Artikel
Penulis:
Penyunting :
The purpose of this study was to describe the ultilization of struggle film to improve
understanding of the state defending concept students class 7 SMP Negeri 2 Seputih
Mataram. The method used in this research is descriptive method with qualitative
approach with the sample amounted to 26 respondents. The main techniques of data
collection was done by using questionnaires and supporting techniques are
documentation, observation and interviews.
The result of the research showed that the benefit of struggle film can be used to improve
the understanding of the state defending concept students class 7 SMP Negeri 2 Seputih
Mataram. It can be seen from the test results that show significant differences before and
after watch the struggle film. Based on the results of interviews and observations show
the difference in attitude and behavior of students between before watching the struggle
film and after watching the struggle film.
Dari uraian di atas, dapat kita lihat Dari cerita film Jendral Sudirman
bahwa pengaruh dari globalisasi tersebut kita dapat mengambil nilai-
dan perkembangan teknologi nilai antara lain nasionalis,
informasi pada media massa yang kebangsaan, optimisme,
memberi dampak pada pola pikir keberagaman (Bhineka Tunggal
generasi muda. Berdasarkan Ika), saling menghargai, kerukunan
perkembangan pola pikir generasi beragama dan lain-lain. Nilai-nilai
muda sekarang, strategi yang tersebut coba disampaikan melalui
dilakukan dalam upaya film tersebut supaya dapat
dipahami dan tertanam dalam jiwa yang berkaitan dengan sejarah
dan raga pemuda-pemudi kemerdekaan Indonesia kepada 10
Indonesia. Selain itu, film ini siswa tersebut, dan hasilnya adalah
menumbuhkan jiwa nasionalisme siswa-siswi tersebut masih
dan mengingatkan kita untuk kesulitan dalam menjawab
mengisi kemerdekaan dengan pertanyaan, bahkan mereka tidak
kegiatan membangun. mengingat hari-hari besar Nasional
Indonesia. Mereka pun memiliki
Adapun nilai-nilai tersebut dirasa
pengetahuan yang kurang terhadap
penting dimiliki oleh pemuda
lagu-lagu kebangsaan Indonesia.
Indonesia sebagai generasi penerus
Menurut ibu Ni Wayan, siswa
bangsa yang memiliki kewajiban
seperti itu di karenakan masih
umenjaga dan mengisi
kurangnya pemahaman siswa
kemerdekaan yang telah dengan
tentang konsep bela negara yang
diperjuangkan oleh para pahlawan
tertanam dalam diri siswa. Dalam
kemerdekaan. Dengan nilai-nilai
pemahaman siswa, bela negara itu
tersebut diharapkan para pemuda
sendiri merupakan suatu kegiatan
indonesia dapat memainkan
angkat senjata guna
peranan penting dalam
mempertahankan negara. Padahal
pembangunan bangsa indonesia
dalam membela negara tidak harus
lebih maju dan berkembang
dilakukan dengan mengguakan
kedepannya.
senjata saja.
Menurut hasil observasi dan
Mengingat film-film bertema
wawancara yang peneliti lakukan di
perjuangan memiliki sasaran untuk
SMP Negeri 2 Seputih Mataram
seluruh kalangan, dengan ini
Kabupaten Lampung Tengah pada
penulis memilih siswa-siswi SMP
hari senin tanggal 17 Oktober 2016,
Negeri 2 Seputih Mataram sebagai
dengan ibu Ni Wayan Sumantri,
objek peneliti di karenakan di
S.Pd selaku guru mata pelajaran
sekolah tersebut memiliki siswa-
Pendidikan Kewarganegaraan,
siswi yang heterogen sehingga
banyak sekali kasus yang
opini mereka akan beragam,
menunjukkan bahwa siswa kurang
sehingga peniliti bisa mendapatkan
memahami konsep bela negara.
hasil yang realistis berdasarkan
Faktanya dapat dilihat dari siswa-
kenyataan yang ada di lapangan.
siswi SMP Negeri 2 Seputih
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan
mataram yang pernah terlibat
diatas penulis tertarik untuk
tawuran dengan sekolah lain. Selain
meneliti bagaimana pemanfaatan
itu, ketika upacara berlangsung dan
film perjuangan untuk
lagu Indonesia Raya di
meningkatkan pemahaman konsep
kumandangkan, masih banyak
bela negara siswa kelas VII SMP
siswa yang kurang menghayati, dan
Negeri 2 Seputih Mataram
bagi yang menyanyikan masih
kurang menjiwai. Dari 10 siswa
yang di ambil secara acak untuk di
jadikan sampel,hanya ada 2 siswa
saja yang dapat menyanyikan lagu
Indonesia Raya dengan benar.
Penelitipun memberikan pertanyaan
TINJAUAN PUSTAKA 3. Memastikan isi film sesuai
Deskripsi Teori dengan muatan materi dan
Tinjauan Tentang Pemanfaatan berdurasi tidak lebih dari 15
Film Perjuangan menit.
Pemanfaatan adalah aktivitas 4. Siswa di berikan test sebelum
menggunakan proses dan sumber dan sesudah menonton film.
untuk belajar. Fungsi pemanfaatan
sangat penting karena membicarakan Film Jendral Sudirman
kaitan antara peserta didik dengan Tujuh bulan memimpin perang
bahan atau sistem pembelajaran gerilya, jendral soedirman
(Hadi,Sutrisno, 2008: 45). menempuh 100km perjalanan.
Selama itu dia sakit paru-paru dan
Pemanfaatan Film Perjuangan dalam sempat ditandu memasuki hutan dan
pembelajaran PKn dapat membantu lembah. Soedirman dikawal oleh 13
proses belajar mengajar, dapat anggota Tentara Nasional Indonesia
membangkitkan keinginan dan minat mengecoh pasukan tentara Belanda
yang baru, membangkitkan motivasi yang akan menangkapnya.
dan rangsangan kegiatan belajar
terhadap siswa. Pemanfaatan Film Pada 19 desember 1948 pihak
akan sangat membantu keefektifan Belanda menyatakan tidak terikat
proses penyampaian pesan dan isi dengan Perjanjian Renville sekaligus
pelajaran pada saat itu. Misalnya, menghentikan gencatan senjata.
bagaimana suatu film diperkenalkan Jendral Simons Spoor Panglima
atau ditindak lanjuti dan dipolakan Tentara Belanda memimpin Agresi
sesuai dengan bentuk belajar yang Militer ke II untuk menyerang
diinginkan. Yogyakarta yang menjadi ibukota
Republik. Di saat itu presiden
Film perjuangan adalah Film tentang Soekarno dan wakil presiden Hatta
(atau diklaim tentang) kehidupan ditangkap dan diasingkan ke Pulau
nyata seseorang dan kejadian nyata Bangka. Tinggal selangkah lagi, jika
yang di ambil dari kisaih heroik pasukan Belanda berhasil
seseorang. Genre ini hampir selalu menangkap panglima TNI Jendral
serius dan mungkin melibatkan Soedirman, maka gugurlah
emosi yang kuat, (Dennis, 2008 : kemerdekaan Indonesia yang
16) diproklamasirkan 17 Agustus 1945.
Marsono.2013.Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta : In
media