Anda di halaman 1dari 12

Rekontruksi Budaya

Lokal Nusantara
Kelompok 5:
Adzkya Iqba El Rosyadi (302190066)
Fatiha Nur Zahroh (302190081)
HestiSetiyoningtias (302190089)
Pengertian Budaya Lokal
Para ahli kebudayaan memeberi pengertian budaya lokal sebagai berikut:

Culture,
Superculture,
lebih khusus, misalnya
kebudayaan yang berlaku berdasarkan golongan
bagi seluruh masyarakat etnis profesi wilayah atau
Contohnya Kebudayaan daerah contohnya budaya
Nasional Sunda

Counter Culture,
Subculture,
tingkatannya sama dengan
merupakan kebudayaan dalam
subculture yaitu bagian turunan
sebuah kultur tetapi tidak
dari culture tetapi counter culture
bertentangan dengan
ini bertentangan dengan
kebudayaan induknya contohnya
kebudayaan induknya contohnya
budaya gotong royong
budaya individualisme
lanjutan
Dilihat dari struktur dan tingkatannya budaya lokal berada pada tingkat culture.
Hal ini berdasarkan skema sosial budaya yang ada di Indonesia yang terdiri atas
masyarakat yang bersifat majemuk dalam struktur sosial, budaya (multikultural)
dan ekonomi.
Wilayah administratif terdiri atas bagian-bagian satu budaya daerah. Wilayah
administratif atau demografi pada dasarnya menjadi batasan dari budaya lokal
dalam definisinya.
Berdasarkan beberapa pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa budaya
lokal dalam definisinya didasari oleh dua faktor utama, yakni faktor suku bangsa
yang menganutnya dan yang kedua adalah faktor demografis atau wilayah
administratifnya.
Upacara Kegamaan
Upacara keagamaan adalah pelaksanaan tindakan tindakan yang telah
ditentukan, struktur yang sangat ketat, dan dianggap memiliki arti keagamaan
tertentu. Upacara ritual keagamaan merupakan sarana yang menghubungkan
manusia dengan yang keramat serta cara untuk merayakan peristiwa penting dan
krisis.

● Fungsi Upacara Keagamaan


Untuk memperkuat keyakinan terhadap adanya dunia gaib dan memberikan
cara-cara dalam mengungkapkan emosi keagamaan secara simbolik.
Upacara keagamaan sering dilakukan ketika dalam keadaan bahaya atau
krisis sehingga setelahmelaksanakannya, manusia akan mendapatkan
ketenangan jiwa. Selain itu ritus berfungsi untuk mencari keselamatan
ketentraman dan menjaga kelestarian hidup dengan mengintensifkan
solidaritas masyarakat guna membawa manusia ke tempat yang suci.
Beberapa Contoh Budaya Tradisional
Masyarakat Indonesia
1. Kesenian Sunda: Orkes Tanjidor
Orkes Tanjidor sudah tumbuh sejak abad ke-
19 dan berkembang di daerah pinggiran.
Menurut beberapa keterangan, orkes
Tampdor berasal dari orkes yang semula
dibina dalam lingkungan tuan-tuan tanah,
seperti tuan tanah Citeureup, dekat
Cibinong. Masyarakat pendukungnya
menggunakan Tanjidor untuk memeriahkan
hajatan, seperti pernikahan, khitanan, atau
pesta-pesta umum, seperti merayakan ulang
tahun Proklamasi Kemerdekaan.
2. Tembang Cianjuran
Tembang Cianjuran kerap menjadi bagian
tidak terpisahkan dari pertunjukkan
kesenian pada acara-acara penyambutan
tamu bagi masyarakat Sunda, seperti
pernikahan ataupun khitanan. Alunan suara
sekar (sinden) yang merdu diiringi
instrumen kecapi dan suling membuat
suasana lebih anggun, santun, khidmat,
dan penuh dengan ramah-tamah. Para
tamu yang datang pasti hanyut terbawa
suasana yang ada. Jika dikatakan tembang
Cianjuran adalah musik Sunda yang
memiliki warna musik begitu memesona,
anggun, lembut, dan halus.
3. Upacara Adat Pernikahan

Upacara pernikahan adalah upacara adat yang diselenggarakan dalam rangka


menyambut peristiwa pernikahan. Upacara pernikahan secara tradisional
dilakukan menurut aturan adat setempat.
• Maskawin
Sebelum acara pernikahan dilangsungkan, pihak yang melamar biasanya
menyerahkan sejumlah maskawin yang bentuk dan besarnyasudah disetujui
terlebih dahulu.
• Catatan Sipil
Untuk kepentingan pendataan dan perlindungan hukum bagi pihak-pihak yang
diikat dalam hubungan perkawinan dan keturunan yang mungkin
dihasilkannya,
• Adat Pernikahan Jogja
Adat pernikahan jogja terdiri dari
beberapa tata pelaksanaan yaitu,
nontoni, upacara lamaran, penimgsetan,
upacara tarub, nyantri, siraman,
midodareni, langkahan, ijab, panggih
• Adat Batak
Adat yang biasanya dilakukan meliputi
acara pengajian dan siraman (sehari
Sebelumnya acara "seren-sumeren" calon
pengantin). Kemudian, acara sungkeman,
"nincak endog“ (menginjak telur),
"meuleum harupat" (membakar lidi tujuh
buah),"meupeuskeun kendi“ (memecahkan
kendi), sawer, dan "ngaleupaskeun kanjut
kundang" (melepaskan pundi-pundi yang
berisi uang logam)
• Adat Batak
Pada dasarnya, adat perkawinan Batak
mengandung nilai sakral. Hal ini karena
dalam pemahaman perkawinan adat
Batak bermakna pengorbanan bagi
Parboru (pihak penganten perempuan),
karena ia "berkorban" memberikan satu
Nyawa manusia yang hidup.
• Adat Betawi
Perkawinan adat pengantin Betawi ditandai
dengan serangkaian prosesi, yaitu didahului
masa perkenalan melalui mak comblang.
kemudian dilanjutkan dengan lamaran, pingitan,
dan upacara siraman. Prosesi potong cantung
atau ngerik bulu kalong. Kemudian Malam
pacar dan Puncak adat Betawi adalah akad
nikah.
• Upacara Perkawinan pada Masyarakat
Lingga, Singkep, dan Senayang
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan secara
berurutan dalam perkawinan di kalangan orang
Lingga, Singkep, dan Senayang, yaitu merisik,
meminang, mengantar tande, berandam, akad
nikah, bertepuk tepung tawar, berinai, berara dan
bersanding, mandi pelanggi dan mandi bersiram
siram, berunut, serta makan di pelaminan.

• Prosesi Pernikahan Adat Gorontalo


Prosesi pernikahan dilaksanakan menurut
upacara adat yang sesuai tahapan atau Lenggota
Lo Nikah. Beberapa tahapan tersebut yaitu,
Mopoloduwo Rahasia, Tolobalangu, Depito Dutu,
Mopotilandthu (malam pertunangan), Molapi
Saronde, dan akad nikah.
Kesimpulan
Budaya lokal dalam definisinya didasari oleh dua faktor
utama, yakni faktor suku bangsa yang menganutnya dan yang
Kedua adalah faktor demografis atau wilayah administratifnya.
Sedangkan, Upacara keagamaan adalah pelaksanaan
Tindakan tindakan yang telah ditentukan, struktur yang sangat
ketat, dan dianggap memiliki arti keagamaan tertentu. Dengan
Fungsi untuk memperkuat keyakinan terhadap adanya dunia
gaib dan memberikan cara-cara dalam mengungkapkan emosi
keagamaan secara simbolik.
Beberapa contoh budaya tradisional masyarakat indonesia
antara lain ialah, kesenian sunda yaitu, orkes tanjidor, tembang
cianjur, dan upacara perkawinan menurut adat setempat.
Seperti adat perkawinan di daerah Yogyakarta, Sunda, Batak,
Betawi, Masyarakat Lingga, Singkep dan Senayang Kepulauan
Riau, dan Gorontalo.
THANK YOU
Semoga Bermanfaat 

Anda mungkin juga menyukai