Salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa adalah fisika tidak hanya oleh
para siswa tetapi masyarakat juga meinterprestasikan bahwa fisika merupakan mata pelajaran
yang sulit, tidak hanya sulit pelajaran ini cenderung dibenci oleh siswa. Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Hari pada tahun 2008 yang menjelaskan bahwa fisika
merupakan pelajaran yang sulit dan salah satu yang paling dibenci oleh siswa khususnya pada
tingkatan SMA oleh karena ini tidak mengherankan bahwa nilai belajar fisika masih kurang
memuaskan. Merujuk pada pandangan siswa dan hasil-hasil belajar siswa yang telah
dikemukakan di atas, perlu kiranya dikaji apakah permasalahan-permasalahan yang dihadapi
oleh siswa dalam mempelajari fisika dan bagaimana penyelesaiannya menggunakan
computational thinking.
Sudah banyak negara maju yang telah menerapkan computational thinking dalam
kurikulumnya, negara inggris bisa menjadi salah satu negara yang dapat dijadikan panutan
dalam penerapan computational thinking dimana mereka telah menerapkannya kedalam
kurikulum sejak tahun 2012. Setelah ini banyak negara maju yang mulai menerapkan
computational thinking kedalam kurikulum mereka seperti jepang dan singapura.
Mata pelajaran Fisika melibatkan konsep perhitungan dan juga rumus yang banyak
sehingga siswa seperti diwajibkan untuk menguasai cara berhitung dan menghafal rumus-
rumus yang banyak. Apabila siswa memiliki daya ingat yang rendah dan kurang mahir dalam
berhitung maka itu akan menghambat kemampuan siswa dalam dalam menguasai pelajaran
fisika. Didalam fisika siswa juga dituntut untuk berfikir secara tinggi dan kritis
Ada beberapa hal yang menyebabkan siswa susah/sulit dalam mempelajari mata
pelajaran fisika seperti siswa tidak menyukai pelajaran fisika karena tidak menyukai guru
fisika, siswa menganggap fisika sebagai pelajaran yang sulit dipahami karena menghapal dan
banyak mengandung unsur matematis, siswa menganggap fisika perlu untuk dipelajari, namun
siswa belum memahami kegunaannya, siswa mengharapkan pembelajaran fisika yang simpel
dan kontekstual, metode ceramah masih dominan digunakan dalam pembelajaran di kelas,
metode ceramah bukan merupakan metode yang membosankan bagi siswa, siswa tidak
menyukai guru yang tidak memperhatikan siswa.
Kegiatan pembelajaran sendiri bertujuan agar siswa dapat memenuhi kompetensi dan
tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Hal yang bisa dilakukan guru untuk mencapai
hal tersebut diantaranya guru harus menciptakan suasana kelas yang mendukung, guru juga
bisa menyajikan pembelajarannya dengan cara yang lebih inovatif dan kreatif sehingga
kegiatan pembelajaran lebih efektif, menggunakan alat peraga/media-media yang mendukung
dalam pembelajaran seperti dengan praktek pada mata pelajaran fisika.
Ada banyak hal yang bisa melatih siswa untuk lebih aktif berpikir dengan memberikan
soal yang dapat membuat siswa lebih bisa berpikir secara computional thinking, contoh soalnya
seperti berikut : Berang-berang Yudi senang bermain lompat petak. Terdapat 8 petak yang
diberi nomor dari 1 s.d. 8. Setiap petak berisi 1 kotak yang ditandai dengan salah satu dari tiga
aturan melompat. Soal diatas dapat diselesaikan dengan Berpikir mundur, kita dapat melihat
bahwa petak 0 dicapai dari kolom 7, yang dicapai oleh petak 6, yang dicapai oleh petak 8, yang
dicapai oleh petak 5, yang dicapai oleh petak 2, yang dicapai oleh petak 1, yang dicapai oleh
petak 3. Sehingga jawabannya adalah 3. Kita juga bisa menggambar ini sebagai graf, dengan
label simpul menjadi petak, dan label jalur penghubung adalah cara bergerak di antara kolom.
Graf ini dapat ditarik mulai dari simpul mana saja, dan selesai ketika semua simpul telah ditulis.
Soal diatas menuntut siswa untuk berpikir sehingga siswa dapat lebih aktif dalam
pembelajaran untuk mencari jawaban yang benar sehingga siswa dilatih untuk berpikir secara
computational thinking dengan mendapatkan soal yang seperti ini.
Siswa sebenarnya cerdas hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa siswa indonesia
yang menjuarai olimpiade tingkat negara atapun internasional tetapi karena kurangnya minat
dan malas berpikir yang menyebabkan indonesia tertinggal dari negara lain.