DIODA IDEAL
Karakteristik arus – tegangan
ELEKTRONIKA 1
(4)
DIODA & RANGKAIAN PENYEARAH
Gambar 1. Dioda ideal: (a) simbol rangkaian dioda; (b) karakteristik i – v; (c)
rangkaian ekivalen arah ‘reverse’; (d) rangkaian ekivalen arah ‘forward’
Andri Abdurrochman 2
Gambar 1(a) adalah simbol dari dioda; gambar 1(b) adalah karakteristik
arus – tegangan.
Terminal positif dari dioda disebut anoda dan terminal negatif disebut
katoda.
Jika tegangan negatif dipasangkan pada dioda, tidak ada arus yang
mengalir; dioda seperti hubung terbuka (gambar 1(c)). Keadaan ini disebut
‘reverse biased’.
3 4
Penyearah:
Rangkaian terdiri dari sebuah dioda dan sebuah resistor (gambar 3(a)).
Tegangan masukan vi adalah tegangan sinusoida (gambar 3(b)).
Selama setengah gelombang positif dari sinyal masukan, dioda dalam
keadaan forward biased. Penurunan tegangan pada dioda kecil sekali,
idealnya nol. Rangkaian penggantinya seperti terlihat pada gambar 3(c).
Tegangan keluaran sama dengan tegangan masukan.
Selama setengah gelombang negatif dari sinyal masukan, dioda tidak
terhubung (reverse biased). Rangkaian penggantinya seperti terlihat pada
gambar 3(d). Tegangan keluaran sama dengan nol.
Tegangan keluaran terlihat pada gambar 3(e).
Figure 3 (a) Rangkaian penyearah. (b) Bentuk gelombang masukan. (c) Rangkaian ekivalen ketika vI
0. (d) Rangkaian ekivalen ketika vI ≤ 0. (e) Bentuk gelombang keluaran.
5 6
1
9/20/2021
24 12
Id 0,12 A
100
Harga tegangan balik yang muncul pada terminal dioda terjadi pada saat
vs mencapai harga puncak negatif dan sama dengan
24 +12 = 36 V
Contoh soal 2:
Gerbang logik dioda Asumsikan dioda adalah dioda ideal, carilah harga I dan IB dari rangkaian
pada gambar 6.
Figure 5. Gerbang logik dioda: (a) Gerbang OR; (b) Gerbang AND (dalam sistem logik
positif).
Gambar 4. Rangkaian dan bentuk gelombang contoh soal 2
9 10
Jawab: Untuk rangkaian pada gambar 6(b), asumsikan kedua dioda terkonduksi,
Dalam menyelesaikan soal, pertama buat asumsi, kemudian buat analisis maka VB = 0 dan V = 0. Arus pada D2:
berdasarkan asumsi ini dan periksa apakah asumsi ini benar.
10 0
ID 2 2 mA
Untuk rangkaian pada gambar 6(a), asumsikan kedua dioda terkonduksi → 5
VB = 0 dan V = 0, maka arus melalui D2:
Persamaan simpul pada B:
ID 2
10 0
1 mA 0 10
10 I 2
10
I 1 mA
Persamaan simpul pada B:
0 10 Asumsi awal kita salah.
I 1 Ulangi lagi, asumsikan D1 ‘off’ dan I2 ‘on’. Arus ID2
5
10 10
ID 2 1,33 mA
Jadi I = 1 mA dan V = 0V 15
11 12
2
9/20/2021
13 14
Daerah forward-bias
IS disebut juga arus skala yang berbanding lurus dengan luas permukaan
‘junction’ dari sebuah dioda. Arus ini merupakan fungsi dari suhu.
IS berlipat dua setiap kenaikan suhu 5°C.
Gambar 8. Hubungan arus – tegangan sebuah dioda dengan sebagian skala Pada suhu kamar, harga VT adalah 25,2 mV.
diperbesar dan sebagian lainnya diperkecil Pada persamaan dioda, harga n berkisar antara 1 dan 2, tergantung dari
bahan dan struktur fisik dari dioda.
15 16
17 18
3
9/20/2021
Dari persamaan (1), jika v negatif dan harganya beberapa kali lebih besar
dari VT (25 mV), arus dioda menjadi:
i ≈ -IS
Pada kenyataannya besarnya arus pada daerah reverse bias jauh lebih
besar dari arus jenuh. Jika sebuah dioda mempunyai arus jenuh pada
orde antara 10-15 A – 10-14 A, arus balik pada orde 1 nA. Arus inipun
meningkat dengan meningkatnya tegangan balik.
Sebagian besar dari arus balik ini karena efek kebocoran. Arus kebocoran
berbanding lurus dengan luas junction.
Gambar 9. Pengaruh suhu pada karakteristik arus – tegangan pada dioda di daerah Arus menjadi dua kali pada setiap kenaikan suhu 10°C.
forward bias.
19 20
4
9/20/2021
29
5
9/20/2021
– Saat vd(t) 0, maka VD sesaat : – Jika amplitudo sinyal vd(t) cukup kecil:
vd
vD(t) = VD + vd(t) 1 (13)
nVT
Maka, I
Dan arus sesaatnya: i D (t ) ID 1 D v d
nVT
i D (t ) IS e v D / nVT – Ini disebut pendekatan sinyal kecil dan berlaku
i D (t ) IS e (VD v d ) / nVT untuk sinyal yang mempunyai amplitudo kira-kira
10 mV. (Ingat VT = 25 mV)
i D (t ) IS e v D / nVT e v d / nVT
i D (t ) ID e v d / nVT
6
9/20/2021
• Contoh soal:
3 buah dioda dihubungkan seri
digunakan untuk mendapatkan
tegangan tetap 2,1 V. Hitung
prosentase perubahan pada
• Contoh soal: pengatur tegangan yang
Untuk R =10kΩ; V+DC= 10V; disebabkan oleh:
vAC = 1 V pada 60 Hz 10 0,7 - Perubahan pada catu daya
ID 0,93 mA sebesar ±10%
(power-supply ripple). 10
- Terhubung ke beban yang
Hitunglah vD dan amplitudo nVT 2 25
rd 53,8 beresistansi 1 kΩ; Tahanan dioda tanpa beban:
dari gelombang sinusoida ID 0,93 Asumsikan n=2
yang muncul pada dioda. nVT
rd rd
v d (puncak ) V s I
Asumsikan penurunan RD rd Jawab: rd
2 25
6,3
tegangan dioda adalah 0,7V
1
0,0583
5,35 V Tanpa beban: I 10 2,1 7,9 mA 7,9
pada arus 1 mA dan n = 2. 10 0,0583 1
untuk 3 dioda -- r =3rd =18,9Ω
37
r 0,0189
v O 2 2 37,1 VmV Model eksponensial
r R 0,0189 1
Dengan adanya perubahan ±10% pada catu daya, perubahan
pada tegangan keluaran = ±18,5mV atau ±0,9%.
Karena perubahan ini kira-kira = ±6,2 mV per dioda, maka
penggunakan model dioda sinyal kecil dapat dibenarkan.
i D I S e v D / nVT Catatan:
Ketika beban 1 kΩ dihubungkan ke rangkaian dioda, beban ini
i IS= 10-12 A - 10-15 A
akan mengambil arus 2,1mA. Akibatnya akan ada penurunan v D 2,3nVT log D tergantung dari luas
tegangan pada dioda sebanyak: IS junction
ΔvO = -2,1 x r = -2,1 x 18,9 = -39,7 mV i VT≈ 25 mV
VD 2 VD1 2,3nVT log D 2
I D1 n = 1 sampai 2
2,3nVT 60 mV untuk n 1 Model yang paling akurat
Penurunan pada setiap dioda kira-kira 6,6 mV, pemakaian
model sinyal kecil valid. 2,3nVT 120 mV untuk n 2
39 40
• Untuk vD ≤ VD0:
iD = 0
Untuk iD > 0 : vD = 0,7 V
• Untuk vD ≥ VD0:
iD = (vD – VD0)/rD
41 42
7
9/20/2021
DIODA ZENER
• Data dioda zener : • Model dioda zener:
– VZ pada IZT (titik Q)
– rZ dan IZK, juga daya disipasi
maksimum
• Perubahan IZT VZ sedikit
berubah VZ = VZ0 + rZIZ
V rZ I
Berlaku untuk IZ > IZK
• rZ : incremental resistance /
dynamic resistance ,
kebalikan kemiringan garis
singgung pada titik Q.
Contoh soal 7:
Penggunaan dioda zener sebagai ‘shunt regulator’
47 48
8
9/20/2021
49 50
6 ,8 V 6,8
IL 3 ,4 mA IL 13 ,6 mA
2 k 0,5
I Z 3 ,4 mA
Hal ini tidak mungkin karena arus I yang melalui R hanya 6,4 mA (V+ =10
V O r z I Z 20 3 ,4 68 mV V), akibatnya zener ‘cut off’. Maka tegangan VO akan ditentukan dengan
menggunakan pembagian tegangan antara R dan RL.
Tegangan ini lebih kecil dari tegangan breakdown, artinya dioda tidak
bekerja pada daerah breakdown
51 52
53 54
9
9/20/2021
v O 0, v S VD 0 (21a)
R R
vO v S VD 0 , v S VD 0 (21b)
Gambar 24. Diagram blok sebuah catu daya dc R rD R rD
Gambar di atas adalah diagram blok dari rangkaian penyearah dari rD R v O v S VD 0 (22)
tegangan jala-jala 120-V (rms) dengan frekuensi 60 Hz menjadi tegangan VD 0 0,7 V atau 0,8 V
dc (biasanya antara 5 – 20 V) yang digunakan untuk mencatu beban.
Tegangan keluaran VO yang dihasilkan harus tetap konstan walaupun ada Dalam memilih dioda untuk penyearah ada dua parameter
variasi pada catu ac dan pada arus yang diperlukan oleh beban. penting yang harus diperhatikan:
a. Kemampuan dioda membawa arus, ditentukan oleh arus
maksimum yang mungkin di saat dioda terhubung.
Diagram blok terdiri dari: b. Peak inverse voltage (PIV), ditentukan oleh tegangan terbalik
1. Trafo daya. maksimum yang mungkin ada di antara terminal dioda.
2. Rangkaian penyearah dioda PIV = Vs
3. Filter Biasanya dipilih dioda yang mempunyai tegangan breakdown
4. Pengatur tegangan 55 50% lebih besar dari PIV 56
Gambar 25. (a) penyearah setengah gelombang, (b) rangkaian ekivalen penyearah
Gambar 26 Penyearah gelombang penuh menggunakan trafo yang di-tap di tengah.
setengah gelombang, (c) karakteristik transfer rangkaian penyearah, (d) bentuk
gelombang masukan dan keluaran, asumsikan ro << R 57 58
Cara kerja:
Penyearah Jembatan
Jika tegangan jala-jala pada lilitan primer positif, kedua sinyal yang berlabel
vS akan positif. D1 akan terhubung dan D2 akan reverse biased. Arus
mengalir pada D1 akan mengalir melalui R dan kembali ke tengah-tengah
lilitan sekunder. Rangkaian merupakan penyearah setengah gelombang.
Ketika tegangan jala-jala negatif, kedua sinyal yang berlabel vS akan negatif.
D1 akan ‘cut off’ dan D2 akan terhubung. Arus mengalir pada D2 akan
mengalir melalui R dan kembali ke tengah-tengah lilitan sekunder.
Rangkaian merupakan penyearah setengah gelombang. Catatan: arus yang
mengalir melalui R selalu mempunyai arah yang sama, jadi vO akan
unipolar.
10
9/20/2021
Cara kerja:
Sinyal masukan vi adalah sinyal sinusoida dengan amplitudo Vp dan
asumsikan dioda adalah dioda ideal.
vi positif → dioda terhubung dan kapasitor terisi dan vO = vI. Keadaan ini
berlangsung terus sampai vI mencapai Vp. Setelah sinyal masukan
mencapai puncak, vI menurun, dioda dalam keadaan reverse biased, dan
tegangan keluaran tetap pada Vp.
Harga ini akan tetap konstan, karena tidak ada jalur untuk pengosongan
kapasitor.
Gambar 29 Bentuk gelombang arus dan tegangan pada rangkaian penyearah puncak
dengan CR >> T
63 64
11
9/20/2021
T
4. Jika Vr kecil, vO ≈ vI, sehingga tegangan keluaran dc hampir Untuk CR T e t / CR 1
sama dengan Vp dan iL hampir konstant, dan IL akan sama CR
dengan: V T
IL P
(26) Vr Vp (28)
R CR
Vp
Untuk mendapatkan tegangan keluaran dc yang lebih akurat, dapat
Vr (29a)
fCR
diperoleh dengan mencari harga rata-rata dari vO
I
Vr L (29b)
VO = Vp – ½ Vr (27) fC
Selama selang pengosongan kapasitor: Dengan menggunakan persamaan 29b dan asumsi bahwa dioda berhenti
terkonduksi pada saat mendekati puncak vI, maka Δt dapat diperoleh dari:
v O Vp e t / CR
67 68
i Dav IL 1 2Vp / Vr (31)
69 70
Vp
Vr (33)
2fCR
i Dav IL 1 Vp / 2Vr (34)
i D max IL 1 2 Vp / 2Vr (35)
71 72
12
9/20/2021
Penyearah setengah gelombang yang presisi – Dioda super Dioda super digunakan untuk menyearahkan sinyal yang kecil (pada orde
100 mV) atau yang memerlukan presisi yang tinggi.
Dioda super terdiri dari op-amp dengan dioda ditempatkan pada jalur
umpan balik negatif dan R merupakan resistansi beban.
Cara kerja:
Jika vI positif, tegangan keluaran op-amp vA akan positif dan dioda akan
terhubung, sehingga membentuk jalur umpan balik tertutup antara
terminal keluaran op-amp dengan terminal masukan negatif. Jalur umpan
balik negatif ini akan menyebabkan hubung singkat semu di antara kedua
terminal masukan. Jadi tegangan pada terminal masukan negatif yang
sama dengan tegangan keluaran akan sama dengan tegangan masukan
pada terminal masukan positif.
vO = vI vI ≥ 0
Gambar 31. Dioda super dan karakteristik transfer ideal.
Op-amp dapat beroperasi dengan vI hanya sedikit lebih besar dari
penurunan tegangan dioda dibagi dengan penguatan op-amp loop terbuka.
73 74
Jadi transfer karakteristik vO – vI yang berupa garis lurus hampir melalui Rangkaian Pembatas dan Penjepit – Limiting and Clamping Circuits
titik nol, sehingga rangkaian ini cocok digunakan untuk sinyal yang sangat
kecil. Rangkaian Pembatas
75 76
13
9/20/2021
Macam-macam rangkaian pembatas Pada rangkaian ini dipakai model dioda penurunan tegangan tetap (VD =
0,7).
79 80
Gambar 35. Macam-macam rangkaian pembatas
Tegangan ambang dan tingkat kejenuhan dari dioda dapat diatur dengan Clamped Capacitor atau DC Restorer
menggunakan rantai dioda atau dengan menghubungkan seri dioda
dengan sumber tegangan dc seperti pada gambar 35(d). Jika pada rangkaian penyearah puncak, keluaran diambil pada terminal
dioda maka akan menghasilkan aplikasi penting yang disebut ‘dc restorer’
Cara lain dengan menggunakan dua buah dioda zener yang dihubungkan seperti yang terlihat pada gambar 36.
seri, seperti pada gambar 35(e).
Jika vI positif, vO akan dibatasi oleh tegangan (VZ2 + 0,7). Pada kondisi ini
Z2 bertindak sebagai zener dan Z1 forward bias.
Jika vI negatif, vO akan dibatasi oleh tegangan (VZ1 + 0,7). Pada kondisi ini
Z1 bertindak sebagai zener dan Z2 forward bias.
Rangkaian ini dikenal dengan nama double-anode zener.
81 82
Cara kerja: Jika polaritas dioda dibalik, maka tegangan keluaran mempunyai tegangan
Karena polaritas dioda terhubung sedemikian rupa maka kapasitor akan maksimum 0V.
terisi sampai tegangan vC seperti yang terlihat pada gambar 36 dan
besarnya sama dengan amplitudo negatif dari sinyal masukan. Selanjutnya Salah satu aplikasi dari rangkaian ini adalah untuk mengembalikan
dioda ‘off’ dan tegangan pada kapasitor akan konstan. Jika masukan sinyal komponen dc dari pulsa yang ditransmisikan lewat sistem ac-coupled atau
segiempat mempunyai tegangan maksimum capacitively-couple. Kopling kapasitif akan menyebabkan pulsa kehilangan
-6V dan +4V, maka vC akan sama dengan 6V. Tegangan keluaran vO: komponen dc. Dengan memasukkan pulsa ini ke rangkaian penjepit akan
vO = vI + vC memberikan kembali komponen dc yang hilang. Oleh sebab itulah
rangkaian ini disebut rangkaian ‘dc-restorer’.
Bentuk gelombangnya akan sama hanya tergeser ke atas sebanyak vC.
Jika sebuah resistansi beban R terhubung paralel dengan dioda pada
Cara lain melihat cara kerja rangkaian ini adalah, karena dioda terhubung rangkaian penjepit, tegangan keluaran akan berubah.
sedemikian, maka akan mencegah tegangan keluaran lebih rendah dari 0V. Ketika keluaran lebih tinggi dari ‘ground’, arus dc akan mengalir melalui R.
Jadi bentuk gelombang keluaran mempunyai harga terendah 0V atau Karena pada saat itu dioda dalam keadaan ‘off’, arus berasal dari
terjepit pada tegangan 0V. Itulah sebabnya rangkaian disebut rangkaian kapasitor, sehingga terjadi pengosongan kapasitor dan tegangan keluaran
kapasitor penjepit. menurun. Hal ini terlihat pada gambar 37
83 84
14
9/20/2021
85 86
Voltage Doubler Gambar 38 menunjukkan sebuah rangkaian yang terdiri dari dua bagian
yang dihubungkan secara ‘cascade’: sebuah penjepit yang dibentuk oleh C1
dan D1, dan sebuah penyearah puncak yang dibentuk oleh D2 dan C2.
Jika diberi masukan sinyal sinusoida dengan amplitudo Vp, bagian penjepit
akan menghasilkan bentuk gelombang seperti pada gambar 38(b).
Puncak positif akan dijepit pada tegangan 0 V dan puncak negative pada
tegangan -2Vp.
Respons terhadap bentuk gelombang ini, bagian penyearah puncak akan
menghasilkan tegangan dc 2Vp pada kapasitor. Karena besaran tegangan
keluaran dua kali tegangan masukan maka rangkaian disebut ‘voltage
doubler’
87 88
15