PENDAHULUAN
kerja bagi tenaga kerja, yang bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang
sehat, produktif serta mencegah penyakit akibat kerja (PAK) (Utama, 2018).
salah satu penyakit akibat kerja, yang dapat mengurangi kenyamanan dalam
merupakan peradangan pada kulit disebabkan oleh suatu bahan yang kontak
dengan kulit. Dermatitis kontak akibat kerja sering terjadi pada pekerja
yang sehari-harinya bekerja menangkap ikan atau biota lainnya yang hidup di
1
2
yang menjadi daerah aktivitas nelayan ini dapat merupakan perairan tawar,
payau maupun laut. Nelayan rentan terhadap penyakit kulit akibat pengaruh
air laut karena kepekatannya oleh garam menarik air dari kulit. Air laut
2020).
2020, sekitar 90% penyakit kulit akibat kerja merupakan dermatitis kontak,
baik iritan maupun alergik (Nasution et al., 2020). Pada studi epidemiologi,
kontak dimana 66,3% di antaranya adalah dermatitis kontak iritan dan 33,7%
bahwa penyakit kulit yang masih belum teratasi pada tahun 2020 adalah
2020).
pun harus diperhatikan, karena sisa bahan iritan yang menempel di baju dapat
kecelakaan ringan akan menyebabkan kecelakaan kerja yang lebih parah. Jika
4
pekerja memiliki pengetahuan yang baik maka mereka akan bertindak positif
menguasai pekerjaannya, pekerja yang telah bekerja lebih dari 2 tahun telah
pekerja dengan pengalaman yang kurang dari 2 tahun bisa menjadi salah satu
2017).
Pada survei awal yang dilakukan bulan Juni 2021 melalui observasi
yang mereka gunakan seperti tidak adanya memakai alas kaki dan sarung
panjang dan 7 orang lainnya hanya menggunakan celana pendek, mereka juga
5
tidak sama sekali menggunakan penutup wajah tetapi mereka sebagian sudah
mulai memakai topi dan baju panjang menurut mereka menggunakan alas
kaki dan sarung tangan tersebut sangat mengganggu untuk melaut karena itu
nelayan yang sudah lama bekerja melaut didapatkan adanya seorang orang
yaitu memakai baju basah yang cukup lama dan baju tersebut dikeringkan
penyakit dermatitis.
yang lebih baik. Dan pada akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat
penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut untuk
6
dermatitis.
Kota Ambon?”
Kota Ambon.
Kota Ambon.
7
Kota Ambon.
1. Peneliti
2. Institusi Pendidikan
3. Puskesmas
4. Peneliti Selanjutnya