Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. M DENGAN CA OVARIUM STADIUM 3C POST KEMOTHERAPY
DI RUANG RAJAWALI 4A RSUP DR. KARIADI SEMARANG

DISUSUN OLEH :
ARUMDA KURNIASIH AZIZAH/P1337420619005
3A3 REGULER

PRODI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI NERS KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2021
Nama Mahasiswa: Arumda Kurniasih A Tanggal Pengkajian/jam : 28 September 2021
NIM : P1337420619066 Ruang/RS :Rajawali 4A/RSDK

I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM KLIEN
1. Klien / Pasien
1) Nama : Ny. M
2) Usia : 55
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Alamat : Brayo Barat
5) Pendidikan : SD
6) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
7) Agama : Islam
8) Suku : Jawa
9) Tanggal Masuk : 17/09/2021
2. Penanggung Jawab
1) Nama : Ny. I
2) Umur : 35
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Hubungan dengan klien : Anak
5) Alamat : Brayo Barat

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama
Perut sebelah kiri terasa berat dan keluar cairan hitam
2. Riwayat kesehatan dahulu :
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit seperti DM, Hipertensi tetapi
pasien memiliki riwayat kemoterapi sudah 2x, memiliki asam urat, dan
kolesterol.
3. Riwayat kesehatan keluarga :
Pasien mengatakan di keluarga tidak ada riwayat penyakit keturunan dan
menular seperti DM, TB, HIV, Hipertensi
4. Riwayat keperawatan sekarang :
Pasien terdiagnosa Ca Ovarium stadium 3C sejak beberapa bulan yang lalu.
Pasien masuk rumah sakit pada tanggal 17 September 2021, sebelumnya
pasien datang ke RSDK yaitu ke poli kasuari untuk kemotherapy dan pasien
mengeluhkan nyeri perut bagian atas lalu dikonsulkan ke bagian penyakit
dalam kemudian pasien di rawat inap melalui IGD. Pasien sudah menjalani
kemotherapi paxuscarbo sebanyak 2x.
5. Riwayat Obstetri
Status Obstetri : P3A0
Usia saat menikah pertama :13 Tahun
Pernikahan ke :2
Anak Ket
Usia Sekarang Jenis Persalinan Penolong
Ke Hidup/Mati
1 35 Tahun Normal Bidan Hidup
2 34 Tahun Normal Bidan Hidup
3 11 Tahun Normal Bidan Hidup

6. Riwayat reproduksi :
Menarche : Awal menstruasi pada umur sekitar 13 tahun
- Siklus menstruasi : Normal/Lancar lama : 6-7 hari
- Masalah menstruasi : Tidak Ada masalah, pasien mengatakan
menstruasinya lancer setiap bulannya dan ketika hari ke 1 2 mengeluarkan
darah yang cukup banyak
7. Riwayat KB : Sudah berhenti, pasien mengatakan bahwa pasien mengikuti
program KB yaitu selama 25 tahun.
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Sedang
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda Vital
TD : 114/100 mmHg
Nadi : 79x/menit
Suhu : 36,7OC
Pernafasan : 20x/ menit
4. Kepala :
a. Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba, kelenjar tiroid
tidak teraba, posisi trachea ada di tengah tidak ada kelainan
b. Kepala :
Kulit kepala bersih, tidak ada ketombe dan tidak ada lesi. Penyebaran
rambut tidak merata berwarna putih dan hitam, rambutnya terlihat menipis,
mudah patah.
c. Mata :
Mata lengkap simetris kanan dan kiri, kornea mata jernih. Konjungtiva
anemis dan sklera tidak ikterik. Kelopak mata palepebra tidak ada
pembengkakan. Adanya reflek cahaya pada pupil dan bentuk isokor kanan
dan kiri, iris kanan dan kiri berwarna hitam tidak ada kelainan
d. Hidung :
Terpasang oksigen nasal canul 3lpm, lubang hidung bersih, tidak ada
secret, tulang hidung dan septum nasi tidak ada pembengkakan dan tidak
ada polip
e. Mulut :
Keadaan mukosa bibir kering dan pucat. Tonsil ukuran normal letak
simetris di tengah
f. Telinga :
Bentuk telinga sedang, simetris kanan dan kiri. Lubang telinga bersih tidak
ada serumen berlebih dan pendengarang berfungsi dengan baik
5. Dada :
a. Jantung : BJI-II Reg, G(-), M(-)
b. Paru : SD Vesikuler menurun paru kiri, RBH (+), kanan SDV +/+
Tidak terdengar suara ronkhi.
c. Payudara :
Kebersihan sangat baik pada payudaranya.
Kesimetrisan: payudara kanan dan kiri simetris
6. Abdomen :
a. Inspeksi : Kebersihan ……………………
b. Auskultasi : bising usus………………….
c. Palpasi : ada massa/tidak……….. distensi …………………
d. Perkusi :
7. Perineum dan Genetalia :
a. Vagina : integritas kulit……..edema…….hematoma……………….
Sekresi : jumlah……….jenis/warna……konsistensi……bau……
b. Hemorroid : tidak ada hemoroid
8. Ekstremitas :
a. Ekstremitas atas : Terdapat bekas suntikan ambil darah di kedua
tangannya. Kedua tangannya sempat oedema
b. Ekstremitas bawah: Terpasang infus di kaki bagian kiri dan kakinya
bengkak (oedema) karena kurangnya menggerakan kaki, tidur disertai
dengan bantal di atas kakinya.
Masalah khusus:

D. POLA FUNGSIONAL (GORDON)


1. Manajemen Kesehatan:
Pasien mengatakan ketika pasien sakit tidak berkunjung ke pengobatan
tradisional seperti dukun dan meminum jamu, pasien selalu pergi ke
pengobatan medis/RS ketika merasakan sakit.
2. Eliminasi:
a. BAB : Kebiasaan BAB 1x per hari dan mengalami konstipasi, pasien
sudah 5 hari tidak BAB
b. BAK : Kebiasaan BAK 3-5 hari dengan urin 1000 cc
Masalah Khususnya yaitu pasien tidak bisa BAB sudah 5 hari
3. Oksigenasi :
Pasien terpasang Oksigen Nasal Canul dengan kekuatan 3 lpm
4. Nutrisi dan cairan
Pasien memiliki kebutuhan cairan sekitar 1000 cc/hari. Pasien mengatakan
minum seperti biasanya. Untuk nutrisinya pasien sekarang sering mual dan
muntah, pasien mengatakan makan seperti biasanya namun ketika selesai
makan pasien muntah.
Masalah khusus : Pasien setelah makan muntah
5. Istirahat dan tidur
a. Pola tidur : Pasien mengatakan pola tidur awalnya 6-8 jam tetapi ketika
merasakan nyeri ada gangguan pola tidurnya tidak seperti biasanya
b. Keluhan: Sulit tidur karena merasakan nyeri
6. Mobilisasi dan latihan
Tingkat mobilisasi :
Masalah khusus : Pasien tidak bisa berjalan karena terpasangnya selang
WSD dan pasien mengatakan beliau setelah kemoterapi ke 2x terasa lemas dan
ulu hatinya sakit.
7. Persepsi sensori dan kognitif :
Keluhan ketidaknyamanan:
Pasien mengatakan kurang nyaman dikarenakan nyeri ulu hati dan bekas
pemasangan selang WSD lokasi nyerinya ada di bagian ulu hati dan bagian
yang sedang dipasang selang WSD.
Kesanggupan dan pengetahuan tentang perawatan penyakitnya:
Pasien mengatakan tidak mengetahui jika pasien terkena penyakit Ca Ovarium
dikarenakan tidak ada gejala yang jelas.
8. Pola seksual dan reproduksi :
Perubahan pola seksualitas : Tidak ada
9. Hubungan dan Peran :
Pasien hubungannya dengan keluarga sangat baik dan perannya di dalam
keluarga juga sangat baik bahkan di dalam kegiatan di sekitar rumahnya
berperan aktif dan baik dengan tetangga.
10. Konsep Diri
a. Gambaran diri : pasien mengatakan optimis dengan tubuhnya yang
sekarang
b. Identitas diri : pasien adalah seorang perempuan yang menjadi ibu,
istri.
c. Harga diri : pasien tidak merasa malu dengan kondisi pasien saat
ini
d. Ideal diri : pasien percaya bahwa kondisinya akan segera
membaik

11. Mekanisme Koping dan stress :


Penerimaan terhadap penyakitnya : Pasien menerima dengan kondisi penyakit
pasien, pasien mengatakan hanya bisa berdoa untuk kesembuhannya
12. Spiritual /Keyakinan :
Pasien melaksanakan solat 5 waktu dan selalu bersyukur dengan apa yang
sudah diberikan.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratrium
Jam Terima Order : 27 September 2021, 19.20 WIB
Jam Selesai Order : 27 September 2021, 22.04 WIB
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
HEMATOLOGI RUTIN
(22 September 2021)
Hemoglobin 10,5 g/dL 11,7 - 15,5 L
Leukosit 7,2 103/uL 3,6 – 11 H
Trombosit 381 103/uL 150 – 400
Eritrosit 3.73 juta/ul 4.40 – 5.90
Hematokrit 33,8% 32 – 62
MCH 28,2 pg 27 - 32
MCV 90,6 fL 76 – 96
MCHC 31,1 g/dL 29 – 36
RDW 13,6 % 11,6 – 14,8
MPV 8,5 fL 4.00 – 11.00
KIMIA KLINIK
Creatinine 0,8 mg/dl 0.6 – 1.3 H
Ureum 28 mg/dl 15-39 H
Albumin 2,4 g/Dl 3,4 – 5,0
ELEKTROLIT
Natrium 129 mmol/L 136 – 145 L
Kalium 4,0 mmol/L 3,5 – 5,0
Chloride 99 mmol/L 95 - 105

F. PROGRAM TERAPI
Injeksi :
- Lanzoprazol 30mg/12jam
- Ondancetron 8mg/8jam
- Ketorolac 30mg/8jam
- Ranitidin 50 mg/12jam
- Dexamethasone 20gr

Per Oral dan Supositoria:


- Kodein 10 mg/8 jam
- MST 40 mg/12 jam
- Profenid Sup 1 sup/12jam
Infus :
- RL 20 tpm
- Nacl 0,9 % 20 tpm
II. DAFTAR MASALAH
NO Tanggal / jam Data fokus Etiologi Masalah
Keperawatan
1 28 September DS : Kecemasan Pola nafas tidak
2021/ Pukul - Pasien efektif
06.00 WIB mengatakan
sesak nafas
DO :
- KU : sedang
- Kesadaran : CM
- Post op pasang
WSD H-4
- Terpasang infus
NaCl 0.9% 20
tpm,
- Terpasang O2
dengan tekanan 3
lpm.
- Posisi tidur semi
fowler atau
setengah duduk
- Riwayat
kemotherapy
paxus carbo 2kali
(11/7/2021)
- Post pungsi
pleura 1000 cc
- Post pungsi
pleural kiri 1100
serohemoragik
- Lab :
HB : 11,7
Leukosit : 11,3
Trombosit : 485

2 28 September DS: Agen pencedera Nyeri akut


2021/Pukul - Pasien fisik
06.00 WIB mengatakan
nyeri
- P : Nyeri
dirasakan
ketika bergerak
- Q : Nyeri
tekanan
- R : Nyeri
dibagian
tusukan WSD
- S : Skala 2
- T : Nyeri
hilang timbul
DO:
- KU : Sedang
- Kesadaran :
CM
- TD : 114/100
mmHg
- Nadi :
79x/menit
- Suhu : 36,7OC
- RR : 20x/menit
- Pasien tampak
meringis dan
gelisah

3 28 September DS: Nyeri Gangguan Mobilitas


2021/Pukul - Mengeluh sulit fisik
06.00 menggerakkan
ekstremitas
bawah
DO:
- KU : Tampak
lemah
- Kesadaran :
CM
- TD : 160/90
mmHg
- N : 66x/menit
- RR : 22x/menit
- S : 360C
- rentang gerak
(ROM)
menurun
- kekuatan otot
3/5

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Pola nafas tidak efektif b/d kecemasan
b. Nyeri akut b/d Agen pencedera fisik
c. Gangguan mobilitas fisik b/d Nyeri

IV. RENCANA KEPERAWATAN


Diagnosa
Tgl / jam Tujuan Intervensi TTD
Keperawatan
28/09/2021 Pola nafas Setelah dilakukan Manajemen Jalan
Pukul 06.00 tidak efektif tindakan Napas (I. 01011)
b/d gangguan keperawatan a. Monitor pola
hipoventilasi selama 3 x 24 jam napas ( frekuensi,
masalah kedalaman, usaha
keperawatan pola napas)
napas tidak efektif b. Monitor bunyi
dapat teratasi napas tambahan
dengan kriteria : ( mis. Gurgling,
1. Frekuensi nafas mengi, wheezing,
dalam rentang ronkhi kering)
normal (16 – c. Posisikan semi
22x menit) fowler atau fowler
2. Tidak ada d. Berikan minum
penggunaan hangat
oto bantu nafas e. Lakukan
3. Tidak ada fisioterapi dada,
pernapasan jika perlu
pursed-lip f. Berikan oksigen,
4. Tidak ada jika perlu
pernapasan g. Ajarkan teknik
cuping hidung batuk efektif
n

28/09/2021 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan a. Identifikasi


Pukul 06.00 Agen tindakan lokasi,
pencedera fisik keperawatan karakteristik,
selama 3 x 24 jam durasi,
masalah frekuensi,
keperawatan nyeri kualitas,
akut dapat teratasi intensitas nyeri
dengan kriteria : b. Identifikasi
a. Melaporkan skala nyeri
nyeri c. Identifikasi
terkontrol respon nyeri
meningkat
b. Kemampuan non verbal
mengenali d. Identifikasi
penyebab pengetahuan
nyeri dan keyakinan
meningkat temtang nyeri
c. Dukungan e. Berikan teknik
orang terdekat non
meningkat farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
f. Fasilitasi
istirahat dan
tidur
g. Jelaskan strategi
meredakan
nyeri anjurkan
teknik non
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
h. Anjurkan teknik
non
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri
i. Kolaborasi
analgetik jika
perlu.
28/09/2021 Gangguan Setelah dilakukan a. Identifikasi
Pukul 10.00 mobilitas fisik tindakan kesiapan dan
b/d Nyeri keperawatan selam kemampuan
3 x 24 jam masalah menerima
keperawatan informasi
Gangguan b. Monitor kemajuan
mobilitas fisik pasien/keluarga
dapat teratasi pasien dalam
dengan kriteria: melakukan
- Pergerakan otot mobilisasi
meningkat c. Beri kesempatan
- Rentang gerak pasien,eluarga
meningkat bertanya
- Nyeri menurun d. Ajarkan cara

- Kecemasan mengidentifikasi

menurun kemampuan
mobilisasi
e. Demonstrasikan
cara mobilisasi di
tempat tidur
f. Demonstrasikan
cara melatih
rentang gerak
g. Anjurkan
pasien/keluarga
mendemonstrasika
n mobilisasi
misring
kanan.miring
kiri/latihan rentang
gerak sesuai yang
telah
didemonstrasikan.

V. TINDAKAN KEPERAWATAN/ IMPLEMENTASI


Tgl/ jam Dx Tindakan Keperawatan Respon TTD
29/09/2021 dx.1 Memasang/ Memberikan oksigen DS:
Pukul sesuai dengan kebutuhan pasien - Pasien mengatkan sesak
09.00 nafasnya berkurang
setelah di berikn oksigen
terkadang batuk
- DO:
- KU : Sedang
- Kesadaran:
Composmentis
- Post op pasang WSD
- Terpasang Infus NaCl
0,9% 20 tpm
- Terpasang oksigen
dengan tekanan 3 lpm

dx. 2 - Mengkaji skala nyeri


DS :
- Menganjurkan teknik non - Pasien mengatakan
farmakologis untuk nyeri bagian bekas
mengurangi nyeri yaitu tusukan WSD dan
dengan cara relaksasi nafas nyeri ulu hati dengan
dalam kategori skala :
Skala nyeri : 2
DO :
- Pasien tampak
meringis menahan
nyerinya
- Pasien ketika bergerak
pelan-pelan menahan
nyerinya di bagian ulu
hati dan bekas tusukan
WSD
- Pasien tampak
mengikuti arahan
untuk melakukan
teknik relaksasi nafas
dalam untuk
mengurangi nyeri
DS :
dx. 3 - Pasien mengatakan
- Mengidentifikasi adanya nyeri masih ada nyeri ketika
atau keluhan fisik lainnya bergerak
- Memfasilitasi melakukan - Pasien hanya bisa
mobilisasi fisik bergerak secara
perlahan-lahan
DO :
- Gerakan pasien
terbatas
29/09/2021 dx.1, Memonitor TTV DS : -
Pukul dx.2 DO:
12.00 , dx. TD : 120/91
3 HR : 80
RR : 22x menit
S : 36,5

dx. 1 - Memosisikan pasien untuk DS :


semi fowler Pasien mengatakan lebih
- Memonitor frekuensi napas nyaman dengan posisi
semi fowler
DO :
- Pasien terlihat lebih
rileks ketika semi
fowler
- Frekuensi napas pasien
yaitu 22x/menit
DS :
dx. 2 - Mengidentifikasi lokasi, - Pasien mengatakan
karakteristik, durasi, frekuensi, nyeri
kualitas, intensitas nyeri P : Nyeri dirasakan
- Mengidentifikasi respon nyeri ketika bergerak
non verbal Q : Nyeri tekanan
R : Nyeri dibagian
tusukan WSD
S : Skala 2
T : Nyeri hilang timbul
- Saat nyeri datang
pasien mengatakan
berfokus pada nyeri
yang dirasakannya
DO :
- Pasien meringis
menahan nyeei dan
terfokus pada nyeri
yang dirasakannya
- Pasien saat bergerak
masih pelan-pelan
menahan nyeriny
- Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi DS :
dx. 3 - Memonitor kondisi umum - Pasien mengatakan
selama melakukan ambulasi aktivitasnya masih
dibantu oleh keluarga
- Pasien mengatakan
mau melakukan
ambulasi secara
bertahap
DO :
- Kondisi umum pasien
ketika melakukan
ambulasi yaitu sedang
30/09/2021 dx.1 - Memonitor pola napas DS :
Pukul - Mengganti air oksigen yang - Pasien mengatakan
14.00 sudah habis sudah berkurang
- Menganjurkan untuk posisi sesaknya
semi fowler atau fowler DO:
- Pola napas pasien
terlihat lebih rileks
- Pasien merasakan
nyaman ketika posisi
semi fowler
dx. 2 - Memberikan injeksi ketorolac DS :-
IV dengan dosis 30 mg DO :
Obat sudah masuk
dx. 3 - Mengidentifikasi adanya nyeri DS :
atau keluhan fisik lainnya - Pasien mengatakan
- Menganjurkan melakukan ketika bergerak
ambulasi sederhana yang nyerinya bertambah
dilakukan DO :
- Pasien hanya bisa
melakukan pergerakan
secara pelan-pelan
- Klien dapat duduk di
atas tempat tidur tetapi
dengan bantuan

30 dx.1 Memposisikan pasien untuk semi DS :


September fowler/ fowler - Pasien mengatakan
2021 Pukul selalu melakukan posisi
18.00 tersebut karena
nafasnya lebih nyaman
DO:
- Pasien tampak lebih
rileks

dx. 2 - Memberikan injeksi ranitidine DS :-


melalui IV dengan dosis 50 gr DO :
Obat sudah masuk
dx. 3 - Melibatkan keluarga untuk DS :
meningkatkan ambulasi - Pasien mengatakan
ketika bergerak masih
dibantu oleh pihak
keluarga
DO :-
1 Oktober dx. 1 - Memonitor frekuensi DS:
2021 Pukul napas - Pasien mengatakan
14.00 sesaknya sudah
berkurang
DO :
- Frekuensi pasien yaitu
22x/menit

dx.2 DS : -
- Memberikan obat injeksi
DO :
ketorolac melalui IV dengan
Obat sudah masuk
dosis 30 mg

dx. 3 DS :
- Mengidentifikasi adanya nyeri
- Pasien mengatakan
atau keluhan fisik lainnya
masih dibantu
- Memonitor kondisi umum
aktivitasnya dengan
selama melakukan ambulasi
keluarga
- Melibatkan keluarga untuk
O:
membantu pasien dalam
- Gerakan pasien masih
meningatkan ambulasi
terbatas
- Kondisi umum pasien
sedang
1 Oktober dx. 1 - Memonitor pola napas DS :
2021 Pukul - Memonitor frekuensi pasien Pasien mengatakan masih
18.00 - Memosisikan pasien semi sesak nafas
fowler/fowler DO :
- Pasien sudah terlihat
terbiasa dengan posisi
semi fowler/fowler
untuk mengurangi
sesaknya
- Frekuensinya
dx. 2 - Memberikan injeksi ketorolac 22x/menit
IV 30 mg DS : -
- Memberikan injeksi ranitidine DO : Obat sudah masuk
50 mg
dx. 3 - Menganjurkan untuk
melakukan mobilisasi DS :
sederhana - Pasien mengatakan
- Memonitor KU ketika sedang mobilisasi secara
ambulasi bertahap
DO :
- Kondisi umum pasien
sedang

VI. CATATAN PERKEMBANGAN/EVALUASI


MASALAH
Tgl/Jam CATATAN PERKEMBANGAN TTD
KEPERAWATAN
2 Oktober Dx.1 S:
2021/ Pukul - Pasien mengatakan terkadang sesak
14.00 masih terasa
O:
- KU : sedang
- Kesadaran : CM
- TD : 129/80 mmHg
- N : 90x/menit
- RR : 22x/menit
- S : 36,40C
- spO2 : 99%
- Terpasang infus NaCl 20 tpm
- Terpasang Oksigen Nasal Canul
3lpm
- Posisi tidur setengah duduk
- Post Op WSD H-7
- Cor tak membesar, pneumothoraks
kiri disertai kolaps paru kiri, efusi
pleura kanan

A : Masalah pola nafas tidak efektif teratasi


sebagian

P : Lanjutkan intervensi
- Memonitor pola napas
- Memonitor frekuensi pernapasan
2 Oktober Dx.2 S:
2021 Pukul - Pasien mengatakan masih nyeri
14.00 P : Nyeri dirasakan saat alih posisi
Q : Nyerinya seperti tekanan
R : Nyeri di bagian dada bekas
tusukan WSD
S : Skala Nyeri 2
T : Nyerinya hilang timbul
O:
- KU : sedang
- Kesadaran : composmentis
- TD : 129/70 mmHg
- N : 90x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 36,40C
- spO2 : 99%
- Terpasang inf NaCl 0,9 % 20 tpm
- Pasien terlihat lebih rileks, meski
terkadang tampak kesakitan
menahan nyeri
- Terpasang O2 nasal canul dengan
tekanan 3 lpm

A : Masalah nyeri akut belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi
- Identifikasi pengetahuan dan
keyakinan temtang nyeri
- Control lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri
- Ajarkan tentang teknik non
farmakologis ( distraksi, relakssasi,
modifikasi)
2 Oktober Dx.3 S:
2021 Pukul Pasien mengatatkan belum bisa bergerak
14.00 seperti biasanya karena masih merasakan
nyeri ketika bergerak

O:
- Pergerakan ekstremitas pasien belum
meningkat karena masih ada nyeri
yaitu kaki bekas infus terasa nyeri
- Pasien hanya bisa duduk
semifowler/fowler dengan bantuan
keluarga

P:
Masalah gangguan mob

Anda mungkin juga menyukai