Anda di halaman 1dari 7

Nama : Yuli Agustin

NIM : PO.71.20.1.20.045
Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu : Dr. Mulyadi,S.Kp.,M.Kep

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALI MANDARA

VISI

“Menjadi Rumah Sakit Yang Berkualitas Dengan Mengedepankan Pelayanan, Pendidikan


dan Penelitian Menuju Rumah Sakit Berkelas Dunia Tahun 2025”

MISI

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu sesuai dengan standar akreditasi


nasional dan internasional yang berorientasi pada keselamatan dan kepuasan
pelanggan;
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan dengan jejaring yang luas;
3. Menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi kesehatan;
4. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengembangan yang
berkesinambungan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten,
berintegrasi dan memiliki budaya kerja; dan
5. Meningkatkan kinerja layanan, profesionalisme dan meningkatkan kesejahteraan
pegawai.

MOTTO

Bekerja berdasarkan CAKRA , dimana masing-masing huruf dalam kata CAKRA,


memiliki makna dan arti sebagai berikut :

C = Cepat, merupakan keakuratan waktu dan standar pelayanan yang telah ditetapkan

A = Aman, memberikan rasa aman terhadap pasien, sesama dan lingkungan.


K = Komunikasi, keterbukaan dalam memberikan informasi pelayanan.

R = Ramah, adalah sifat santun harus diberikan dalam setiap pelaksanaan pelayanan.

A= Akuntabel, adalah merupakan pertanggung-jawaban secara terukur dalam


pelaksanaan tugas-tugas yang terukur secara kuantitas maupun kualitas dan sesuai
dengan standar yang ditetapkan.
RSUD dr. Abdoer Rahem

VISI :

“Terwujudnya RSUD dr. Abdoer Rahem yang bermutu dan menjadi kebanggaan masyarakat
Situbondo”

MISI :

1. Meningkatkan pelayanan medik dan keperawatan kepada pasien sesuai standar


pelayanan rumah sakit.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang pelayanan kesehatan yang optimaL
3. Meningkatkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM rumah sakit
5. Meningkatkan pelayanan administrasi yang tepat, cepat dan informative kepada
masyarakat

STRATEGI:

Strategi dalam mencapai tujuan dan sasaran adalah memadukan tujuan skala prioritas
dengan ketersediaan sumber daya yang ditetapkan sebagai berikut:

1. Meningkatkan ketersediaan sumber daya operasional yang cukup seperti perbekalan


kesehatan, barang-barang keperluan pasien, biaya untuk pengembangan SDM, termasuk
terjaminnya pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit, melalui pembiayaan sendiri
atau berasal dari pendapatan RS, selanjutnya memantau dan mengevaluasi output
pelayanan apakah sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan seperti standar
pelayanan minimal (SPM.).
2. Meningkatkan ketersediaan SDM Medis spesialis yang cukup.
3. Meningkatkan ketersediaan Sarana Prasarana RS sesuai type RS.
CLEVELAND CLINIC

Vision

Our vision for Cleveland Clinic is to be the best place for care anywhere and the best place
to work in healthcare.

(Visi kami untuk Klinik Cleveland adalah menjadi tempat perawatan terbaik di mana saja dan
tempat terbaik untuk bekerja di bidang perawatan kesehatan.)

Mission

Caring for life, researching for health, educating those who serve.

(Merawat kehidupan, meneliti kesehatan, mendidik mereka yang mengabdi.)

Care Priorities (prioritas perawatan)

1. Patients: Care for the patient as if they are your own family.
Cleveland Clinic is here for one reason: to take care of patients. We are known for
exceptional care delivered by multidisciplinary teams. We challenge ourselves to get
better each year. Our goals are to touch more lives, relieve suffering and provide every
patient the best care and experience.
(Pasien: Rawat pasien seolah-olah mereka adalah keluarga Anda sendiri. Klinik
Cleveland ada di sini untuk satu alasan: untuk merawat pasien. Kami dikenal dengan
perawatan luar biasa yang diberikan oleh banyak orang)
2. Caregivers: Treat fellow caregivers as if they were your own family.
There are nearly 60,000 Cleveland Clinic caregivers around the world. We are the
largest employer in Northeast Ohio and the second largest in the state. We promote
teamwork, inclusion and integrity. We strive to make Cleveland Clinic the best place to
work and grow.
Pengasuh: Perlakukan sesama pengasuh seolah-olah mereka adalah keluarga Anda
sendiri. Ada hampir 60.000 perawat Klinik Cleveland di seluruh dunia. Kami adalah
perusahaan terbesar di Northeast Ohio dan yang kedua
3. Community: We are committed to the communities we serve.
Cleveland Clinic's community benefit goes beyond healthcare services. As an anchor
institution, we promote the physical and economic health of our neighborhoods. We are
building a future for health education and workforce development that will enhance the
region for generations.
(Komunitas: Kami berkomitmen pada komunitas yang kami layani. Manfaat komunitas
Cleveland Clinic melampaui layanan kesehatan. Sebagai lembaga jangkar, kami
mempromosikan kesehatan fisik dan ekonomi)
4. Organization: Treat the organization as your home.
Cleveland Clinic is a nonprofit organization. All revenues beyond expenses are
reinvested in our mission. We care for the organization as if it were our home, by
securing its financial health, using resources mindfully and bringing our services to as
many people as need our care.
(Organisasi: Perlakukan organisasi sebagai rumah Anda. Klinik Cleveland adalah
organisasi nirlaba. Semua pendapatan di luar pengeluaran diinvestasikan kembali dalam
misi kami. Kami merawat organisasi seolah-olah kami)
Teori Keperawatan Menurut Dorothy Jhonson

Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan sistem
perilaku, dimana individu dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu ingin mencapai
keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki
keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkanya.

Teori ini berfokus pada bagaimana klien beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan
bagaimana stress aktual atau potensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuan
keperawatan dalam teori ini adalah menurunkan stress sehingga klien dapat bergerak lebih
mudah melewati masa penyembuhannya. Kerangka dari kebutuhan dasari ini berfokus pada
tujuan kategori perilaku.

Model konsep dan teori keperawatan menurut Johnson adalah dengan pendekatan sistem
perilaku, dimana individu dipandang sebagai sistem perilaku yang selalu ingin mencapai
keseimbangan dan stabilitas, baik di lingkungan internal maupun eksternal, juga memiliki
keinginan dalam mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang ditimbulkanya. Sebagi
suatu sistem, didalamnya terdapat komponen subsistem yang membentuk sistem tersebut,
diantaranya komponen subsistem yang membentuk sistem perilaku.

a. Sistem perilaku (behavioral system).


Sistem perilaku mencakup pola, perulangan dan cara-cara bersikap dengan maksud
tertentu. Cara-cara bersikap ini membentuk unit fungsi teroraganisasi dan terintegrasi
yang menentukan dan membatasi interaksi antara seseorang dengan lingkunganya dan
menciptakan hubungan seseorang dengan obyek, peristiwa dan situasi dengan
lingkunganya. Biasanya sikap dapat digambarkan dan dijelaskan. Manusia sebagai
sistem perilaku berusaha untuk mencapai stabilitas dan keseimbangan dengan pengaturan
dan adaptasi yang berhasil pada beberapa tingkatan untuk efisiensi dan efektifitas suatu
fungsi. Sistem biasanya cukup fleksibel untuk mengakomodasi pengaruh yang
diakibatkan.

b. Subsistem.
Suatu subsistem merupakan “sistem kecil dengan tujuan khusus sendiri dan
berfungsi dapat dijaga sepanjang hubunganya dengan subsitem lain atau lingkungan
tidak diganggu. Tujuh subsistem yang di identifikasi oleh Johnson bersifat terbuka,
terhubung dan saling berkaitan (interealated). Motivasi mengendalikan langsung aktifitas
subsistem-subsistem ini yang berubah secara kontinyu dikarenakan kedewasaan,
pengalaman dan pembelajaran. Sistem yang dijelaskan tampak ada cross-culturally dan
di kontrol oleh faktor biologis, psikologi dan sosiologi, tujuh elemen yang diidentifikasi
adalah ingestif, Achievement, Agresif, Eliminasi, Seksual, Gabungan/tambahan.

Komponen subsistem yang membentuk sistem perilaku menurut Johnson adalah

1. Ingestif, yaitu sumber dalam memelihara integritas serta mencapai kesenangan dalam
pencapaian pengakuan dari lingkungan.
2. Achievement, merupakan tingkat pencapaian prestasi melalui keterampilan yang
kreatif.
3. Agresif, merupakan bentuk mekanisme pertahanan diri atau perlindungan dan
berbagai ancaman yang ada di lingkungan.
4. Eliminasi, merupakan bentuk pengeluran segala sesuatu dari sampah atau barang yang
tidak berguna secara biologis
5. Seksual, digunakan dalam pemenuhan kebutuhan saling mencintai dan dicintai.
6. Gabungan/tambahan, merupakan bentuk pemenuhan kebutuhan tambahan dalam
mempertahankan lingkungan yang kondusif dengan penyesuaian dalam kehidupan
social, keamanan, dan kelangsungan hidup.

Berdasarkan subsistem tersebut diatas, maka akan terbentuk sebuah sistem perilaku
individu, sehingga Johnson memiliki pandangan bahwa dalam mengatasi permasalahan
keperawatan tersebut harus dapat berfungsi sebagai pengatur agar dapat menyeimbangkan
sistem perilaku tersebut. Klien dalam hal ini adalah manusia yang mendapat bantuan
perawatan dengan keadaan terancam atau potensial oleh kesakitan atau ketidak- seimbangan
penyesuaian dengan lingkungan. Status kesehatan yang ingin dicapai adalah mereka yang
mampu berperilaku untuk memelihara keseimbangan atau stabilitas dengan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai