Anda di halaman 1dari 10

P-ISSN: 2303-1832 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi 06 (2) (2017) 159-168

e-ISSN: 2503-023X DOI: 10.24042/jipfalbiruni.v6i2.1743


Oktober 2017

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP VEKTOR PADA SISWA


SEKOLAH MENENGAH ATAS

Witri Puspita Sari1, Eko Suyanto2, Wayan Suana3


1, 2, 3
Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Lampung, Jl. S. Brojonegoro No.1 Bandar Lampung, Indonesia
e-mail: 1witripuspitasari0403@gmail.com

Diterima: 13 Juli 2017. Disetujui: 5 Oktober 2017. Dipublikasikan: 28 Oktober 2017

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pemahaman konseptual tentang vector, siswa kelas
XI SMA di Kabupaten Natar, Lampung Selatan. Populasi adalah seluruh siswa kelas XI SMA dari tujuh
SMA dan jumlah sampel sebanyak 167 siswa. Data dikumpulkan dengan menggunakan 15 soal pilihan
jamak dan alasan pertanyaan yang dibutuhkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 39,1% siswa
yang mengerti tentang konsep vektor. Vektor satuan adalah subtopik yang paling mudah dipahami dimana
61,1% siswa memahami subtopik sedangkan arah vektor adalah subtopik yang paling sulit bagi siswa
dimana hanya 23,3% yang mengerti subtopic.

Kata kunci: analisis konsep vektor, pemahaman konsep, siswa SMA.

VECTORS CONCEPTS UNDERSTANDING ANALYSIS ON JUNIOR


HIGH SCHOOL STUDENTS
Abstract: This research aims to reveal the students’ conceptual understanding about the vector of XI grade
senior high school students in Natar district, South Lampung. The population was all of the students of XI
grade from seven high schools, and the number of samples was 167 students. The data collected by using
15 multiple choice and reasons required questions. The results showed that only 39.1% students
understood about vector concept. Unit vector was the most understandable subtopic where 61.1% of
students understand the subtopic whereas the direction of the vector was the most challenging subtopic for
students where only 23.3% understand the subtopic.

© 2017 Pendidikan Fisika, FTK UIN Raden Intan Lampung

Keywords: vector concept analysis, concept understanding, high school students.

PENDAHULUAN makna dari pesan-pesan pembelajaran,


Fisika merupakan salah satu mata baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun
pelajaran dalam rumpun sains yang sangat grafis, yang disampaikan melalui
erat kaitannya dengan kehidupan sehari- pengajaran, buku, atau layar computer
hari (Saregar, 2016). Fisika memaparkan (Irwandani & Rofiah, 2015).
tentang fenomena alam yang berbentuk Kurangnya penguasaan konsep,
fisik yang membutuhkan pemahaman lemahnya keterampilan siswa dalam
tingkat tinggi yang komprehensif berhitung, serta anggapan bahwa fisika
(Sasmita, 2017; Susiharti & Ismet, n.d.). adalah pelajaran yang sulit menjadi faktor
Tujuan pembelajaran fisika pada yang menyebabkan rendahnya hasil
hakikatnya adalah untuk mengantarkan belajar fisika siswa di sekolah (Mustari,
pemahaman siswa menguasai konsep- 2015; Pujianto, Nurjannah, & Darmadi,
konsep dan keterkaitannya untuk dapat n.d.; Rhahim, Tandililing, & Mursyid,
memecahkan masalah terkait dalam n.d.). Berbagai gejala yang tampak pada
kehidupan sehari-hari (Yuwarti, Pasaribu, proses pembelajaran seperti: siswa kurang
& Hatibe, n.d.). Siswa dikatakan paham mau bertanya, enggan menjawab
apabila mereka dapat mengkonstruksi pertanyaan guru, kurang mampu
160 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168

menjelaskan, kurang bersemangat dalam Negeri di Kecamatan Natar, Lampung


belajar, pasif dalam diskusi (Erlinda, Selatan.
2017).
Kesulitan memahami konsep-konsep METODE PENELITIAN
fisika yang dialami oleh siswa bukan Penelitian ini merupakan jenis
hanya karena faktor materi yang penelitian kuantitatif dengan pendekatan
disampaikan, tetapi juga karena kurang deskriptif. Populasi pada penelitian ini
tepatnya model pembelajaran yang ialah seluruh siswa kelas XI IPA di 7
dilakukan oleh guru sehingga siswa SMA di Kecamatan Natar. Sampel pada
kurang dilibatkan dalam proses belajar penelitian ini dilakukan di 4 SMA di
mengajar (Gumrowi, 2016; Komikesari, Kecamatan Natar antara lain SMA Negeri
2016; Poniman, 2016; Yusuf & Amin, 1 Natar, SMA Negeri 2 Natar, SMA
2016). Padahal, untuk menguasai fisika, Swadhipa Natar, dan SMA Tri Sukses
siswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan Natar dengan sampel berjumlah 167
belajar mengajar. orang siswa.
Salah satu materi yang harus dikuasai Instrumen penelitian yang digunakan
siswa dengan baik didalam pembelajaran berupa soal pilihan jamak disertai alasan
fisika adalah vektor. Vektor memiliki menjawab. Jumlah soal yang diujikan
peranan penting dalam banyak cabang sebanyak 15 soal dengan 5 pilihan
fisika (Bollen, Kampen, Baily, Kelly, & jawaban beserta alasan menjawab.
Cock, 2017; Sirait & Oktavianty, 2017). Instrumen soal yang diujikan ini beberapa
Sebagian besar konsep fisika yang mengacu pada contoh instrumen soal dari
tercakup dalam mata kuliah fisika (Barniol & Zavala, 2014; Heckler &
pengantar ditingkat universitas diwakili Scaife, 2015; Wang & Sayre, 2010;
oleh vektor (Barniol & Zavala, 2014). Zavala & Barniol, 2010). Materi vektor
Vektor merupakan sebuah konsep dalam yang akan diujikan di kelompokkan
pelajaran fisika yang berkaitan dengan menjadi 6 subtopik antara lain:
materi lain seperti gerak, gaya, menentukan notasi dan besar vektor,
momentum, impuls, dan lain-lain (Bollen, menentukan vektor satuan, menghitung
Kampen, & Cock, 2015; Yuwarti et al., komponen pada vektor, menentukan
n.d.). penjumlahan dan pengurangan vektor,
Berdasarkan studi pendahuluan di menentukan arah vektor, menghitung
salah satu SMA Negeri di kota Palu, vektor dengan perkalian skalar dan
diperoleh hasil bahwa pemahaman konsep perkalian titik. Tingkat persentase
vektor kinematika yang diberikan kepada pemahaman dikelompokkan menjadi
6 orang siswa kelas XII masih dalam beberapa kategori seperti terlihat pada
kategori rendah. Kesulitan terbesar yang Tabel 1. Selanjutnya untuk mengetahui
dihadapi siswa ialah mengekstrapolasi kriteria jawaban siswa paham konsep,
mencakup konsep persamaan vektor siswa menebak dan siswa tidak paham
posisi, percepatan sesaat, dan percepatan konsep pada jawaban dapat di lihat pada
rata-rata (Yuwarti et al., n.d.). Melihat Tabel 2.
hasil studi pendahuluan tersebut, Tabel 1. Persentase Tingkat Pemahaman
diketahui bahwa masih terdapat banyak No Persentase Kategori
permasalahan yang dihadapi siswa dalam 1 ≤ 30% Rendah
memahami konsep vektor. Oleh karena itu 2 30≤x 60 % Sedang
peneliti tertarik untuk melakukan 3 61 – 100 % Tinggi
penelitian tentang pemahaman konsep
vektor pada siswa di salah satu SMA
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168 161

Tabel 2. Kriteria untuk Paham Konsep, 48,9%. Hasil tersebut dapat dilihat pada
Menebak, dan Tidak Paham Konsep Gambar 1.
No Soal Jawaban Kategori Kategori pemahaman konsep vektor
Pilihan Benar
Paham per subtopik ditunjukkan pada Gambar 2.
1 Jamak
Konsep Pada gambar terlihat bahwa subtopik
Alasan Benar
Pilihan yang paling banyak terdapat siswa
Benar
2 Jamak Menebak kategori paham konsep berada pada
Alasan Benar subtopik menentukan vektor satuan
Pilihan dengan persentase sebesar 61,1%,
Benar
3 Jamak Menebak
Alasan Benar sedangkan untuk subtopik paling sedikit
Pilihan Tidak kategori siswa paham konsep ialah
Benar
4 Jamak Paham subtopik menentukan arah vektor dengan
Alasan Benar Konsep persentase sebesar 23,3%.
Kategori menebak paling banyak
HASIL DAN PEMBAHASAN terdapat pada subtopik menentukan notasi
dan besar pada vektor dengan persentase
Paham Menebak Tidak Paham siswa menebak sebesar 16%, sedangkan
paling sedikit siswa menebak terdapat
39,1% pada subtopik menghitung vektor dengan
Series1; perkalian skalar dan perkalian titik
48,9%
Meneb
ak;
dengan persentase sebesar 3,9%.
12,0… Kategori tidak paham paling banyak
berada pada subtopik menentukan arah
vektor dengan persentase sebesar 68,6%,
Gambar 1. Persentase Pemahaman Konsep Siswa
nilai ini hampir sama dengan subtopik
menghitung vektor dengan menggunakan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perkalian skalar dan perkalian titik yang
pemahaman konsep siswa terhadap materi
memiliki nilai persentase siswa tidak
vektor masuk dalam kategori sedang. Dari
paham konsep sebesar 68%, sedangkan
167 orang siswa, persentase siswa yang
untuk subtopik yang lain, rata - rata
paham konsep sebesar 39,1%, persentase
persentase tidak paham siswa di bawah
rata- rata siswa yang menebak sebesar
60% seperti terlihat pada Gambarr2.
12% dan tidak paham konsep sebesar

Paham
Menebak
Persentase Siswa

Gambar 2. Kategori Paham Konsep, Menebak dan Tidak Paham Tiap Subtopik Vektor
162 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168

Paham

Persentase Menebak

Gambar 3. Distribusi Pemahaman Konsep Tiap Nomor Soal.


Gambar 3 terlihat bahwa item soal 78,4% dan soal nomor 10 dengan
dengan tingkat kesulitan rendah ada pada persentase sebesar 77,8%.
soal nomor 1, 3, 5, 6, dan 8. Item soal Penjelasan dari setiap subtopik akan
dengan tingkat kesulitan sedang ada pada dijelaskan sebagai berikut ini:
nomor 2, 4, 9 dan 11. Item soal dengan (1) Menentukan Notasi dan Besar pada
tingkat kesulitan tinggi berada pada soal Vektor
nomor 7 (besar vektor dalam sumbu x dan Persentase rata-rata siswa paham
y), soal nomor 10 (menghitung resultan konsep pada subtopik menentukan notasi
dari ketiga vektor), soal nomor 12 dan besar pada vektor ialah 50,2%,
(menentukan arah vektor yang tepat), soal Subtopik ini berada pada nomor 1,2,3 dan
nomor 13 (menentukan arah vektor yang 4. Siswa yang paling banyak tidak paham
sama), soal nomor 14 (menghitung konsep terdapat pada soal nomor 4,
perkalian A•B) dan terakhir soal nomor sedangkan untuk soal nomor 1, 2 dan 3
15 (menghitung perkalian silang A×B). persentase siswa tidak paham konsep
Berdasarkan hasil dari soal yang relatif dibawah 40%.
diujikan, jumlah siswa paham konsep Soal nomor 4 mengenai menentukan
paling banyak terdapat pada soal nomor 5 vektor yang mempunyai nilai yang sama
dengan persentase sebesar 65,3% dengan vektor 𝑎⃗ memiliki persentase
kemudian soal nomor 8 dengan persentase siswa tidak paham konsep sebesar 42%,
64%, sedangkan untuk kategori menebak seperti terlihat pada Gambar 4. Siswa
paling banyak berada pada nomor 9 tidak paham, karena siswa tidak
dengan persentase sebesar 21,6% dan menghitung kotak pada vektor 𝑎⃗
nomor 2 dengan persentase sebesar melainkan siswa hanya melihat arah yang
22,8%. Untuk kategori siswa yang tidak sama yang ditunjukan vektor 𝑎⃗
paham konsep paling banyak berada pada
soal nomor 7 dengan persentase sebesar

Perhatikan vektor – vektor dibawah ini. Manakah vektor yang memiliki nilai atau besar yang
sama dengan vektor 𝑎⃗ adalah ...

a b c d e f
⃑⃑⃑ dan ǀ𝐹 ǀ
a. ǀ𝐷ǀ ⃑⃑⃑ dan ǀ𝐵
b. ǀ𝐶ǀ ⃑ǀ ⃑⃑⃑ dan ǀ𝐹 ǀ
c. ǀ𝐸ǀ
⃑⃑⃑ dan ǀ𝐸⃑ ǀ
d. ǀ𝐷ǀ ⃑⃑⃑
e. ǀ𝐵ǀ dan ǀ𝐷⃑ǀ

Gambar 4. Soal Nomor 4 Yang Diujikan


Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168 163

(2) Menentukan Vektor Satuan berada pada soal nomor 7 dengan


Subtopik menentukan vektor satuan persentase sebesar 78,4%. Soal nomor 7
berada pada soal nomor 5 dan 6. Untuk mengenai menghitung besar vektor dalam
soal nomor 5 dan 6, persentase siswa sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦. Seperti yang
tidak paham adalah di bawah 30%. ditampilkan pada Gambar 6, banyak siswa
Jumlah persentase siswa paham konsep tidak memahami konsep karena siswa
paling besar terdapat pada soal nomor 5 tidak mengingat persamaan apa yang akan
dengan persentase sebesar 65,3%. digunakan untuk menghitung sumbu 𝑥
Kemudian dapat dilihat pada Gambar 5, dan sumbu 𝑦.
siswa yang tidak memahami konsep untuk Berdasarkan hasil penelitian yang telah
soal nomor 5 dikarenakan siswa tidak bisa dilakukan oleh Soge, menunjukkan bahwa
membaca vektor pada gambar, siswa pemahaman konsep pada subtopik
hanya melihat ada berapa kotak pada komponen vektor ini masih rendah, hal ini
gambar lalu untuk menentukan garis î, −î, ditunjukkan dari hasil persentase
ĵ dan −ĵ mereka menentukan dengan pemahaman siswa yang berada dibawah
sembarangan. 30% yakni hanya sebesar 11,3%.
(3) Menghitung Komponen Vektor Miskonsepsi sebesar 10%, kurang paham
Subtopik menghitung komponen sebesar 41,3% dan tidak paham atau
vektor berada pada nomor 7 dan 8. Siswa menebak sebesar 37,3% (Soge, 2016).
yang paling banyak tidak paham konsep
Tentukan vektor – vektor di bawah ini dalam ungkapan vektor satuan!
P Q

⃑ ǀ = - 3î + 3ĵ
a. ǀ𝑃⃑ ǀ = 2î - 3ĵ dan ǀ𝑄 d. ǀ𝑃⃑ ǀ = -2î - 3ĵ dan ǀ𝑄⃑ ǀ = - 3î – 3ĵ
b. ǀ𝑃⃑ ǀ = 2î + 3ĵ dan ǀ𝑄⃑ ǀ = - 3î – 3ĵ e. ǀ𝑃⃑ ǀ = 2î + 3ĵ dan ǀ𝑄⃑ ǀ = 3î – 3ĵ

c. ǀ𝑃 ǀ = -2î + 3ĵ dan ǀ𝑄⃑ ǀ = 3î + 3ĵ

Gambar 5. Soal Nomor 5 Yang Diujikan.

Jika besar vektor ⃑A⃗= 30 satuan membentuk sudut 30 ̊ terhadap sumbu 𝑥 positif. Nilai komponen
vektor tersebut dalam sumbu 𝑥 dan sumbu 𝑦 adalah ....

a. A𝑥 = 10 satuan dan A𝑦 = 20 satuan d. A𝑥 = 20 satuan dan A𝑦 = 10 satuan


b. A𝑥 = 15 satuan dan A𝑦 = 15√3 satuan e. A𝑥 = 15√3 dan A𝑦 = 15 satuan
c. A𝑥 = 15 satuan dan A𝑦 = 20 satuan

Gambar 6. Soal Nomor 7 Yang Diujikan

a. Ax = 10 satuan
(4) Menentukan dan Ay =serta
Penjumlahan 20 satuan b. Ax = 20pada
berada satuannomor
dan Ay 9,
= 1010satuan
dan 11.
Pengurangan Vektor Persentase siswa paling banyak tidak
c. Ax = 15 satuan dan Ay = 15√3 satuan d. Ax = 15√3 dan Ay = 15 satuan
Subtopic untuk menentukan paham konsep untuk penjumlahan vektor
e. Ax = 15 dan
penjumlahan satuanpengurangan
dan Ay = 20 satuan
vektor berada pada soal nomor 10 dengan
164 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168

persentase sebesar 77,8%, sedangkan Hal ini sejalan dengan penelitian yang
untuk nomor 9 sebesar 37,7%. telah dilakukan oleh Susiharti dan Ismet
Soal nomor 10 mengenai penjumlahan yang menyatakan bahwa dari 29 orang
resultan dari ketiga vektor seperti yang siswa subjek penelitian, hanya 1 siswa
ditampilkan pada Gambar 7, siswa tidak (3,4%) saja yang menjawab benar.
paham karena mereka tidak mengingat Sebagian besar siswa tidak mampu dalam
persamaan yang digunakan untuk mencari menyelesaikan soal penjumlahan vektor
⃑⃗1 F
nilai resultan dari ketiga vektor F ⃑⃗2 F
⃑⃗3 secara analitis disebabkan karena siswa
dan siswa lupa dalam menentukan garis tidak dapat menggambarkan penguraian
yang akan membedakan antara garis semua vektor ke dalam komponennya.
sumbu 𝑥, - 𝑥, 𝑦 dan sumbu – 𝑦. Hal ini Siswa tidak mampu menggambarkan
berarti pemahaman konsep siswa untuk penguraian vektor dengan lengkap,
subtopik menentukan penjumlahan vektor sehingga tidak bisa ketahap penjumlahan
ini rendah. searah sumbu- 𝑥 dan sumbu– 𝑦
(Susiharti& Ismet, 2017).

Tentukan resultan dari ketiga vektor dibawah ini .........

⃑⃗2 = 6 N
F
⃑F⃗1 = 3 N

45̊ 60̊
30̊

⃑F⃗3 = 8 N

a. 7,10 N b. 8,42 N c. 11,10 N d. 7,12 N e. 6.58 N

Gambar 7. Soal Nomor 10 Yang Diujikan

Tentukan gambar dibawah ini yang menyatakan ⃑R⃗ = ⃑M


⃑⃑⃗ - ⃑N
⃑⃗

M N
a b c d e

r r r r r

Gambar 8. Soal Nomor 11 Yang diujikan


Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168 165

Soal nomor 11 mengenai pengurangan siswa, terlihat bahwa siswa tidak paham
pada vektor dengan persentase tidak terhadap soal. Siswa yang tidak paham
paham siswa sebesar 59,3% Gambar 8. konsep dikarenakan siswa berpikir bahwa
Jawaban siswa “ Dijumlahkan seperti nilai ⃑M
⃑⃑⃗ - ⃑N
⃑⃗ di hubungkan sama dengan
biasa bu dan untuk menetukan resultan cara pada penjumlahan, karena nilai
dilihat saja ekor dengan ekornya”. Dari vektor ⃑N⃑⃗ maka seharusnya vektor ⃑N⃑⃗
kutipan jawaban siswa, terlihat bahwa arahnya dibalik dan siswa tidak
siswa tidak paham terhadap soal. Siswa mengetahui bahwa arah vektor ⃑N⃑⃗ dibalik.
yang tidak paham konsep dikarenakan Hal ini didukung oleh hasil penelitian
siswa berpikir bahwa nilai ⃑M ⃑⃑⃗ - ⃑N ⃑⃗ di yang yang telah dilakukan oleh Affandi
hubungkan sama dengan cara pada menyatakan bahwa dari 27 orang siswa
penjumlahan, karena nilai vektor N ⃑⃑⃗ maka sebagai sampel penelitian sebanyak 7

⃑⃗
seharusnya vektor N arahnyaSoal nomor siswa (26,9%) mengalami kesalahan dan
11 mengenai pengurangan pada vektor sebagian besar siswa belum mengetahui
dengan persentase tidak paham siswa konsep dasar dari pengurangan vektor.
sebesar 59,3% Gambar 8. Jawaban siswa Siswa belum bisa memberikan alasan
“ Dijumlahkan seperti biasa bu dan untuk yang tepat mengapa vektor resultan yang
menetukan resultan dilihat saja ekor dihasilkan menjadi seperti itu.
dengan ekornya”. Dari kutipan jawaban

Perhatikan vektor – vektor dibawah ini. Semua vektor yang memiliki arah yang sama dengan vektor
⃑⃗ adalah ....
A

a b c d e f

⃑⃗ dan B
a. C ⃑⃗ ⃑⃗ dan F
d. C ⃑⃗
b. F dan ⃑C⃗
⃑⃗ ⃑⃗ ⃑⃑⃗
e. B dan F
c. ⃑E⃗ dan ⃑F⃗

Gambar 9. Soal Nomor 13 yang diujikan

(5). Menentukan Arah Vektor siswa hanya mencari arah vektor lainnya
Subtopic mengenai arah vektor yang sama dengan vektor arah a⃑⃗. Padahal
tepatnya pada nomor 12 dan 13. Soal untuk menentukan vektor mana yang
nomor 12 mengenai menentukan vektor sama dengan arah vektor a⃑⃗ bukan hanya
arah pada 3 buah vektor dengan dilihat arahnya kemana namun harus
persentase tidak memahami konsep yaitu berada dalam satu garis.
sebesar 66,5%. Penelitian yang yang dilakukan oleh
Soal nomor 13 mengenai vektor yang (Sukadi, 2016) menunjukkan bahwa
memiliki arah yang sama dengan vektor a⃑⃗ sebanyak 19 orang mahasiswa (52,8%)
dengan persentase tidak paham konsep kesalahan yang paling banyak dilakukan
yaitu sebesar 70,7% Gambar 9. Siswa ialah kesalahan menggunakan konsep,
yang tidak paham konsep dikarenakan mahasiswa tidak dapat menentukan arah
166 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168

dalam menggambarkan besar vektor. Hal 67,1%Gambar 11. Siswa yang tidak
ini dapat di artikan bahwa mahasiswa paham konsep dikarenakansiswa tidak
yang sudah satu tingkat diatas siswa mengingat persamaan yang akan diguna-
SMA, dalam mengerjakan soal subtopik kan untuk menghitung perkalianA × B,
arah vektor pun masih banyak yang seringkali dari jawaban siswa mereka
mengalami kesalahan konsep. bingung menggunakan persamaan yang
(6). Menghitung Vektor Perkalian Skalar mana yang akan di gunakan sehingga,
dan Perkalian Titik persamaan yang digunakan terbalik
Subtopic menghitung vektor dengan dengan A • B.
perkalian skalar dan perkalian titik berada Hasil penelitian yang telah dilakukan
pada nomor 14 dan 15. Soal nomor 14 oleh (Soge, 2016) menunjukkan hasil
menghitung perkalian A • B persentase penelitian bahwa pemahaman konsep
siswa tidak paham konsep sebesar 68,9% siswa terhadap sub konsep menghitung
Gambar 10. Siswa tidak paham konsep hasil perkalian titik dan hasil perkalian
karena siswa tidak mengingat persamaan silang vektor dinilai masih sangat rendah,
yang akan digunakan untuk menghitung hal ini ditunjukkan dengan hasil
dan ada sebagian siswa yang terbalik persentase pemahaman siswa yang berada
menggunakan persamaan, mereka dibawah 30% yakni sebesar 11%. Analisa
menggunakan persamaan untuk mencari lebih lanjut didaptkan hasil bahwa
A× B. miskonsepsi sebesar 10% kurang paham
Soal nomor 15 mengenai hasil sebesar 47,5% dan yang tidak paham
dariperkalian A × B dengan persentase konsep atau menebak sebesar 31%.
siswa yang tidak paham konsep sebesar

Diberikan dua buah vektor masing – masing vektor dan besarnya adalah A = 7 satuan, B = 10 satuan
kedua vektor membentuk sudut 45 ̊. Hasil perhitungan dari
A • B adalah ...
a. 49 satuan d. 39 satuan
b. 70 satuan e. 60 satuan
c. 59 satuan

Gambar 10. Soal Nomor 14 yang diujikan

Dua buah vektor masing-masing vektor besarnya adalah A= 8 satuan, B= 10 satuan. Kedua vektor ini
membentuk sudut 37̊. Tentukan hasil dari A x B ... .
a. 49 satuan d. 40 satuan
b. 48 satuan e. 30 satuan
c. 52 satuan

Gambar 11. Soal Nomor 15 yang diujikan

SIMPULAN DAN SARAN didapatkan bahwa menebak sebesar 12%,


dan tidak memahami konsep sebesar
Simpulan 48,9%.
Pemahaman konsep vektor siswa SMA Untuk pemahaman setiap subtopik
kelas XI IPA di Kecamatan Natar konsep vektor, Siswa cukup banyak
terhadap materi vektor dinilai sedang, hal memahami pada subtopik menentukan
ini dapat dilihat dari persentase hasil vektor satuan persentase menunjukkan
pemahaman konsep siswa yang diatas bahwa sebesar 61,1% siswa paham
30% yakni sebesar 39,1%. Analisa lanjut konsep, untuk subtopik pemahaman
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168 167

konsep yang sedikit siswa memahaminya IPAtidak memahami konsep materi


yaitu subtopik menentukan arah vektor vektor, serta penelitian selanjutnya
dengan persentase pemahaman konsep diharapkan mengkaji lebih lanjut
menunjukkan sebesar 23,3% siswa yang mengenai kaitan lemahnya pemahaman
paham konsep. konsep vektor untuk konsep fisika yang
lainnya yang banyak menggunakan
Saran pemahaman konsep vektor apakah
Penelitian selanjutnya diharapkan terdapat pengaruh bahwa lemahnya
peneliti untuk mengkaji lebih dalam konsep vektor dapat mempengaruhi dalam
mengenai apa saja faktor-faktor yang mempelajari konsep fisika lainnya.
menyebabkan siswa SMA Kelas XI

DAFTAR PUSTAKA
Belajar Gelombang Siswa Kelas XII
Barniol, P., & Zavala, G. (2014). Test of MAN 1 Bandar Lampung. Jurnal
understanding of vectors: A reliable Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni,
multiple-choice vector concept test. 5(2), 183–191.
Physical Review Special Topics - https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.
Physics Education Research, 10(1), v5i2.118
1–14. Heckler, A. F., & Scaife, T. M. (2015).
https://doi.org/10.1103/PhysRevSTP Adding and Subtracting Vectors : the
ER.10.010121 Problem with the Arrow
Bollen, L., Kampen, P. Van, Baily, C., Representation, 10101(11), 1–17.
Kelly, M., & Cock, M. De. (2017). https://doi.org/10.1103/PhysRevSTP
Student difficulties regarding ER.11.010101
symbolic and graphical Irwandani, & Rofiah, S. (2015). Pengaruh
representations of vector fields. Model Pembelajaran Generatif
Physical Review Physics Education Terhadap Pemahaman Konsep Fisika
Research, 13(20109), 1–17. Pokok Bahasan Bunyi Peserta Didik
https://doi.org/10.1103/PhysRevPhys MTs Al-Hikmah Bandar Lampung.
EducRes.13.020109 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
Bollen, L., Kampen, P. Van, & Cock, M. Biruni, 4(2), 165–177.
De. (2015). Students ’ difficulties https://doi.org/10.24042/jpifalbiruni.
with vector calculus in v4i2.90
electrodynamics, 20129, 1–14. Komikesari, H. (2016). Peningkatan
https://doi.org/10.1103/PhysRevSTP Keterampilan Proses Sains dan Hasil
ER.11.020129 Belajar Fisika Siswa pada Model
Erlinda, N. (2017). Peningkatan Aktivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe
dan Hasil Belajar Siswa melalui Student Team Achievement
Model Kooperatif Tipe Team Game Division. Jurnal Keguruan Dan Ilmu
Tournament pada Mata Pelajaran Tarbiyah, 1(1), 15–22.
Fisika di SMK. Jurnal Keguruan Mustari, M. (2015). Pengaruh
Dan Ilmu Tarbiyah, 2(1), 47–52. Penggunaan Media Gambar Lewat
https://doi.org/10.24042/tadris.v2i1.1 Komputer terhadap Hasil Belajar
738 Fisika pada Siswa Kelas X SMA
Gumrowi, A. (2016). Strategi Negeri 3 Makassar. Jurnal Ilmiah
Pembelajaran melalui Pendekatan Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 4(2),
Kontekstual dengan Cooperative 269–280.
Learning untuk Meningkatkan Hasil Poniman. (2016). Upaya Peningkatan
168 Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 06 (2) (2017) 159-168

Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika and Forces. Journal of Turkish


dengan Metode Praktikum pada Science Education, 14(2), 82–95.
Siswa Kelas XI IPA MAN 1 https://doi.org/10.12973/tused.10200
Kalianda Lampung Selatan. Jurnal a
Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, Susiharti, & Ismet. (n.d.). Studi Kesalahan
5(2), 257–264. Siswa dalam Menyelesaikan Soal-
Pujianto, A., Nurjannah, & Darmadi, I. Soal Vektor di SMA Negeri 1
W. (n.d.). Analisis Konsepsi Siswa Inderalaya. Jurnal Inovasi Dan
Pada Konsep Kinematika Gerak Pembelajaran Fisika, 99–105.
Lurus. Jurnal Pendidikan Fisika Wang, T., & Sayre, E. C. (2010).
Tadulako (JPFT), 1(1), 16–21. Maximum likelihood estimation
Rhahim, E., Tandililing, E., & Mursyid, (MLE) of students’ understanding of
S. (n.d.). Hubungan keterampilan vector subtraction. In AIP
matematika dengan kemampuan Conference Proceedings (Vol. 1289,
menyelesaikan soal fisika terhadap pp. 329–332). American Institute of
miskonsepsi siswa pada impuls Physics.
momentum, (2002), 1–9. https://doi.org/10.1063/1.3515236
Saregar, A. (2016). Pembelajaran Yusuf, M. T., & Amin, M. (2016).
Pengantar Fisika Kuantum Dengan Pengaruh Mind Map dan Gaya
Memanfaatkan Media Phet Belajar terhadap Hasil Belajar
Simulation Dan Lkm Melalui Matematika Siswa. Tadris: Jurnal
Pendekatan Saintifik : Dampak Pada Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 1(1),
Minat Dan Penguasaan Konsep 85–92.
Mahasiswa. Jurnal Ilmiah Yuwarti, Pasaribu, M., & Hatibe, A.
Pendidikan Fisika Al-Biruni, 5(1), (n.d.). Analisis Pemahaman Konsep
53–60. Siswa SMA Lab-School Palu pada
Sasmita, P. R. (2017). Penerapan metode Materi Hukum Newton. Jurnal
inkuiri terbimbing menggunakan Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT),
media kit fisika: upaya 5(3), 12–15.
meningkatkan aktivitas dan hasil Zavala, G., & Barniol, P. (2010).
belajar fisika siswa. Jurnal Ilmiah Students’ understanding of the
Pendidikan Fisika Al-Biruni, 6(1), concepts of vector components and
95–102. vector products. In AIP Conference
Sirait, J. H., & Oktavianty, E. (2017). Proceedings (Vol. 1289, pp. 341–
Analysis of Pre-Service Physics 344). American Institute of Physics.
Teachers ’ Understanding of Vectors https://doi.org/10.1063/1.3515240

Anda mungkin juga menyukai