Anda di halaman 1dari 3

Modul 4

Skenario 4: Beban Kerja Membawa Penyakit


Pak Dani, 45 tahun, seorang karyawan bagian administrasi di suatu perusahaan tekstil,
berkunjung ke klinik perusahaan. Sesampai di klinik, Pak Dani diperiksa oleh dokter klinik yang
saat itu sedang bertugas. Pak Dani menceritakan keluhannya yaitu sering merasa sakit kepala,
stress karena Bos yang selalu memberi pekerjaan yang banyak. Pak Dani juga mengeluhkan
nyeri pinggang bawah sejak 1 tahun yang lalu. Dari anamnesis diketahui bahwa Pak Dani sudah
bekerja selama 5 tahun, bekerja dalam posisi duduk di depan komputer, tidak kurang dari 8 jam
sehari dan jarang sekali beristirahat serta minum. Pak Dani memang orang yang tekun bekerja
dan belum akan berhenti jika pekerjaannya hari itu belum selesai. Apabila lembur, Pak Dani bisa
duduk di depan komputer sampai larut malam, sampai Pak Dani merasa matanya lelah. Dokter
mendiagnosis Pak Dani menderita tension headache dan low back pain. Pak Dani dirujuk ke
rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Seminggu yang lalu ada juga karyawan bagian produksi mengalami jari tangan terpotong
karena kecelakaan saat bekerja dan beberapa karyawan mengalami gejala bisinosis. Mereka
ditanggung oleh asuransi BPJS. Dari pemeriksaan, Dokter menduga mungkin ada paparan debu
kapas yang cukup tinggi di tempat karyawan ini bekerja. Sebenarnya perusahaan tempat Pak
Dani bekerja sudah membuat aturan/petunjuk keselamatan kerja dan sudah disosialisasikan ke
seluruh pekerja, namun ternyata masih ada yang belum mengindahkannya. Bosnya pun
mengatakan bahwa telah dilakukan beberapa kali pemeriksaan terhadap segala aspek di
lingkungan perusahaannya, walaupun belum rutin.
Bagaimana Saudara menjelaskan masalah aspek keselamatan dan kesehatan kerja di
lingkungan kerja Pak Dani?

Terminologi
1. Klinik Perusahaan: Klinik Perusahaan adalah tempat untuk memberikan pelayanan
kesehatan terutama bidang pelayanan kesehatan kerja minimal (peningkatan,
pencegahan, pengobatan dan pemulihan), yang diselenggarakan oleh perusahaan atau
badan hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Tension Headache: Tension-type Headache (TTH) adalah nyeri kepala bilateral yang
menekan (pressing/squeezing), mengikat, tidak berdenyut, tidak dipengaruhi dan tidak
diperburuk oleh aktivitas fisik, bersifat ringan hingga sedang, tidak disertai (atau
minimal) mual dan/atau muntah, serta disertai fotofobia atau fonofobia.
3. Low Back Pain: Nyeri pinggang bawah, kondisi umum dan menyakitkan yang
memengaruhi bagian bawah tulang belakang dan disebabkan oleh cedera pada otot
(regangan) atau ligamen (keseleo).
4. Bisinosis: Bisinosis adalah penyakit paru akibat kerja yang digolongkan ke dalam
penyakit pneumokoniosis (penyakit akibat kerja yang kronik akibat menghirup debu
dalam waktu yang lama dengan ditandai adanya inflamasi dari alveolus) yang
disebabkan oleh pencemaran debu kapas atau serat kapas di udara yang kemudian
terhisap ke dalam paru-paru.
5. Keselamatan Kerja: kondisi yang aman dan kondusif dalam lingkungan kerja.

Identifikasi Masalah
1. Apa tujuan dan fungsi dari klinik perusahaan?
2. Mengapa Pak Dani (45 tahun) mengalami keluhan sering merasa sakit kepala dan nyeri
pinggang bawah sejak 1 tahun yang lalu?
3. Bagaimana hubungan antara hasil anamnesis Pak Dani dengan keluhannya sekarang?
4. Mengapa dokter mendiagnosis Pak Dani menderita tension headache dan low back
pain?
5. Bagaimana pemeriksaan lebih lanjut yang dapat dilakukan di rumah sakit untuk keluhan
Pak Dani?
6. Apa asuransi BPJS yang dapat menanggung kecelakaan kerja seperti jari terpotong dan
gejala dari bisinosis?
7. Mengapa beberapa karyawan mengalami gejala bisinosis?
8. Bagaimana paparan debu kapas yang cukup tinggi dapat mempengaruhi para pekerja?
9. Apa saja pemeriksaan yang harus dilakukan di lingkungan kerja?
10. Bagaimana cara menghindari kecelakaan di tempat kerja seperti yang digambarkan di
skenario?

Analisis Masalah
1. Pedoman Klinik Perusahaan
2. Sakit kepala/nyeri kepala dengan klasifikasi dari International Headache Society 
primer (migraine, TTH, kluster, hemikrania paroksismal kronik, selain lesi struktural) dan
sekunder (trauma, kelainan vaskular, kelainan intrakranial nonvaskular, penggunaan
suatu zat, infeksi, kelainan metabolik, kelainan wajah atau struktur kranial, kelainan
saraf)
Nyeri pinggang bawah  nyeri pinggang bawah dapat disebabkan oleh karena kondisi
infeksi, kondisi degeneratif, neoplasma, trauma, gangguan kongenital, penyakit
metabolik, dan autoimunitas (Tabel 1) (7). Dari berbagai etiologi tersebut, penyebab
tersering dari nyeri pinggang bawah adalah penyebab mekanik seperti trauma pada
vertebra, diskus maupun jaringan lunak di sekitarnya. Penyebab kedua terbesar adalah
akibat proses degeneratif seperti osteoartritis dan osteoporosis (11). Faktor risiko untuk
terjadinya nyeri pinggang bawah antara lain aktivitas fisik yang berlebihan dalam jangka
waktu yang panjang, stres dan ansietas, mengangkat beban berat secara regular,
overweight dan obesitas, serta duduk dalam jangka waktu yang lama.
3. Pak Dani sudah bekerja selama 5 tahun, bekerja dalam posisi duduk di depan
komputer, tidak kurang dari 8 jam sehari dan jarang sekali beristirahat serta minum.
Pak Dani memang orang yang tekun bekerja dan belum akan berhenti jika pekerjaannya
hari itu belum selesai. Apabila lembur, Pak Dani bisa duduk di depan komputer sampai
larut malam, sampai Pak Dani merasa matanya lelah  aktivitas fisik yang berlebihan
dalam jangka waktu panjang (duduk depan komputer >8 jam, risiko nyeri pinggang
bawah), bekerja di depan komputer sampai larut malam dan mata lelah (risiko nyeri
kepala).
4. Kriteria Diagnosis TTH & Pendekatan Diagnosis Nyeri Pinggang
5. Laboratorium, radiografi, MRI & CT, elektrodiagnostik, neuroimaging.
6. BPJS Ketenagakerjaan
7. Bisinosis adalah penyakit paru akibat kerja yang digolongkan kedalam penyakit
pneumokoniosis yang disebabkan oleh pencemaran debu kapas atau serat kapas di
udara yang kemudian terhisap ke dalam paru-paru. Debu kapas atau serat kapas ini
banyak dijumpai pada pabrik pemintalan kapas, pabrik tekstil, perusahaan dan
pergudangan kapas serta pabrik atau pekerjaan lain yang menggunakan kapas atau
tekstil seperti tempat pembuatan kasur, pembuatan jok kursi dan lain sebagainya 
terpengaruh dari lingkungan pekerjaan.
8. Debu, aerosol, dan gas iritan kuat menyebabkan refleks batuk atau spasme laring
(penghentian pernapasan). Kalau zat-zat ini menembus ke dalam paru-paru dapat
terjadi bronchitis toksik, edema paru atau pneumonitis (WHO, 1993). Salah satu
penyakit khusus yang ditimbulkan akibat paparan debu kapas dalam industri tekstil
adalah Byssinosis. Byssinosis adalah penyakit yang tergolong kepada pneumoconiosis
yang disebabkan terutama oleh debu kapas yang biasa diderita oleh pekerja-pekerja
dalam industri tekstil. Masuknya debu kapas dalam udara pernapasan terutama yang
berukuran kecil akan mengakibatkan alveoli tertutupi oleh timbunan debu kapas
tersebut.
9. Implementasi Permenaker 05 Th 2018
10. Pelaksanaan K3 sesuai standar

Anda mungkin juga menyukai