(2)
RANGKAIAN-RANGKAIAN DASAR
Andri Abdurrochman
Jenis Rangkaian
• Rangkaian Seri
– R, L, C
• Rangkaian Paralel
– R, L, C
Hukum-hukum Rangkaian
• Hkm. Arus Kirchhoff (hkm. pertama)
– “Jumlah aljabar kuat arus listrik pada suatu simpul
adalah nol”
=0
atau
– “Jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu
simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang
keluar dari simpul tersebut”
=
=0
=0
=
• Hkm. Tegangan Kirchhoff (hkm. kedua)
– “Jumlah aljabar tegangan listrik dalam suatu
rangkaian tertutup (loop) adalah nol”
atau
– “Jumlah aljabar sumber tegangan listrik dalam
suatu loop sama dengan jumlah aljabar tegangan
listrik yang hilang dalam loop tersebut”
=0
- - - =0
- + + =0
=
v3
• Tentukanlah tegangan jepit Vx!
12 4 A
+
30 V +
_ 6 2 VX
_
B
• Menentukan tegangan jepit VAB menggunakan
Hkm. Kirchhoff saja seringkali terlalu rumit.
• Diperlukan metoda lain untuk mempermudah.
I2
V3
_ A
+
R1 R3
R2
R4
_+ V1 _ I1
V2 +
B
Metoda Analisis Rangkaian
• Tujuan:
– Menyederhanakan rangkaian yang mempunyai
dua terminal keluaran, menjadi sebuah catu daya
(sumber tegangan atau sumber arus) dan sebuah
tahanan pengganti.
A
• Metoda yang dipakai •
– Teorema Thévenin Rangkaian Linear
dua terminal
B
– Teorema Norton
•
• Teorema Thévenin
– Rangkaian penggantinya:
sebuah sumber tegangan
ideal, VTh, yang
dihubungserikan dengan
sebuah tahanan, RTh.
– VTh sama dengan sumber
tegangan rangkaian
terbuka.
– RTh sama dengan tahanan
masukkan saat catu daya
sumber rangkaian
dimatikan.
– Tegangan, V, berbanding
langsung dengan kuat arus,
i.
A
• Langkah-langkah teorema Thévenin
– Lepaskan beban dari rangkaian linear,
dan ukurlah tegangan rangkaian B
terbuka, VAB, atau VOC yang sama
dengan VTh. A
– Non-aktifkan semua sumber RTH
tegangan/arus dari rangkaian linear
(hubung singkat sumber tegangan atau +
_ VTH
cabut sumber arus)
– Ukur/hitung tahanan pengganti
B
rangkaian antara A dan B, RTh.
– Arus yang mengalir dan beda potensial
beban yang tersambung seri dengan VTh
dan RTh adalah arus dan tegangan
sebenarnya dalam rangkaian asal.
• Contoh penggunaan teorema Thévenin
– Tentukanlah tegangan jepit Vx !
12 4 A
+
30 V _+ 6 2 VX
_
B
– Dengan menganggap tahanan di sebelah kanan A
dan B adalah beban, rangkaian menjadi:
12 4 A
30 V +
_ 6
B
B
– Hitunglah Vx
– Dalam banyak kasus, terkadang harus dihitung
arus yang keluar dari rangkaian pengganti
Thevenin: RTH A
VTH + ISS
_
B
VTH
RTH
I SS
• Teorema Norton
– Rangkaian penggantinya:
sebuah sumber arus ideal,
IN, yang dihubungparalel-
kan dengan sebuah
tahanan, RN.
– IN sama dengan arus
hubung singkat rangkaian
terbuka.
– RN sama dengan tahanan
masukkan saat catu daya
sumber rangkaian
dimatikan.
• Langkah-langkah teorema Norton
– Lepaskan beban dan ganti menjadi
hubung singkat
– Hitung/ukur arus hubung singkat, ISC,
sama dengan IN.
– Non-aktifkan semua sumber
tegangan/arus dari rangkaian linear
(hubung singkat sumber tegangan
atau cabut sumber arus)
– Hitung tahanan pengganti rangkaian,
RN.
– Arus yang mengalir dan beda
potensial beban yang tersambung
paralel dengan IN dan RN adalah
beban sebenarnya dari arus dan
tegangan rangkaian asli.
• Contoh penggunaan teorema Norton
– Tentukanlah tegangan jepit Vx !
12 4 A
+
30 V _+ 6 2 VX
_
B
– Dengan menganggap tahanan di sebelah kanan A
dan B adalah beban, kemudian dihubung singkat :
12 4 A
30 V +
_ 6 Isc
– Hitunglah ISC yang sama dengan IN. B
– 1,25A
– Matikan semua sumber tegangan/arus pada
rangkaian,
12 4 A
RN
6
– Hitunglah tahan pengganti yang sama dengan
B R N.
– 8
– Karena IN dan RN sudah ketahui, sambungkan kembali
tahanan beban:
RTH A
8 +
VTH + 10 V VX
_ 2
_
B
– Hitunglah Vx
– 2 Volt
• Soal 1.
– Hitung tegangan jepit VAB menggunakan teorema
Thévennin dan Norton!
IS A
50 40
30
_+ 86 V
100
6 IS
B
• Soal 2.
– Hitung tegangan jepit Vxy!
10Ix
x
20 50
50 60 100 V +
_
IX
y