PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang sederajat dengan SMA dan MA, pendidikan di SMK diharapkan mampu
menyiapkan peserta didik agar memiliki kepribadian yang bermoral dan beretika
sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dan memiliki keahlian yang handal
masing-masing, agar supaya nantinya siswa mampu menjadi tenaga kerja yang
terampil, produktif untuk dapat mengisi lowongan kerja yang ada dan mampu
bidang pendidikan tertuang pada UUD 1945 pasal 31 butir 1 berbunyi setiap warga
negara berhak mendapatkan pendidikan, hal ini menginstruksikan kepada kita bahwa
memiliki kemampuan berpikir dan tindakan yang efektif dan kreatif dalam ranah
abstrak serta konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara
mandiri. Oleh karena itu lulusan SMK dipersiapkan untuk langsung terjun ke dunia
1 1
kerja ataupun melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu komponen yang
paling penting untuk meningkatkan mutu lulusan SMK adalah pada kualitas media
No. 65 tahun 2013 tentang Standar proses pendidikan dasar dan menengah telah
dalam proses pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas kurikulum 2013
dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan kurikulum 2013, yang tentunya
menarik untuk dipelajari dan dielaborasi lebih lanjut. Dengan pembelajaran secara
ilmiah maka peserta didik dapat menjalankan prosedur langkah demi langkah didalam
pasal 16 bahwa salah satu fungsi Direktorat jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
adalah memfasilitasi sarana dan prasarana Teaching Factory, maka sangat diperlukan
sebuah alat peraga atau trainer yang menyerupai peralatan yang ada di industri,
kualitas dan daya saing Sumber Daya Manusia Indonesia yang diterapkan pada
tanggal 9 September 2016, maka para peserta didik memerlukan pembelajaran yang
lebih nyata atau kontektual mengenai materi yang diajarkan oleh guru, seperti
2
menggunakan media pembelajaran dalam bentuk trainer yang dapat menumbuhkan
peserta didik, juga kurang memotivasi peserta didik untuk melakukan inquiry dengan
lebih baik. Alangkah lebih baik peserta didik yang menguasai konsep tidak hanya
mampu menghapalkan sejumlah konsep yang telah dipelajarinya, tetapi siswa juga
pendidikan pada setiap jenjang. Beberapa fakta yang menunjukkan bahwa kualitas
pendidikan kita masih rendah, hal ini terlihat jika dibandingkan dengan negara lain.
Human Development Index 2015, Indonesia menduduki rangking 113 dari 187 negara,
yang turun peringkat pada tahun 2014 indonesia menduduki peringkat 108. Rangking
rangking 87 Thailand, dan Nigeria rangking 187, sehingga dari fenomena tersebut
Negeri 2 Surabaya pada waktu semester ganjil dan genap tahun pelajaran 2016/2017.
Selama pembelajaran menerapkan perintah input dan output port, siswa cenderung
3
pasif dan siswa kurang menggunakan daya berpikir kreatif pada proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini dikarenakan siswa sering kurang memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Guru kurang memberikan kesempatan siswa untuk berpikir
mengkaitkan dengan aplikasi terhadap Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Dengan demikian, siswa sering tidak mengerti dan memahami penjelasan materi
menerapkan perintah input dan output port. Hasil belajar yang di dapat pada saat
melakukan penelitian ini semester genap tahun 2016/2017, siswa yang dinyatakan
tuntas hanya 40% dan 60% siswa dinyatakan belum tuntas dengan kriteria ketuntasan
menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa dengan baik dan tepat sasaran.
berdasarkan proyek atau Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah model
pembelajaran yang inovatif dan kreatif, yang menekankan pada kegiatan belajar siswa
aktif. Dengan PjBL siswa merancang sebuah masalah dan mencari penyelesainnya
yaitu membantu siswa membuat keputusan dan kerangka kerja, membantu siswa
merancang proses untuk menentukan sebuah hasil, melatih siswa bertanggung jawab
dalam mengelola infiormasi yang dilakukan pada sebuah proyek yang dilakukan dan
yang terakhir siswa menghasilkan sebuah produk yang nyata dari hasil siswa itu
sendiri.
4
Berdasarkan latar belakang diatas, maka disusunlah tesis dengan judul “Pengaruh
uno untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menerapkan perintah
input dan output port di SMK Negeri 2 Surabaya ditinjau dari tingkat berpikir kreatif
ini relatif baru dalam hal penerapan media pembelajaran yang memberikan
kesempatan siswa mencoba, menguji, dan menganalisis kesalahan yang ada pada
materi mikrokontroler. Baru tidaknya suatu penelitian dapat dilihat dan dibandingkan
berbasis arduino uno untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
menerapkan perintah input dan output port di SMK Negeri 2 Surabaya ditinjau dari
dikembangkan dengan baik, yang terdiri dari input dan modul output, serta jobsheet
untuk mendukung media pembelajaran yang berisikan panduan dan latihan membuat
5
proyek sederhana; dan (2) Hasil penelitian media pembelajaran teknik Pemrograman,
nilai dari ahli materi tahap satu yaitu ahli1: 85,52%, ahli 2: 82,89%, ahli 3: 86,84%,
dan ahli media tahap dua yaitu ahli 1: 84,17%, ahli 2: 85,00%, ahli 3: 90,83% serta uji
coba kelompok kecil yaitu 76,75%, dan kelompok besar 83,03% dalam kategori
layak.
hasil belajar siswa pada standar kompetensi mengoperasikan pengendali PLC di SMK
nilai awal 57.12 dan nilai 80.15 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai awal
61.875 dan nilai akhir 71.25. Perbandingan selisih sebesar 23.3 untuk kelas
eksperimen dan 9.375 untuk kelas kontrol. Angka tersebut menunjukkan peningkatan
yang sangat tinggi. Hasil dari uji-t menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar
dengan harga thitung sebesar 5.015 yang dikonsultasikan pada ttabel dengan taraf
signifikansi (α) 0.05 = 1.67. Dengan demikian hasil belajar dengan menggunakan
pembelajaran konvensional.
Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa (1) hasil identifikasi kebutuhan yang
diperlukan untuk pembuatan media pembelajaran sain meliputi sistem yang dapat
mendeteksi suhu, sistem yang dapat mendeteksi perubahan intensitas cahaya, ADC
6
untuk mengonversi analog ke digital, penampil dan sistem yang dapat mengendalikan
alat secara keseluruhan. (2) unjuk sistem secara keseluruhan sudah sesuai dengan
spesifikasi rancangan. (3) hasil uji validitas dinyatakan bahwa simulator terapan
penelitian tentang “Pengaruh media pembelajaran dan motivasi belajar terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas iv sekolah dasar kabupaten tanah tidung” Dalam
secara keseluruhan hasil belajar siswa yang belajar menggunakan media berbasis
kearifan lokal lebih tinggi dari siswa yang belajar menggunakan media berbasis
presentasi. Media berbasis kearifan lokal memberikan kesan terhadap apa yang
dialami dan diketahui siswa dalam kehidupannya. Selain itu media berbasis kearifan
lokal menjadikan pengetahuan dan kebudayaan yang dimiliki siswa menjadi lebih
berharga.
metode mengajar, dan kreativitas guru terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran
dasar dan pengukuran listrik”. Dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa (1)
terdapat pengaruh media pembelajaran sebesar 25,6% terhadap prestasi belajar siswa,
(2) terdapat pengaruh metode mengajar sebesar 18,8% terhadap prestasi belajar siswa,
(3) terdapat pengaruh kreativitas guru sebesar 18,1% terhadap prestasi belajar siswa,
dan (4) terdapat pengaruh media pembelajaran, metode mengajar, dan kreativitas guru
7
tersebut disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media arduino dapat
menjalakan program tersebut dengan baik, respon siswa terhadap pembelajaran sangat
positif.
dengan menggunakan kit Arduino Uno biaya praktikum dapat ditekan menjadi murah
dan terjangkau oleh siswa, media pembelajaran Arduino Uno yang diintegrasikan
Math) yang diajarkan secara tahap demi tahap dapat membantu siswa dalam
programming classes – the effect of open project scope on student motivation and
motivasi siswa lebih tinggi dan hasil belajar siswa yang lebih baik, selain itu
8
siswa dapat berinteraksi lebih aktif karena siswa terlibat langsung dalam proyek yang
dikerjakannya.
raspberry dan model pembelajaran berbasis proyek dapat membantu siswa dalam
memahami materi pemrograman, komunikasi data, sistem operasi, dan teori kontrol
mengaplikasikan sotware (dunia maya) ke dalam dunia nyata, selain itu biaya
pengadaan board arduino dan raspberry sangat murah dan terjangkau. Dengan sistem
ini siswa dapat mengembangkan dan memverifikasi kontrol algoritma dam dapat
media arduino siswa dapat mempelajari bahasa pemrograman dengan mudah untuk
dunia pendidikan vokasi dengan mendorong siswa untuk berpikir kreatif maka akan
9
menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan hasil karya yang memiliki tingkat
menghasilkan karya yang kreatif, interaktif, keterbukaan proses dan kerja sama.
Analisis data ini didapatkan dari kuesioner orang-orang yang berinteraksi langsung
Merujuk pada berbagai hasil penelitian yang relevan di atas maka perlu dilakukan
berbasis Arduino Uno terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
siswa. Hasil penelitian ini berupa analisis perbedaan hasil belajar menerapkan
perintah input dan output port pada siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan
media pembelajaran trainer mikrokotroller berbasis Arduino Uno dan pada siswa yang
perbedaan hasil belajar menerapkan perintah input dan output port terhadap siswa
yang memiliki tingkat berpikir kreatif tinggi dan tingkat berpikir kreatif rendah yang
interaksi hasil belajar menerapkan perintah input dan output port pada siswa yang
Uno ditinjau dari siswa yang memiliki tingkat berpikir kreatif tinggi dan tingkat
berpikir kreatif rendah. Hal ini akan sangat berguna untuk mengevaluasi ketuntasan
10
mikrokontroller berbasis Arduino Uno pada kelas X Teknik Audio Video di SMK
Negeri 2 Surabaya.
C. Identifikasi Masalah
Salah satu usaha yang perlu dilakukan oleh guru agar materi-materi pelajaran
mudah dipahami oleh siswa yaitu dengan menggunakan media pembelajaran dalam
bentuk trainer disertai dengan LKS di sekolah, oleh karena itu dalam kegiatan
memuaskan.
berupa trainer arduino untuk lebih memacu prestasi belajar peserta didik.
11
D. Lingkup Penelitian
Penelitian dilakukan pada siswa kelas X jurusan Teknik Audio Video SMK
Negeri 2 Surabaya tahun ajaran 2017 – 2018. Penelitian ini dibatasi pada:
1. Penelitian dilakukan pada siswa jurusan Teknik Audio Video kelas X Teknik
sebagai berikut: (1) memiliki kemampuan menerapkan perintah input dan output
port, dan (2) memiliki kemampuan mengontrol input dan output port..
Teknik Audio di SMK Negeri 2 Surabaya yang dilakukan dalam 4 kali pertemuan
pertemuannya.
6. Tes menggunakan soal pilihan ganda dan uraian, dikarenakan soal pilihan ganda
dapat mencakup sebagian besar konsep yang telah diberikan serta penilaiannya
bersifat obyektif, efektif, dan efisien (Sudjana, 2009), dan untuk melihat tingkat
12
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), komponennya meliputi: identitas
penilaian hasil belajar, media, alat dan sumber belajar dilengkapi dengan
d. Bahan ajar siswa merupakan sekumpulan materi ajar yang akan disampaikan
sumber yang relevan dengan materi yang akan diajarkan. Bahan ajar yang
E. Rumusan Masalah.
tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran
2. Apakah hasil belajar siswa yang tingkat berpikir kreatif tinggi, lebih tinggi secara
signifikan dibanding hasil belajar siswa yang tingkat berpikir kreatif rendah dalam
13
pembelajaran menerapkan perintah input dan output port di SMK Negeri 2
Surabaya?
AVR dan berpikir kreatif terhadap hasil belajar menerapkan perintah input dan
F. Tujuan Penelitian
berikut:
AVR pada pembelajaran menerapkan perintah input dan output port di SMK
Negeri 2 Surabaya;
output port antara siswa yang memiliki tingkat berpikir kreatif tinggi dan siswa
yang memiliki tingkat berpikir kreatif rendah di SMK Negeri 2 Surabaya; dan
14
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
2. Bagi guru
3. Bagi sekolah
yang serupa sehingga perkembangan ilmu dalam dunia pendidikan bisa lebih
meningkat.
1. Asumsi
berpijak yang kokoh bagi masalah yang sedang diteliti; (2) mempertegas variabel-
15
variabel yang menjadi fokus penelitian; dan (3) berguna untuk kepentingan
1. Siswa memiliki kemampuan yang sama dalam hal kognitif, afektif, dan
psikomotornya.
sungguh.
7. Penilaian hasil belajar siswa dilaksanakan secara obyektif, sehingga data yang
16
2. Batasan Masalah
pembelajaran.
output port.
Surabaya.
I. Definisi Istilah
2. Media pembelajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan untuk untuk
3. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan
menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau
17
4. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi
Tingkat Satuan Pendidikan) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun.
Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 dengan
6. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah
yang diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan belajar terarah
7. Penelitian adalah Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses
investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan
Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat
digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal,
10. Mikrokontroler AVR ini memiliki arsitektur RISC (Reduce Instruction Set
Computing) delapan bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit (16
bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 (satu ) siklus clock.
18
11. Berpikir kreatif adalah upaya untuk menghubungkan benda-benda atau gagasan-
benda-benda atau gagasan-gagasan yang sudah nyata ada dan di dalam pikiran
12. Hasil belajar adalah bagian yang terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana
tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup
19