A. Kompetensi
C. Uraian Materi
Standarasi Gambar
Pada masa sekarang ini gambar teknik lebih jauh berfungsi sebagai:
2) Penyampaian Informasi
Teknik Mesin | 51
3) Dokumentasi dan Pengembangan
Gambar merupakan teknis yang baik untuk dikumpulkan dan disimpan. Juga
gambargambar diawetkan dan disimpan sangat diperlukan dalam
pengembangan gagasangagasan baru dikemudian hari.
• Internasionalisasi
• Populer
• Sistematis
• Sederhana
• Modernisasi
b. Pengertian Standarisasi
52 | Teknik Mesin
Semakin luas dan banyaknya pemakai gambar maka dibuatlah sistem standar
secara bersama yang dikenal dengan ISO (Internasional Standard
Organisation). ISO ini mengatur segala ketentuan tentang aturan-aturan teknik
yang ada sekarang ini. Untuk gambar teknik dalam kerangka dan bidang-
bidang kerja ISO/TC 10.
c. Garis Gambar
1) Jenis-jenis Garis
Ketiga jenis tebal garis ini, mempunyai perbandingan 1 : 0,7 : 0,5. Pemakaian
tebal garis, disesuaikan dengan besar kecilnya gambar. Pada umumnya garis
nyata atau garis gambar dipakai ukuran 0,5 atau 0,7 mm.
Berdasarkan bentuk dan tebalnya dari suatu garis, maka pada tabel berikut
dapat dilihat penggunaannya.
Teknik Mesin | 53
Tabel 3. 1 Macam-macam garis dan penggunaannya. (ISO. R 128)
54 | Teknik Mesin
G Garis bertitik tebal Menunjukan bagian permukaan yang
mendapat perlakuan khusus.
Jelas
Seragam.
Bentuk huruf dan angka gambar, haruslah mudah ditulis dan dibaca. Cara
penulisan ada 2 (dua) macam, yakni :
Tegak
Miring ke kanan 150
Teknik Mesin | 55
Contoh : ABCDEFGHIJKLMN
Ukuran dari huruf dan angka, adalah merupakan perbandingan tinggi antara
huruf besar dengan huruf kecil. Juga tebal garis, jarak dan lain sebagainya dari
huruf dan angka yang dipergunakan.
6) Etiket Gambar
56 | Teknik Mesin
Untuk lebih jelasnya, salah satu etiket untuk gambar mesin yang sering
dipergunakan adalah seperti contoh di bawah ini.
Pemberian Ukuran
1. Semua ukuran dalam gambar sebaiknya satuannya sama, untuk Gambar Teknik
Mesin satuannya dalam milimeter. Jika terpaksa ada satuan yang berbeda, maka
harus dijelaskan/ ditulis.
3. Garis ukuran maupun garis bantu ukuran digambar dengan garis tipis dan tidak
putus-putus.
Teknik Mesin | 57
4. Garis ukuran sebaiknya tidak berpotongan dengan garis bantu atau garis ukuran
yang lain, kecuali sangat terpaksa.
8. Angka ukuran harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dibaca dari
bawah gambar (untuk garis ukuran horizontal) dan dari sebelah kanan gambar
(untuk garis ukuran vertikal).
Secara teknis penunjukan ukuran yang meliputi garis ukuran, garis bantu
ukuran, angka ukuran dan anak panah ditunjukkan pada Gambar 2.1di bawah.
Keterangan
58 | Teknik Mesin
6. Jarak antara garis ukuran ke garis ukuran berikutnya ± 10 mm.
7. Apa bila ruang gambar tidak memungkinkan, jarak tersebut dapat dikurangi.
8. Bila anak panah tidak mungkin dibuat, maka dapat diganti dengan titik.
9. Anak panah dibuat runcing dan diblok hitam, dengan perbandingan ukuran L= 12x
tebal garis ukuran.
Teknik Mesin | 59
(a) (b)
Gambar 3.4. Contoh pemberian ukuran mendatar/horisontal
(a) (b)
60 | Teknik Mesin
Gambar 3.6. Ukuran radius/jari-jari
Teknik Mesin | 61
Gambar 3.8 Ukuran diameter lingkaran
62 | Teknik Mesin
Gambar 3.11 Penunjukan ukuran Gambar 3.12 Ukuran jarak dengan
Teknik Mesin | 63
Gambar 3.14 Penunjukan ukuran ketirusan
64 | Teknik Mesin
Proyeksi Gambar
Proyeksi adalah suatu cara untuk menyajikan benda tiga dimensi pada sebuah bidang
dua dimensi. Dalam penyajian gambar teknik, cara proyeksi ini sangat diperlukan.
Prinsip dari proyeksi ini adalah memindahkan atau menempatkan bentuk sebuah
benda pada sebuah bidang, yaitu bidang proyeksi dan hasilnya disebut gambar
proyeksi.
a. Cara-cara Proyeksi
Pada umumnya cara-cara proyeksi yang dipergunakan pada gambar teknik adalah:
Proyeksi Piktorial
Proyeksi Ortogonal
b. Proyeksi Piktorial
Proyeksi aksonometris
Proyeksi miring
Proyeksi perspektif
Proyeksi piktorial untuk gambar teknik mesin yang sering dipergunakan adalah
proyeksi aksonometri dalam bentuk isometri dan dimetri serta proyeksi miring.
Teknik Mesin | 65
1) Proyeksi Isometri
Untuk membuat gambar piktorial dari berbagai bentuk bidang benda, dengan
cara isometri dapat dilihat pada bagian berikut ini:
2) Proyeksi Dimetri
66 | Teknik Mesin
3) Proyeksi Miring
Pada proyeksi miring ini salah satu bidang benda digambarkan sejajar dengan
sumbu horizontal dan vertikal, sehingga tergambar seperti sebenarnya.
Dalam gambar teknik mesin yang sering digunakan adalah gambar cabinet
dengan sudut 45o dan sisi miringnya 1 : 2 atau 1/2 ukuran benda sebenarnya.
c. Proyeksi Ortogonal
Gambar proyeksi ortogonal ini biasanya diambil dari beberapa bidang proyeksi,
sehingga gabungan dari gambar-gambar tersebut didapatlah gambaran yang
jelas, lengkap dan tepat dari suatu benda. Jadi gambar proyeksi ini disebut
juga gambar pandangan majemuk.
Teknik Mesin | 67
Gambar 3.18 Proyeksi Ortogonal
Mengenai kuadran yang dimaksud ini dapat dilihat pada gambar berikut :
68 | Teknik Mesin
1) Proyeksi Sudut Pertama
Cara proyeksi ini adalah dengan meletakkan benda pada kuadran pertama dan
diproyeksikan pada bidang-bidang di belakangnya. Jadi benda terletak
diantara titik pandang dan bidang-bidang proyeksi.
Susunan gambar pandangan dari cara proyeksi ini adalah berdasarkan bukaan
dari bidang-bidang proyeksi, dimana bidang proyeksi dari pandangan diambil
sebagai patokan.
Cara proyeksi ini disebut juga cara proyeksi Eropa dan lambang untuk proyeksi
ini adalah:
Teknik Mesin | 69
2) Proyeksi Sudut Ketiga
Susunan gambar pandangan dari cara proyeksi ini adalah bukaan berdasarkan
bidang-bidang proyeksi seperti gambar berikut ini.
Dalam penyajian gambar kerja suatu benda, tidak perlu seluruh pandangannya
digambarkan, yang penting dapat menjelaskan bentuk benda secara lengkap.
Untuk menyajikan suatu gambar kerja yang diambil sebagai gambar pokok
70 | Teknik Mesin
adalah pandangan depan dan jika belum memberikan gambaran yang cukup
dapat ditambahkan dengan pandangan atas, kanan atau kiri.
Penyajian gambar kerja dari suatu benda harus disesuaikan pula dengan posisi
waktu pengerjaannya. Misalnya poros yang dikerjakan dengan mesin bubut,
maka penggambarannya harus horizontal pula sesuai dengan posisi waktu
pengerjaannya.
U) Poros (b)
Lubang
Gambar kerja suatu benda, disamping pandangan utama dapat juga dijelaskan
dengan pandangan-pandangan khusus lainnya terutama untuk penjelasan dari
bentuk-bentuk benda yang rumit.
Teknik Mesin | 71
Lebih jelasnya mengenai pandangan-pandangan gambar ini, dapat dilihat pada
bagian berikut.
1) Pandangan Depan
3) Pandangan Sebagian
72 | Teknik Mesin
4) Pandangan Setempat
5) Pandangan Detail
a. Penunjukan Ukuran
Teknik Mesin | 73
F. Simbol ukuran untuk penunjukan ketebalan plat (t) Contoh:
No Simbol Keterangan
74 | Teknik Mesin
7 Simbol tanda pengerjaan dengan keterangan yang
menunjukkan pengerjaan akhir dengan cara di polis
Simbol penunjukan nilai kekasaran dan arah pengerjaan, dibagi atas 3 bagian
seperti bagan berikut ini:
Teknik Mesin | 75
Tabel 3.4 Simbol Dasar Penunjukan
Contoh:
Keterangan Gambar:
a : nilai kekasaran (Ra) atau tingkat kekasaran (N1 sampai dengan N2)
Gambar Potongan
76 | Teknik Mesin
Gambar potongan bercabang atau meloncat.
Teknik Mesin | 77
D. Rangkuman
1. Garis Gambar
Garis tebal
Garis sedang
Garis tipis
Ketiga jenis tebal garis ini, mempunyai perbandingan 1 : 0,7 : 0,5. Pemakaian tebal
garis, disesuaikan dengan besar kecilnya gambar. Pada umumnya garis nyata
atau garis gambar dipakai ukuran 0,5 atau 0,7 mm.
2. Jenis-jenis ukuran
- Ukuran mendatar/horisontal
- Ukuran vertikal
- Ukuran radius
- Ukuran diameter
- Ukuran sudut
- Ukuran champer
- Ukuran berantai/seri
- Ukuran pararel
- Ukuran kombinasi
- Ukuran ketirusan
78 | Teknik Mesin
3. Proyeksi
4. Gambar Potongan
Teknik Mesin | 79