Anda di halaman 1dari 15

PEMANFAATAN FILM PERJUANGAN UNTUK MENINGKATKAN

PEMAHAMAN KONSEP BELA NEGARA SISWA

Artikel

Penulis:

Renita Dean Sari


Dr. Adelina Hasyim,M.Pd.
Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd.

Penyunting :

Rohman, S.Pd., M.Pd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
ABSTRAK

PEMANFAATAN FILM PERJUANGAN UNTUK MENINGKATKAN


PEMAHAMAN KONSEP BELA NEGARA SISWA

(Renita Dean Sari, Adelina Hasyim, Hermi Yanzi)

Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan pemanfaatan Film Perjuangan dalam


meningkatkan pemahaman konsep Bela Negara siswa kelas VII SMP Negeri 2
Seputih Mataram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan sampel berjumlah 26 responden. Teknik
pokok pengumpulan data dengan menggunakan tes serta teknik penunjangnya adalah
dokumentasi, observasi dan wawancara.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan film perjuangan dapat


dimanfaatkan sepenuhnya untuk meningkatkan pemahaman konsep Bela Negara
siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Seputih Mataram. Hal tersebut dapat di lihat dari
hasil tes yang menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan sebelum dan
sesudah menonton film perjuangan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sikap dan perilaku siswa antara sebelum
menonton film perjuangan dan sesudah menonton film perjuangan.

Kata kunci: pemanfaatan, film perjuangan, konsep bela negara


ABSTRACT

ULTILIZATION OF STRUGGLE FILM TO IMPROVE


UNDERSTANDING OF THE STATE DEFENDING CONCEPT
OF STUDENTS

(Renita Dean Sari, Adelina Hasyim, Hermi Yanzi)

The purpose of this study was to describe the ultilization of struggle film to improve
understanding of the state defending concept students class 7 SMP Negeri 2 Seputih
Mataram. The method used in this research is descriptive method with qualitative
approach with the sample amounted to 26 respondents. The main techniques of data
collection was done by using questionnaires and supporting techniques are
documentation, observation and interviews.

The result of the research showed that the benefit of struggle film can be used to improve
the understanding of the state defending concept students class 7 SMP Negeri 2 Seputih
Mataram. It can be seen from the test results that show significant differences before and
after watch the struggle film. Based on the results of interviews and observations show
the difference in attitude and behavior of students between before watching the struggle
film and after watching the struggle film.

Keywords: utilization, struggle film, country defense concept


PENDAHULUAN dalam suatu negara. Dalam dasar
Latar Belakang negara Indonesia pun sudah di
Bela Negara adalah sikap dan terangkan tentang rasa Bela Negara
perilaku warga negara yang dijiwai yaitu terkandung dalam Pembukaan
oleh kecintaannya kepada Negara Undang-Undang Dasar 1945. Namun
Kesatuan Republik Indonesia yang semakin berkembang dan maraknya
berdasarkan Pancasila dan Undang- arus globalisasi dunia membuat
Undang Dasar 1945 dalam menjalin bangsa lalai akan kesadaran untuk
kelangsungan hidup bangsa dan melindungi dan membela negaranya
negara yang seutuhnya. Tiap-tiap dari ancaman-ancaman yang terjadi.
warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan negara. Berdasarkan Undang-Undang
Kesadaran bela negara itu hakikatnya Dasar 1945 pasal 30 ayat 1 yang
kesediaan berbakti pada negara dan EHUEXQ\L ³7LDS-tiap warga negara
kesediaan berkorban membela berhak dan wajib ikut serta dalam
negara. Penerapan bela negara itu XVDKD SHPEHODDQ QHJDUD´ QDPXQ
sangat luas. Mulai dari hubungan dalam pelaksanaannya memerlukan
baik sesama warga negara sampai proses yang sangat sulit untuk
bersama-sama menangkal ancaman mewujudkannya, kesulitan tersebut
nyata musuh bersenjata. Tercakup di tentunya berdasar pada kesadaran
dalamnya adalah bersikap dan masing-masing masyarakat akan
berbuat yang terbaik bagi bangsa dan pentingnya melindungi dan
negara. membela negara ini, namun mereka
mementingkan kepentingan mereka
Semakin maju suatu bangsa akan pribadi di bandingkan dengan
semakin kompleks juga bangsa kepentingan bangsanya.
tersebut untuk melindungi negaranya
dari ancaman yang selalu datang. Walikota Makassar, Mohammad
Pada arus globalisasi dan Rammadani Pamonto pada saat
moderalisasi dunia, suatu negara pembukaan kegiatan Bela Negara
akan semakin mudah untuk di di lapangan Batalyon Kavaleri
goyahkan, bukan saja di negara- Makassar (24 juli 2016),
negara yang sedang berkembang menyampaikan bahwa konsep Bela
saja, namun negara-negara yang Negara bagi siswa SMP-SMA
sudah maju pun mendapat ancaman penting untuk di tanamkan. Hal
yang berasal dari luar maupun tersebut bertujuan untuk
ancaman dari dalam negaranya. membangun karakter generasi
Bangsa tersebut seharusnya muda yang memiliki jiwa
mempunyai rasa nasionalisme yang nasionalisme, berbudi pekerti luhur,
kuat untuk melindungi dan membela serta memiliki disiplin yang tinggi.
negaranya dari negara-negara yang Konsep cinta tanah air dan bangsa
lebih berwawasan intelektual luas. harus di perkenalkan kepada
generasi muda yang kelak
Suatu negara akan semakin kuat meneruskan cita-cita Proklamasi
pertahanannya bila bangsa tersebut mewujudkan negara Indonesia yang
bersatu padu untuk memperjuangkan berkeadilan, berdaulat, makmur dan
negara dalam melindungi dan sejahtera.
membela hak-hak yang di miliki di
Mengacu fenomena yang terjadi meningkatkan pemahaman konsep
pada masyarakat umumnya saat ini, bela negara, dilakukan sesuai
maka di pandang perlu diajarkan dengan kebiasaan dan gaya hidup
bela negara di sekolah lebih masa kini, strategi dalam
tepatnya pada mata pelajaran penyampaian informasi guna
Pendidikan Pancasila dan menumbuhkan semangat juang,
Kewarganegaraan. Hal tersebut dapat disesuaikan dengan trend
dapat di padu padankan dengan masa kini, maraknya film berbagai
perkembangan teknologi dan versi, mulai dari humor, horor, dan
informasi yang berkembang hollywood, yang mampu menarik
semakin pesat. Perkembangan pemuda bangsa. Indonesia kaya
teknologi dan informasi dapat akan sejarah, mewujudkan rasa bela
mempengaruhi perilaku, pola fikir negara remaja dengan mengemas
dan pemahaman konsep bela negara cerita perjuangan melalui film
bagi generasi muda. maka bertemakan nasionalisme
perkembangan teknologi dapat merupakan suatu langkah untuk
dimanfaatkan untuk mengubah pola berkarya dan berupaya. (http://kem.
fikir generasi muda kearah yang ami.or . id/ 2011/ 08/menumbuhkan
lebih positif. Serta menanamkan - semangat- nasionalisme-melalui-
rasa Nasionalisme dan rasa cinta film/).
tanah air yang mereka miliki.
Contohnya dengan memanfaatkan Salah Satu Film Perjuangan yang
media film sebagai media memiliki nilai nasionalisme dimana
pembelajaran. Menurut Arifin menceritakan tentang perjuangan
dalam Sistem Komunikasi bangsa Indonesia adalah Jendral
Indonesia (2014 : 154) film Sudirman. Film ini berfokus pada
merupakan karya seni budaya yang tujuh bulan perjalanan gerilya
di buat berdasarkan kaidah Jendral Sudirman saat kota
sinematografi, yang berbentuk Yogyakarta diserang Belanda
gambar yang bergerak bersuara dalam Agresi II, desember 1948.
atau tidak bersuara (bisu), sehingga Film drama perjuangan ini
di sebut juga sebagai gambar hidup disutradarai oleh Viva Westi. Film
(gambar idoep) yang dapat bersifat ini dibintangi antara lain Oleh Ibnu
audio visual (pandang dengar). Jamil, Adipati Dolken, Lukman
Sehingga dengan menggunakan Sardi, Mathias Muchus, Nugie,
media film diharapkan mampu Baim Wong, Landung Simatupan,
untuk mempengaruhi pola fikir Hengky Soelaiman, Annisa
generasi muda. Hertami.

Dari uraian di atas, dapat kita lihat Dari cerita film Jendral Sudirman
bahwa pengaruh dari globalisasi tersebut kita dapat mengambil nilai-
dan perkembangan teknologi nilai antara lain nasionalis,
informasi pada media massa yang kebangsaan, optimisme,
memberi dampak pada pola pikir keberagaman (Bhineka Tunggal
generasi muda. Berdasarkan Ika), saling menghargai, kerukunan
perkembangan pola pikir generasi beragama dan lain-lain. Nilai-nilai
muda sekarang, strategi yang tersebut coba disampaikan melalui
dilakukan dalam upaya film tersebut supaya dapat
dipahami dan tertanam dalam jiwa yang berkaitan dengan sejarah
dan raga pemuda-pemudi kemerdekaan Indonesia kepada 10
Indonesia. Selain itu, film ini siswa tersebut, dan hasilnya adalah
menumbuhkan jiwa nasionalisme siswa-siswi tersebut masih
dan mengingatkan kita untuk kesulitan dalam menjawab
mengisi kemerdekaan dengan pertanyaan, bahkan mereka tidak
kegiatan membangun. mengingat hari-hari besar Nasional
Indonesia. Mereka pun memiliki
Adapun nilai-nilai tersebut dirasa
pengetahuan yang kurang terhadap
penting dimiliki oleh pemuda
lagu-lagu kebangsaan Indonesia.
Indonesia sebagai generasi penerus
Menurut ibu Ni Wayan, siswa
bangsa yang memiliki kewajiban
seperti itu di karenakan masih
umenjaga dan mengisi
kurangnya pemahaman siswa
kemerdekaan yang telah dengan
tentang konsep bela negara yang
diperjuangkan oleh para pahlawan
tertanam dalam diri siswa. Dalam
kemerdekaan. Dengan nilai-nilai
pemahaman siswa, bela negara itu
tersebut diharapkan para pemuda
sendiri merupakan suatu kegiatan
indonesia dapat memainkan
angkat senjata guna
peranan penting dalam
mempertahankan negara. Padahal
pembangunan bangsa indonesia
dalam membela negara tidak harus
lebih maju dan berkembang
dilakukan dengan mengguakan
kedepannya.
senjata saja.
Menurut hasil observasi dan
Mengingat film-film bertema
wawancara yang peneliti lakukan di
perjuangan memiliki sasaran untuk
SMP Negeri 2 Seputih Mataram
seluruh kalangan, dengan ini
Kabupaten Lampung Tengah pada
penulis memilih siswa-siswi SMP
hari senin tanggal 17 Oktober 2016,
Negeri 2 Seputih Mataram sebagai
dengan ibu Ni Wayan Sumantri,
objek peneliti di karenakan di
S.Pd selaku guru mata pelajaran
sekolah tersebut memiliki siswa-
Pendidikan Kewarganegaraan,
siswi yang heterogen sehingga
banyak sekali kasus yang
opini mereka akan beragam,
menunjukkan bahwa siswa kurang
sehingga peniliti bisa mendapatkan
memahami konsep bela negara.
hasil yang realistis berdasarkan
Faktanya dapat dilihat dari siswa-
kenyataan yang ada di lapangan.
siswi SMP Negeri 2 Seputih
Berdasarkan hal-hal yang diuraikan
mataram yang pernah terlibat
diatas penulis tertarik untuk
tawuran dengan sekolah lain. Selain
meneliti bagaimana pemanfaatan
itu, ketika upacara berlangsung dan
film perjuangan untuk
lagu Indonesia Raya di
meningkatkan pemahaman konsep
kumandangkan, masih banyak
bela negara siswa kelas VII SMP
siswa yang kurang menghayati, dan
Negeri 2 Seputih Mataram
bagi yang menyanyikan masih
kurang menjiwai. Dari 10 siswa
yang di ambil secara acak untuk di
jadikan sampel,hanya ada 2 siswa
saja yang dapat menyanyikan lagu
Indonesia Raya dengan benar.
Penelitipun memberikan pertanyaan
TINJAUAN PUSTAKA 3. Memastikan isi film sesuai
Deskripsi Teori dengan muatan materi dan
Tinjauan Tentang Pemanfaatan berdurasi tidak lebih dari 15
Film Perjuangan menit.
Pemanfaatan adalah aktivitas 4. Siswa di berikan test sebelum
menggunakan proses dan sumber dan sesudah menonton film.
untuk belajar. Fungsi pemanfaatan
sangat penting karena membicarakan Film Jendral Sudirman
kaitan antara peserta didik dengan Tujuh bulan memimpin perang
bahan atau sistem pembelajaran gerilya, jendral soedirman
(Hadi,Sutrisno, 2008: 45). menempuh 100km perjalanan.
Selama itu dia sakit paru-paru dan
Pemanfaatan Film Perjuangan dalam sempat ditandu memasuki hutan dan
pembelajaran PKn dapat membantu lembah. Soedirman dikawal oleh 13
proses belajar mengajar, dapat anggota Tentara Nasional Indonesia
membangkitkan keinginan dan minat mengecoh pasukan tentara Belanda
yang baru, membangkitkan motivasi yang akan menangkapnya.
dan rangsangan kegiatan belajar
terhadap siswa. Pemanfaatan Film Pada 19 desember 1948 pihak
akan sangat membantu keefektifan Belanda menyatakan tidak terikat
proses penyampaian pesan dan isi dengan Perjanjian Renville sekaligus
pelajaran pada saat itu. Misalnya, menghentikan gencatan senjata.
bagaimana suatu film diperkenalkan Jendral Simons Spoor Panglima
atau ditindak lanjuti dan dipolakan Tentara Belanda memimpin Agresi
sesuai dengan bentuk belajar yang Militer ke II untuk menyerang
diinginkan. Yogyakarta yang menjadi ibukota
Republik. Di saat itu presiden
Film perjuangan adalah Film tentang Soekarno dan wakil presiden Hatta
(atau diklaim tentang) kehidupan ditangkap dan diasingkan ke Pulau
nyata seseorang dan kejadian nyata Bangka. Tinggal selangkah lagi, jika
yang di ambil dari kisaih heroik pasukan Belanda berhasil
seseorang. Genre ini hampir selalu menangkap panglima TNI Jendral
serius dan mungkin melibatkan Soedirman, maka gugurlah
emosi yang kuat, (Dennis, 2008 : kemerdekaan Indonesia yang
16) diproklamasirkan 17 Agustus 1945.

Langkah-Langkah Penerapan Upaya Belanda menangkap Jendral


Film Perjuangan dalam Proses Soedirman gagal. Bersama
Pembelajaran pasukannya, Soedirman mengatur
Ketika akan memberikan film strategi serangan balik dari dalam
perjuangan di kelas, hal yang perlu di hutan dan bergerak ke arah Selatan
persiapkan antara lain : Jawa. Keberadaan pasukan Jendral
1. Mempersiapkan ruangan Soedirman di hutan tidaklah aman.
tertutup sehingga cahaya yang Ada pengkhianat yang menjadi mata-
masuk tidak mengganggu saat mata Belanda. Malam itu, untuk
pemutaran film. kesekian kali Kunnto membocorkan
2. Mempersiapkan peralatan yang persembunyian pasukan Jendral
akan di gunakan Soedirman Dari sebuah ruamah
penduduk yang terkepung Belanda, Menurut Suharsimi Arikunto dalam
Jendral Soedirman bersiasat berpura- bukunya yang berjudul dasar-dasar
pura menjadi ustad dan para evaluasi pendidikan (2009: 118-137)
santrinya yang sedang mengaji Pemahaman (comprehension) adalah
bersama. Pasukan Belanda yang tak bagaimana seorang
mengenali sosok Jendral Soedirman mempertahankan, membedakan,
menuding Kunto sang mata-mata menduga (estimates), menerangkan,
berbohong. Dia pun dihabisi dengan memperluas, menyimpulkan,
di tembak mati oleh pasukan menggeneralisasikan, memberikan
Belanda. Mereka pun meninggalkan contoh, menuliskan kembali, dan
lokasi penyergapan tanpa hasil. memperkirakan. Dengan
Film arahan sutradara Viva Westi ini pemahaman, siswa diminta untuk
menggambarkan heroisme dan membuktikan bahwa ia memahami
loyalitas Jedral Soedirman yang hubungan yang sederhana di antara
mendukung 100% kemerdekaan fakta ± fakta atau konsep.
Indonesia dan segala bentuk
penjajahan. Berdasarkan urian-uraian di atas
dapat dipahami bahwa pemahaman
Sikap TNI tegas dibawah merupakan kemampun diri dalam
kepemimpinan Jendral Soedirman mengerti atau mengetahui dengan
adalah mendukung upaya benar terhadap sesuatu.
kemerdekaan yang dijalankan oleh
pemerintah yang sah, dan TNI tidak Pengertian Bela Negara
ingin terjebak atau dimanfaatkan
untuk kepentingan lainnya. Berlatar Menurut Undang-Undang Republik
belakang sejarah perang gerilya,film Indonesia Nomor 3 Tahun 2002
ini juga sedikit mengungkin Pasal 9 Ayat 1 tentang Pertahanan
peristiwa penangkapan dan eksekusi Negara, upaya bela negara adalah
7DQ 0DODND VHUWD WHQWDUD µPHUDK¶ sikap dan perilaku warga negara
yang mendukungnya. Sosok yang dijiwai oleh kecintaannya
Soedirman sebagai pribadi tergambar kepada Negara Kesatuan Republik
dilematis, dia harus ditemani seorang Indonesia berdasarkan Pancasila dan
dokter dan minum obat sakit paru- Undang- Undang Dasar Negara
paru selama perang gerilya tetapi Republik Indonesia Tahun 1945,
juga tida lepas dari rokok. dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa dan negara. Bukan hanya
Pada akhir film di ceritakan bahwa sebagai kewajiban dasar manusia,
akhirnya TNI dan rakyat yang tetapi juga merupakan kehormatan
memenangkan perang dengan di warga negara sebagai wujud
tanda tanganinya Perjanjian Roem- pengabdian dan kerelaan berkorban
Royen, Kerajaan Belanda mengakui kepada bangsa dan negara.
kedaulatan Republik Indonesia TUJUAN PENELITIAN
seutuhnya. Tujuan diadakannya penelitian ini
Tinjauan Tentang Pemahaman adalah mendiskripsikan pemanfaatan
Konsep Bela Negara film perjuangan dalam meningkatkan
Pengertian Pemahaman pemahaman konsep Bela Negara
siswa kelas VII SMP Negeri 2
Seputih Mataram.
METODE PENELITIAN subjek penelitian kurang dari seratus
Rancangan Penelitian (100) maka diambil semua, sehingga
Sesuai dengan tujuan penelitian yang penelitian ini merupakan penelitian
telah dikemukakan pada bab populasi. Selanjutnya jika jumlah
terdahulu , maka metode penelitian subjek besar dapat diambil antara 10-
yang diguakan dalam penelitian ini 15% atau 20-25%.
adalah metode penelitian kualitatif. Sampel = 10%populasi
Selanjutnya penelitian
kualitatif menurut Moleong 255 x 10% = 25.5 untuk
(2007:6) adalah penelitian yang mempermudah pengelompokan dan
bermaksud untuk memahami tetap menjaga homogenitas
fenomena tentang apa yang dialami responden, maka angka tersebut di
oleh subjek penelitian misalnya bulatkan menjadi 26 responden.
perilaku, persepsi, motivasi, Selanjutnya, sampel yang peneliti
tindakan, dll., secara holistik, dan gunakan di ambil dari 26 siswa yang
dengan cara deskripsi dalam bentuk merupakan siswa kelas VII A.
kata-kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan Didalam penelitian ini
dengan memanfaatkan berbagai menggunakan dua variabel, yaitu
metode alamiah. Variabel Bebas dan Variabel terikat,
Meliputi:
POPULASI
Yang menjadi variabel pengaruh
Populasi adalah jumlah keseluruhan dalam penelitian ini adalah
dari unit analisa yang ciri-cirinya pemanfaatan Video pembelajaran .
akan diduga, dilihat dari Dengan indikator yang meliputi:
kompleksitasnya, maka populasi
dalam penelitian ini termasuk dalam 1. Observasi
pupolasi homogen, yaitu 2. Tanya Jawab
keseluruhan individu yang menjadi 3. Diskusi
anggota populasi, memiliki sifat-
sifat yang relatif sama satu sama Variabel Terpengaruh ( dependent)
lain. Dalam kaitannya dengan atau variabel terikat
penelitian ini, maka sebagai
populasinya adalah siswa kelas VII Yang menjadi variabel terpengaruh
SMP Negeri 2 Seputih Mataram, dalam penelitian ini adalah
Kabupaten Lampung Tengah. pemahaman konsep bela negara
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang di lakukan dengan
keseluruhan siswa kelas VII di serangkaian tes yang mengasilkan
lingkungan SMP Negeri 2 Seputih indikator sebagai berikut :
Mataram kabupaten Lampung
Tengah tahun pelajaran 2016/2017 1. cinta tanah air.
sebanyak 255 siswa. 2. sadar akan berbangsa dan
bernegara
SAMPEL 3. rela berkorban untuk bangsa dan
Menurut Arikunto (2006:134) untuk negara.
sekedar ancar-ancar maka apabila
Definisi Konseptual kehormatan bagi tiap warga negara
Untuk lebih jelas memahami suatu yang penuh kesadaran, tanggung
permasalahan dalam penelitian ini, jawab dan rela berkorban kepada
maka penulis mendefinisikan secara Negara dan Bangsa. Bela Negara
konseptual sebagai berikut: bagi warga negara Indonesia dapat
diartikan sebagai sikap dan perilaku
a. Pemanfaatan Film Perjuangan warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepda NKRI yang
Pemanfaatan Film Perjuangan berdasarkan Pancasila dan UUD
adalah pemanfaatan film dalam 1945 dalam menjalin kelangsungan
pembelajaran Pendidikan hidup bangsa dan negara yang
Kewarganegaraan dimana dapat seutuhnya.
membantu proses belajar
mengajar, dapat membangkitkan Rencana pengukuran Variabel
keinginan dan minat yang baru, Variabel yang diukur dalam rencana
membangkitkan motivasi dan penelitian ini adalah pemanfaatan
rangsangan kegiatan belajar film dokumentasi (X) dengan
terhadap siswa. indikator mempersiapkan ruangan
tertutup sehingga cahaya yang masuk
b. Pemahaman Konsep Bela tidak mengganggu saat pemutaran
Negara film, mempersiapkan peralatan yang
Pemahaman dapat diartikan akan di gunakan, memastikan isi film
sebagai mengerti akan suatu sesuai dengan muatan materi dan
konsep. Sehingga pemahaman berdurasi tidak lebih dari 15 menit,
konsep Bela Negara adalah siswa di berikan test sebelum dan
kemampuan menangkap atau sesudah menonton film. Yang diukur
mengerti sepenuhnya bahwa yaitu :
sebagai warga negara wajib 1. Dimanfaatkan sepenuhnya
untuk membela keutuhan negara 2. Dimanfaatkan sebagian
dan memiliki rasa cinta tanah air 3. Kurang dimanfaatkan
terhadap negara berdasarkan Selanjutnya variabel (Y) tentang
Pancasila dan UUD 1945. pemahaman konsep bela negara
dengan indikator yang akan di ukur
2. Definisi Operasional adalah cinta tanah air, sadar akan
a. Pemanfaatan film Perjuangan berbangsa dan bernegara, yakin
kepada pancasila sebagai ideologi
Pemanfaatan film Perjuangan negara. Yang diukur yaitu:
dengan cara menunjukkan film
perjuangan kepada siswa dengan 1. Paham
harapan dapat meningkatkan 2. Kurang paham
pemahaman konsep Bela Negara 3. Tidak paham
Siswa.
Teknik Pengumpulan Data
b. Pemahaman konsep Bela Negara
Teknik pengumpulan data yang
Pemahaman konsep bela negara digunakan dalam penelitian ini
adalah dimana seseorang mengerti adalah tes. Tes bertujuan untuk
akan kewajiban dasar manusia, juga mendapatkan data dari hasil tes siswa
bagi yang menonton film Perjuangan pengetahuan intelegensi,
ataupun yang tidak menonton film kemampuan atau bakat yang
Perjuangan. dimiliki oleh individu atau
Adapun tahapan-tahapan ang NHORPSRN´ 6XJL\RQR
dilakukan dalam pengumpulan data :193). Tes digunakan untuk
pada penelitian ini adalah sebagai mengukur kemampuan siswa
berikut : dalam memahami materi atau
1. Tahap persiapan bahan ajar yang telah
a. Menganalisis isi film disampaikan atau belum.
yang akan di berikan Langkah-langkah dalam
pada siswa. membuat instrumen penelitia ini
b. Mempersiapkan adalah sebagai berikut :
instrumen penelitian soal a. Menetapkan film
tes. Perjuangan yang akan di
c. Revisi instrumen. gunakan dalam penelitian.
d. Membuat soal-soal tes. Peneliti menggunakan film
e. Konsultasi kepada jendral sudirman dengan
pembimbing I dan II. alasan terdapat nilai-nilai
2. Tahap Pelaksanaan nasionalis, kebangsaan,
a. Pemberian test untuk optimisme,
siswa kelas VII A keberagaman (Bhineka
b. Penayangan film Tunggal Ika), saling
Perjuangan di kelas VII menghargai, kerukunan
A beragama dan lain-lain.
c. Pemberian test untuk b. Membuat kisi-kisi soal
siswa kelas VII A yang c. Menyusun soal-soal
sudah menonton film berdasarkan kisi-kisi yang
Perjuangan dibuat
3. Tahap akhir d. Kisi-kisi dan soal yang di
a. Mengumpulkan data buat kemudian
yang diperoleh. dikonsultasikan dengan
b. Mengolah data hasil dosen pembimbing.
penelitian.
c. Menganalisis dan 2. Wawancara
membahas hasil temuan
penelitian. Adapun metode yang penulis
4. Menarik kesimpulan. gunakan adalah interview bebas
terpimpin yaitu interviewer
Instrumen Penelitian mengajukan pertanyaan-
pertanyaan sesuai dengan
Instrumen penelitian yang digunakan kerangka pertanyaan yang telah
sebagai alat pengumpul data dalam di persiapkan, sedangkan
penelitian ini adalah sebagai berikut : interview dan yang akan di
1. Tes interview yaitu siswa-siswi kelas
³7HV DGDODK VHUHQWHWDQ VII A SMP Negeri 2 Seputih
pertanyaan atau latihan serta alat Mataram Kabupaten Lampung
lain yang digunakan untuk Tengah.
mengukur keterampilan,
Metode ini di gunakan untuk kriteria reliabilitas dan masuk dalam
memperoleh data tentang kriteria Tinggi kemudian dapat
pemanfaatan film Perjuangan dipergunakan sebagai instrument
untuk meningkatkan pemahaman penelitian selanjutnya.
konsep bela negara siswa
Hasil dan Pembahasan
3. Observasi Deskripsi pretest Pemahaman
Konsep Bela Negara Kelas VII A
Teknik ini dilakukan untuk SMP Negeri 2 Seputih Mataram
melihat keadaan tempat Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Nilai
penelitian dengan melakukan Pretest Pemahaman Konsep Bela
pengamatan pencatatan Negara Siswa SMP Negeri 2 Seputih
terhadap masalah-masalah yang Mataram
ada hubungannya dengan No. Kategori Kelas Frekuensi Persentase
penelitian. Dalam hal ini penulis Interval
mengamati subyek penelitian 1 Paham 30-38 4 30,77%
dilingkungan SMP Negeri 2 2 Kurang 21-29 2 15,39%
Seputih Mataram Lampung paham
Tengah. 3 Tidak 12-20 7 38,45%
paham
13 100%
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Sumber Data : Analisis Data primer
Uji Validitas
Untuk mengetahui tingkat validitas Berdasarkan hasil distribusi
soal angket, peneliti melakukan frekuensi data di atas, dapat dilihat
dengan cara kontrol langsung bahwa pemahaman konsep Bela
terhadap teori-teori yang melahirkan Negara Siswa adalah 13 responden, 4
indikator-indikator. responden (30,77%) dinyatakan
Langkah-langkah yang ditempuh Paham, 2 responden (15,39%)
dalam melakukan uji reliabilitas dinyatakan kurang paham, dan 7
ialah: responden (38,45%) dinyatakan tidak
1. Menguji coba angket kepada 10 paham.
orang diluar responden
2. Diperoleh data uji coba yaitu Dengan demikian dapat disimpulkan
sebagai berikut: bahwa pemahaman siswa terhadap
™; ™;2: 4182 Konsep Bela Negara yaitu masuk
™;< 4010 ™< kategori tidak paham
™<2: 3860 N : 10
Deskripsi posttest Pemahaman
3. Berdasarkan data tersebut Konsep Bela Negara Siswa kelas
untuk mengetahui reliabilitas, VII A SMP Negeri 2 Seputih
selanjutnya dikorelasikan diolah Mataram
dengan menggunakan rumus product
moment dan dilanjutkan dengan
rumus spearman brown untuk
mencari reliabilitas alat ukur dan
diperoleh koefisien korelasi dengan
angka 1,00. Berdasarkan hal tersebut
peneliti mengkorelasikan dengan
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Nilai menyatakan bahwa terjadi perbedaan
posttest Pemahaman Konsep Bela sikap dan prilaku siswa sebelum dan
Negara Siswa SMP Negeri 2 Seputih sesudah menonton film perjuangan,
Mataram Kelompok Eksperimen diantaranya yaitu lebih tertib, khusuk
dan bersemangat ketika
No. Kategori Kelas Frekuen Persenta melaksanakan upacara bendera dan
Interval si se lebih semangat belajar untuk
1 Paham 30-38 4 30,77%
meningkatkan prestasi sebagai upaya
2 Kurang 21-29 2 15,39%
paham
bela negara.
3 Tidak 12-20 7 38,45%
paham Penggunaan media pembelajaran
13 100% dimaksudkan untuk menarik minat
Sumber Data : hasil data primer siswa dalam menumbuhkan motivasi
belajar. Media film perjuangan
Berdasarkan hasil distribusi merupakan media sebab dalam film
frekuensi data di atas, dapat dilihat perjuangan berisi pesan dan nasehat,
bahwa pemahaman konsep Bela sehingga cocok digunakan dalam
Negara Siswa adalah 13 responden, 9 meningkatkan pemahaman konsep
responden (69,23%) dinyatakan Bela Negara siswa dengan rasa tidak
Paham, 1 responden (7,69%) jenuh. Melihat adanya
dinyatakan kurang paham, dan 3 kebermanfaatan dari media film
responden (23,08%) dinyatakan tidak perjuangan, berarti telah
paham. membuktikan bahwa media film
perjuangan dapat diterapkan sebagai
Dengan demikian dapat disimpulkan inovasi pembelajaran dalam
bahwa pemahaman siswa terhadap meningkatkan pemahaman konsep
Konsep Bela Negara yaitu masuk bela negara siswa.
kategori paham.
Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan pemaparan hasil pretest
dan postest pemahaman konsep bela Proses penelitian yang dilaksanakan
negara siswa kelas VII SMP Negeri 2 di SMP Negeri 2 Seputih Mataram
Seputih Mataram pada tabel diatas, Kabupaten Lampung Tengah ini
terlihat adanya peningkatan yang secara umum berjalan dengan baik.
cukup signifikan setelah dilakukan Meskipun demikian, terdapat
perlakuan dengan menggunakan keterbatasan selama proses penelitian
media film perjuangan. berlangsung. Berikut ini merupakan
keterbatasan yang dihadapi selama
Apakah Pemanfaatan Film proses penelitian.
Perjuangan Dapat Meningkatkan
Pemahaman Konsep Bela Negara 1. Munculnya kejenuhan siswa saat
Siswa ? pembelajaran. Kejenuhan
muncul akibat alur cerita heroik
Untuk memperkuat hasil penelitian tidak begitu populer dikalangan
maka peniliti melakukan wawancara siswa.
kepada beberapa siswa kelas VII A 2. Ketika video sedang diputar
SMP Negeri 2 Seputih Mataram. terjadi pemadaman listrik
Hasil wawancara tersebut
sehingga ditunda sampai listrik film perjuangan, diantaranya yaitu
kembali hidup lebih tertib, khusuk dan
3. Cahaya dari luar mempengaruhi bersemangat ketika melaksanakan
kualitas video tersebut meskipun upacara bendera dan lebih
tirai sudah di tutup semangat belajar untuk
4. Siswa SMP Negeri 2 Seputih meningkatkan prestasi sebagai
Mataram khususnya kelas VII A upaya bela negara.
masih kurang apresiatif terhadap
mata pelajaran PPKn dan Saran
pembelajarannya, sehingga Berdasarkan simpulan dan implikasi
minat dan motivasi awal pada diatas, dapat disarankan beberapa hal
penelitian kurang. sebagai berikut :
1. Kepada guru untuk bisa terus
SIMPULAN DAN SARAN berinovasi dan meningkatkan
Simpulan kreativitas dalam pembelajaran,
Berdasarkan hasil penelitian dan dan diharapkan media
pembahasan yang telah diuraikan pembelajaran berupa film bisa di
pada bab sebelumnya dapat jadikan salah satu sarana untuk
disimpulkan beberapa hal dari pembelajaran yang menarik di
penelitian ini sebagai berikut: kelas.
2. Kepada orang tua diharapkan
1. Berdasarkan hasil penelitian mendampingi anak-anaknya
bahwa pemanfaatan film untuk bisa memilih tontonan
perjuangan dapat dimanfaatkan yang mendidik.
sepenuhnya untuk meningkatkan 3. Kepada siswa diharapkan untuk
pemahaman konsep Bela Negara lebih bijak dan memilih tontonan
siswa kelas VII A SMP Negeri 2 yang sesuai dengan umur dan
Seputih Mataram. Hal ini dapat di mendidik.
lihat dari skor siswa kelas VII A
sebelum dan sesudah menonton Daftar pustaka
film perjuangan. Berdasarkan
hasil pretest hanya 30,77% siswa Ali, Mohammad. 1993. Penelitian
saja yang paham mengenai Kependidikan dan Strategi.
konsep Bela Negara sedangkan Bandung: Angkasa
69,24% tidak paham mengenai
konsep Bela Negara. Setelah Arifin, Anwar. 2014. Sistem
menonton film perjuangan terjadi Komunikasi Indonesia.
peningkatan yang signifikan, Bandung : Remaja Rosdakarya
berdasarkan hasil posttest
sebanyak 69,23% siswa paham Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
mengenai konsep Bela Negara Penelitian Suatu Pendekatan
dan sebanyak 30,77% siswa yang Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
masih belum paham mengenai
konsep Bela Negara. Az-]D¶EDODZL 6D\\LG 0XKDPPDG
2. Berdasarkan hasil wawancara 2007. Pendidikan Remaja
menyatakan bahwa terjadi antara Islam dan Ilmu Jiwa.
perbedaan sikap dan prilaku siswa Jakarta : Gema Insani Pers.
sebelum dan sesudah menonton
Hadi, Sutrisno. 2008.Metode
Research.Yogyakarta: Yayasan
Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM.

Kurniawan,Benny. 2012. Metodologi


penelitian. Tangerang :
Jelajah nusa

Malo, Manase. 1989. Prosedur


Penelitian Suatu Penelitian.
Jakarta: Bumi Aksara

Margono, 2010. Metode Penelitian


Pendidikan. Jakarta : Rineka
Cipta.

Marsono.2013.Pendidikan
Kewarganegaraan. Jakarta : In
media

Rusman dkk. 2012. Pembelajaran


berbasis teknologi informasi
dan komunikasi. Jakarta
:Rajawali Pers

Silaen,, Sofar dan Yayak Heriyanto.


2013. Pengantar Statistika
Sosial. Jakarta : In Media.

Subagyo, Joko. 2011. Metode


penelitian . Jakarta : Rineka
Cipta

Sudjana. 2005. Metode Statistika.


Bandung : PT Tarsito

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian


Kuantitatif,Kulaitatif dan
R&D. Bandung : ALFABETA

Anda mungkin juga menyukai