Anda di halaman 1dari 2

TUGAS AGAMA

KONSEP AKHLAK DALAM ISLAM

NAMA : Nabila Aulya Rahmi

NIM : 2043012

PRODI : D3 Teknik Informatika

PERTANYAAN

1. Coba anda tulis kembali pengertian akhlak yang dikemukakan oleh para ahli (Ibnu Miskawih, Imam
Al – Gazali, dan Ahmad Amin.)

2. Pahami dengan baik pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, lalu tuliskan
karakteristik akhlak berdasarkan pengertian itu!.

3. Buatkan satu ilustrasi yang lebih konkret dari karakteristik akhlak tersebut!

4. Bagaimana anda merespon fenomena demo UU Cipta Kerja sekarang ini berdasarkan cara
pandang/etika islam?

5. Bagaimana membedakan antara moral dan etika, jelaskan dengan contoh yang lebih ilustratif dari
perbedaan tersebut!

JAWAB

1. Ibnu Maskawih dalam bukunya Tahdzib al – Akhlaq mengatakan bahwa Akhlaq adalah keadaan
gerak jiwa yang mendorong ke arah melakukan perbuatan dengan tidak membutuhkan pikiran.
Imam al – Ghazali dalam kitabnya ihya’Ulumuddin, mengatakan bahwa Akhlak adalah perangai
suatu sifat yang tetap pada jiwa, yang daripadanya timbul perbuatan – perbuatan dengan mudah,
tanpa membutuhkan pikiran’. Ahmad Amin dalam bukunya Al – Akhlaq, mengatakan : “ Akhlak
adalah membiasakan kehendak.”. Kebiasaan adalah perbuatan yang selalu diulang – ulang dengan
syarat yaitu, ada kecenderungan hati pada perbuatan itu, ada pengulangan yang cukup banyak,
sehingga mudah mengerjakannya tanpa pemikiran lagi.

2. Karakteristik Pengertian Akhlak Ibnu Miskawih, Imam Al – Gazali, dan Ahmad Amin. Terdapat
kesamaan di antara semua pengertian dari para ahli tersebut, yaitu jiwa atau hati yang melakukan
perbuatan yang di kehendaki. Hanya saja untuk pengertian dari Ibnu Miskawih dan Imam Al –
Gazali terbilang hampir lebih mirip dibandingkan dengan pendapat Ahmad Amin. Ahmad Amin
berpendapat bukan hati atau jiwa yang melakukan perbuatan, tapi manusia itu sendiri. Sedangkan
pendapat Ibnu Miskawih dan Imam Al – Gazali akhlak tergerak oleh jiwa. Dalam pendapat Ahmad
Amin perbuatan itu berasal dari kehendak, dan kehendak itu di dahului oleh proses bimbang dalam
membuat keputusan yang berarti perbuatan itu di lakukan atas hasil dari banyak pertimbangan.
Sedangkan dalam pendapat Ibnu Miskawih dan Imam Al – Gazali perbuatan itu tidak perlu banyak
pertimbangan atau mengambil banyak waktu untuk memproses kehendak yang ingin di lakukan.
3.Ilustrasinya adalah ketika kita sedang mengerjakan tugas, ketika kita sudah terbiasa untuk
mengerjakan tugas setiap hari kita tidak perlu meminta izin kepada pikiran atau otak untuk
melakukannya, kita hanya melakukannya saja seperti biasa.

4. Respon saya terhadap fenomena Demo UU Cipta Kerja sekarang ini berdasarkan cara
pandang/etika islam adalah prihatin. Kenapa? Karena terlepas salah atau benarnya tentang UU
tersebut dalam demo sebagai manusia kita seharusnya tidak lupa terhadap moral kita. Kita memang
mempunyai hak untuk berbicara, berpendapat,mengeluarkan aspirasi tetapi kita juga harus tahu
batas batasnya, dan yang menjadi pembatas itu adalah etika dan moral. Menurut saya etika dan
moral ini satu paket, tetapi saat kita melihat langsung demo yang terjadi beberapa hari yang lalu,
masyarakat yang ikut terjun seperti hanya hapal etika tetapi nol dalam moral, maksudnya
masyarakat itu sebenarnya tahu bahwa perbuatan kekerasan dalam demo adalah hal yang salah
tetapi dalam realitanya masyarakat seperti balas membalas kekerasan apakah itu melalui lisan atau
aksi.

5. Pembeda dari etika dan moral yaitu, etika merupakan teori untuk mempraktekkan moral.
Contohnya seperti, teorinya adalah manusia tidak boleh melakukan tindakan kekerasan mau itu
dalam verbal atau nonverbal, maka dalam kehidupan nyatanya atau dalam prakteknya kita tidak
boleh melanggar prinsip itu.

Anda mungkin juga menyukai