Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

KEPERAWATAN BENCANA

Dosen Pebimbing : Dr. DESSYKA FEBRIA,SKM. M. KL

Disusun oleh :
1. RAHUL FAJRI 1814201119
2. LILI SAFRIANI 1814201144
3. RINI MURNIATI 18142011
4. NISA SUKRA JANNA 1814201124

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWANTUANKU TAMBUSAI
RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-nya
sehinggah makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Penulis sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca,
bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari- hari,
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 05 OKTOBER 2021

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan Makalah


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Triage
Triase (Triage) berasal dari kata perancis yang berarti” menyeleksi”. Dulu
istilah ini dipakai untuk menyeleksi buah anggur untuk membuat minuman
anggur yang bagus atau memisahkan biji kopi sesuai kualitasnya. Setelah itu,
konsepnya semakin berkembang dan konsep yang dipakai seperti sekarang ini
ditetapkan setelah perang dunia I. triage bencana adalah suatus istem untuk
menetapkan prioritas perawatan medis berdasarkan berat ringan nya suatu
penyakit ataupun tingkat kedaruratannya, agar dapat dilakukan perawatan medis
yang terbaik kepada korban sebanyak-banyaknya, di dalam kondisi dimana
tenaga medis maupun sumber- sumber materi lainnya serba terbatas (Zailani dkk,
2009). Triage adalah usaha pemilihana korban sebelum ditangani, berdasarkan
tingkat kegawat daruratan trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan
prioritas penanganan dan sumber daya yang ada (Wijaya, S, 2010).
Triage adalah suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu
cara yang memungkinkan pemanfaatan sumebr daya manusia, peralatan serta
fasilitas yang paling efisein dengan tujuan untuk memilih atau prioritas
penanganannya (Kathleen,2008).
Triage berasal dari abhsa perancis trier dan bahsaa inggris tiage dan
diturunkan dalam bahasa Indonesia triase yang berarti sortir. Yaitu proses khusu
memilih pasien berdasarkan beratnya cidera/ penyakituntuk menetukan
jenisperawatan gawat darurat. Kini istilah tersebut lazim digunakan untuk
menggambarkan suatu konsep pengkajian yang cepat dan berfokus dengan suatu
cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta
fasilitas yang paling efisien terhadap 100 juta orang yang memerlukan perawatan
di UGD setiap tahunnya (Pusoonegoro,2010).
2.2. Prinsip Triage
Prinsip – prinsip yang utama sekali harus dilakukan adalah :
 Triage umumnya dilakukan untuk seluruh pasien
 Waktu untuk triage per orang harus lebih dari 30 detik
 Prinsip utama triage adalah melaksanakan prioritas dengan urutan nyawa,
fungsi, dan penampilan.
 Pada saat melakukan triage, maka kartu triage akan dipasangkan kepada
korban luka untuk memastikan urutan prioritasnya
2.3. Proses triage
Ketika melakukan triage. Waktu yang dibutuhkan adalah kurang dari 2 menit
karena tujuan triage bukan mencari diagnose tapi mengkaji dan merencanakan
untuk melakukan tindakan
2.4. Pengkajian dan seting triage
 Ada beberapa petunjuk saat anda melakukan pengkajian triage yaitu:
riwayat pasien karena sangat penting dan bernilai untuk mengetahui
kondisi pasien,
 Tanda, keadaan umum pasien sepeti tingkat kesadaran, sesak, bekas
injuri, dan posisi tubuh
 Bau, tercium bau alkhol, keton, melena
 Sentuhan (palpasi), kulit teraba panas, dingin dan berkeringat, palpasi
nadi dan daerah yang penting untuk dikaji serta sentuh adanya bengkak;
 Perasaan (commonsense), gunakan perasaan dalam memutuskan jawaban
yang relevan dengan kondisi pasien.
Di saat Anda menemukan korban yang datang dalam kondisi
kegawatdaruratan maka Anda melakukan proses triage dengan menerapkan S-O-A-P-
I-Esystem. Tahap-tahap SOAPIE system adalah :
Pelaksanaan S-O-A-P-I-Esystem merupakan suatusiklus.Setelah Anda
mendapatkan data subjektif dan objektif maka Anda bisa merumuskan masalah
pasien, dilanjutkan merumuskan rencana tindakan keperawatan. Setelah Anda
merumuskan rencana tindakan keperawatan kemudian melakukan tindakan
keperawatan sesuai kondisi pasien saat itu, dilanjutkan dengan melakukan evaluasi.
Tahap evaluasi bisa dilaksanakan pada semua tahap. Tahap-tahap diatas dapat
dikerjakan secara bersamaan (simultan) untuk mempercepat pemberian pertolongan
kepada pasien.

BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah selesai penulisan makalah ini kelompok dapat banyak mengetahui ilmu
baru yaitu trige/ sortir yang sangat berguna apabila terjadninya kondisi
kegawatdaruratan sehingga kelompok dapat mengantisipasi atau dapat
memberikan bantuan apabila terjadi di kehidupan sehari hari.
2. Saran
Diharapkan bagi pembaca dapat memberikan saran dan kritikan yang mendidik
sehingga kelompok lebih semangat lagi dalam proses penulisan makalah lain
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai