tahun berjalan. Umumnya
dilihat apakah proyeksi pertumbuhan perusahaan tersebut melampaui rata-rata pertumbuhan
industri sejenis. Di samping itu, bonafiditas lembaga dan profesi yang menunjang penerbitan
efek juga diperhatikan. Bagi para investor muslim, tentu lebih didorong untuk memilih
emiten yang telah didaftar dalam listing JIl sebagai instrumen keuangan syariah.

Adapun prosedur pembelian efek di Pasar Perdana secara umum ialah:

1.) Pembeli menghubungi agen penjual yang ditunjuk oleh under writer untuk mengisi
formulir pemesanan. Formulir pemesanan yang telah diisi oleh investor dikembalikan kepada
agen penjual disertai dengan tanda tangan dan kopian kartu identitas investor, serta jumlah
dana sesuai dengan nilai efek yang dipesan. Formulir pemesanan biasanya berisi informasi
tentang harga efek, jumlah efek yang dipesan, identitas pemesanan, tanggal penjatahan dan
pengembalian dana jika kelebihan permintaan, jumlah yang dibayarkan, agen penjual yang
dihubungi dan tata cara pemesanan. Satuan yang dipakai dikenal dengan istilah lot, di mana 1
lot saham di Indonesia saat ini mewakili 500 lembar saham dan kelipatan harga saham
tersebut point.

2.) Jika pemesanan efek melebihi efek yang ditawarkan, maka prosedur selanjutnya adalah
masa penjajahan dan masa pengembalian dana. Masa penjatahan dilakukan paling lambat 12
hari kerja terhitung sejak berakhirnya masa penawaran yang dilakukan oleh penjamin emisi.
Penjatahan dilakukan dengan mendahulukan investor kecil. Sedangkan massa pengembalian
dana merupakan pengembalian kelebihan dana akibat tidak terpenuhinya pesanan oleh
penjamin emisi paling lama 4 hari kerja setelah akhir masa penjatahan.

3.) Penyerahan efek dilakukan setelah ada kesesuaian antara banyaknya efek yang dipesan
dengan banyaknya efek yang dapat dipenuhi emiten. Penyerahan efek dilakukan oleh
penjamin emisi atau agen penjual paling lambat 12 hari kerja mulai tanggal berakhirnya masa
penjatahan. Investor mendatangi penjamin emisi atau agen penjual dengan membawa bukti
pembelian.

2. Transaksi di Pasar Sekunder

20
Mekanisme perdagangan efek di Bursa Efek hanya dapat dilakukan oleh anggota
Bursa Efek keanggotaan Bursa Efek dapat diberikan kepada perorangan atau badan hukum
syarat keanggotaan Bursa Efek umumnya menyangkut permodalan dan kemampuan berbagai
anggota Bursa Efek perdagangan efek di Bursa Efek dilakukan melalui perantara pedagang
efek dan pedagang efek yang merupakan anggota Bursa Efek.

1. Transaksi melalui perantara pedagang efek (Broker)


Perantara pedagang efek (broker) berfungsi sebagai agen yang melakukan transaksi
untuk dan atas nama klien. Dari kegiatan ini, perantara pedagang efek mendapat
komisi maksimum 1% dari nilai transaksi.
2. Transaksi melalui pedagang efek (Dealer)
Pedagang efek berfungsi sebagai prinsipal yang melakukan transaksi untuk
kepentingan perusahaan anggota. Perusahaan efek berfungsi sebagai investor
sehingga pedagang efek menerima konsekuensi, baik untung maupun rugi.

I. RESIKO BERINVESTASI DI PASAR MODAL

Resiko investasi di pasar modal pada prinsipnya berkaitan dengan kemungkinan


terjadinya fluktuasi harga (price volatility). Resiko yang mungkin dihadapi investor ialah:

1. Risiko Daya Beli (Purchasing Power RIDK)

Investor mencari atau memilih jenis investasi yang memberikan keuntungan yang
jumlahnya sekurang-kurangnya sama dengan investasi yang dilakukan sebelumnya. Investor
juga mengharapkan akan memperoleh pendapatan (capital gain) dalam waktu yang tidak
lama. Akan tetapi, apabila investasi tersebut memerlukan waktu 10 tahun untuk mencapai
60% keuntungan, sementara tingkat inflasi selama jangka waktu tersebut telah naik melebihi
100%, maka investor jelas akan menerima keuntungan yang daya belinya jauh lebih kecil
dibandingkan dengan keuntungan yang dapat diperoleh semula. Karena itu, risiko daya beli
ini berkaitan dengan kemungkinan terjadinya inflasi yang menyebabkan nilai riil pendapatan
akan lebih kecil.

2. Risiko Bisnis (Business Risk)

Risiko bisnis adalah suatu risiko menurunnya kemampuan memperoleh laba yang
pada gilirannya akan mengurangi pula kemampuan perusahaan (emiten) membayar imbalan
(bunga dalam konvensional) atau dividen.

21
3. Risiko Tingkat Bunga (Interest Rate Risk)

Di tengah-tengah sistem keuangan global yang dikelilingi oleh sistem bunga saat ini,
naik tingkat bunga biasanya akan menekan harga jenis surat-surat berharga yang
berpendapatan tetap, termasuk harga-harga saham. Biasanya kenaikan tingkat bunga berjalan
tidak searah dengan harga-harga instrumen pasar modal. Risiko naiknya tingkat bunga
misalnya, jelas akan menurunkan harga-harga di pasar modal. Oleh karena itu, investor di
pasar modal Syariah harus memosisikan dirinya sebagai rekan bagi perusahaan yang siap
berbagi laba dan rugi.

4. Risiko Pasar (Market Risk)

Apabila pasar bergairah (bullish) umumnya hampir semua harga saham di Bursa Efek
mengalami kenaikan. Sebaliknya, apabila pasar lesu (bearish), saham-saham akan ikut pula
mengalami penurunan. Perubahan psikologi pasar dapat menyebabkan harga-harga surat
berharga anjlok terlepas dari adanya perubahan fundamental atas kemampuan perolehan laba
perusahaan.

5. Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

Resiko ini berkaitan dengan kemampuan suatu surat berharga untuk dapat segera
diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pasar modal syariah merupakan suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli
untuk melakukan trans aksi dalam rangka memperoleh modal yang menerapkan prinsip-

22
prinsip syariah dalam kegiatan ekonomi dan terlepas dari hal-hal yang dilarang seperti riba,
perjudian, spekulasi, dan lain-lain.

Pasar modal berperan menjalankan dua fungsi secara simultan berupa fungsi ekonomi
dengan mewujudkan pertemuan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana
dengan pihak yang memerlukan dana, dan fungsi keuangan dengan memberikan
kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh imbalan bagi pemilik dana melalui
investasi. fungsi yang kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi
pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

Pasar modal syariah pertama kali di indonesia di aplikasikan pada tahun 1997 hingga
pasar modal syariah beralih pengawasan ke Otoritas Jasa Keuangan pada tahun 2013.
Struktur pasar modal terdiri atas otoritas jasa keuangan (OJK), bursa efek, lembaga kliring
dan penjaminan, lembaga penimpanan dan penyelesaian, penyelenggara perdagangan surat
utang negara di luar bursa efek.

Alternatif pendanaan dari dalam perusahaan, umumnya dengan menggunakan laba


yang di tahan perusahaan. Melalui indeks syariah diharapkan investor lebih mendapatkan
transparansi akan laporan keuangan yang disumbangkan oleh para praktisi, pemenuhan
ketentuan syariah sebagai hasil peran, serta Dewan Syariah Nasional dan accountibility dari
pihak bursa efek yang melakukan monitoring. Indeks Obligasi Pemerintah akan memenuhi
kebutuhan pasar modal di Indoensia, khususnya pasar obigasi dalam pembentukan
transparansi harga di pasar.

Resiko berinvestasi di pasar modal adalah kemungkinan terjadinya fluktuasi harga


(price volatility ). Strategi pengembangan pasar modal syariah yaitu penguatan pengaturan,
peningkatan supply dan demand, pengembangan sumber daya manusia, promosi dan edukasi,
kebijakan dengan pihak terkait.

B. Saran

Dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari kapasitas materinya yang
kurang. Mohon kritik dan saran yang membangun sebagai bahan instropeksi kami dalam
penyusunan makalah.

23
24
DAFTAR PUSTAKA

Darmadji, Tjipto, Dkk. 2000. Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta : Salemba Empat.

Soemitra, Andri. 2016. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : KENCANA.

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.

Y. Sri Susilo, Dkk. 2000. Bank Dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta : Salemba Empat.

25

Anda mungkin juga menyukai