Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AGAMA

MEMBACA DAN MENULIS KONSEP MANUSIA DALAM ISLAM

NAMA : Nabila Aulya Rahmi

NIM : 2043012

PRODI : Teknik Informatika

Di dalam halaman 18 tertulis nama – nama manusia dalam Al-qur’an. Yang pertama di sebut
adalah Al – Insan yang berarti makhluk yang mempunyai fungsi totalitas jasmani dan rohani. Di dalam
qur’an surah Al – Insan ayat 1 – 2 menjelaskan bahwa manusia di ciptakan dari air mani dan mereka
di ciptakan untuk di uji dari perintah dan larangan yang Allah berikan kepadanya. Apakah mereka akan
taat atau ingkar. Dan Allah berikan kepada mereka kelebihan yaitu melihat dan mendengar, apakah
dengan kelebihan yang mereka dapatkan, mereka bisa menjadi manusia yang taat atau ingkar.
Yang kedua adalah Al – Basyar yang berarti manusia di nilai individu bukan dalam jangka
kelompok. Dalam qur’an surah Al – Hijr ayat 28 menjelaskan bahwa manusia di ciptakan dari tanah
liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang di beri bentuk. Lalu dalam ayat lain yaitu Qur’an surah
An – Nahl ayat 103 menjelaskan bahwa Al – Qur’an di turunkan kepada manusia yaitu Nabi
Muhammad dan dia mengajarkan atau menyebarluaskan kandungan Al – Qur’an menggunakan
bahasa ajam, padahal Al – Qur’an merupakan bahasa Arab yang terang.
Selanjutnya adalah Bani Adam, yaitu manusia di lihat berasal dari keturunannya. Dalam qur’an
surah Al – Isra ayat 70 menjelaskan bahwa Allah telah memberikan tempat, rezeki, kelebihan,
kekurangan yang sempurna kepada Nabi Adam. Nabi Adam merupakan manusia pertama di dunia
yang merupakan nenek moyang dari seluruh umat manusia.
An – Naas artinya manusia dilihat dari sudut pandang hidunya. Dalam Qur’an surah An – Nas
ayat 1 – 6 menjelaskan bahwa Manusia di perintahkan oleh Tuhan untuk berkata berdoa’a lah
kepadaNya dari godaan syaitan, bisikan syaitan, kejahatan syaitan yang membisikkan manusia ke
dalam dadanya. Manusia di anjurkan untuk berlindung dan berdo’a kapada Allah atas semua masalah
yang ada di hidupnya, Allah pasti akan memberikan kemudahan atas semua kesulitan yang di alami
manusia.
Selanjutnya mengenai Proses Kejadian manusia, di dalam Alqur’an di jelaskan bagaimana
proses kejadian manusia ketika berbicara membahas penciptaan manusia pertama. Di dalam Alqur’an
tentang proses penciptaan manusia, tertulis kepada sang penciptanya dengan menggunakan
pengganti nama berbentuk tunggal seperti ‘Aku’ sementara ketika membahas tentang reproduksi
manusia secara umum, Allah sebagai Yang Maha Esa, membahasnya menggunakan bentuk jamak
seperti ‘kami’. Hal ini karena ketika Allah menciptakan Adam a.s. adalah dengan tangan Allah langsung,
sedangkan ketika reproduksi manusia hal itu terjadi memerlukan keterlibatan Allah SWT bersama
yang lain – Nya. Yaitu ibu dan bapak.
Proses kejadian Nabi Adam a.s. yaitu Adam a.s. di ciptakan dari tanah. Hal ini terkandung
dalam qur’an surah Ali Imran ayat 59, Al Hijr ayat 28, Ar Rahman ayat 14, Al Hijr ayat 29. Adam di
ciptakan dari tanah yang terbuat dari tanah kering lumpur hitam seperti tembikar lalu Allah
meniupkan ruh ke dalamnya dan menjadikannya sempurna. Selanjutnya proses terjadinya Hawa,
menurut firman Allah qur’an surah An Nisa ayat 1 dan Az Zumar ayat 6. Hawa tercipta dari dalam diri
Nabi Adam kemudian dari mereka terciptalah keturunan – keturunan manusia yang semua itu adalah
perbuatan Allah SWT. semata dan tidak ada tuhan selain dia.
Menurut Qur’an Surah Nuh ayat 14, Allah menciptakan manusia dalam beberapa tingkatan
kejadian. Lalu menurut Qur’an surah As Sajdah ayat 7 dan 9, At Thariq ayat 5 – 7, Al Muminun ayat 12
– 16. Tingkatan kejadian manusia terdiri dari sari pati tanah atau dari sari pati tanah yang hina, lalu
air mani di simpan dalam rahim suatu tempat yang sangat kokoh, dia diciptakan dari air yang di
pancarkan yang keluar dari antara tulang sulbi laki – laki dan tulang dada perempuan. Lalu jadilah
segumpal darah, lalu segumpal daging, lalu jadilah tulang belulang dibungkus dengan daging
kemudian ditiupkan ruh kedalamnya.
Lalu membicarakan Martabat manusia, Allah SWT telah menciptakan manusia dalam bentuk
sebaik – baiknya kemudian di kembalikan ke tempat yang serendah – rendahnya. Manusia berpotensi
untuk menjadi mulia dan sekaligus berpotensi pula untuk menjadi hina. Kemuliaan dan kesempurnaan
manusia akan melebihi makhluk – makhluk lainnya. Potensi kemuliaan manusia lebih tinggi
dibandingkan dengan malaikat. Lalu penggolongan manusia terdiri dari mukmin yaitu orang yang
mengamalkan yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, hatinya akan gemetar jika disebut nama
Allah, selalu amanah dan menepati janji, memelihara dan melaksanakan shalatnya, berjihad di jalan
Allah dengan harta dan jiwa mereka, menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak
berguna. Lalu ada Muttaqin yaitu orang yang mengamalkan shalehnya dengan dasar iman dan
mencari rida Allah, kebaktian orang – orang yang bertakwa, berpuasa adalah pembetukkan
ketakwaan, makan dan minum dengan yang halal, pakaian terbaik adalah takwa, memelihara
silaturahmi, mendirikan tempat ibadah berdasarkan takwa, komunikasi dengan Allah melalui salat
malam, menjauhi kemunkaran,
Munafiqin adalah orang yang secara lahiriah beriman tetapi hatinya kufur. Sifat – sifat nya
adalah tidak memiliki pendirian, tidak dapat di percaya, senantiasa berbohong dan berdusta, sumpah
dan janjinya tidak dipegang, selalu iya, selalu bergaul dengan orang – orang yang memusushi islam,
selalu mencurigai terhadap kegiatan islam, suka terhadap perbuatan yang merusak. Balasan bagi
orang yang Munafik adalah sia – sia amal perbuatan mereka di sisi Allah. Fasiqun adalah orang yang
keluar/menyimpang dari ketentuan hukum Allah padahal hati mereka sebenarnya mengetahui dan
meyakini kebenaran hukum Allah yang dilanggar. sifat mereka yaitu berpaling dan sembunyi dari
kebenaran, tidak mengamalkan kebenaran. Cara menghadapi orang fasik adalah selalu meneliti
kebenaran yang mereka bawa, ikuti jalan yang benar dan lurus.
Murtadin adalah orang yang keluar dari agama islam atau orang kafir yang sebelumnya telah
beriman. Jika manusia berpaling serta menukarkan keimanan dengan kekafiran (murtad) maka
sesungguhnya mereka sesat di jalan yang lurus. Kesudahan orang – orang yang murtad adalah sia –
ialah amal mereka dan baginya siksa yang pedih, terhapuslah amal – amal mereka, hitamlah muka
mereka di hari akhir. Kafirin adalah mereka yang tidak mengakui bahwa islam adalah Agam Yat benar
yang membawa keselamatan hidup manusia di dunia dan di akhirat. Karakter mereka yakni mangikuti
ajaran – ajaran nenek moyang mereka tanpa mengetahui benar atau tidaknya perbuatan itu dan
mereka tidak mau tahu tentang peringatan Allah. Musyrikin tidak akan pernah sirna selama manusia
ini ada di muka bumi. Syirik adalah perbuatan dosa yang tidak beroleh ampunan. Jangan meminta
ampunan bagi orang –orang musyrik kendatipun mereka adalah orang – orang terdekat kita. Keadaan
orang musyrik di akhirat yakni mereka tidak mengakui dirinya telah menyukutukan Allah, saling
menuduh, saling mengikngkari.
Manusia adalah makhluk yang memiliki potensi baik potensi untuk menjadi taat ampunan
maupun potensi untuk ingkar, mereka juga mempertanggungjawabkannya kelas di hadapan Allah.
Pada hari kiamat manusia akan mempersaksikan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya
selama di dunia. Tidak ada dosa bagi manusia yang lupa atau tidak tahu kecuali dia yang di sengaja
oleh hati, Allah akan menghukum manusia terhadap perbuatannya yang di sengaja oleh hatinya. Allah
tidak akan membebani manusia kecuali menurut kadar kemampuannya bertindak. Allah akan
menimpakan kemurkaan kepada orang yang tidak mau menggunakan akalnya.

Anda mungkin juga menyukai