Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata “Robot” menjadi bahasa Inggris melalui sebuah drama dari Cekoslovia yang

bernama Rossum’s Universal Robots, yang ditulis oleh Karel Capek pada awal tahun 1920-

an. Dalam bahasa Ceko, “Robota” berarti pekerja paksa. Dalam bahasa Inggris kata tersebut

di ubah menjadi “Robot” (Groover, 2005 : 252). Dalam dunia industri, pemanfaatan Robot

Transporter sangat diperlukan untuk membantu meringankan pekerjaan manusia. Mulai dari

kebutuhan industri, rumah tangga sampai pada penelitian. Perkembangan robotika dalam

lingkup Internasional sudah berkembang dengan pesat.

Kompetesi Dasar pada Mata pelajaran Mikrokontroler antara lain membuat program

aplikasi sederhana dan mendemonstrasikan program.

Pengembangan media pembelajaran merupakan salah satu langkah untuk memperbaiki

sistem pendidikan. Dengan berkembangnya media pembelajaran maka proses belajar

mengajar akan berjalan dengan optimal. Hal ini dikarenakan interaksi antara pendidik

dengan peserta didik terdapat jembatan yang menghubungkan antara pendidik dengan

peserta didik dalam menangkap materi yang disampaikan

Salah satu mata pelajaran pada Teknik Audio Video khususnya di SMK Negeri 2

Bangkalan adalah Mikrokontroler, mata pelajaran tersebut bertujuan untuk memberikan

pembekalan dasar kepada siswa keterampilan yang nantinya akan diterapkan pada saat

berada di lingkungan masyarakat. Sehingga siswa mampu menguasai dan memahami dengan

benar keterampilan yang diajarkan sesuai dengan kompetensi tertentu. Penulis melakukan

penelitian tesis dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter

1
2

Pada Mata Pelajaran Mikrokontroler Di SMK Negeri 2 Bangkalan”

B. Kebaharuan Hasil Penelitian

Bacciu, Chessa, Gallicchio, Lenzi, Micheli, dan Pelagatti (2012) melakukan penelitian

yang berjudul “A General Purpose Distributed Learning Model for Robotic Ecologies”.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa: sistem pembelajaran yang diusulkan

menyediakan ekologi Rubicon dengan satu set umum-layanan pembelajaran tujuan yang

dapat digunakan untuk mempelajari tugas-tugas komputasi generik yang melibatkan

memprediksi informasi yang menarik berdasarkan aliran masukan penginderaan dinamis.

Kemudian Yusoff, Samin, dan Ibrahim (2013) melakukan penelitian yang berjudul

“Wireless Mobile Robotic Arm”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa: prototipe robot

ini diharapkan dapat mengatasi masalah seperti menempatkan atau memilih objek yang jauh

dari pengguna, memilih serta menempatkan objek berbahaya dalam waktu tercepat dan cara

termudah.

Janis, Pang, dan Wuwung (2014) melakukan penelitian dengan judul “Rancang Bangun

Robot Pengantar Makanan Line follower”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa:

Kepekaan sensor proximity dan pengaruh cahaya dari luar sangat mempengaruhi gerak robot

dalam membaca garis hitam pada lintasan, dimana program yang dirancang dapat berjalan

sesuai lintasan yang ditentukan.

Saefullah, Immaniar, dan Juliansah (2014) melakukan penelitian dengan judul “Sistem

Kontrol Robot Pemindah Barang Menggunakan Aplikasi Android Berbasis AT Mega 8”.

Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa: robot pemindah barang tersebut dikontrol

dengan koneksi bluetooth berbasis android dan mengirim data melalui Bluetooth yang

selanjutnya dieksekusi oleh mikrokontroler.


3

Lu, Feng, Xie, Xu, Mao, Shan, Li, Bilik, Zidek, Martinek, dan Rykala (2015) ”Study

on the motion control of snake-like robots on land and in water”. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa: hasil dari penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi teknis

bagi para peneliti dari berbagai lembaga untuk menampilkan perancangan kinerja algoritma

yang dibandingkan dengan karya-karya lain.

Fu, dan Shuvo (2016) dengan judul “Android-Based Remote Robot Control System”.

Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa: pada tahap implementasi ini, sistem ini hanya

mampu mengendalikan robot EV3 dalam platform mobile, tetapi untuk mewujudkan

kemampuan platform mobile yang besar dalam lingkungan robot yang heterogen perlu

dilakukan pengembangan.

Lodhi, Vats, Varun, Solanki, Gupta, Pandey, dan Butola (2016) melakukan penelitian

“Smart Electronic Wheelchair Using Arduino and Bluetooth Module”. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa: (1) sistem ini dirancang dan dikembangkan untuk menghemat biaya,

waktu dan energi pasien; dan (2) sensor ultrasonik menjadi bagian dari desain dan membantu

mendeteksi hambatan yang ada di depan di jalan kursi roda yang dapat menghalangi

jalannya kursi roda.

Ruby, Jenefer, dan Vidhya (2016) melakukan penelitian yang berjudul ”Study of

Arduino Controlled Robotic System”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa: robot dapat

mengirimkan informasi waktu nyata dengan bantuan papan Arduino terhubung

komputer atau perangkat pintar apa pun.

Verma (2016) melakukan penelitian “Android App Controlled Bluetooth Robot”.

Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa: Robot akan memiliki beberapa karakteristik

seperti tampilan jarak yang terus menerus dari penghalang di aplikasi.


4

Gustavsson, Holm, Syberfeldt, dan Wang (2018) melakukan penelitian yang berjudul

“Human-robot collaboration – towards new metrics for selection of communication

technologies”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa : dengan menggunakan dua tabel

yang didefinisikan dalam penelitian ini yang mencakup beragam teknologi komunikasi

untuk manusia-ke-robot dan robot-ke-manusia dengan berbagai kelebihan dan kekurangan

mereka.

Khatkov, Pozdnyakov, Atroshchenko, Danilov, Chudnikh, Abdulatipova, Dolgopyatov,

Saakjan, Streltsov, dan Yegorov (2018) melakukan penelitian yang berjudul “Robotic rectal

resection: preliminary Russian experience”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa:

Pengalaman awal dengan totally robotic rectal recection telah menunjukkan teknologi ini

unik dan aman serta layak digunakan pada pasien.

Zhang, Wang, Xi, Wang, dan Liu (2018) melakukan penelitian yang berjudul

“Development and Future Challenges of Bio-Syncretic Robots”. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa: (1) trend potensial dalam pengembangan robot bio-syncretic perlu

dikembangkan lebih lanjut; dan (2) kinerja robot bio-syncretic saat ini, ditinjau dari

pengaturan dan arah termasuk gerakan dan konfigurasi sederhana.

C. Lingkup Penelitian

1. Mata0Pelajaran0dalam penelitian ini Mikrokontroler materi Menerapkan penggunaan

Bahasa Pemrograman.

2. Subjek dalam penelitian ini siswa Kelas X Teknik Audio Video SMK Negeri 2

Bangkalan.

3. Metode yang digunakan ialah metode Research and Development model Sugiono.

D. Rumusan Masalah
5

1. Bagaimana kevalidan Pengembangan media pembelajaran Robot Transporter Mapel

Mikrokontroler di SMK Negeri 2 Bangkalan?

2. Bagaimana tanggapan siswa SMK Negeri 2 Bangkalan terhadap kegiatan belajar

mengajar menggunakan media pembelajaran Robot Transporter?

3. Bagaimana kinerja Robot Tranporter ditinjau dari aspek kecepatan, aspek ketepatan dan

aspek jarak dan waktu?

E. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis kevalidan media pembelajaran Robot Transporter sehingga dapat

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Menganalisis tanggapan dan hasil belajar siswa SMK Negeri 2 Bangkalan terhadap

kegiatan belajar mengajar menggunakan media Robot Transporter yang telah

dikembangkan.

3. Menganalisis kinerja Robot Tranporter di tinjau dari aspek kecepatan, aspek ketepatan

dan aspek jarak dan waktu.

F. Manfaat Penelitian

1. Dapat memberikan pengetahuan pengembangan iptek dalam bidang pemprograman pada

pembelajaran pemrograman Mikrokontroler di SMK Negeri 2 Bangkalan.

G. Asumsi dan Batasan Masalah

1. Asumsi

1. Siswa punya kemampuan sejajar dalam kognitif, afektif, dan psikomotornya.

2. Siswa melakukan pembelajaran dengan sungguh-sungguh.

3. Siswa dengn serius mengerjakan tes hasil belajar.

2. Batasan Masalah
6

1. Mengggunakan media pembelajaran Robot Transpoter berbasis Mikrokontroler

AT Mega 8.

2. Kompetensi dasar yang digunakan adalah menerapkan bahasa pemrograman.

3. Jenis penelitian ialah Research and Development (R&D).

H. Definisi Istilah

1. Pengembangan adalah merupakan kajian secara sistematik untuk merancang,

mengembangkan, dan mengevaluasi penelitian yang dilakukan, dalam hal ini

pengembangan yang dilakukan oleh penulis merupakan Pengembangan Media

Pembelajaran Robot Transporter Menggunakan Aplikasi Android Berbasis AT Mega 8.

2. Robot Transporter Menggunakan Aplikasi Android Berbasis AT Mega 8.

I. Spesifikasi Produk

1. Fisik.

Media pembelajaran memiliki sifat: (1) Menggunakan bahan Acrylic dengan

ketebalan 10 mm yang di gunakan sebagai sasis dan bahan bodi robot, (2) Motor servo

yang berfungsi sebagai penggerak pada bagian join di posisi grabber, (3) Motor DC yang

digunakan sebagai perangkat untuk menyesuaikan posisi dan orientasi dari robot

transpoter, (4) Mikrokontroler AT Mega 8 sebagai pusat proses yang berperan dalam

mengatur komunikasi data dengan smartphone android melalui media Bluetooth dan

mengatur pergerrakan motor DC dan motor servo sesuai perintah yang di berikan oleh

user. (5) Smartphone android sebagai perangkat interface antara user dan robot

transporter, melalui aplikasi yang berbasis pada android, user dapat mengatur pergerakan

sesuai perintah yang diberikan. (6) Bluetooth komunikasi device (HC 05) berfungsi

sebagai perangkat komunikasi antara robot transporter dan user sebagai pengguna.
7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

1. Definisi Media Pembelajaran

Penelitian pengembangan media pembelajaran Robot Transporter Menggunakan

Aplikasi Android Berbasis Mikrokontroler ini menghasilkan produk yakni sebuah kit

robot yang digunakan sebagai jembatan antara siswa dengan mata pelajaran

mikrokontroler sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa. Pemilihan media ini

berdasarkan atas masukan dari berbagai pihak diantaranya guru Teknik Audio Video di

SMK Negeri 2 Bangkalan yang belum mempunyai media pembelajaran dalam mata

pelajaran Mikrokontroler. Media Robot Transporter mempunyai keunggulan dari segi

validitas, efektivitas, serta praktikalitas. Sebagai pendidik yang selalu ingin membuat

pengembangan dalam pembelajaran, maka media Robot Transporter ini merupakan salah

satu bentuk dari upaya pengembangan tersebut. Di bawah ini adalah indikator kelayakan

media pembelajaran

Tabel 2.1. Indikator kelayakan Media Pembelajaran

Aspek Indikator
Penyajian Materi tujuan pembelajaran jelas
materi pelajaran dapat dipahami

Isi Kualitan media Ukuran media


Keserasian bentuk dan warna
Respon media terhadap perintah
Daya tahan media
Operasional Kemudahan dalam penggunaan
Validitas Media dinyatakan valid oleh ahli
Kelayakan Efektivitas Mendapat respon positif dari pengguna
Praktikalitas Mudah dalam penggunaan
8

B. Media Pembelajaran Langsung

1. Pengertian Media Pembelajaran Langsung

Pembelajaran langsung merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dapat

membantu siswa untuk mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang

dapat diajarkan selangkah demi selangkah (Nur, 2005 : 5). Model pembelajaran ini

dirancang khusus untuk membantu proses belajar yang berkaitan dengan pengetahuan

prosedural dan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan dengan pola

kegiatan bertahap (Nur, 2005 : 6).

2. Tujuan Model Pembelajaran Langsung

Guru berfungsi sebagai penyampai informasi, dengan menggunakan berbagai media,

contoh: film, tape recorder, gambar, peragaan, computer dan sebagainya.

3. Prinsip-Prinsip Model Pembelajaran Langsung

Prinsip umum pembelajaran langsung adalah adanya perubahan perilaku, peserta

didik memiliki potensi dasar, dan perubahan tersebut menjuju kualitas ideal. Prinsip

khusus pembelajaran langsung diantarnya

(1) Prinsip perhatian dan motivasi

(2) Prinsip keaktifan

(3) Prinsip keterlibatan langung

(4) Prinsip balikan dan penguatan,

(5) Prinsip perbedaan individu,

4. Sintaks Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung memiliki 5 fase yang sangat penting, yaitu diawali guru

memberikan penjelasan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta


9

mempersiapkan peserta didik. Yang selanjutnya diikuti oleh presentasi tentang

keterampilan tertentu.

Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Langsung

Fase Aktifitas Guru


Fase 1: Guru mengkomunikasikan garis besar tujuan pelajaran
Menyampaikan tujuan tersebut.
Fase 2 : Guru mempresentasikan pengetahuan tersebut dengan
Mempresentasikan pengetahuan benar
Fase 3: Guru memberi dan membimbing latihan awal
Memberi praktek terbimbing terstruktur tahap demi tahap
Fase 4: Guru memberikan umpan balik kepada siswa
Memberi umpan balik
Fase 5: Guru memberikan kondisi untuk latihan lanjutan
Memberi latihan lanjutan dan transfer yang dengan situasi kompleks.
diperluas.
Sumber : Nur (2005 : 3)

Berdasarkan berbagai teori pembelajaran dan model pembelajaran yang sudah

diuraikan sebelumnya, maka model pembelajaran yang tepat untuk mencapai hasil belajar

maksimal ialah model pembelajaran langsung. Penyebabnya model pembelajaran

langsung dirancang bisa dipakai peserta didik dalam memperoleh pengetahuan

prosedural, yaitu tentang cara merancang Robot Transporter, dan membantu siswa

memahami pengetahuan deklaratif, tentang konsep sistem kendali elektronika dan

meknik pokok bahasan Robot Transporter.


10

C.

Android

Berdasarkan gambar 2.1 di atas, tingkat kepemilikan smartphone android di Indonesia

semakin meningkat setiap tahun.

1. Karakteristik Android

a. Terbuka

Android dibangun untuk benar-benar terbuka sehingga sebuah aplikasi dapat

dipakai membuat apa saja selain panggilan.

b. Semua aplikasi dibuat sama

Android tidak memberikan perbedaan dengan aplikasi utama dari telepon dan

pihak ketiga (third-party application).

D. Validitas Media Pembelajaran

1. Validitas

Menurut Sujana (2012 : 12) validitas yang sering digunakan ada empat macam

diantaranya adalah, validitas isi (content validity), validitas bangun pengertian (contruct
11

validity), validitas kesamaan (countcurrent validity). Dalam penlitian ini memakai

validitas isi dan validitas bangun pengertian.

Berikut penjabaran arti validitas tersebut.

a) Validitas isi (content validity)

Validitas adalah tingkkat dimana sebuah tes evalusi dapat digunakan dalam

pengukuran hasil yang diinginkan (Sukardi 2009 : 32). Validitas isi berkenaan dengan

kemampuan penilaian yang seharusnya.

b. Validitas konstruk

Materi pembelajaran masuk dalam kriteria valid apabila materi pembelajaran yang

disampaikan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi pelajaran merupakan penjabaran

dan penjelasan dari mapel siswa, serta siswa mendapatkan transformasi ilmu melalui

pembahasan materi pelajaran, sehingga kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran

dapat menjadi keberhasilan proses belajar mengajar.

Indikator dari Validitas pengembangan media pembelajaran Robot Transporter

adalah sebagai berikut :

Tabel 2.3 Indiktor Kevaidan


Aspek Indikator Indikator
1. Isi a. Kesesuaian antara kit dengan SK, KD dan indikator hasil belajar yang ingin
dicapai
b. Kesesuaian kit dengan konsep materi mikrokontroler
c. Kesesuaian kit dengan perkembangan siswa
2. Tampilan a. Tampilan kit menarik dan tidak membosankan
b. Kemampuan kit untuk memotivasi belajar siswa
c. Mempunyai kualias yang baik
3. Fungsi a. Meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor.
2. Efektifitas, Dalam media pembelajaran yang dikembangkan akan dapat menjembatani

antara pendidik dengan peserta didik. Kegiatan pembelajaran dapat dibagi dalam 4 jenis

kegiatan dan interaksi, yaitu interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa,

onteraksi siswa dengan alam, kegiatan siswa dengan sumber informasi. (Amri : 2013).
12

Dengan adanya proses interaksi tersebut maka akan terdapat hubungan yang saling

keterkaitan antara satu dengan yang lain sehingga siswa akan menjadi lebih memahami

apa yang dimaksudkan oleh guru dalam mata pelajaran mikrokontroler

Indikator dari aspek efektifitas media pembelajaran Robot Transporter adalah

seperti tabel berikut :

Tabel 2.4 Indikator efektif media

No. Aspek Indikator


1. Media a. efektif dalam menarik minat siswa
b. dapat membangkitkan motivasi belajar siswa
c. melibatkan siswa berinteraksi aktif dengan media

3. Kepraktisan, dalam penelitian Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter

harus menghasilkan produk media yang secara mudah bisa diterima oleh pihak pendidik

dan peserta didik.

Dalam hal kepraktisan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran

Robot Transporter, sintaks/ urutan pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum yang

diterapkan. Di antaranya Pendahuluan, Inti, Penutup, Pengelolaan kelas dan Pengelolaan

waktu. Indikator kepraktisan media pembelajaran Robot Transporter adalah sebagai

berikut

Tabel 2.5 Indikator praktis

Aspek Indikator
Memberikan motivasi dengan mendemonstrasikan Robot Transporter
menggunakan kit Robot Transporter
Pendahuluan
Mengkomuniasikan indikator produk, poses psikomotor berkarakter dan
keterampilan sosial yang akan dipelajari.
Menjelaskan fungsi komponen sistem
Mendemonstasikan cara merakit komponen robot
Inti
Memberikan Lembar Penilaian ke siswa
tugas untuk merakit komponen sistem griper
Penutup Menutup pelajaran dengan melibatkan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
Siswa antusias dalam belajar mengggunakan media
Pengeleloaan Kelas
Guru antusias dalam menjalankan tugas mengajar menggunakan media
13

Pengembangan media pembelajaran Robot Transporter dilihat dari aspek valid,

efektif dan praktis maka penelitian ini sudah mencukupi kelayakan untuk diterapkan di

dalam pembelajaran.

F. Intensitas Belajar Siswa

Respon siswa setelah melakukan kegiatan belajar tentang Robot Transporter, kualitas

materi pembelajaran, dan lembar kegiatan siswa yang digunakan. Siswa dapat memberikan

respon melalui pilihan yang sudah disediakan oleh peneliti, pilihan jawaban meliputi

pemberian pertanyaan sesuai apa yang dialami siswa pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Respon siswa dapat dikatakan positif apabila prosentasi yang dihasilkan jumlah

respon positif dibandingkan dengan rentang respon negatif lebih banyak..

Indikator respon siswa pada penelitian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu : kegiatan

pembelajaran, materi yang disajikan dan modul.

1. Aspek pembelajaran meliputi : ; (b) memahami konsep Mengontrol Input dan Output

Port dengan menggunakan Smartphone ; (c) siswa paham dengan penjelasan guru

mengenai materi yang dibahas karena sistematis; (d) penampilan guru dan cara

penyampaiannya menarik dan tidak monoton; (e) pengetahuan yang diajarkan bersifat

pengetahuan yang baru; (f) guru memberikan latihan atau contoh materi pembelajaran

dengan cara menayakan pertanyan sesuai dengan materi yang dibahas.

2. Aspek Materi yang disajikan yaitu : (a) kemudahan dalam memahami tujuan; (b) kata-

kata yang disusun dalam materi; (c) uraian materi pembelajaran; (d) daya tarik berupa

gambar atau warna tampilan; (e) bahasa yang digunakan; (f) petunjuk penggunaan media;

(g) kemudahan dalam mengerjakan soal.


14

3. Aspek Modul yang dipakai yaitu: (a) berkaitan dengan materi yang dijelaskan; (b)

kemudahan memahami tujuan; (c) kemudahan memahami petunjuk soal; (d) kejelasan

soal yang diberikan; (e) membantu siswa dalam belajar dan memahami materi

Mengontrol Input dan Output Port.

G. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Menurut (Musfiqon, 2012:2) belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi

pada setiap orang sepanjang hidupnya. Secara langsung maupun tidak langsung manusia

melakukan perubahan dalam belajar..

Berdasarkan pemaparan berbagai teori belajar diatas, dapat diambil kesimpulan

bahwa belajar merupakan hakikat manusia yang secara alamiah mengalami proses belajar

tersebut. Proses belajar dapat dilakukan setiap saat dan dari berbagai sumber belajar.

Sehingga pada penelitian ini proses belajar mengajar yang terdapat pada mata pelajaran

mikrokontroler akan terbantu dengan adanya media pembelajaran Robot Transporter.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup

ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

a. Hasil Belajar Ranah Kognitif

Untuk mengukur aspek kognitif siswa, dapat menggunakan instrumen tes maupun

non tes. Dalam penelitian Pengembangan Media Pembelajaran ini peneliti

menggunakan tes pilihan ganda untuk mengukur aspek kognitif siswa. Menurut

Ratumanan (2003: 47) soal pilihan ganda di sajikan dalam dua bagian, yakni (1)

sebuah pangkal yang mengajukan pertanyaan, memberikan petunjuk, atau


15

memberikan pernyataan tak lengkap, dan (2) beberapa pilihan yang salah satunya

harus dipilih siswa untuk menjawab pertanyaan, mengikuti petunjuk atau melengkapi

pernyataan yang disajikan dalam pangkal soal tersebut.

Berdasarkan Revision of Taxonomi Bloom (Anderson, 2001: 31), yang menjadi

tujuan pengajaran pada umumnya adalah peningkatan kemampuan siswa dalam ranah

aspek kognitif. Pada penelitian ini, pengukuran hasil belajar pada ranah kognitif

dilakukan mulai tahap berfikir tingkat rendah yaitu meningat (C1), memahami (C2),

menerapkan (C3), sampai pada tahap berpikir tingkat tinggi yaitu menganalisa (C4),

mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6).

1) C1-Remembering (mengingat)

2) C2-Understanding (memahami)

3) C3-Applying (menerapkan).

4) C4-Analysis (menganalisis)

5) C5-Evaluation (mengevaluasi) =.

6) C6-Create (menciptakan) adalah kemampuan seseorang untuk menggabungkan

unsur-unsur secara bersama-sama sehingga koheren atau dapat berfungsi.

Indikator hasil belajar dalam penelitian pengembangan media pembelajaran Robot

Trnsporter dari ranah kognitif adalah kemampuan siswa dalam mengingat (C1),

memahami (C2), menerapkan (C3), sampai pada tahap berpikir tingkat tinggi yaitu

menganalisa (C4), mengevaluasi (C5) dan mencipta (C6). Sehingga siswa mempunyai

pengalaman dalam penerapan berpikir tingkat rendah sampai berpikir tingkat tinggi

dengan menggunakan media pembelajaran Robot Transporter pada mata pelajaran

Mikrokontroler.
16

Pada penelitian ini secara spesifik indikator ranah kognitif adalah sebagai berikut:

No Indikator Aspek Indikator


1 Meningat a. Siswa dapat mengingat materi pembelajaran yang sedang diterapkan
b. Siswa dapat menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan
metode yang pernah didapat
c. Siswa dapat mengidentifikasikan bagian-bagian media sesuai dengan
prosedur yang diterapkan
2 Memhami a. Siswa dapat mengklarifikasikan konsep-konsep materi pembelajaran
secara spesifik
b. Siswa dapat membandingkan berbagai objek, kejadian, ide, permasalahan
yang bisa dijadikan bahan perbandingan
3 Meneapkan a. Siswa dapat menjalankan kegiatan prosedural
b. Siswa dapat mengiplementasikan hasil dari temuan kegiatan
pembelajaran
4 Menanalisa a. Siswa dapat memberikan atribut apabila siswa menemui permasalahan
dalam belajar
b. Siswa dapat mengorganisasikan unsur-unsur hasil komunikasi sehingga
dapat menghasilkan hubungan yang baik
5 Menevaluasi a. Siswa dapat mengecek hasil dari pembelajaran agar tercipta hasil yang
konsisten dari konsep awal
b. Siswa dapat mengkritisi pencapaian hasil yang digunakan untuk
tercapainya kriteria standar pembelajaran
6 Mencpta a. Siswa dapat mempresentasikan permasalahan dan penemua alternatif
hipotesis yang diperlukan
b. Siswa dapat memproduksi penyelesaian dari permasalahan yang timbul

b. Hasil Belajar Ranah Afektif

Salah satu keterampilan afektif adalah keterampiran sosial, keterampilan sosial

(sosial skills) merupakan bagian penting dari kemampuan hidup manusia..

Dalam ranah afektif siswa menunjukkan keterampilan sosial berupa kemampuan

bekerjasama, menyampaikan pendapat, dan menanggapi pendapat. Dengan media

pembelajaran Robot Transporter ini siswa dapat melatih keterampilan berkarakter dan

bersosial ketika praktikum. Secara singkat indikator dalam penelitian pengembangan

media pembelajaran Robot Transporter adalah seperti pada tabel berikut:

Tabel indikkator aspek sikap media pembelajaran robot transporter

Aspek Indikator
Kompetensi Sikap 1. Kemampuan bekerja sama
2. Kemampuan berpendapat
3. Kemampuan menanggapi pendapat
17

c. Hasil Belajar Ranah Psikomotor

Adapun penjabaran dari taksonomi hasil belajar psikomotor adalah sebagai

berikut:

a) Pengimitasian (imitation)

b) Pemanipulasian (manipulation).

c) Keakuratan (precision).

d) Pengartikulasian.
e) Naturisasi (naturaliztion)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ranah psikomotor terdiri dari enak

tingkatan, mulai dari pengimitasian (imitation), pemanipulasian (manipulation),

keakuratan (precision), pengartikulasian (articulation), naturalisasi (naturalization).

Adapun indikator ranah psikomotor pada penelitian pengembangan media

pembelajaran Robot Transporter adalah:

No Indikator Aspek Indikator


Siswa dapat melakukan praktikum dengan berbekal pengamatan dan
1 Pengimitasian
meniru perilaku orang lain
Siswa dapat melakukan keterampilan praktikum dengan mengikuti
2 Pemanipulasian
prodesur yang telah diterapkan
Siswa dapat melakukan keterampilan praktikum secara akurat dan
3 Keakuratan
proposional tanpa bergantung pada sumber asli
Siswa dapat melaksanakan keterampilan praktikum dengan
4 Pengartikulasian menerapkan keterampilan pengimitasian, pemanipulasian, keakuratan
yang dilakukan secara konsisten
Siswa dapat melaksanakan keterampilan praktikum secara otomatis
5 Naturalisasi
tanpa berfikir panjang sesuai dengan SOP yang diterapkan

H. Penelitian Research And Development (R&D)


18

Penelitian Research And Development (R&D) terdapat banyak usaha yang bisa

dilakukan oleh setiap warga pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang

ada di Indonesia.

Pengertian Research and Development (R&D)

Borg and Gall (1989) menyatakan bahwa penelitian pengembangan pendidikan

(R&D) merupakan sebuah proses yang dipakai untuk mengembangkan dan

memvalidasi produk pendidikan.

1. Langkah-Langkah R & D

Terdapat beberapa model penelitian R & D yang ada di dalam bidang pendidikan,

antara lain yaitu model Borg and Gall dan model Sugiyono. ].

2. Model Sugiyono

Sugiyono (2009) menyatakan bahwa langkah-langkah dalam penelitian R & D

terdiri atas 10 langkah sebagaimana berikut ini: (1) Potensi dan masalah; (2)

Pengumpulan data; (3) Desain produk; (4) Validasi desain; (5) Revisi desain; (6)

Ujicoba produk; (7) Revisi produk; (8) Ujicoba pemakaian; (9) Revisi produk; dan

(10) Produksi masal.

Secara skematik langkah - langkah tersebut dapat ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 2.3
R & D Model Sugiyono

I. Penelitian yang Relevan

Stieber, Hunter, dan Trudel (1998) melakukan penelitian yang berjudul “Control Of

Robotic Systems On The Space Station”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa: (1)
19

Sistem robot akan memainkan peran penting dalam perakitan, pemeliharaan dan

pengoperasian Stasiun ruang angkasa Internasional; dan (2) Tugas robot di stasiun cukup

beragam dan membutuhkan robot bergerak sistem dengan beberapa manipulator agar bisa

untuk melaksanakan tugas-tugas cekatan dan penanganan muatan di berbagai lokasi di

seberang stasiun.

Kristanto dan Lukas (2013) melakukan penelitian dengan judul “Rancang Bangun

Mobile Robot Pemantau Ruangan Melalui Bluetooth Dengan Mobiile Phone Berbasis

Android”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa: (1) jalur iBot dapat dibuat di atas

berbagai jenis lantai rumah; dan (2) komunikasi antara mobile phone dan MB-C04 melalui

bluetooth sangat cepat, sehingga pemilihan bluetooth sebagai penghubung mobile phone dan

iBot sangat tepat.

Pranatha, Zuliantoni, dan Supardi (2013) melakukan penelitian dengan judul “Robot

Forklift Berpengendali Infra Red (Ir) Remote Control”. Penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa: robot forklft dengan pengendali remote infra merah dan pengaturan Sony TV telah

berjalan dengan baik, dimana transmisi yang didapat mempunyai jarak maksimum 15

meter pada outdoor dan 21 meter pada indoor dan kapasitas beban angkat maksimum

robot forklift adalah 2.5 Kg.

Schaub, Ramirez de la Cruz, Burschka (2014) melakuan penelitian yang berjudul

“Autonomous Parking using a Highly Maneuverable Robotic Vehicle”. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa: berdasarkan hasil tes terhadap robot kendaraan secara nyata

menunjukkan robot dapat beroperasi secara maksimal.

Cempaka, Muid, dan Ruslianto (2016) melakukan penelitian dengan judul “Rancang

Bangun Lengan Robot Sebagai Alat Pemindah Barang Berdasarkan Warna Menggunakan
20

Sensor Fotodioda”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa: (1) lengan robot dapat

mengambil benda pada jarak 15 cm sampai dengan 30 cm; (2) lengan robot mampu

menyortir warna benda dengan benar dan meletakkan benda tersebut ke dalam wadah

penampungan yang sesuai dengan warna benda; dan (3) lengan robot dapat memindahkan

benda ke wadah yang sesuai warnanya dengan tingkat keberhasilan 100%.

Fakhrana (2016), melakukan penelitian dengan judul “Pembuatan Prototype Robot Kapal

Pemungut Sampah menggunakan Mikrokontroler Arduino UNO dengan Aplikasi Pengendali

Berbasis Android”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa: pembuatan aplikasi pengendali

berbasis android mencapai nilai hamper sempurna yaitu 90%, dikarenakan tidak berhasilnya

uji coba tampilan screen 2 pada beberapa smartphone android.

La Bourdonnaye, Setchi, dan Zanni-Merk (2016) melakuan penelitian yang berjudul

”Gaze Trajectory Prediction in the Context of Social Robotics”. Penelitian tersebut

menyimpulkan bahwa: pengembangan aplikasi long-term gaze-trajectory prediction

menggunakan eye-tracking data dan teknik pembelajaran mesin dirancang untuk tujuan

teleoperation di wilayah lingkungan hidup.

Akashiba, Nishimoto, Takahashi, Morita, Kukihara, Kuwayama, dan Yamaguchi (2017)

melakukan penelitian yang berjudul “Implementation of Teacher-Robot Collaboration

Lesson Application in PRINTEPS”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa: aplikasi

pelajaran untuk pengajaran kolaboratif di antara robot, PC laptop, sensor, guru dan siswa

dikembangkan dengan PRINTEPS, pelajaran implementasi dilakukan dalam sains kelas

untuk enam siswa kelas dasar dan berjalan dengan baik.

Haryawan, dan Salechan (2017) melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan

Bahan Ajar MIkrokontroler Berbasis Arduino Sebagai Media Pembelajaran Mata Kuliah
21

Mikrokontroler di Politeknik Pratama Mulia Surakarta”. Penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa: terdapat pengaruh positif penggunaan bahan ajar mikrokontroler berbasis Arduino

terhadap motivasi belajar mahasiswa untuk pembelajaran kuliah Mikrokontroler di Politama

Surakarta.

Nash, Lea, Davies, dan Yogeeswaran (2018) melakuan penelitian yang berjudul “The

Bionic Blues: Robot Rejection Lowers Self-Esteem”. Penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa: penolakan sosial dari robot yang secara signifikan mengurangi harga diri relatif

terhadap penerimaan tanpa umpan balik dan penerimaan sosial (dua yang terakhir tidak

berbeda satu sama lain).

Viharos dan Németh (2018) melakuan penelitian yang berjudul “Simulation And

Scheduling Of AGV Based Robotic Assembly Systems”. Penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa: sistem robot dapat mengontrol AGV secara real-time, menangani nomor dan jenis

produk yang berlaku dan bisa digunakan untuk peristiwa stokastik.

J. Kerangka Berfikir

Dengan mengacu pada permasalahan yang ada, mengatakan bahwa bagaimanakah hasil

penelitian pengembangan perangkat pembelajaran mikrokontroler dengan menggunakan

media kit Robot Transporter untuk meningkatkan hasil belajar siswa Teknik Audio Video

SMK Negeri 2 Bangkalan. Maka dikembangkan media pembelajaran yang lebih menarik

sehingga bisa membantu Proses Belajar Mengajar.

Dalam proses pembelajaran diperlukan KIT media Robot Transporter sebagai media

penyampaian kepada siswa. Dengan mengacu kepada uraian diatas, maka peneliti berharap

mampu mengembangkan perangkat pembelajaran yang bisa meningkatkan hasil belajar siswa

di SMK Negeri 2 Bangkalan.


22

Pengembangan Media Pembelajaran ini mengambil variable yang diamati antara lain

kelayakan media, respon siswa, hasil belajar siswa. Pengembangan Media Pembelajaran

untuk mengetahui bagaimana kelayakan media pembelajaran kit robot dengan mengetahui

kelayakan media, maka akan didapatkan suatu media yang layak untuk diterapkan dalam

pembelajaran. Respon siswa berguna untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap

penerapan media pengembangan robot, dengan adanya respon siswa maka akan diketahui

feedback terhadap media pembelajaran kit robot yang diterapkan, sehingga akan menjadikan

masukan dan menjadi tambahan pengembangan terhadap media pembelajaran yang

dikembangkan. Hasil belajar siswa menjadi indikator dalam media pembelajaran yang

dikembangkan.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian Pengembangan Media

Pembelajaran antara lain menggunakan lembar validasi, angket respon siswa, soal tes hasil

belajar.. Soal-soal tersebut kemudian dievaluasi oleh validator, agar diperoleh soal yang valid

sehingga dapat mengukur ketuntasan belajar siswa sesuai indikator dan tujuan pembelajaran

yang sudah dirancang sebelumnya. Hasil validasi tersebut selanjutnya ditindak lanjuti oleh

peneliti sesuai dengan saran dan arah dari validator. Dengan menerapkan langkah-langkah

penelitian Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter maka diharapkan akan

mendapatkan prediksi hasil. Adapun prediksi dari hasil penelitian ini yaitu proses

pembelajaran dengan media pembelajaran kit Robot Transporter ini akan meningkatkan hasil

belajar ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor siswa.

Permasalahan :
nelitian Pengembangan Media Pembelajaran Robot Transporter pada mata pelajaran Mikrokontroler untuk meningkatkan hasil belajar siswa di SMK Nege

kan sebuah
ajaran pada proses yang dipakai
mata pelajaran untuk mengembangkan
mikroprosesor dan memvalidasi
di SMKN 2 Surabaya. produk
Berdasarkan pendidikan.
hasil analisis validasi, diperoleh rating validasi trainer 92,7% dengan katego
an yang baik antara lain: (a) jelas dan rapi, (b) bersih dan menarik, (c) cocok dengan sasaran, (d) relevan dengan topik, (e) sesuai dengan tujuan pembelaj
23

Mengembangkan media pembelajaran Robot Transporter pada Mata pelajaran Mikrokontroler meliputi media pembelajaran dengan model R&D.

Variable Yang Diamati :


Validitas media
Respon siswa
Hasil belajar siswa

Instrument penelitian :
Lembar validasi
Angket respon siswa
Tes soal hasil belajar

Prediksi :
Proses pembelajaran dengan media pembelajaran kit Robot Transporter akan meningkatkan hasil belajar kognitif Siswa SMKN 2 Bangkalan.

Gambar 2.3
Skema kerangka berpikir pengaruh media pembelajaran trainer Mikrokontroler

K. Hipotesis Penelitian

1. Kevalidan media pembelajaran Robot Transporter pada mata pelajaran

Mikrokontroler di SMK Negeri 2 Bangkalan teruji kevalidannya oleh para ahli.


24

2. Responiswa di SMK Negeri 2 Bangkalan pada matapelajaran Mikrokontroler dengan

menggunakanmedia pembelajaran Robot Transporter merespon dengan baik.

3. Hasil belajar bagiiswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran Robot

Transporter, lebih tinggi secara signifikan dibanding hasilelajar bagi siswa yang

diajarkanenggunakan mediasimulasi flash pada mata pelajaran Mikrokontroler.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian menggunakan jenis penelitian pengembangan untuk menghasilkan

produk tertentu dan menguji keefektifan produk

B. Subjek Penelitian
25

Subjek penelitian untuk kelaeksperimen adalah pserta diik SMK Negeri 2 Bangkalan

kelas X (TAV) 1 degan jumah peerta diik 32. Suyek klas kntrol adalah kelas X (TAV) 2

dengan jmlah peerta ddik 27. Penliti jga bertndak sebgai guu di dalam keas paa saa peelitian.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian di SMK Negeri 2 Bangkalan, dan waktu penelitian disesuaikan dengan

jadwal berlangsungnya mapel Mikrokontroler.

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui validitas Robot Transporter, mengetahui pengembangan

Robot Transporter dan mengetahui prestasi belajar media pembelajaran Robot Transporter.

Model pengembangan Robot Transporter yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model Research and Development yang terdiri dari 10 tahap menurut (Sugiono, 2013:407).

Dalam penelitian ini, peneliti, hanya dapat melakukan penelitian dalam 8 tahap yaitu: (1)

potensidan masalah; (2) pengumpulandata; (3) desain produk; (4) validasi desain; (5) revisi

desain; (6) uji coba produk; (7) revisi produk; dan (8) uji coba pakai. Tahap penelitian

selanjutnya tidak dilakukan dalam penelitian ini mengingat keterbatasan waktu penelitian dan

hasil pengembangan Robot Transporter hanya diterapkan di SMK Negeri 2 Bangkalan

jurusan TAV.

Tahap-tahap pengembangan media pembelajaran tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Poensi dan msalah

Pada langkah pertama ini peneliti melakukan observasi ke kelas X TAV di SMK

Negeri 2 Bangkalan. Masalah yang terjadi di SMK Negeri 2 Bangkalan belum ada media

pembelajaran Robot Transporter

2. Mengumpulka infrmasi
26

Analisa awal ditemukan, maka langkahselanjutnya adalah neliti mengumpulkan data-

data, yang kemudiaakan digunakansebagai bahan untuk perencanaan. Dalam l ini data

yang dikumpulkanadalah materitentang konsep dasar pemrograman berorientasiobjek.

Adapun materi tersebut disesuaikan dengan silabus yang sesuai dengan kurikulum yang

diterapkan di SMK Negeri 2 Bangkalan.

3. Desain produk

Tahap ini digunakan untuk merancang media pembelajaran yang disesuaikan dengan

kebutuhan.

Sistem Robot Transporter yang dibuat diharapkan sesuai dengan tujuan dan manfaat

yang ada. Berikut blok diagram sistem Robot Transporter ditunjukkan pada gambar 3.1

dibawah.

Pemrograman Berorientasi Objek

Inheritance Inheritance

Polimorpism Polimorpism

Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Robot

Berikut gambaran flowchat dari rancangan Robot Transporter .


27

Gambar 3.2 Flowchart Robot Transporter

Uji coba produk

Produk diuji cobakan kepada sampel, yaitu kelas X TAV 2.


28

Eksperimen dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan keadaan sebelum

dan sesudah menggunakan media pembelajaran Robot Transporter dengan demikian

model eksperimennya dirumuskan sebagai berikut:

Gambar 3.3
Desain Eksperimen Dengan Kelompok Kontrol
(Pretest-Postest Control Group Design) Sumber: Sugiyono (2009:303).

Keterangan:

R1 = Kelas Eksperimen
R2 = Kelas Kontrol
X1 = Pembelajaran media pembelajaran Robot Transporter (treatment)
X2 = pembelajaran dengan media pembelajaran power point
O1= Nilai sebelum treatment kelas eksperimen (pretest)
O2= Nilai sesudah treatment kelas eksperimen (postest)
O3= Nilai sebelum treatment kelas kontrol (pretest)
O4= Nilai sebelum treatment kelas kontrol (postest)
4. Revisi produk

5. Uji coba pemakaian

Pada pengujian ini Robot Transporter dengan digunakan dalam proses mata pelajaran

Mikrokontroler.

Langkah-langkah penelitian R&D hanya sampai 8 tahap, dapat dilihat dari gambar bagan

dibawah ini:
29

Gambar 3.4 Langkah-langkah penelitian R&D


E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Penggunaan media pembelajaran Robot Transporter.

b. Validitas Robot Transporter .

c. Hasil belajar siswa.

2. Definisi Operasional Variabel

a. Penggunaan media pembelajaran Robot Transporter

b. Validitas media pembelajaran Robot Transporter adalah hasil validitas yang

dilakukan oleh ahli teknik audio video mengenai layak atau tidaknya media

pembelajaran Robot Transporter yang dikembangkan. Validitas media pembelajaran

Robot Transporter diukur menggunakan lembar validasi media Robot Transporter.

Adapun nama-nama validator untuk media pembelajaran Robot Transporter seperti

yang tercantum pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2
Nama-Nama Validator media pembelajaran Robot Transporter
No. Nama Validator Bidang
1. Prof Bambang Dosen PTK S2 Unesa
2. Dr. Agus Budi Dosen PTK S2 Unesa
3. Habibbudin Guru SMKN 2 Bangkalan
30

c. Respon siswa adalah rata-rata tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran

menggunakan media pembelajaran Robot Transporter yang dianalisis menggunakan

angket respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar.

d. Hasil belajar adalah rata-rata ketuntasan belajar siswa terhadap indikator meliputi tes

pada ranah kognitif dan ranah psikomotor. Pada ranah kognitif, siswa diberikan

pretest pada awal sebelum dilakukan pembelajaran. Dalam pembelajaran, siswa

menggunakan media yang dikembangkan yaitu Robot Transporter dalam

pembelajaran. Diakhir kegiatan pembelajaran, siswa diberikan posttest.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

a. Teknik pengamatan

b. Teknik test

G. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:

1. Analisis Validitas Robot Transporter

Data hasil validasi Robot Transporter dianalisis dengan menggunakan analisis

deskriptif kuantitatif:

Tabel 3.9
Validitas Robot Transporter
Pencapaianilai (skor) Kategorvaliditas Keterangan
25.00 – 55. 00 Tidak valid Tidak boleh digunakan
Boleh digunakan setelah
56.00 – 70.00 Cukup valid
revisi besar
Boleh digunakan setelah
71.00 – 85.00 Valid
revisi kecil
86.00 – 100.00 Sangat valid Sangat baik untuk digunakan
Sumber: (Akbar, 2013:81)

2. Analisis Respon Siswa

Penilaian respon siswa seperti pada tabel 3.10.


31

Tabel 3.10
Keterangan Skala Likert
Kriteria Penilaian Skala Penilaian
Sangat baik 4
Baik 3
Tidak Baik 2
Sangat Tidak Baik 1
(Riduwan, 2011 : 88)

3. Analisis Hasil Belajar

Analisa data hasil belajar siswa bertujuan untuk mendeskripsikan ketuntasan hasil

belajar siswa.

a. Analisis hasil belajar ranah kognitif.

Analisis hasil belajar ranah kognitif diperoleh dari nilai evaluasi (post-test)

Analisis hasil belajar ranah afektif.

Analisis hasil belajar ranah afektif dapat diperoleh dari nilai pengamatan oleh

pengamat

Analisis hasil belajar ranah psikomotor.

Analisis hasil belajar ranah psikomotor dapat diperoleh dari nilai pengamatan oleh

pengamat

4. Reliabilitas

Tabel 3.11
Kriteria Reliabilitas Instrumen
Koefisien Reliabilitas Penafsiran
0,80 < r Derajat reliabilitas tinggi
0,40 < r < 0,80 Derajat reliabilitas sedang
r < 0,80 Derajat reliabilitas rendah

5. Uji Normalitas

Data hasil belajar dilakukan uji normalitas.

6. Uji T-Test
32

Anda mungkin juga menyukai