0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan2 halaman
Disinfektan adalah bahan yang digunakan untuk melakukan disinfeksi pada benda mati seperti lantai dan pakaian. Ada dua jenis disinfektan, yaitu kimia dan nabati. Disinfektan kimia dapat meninggalkan residu berbahaya, sementara nabati aman karena terbuat dari bahan alami. Dokumen ini menjelaskan delapan grup utama disinfektan kimia beserta keunggulan dan kelemahann
Disinfektan adalah bahan yang digunakan untuk melakukan disinfeksi pada benda mati seperti lantai dan pakaian. Ada dua jenis disinfektan, yaitu kimia dan nabati. Disinfektan kimia dapat meninggalkan residu berbahaya, sementara nabati aman karena terbuat dari bahan alami. Dokumen ini menjelaskan delapan grup utama disinfektan kimia beserta keunggulan dan kelemahann
Disinfektan adalah bahan yang digunakan untuk melakukan disinfeksi pada benda mati seperti lantai dan pakaian. Ada dua jenis disinfektan, yaitu kimia dan nabati. Disinfektan kimia dapat meninggalkan residu berbahaya, sementara nabati aman karena terbuat dari bahan alami. Dokumen ini menjelaskan delapan grup utama disinfektan kimia beserta keunggulan dan kelemahann
Disinfektan adalah bahan yang digunakan untuk melaksanakan disinfeksi. Seringkali
sebagai sinonim digunaan istilah antiseptik, tetapi pengertian disinfeksi dan disinfektan biasanya ditujukan terhadap benda – benda mati, seperti lantai, piring, pakaian. Jenis desinfektan ini dibagi menjadi dua, yaitu desinfektan kimia dan desinfektan nabati. Penggunaan disinfektan kimia dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan dampak negatif, karena dalam penggunaannya, bahan kimia dapat meninggalkan residu yang berpotensi untuk mengganggu kesehatan. Untuk itu, perlu mencari alternatif lain yaitu dengan memanfaatkan tanaman atau disebut dengan desinfektan nabati. Desinfektan nabati ini tidak menimbulkan residu karena terbuat dari bahan yang ada di alam sehingga mudah menguap. Berikut merupakan macam-macam dari disinfektan. 1. Grup alkohol larut, contoh: (etanol, isopropil alkohol). Konsentrasi:70- 90%. Keuntungan: bakterisidal cepat, tuberkulosidal. Kelemahan: tidak membunuh spora, menyebabkan korosi metal kecuali jika ditambahkan pereduksi (2 % Na nitit, mengeringkan kulit) 2. Grup gas sterilisasi, contoh: etilen oksida. Waktu reaksi: 4-8 jam. Keuntungan: tidak berbahaya untuk kebanyakan bahan, mensterilkan bahan, digunakan untuk bahan yang tidak tahan panas. Kelemahan membutuhkan peralatan khusus 3. Grup gas desinfektan, contoh : formaldehida. Konsentrasi: larutan jenuh dalam bentuk gas. Keuntungan: membunuh spora, tidak korosif, digunakan untuk bahan yang tidak panas. Kelemahan: membutuhkan bahan yang relatif lama sebagai desinfektan, menimbulkan bau, keracunan pada membran kulit dan membran mukus. 4. Grup halogen, contoh : khlorin, yodium. Konsentrasi: hipokloritkonsentrasi tinggi HCIO (warexin)-larutan 1,5% yodium tinkturkonsentrasi tertinggi. Keuntungan : Khlorin: tuberkulosidal, Yodium: pencuci dan desinfektan, tidak meninggalkan warna, meninggalkan residu anti bakteri, yodium tinktur bersifat tuberkulosidal. Kelemahan : Khlorin : memutihkan bahan, korosi logam, tidak stabil di dalam air sadah, larutan harus segar. Yodium: yodium tinktur menimbulkan warna dan iritasi kulit, aktifitasnya hilang di dalam air sadah, korosif terhadap logam, menyebabkan pengeringan kulit 5. Grup fenol, contoh : kreosol, fenol semi sintetis, lisol. Konsentrasi: kreosol: 2%, Lisol : 1%. Keuntungan : aktifitasnya tidak hilang oleh bahan organik, sabun, ataupun air sadah, meninggalkan efek residu jika mengering. Kelemahan: kreosol harus digunakan dalam air lunak. 6. Grup detergen kationik (amonium quaternam). Keuntungan : tidak berbau Kelemahan : tidak bersifat tuberkulosidal, aktivitas virisidal terbatas, harus dilarutkan dalam destilata, aktivitas hilang oleh protein, sabun dan serat selulosa, aktivitasnya lemah sehingga harus dikombinasi dengan grup fenol. 7. Grup detergen anionik (adiktif sabun atau detergen), contoh: heksakhlorfen (G- 11), tertrakhlorsalisilanida. Konsentrasi: heksakhlorfen – septisol 2%, phisohek 3%. Keuntungan: aktivitas anti bakteri lama, baik digunakan sebagai pencuci. Kelemahan: tidak bersifat sporosidal maupun tuberkolosidal, cara kerja lambat, beracun jika terus-menerus dan diserap di dalam tubuh. 8. Desinfektan lain-lain, Garam: komponen mercuri organik seperti merkurokhom dan tiomersal bersifat kurang beracun dibandingkan denganmercuri lainnya, tetapi aktivitas bakterisidalnya lemah. Alkali: larutan NaOH sering digunakan dalam kedokteran veterinel untuk desinfeksi kandang. Hidrogen peroksida: dalam konsentrasi 3% digunakan untuk mencuci dan desinfektan luka. Sabun: aktivitas bakterisidal lemah tetapi efektif untuk mencuci atau menghilangkan jasad renik.Komponen biguanida: misalnya kholorheksidin, bersifat bakterisidal, tetapi tidak efektif terhadap virus, spora dan mikrobakteri, biasanya dicampur dengan detergen kationik. Diadelhida : spektrum aktivitasnya paling luas, yaitu bersifat bakterisidal, virisidal, fingisidal, dan sporosidal. Tersedia dalam bentuk asam dan harus diaktivasi supaya aktivasinya maksimum. Kelemahannya adalah beracun terhadap kulit dan harganya mahal.