Anda di halaman 1dari 29

Pembelajaran 3.

Menggambar Teknik dan Sketsa

A. Kompetensi

Setelah mempelajari keseluruhan materi pada pembelajaran ini, Anda diharapkan


dapat membaca dan menggambar teknik manufaktur lengkap dengan simbol dan
tanda pengerjaan.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menyajikan ukuran dan toleransi gambar


2. Merencanakan proyeksi gambar
3. erencanakan penggunaan simbol gambar dan tanda pengerjaan
4. Merencanakan gambar potongan

C. Uraian Materi

Standarasi Gambar

a. Fungsi dan Sifat Gambar.

Pada masa sekarang ini gambar teknik lebih jauh berfungsi sebagai:

1) Penuangan gagasan dan peningkatan daya berfikir

Dalam perencanaan, gagasan yang timbul dituangkan dalam bentuk gambar.


Gambar yang dibuat dianalisa dan diteliti. Proses ini diulang-ulang dan barulah
didapatkan gambar yang diinginkan.

2) Penyampaian Informasi

Melalui gambar, perancang meneruskan maksudnya dengan tepat kepada


pihak lain, yakni pembuat atau perakit, baik dilingkungan sendiri maupun
industri lain. Juga gambar ini merupakan pedoman bagi pembuat atau perakit
dalam proses pekerjaannya.

Teknik Mesin | 51
3) Dokumentasi dan Pengembangan

Gambar merupakan teknis yang baik untuk dikumpulkan dan disimpan. Juga
gambargambar diawetkan dan disimpan sangat diperlukan dalam
pengembangan gagasangagasan baru dikemudian hari.

Gambar teknik dapat berfungsi sesuai tujuannya. Karena itu perlu


memperhatikan sifat-sifat atau ketentuan sebagai berikut:

• Internasionalisasi
• Populer
• Sistematis
• Sederhana
• Modernisasi

Sifat-sifat gambar ini yang terpenting haruslah mengandung kepastian


sehingga berdasarkan fungsi dan sifat gambar ini didapatlah suatu
standarisasi.

b. Pengertian Standarisasi

Dalam perkembangan teknologi sekarang ini, gambar teknik sangat


menentukan kelancaran dari proses produksi pada suatu industri dan lapangan
teknik lainnya.

Supaya gambar teknik dapat berperan sebagaimana fungsinya, maka haruslah


mempunyai aturan-aturan yang dibuat dan dimengerti secara bersama-sama.
Peraturan-peraturan yang diambil sebagai patokan dari suatu gambar teknik
inilah yang dinamakan standarisasi gambar.

Sekiranya gambar adalah "Bahasa Teknik" maka standarisasi adalah "Tata


Bahasanya".

Fungsi dari standarisasi gambar adalah untuk penyeragaman dari aturan-


aturan teknik gambar, sehingga jelas dan mudah dibuat, dimengerti dan
dilaksanakan oleh semua lapangan teknik. Masing-masing negara pada
umumnya mempunyai standar industri, diantaranya yang terkenal adalah ASA
(Amerika Serikat), NEN (Belanda), DIN (Jerman) dan JIS (Jepang)

52 | Teknik Mesin
Semakin luas dan banyaknya pemakai gambar maka dibuatlah sistem standar
secara bersama yang dikenal dengan ISO (Internasional Standard
Organisation). ISO ini mengatur segala ketentuan tentang aturan-aturan teknik
yang ada sekarang ini. Untuk gambar teknik dalam kerangka dan bidang-
bidang kerja ISO/TC 10.

c. Garis Gambar

1) Jenis-jenis Garis

Jenis-jenis garis yang dipergunakan dalam gambar mesin, ditentukan dari


gabungan bentuk dan tebal garis.

Menurut bentuknya garis dibedakan atas:

- Garis nyata _____________


- Garis gores _____________
- Garis bertitik

Menurut tebalnya garis dibedakan atas:


- Garis tebal
- Garis sedang
- Garis tipis

Ketiga jenis tebal garis ini, mempunyai perbandingan 1 : 0,7 : 0,5. Pemakaian
tebal garis, disesuaikan dengan besar kecilnya gambar. Pada umumnya garis
nyata atau garis gambar dipakai ukuran 0,5 atau 0,7 mm.

2) Macam-macam Garis dan Fungsinya

Berdasarkan bentuk dan tebalnya dari suatu garis, maka pada tabel berikut
dapat dilihat penggunaannya.

Teknik Mesin | 53
Tabel 3. 1 Macam-macam garis dan penggunaannya. (ISO. R 128)

Jenis garis Keterangan Penggunaan


A Garis tebal Garis gambar dan tepi
B Garis tipis 1. Garis khayal yang terjadi dari
perpotongan yang
dibulatkan.
2. Garis ukur, garis bantu dan
garis penunjuk.
3. Garis arsir.
4. Garis batas yang diputar
ditempat.
5. Garis dasar ulir.
6. Garis batas gambar yang
berdampingan.
7. Garis batas mula, sebelum
dibentuk.

Garis bebas tipis 1. Garis potong, yang menghilangkan


C
sebagian benda.
2. Garis batas antara bagian benda yang
dipotong, dan sebagian benda dalam
pandangan.

D Garis gores Garis benda yang tidak kelihatan

E Garis bertitik 1. Garis sumbu.


2. Lingkaran jarak.
3. Garis simetri.
4. Gambar benda yang tidak pada
tempatnya.
5. Bagian benda yang terletak di depan
bidang potong.
6. Kedudukan bagian benda yang dapat
bergerak yang dapat dicapai

F Garis bertitik yang Bidang potong.


dipertebal pada
ujung-ujungnya dan
pada perubahan arah.

54 | Teknik Mesin
G Garis bertitik tebal Menunjukan bagian permukaan yang
mendapat perlakuan khusus.

Contoh Penerapan garis

3) Huruf dan Angka Gambar

Dalam gambar teknik, huruf dan angka dipergunakan untuk memberi


penjelasan dari suatu gambar. Syarat yang perlu dalam penulisan huruf dan
angka gambar adalah:

 Jelas
 Seragam.

4) Bentuk Huruf dan Angka

Bentuk huruf dan angka gambar, haruslah mudah ditulis dan dibaca. Cara
penulisan ada 2 (dua) macam, yakni :

 Tegak
 Miring ke kanan 150

Teknik Mesin | 55
Contoh : ABCDEFGHIJKLMN

abcdefghijklmnop 12345678 ABCDEFGHIJKLMNOP abcdefghijklmnop


0123456789IVX

5) Ukuran Huruf dan Angka

Ukuran dari huruf dan angka, adalah merupakan perbandingan tinggi antara
huruf besar dengan huruf kecil. Juga tebal garis, jarak dan lain sebagainya dari
huruf dan angka yang dipergunakan.

Untuk lebih jelasnya lihat bagian berikut.

Tabel 3. 2 Ukuran Huruf dan Angka

6) Etiket Gambar

Etiket gambar adalah suatu keterangan pokok yang berisikan catatan-catatan


penting dari suatu gambar yang direncanakan dan dibuat, hal ini antara lain:

- Nama pembuat dan penanggung jawab dari gambar tersebut


- Bahan, dll.

56 | Teknik Mesin
Untuk lebih jelasnya, salah satu etiket untuk gambar mesin yang sering
dipergunakan adalah seperti contoh di bawah ini.

Gambar 3. 1 Contoh Etiket Gambar

Pemberian Ukuran

a. Prinsip-Prinsip Penunjukan Ukuran

Memberi ukuran dalam gambar sangat penting, mengingat bahwa semua


bagian dalam gambar haruslah dijelaskan sejelas-jelasnya, Adapun hal-hal
yang harus diperhatikan dan diikuti pada saat memberi ukuran gambar adalah
sebagai berikut:

1. Semua ukuran dalam gambar sebaiknya satuannya sama, untuk Gambar Teknik
Mesin satuannya dalam milimeter. Jika terpaksa ada satuan yang berbeda, maka
harus dijelaskan/ ditulis.

2. Memberi penunjukan ukuran sebaiknya ditempatkan pada pandangan yang jelas,


diutamakan pada pandangan muka dan tidak diletakkan pada garis tersembunyi
(strip-strip).

3. Garis ukuran maupun garis bantu ukuran digambar dengan garis tipis dan tidak
putus-putus.

Teknik Mesin | 57
4. Garis ukuran sebaiknya tidak berpotongan dengan garis bantu atau garis ukuran
yang lain, kecuali sangat terpaksa.

5. Ujung anak panah harus menyinggung garis bantu ukuran.

6. Penunjukan ukuran sebaiknya tidak berulang-ulang, sehingga tidak ada ukuran


yang rangkap.

7. Angka ukuran sebaiknya ditempatkan di tengah-tengah dan di atas garis ukuran.

8. Angka ukuran harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dari
bawah gambar (untuk garis ukuran horizontal) dan dari sebelah kanan gambar
(untuk garis ukuran vertikal).

Secara teknis penunjukan ukuran yang meliputi garis ukuran, garis bantu
ukuran, angka ukuran dan anak panah ditunjukkan pada Gambar 2.1di bawah.

Gambar 3. 2 Ketentuan teknis penunjukan ukuran

Keterangan

1. Tinggi angka ukuran ± 3,5 mm

2. Jarak angka ukuran dengan garis ukuran ± 1 mm

3. Ekor anak panah ukuran ± 2 mm

4. Kelebihan garis bantu ukuran ± 2 mm

5. Jarak garis ukuran terhadap garis benda ± 10 mm

58 | Teknik Mesin
6. Jarak antara garis ukuran ke garis ukuran berikutnya ± 10 mm.

7. Apa bila ruang gambar tidak memungkinkan, jarak tersebut dapat dikurangi.

8. Bila anak panah tidak mungkin dibuat, maka dapat diganti dengan titik.

9. Anak panah dibuat runcing dan diblok hitam, dengan perbandingan ukuran L= 12x
tebal garis ukuran.

b. Contoh-Contoh Penunjukan Ukuran

Gambar 3.3. Contoh pemberian ukuran permukaan

Teknik Mesin | 59
(a) (b)
Gambar 3.4. Contoh pemberian ukuran mendatar/horisontal

(a) (b)

Gambar 3.5. Ukuran-ukuran vertikal

60 | Teknik Mesin
Gambar 3.6. Ukuran radius/jari-jari

Gambar 3.7 Ukuran radius sangat besar

Teknik Mesin | 61
Gambar 3.8 Ukuran diameter lingkaran

Gambar 3.9 Sudut champer tidak sama dengan 45o

Gambar 3.10 Sudut champer 45o

62 | Teknik Mesin
Gambar 3.11 Penunjukan ukuran Gambar 3.12 Ukuran jarak dengan

berantai/seri datum/ basis ukuran

Gambar 3.13 Penunjukan ukuran kombinasi

Teknik Mesin | 63
Gambar 3.14 Penunjukan ukuran ketirusan

Gambar 3.15 Penunjukan lubang counterbore dan lubang countersunk

64 | Teknik Mesin
Proyeksi Gambar

Proyeksi adalah suatu cara untuk menyajikan benda tiga dimensi pada sebuah bidang
dua dimensi. Dalam penyajian gambar teknik, cara proyeksi ini sangat diperlukan.

Prinsip dari proyeksi ini adalah memindahkan atau menempatkan bentuk sebuah
benda pada sebuah bidang, yaitu bidang proyeksi dan hasilnya disebut gambar
proyeksi.

Gambar 3.16 Proyeksi dari sebuah benda

a. Cara-cara Proyeksi

Pada umumnya cara-cara proyeksi yang dipergunakan pada gambar teknik adalah:

 Proyeksi Piktorial
 Proyeksi Ortogonal

b. Proyeksi Piktorial

Proyeksi Piktorial adalah sistem proyeksi yang menyajikan gambar suatu


benda sekaligus dalam tiga dimensi, sehingga disebut gambar pandangan
tunggal. Pada proyeksi ini, bentuk benda sebenarnya lebih mudah dimengerti.

Cara-cara proyeksi untuk piktorial ini dapat dibedakan atas :

 Proyeksi aksonometris
 Proyeksi miring
 Proyeksi perspektif

Proyeksi piktorial untuk gambar teknik mesin yang sering dipergunakan adalah
proyeksi aksonometri dalam bentuk isometri dan dimetri serta proyeksi miring.

Teknik Mesin | 65
1) Proyeksi Isometri

Pada proyeksi ini, gambar kedua sisi alasnya


mempunyai kemiringan 30o terhadap sumbu
horizontal.

Panjang semua sisi-sisi mendekati panjang


sebenarnya, sehingga semua ukuran sisi
pada gambar adalah berbanding 1 : 1 dengan
ukuran benda sebenarnya.

Untuk membuat gambar piktorial dari berbagai bentuk bidang benda, dengan
cara isometri dapat dilihat pada bagian berikut ini:

- Gambar Isometri sebuah benda dengan bidang miring.

Gambar 3.17 Proyeksi isometri sebuah benda dengan bidang miring

2) Proyeksi Dimetri

Proyeksi dimetri yang sering dipergunakan adalah gambar kedua sisi-sisi


alasnya membentuk sudut 10o dan 40o terhadap sumbu horizontal.

Perbandingan ukuran pada gambar


yang mempunyai kemiringan 40o
adalah 1 : 2 terhadap ukuran benda
sebenarnya.

66 | Teknik Mesin
3) Proyeksi Miring

Pada proyeksi miring ini salah satu bidang benda digambarkan sejajar dengan
sumbu horizontal dan vertikal, sehingga tergambar seperti sebenarnya.

Kemiringan salah satu sisi alasnya terhadap


sumbu horizontal, biasanya 30o, 45o dan 60o.
Gambar yang dihasilkan dengan cara
proyeksi miring ini adalah gambar cavalier
(semua sisi 1 : 1 dengan ukuran benda) dan gambar cabinet (sisi miring 1/2,
1/3 atau 3/4 terhadap ukuran benda).

Dalam gambar teknik mesin yang sering digunakan adalah gambar cabinet
dengan sudut 45o dan sisi miringnya 1 : 2 atau 1/2 ukuran benda sebenarnya.

c. Proyeksi Ortogonal

Gambar proyeksi ortogonal ini biasanya diambil dari beberapa bidang proyeksi,
sehingga gabungan dari gambar-gambar tersebut didapatlah gambaran yang
jelas, lengkap dan tepat dari suatu benda. Jadi gambar proyeksi ini disebut
juga gambar pandangan majemuk.

Teknik Mesin | 67
Gambar 3.18 Proyeksi Ortogonal

Sistem penggambaran dari proyeksi ini adalah berdasarkan bidang proyeksi


horizontal dan vertikal. Dimana kedua bidang ini membagi suatu ruangan
tempat benda diletakkan menjadi empat kuadran.

Cara proyeksi ortogonal yang dipakai adalah menurut proyeksi kuardan


pertama atau cara proyeksi sudut pertama dan proyeksi kuadran ketiga atau
cara proyeksi sudut ketiga.

Mengenai kuadran yang dimaksud ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.19 Bidang koordinat utama dan kwadran-kwadran

68 | Teknik Mesin
1) Proyeksi Sudut Pertama

Cara proyeksi ini adalah dengan meletakkan benda pada kuadran pertama dan
diproyeksikan pada bidang-bidang di belakangnya. Jadi benda terletak
diantara titik pandang dan bidang-bidang proyeksi.

Gambar 3.20 Proyeksi Sudut Pertama

Susunan gambar pandangan dari cara proyeksi ini adalah berdasarkan bukaan
dari bidang-bidang proyeksi, dimana bidang proyeksi dari pandangan diambil
sebagai patokan.

Cara proyeksi ini disebut juga cara proyeksi Eropa dan lambang untuk proyeksi
ini adalah:

Lambang ini diletakkan pada bagian kanan bawah


kertas gambar (dalam etiket gambar).

Teknik Mesin | 69
2) Proyeksi Sudut Ketiga

Cara proyeksi ini adalah dengan meletakkan benda


pada kuadran ketiga dan diproyeksikan pada bidang-
bidang didepan benda. Jadi bidang proyeksi terletak
diantara titik pandang dan benda.

Susunan gambar pandangan dari cara proyeksi ini adalah bukaan berdasarkan
bidang-bidang proyeksi seperti gambar berikut ini.

Gambar 3.21 Proyeksi Sudut Ketiga

Cara proyeksi ini disebut juga cara proyeksi Amerika.


Lambang dari penggambaran yang mempergunakan
proyeksi ini adalah seperti berikut

a. Penyajian Pandangan Gambar

Aturan penyajian ini adalah ketentuan-ketentuan gambar pandangan


berdasarkan proyeksi ortogonal untuk penyajian suatu gambar kerja.

Dalam penyajian gambar kerja suatu benda, tidak perlu seluruh pandangannya
digambarkan, yang penting dapat menjelaskan bentuk benda secara lengkap.
Untuk menyajikan suatu gambar kerja yang diambil sebagai gambar pokok

70 | Teknik Mesin
adalah pandangan depan dan jika belum memberikan gambaran yang cukup
dapat ditambahkan dengan pandangan atas, kanan atau kiri.

Gambar 3.22 Contoh pandangan

Penyajian gambar kerja dari suatu benda harus disesuaikan pula dengan posisi
waktu pengerjaannya. Misalnya poros yang dikerjakan dengan mesin bubut,
maka penggambarannya harus horizontal pula sesuai dengan posisi waktu
pengerjaannya.

Gambar 3.23 Contoh penyajian gambar kerja dari suatu benda

U) Poros (b)

Lubang

Gambar kerja suatu benda, disamping pandangan utama dapat juga dijelaskan
dengan pandangan-pandangan khusus lainnya terutama untuk penjelasan dari
bentuk-bentuk benda yang rumit.

Teknik Mesin | 71
Lebih jelasnya mengenai pandangan-pandangan gambar ini, dapat dilihat pada
bagian berikut.

1) Pandangan Depan

Gambar 3.24 Pandangan depan wajah Pandangan depan Kuda

2) Pandangan Pembantu (tambahan)

Gambar 3.25 Pandangan pembantu (tambahan)

3) Pandangan Sebagian

Gambar 3.26 Pandangan sebagian

72 | Teknik Mesin
4) Pandangan Setempat

Gambar 3.27 Pandangan setempat

5) Pandangan Detail

Gambar 3.28 Pandangan detail

Simbol dan Tanda Pengerjaan

a. Penunjukan Ukuran

Simbol-simbol yang terdapat pada angka ukuran diantaranya adalah sebagai


berikut:

A. Simbol ukuran untuk penunjukan diameter (Ø)

B. Simbol ukuran untuk penunjukan jari-jari lingkaran (R)

C. Simbol ukuran untuk penunjukan bujur sangkar (□)

D. Simbol ukuran untuk penunjukan lengkung bola (spheric)

E. Simbol ukuran untuk penunjukan pinggulan/champer (C)

Teknik Mesin | 73
F. Simbol ukuran untuk penunjukan ketebalan plat (t) Contoh:

b. Simbol-simbol Tanda Pengerjaan

Simbol-simbol Tanda Pengerjaan dapat dilihat pada Tabel berikut ini:

Tabel 3.3 Simbol-simbol tanda pengerjaan

No Simbol Keterangan

1 Simbol dasar ini belum ada artinya sebelum ada simbol


tambahan yang lain

2 Simbol dasar yang diberi garis mendatar, artinya


permukaan itu harus dikerjakan dengan mesin

3 Simbol pokok yang ditambah dengan lingkaran,


artinya permukaan tidak boleh dikerjakan sedikitpun

4 Simbol dasar diberi tambahan huruf N, berarti permukaan


itu tidak boleh dikerjakan dengan mesin. Huruf N
menunjukkan harga kekasaran yang mempunyai indek 1
sampai dengan 12

5 Simbol tanda pengerjaan yang berarti permukaan


yang bersangkutan harus dikerjakan dengan mesin
dan mempunyai indeks kekasaran dengan N.

6 Simbol pengerjaan dengan kekasaran minimum dan


maksimum, N8 adalah kekasaran maksimum dan N2
adalah kekasaran minimum.

74 | Teknik Mesin
7 Simbol tanda pengerjaan dengan keterangan yang
menunjukkan pengerjaan akhir dengan cara di polis

8 Simbol pengerjaan yang mencantumkan panjang


sampel (sampling length)

9 Simbol pengerjaan yang mencatumkan arah


pengerjaan mesin.

c. Simbol Penunjukan Nilai Kekasaran dan Arah Pengerjaan

Simbol penunjukan nilai kekasaran dan arah pengerjaan, dibagi atas 3 bagian
seperti bagan berikut ini:

Gambar 3.29 Bagan Penunjukan Nilai Kekasaran dan Arah Pengerjaan

Teknik Mesin | 75
Tabel 3.4 Simbol Dasar Penunjukan

Contoh:

Keterangan Gambar:
a : nilai kekasaran (Ra) atau tingkat kekasaran (N1 sampai dengan N2)

e : cara Pengerjaan, produksi atau pelapisan


d : panjang sampel (contoh) d : arah bekas pengerjaan

e :kelebihan ukuran yang dikehendaki

Gambar Potongan

Jenis – jenis gambar potongan atau gambar irisan terdiri atas :

 Gambar potongan penuh.


 Gambar potongan separuh.
 Gambar potongan sebagian atau setempat.
 Gambar potongan putar.

76 | Teknik Mesin
 Gambar potongan bercabang atau meloncat.

Gambar 3.30 Potongan penuh dan separuh

Gambar 3.31 Gambar potongan sebagian

Gambar 3.32 Gambar potongan putar

Gambar 3.33 Gambar potongan bercabang

Teknik Mesin | 77
D. Rangkuman

1. Garis Gambar

Jenis-jenis garis yang dipergunakan dalam gambar mesin, ditentukan dari


gabungan bentuk dan tebal garis.

Menurut bentuknya garis dibedakan atas:

 Garis nyata _____________


 Garis gores _____________
 Garis bertitik
Menurut tebalnya garis dibedakan atas:

 Garis tebal
 Garis sedang
 Garis tipis
Ketiga jenis tebal garis ini, mempunyai perbandingan 1 : 0,7 : 0,5. Pemakaian tebal
garis, disesuaikan dengan besar kecilnya gambar. Pada umumnya garis nyata
atau garis gambar dipakai ukuran 0,5 atau 0,7 mm.

2. Jenis-jenis ukuran

- Ukuran mendatar/horisontal
- Ukuran vertikal
- Ukuran radius
- Ukuran diameter
- Ukuran sudut
- Ukuran champer
- Ukuran berantai/seri
- Ukuran pararel
- Ukuran kombinasi
- Ukuran ketirusan

78 | Teknik Mesin
3. Proyeksi

4. Gambar Potongan

Jenis – jenis gambar potongan atau gambar irisan terdiri atas :

 Gambar potongan penuh.


 Gambar potongan separuh.
 Gambar potongan sebagian atau setempat.
 Gambar potongan putar.
 Gambar potongan bercabang atau meloncat.

Teknik Mesin | 79

Anda mungkin juga menyukai