Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK DASAR

PERTEMUAN KETIGA
(Unit 3)

Disusun Oleh :
Nama : Raisal Ahmad
NIM : 21/478637/SV/19357

Asisten Dosen :
1. Agritian Sevty Fiddariani
2. Hanifah Nur Aprilian

Dosen Pengampu :
Ir. Muhammad Arrofiq, S.T., M.T. Ph.D

SARJANA SAINS TERAPAN TEKNOLOGI REKAYASA INTERNET


DAPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2021
I. LATAR BELAKANG

Robert Gustac Kirchoff menyatakan bahwa “jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik
percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut”,
pernyataan ini kemudian melahirkan Hukum Kirchoff I. Hukum ini berarti pada jumlah
muatan listrik yang ada pada sebuah sistem adalah tetap.

Gambar 1 Ilustrasi Hukum Kirchhoff

Jumlah nilai tegangan pada rangkaian tertutup selalu nol. Nilai akan selalu nol karena terdapat
tegangan yang memiliki nilai negatif. Tegangan yang bernilai negatif biasanya terdapat pada
sumber tegangan seperti baterai atau catu daya. Hal ini sering digunakan dalam rangkaian
sederhana. Pernyataan ini disebut dengan Hukum Kirchhoff .(Blocer, 2003:6-7)

Sumber arus listrik searah dan bolak balik disebut dengan gaya gerak listrik atau tenaga listrik,
dan disebut pula emf (electromotive force). Terdapat keanehan pada penyebutan ggl sebab
bermakna gaya gerak listrik, tetapi bersatuan joule. Untuk menjelaskan hubungan antara arus
listrik, ggl, dan tahanan pada untai tertutup berarus searah dapat digunakan Hukum Kirchoff.
(Jati, 2009 : 361)

Dengan dasar teori tersebut dapat menjadi pondasi dari pratikum ini bagaimana sebuah bentuk
penerapan atau ilustrasi dari hukum Kirchhoff bekerja, dalam praktek inilah diharapkan dapat
menjadi pembuktian dari sebuah prinsip kerja dari listrik.
II. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan Alat dan Bahan menjadi langkah awal pratikum diantaranya :
 Personal Computer/ Laptop
 Simulator Sirkuit yaitu Software Proteus
 Layanan Internet
2. Dengan simulator rangkaian sudah dijalankan elektronis, saya merealisasikan gambar
2 Dan memberikan nilai pada semua resistor adalah 1K ohm.
3. Lalu kita lalukan pengukuran arus pada setiap resistor dan beda potensial lalu data
disajikan pada table 1.
4. Untuk konfigurasi nilai resistor selanjutnya, kita lakukan hal yang sama seperti
langkah 2 dan dan lanjutkan dengan menyajikannya pada tabel hingga terisi lengkap.
Konfigurasi 2, R1=R2=1K, R3=R34=2K, R5=R6=5K
Konfigurasi 3, R1=R2=10K, R3=R34=2K, R5=R6=1K
Konfigurasi 4, R1=R2=100K, R3=R34=20K, R5=R6=5K

Gambar 2 Skema rangkaian uji pertama

6. Selanjutnya merealisasikan gambar 3. Nilai semua resistor adalah 1K


7. Lakukan pengukuran arus pada setiap resistor dan beda potensial di antara dua titik
terdekat
8. Lalu lanjutkan konfigurasi 2,3 dan 4 agar Tabel 2 terjsajikan dengan penuh.
Konfigurasi 2, R1=R2=1K, R3=R34=2K, R5=R6=5K
Konfigurasi 3, R1=R2=10K, R3=R34=2K, R5=R6=1K
Konfigurasi 4, R1=R2=100K, R3=R34=20K, R5=R6=5K

Gambar 3 Skema rangkaian uji kedua

9. Realisasikan gambar 3. Nilai semua resistor adalah


1K.
10. Lakukan pengukuran arus pada setiap resistor dan beda potensial di antara dua titik
terdekat seperti disajikan pada Tabel 3.
11. Untuk konfigurasi nilai resistor sebagai berikut, lakukan langkah 8 dan tulis hasilnya
pada Tabel 3.
Konfigurasi 2, R1=1K, R2=2K, R3=5K
Konfigurasi 3, R1=10K, R2=2K, R3=1K
Konfigurasi 4, R1100K, R2=20K, R3=5K

Gambar 4 Skema Rangkaian Ketiga


10. Realisasikan gambar 4. Nilai semua resistor adalah 1K.
11. Lakukan pengukuran arus pada setiap resistor dan beda potensial di antara dua titik
terdekat seperti disajikan pada Tabel 4.
12. Untuk konfigurasi nilai resistor sebagai berikut, lakukan langkah 11 dan tulis hasilnya
pada Tabel 4
- Konfigurasi 2, R1=1K, R22K, R3=5K
- Konfigurasi 3, R1=10K, R2=2K, R3=1K
- Konfigurasi 4, R1100K, R2=20K, R3=5K

Gambar 5 Skema rangkaian Uji keempat


III. DATA
Tabel 1

Konfi Arus yang mengalir pada (mA) Beda potensial pada (V)
gurasi R1 R2 R3 R4 R5 R6 Vab Vbc Vbd Vcd Vce Vde Vef
1 3,33 1,67 1,67 1,67 1,67 3,33 3,33 1,67 1,67 0 1,67 1,67 3,33
2 1,23 0,86 0,37 0,86 0,37 1,23 1,23 0,86 0,74 -0.12 1.72 1.85 6.17
3 0.75 0.149 0.597 0.149 0.597 0.75 7.46 1.49 1.19 -0.29 0.29 0.59 0.75
4 0.079 0.014 0.066 0.014 0.066 0.079 7.95 1.37 1.32 -0.05 0.27 0.33 0.40
Tabel 2

Konfi Arus yang mengalir pada (mA Beda potensial pada (V)
gurasi R1 R2 R3 R4 R5 R6 Vab Vbc Vbd Vcd Vce Vde Vef
1 5 2,5 1,18 2,5 2,5 2,5 5 2500 2500 0 2500 2500 2.50
2 2.38 1.45 0,93 0,21 1.15 1,23 2.38 1.45 1.87 0.42 6.1 5.7 5.74
3 0.81 0,156 0.658 0.125 0.282 0.532 8.1 1.5 1.31 -0,25 0.28 0.53 0.53
4 0.083 0,015 0.068 0.008 0.024 0.059 8.3 1.5 1.36 -0,17 0.12 0.29 0.30
Tabel 3

Konfigurasi Arus yang mengalir pada (mA Beda potensial


pada (V)
Bat1 Bat2 R1 R2 R3 Vab Vbc Vbd
1 4 1 4 6 3 4 6 6
2 4 3.14 4 1.2 3 4 1.7 6
3 0.4 1.6 0,4 6 3 4 4 6
4 10000 6000 3,64 1.2 0.3 4 4800 6
Tabel 4

Konfigurasi Arus yang mengalir pada (mA Beda potensial


pada (V)
Bat1 Bat2 R1 R2 R3 Vab Vbc Vbd
1 1,67 8,33 5 20 25 1,67 -6.7 8.3
2 0,29 2,35 0,5 8 17.5 -2.39 -4.7 10.2
3 0.46 4.84 7.5 15,5 8.5 4.6 -9.6 5.3
4 0.65 0,61 1.97 3.34 0.758 7.2 -12 2.7

IV. PEMBAHASAN

No Project Penerapan dari Hukum Analisa


1 Skema 1 Pada skema 1 merupakan bentuk
implemetasi dari hukum Kirchhoff 1,
karena sangat jelas menunjukkan
bahwa dimana arus masuk akan sama
dengan arus keluar yaitu pada
rangkaian seri sebelum Resistor 1
besar awalnya ialah 1,23 mA
kemudian ketika masuk pada
rangkaian parallel terbagi menjadi
yang besarnya sesuai yang
dipengaruhi oleh besarnya resistor
dan kemudian pada Resistor 6
kembali menyatu. Persamaan ini
biasa dilambangkan dengan bentuk:

∑ I masuk=∑ I keluar
Berbeda dengan arus, tegangan tidak
hanya dipengaruhi oleh bentuk
rangkaian, tetapi juga dipengaruhi
besarnya sebuah resistor. Jika kita
perhatikan dimana rangkaian ini
gabungan dari seri dan paraler kita
akan melihat totoal besaran tegangan
yang sama pada parallel 1 yaitu R2
dan R4 dengan R3 dan R5. Lain hal
nya dengan tegangan seri , andai kata
tegangan pada rangkaian praralel
telah dijumlahkan, maka apabila kita
meingingikan V total maka kita harus
menambahkan V1, V2, dan V3,
setelah itu hasil yang kita peroleh
adalah tegangan total dari rangkaian.
2 Skema2 Tidak jauh berbeda pada skema 2 ini
juga merupakan penerapan dari
hukum Kirchhoff 1 yaitu kita melihat
bagaimana besar arus yang masuk
+2.38
Volts

A R1 B
+2.38 +0.94

pada titik a akan terbagi ketika


mA 1.0K mA
+1.45
mA

+0.43
Volts

R4
+1.45 R2 2.0K +1.87

melewati percabangan lalu juga pada


Volts 1.0K Volts

B1 R3
10V +0.21
D
C mA 2.0K
+1.23

+1.15
mA

mA

+6.17
Volts
R5
5.0K
R6
5.0K +5.74
titik b maupun titik c yang
Volts

E besarannya dipengaruhi resistor,


kemudian besaran arus tadi
bergabung lagi setelah titik e yaitu
pada besaran semula.

Perbedaan yang mencolok pada


skema rangkaian 2 ialah letak dari
R3. Hal seperti ini dapat kita temukan
pada penerapan hambatan pengganti,
dalam penghitungan manual kita
dapat menyelesaikannya dengan
menyerdehanakan rangkaian tersebut
menjadi rangkaian star(Y) atau
menjadi rangkaian T
3 Skema 3 Skema pada rangkaian ketiga adalah
contoh rangkaian yang hanya dapat
+4.00

+1.71
Volts

Volts
A +4.00
mA

B1
R1
1.0K

B2
+0.86
mA
R2
2.0K
C

R3
5.0K
+4.29
Volts
diselesaikan dengan hukum Kirchhoff
10V 6V
+0.86

2 karena merupakan contoh dari


mA

mA
+4.00

rangkaian tertutup atau loop, ciri


khusus pada rangkaian tertutup ialah
rangkaian memiliki 2 buah atau lebih
GGL atau tegangan di saat yang
bersamaan. Rangkaian tertutup ini
dapat diselesaikan dengan
menentukan arah loop nya terlebih
dahulu, arah loop boleh bebas, tetapi
biasanya mengikuti arah tegangan.
Setelah itu kita dapat
menyelesaikanya dengan persamaan:

4 Skema 4 Konsep dari skema 4 nyaris hampir


sama dengan skema 3. Perbedaannya
hanya terletak pada letak sumber
-0.29

-4.71
Volts

Volts

A B
R1 R2 C

tegangan yang bertukar tempat


-0.29 -2.35
mA 1.0K mA 2.0K
+2.06
mA

B1 B2
10V 15V

R3 +10.3

dengan R3, R2 dan R3 tidak dihitung


5.0K Volts

mA
-0.29

seri lagi tapi paralel, lalu ukuran dari


V2 yang berubah yaitu dari 6V
menjadi 15V

Jika, rangkaiannya tidak jauh berbeda


maka cara penyelesaiannya juga
begitu.

V. LAMPIRAN

-Lampiran Project-
Project 1
Project2

+2.38
Volts

A R1 B
+2.38 +0.94
mA 1.0K mA
+1.45
mA

+0.43
Volts

R4
+1.45 R2 2.0K +1.87
Volts 1.0K Volts

B1 R3
10V +0.21
D
C mA 2.0K
+1.23

+1.15
mA

mA

+6.17 R5 R6
Volts 5.0K 5.0K +5.74
Volts

Project 3
+4.00

+1.71
Volts

Volts
A +4.00
R1
+0.86
R2 C
mA 1.0K mA 2.0K

R3 +4.29
5.0K Volts

B1 B2
10V 6V

+0.86
mA
mA
+4.00

Project4
-0.29

-4.71
Volts

Volts

A B
-0.29
R1
-2.35
R2 C
mA 1.0K mA 2.0K
+2.06
mA

B1 B2
10V 15V

R3 +10.3
5.0K Volts

mA
-0.29

VI. PENUTUP
Kesimpulan :
 Kirchhoff’s Current Law(KCL) atau Hukum Kirchoff 1 memiliki konsep ketetapan
penghitungan suatu arus dimana besar total arus masuk maka segitu jugalah yang
akan keluar tidak masalah berapapun varibelnya.
 Jika, tidak dalam rangkaian campuran(hanya ada rangkaian paralel saja) maka
tegangan Vtotal=V1=V2 gan pada suatu rangkaian bernilai sama.
 Berbeda pada rangkaian seri setiap tegangan bernilai beda. Jika, dijumlahkan maka
akan menghasilkan tegangan total, biasa dilambangakan dengan Vtotal=V1+V2.
 Rangkaian tertutup atau Loop bisa diselesaikan dengan berbagai cara salah-satunya
yang digunakan pada pratikum ini ialah mesh.
 Rangkaian tertutup memiliki 2 buah atau lebih GGL(tegangan).
 Rangkaian tertutup tidak dapat diselesaikan dengan Hukum Kirchoff 1, tetapi bisa
diselesaikan dengan Hukum Kirchoff 2 dengan persamaan :

 Arah loop boleh bebas, tetapi biasanya menyesuaikan dengan arah tegangan.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Hukum Kirchoff - materi LENGKAP beserta Contoh Soal. Retrieved September 13, 2021,
from https://studioliterasi.com/hukum-kirchoff/

Sabri, S. Online circuit simulator. Retrieved August 30, 2021, from https://dcaclab.com/

Blocer, Richard. 2003. Dasar Elektronika. Yogyakarta: Andi Yogykarta

Fajri, D. Laporan Praktikum 2 Elektronika-Hukum kirchoff.docx. Retrieved September 6,


2021, from
https://www.academia.edu/29162508/LAPORAN_PRAKTIKUM_2_ELEKTRONIKA
_HUKUM_KIRCHOFF_docx

Unik, B. (2021, May 17). Bunyi Hukum Kirchoff 1 & 2 Beserta penjelasannya. Retrieved
September 13, 2021, from https://kumparan.com/berita-unik/bunyi-hukum-kirchoff-1-
and-2-beserta-penjelasannya-1vl9Xhs3R4Q/full

Kelas Pintar, & Kelas Pintar Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud
yangmenyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan
teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar
mengajar terbaik. (2020, January 8). Apa Itu Hukum Kirchoff? Retrieved September 6,
2021, from https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/apa-itu-hukum-kirchoff-2802/

Anda mungkin juga menyukai