Bebas dari Peneliti tidak boleh memiliki prasangka, tetapi boleh memiliki
Prasangka hipotesis dan eksperimen harus dijalankan secara objektif meskipun
diperkirakan hasil tidak sesuai hipotesis.
Menggunakan
Prinsip-prinsip Penarikan kesimpulan berdasar metode ilmiah harus menggunakan
Analisis prinsip-prinsip analisis
Perumusan Masalah
Metode ilmiah melibatkan suatu perumusan masalah yang diteliti
atau Pembuatan
atau hipotesis penjelasan atas terjadinya suatu fenomena.
Hipotesis
KRITERIA METODE ILMIAH
Hasil eksperimen harus diukur dengan ukuran yang objektif, bukan subjektif agar
hasil eksperimen dipahami dengan mudah oleh setiap orang, dan seminimal
Menggunakan mungkin dipengaruhi subjektivitas peneliti.
Ukuran Objektif Contoh ukuran objektif : satuan-satuan internasional seperti meter untuk mengukur
panjang. Contoh ukuran subjektif : ukuran relatif terhadap benda yang tidak pasti
ukurannya, seperti sejengkal, dan semata kaki
Menggunakan Teknik kuantitatif dengan ukuran objektif akan memberikan hasil yang dapat
dimengerti secara universal dan minim subjektivitas peneliti, tetapi dapat juga
Teknik Kuantitatif,
digunakan teknik kualitatif apabila hasil yang didapatkan sulit dideskripsikan
atau dengan suatu ketentuan kuantitatif. Contohnya, pertumbuhan tanaman dinyatakan
Ditambahkan secara kuantitatif (misal: tumbuh 10 cm dalam 5 hari) dan perkembangannya
Kualitatif dinyatakan secara kualitatif (misal: tumbuh bunga dalam 5 hari).
KARAKTERISTIK METODE ILMIAH
Peneliti dengan rinci melakukan observasi dan eksperimen untuk
Kritis dan Analitis
mendapatkan hasil yang relevan dan akurat
2. Identifikasi
Masalah Menemukan permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian.
Peneliti melakukan analisis terhadap hasil eksperimen. Analisis ini dikembangkan dari
5. Analisis rumusan hipotesis yang telah dibuat sebelumnya, terutama apakah hipotesis yang dibuat
Hasil dapat menjelaskan fenomena permasalahan yang terjadi atau tidak. Jika terdapat
hubungan yang jelas atau kesesuaian antara hasil eksperimen dengan hipotesis, maka
hasil analisis dapat dijadikan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Jika tidak, maka
dilakukan pengulangan langkah-langkah sebelumnya. Pengulangan dapat dilakukan dari
tahapan perumusan hipotesis atau dari tahap eksperimen.
Setelah hasil dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis, peneliti dapat menarik
6. Penarikan kesimpulan yang menjelaskan hubungan-hubungan tersebut dengan singkat. Kesimpulan
kesimpulan sejatinya dibuat dengan jelas dan padat, menggambarkan inti dari eksperimen dan tidak
keluar dari eksperimen yang dilakukan.
PEMEILIHAN METODE PENELITIAN YANG TEPAT
Pemilihan ini ditentukan oleh SUMBER DAN TIPE DATA, yakni
A. Data kualitatif data berupa narasi yang berwujud tulisan,
gambar, audio atau visual
B. Data kuantitatif data berupa angka dalam wujud statistik
C. Data primer data dari peneliti langsung
D. Data sekunder data dari pihak ketiga, seperti pemerintah,
media, organisasi lainnya diluar peneliti, atau
partisipan penelitian.
TIPE METODE PENELITIAN
DESKRIPTIF/ Data yang diperoleh berupa narasi mendalam yang secara
NARASI detail menjelaskan objek penelitian yang diteliti
Pengamatan dengan panca indera terhadap fenomena sosial yang berada diluar diri peneliti.
Pada metode ini peneliti berperan aktif. Peran aktif peneliti dalam pengamatan lebih relevan
OBSER disebut observasi partisipatoris. Observasi partisipatoris bisa dilakukan dengan terbuka
VASI (overt) atau tertutup (covert). Terbuka identitas peneliti dan penelitian yang dilakukan
diketahui subjek penelitian. Tertutup subjek penelitian tidak mengetahui bahwa dirinya
sedang dalam pengamatan penelitian
Penelitian mendalam tentang cara hidup sekelompok orang yang diteliti dalam setting
sosial se-natural mungkin. Metode ini melibatkan penyatuan kultural antara peneliti dengan
ETNOG subjek yang diteliti, sehin gga biasanya berlangsung sangat lama karena memerlukan
RAFI penyerapan kultur masyarakat yang diteliti ke dalam diri peneliti.
Penelitian yang fokus pada satu kasus dan investigasi dilakukan
STUDI KASUS secara mendalam. Kristina Wolff, kontributor ”The Blackwell
Encyclopedia of Sociology” dalam artikelnya berjudul “Method, Case
Study” menjelaskan studi kasus digunakan oleh peneliti yang umumnya
fokus pada level mikro, mengonsentrasikan dirinya pada kajian
tentang kelompok, orang-orang, komunitas, organisasi, insitusi, atau
peristiwa.
WAWANCARA
SURVEI
STUDI
LITERATUR
TEKNIK ANALISIS DATA
1. Memeriksa Kelengkapan 4. Membuat Klastering Data
Data
Analisis Data
3. Menentukan Kualitas Kuantitatif
Pengukuran
Analisis Data
Kualitatif