Anda di halaman 1dari 4

RSUP SANGLAH DENPASAR RM. 5.20/ASS.

RI/2016

NAMA :

MONITORING DAN PENGKAJIAN ULANG NYERI TGL LAHIR : L/P

No RM :
RUANG :
SKOR INTERVENSI PERAWAT/BIDAN
TGL/JAM INTERVENSI NON FARMAKOLOGIS WAKTU KAJI ULANG
NYERI FARMAKOLOGIS NAMA PARAF
SKOR NYERI INTERVENSI NON-FARMAKOLOGI

(NRS, WBS, FLACC, VAS) 1. Pemberian Kompres dingin 1

0= Tidak Nyeri 2. Pemberian kompres hangat 2

1-4 = Nyeri Ringan 3. Pemberian posisi 3

Setelah intervensi farmakologis :


5-6 = Nyeri Sedang 4. Pijat

7-10 = Nyeri berat 5. Pemberian Terapi Musik a

BPS : 6. TENS b

<5 = Pasien Bebas Nyeri 7. Relaksasi dan Pernapasan c

Pustaka:
≥5 = Pasien Nyeri, perlu diterapi 8. Teknik Bola
Nancy Wells, dkk. Patient Safety and Quality: An
NPAT : Evidence-Based Handbook for Nurses: Vol 1, 2008

Skor <5 intervensi yang dilakukan 9. Teknik Shower


pemberian kenyamanan, skor ≥ 5
pemberian paracetamol, dan skor >10
ditambah dengan narkotik

PETUNJUK PENGISIAN

NO URAIAN CARA PENULISAN

Identitas Pasien Diisi dengan lengkap identitas pasien (nama, tanggal lahir, jenis kelamin, dan nomor RM) atau ditempel dengan
1 label identitas

Ruang Diisi nama ruangan dimana pasien dirawat


2

3 Tanggal/jam Diisi tanggal, bulan, tahun, dan jam melakukan pengkajian ulang nyeri.

Ditulis skor nyeri pasien


4 Skor nyeri
Contoh : 4

5 Intervensi Farmakologis Diisi nama obat analgetik yang diberikan dan rute pemberian

Diisi kode intervensi nonfarmakologis (kode 1 sampai 9) sesuai intervensi nonfarmakologis yang diberikan ke
6 Intervensi non-farmakologis
pasien

Perawat/Bidan Diisi nama dan paraf perawat atau bidan yang melakukan intervensi nyeri
7

Waktu kaji ulang Diisi waktu pengkajian ulang nyeri sesuai regulasi skala nyeri pasien dan onset obat
8

Note :

1. Apabila ada perubahan skor nyeri pada hasil reasesmen nyeri, tindakan selanjutnya dicatat pada implementasi

2. Pasien dengan drip analgetik, pengkajian ulang nyeri dilakukan setiap shift

3. Pasien dengan epidural analgetik, pengkajian nyeri dilakukan setiap shift

4. Pasien dengan BPS < 5, pengkajian ulang nyeri dilakukan setiap shift
PENGKAJIAN ULANG

Nyeri Ringan dilakukan setiap 6 jam

Nyeri Sedang dilakukan setiap 1 jam

Nyeri Berat dilakukan setiap 30 menit

Setelah intervensi farmakologis :

Therapi Oral 1 jam setelah intervensi


diberikan.
Therapi Intravena 30 Menit setelah intervensi
diberikan
Terapi Suppositoria 1 jam setelah intervensi
diberikan

Pustaka:

Nancy Wells, dkk. Patient Safety and Quality: An


Evidence-Based Handbook for Nurses: Vol 1, 2008

GISIAN

CARA PENULISAN

a, tanggal lahir, jenis kelamin, dan nomor RM) atau ditempel dengan

ukan pengkajian ulang nyeri.

an rute pemberian

e 1 sampai 9) sesuai intervensi nonfarmakologis yang diberikan ke

ang melakukan intervensi nyeri

regulasi skala nyeri pasien dan onset obat

utnya dicatat pada implementasi

Anda mungkin juga menyukai