Anda di halaman 1dari 53

ANATOMI DAN FISIOLOGI

MANUSIA
SISTEM INTEGUMENT
Sudewi Mukaromah Khoirunnisa
Pertemuan minggu ke-6
Program Studi Farmasi
Tujuan Pembelajaran
◦ Mampu menggambarkan sistem integument
◦ Mampu menjelaskan lapisan-lapisan kulit dan fungsi
setiap lapisan tsb.
◦ Menjelaskan struktur kulit dan masing-masing fungsinya
◦ Mengetahui jenis penyakit kulit

◦ Metode Pembelajaran
◦ Kuliah
◦ Diskusi
he Integumentary System 181

GENERAL
ANATOMY
◦ Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling
luar
◦ Kulit melindungi organ dalam
◦ Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh
manusia, 16-20% dari berat tubuh, lebih besar 2 kali
daripada otak manusia, kulit memiliki luas
permukaan 1,5-2 m2
◦ Lemak subkutan (hypodermis) bukan merupakan
struktur dasar kulit walaupun terletak berdekatan
dan merespon proses patologi , terdiri dari lapisan
adiposa dan areolar
◦ Kulit tersusun atas jaringan yang bekerja bersama
untuk membentuk fungsi yang unik dan kritis
◦ Kulit terbuat dari beberapa lapis sel dan jaringan
◦ Lapisan terdalam kulit merupakan vaskularisasi
(memiliki banyak pembuluh darah)
◦ Memiliki banyak syaraf sensorik, otonomik dan
simpatik yang terhubung ke otak

Layers of Skin The skin is composed of two main layers: the epidermis, made of closely packed epithelial
he dermis, made of dense, irregular connective tissue that houses blood vessels, hair follicles, sweat glands,
◦ Kulit tersusun atas 2 lapisan
utama
◦ Epidermis, terbentuk dari sel
epitel
◦ Dermis, a/ jaringan ikat tidak
teratur. Pusat pembuluh darah,
folikel rambut, kelenjar keringat
◦ Dermis terdapat diatas
hypodermis yang terdiri dari
jaringan lemak dan ikat.
Epidermis Jenis sel di Epidermis
◦ Epidermis terbentuk dari
jaringan squamous epitel Keratinosit (90%)
berlapis (keratinosit) Memproduksi keratin
Melanosit (8%)
◦ Terbentuk dari 4-5 lapis sel
Produksi pigmen melanin
epitel, tergantung dari letaknya
Jumlah melanin pada seseorang merupaka
di tubuh
n karakteristik khas yang memberi warna kul
◦ Memberi kekuatan pada kulit it dan rambut pada seseorang
◦ Ketebalan bervariasi (rata-rata Sel Langerhans
0,1 mm) Dari tulang belakang, membentuk imunitas,
sebuah makrofag yang menyajikan antigen
◦ Tidak mengandung vascular
untuk sel T helper (untuk memfagositosis)
(avascular) – tidak memiliki
Sel Merkel
kapiler
Pada lapisan yang paling dalam
◦ Nutrisi epidermis berasal dari Dari reseptor sentuh dengan saraf sensori
lapisan dermis dibawahnya
Ø Stratum korneum/lapisan tanduk
Ø Stratum lucidum (hanya pada kulit
yang tebal)
Ø Stratum granulosum/lapisan
karatohialin
Ø Stratum spinosum/stratum
malphigi/pickle cell layer
Ø Stratum basale (lapisan terdalam)

Sel dalam semua lapisan disebut


dengan keratinosit, yang terbentuk
dan menyimpan protein keratin.

Keratin adalah protein berserat


intraselular yang memberikan sifat
water resistant dan kekerasan
terhadap rambut, kuku, dan kulit.
The stratum basale (also called the stratum germinativum) is the deepest epidermal layer and attaches the epide
basal lamina, below which lie the layers of the dermis. The cells in the stratum basale bond to the dermis via in
collagen fibers, referred to as the basement membrane. A finger-like projection, or fold, known as the derm
(plural = dermal papillae) is found in the superficial portion of the dermis. Dermal papillae increase the stren
connection between the epidermis and dermis; the greater the folding, the stronger the connections made (Figure

Figure 5.5 Layers of the Epidermis The epidermis of thick skin has five layers: stratum basale, stratum
stratum granulosum, stratum lucidum, and stratum corneum.
TIPE KULIT
a) Kulit tipis, terdiri dari 4 lapis
Menutupi hampir seluruh tubuh
Epidermis tipis (1 – 15 mm)
Tidak mengandung stratum lucidum
Memiliki sedikit kelenjar keringat dan reseptor sensory

a) Kulit tebal, terdiri dari 5 lapis


Hanya di telapak tangan dan kaki
Epidermis tebal (0,6 sampai 4,5 mm) dengan tebal
stratum lucidum dan stratum korneum
Sedikit folikel rambut dan kelenjar sebaceous
Stratum basale (stratum
germinativum)
◦ Merupakan lapisan sel tunggal, terbuat dari sel basal. Sel
basal merupakan sel kubus yang merupakan precursor dari
keratinosit.
◦ Semua keratinosit terbentuk di stratum basale melalui
pembelahan mitosis.
◦ Lapisan epidermis yang paling dalam, berikatan langsung
dengan dermis melalui serat kolagen
◦ Terdapat dermal papillae yang berada dilapisan paling atas
dermis, yang berfungsi menguatkan hubungan antara dermis
dan epidermis
◦ Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus/kolumnar
◦ Terdiri dari sel pembentuk melanin yang mengandung pigmen
◦ Pada lapisan ini mitosis berlangsung untuk membentuk sel-sel
baru epidermal. Kecepatan mitosis berlangsung konstan, tapi
dapat meningkat oleh tekanan kronis yang terjadi pada kulit,
seperti pada pembentukan callus
◦ Sel-sel baru tersebut membentuk protein (keratin). Ketika
keratin didorong keluar, keratin mati dan menjadi startum
korneum (lapisan terluar lapisan epidermis)
Stratum basale (stratum
germinativum)
◦ Ketika sel baru terbentuk, sel lama akan didorong
menjauh dari stratum basale.
◦ Terdapat Sel Merkel, yang berfungsi sebagai reseptor
dan bertanggungjawab untuk menstimulasi saraf
sensori otak untuk menerima rangsangan sentuhan. Sel
ini terdapat dalam jumlah banyak di permukaan
tangan dan kaki.
◦ Sel melanosit, memproduksi pigmen melanin. Melanin
memberikan warna pada rambut dan kuku, melindungi
sel hidup epidermis dari kerusakan UV
◦ Berperan dalam pembentukan sidik jari yang unik untuk
setiap individu. Digunakan untuk analisis forensic karena
pola yang tidak akan berubah seiring dengan proses
pertumbuhan dan penuaan.
Stratum spinosum
◦ Terdiri dari 8-10 lapisan keratinosit, terbentuk
sebagai hasil dari pembelahan sel di strartum
basale
◦ Lapisan yang paling tebal (0,2 mm)
◦ Berpenampakan berduri karena adanya proses
terbentuknya tonjolan yang menggabungkan
struktur sel yang disebut dengan desmosome
◦ Desmosome terpaut satu sama lain dan
menguatkan ikatan antar sel
◦ Sel berbentuk polygonal yang besarnya berbeda-
beda karena adanya proses mitosis
◦ Terdapat sel Langerhans, yang berfungsi sebagai
magrofag untuk membunuh bakteri, partikel asing,
dan sel yang telah rusak
◦ Lapisan ini memproduksi keratin, sebuah protein
yang tidak larut air-menjaga kelembaban kulit
Stratum spinosum
◦ Keratinosit pada stratum spinosum memulai
pembentukan keratin dan menghasilkan glikolipid
yang berperan untuk mencegah hilangnya air dari
tubuh, sehingga kulit bersifat waterproof
◦ Setelah keratinosit terbentuk di stratum basale,
keratinosit di stratum spinosum di dorong ke stratum
granulosum
Stratum granulosum
◦ Terdiri dari 3-5 lapisan sel gepeng dan bergranula /
grainy (lapisan bulir padi)
◦ Menghasilkan protein keratin yang berserat
◦ Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti
diantaranya
◦ Inti sel dan organel akan terpisah ketika sel mati,
meninggalkan keratin, keratohyalin, dan membran sel
yang akan membentuk stratum lucidum, stratum
korneum, dan struktur kulit dan rambut.
◦ Terdiri Lamellar granules yang melepaskan lipid yang
menolak air
Stratum lucidum
◦ Hanya terdapat pada kulit yang tebal
◦ 3-5 lapis, halus, terletak diatas stratum granulosum dan
dibawah stratum korneum
◦ Lapisan sel terang
◦ Lapisan sel gepeng tanpa inti
◦ Protoplasma yang berubah menjadi protein (elerdin),
menyusun sel-sel dengan rapat. Suatu protein yang
kaya lipid, transparan, dan menghalangi masuknya air
◦ Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas
di telapak tangan dan kaki
Stratum Korneum
◦ Lapisan kulit yang paling luar, bersentuhan langsung dengan
lingkungan luar
◦ Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, yang
mencegah masuknya mikroba dan hilangnya air dari lapisan
dibawahnya
◦ Tidak berinti
◦ Terdiri dari banyak lapisan sel mati; yang tersisa hanyalah
keratin
◦ Stratum korneum yang tidak rusak/mati merupakan barrier
yang efektif untuk melawan pathogen dan zat kimia
◦ Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin, dikelilingi lipid
◦ Keratin bersifat waterproof, sehingga dapat mencegah
masuknya air secara berlebihan melalui permukaan tubuh
◦ Lapisan akan regenerasi selama periode 4 minggu
◦ Barier dari cahaya, panas, air, bahan kimia, dan bakteri
◦ Penggunaan kosmetik, seperti mikrodermabasi akan
mengangkat kulit mati, lapiran atas yang akan membuat kulit
terlihat lebih sehat
◦ Sel-sel mati yang usang dari epidermis digantikan secara
berlanjut dari dalam kulit. Hilangnya sejumlah besar startum
korneum seperti luka bakar akan meningkatkan resiko infeksi
dan dehidrasi
Dermis
186 Chapter 5

◦ Merupakan inti dari sistem integument (derma = kulit), berbeda


dengan epidermis (epi – atas) dan hypodermis (hipo = bawah).
◦ Terbentuk dari kolagen, serat elastis, makrofag, dan sel lemak
◦ Terdiri dari pembuluh darah, saraf, folikel rambut, dan kelenjar
keringat.
◦ Terbentuk dari dua lapis jaringan ikat yang menghubungkan serat
elastin dan kolagen yang dibentuk oleh fibroblast
◦ Terdiri dari lapisan papillary dan reticular. Keduanya terbuat dari
jaringan ikat dan serat kolagen.
◦ Derma papillae merupakan bagian dari lapisan papillary, serat
rapat kolagen dibawahnya merupakan bagian dari lapisan
Figure 5.7 Layers of the Dermis This stained slide shows the two components of the derm
and the reticular layer. Both are made of connective tissue with fibers of collagen extending
reticular making the border between the two somewhat indistinct. The dermal papillae extending into th
the papillary layer, whereas the dense collagen fiber bundles below belong to the reticular la
modification of work by “kilbad”/Wikimedia Commons)

Papillary Layer
The papillary layer is made of loose, areolar connective tissue, which means the collagen and ela
form a loose mesh. This superficial layer of the dermis projects into the stratum basale of the epide
dermal papillae (see Figure 5.7). Within the papillary layer are fibroblasts, a small number of fat
an abundance of small blood vessels. In addition, the papillary layer contains phagocytes, defens
bacteria or other infections that have breached the skin. This layer also contains lymphatic capill
◦ Berisi 3 jenis jaringan
◦ Kolagen dan serat elastis
◦ Otot
◦ Saraf
◦ Mendapat suplai darah dan saraf
◦ Lapisan dibawah epidermis yang jauh
lebih tebal daripada epidermis
◦ Sensori apparatus: sentuhan, tekanan,
temperature, nyeri
Lapisan Papillary
◦ Lapisan paling luar pada dermis ini membentuk dermal
papillae, yang berbentuk seperti jari
◦ Di dalamnya terdapat fibroblast, jumlah kecil sel lemak
(adiposity), dan terdiri atas banyak pembuluh darah
kecil
◦ Terdiri fagosit, sel yang berperan untuk melawan
bakteri yang menginfeksi kulit
◦ Lapisan ini juga mengandung kapiler limfosit, serat
nerves, dan reseptor sentuh yang disebut Meissner
corpuscles
Fungsi:
◦ Menghubungkan epidermis ke dermis
◦ Mengandung kapiler darah yang menutrisi
epidermis
◦ Mengandung Meissner’s corpuscles (suhu)
dan ujung saraf (nyeri dan suhu)
Lapisan Reticular
◦ Terletak dibawah lapisan papillary, lebih tebal, tersusun atas jaringan ikat yang rapat dan
tidak teratur
◦ Terdiri atas banyak pembuluh darah dan memiliki banyak saraf sensori dan simpatik.
Terdapat kelenjar minyak, keringat, lemak, dan folikel rambut
◦ Memberikan kekuatan dan elastisitas kulit
◦ Serat elastin menyediakan struktur yang elastis untuk kulit untuk pergerakan
◦ Serat kolagen memberikan struktur dan kekuatan tarik, dengan untaian kolagen
memanjang ke lapisan papiler dan hipodermis.
◦ Kolagen mengikat air untuk mempertahankan kulit tetah terhidrasi.
◦ Suntikan kolagen dan krim Retin-A membantu memulihkan turgor kulit dengan cara
memperkenalkan kolagen secara eksternal atau merangsang aliran darah dan
memperbaiki dermis.
Pembuluh darah
◦ Pembuluh darah di dermis berperan sebagai pemberi nutrisi untuk menyehatkan jaringan, namun
arteriola juga terlibat dalam pemeliharaan suhu tubuh (termoregulator)
◦ Darah membawa panas yang dihasilkan oleh pembuluh darah yang aktif dan mendistribusikannya
keseluruh tubuh
◦ Dalam lingkungan yang hangat, pelebaran (vasodilatasi) pembuluh darah di dermis akan
meningkatkan aliran darah dan hilangnya panas ke udara luar atau pakaian.
◦ Penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi) dalam lingkungan dingin akan mengurangi aliran darah
ke kulit dan menjaga panas tubuh
◦ Keadaan stress memicu vasokontriksi pembuluh darah di dermis, yang memicu aliran darah ke organ-
organ vital seperti jantung, liver, otak, atau otot.
◦ Fungsi lain kulit: pembentukan vit D dari kolesterol ketika kulit terpapar oleh sinar UV dan eksresi
sejumlah kecil urea dan natrium klorida pada keringat
◦ Lapisan yang terdapat langsung dibawah
dermis
◦ Menghubungkan kulit dengan jaringan
serat pada tulang dan otot
◦ Terdiri dari pembuluh darah, jaringan ikat
dan adiposa yang berfungsi untuk
menyimpan lemak
◦ Terdapat banyak sel darah putih yang
dapat menghancurkan pathogen yang
masuk ke kulit yang luka
◦ Fungsi yang paling penting yaitu untuk
menyimpan energi
◦ Kelebihan energi berubah menjadi
trigliserida dan disimpan sebagai energi
ketika asupan makanan menurun
Pigmentasi
188 Chapter 5 | The Integumentary Syst

◦ Warna kulit dipengaruhi oleh jumlah pigmen, yaitu


melanin, karoten, dan hemoglobin
◦ Melanin diproduksi di epidermis oleh melanosit. Sinar
UV meningkatkan produksi melanin
◦ Melanin ditransfer menuju keratinosit melalui vesikel
selular yang disebut dengan melanosome
◦ Warna pada kulit tergantung pada jumlah melanin
yang diproduksi oleh melanosit

Figure 5.8 Skin Pigmentation The relative coloration of the skin depends of the amount of melanin produced
melanocytes in the stratum basale and taken up by keratinocytes.

Melanin occurs in two primary forms. Eumelanin exists as black and brown, whereas pheomelanin provides a red col
Dark-skinned individuals produce more melanin than those with pale skin. Exposure to the UV rays of the sun or a tanni
salon causes melanin to be manufactured and built up in keratinocytes, as sun exposure stimulates keratinocytes to secre
chemicals that stimulate melanocytes. The accumulation of melanin in keratinocytes results in the darkening of the skin,
a tan. This increased melanin accumulation protects the DNA of epidermal cells from UV ray damage and the breakdown
Melanin
◦ Kulit yang berwarna gelap memproduksi lebih banyak melanin
◦ Paparan sinar UV menyebabkan melanin diproduksi dan tumbuh di keratinosit
◦ Paparan sinar menstimulasi keratinosit untuk mensekresi zat kimia yang menstimulasi
melanosit
◦ Akumulasi melanin di keratinosit menyebabkan kulit menjadi gelap atau tanning
◦ Akumulasi melanin melindungi DNA pada sel epidermal dari kerusakan akibat UV dan
kerusakan asam folat
◦ Melanin yang terlalu banyak dapat mempengaruhi produksi vitamin D, nutrisi penting
yang berpesan untuk absorpsi Ca
Sintesis Protein yang bertugas membawa berbagai jenis vitamin D yaitu Vitamin

Vitamin D
D binding protein (DBP)
Vitamin D dari makanan maupun kulit dimetabolisme di hati menjadi 25-
(OH)D oleh enzim 25-hidroksilase dan akan tersedia sebagai cadangan
di sirkulasi dengan t1/2 2-3 minggu
Di dalam darah, 25-(OH)D terikat dengan DBP membentuk komplek
25(OH)D-DBP
DBP membawa 95-99% total 25-(OH)D, sebagian kecil lainnya dibawa
oleh albumin dan lipoprotein melalui ikatan nonspesifik yang lemah

Selanjutnya 25-(OH)D dimetabolisme di ginjal. 25-(OH)D mengalami


hidroksilasi pada C-1 membentuk metabolit teraktif yaitu ,25-
dihydroxyvitamin D (calcitriol), dan juga pada C-24 membentuk
metabolit inaktif yaitu 24,25-dihydroxyvitamin D (24 -hydroxycalcidiol)

Calcitriol terikat pada reseptor inti sel, vitamin D receptor (VDR), yang
ada di ginjal, usus kecil dan tulang.
Di ginjal, 1,25(OH)2D menstimulai reabsorpsi kalsium tubulus proksimal.
Di usus kecil, 1,25(OH)2D menstimulasi absorpsi kalsium dan fosfat.
1,25(OH)2D
Hormon paratiroid memobilisasi kalsium dari jaringan tulang dengan
cara menstimulai osteoklas.
Sintesis Vitamin D
◦ Vitamin D sangat penting untuk penyerapan kalsium dan fosfor yang normal, yang
diperlukan untuk tulang yang sehat.
◦ Tidak adanya paparan sinar matahari dapat menyebabkan kurangnya vitamin D
dalam tubuh, yang mengarah ke kondisi yang disebut rakhitis, suatu kondisi yang
menyakitkan pada anak-anak di mana tulang tidak terbentuk karena kekurangan
kalsium
◦ Individu lanjut usia yang menderita kekurangan vitamin D dapat mengembangkan
kondisi yang disebut osteomalacia, pelunakan tulang.
◦ Dalam masyarakat saat ini, vitamin D ditambahkan sebagai suplemen untuk banyak
makanan, termasuk susu dan jus jeruk, mengimbangi kebutuhan paparan sinar
matahari
Karoten
◦ Pigmen kuning-orange (precursor pada pembentuka vitamin A)
◦ Terdapat pada stratum korneum dan dermis

Hemoglobin
◦ Berwarna merah, pembawa oksigen pada sel darah
◦ Jika pigmen lain tidak ada, epidermis akan berwarna kemerahan
Warna kulit sebagai tanda diagnosis
penyakit
◦ Jaundice
Kulit berwarna kekuningan dan mata berwarna putih
Bilirubin darah meningkat (pada penyakit hepatitis)

◦ Cyanotik
Kulit dan kuku berwarna biru
Kurangnya kadar Hb dalam darah menyebabkan tubuh menjadi berwarna biru-ungu (pucat)

◦ Eritema
Kulit berwarna kemerahan, karena pembesaran kapiler di dermis
Selama inflamasi, infeksi, alergi, terbakar
192 Chap

Rambut
◦ Merupakan filamen berkeratin yang tumbuh dari epidermis
◦ Terbuat dari sel mati yang mengalami keratinisasi
◦ Helai rambut berasal dari penetrasi epidermis ke dermis, yang
disebut dengan folikel rambut
◦ Batang rambut sebagian besar bersentuhan langsung dengan
permukaan kulit
◦ Ujung rambut yang terdapat di bawah kulit disebut dengan akar
rambut
◦ Akar rambut tertanam pada dermis pada umbi rambut, dan
terdapat sebuah lapisan mitosis dari sel basal, yaitu matriks rambut
◦ Umbi rambut mengelilingi papilla rambut, yang terbuat dari jaringan
ikat dan mengandung kapiler darah dan ujung saraf dari dermis

Figure 5.11 Hair Hair follicles originate in the epidermis and have many different parts.

Just as the basal layer of the epidermis forms the layers of epidermis that get pushed to the sur
surface sheds, the basal cells of the hair bulb divide and push cells outward in the hair root and
medulla forms the central core of the hair, which is surrounded by the cortex, a layer of comp
◦ Sel-sel basal dari umbi rambut membelah dan mendorong sel-sel keluar ke luar di akar dan
batang rambut ketika rambut tumbuh
◦ Medula membentuk inti pusat rambut, yang dikelilingi oleh korteks, lapisan sel-sel keratin
terkompresi yang ditutupi oleh lapisan luar sel-sel keratin yang sangat keras yang dikenal
sebagai kutikula
◦ Lapisan-lapisan ini digambarkan dalam potongan melintang dari folikel rambut, meskipun tidak
semua rambut memiliki lapisan meduler
◦ Tekstur rambut (lurus, keriting) ditentukan oleh bentuk dan struktur korteks

Pertumbuhan rambut
◦ Pertumbuhan rambut dimulai dengan produksi keratinosit oleh sel-sel basal dari umbi rambut
◦ Ketika sel-sel baru disimpan di umbi rambut, batang rambut didorong melalui folikel ke
permukaan
◦ Keratinisasi selesai ketika sel-sel didorong ke permukaan kulit untuk membentuk batang rambut
yang terlihat secara eksternal
◦ Rambut luar benar-benar mati dan seluruhnya terdiri dari keratin
Pertumbuhan rambut
◦ Rambut tumbuh dan akhirnya rontok dan
diganti dengan rambut baru, yang terjadi
dalam tiga fase
◦ 1. Fase anagen, di mana sel membelah dengan
cepat pada akar rambut, mendorong batang
rambut ke atas dan ke luar. Panjang fase ini
diukur dalam tahun, biasanya 2 hingga 7 tahun.
◦ 2. Fase catagen hanya berlangsung 2 hingga 3
minggu, dan menandai transisi dari
pertumbuhan aktif folikel rambut.
◦ 3. Fase telogen, folikel rambut diam dan tidak
ada pertumbuhan baru terjadi. Pada akhir fase Rambut biasanya tumbuh pada kecepatan 0,3 mm per
ini, yang berlangsung sekitar 2 hingga 4 bulan, hari selama fase anagen. Rata-rata, 50 rambut hilang
fase anagen lain dimulai. Sel-sel basal dalam dan diganti per hari. Kerontokan rambut terjadi jika ada
matriks rambut kemudian menghasilkan folikel lebih banyak rambut rontok daripada yang diganti dan
rambut baru, yang mendorong rambut tua dapat terjadi karena perubahan hormon atau diet.
keluar saat siklus pertumbuhan berulang. Rambut rontok juga bisa diakibatkan oleh proses penua
an, atau pengaruh hormon
FUNGSI RAMBUT
◦ Rambut memiliki berbagai fungsi, termasuk perlindungan, input sensorik, termoregulasi,
dan komunikasi. Misalnya, rambut di kepala melindungi tengkorak dari sinar matahari.
◦ Rambut di hidung dan telinga, dan di sekitar mata (bulu mata) melindungi tubuh
dengan menyaring partikel debu yang mungkin mengandung alergen dan mikroba.
◦ Rambut alis mencegah keringat dan partikel lain untuk masuk ke dalam dan
mengganggu mata.
◦ Rambut sangat peka terhadap pergerakan udara atau gangguan lain di lingkungan,
lebih dari permukaan kulit. Fitur ini juga berguna untuk mendeteksi keberadaan
serangga atau zat lain yang berpotensi merusak permukaan kulit.
◦ Setiap akar rambut terhubung ke otot polos yang disebut arrector pili yang
berkontraksi sebagai respons terhadap sinyal saraf dari sistem saraf simpatik, membuat
batang rambut eksternal "berdiri."
Warna rambut
◦ Mirip dengan kulit, rambut mendapatkan warnanya dari pigmen melanin, yang
diproduksi oleh melanosit di papilla rambut
◦ Warna rambut yang berbeda dihasilkan dari perbedaan jenis melanin, yang
ditentukan secara genetik
◦ Seiring bertambahnya usia seseorang, produksi melanin berkurang, dan rambut
cenderung kehilangan warnanya dan menjadi abu-abu dan / atau putih.
Kuku
◦ Kuku adalah struktur khusus epidermis yang ditemukan di ujung jari tangan dan kaki
◦ Tersusun atas keratinosit mati yang padat
◦ Tubuh kuku terbentuk pada dasar kuku, dan melindungi ujung jari tangan dan kaki kita karena
merupakan ujung terjauh dan bagian-bagian tubuh yang mengalami tekanan mekanis maksimum
◦ Kuku tumbuh 1 mm per minggu. Lebih cepat pada cuaca panas dan pada kuku yang sering dipakai
◦ Epidermis di bagian tubuh telah mengembangkan struktur khusus tempat kuku dapat terbentuk.
◦ Tubuh kuku terbentuk di akar kuku, yang memiliki matriks sel-sel yang berkembang biak dari stratum
basale yang memungkinkan kuku tumbuh terus menerus.
◦ Lipatan kuku yang memenuhi ujung proksimal tubuh kuku membentuk kutikula kuku, juga disebut
eponikium.
◦ kuku kaya akan pembuluh darah, membuatnya tampak merah muda, kecuali di pangkalan, di mana
lapisan epitel tebal di atas matriks kuku membentuk daerah berbentuk bulan sabit yang disebut lunula
("bulan kecil").
◦ Daerah di bawah tepi bebas kuku, paling jauh dari kutikula, disebut hyponychium. Terdiri dari lapisan
stratum korneum yang menebal.
h has a matrix of proliferating cells from the stratum basale that enables the nail to grow continuously. The lateral nail
overlaps the nail on the sides, helping to anchor the nail body. The nail fold that meets the proximal end of the nail body
s the nail cuticle, also called the eponychium. The nail bed is rich in blood vessels, making it appear pink, except at

Struktur Kuku
ase, where a thick layer of epithelium over the nail matrix forms a crescent-shaped region called the lunula (the “little
n”). The area beneath the free edge of the nail, furthest from the cuticle, is called the hyponychium. It consists of a
ened layer of stratum corneum.

◦ Terdiri dari sel keratin yang padat


◦ Tubuh kuku berwarna merah muda karena di
bawahnya terdapat kapiler darah
◦ Akar kuku, terdapat di bawah lapisan kulit
◦ Lunula berwarna putih karena ada penebalan
stratum basale
◦ Cuticle (eponychium) adalah startum korneum

re 5.13 Nails The nail is an accessory structure of the integumentary system.


Pertumbuhan Kuku
◦ Matriks kuku terletak dibawah akar kuku,
berfungsi untuk pertumbuhan kuu
◦ Sel berubah menjadi sel keratin yang padat
◦ Tumbuh 1 mm/minggu
Kelenjar pada kulit
◦ Kelenjar eksokrin di dermis
◦ Kelenjar sebaceous (minyak)
◦ Kelenjar sudiferous (keringat)
◦ Kelenjar ceruminous (wax)
◦ Kelenjar mammary (susu)
Kelenjar sebaceous (minyak)
◦ Kelenjar sebaceous adalah sejenis kelenjar minyak yang ditemukan di seluruh tubuh
dan membantu melumasi dan membasahi kulit dan rambut.
◦ Sebagian besar kelenjar sebaceous berhubungan dengan folikel rambut.
◦ Mereka menghasilkan dan mengeluarkan sebum, campuran lipid, ke permukaan kulit,
sehingga secara alami melumasi lapisan kering dan mati sel-sel keratin dari stratum
corneum, menjaganya agar lentur.
◦ Asam lemak sebum juga memiliki sifat antibakteri, dan mencegah hilangnya air dari
kulit di lingkungan dengan kelembaban rendah.
◦ Sekresi sebum dirangsang oleh hormon, yang banyak di antaranya tidak menjadi aktif
sampai masa pubertas.
Kelenjar sudiferous (keringat)
◦ Ketika tubuh menjadi hangat, kelenjar sudoriferous menghasilkan keringat untuk mendinginkan tubuh.
◦ Kelenjar keringat berkembang dari proyeksi epidermal ke dalam dermis dan diklasifikasikan sebagai
kelenjar merokrin; yaitu, sekresi diekskresikan oleh eksositosis melalui saluran tanpa mempengaruhi sel-sel
kelenjar.
◦ Ada dua jenis kelenjar keringat, masing-masing mengeluarkan produk yang sedikit berbeda.
◦ Kelenjar keringat ekrin adalah jenis kelenjar yang menghasilkan keringat hipotonik untuk termoregulasi.
Kelenjar ini ditemukan di seluruh permukaan kulit, tetapi sangat melimpah di telapak tangan, telapak
kaki, dan dahi. Mereka adalah kelenjar melingkar yang terletak jauh di dalam dermis, dengan saluran
naik ke pori-pori di permukaan kulit, di mana keringat dilepaskan. Jenis keringat ini, dilepaskan oleh
eksositosis, bersifat hipotonik dan sebagian besar terdiri dari air, dengan sejumlah garam, antibodi, jejak
sisa metabolisme, dan dermisidin, peptida antimikroba.
◦ Kelenjar ekrin adalah komponen utama termoregulasi pada manusia dan dengan demikian
membantu mempertahankan homeostasis
Kelenjar ceruminous (wax)
◦ Modifikasi dari kelenjar keringat, memproduksi wax (lilin) di kanal telinga
◦ Cerumis mensekresi kelenjar minyak dan keringat
◦ Menyaring masuknya benda asing ke dalam tubuh
◦ Cerumen yang rusak dapat mengurangi pendengaran
Fungsi Kulit - Perlindungan
◦ Terdiri dari sel-sel padat – mencegah invasi bakteri, bahan kimia
◦ Pigmen – melindungi dari angin, air, dan sinar matahari UV
◦ Lapisan keratin dan glikolipid di stratum corneum - pelindung terhadap kehilangan air
◦ Sel Langerhans – sistem imun
◦ Keringat yang dikeluarkan dari kelenjar keringat mencegah mikroba menjajah
permukaan kulit dengan menghasilkan dermicidin, yang memiliki sifat antibiotik.
Fungsi Kulit – Fungsi sensorik
◦ Epidermis, dermis, dan hipodermis mengandung struktur saraf sensorik khusus yang
mendeteksi sentuhan, suhu, dan rasa sakit
◦ Sel darah Meissner (sel darah selubung) yang merespons sentuhan ringan
◦ Sel darah Pacinian (sel darah selisih), yang merespons getaran
◦ Sel Merkel, terlihat tersebar di stratum basale, juga merupakan reseptor sentuh
◦ Ada saraf sensorik yang terhubung ke masing-masing folikel rambut, reseptor rasa sakit
dan suhu yang tersebar di seluruh kulit, dan saraf motorik menginervasi otot dan
kelenjar pili arrector.
Fungsi Kulit – Termoregulasi
◦ Mengeluarkan keringat ke kulit – penguapan akan menurunkan suhu tubuh
◦ Mengatur aliran darah ke permukaan tubuh – pada olahraga ringan, darah akan
dibawa ke permukaan yang akan mengurangi suhu tubuh. Pada olahraga berat,
darah dialirkan ke otot sehingga suhu tubuh naik
◦ Menyempitkan pembuluh darah permukaan – meningkatkan suhu tubuh jika
diperlukan
Fungsi Kulit - Eksresi dan absorbsi
◦ 400 mL/hari air menguap melalui kulit
◦ Sejumlah kecil garam, CO2, ammonia, dan urea dieksresikan
◦ Senyawa yang larut dalam lipid dapat diabsorbsi :
◦ Vitamin A, D, E, K, Oksigen, CO2
◦ Aseton, cairan dry-cleaning, mercury, arsen
Transdermal Drug Administration
◦ Obat diberikan dalam sediaan patch yang dapat diserap melalui kulit
◦ Absorbsi obat paling cepat di area kulit yang tipis (scrotum, wajah)
◦ Contoh:
◦ Nitrogliserin (mencegah nyeri bahu pada CAD)
◦ Scopolamine (motion sickness)
◦ Nicotine (stop smoking alternative)
Photodamage
◦ UV A dan UV B dapat merusak kulit
◦ Terlalu banyak paparan secara akut dapat menyebabkan sunburn
◦ Kerusakan DNA pada sel epidermal dapat menyebabkan kanker kulit
◦ UV A memproduksi oksigen yang bebas radikal, dapat merusak kolagen dan serat
elastic dan menyebabkan kerutan
In general, cancers result from an accumulation of DNA mutations. These mutations can result in
do not die when they should and uncontrolled cell proliferation that leads to tumors. Although man
(harmless), some produce cells that can mobilize and establish tumors in other organs of the body; th
to as metastasis. Cancers are characterized by their ability to metastasize.
Basal Cell Carcinoma
Basal cell carcinoma is a form of cancer that affects the mitotically active stem cells in the stratum bas

Diseases - Basal cell carcinoma


It is the most common of all cancers that occur in the United States and is frequently found on the h
back, which are areas that are most susceptible to long-term sun exposure. Although UV rays are the m
to other agents, such as radiation and arsenic, can also lead to this type of cancer. Wounds on the sk
tattoos, burns, etc. may be predisposing factors as well. Basal cell carcinomas start in the stratum basa
along this boundary. At some point, they begin to grow toward the surface and become an uneven p
or scar on the skin surface (Figure 5.18). Like most cancers, basal cell carcinomas respond best to tre
early. Treatment options include surgery, freezing (cryosurgery), and topical ointments (Mayo Clinic 2
Mempengaruhi pembelahan mitosis di stratum basale
Sebagian besar terjadi di kepala, leher, bahu, dan punggung ; yang
terkena paparan lama sinar matahari
Dapat terjadi karena paparan zat kimia, luka terbuka, tatoo, dll
Kanker tumbuh di permukaan kulit
Terapi awal merupakan treatmen yang paling tepat (operasi,
skin cancer,salep
Figure 5.18 Basal Cell Carcinoma Basal cell carcinoma can take several different forms. Simi
it is readily cured if caught early and treated. (credit: John Hendrix, MD)

topikal Squamous Cell Carcinoma


Squamous cell carcinoma is a cancer that affects the keratinocytes of the stratum spinosum and
Squamous cell carcinoma 202 Chapter 5 | The Integumentary System

commonly found on the scalp, ears, and hands (Figure 5.19). It is the second most common skin cancer. The American
◦ Mempengaruhi keratinosit di stratum spinosumCancer Society reports that two of 10 skin cancers are squamous cell carcinomas, and it is more aggressive than basal
cell carcinoma. If not removed, these carcinomas can metastasize. Surgery and radiation are used to cure squamous cell
carcinoma.
◦ Berbentuk lesi yang ditemukan di kulit kepala,
telinga, tangan, wajah.
◦ Lebih agresif
◦ Dapat bermetastase
◦ Treatment: operasi, radiasi

Figure 5.19 Squamous Cell Carcinoma Squamous cell carcinoma presents here as a lesion on an individual’s nose.
(credit: the National Cancer Institute)

Melanoma
A melanoma is a cancer characterized by the uncontrolled growth of melanocytes, the pigment-producing cells in the
epidermis. Typically, a melanoma develops from a mole. It is the most fatal of all skin cancers, as it is highly metastatic
and can be difficult to detect before it has spread to other organs. Melanomas usually appear as asymmetrical brown and
black patches with uneven borders and a raised surface (Figure 5.20). Treatment typically involves surgical excision and
immunotherapy.
commonly found on the scalp, ears, and hands (Figure 5.19). It is the second most common skin cancer. The Am
Cancer Society reports that two of 10 skin cancers are squamous cell carcinomas, and it is more aggressive tha
cell carcinoma. If not removed, these carcinomas can metastasize. Surgery and radiation are used to cure squam
carcinoma.

Melanoma
◦ Karena pertumbuhan yang tidak terkendali dari melanosit
◦ Berkembang dari tahi lalat
Figure 5.19 Squamous Cell Carcinoma Squamous cell carcinoma presents here as a lesion on an individual’
◦ Paling fatal dari jenis kanker kulit yang lain; dapat mengalami (credit: the National Cancer Institute)

metastase dengan cepat, sulit didekteksi sebelumMelanoma


menyebar
ke organ lain A melanoma is a cancer characterized by the uncontrolled growth of melanocytes, the pigment-producing cell
epidermis. Typically, a melanoma develops from a mole. It is the most fatal of all skin cancers, as it is highly me
and can be difficult to detect before it has spread to other organs. Melanomas usually appear as asymmetrical bro
◦ Berwarna coklat, asimetri, timbul di permukaan black patches with uneven borders and a raised surface (Figure 5.20). Treatment typically involves surgical excis
immunotherapy.

◦ Treatmen: surgical excision, imunoterapi

Figure 5.20 Melanoma Melanomas typically present as large brown or black patches with uneven borders
raised surface. (credit: the National Cancer Institute)
Skin Disorders
Two common skin disorders are eczema and acne. Eczema is an inflammatory condition and occurs in individu
ages. Acne involves the clogging of pores, which can lead to infection and inflammation, and is often seen in ado
Other disorders, not discussed here, include seborrheic dermatitis (on the scalp), psoriasis, cold sores, impetigo
hives, and warts.
Eczema

Eczema
Eczema is an allergic reaction that manifests as dry, itchy patches of skin that resemble rashes (Figure 5.21). I
accompanied by swelling of the skin, flaking, and in severe cases, bleeding. Many who suffer from eczema have a
against dust mites in their blood, but the link between eczema and allergy to dust mites has not been proven. Symp
usually managed with moisturizers, corticosteroid creams, and immunosuppressants.

◦ Inflamasi, terjadi pada setiap usia.


◦ Reaksi alergi; ditandai dengan kulit kering, pecah-pecah,
kadang bengkak dan berdarah
◦ Treatmen: moisturizer, kortikosteroid, imunosupresan

Figure 5.21 Eczema Eczema is a common skin disorder that presents as a red, flaky rash.
“Jambula”/Wikimedia Commons)

Acne
Acne is a skin disturbance that typically occurs on areas of the skin that are rich in sebaceous glands (face a
It is most common along with the onset of puberty due to associated hormonal changes, but can also occur i
and continue into adulthood. Hormones, such as androgens, stimulate the release of sebum. An overproduc
accumulation of sebum along with keratin can block hair follicles. This plug is initially white. The sebum, when ox
exposure to air, turns black. Acne results from infection by acne-causing bacteria (Propionibacterium and Staphyl
which can lead to redness and potential scarring due to the natural wound healing process (Figure 5.22).
Acne
◦ Pada umumnya terjadi di area kulit yang kaya akan kelenjar minyak (wajah dan punggung)
◦ Terjadi pada masa pubertas, berhubungan dengan perubahan hormone
◦ Androgen menstimulasi keluarnya sebum. Akumulasi sebum bersamaan dengan keratin dapat
menghalangi folikel rambut
◦ Sumbatan berwarna putih, yang jika teroksidasi oleh udara akan berwarna hitam
◦ Acne terjadi akibat
204 infeksi bakteri penyebab acne (Propionibacterium
Chapter 5 | Theand Staphylococcus),
Integumentary System yang
dapat menyebabkan kemerahan dan luka
SUMMARY

Anda mungkin juga menyukai