Anda di halaman 1dari 5

Produksi (Biaya Jangka Pendek dan Jangka Panjang)

Ketika perusahaan melakukan kegiatan produksi, tahukah kamu bahwa jenis-jenis biaya


produksi hanya berlaku untuk jangka pendek. Biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan
ternyata berbeda menurut waktunya. Untuk menambah pemahamanmu tentang perbedaan biaya
menurut waktunya,  artikel ini akan menjelaskan biaya produksi jangka panjang dan Jangka
pendek disertai kurva agar kamu mudah mengingatnya.

Biaya Produksi Jangka Pendek

Biaya produksi jangka pendek adalah biaya yang menunjukkan sebagian faktor produksi bersifat
tetap dan jumlahnnya cenderung tidak bisa berubah. Dari pengertian ini, maka biaya produksi
jangka pendek dapat digambarkan dengan grafik dibawah ini:

Dari gambar grafik di atas maka dapat diambil penjelasan, diantaranya adalah:

a.Kurva biaya tetap (FC) berbentuk horizontal, menunjukkan bahwa biaya yang akan dibutuhkan
akan tetap sama, meskipun jumlah produksi mengalami kenaikan dan penurunan atau bahkan
proses produksi dihentikan untuk sementara waktu.

b.Kurva biaya variabel (VC) dimulai pada titik 0, dengan arah yang semakin tinggi bahkan
sampai tegak (efek law of diminising return). Menandakan bahwa jika proses produksi berhenti
maka VC yang diperlukan adalah nol, jumlah produksi  yang semakin besar akan menaikkan
nilai VC.

Efek Law of Diminishing Return pada produksi

Gambar kurva di bawah akan menjelaskan bagaimana efek law of diminishing return, akan
mendorong efesiensi pada proses produksi yang dilakukan perusahaan.

Pada saat jumlah output produksi berada pada jumlah 20, jumlah total biaya variabel (TVC) yang
dibutuhkan adalah sama yaitu Rp 100.000 per 10 output produksi. Namun, ketika jumlah
produksi betambah 10 unit menjadi 30, biaya penambahan TVC akan menjadi lebih sedikit yaitu
Rp 260.000, dan akan terus berkurang sampai pada titik optimum pada jumlah output 50 unit .

Penjelasan singkat ini adalah efek law diminishing return pada proses produksi, dimana jumlah
output produksi yang semakin banyak akan menghasilkan efisiensi produksi. Biaya variabel yang
dibutuhkan oleh perusahaan akan terus berkurang sejalan dengan penambahan jumlah output
produksi.

Hubungan kurva MC dengan kurva AVC dan AC

Kurva di bawah akan menjelaskan bagaimana kurva biaya MC, AVC dan AC bisa saling
berpotongan pada jangka pendek. Kurva ini digunakan perusahaan untuk mencari titik minimum
biaya produksi, sehingga bisa memaksimalkan keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan.
Penjelasan hubungan kurva MC dengan kurva AVC dan AC adalah sebagai berikut: 

a.Biaya tetap rata rata (AFC) akan semakin mengecil bersamaan dengan penambahan jumlah
output produksi.

b.Biaya variabel rata-rata (Avc) akan menurun pada saat output produksi ditambah, tetapi akan
mengalami kenaikan setelah melewati titik optimum.

c.Biaya rata-rata (AC) adalah hasil penjumlahan dari biaya tetap rata-rata (AFC) dan biaya
variabel rata-rata (AVC). 

d.Biaya marginal (MC) awalnya akan menurun, namun akan naik bersamaan dengan
penambahan output produksi. Kurva MC akan berpotongan dengan AVC dan AC pada titik
paling minimum. 

e.Hubungan antara MC dan AC adalah ketika MC lebih rendah dari AC maka kurva MC akan
menurun hingga titik perpotongan pada tingkat minimum dari AC. Ketika perusahaan
meningkatkan output maka MC akan naik meninggalkan  titik minimum AC, dengan jumlah
biaya MC lebih tinggi dari AC.

Biaya Produksi jangka Panjang

Biaya produksi jangka panjang adalah biaya yang menunjukkan semua faktor produksi dapat
mengalami perubahan. Biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi
bersifat variabel. Contohnya adalah upah, dalam jangka panjang upah tidak lagi bersifat tetap,
namun akan mengalami kenaikan yang disebabkan oleh inflasi. Dalam produksi jangka panjang
perusahaan akan memilih produksi dengan memilih kapasitas produksinya untuk mencapai biaya
produksi yang minimum. 
(Kurva Biaya Produksi Jangka Panjang)

Penjelasan dari kurva kapasitas produksi di atas adalah sebagai berikut.

a.Dalam usaha untuk meminimumkan biaya perusahaan akan menganalisis kurva AC dengan
kapasitas yang berbeda-beda.

b.Untuk memproduksi seratus unit, perusahaan akan memilih kapasitas 1 (titik c) karena
memerlukan biaya lebih rendah dibandingkan menggunakan kapasitas 2 (titik d). Perusahaan
tetap akan menggunakan kapasitas 1 sampai di angka produksi 130 dan jika melewatinya dengan
tetap berada di kapasitas 1, biaya produksi yang akan keluarkan oleh perusahaan lebih tinggi.

c.Jika ingin menaikkan produksinya melewati angka 130, maka perusahaan akan memilih
kapasitas 2. Perhatikan angka produksi 160, biaya yang diperlukan kapasitas 2 untuk
memproduksi 160 output lebih rendah dibandingkan kapasitas 1.

d.Batas maksimal menggunakan kapsitas 2 adalah di angka 240 unit produksi, jika ingin
melebihinya perusahaan akan memilih kapasitas 3. Perhatikan jumlah produksi 275 unit,
Menggunakan kapasitas 3 lebih meminimumkan biaya, dibandingkan dengan menggunakan
kapasitas 2.

Kurva LRAC (Long Run Average Cost)

Kurva LRAC adalah kurva yangg menjelaskan biaya rata-rata (AC) yang paling minimum dalam
berbagai tingkatan produksi, berlaku pada perusahaan yang bisa selalu mengubah kapasitas
produksinya. 
(Kurva LRAC)

Kurva LRAC terbentuk dari banyak kurva AC, bahkan bisa tidak terhingga. Kurva LRAC
berbentuk 'U' dengan menyinggung kurva AC jangka pendek. Singgungan kurva LRAC terhadap
kurva-kurva AC, menandakan rata-rata biaya optimum produksi  dalam berbagai tingkatan
produksi.

Titik (Qa) adalah jumlah produksi, kapasitas produksi yang dipakai adalah menggunakan kurva
AC 4 karena baya yang dibutuhkan lebih rendah dibandingkan mengggunakan kurva AC 3.
Jumlah produksi paling minimum pada kurva LRAC adalah dititik (Qb) dengan menggunakan
kapasitas produksi AC 7.

https://www.ekonomind.com/2021/03/produksi-biaya-jangka-panjang-dan.html

Anda mungkin juga menyukai