Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rizkina Melinda Nurpajri

Nim : EAK10190104

Jenis Fungi Habitat fungi Metode analisis Penyakit yang ditimbulkan


mikotoksin penghasil (bahan pangan mikotoksin
No
mikotoksin atau lingkungan
tempat hidup)

1 Aflatoksin Aspergillus Hidup di dalam Kromatografi Dapat mengakibatkan


B dan A flavus tanah dan mampu Lapis Tipis aflatoksikosis dan/atau
menginfeksi Densitometri (KLT kanker hati pada hewan
komoditas penting Densitometri) ternak dan manusia, yang
seperti kacang terjadi baik melalui
tanah (gejala konsumsi produk
yellow mold), terkontaminasi maupun
jagung (gejala ear melalui pertumbuhan
rot) dan biji kapas invasif (menyebabkan
sebelum dan aspergillosis) yang
setelah panen.. membawa akibat fatal bagi
pasien yang sensitif.

2 Aflatoksin Parasiticus Jagung, kacang- EnzymeLinked Dapat menyebabkan


B dan G kacangan, beras, Immunosorbent perdarahan, kerusakan hati
dan produk susu. Assay (ELISA). secara akut, edema,
perubahan pada
pencernaan, dan
kemungkinan kematian.
Tertelannya aflatoksin
dalam jumlah besar
umumnya terjadi di
peternakan.

3 Okratoksin Aspergillus terdapat pada Analisis kadar air penyebab keracunan ginjal
ochraceus tanaman yang mati basis basah pada manusia maupun
atau busuk, juga dilakukan dengan hewan, dan juga diduga
pada biji-bijian, metode SNI bersifat karsinogenik.
kacang-kacangan 2907:2008 dan
dan buah-buahan. SNI 2983:2014
menggunakan
oven (Memmert,
Memmert GmbH
+ Co. KG, Jerman)
dan cawan
aluminium.

4 Trikotesena Fusarium spp ditemukan pada Kromatografi Gas Menyebabkan iritasi kulit
produk cereal di dengan Electron dan juga diketahui bersifat
Turkey Captured teratogenik
Detector
5 Zearalenon Fusarium ditemukan pada LFIA (Lateral Flow Penyakit yang
graminearum jagung, gandum, Immunochromatic menghancurkan gandum
kacang kedelai, Assay) dan gandum
beras dan serelia
lainnya

Referensi
Aini, N. (2012). Aflatoksin: Cemaran dan Metode Analisisnya dalam Makanan . Pusat Biomedis dan
Teknologi Dasar Kesehatan , Jurnal Kefarmasian Indonesia Vol 2.2.2012 : 54 - 61.

Miskiyah, C. W. (2010). KONTAMINASI MIKOTOKSIN PADA BUAH SEGAR. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen Pertanian, 80 - 87.

NOVERIZA, R. (2008). Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Kontaminasi Cendawan dan
Mikotoksin pada, Vol. 7 Hlm 35 - 46.

Rika Puspita Sari MZ1, H. D.-H. (2018). Prevalensi Kapang Okratoksigenik dan Kandungan Okratoksin
A. Occurrence of Ochratoxigenic Molds and Ochratoxin-A in Semende Selang Coffee, 110-
117.

Isu Global Keamanan Pangan Kacang Tanah I: Kontaminasi Aflatoksin dan Cara Pencegahan
Saat Prapanen Berdasar Bioekologi Aspergillus flavus”. Buletin Palawija No. 25 Tahun
2013. Ditulis oleh Eriyanto Yusnawan, PhD. Disarikan dan diedit oleh Eriyanto Yusnawan,
PhD.

WIDIASTUTI, R. and INDRANINGSIH. 2009. Detection of deoxynivalenol and T-2 toxin in feeds by gas
chromatography with Electron Captured Detector. JITV 14(3): 230-236.

Anda mungkin juga menyukai