Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGANTAR AKUNTANSI II
“PERSEROAN PENDIRIAN, TRANSAKSI SAHAM DAN DEVIDEN”

DOSEN PENGAMPU
Imam Subekti, S.E, M.Kes., AAAK

DISUSUN OLEH
Dita Rani Setya Ningrum (200301004)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS SOSIAL DAN BISNIS
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan nikmat yang
telah dilimpahkan kepada saya sebagai penulis makalah ini, sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah saya yang membahas mengenai Perseroan Pendirian, Transaksi
Saham Dan Deviden. Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa
pihak yang telah memberikan dukungan kepada saya sebagai penulis berupa motivasi, baik
materi maupun moril. Oleh karena itu, saya sebagai penulis bermaksud mengucapkan banyak
terima kasih kepada seluruh pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu, semua yang
telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Gedong Tataan, Juni 2021

DITA RANI SETYA NINGRUM


NPM: 200301004

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan dibawah ini sebagai penyusun :

Nama : Dita Rani Setya Ningrum


Npm : 200301004
Prodi : S1 Akuntansi
Semester : 2 (dua)

Penyusun Mengetahui Dosen Pengampu

Dita Rani Setya Ningrum Imam Subekti, S.E., M.Kes., AAAK

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
DAFTAR ISI iv
BAB I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
BAB II Pembahasan 2
2.1 Pengertian Perseroan 2
2.2 Mendirikan Perseroan 2
2.3 Transaksi Saham 3
2.4 Dividen 7
BAB III Penutup 10
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA v

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perseroan adalah badan hukum yang dapat memiliki harta kekayaan,menandatangani
perjanjian,mengadakan utang-piutang dan hak serta kewajiban seperti orang-orang
pribadi.Perseroan terbagi menjadi perseroan terbuka dan perseroan tertutup.perseroan
terbuka adalah jika saham-sahamnya dapat dibeli oleh masyarakat bebas sementara
dikatakan sebagai perseroan tertutup jika saham-sahamnya hanya dimiliki oleh kalangan
orang tertentu saja.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian perseroan?
2. Bagaimana cara mendirikan perseroan?
3. Apa saja pembagian transaksi saham?

1.3 Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini ditujukan untuk Mahasiswa dan Mahasiswi khususnya fakultas
ekonomi agar dapat mengetahui cara pendirian perseroan dengan baik dan sesuai dengan
prosedur yang ada.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perseroan


Perseroan adalah badan hukum yang dapat memiliki harta kekayaan,menandatangani
perjanjian, mengadakan utang-piutang dan hak serta kewajiban seperti orang-orang pribadi.
Perseroan terbagi menjadi perseroan terbuka dan perseroan tertutup.perseroan terbuka adalah
jika saham-sahamnya dapat dibeli oleh masyarakat bebas sementara dikatakan sebagai
perseroan tertutup jika saham-sahamnya hanya dimiliki oleh kalangan orang tertentu saja.
Karakteristik perseroan:
- Badan hukum tersendiri atau terpisah, maksudnya perseroan sebagai badan hukum
yang berdiri sendiri terpisah dari pemiliknya yang kita sebut “pemegang saham”.
- Perseroan memiliki hak sebagaimana dengan hak yang dimiliki oleh”manusia” yaitu
dapat melakukan pembelian, pemilikan dan penjualan harta kekayaan atas namanya
sendiri bukan atas nama perusahaan.meskipun dalam akuntansi dianggap harta
tersebut milik perusahaan,namun secara hukum harta tersebut milik pribadi.

2.2 Mendirikan Perseroan


Di Indonesia Langkah pertama dalam membentuk perseroan adalah,pendiri harus
memeriksa apakah nama perseroan yang akan diajukan belum digunakan oleh perusahaan
lain.hal ini dapat diperiksa melalui kantor mentri perdagangan.setelah itu seluruh pendiri
harus menandatangani akta perusahaan didepan notaris. Notaris kemudian memasukkan
aplikasi pendirian ke kantor menteri Hukum dan Ham, Akta pendirian harus mencakup
anggaran dasar perusahaan dan informasi lain berkaitan dengan pendirian perusahaan.
Biaya-biaya yang mungkin timbul dalam mengelola perseroan meliputi imbalan jasa untuk
konsultasi hukum,pajak,imbalan jasa untuk badan pemerintah,imbalan jasa untuk mengurus
perizinan dan biaya promosi.

2
2.3 Transaksi Saham

a. Ekuitas Pemegang Saham


Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan umumnya terdiri dari sejumlah besar
unit atau lembar saham. Setiap saham memiliki hak dan keistimewaaan tertentu yang
hanya dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan. Seseorang
harus meneliti anggaran dasar perusahaan, sertifikat saham, dan ketentuan hukum
Negara bagian untuk meyakinkan pembatasan atas atau variasi dari hak dan
keitimewaan standar. Jika tidak ada ketentuan yang membatasi, maka setiap saham
memiliki hk-hak berikut :
1. Untuk membagi laba dan rugi secara proporsional
2. Untuk ikut serta dalam manajemen (hak untuk memilih direktur) secara
proporsional
3. Untuk membagi aktiva perusahaan apabila terjadi likuidasi secara roporsional
4. Untuk ikut serta secara proporsional dalam setiap penerbitan saham baru dari
kelompok yang sama disebut hak istimewa.
Ekuitas pemilik biasanya dalam perseroan disebut ekuitas pemegang saham dalam
neraca perseroan bagian ekuitas pemegang saham.sumber pertama adalah modal yang
ditanamkan keperseroan oleh para pemegang saham dan lainnya.yang lazim disebut
modal yang disetor.sumber kedua adalah laba bersih ditahan dalam bisnis.
Contoh bagian ekuitas pemegang saham dalam neraca perseroan adalah seperti
berikut:
Ekuitas pemegang saham Modal disetor : Saham biasa Laba di tahan

Rp.330.000.000 Rp.80.000.000

Total ekuitas pemegang saham

Rp.410.000.000

3
b. Kelas Saham
Bila hanya ada satu jenis saham yang diterbitkan, saham ini disebut saham biasa.
Dalam hal ini, setiap saham biasa memiliki hak yang setara. Untuk menarik pasar
investasi yang lebih luas, perseroan dapat menerbitkan satu jenis saham atau lebih
dengan berbagai keistimewaan. Contohnya adalah keistimewaan untuk memperoleh
deviden lebih dahulu. Saham semacam ini biasanya disebut saham preferen. Hak
untuk memperoleh deviden untuk saham preferen biasanya dinyatakan dalam istilah
moneter atau sebagi persentase atas nilai nominal. Sebagai tambahan untuk
keistimewaan dalam pembagian deviden, saham preferen dapat diberikan
keistimewaan untuk memperoleh aset jika perseroan mengakhiri usahanya dan
dilikuidasi. Akan tetapi, klaim kreditor harus dipenuhi terlebih dahulu. Pemegang
saham preferen berada diurutan berikutnya untuk menerima sisa aset, diikuti oleh
pemegang saham biasa.

Perbandingan pembagian pendapat setiap tahun untuk saham biasa dan saham prefen.
2008 2009 2010

Rp.10.000.000
Rp.3000.000
Rp.22.000.000
Rp.4000.000
Rp.3000.000
Rp.4000.000
Rp.6000.000
Rp.16.000.000

Saham prefen
Rp.4000
Rp.3000
Rp.4000

Saham biasa
Rp.1500

4
None
Rp.4500

Jumlah saham yang dibagikan Dividen untuk saham prefen (1000 lembar) Dividen
untuk saham biasa (4000 lembar) Dividen per lembar saham: 0

c. Penerbiatan Saham
Saham sering kali diterbitkan oleh perseroan pada harga lain nilai nominalnya karena
nilai nominal saham secara sederhana merupakan modal hukumnya. Harga jual saham
yang ditetapkan oleh perseroan tergantung pada berbagai faktor, seperti:
1. Kondisi keuangan, catatan pendapatan, dan catatan deviden perseroan
2. Harapan investor terhadap kemampuan perseroan mengahasilkan pendapatan
potensial
3. Kondisi dan prospek bisnis dan ekonomi secara umum Jika saham diterbitka pada
harga nilai nominalnya, berarti saham telah dijual pada harga premium atau agio.
Sebaiknya, jika saham diterbitkan dibawah harga nilai nominalnya maka saham dijual
secara diskon atau disagio.
Perseroan yang menerbitkan saham harus menyimpan catatan mengenai pemegang
saham untuk menerbitkan cek pembayaran deviden serta membagikan laporan
keuangan dan laporan lainnya. Perseroan terbuka besar biasanya menggunakan
lembaga keuangan, seperti Bank, untuk keperluan ini.

d. Saham Harga Premium


Saat Saham diterbitkan pada harga premium, akun kas atau aset lainnya didebit
sebesar jumlah yang diterima. saham biasa atau saham preferen kemudian dikredit
sebesar nilai nominalnya. Kelebihan jumlah yang dibayarkan diatas nilai nominal
merupakan bagian dari total investasi pemegang saham dalam perseroan. Dengan
demikian kelebihan diatas nilai nominal harus digolongkan sebagai bagian dari modal
disetor. Akun bernama agio saham biasanya dikreditkan sebesar jumlah selisih
tersebut. Saat saham diterbitkan dengan mempertukarkan asset selain kas, seperti
tanah, gedung, dan perlengkapan, maka asset yang diperoleh haris dicatat pada nilai
pasar wajarnya. Jika nilai tersebut tidak dapat ditentukan secara objektif, maka nilai

5
pasar wajar saham yang diterbitkan dapat digunakan. Diasumsikan PT.Chaya
gemilang menerbitkan 2000 lembar saham prefen dengan nilai nominal Rp.50.000
untk mendapatkan modal tunai sebesar Rp.55.000.ayat jurnal untuk mencatat
transaksi ini adalah sebagai berikut. Kas 110.000.000 Saham prefen 100.000.000
Agio saham 10.000.000 prefen Menerbitkan saham preferen dengan nilai nominal
Rp.50.000 untuk mendapatkan modal tunai Rp.55.000 Jika saham diterbitkan dengan
mempertukarkan asset ka seperti tanahgedung,sebagai contoh diasumsikan perseroan
memperoleh tanah yang tidak dapat ditentukan memperoleh tanah yang tidsak dapat
ditentukan nilai pasar wajarnya,dengan mempertukarkan 10.000 lembar saham biasa
dengan nilai nominal Rp.10.000.
Diasumsikan saham memiliki nilai pasar saat ini Rp.12.000 per lembar.Transaksi ini
dicatat sebagai berikut : Tanah Saham biasa Agio saham biasa Menerbitkan saham
biasa dengan nilai nominal Rp.10.000 yang dinilai sebesar Rp.12.000 per lembar
untuk mendapatkan tanah.

e. Saham Tanpa Nilai Nominal


Merupakan saham yang dikeluarkan perusahaan yang tidak mempunyai nilai tercetak
dalam sertifikat saham. Alasan pengeluaran saham tanpa nilai nominal adalah : 1.
Untuk menghindari kemungkinan timbulnya utang bersyarat jika saham dikeluarkan
dengan harga dibawah nilai nominal. 2. Untuk menghindari kerancuan hubungan
antara nilai nominal dengan nilai pasar saham Akuntansi pengeluaran saham tanpa
nilai nominal seperti halnya saham dengan nilai nominal.
Sebagai contoh diasumsikan sebuah perseroan menerbitkan 10.000 lembar saham
biasa tanpa nilai nominal seharga $40 per saham dan pada tanggal berikutnya
menerbitkan 1.000 lembar saham tambahan seharga $36.Ayat jurnal untuk mencatat
saham tanpa nilai nominal adalah sebagai berikut : Kas Saham biasa Menerbitkan
10.000 lembar saham biasa tanpa nilai nominal seharga $40 Kas Saham biasa
Menerbitkan 1.000 lembar saham biasa tanpa nilai nominal seharga $36.

f. Transaksi Saham Treausury


Transaksi saham treasury adalah saham perusahaan yang dibeli kembali dari
peredaran untuk sementara waktu. Alasan pembelian kembali saham yang beredar

6
adalah: Untuk menaikan harga pasar saham. Akan dijual kembali pada karyawan
perusahaan. Akan dibagikan sebagai dividen. Untuk menukar surat-surat berharga
perusahaan lain.
1. Pembelian Saham Treasury Ada dua metode yang umum digunakan adalah
- Metode biaya, metode ini menghasilkan pendebetan akun saham treasuri untuk
biaya reakusisi, serta dalam pelaporan akun ini sebagai suatu pengurangan dari
total modal disetor dan laba ditahan di neraca.
- Metode nilai pari atau nilai ditetapkan, metode ini mencatat semua transaksi
saham treasuri pada nilai parinya dan melaporkan saham treasuri hanya sebagai
pengurang atas modal saham.
2. Penjualan Saham Treasury Ada dua metode yang digunakan, yaitu:
- Penjualan saham treasury di atas harga pokoknya. Apabila harga jual saham
treasuri lebih besar dari harga pokonya, maka perbedaan ini dikredit ke modal
disetor dari saham treasury.
- Penjualan saham treasuri di bawah harga pokok. apabila saham treasuri dijual
dibawah harga pokok, maka kelebihan harga pokok atas harga jual didebet ke
modal disetr dari saham treasury.
3. Penarikan Saham Treasury Dewan direksi dapat menyetujui penarikan saham
terasuri. Penarikan saham treasuri mempunyai status sebagai saham yang
diotorisasi dan saham yang belum diterbitkan. Pengaruh akuntansinya adalah
sama dengan penjualan saham treasuri kecuali bahwa debet dilakukan ke akun
modal disetor yang dapat diaplikasikan ke penarikan saham, bukan ke kas.

2.4 Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan atau laba yang dibagikan kepada para
pemegang saham. Pembagian dividen merupakan hasil keputusan dewan direksi. Namun
harus dipertimbangkan jumlah ketersediaan dana yang ada, apakah dana yang tersedia dapat
dipergunakan untuk dividen. Di dalam pengambilan keputusan mengenai ketersediaan dana
peran penasihat hukum sangatlah penting. Perusahaan besar yang telah berhasil
membayarkan sebagian besar pendapatannya dalam bentuk dividen. Sebaliknya, perusahaan
yang baru bertumbuh dapat membayarkan sebagian kecil dari pendapatannya dalam bentuk
dividen sebagian besar dari keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membiayai
ekspansi. Jika sebuah perusahaan telah mengumumkan pembayaran dalam jumlah tertentu

7
dalam bentuk dividen, maka perusahaan tersebut tidak boleh mengurangi jumlah dividen
yang telah ditentukan.
1. Jenis Deviden
- Dividen Tunai merupakan dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham
dalam bentuk uang tunai dan diakui sebagai pendapatan dividen. Ayat jurnal untuk
pencatatannya sebagai berikut: Pengumuman Dividen: Dividen (laba ditahan)
…………….........xxx Utang dividen ……………………….xxx Pembayaran
Dividen: Utang dividen …………………xxx Kas ………………………xxx
- Dividen Properti merupakan dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham
dalam bentuk barang atau aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Misalnya, perusahaan
membagikan dividen dalam bentuk surat berharga atau investasi yang dimiliki oleh
perusahaan kepada perusahaan lain. Ayat jurnal untuk pencatatannya sebagai berikut:
Pengumuman Dividen: Dividen (laba ditahan) ……………………xxx Utang dividen
properti …………………xxx Laba pembagian dividen property ………xxx
Pembayaran Dividen: Utang dividen propeti ……………………xxx Investasi pada
saham perusahaan ……….xxx
- Dividen Saham merupakan dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham,
dalam bentuk saham, atau bukan dalam bentuk uang tunai, dan aktiva lainnya kepada
para pemegang saham. Oleh karena itu, perusahaan bersangkutan menerbitkan saham
baru untuk dibagikan kepada pemegang saham. Dan ada beberapa dividen saham
diantaranya: Dividen Saham Kecil dan Dividen Saham Besar Waran Saham Pecahan
Dividen Saham Versus Pemecahan Saham Menggunakan dividen saham sebagai
pertanda.
- Dividen Likuidasi merupakan dividen yang dibagikan atau pengembalian sejumlah
modal oleh pemegang saham. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut: Pada saat
pengumuman dividen: Dividen atau Laba ditahan..………………….. xxx Agio
saham……………………………………xxx Utang dividen...................................xxx
Pada saat pembayaran dividen: Utang divide .....................................................xxx
Kas ................................................................xxx
2. Kondisi Keuangan dan Pembagian Dividen Eksistensi
Kewajiban lancar sangat kuat menyatakan bahwa sebagian dari kas diperlukan untuk
membayar kewajiban lancar ketika jatuh tempo. Selain itu kebutuhan akan uang tunai
sehari-hari untuk penggajian dan pengeluaran lainnya yang tidak dimasukkan dalam
kewajiban lancar juga memerlukan kas. Jadi, sebelum dividen diumumkan,
8
manajemen harus mempertimbangkan ketersediaan dana untuk membayar dividen.
Suatu dividen sebaiknya tidak dibayarkan kecuali baik posisi keuangan sekarang
ataupun yang akan datang tampak menjamin pembagian dividen.
3. Kebijakan Dividen
Sangat sedikit perusahaan yang membayar dividen dalam jumlah yang sama dengan
laba ditahan yang tersedia secara legal. Alasan utamanya adalah Sebagai berikut :
- Persetujuan (kontrak obligasi) dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atau
sebagian laba, dalam bentuk aktiva, guna membentuk proteksi tambahan terhadap
kemungkinan kerugian
- Beberapa hukum perseroan Negara bagian mensyaratkan bahwa laba yang ekuivalen
dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan sebagai dividen.
- Kerugian untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai dividen guna
membiayai pertumbuhan atau ekspansi
- Keinginan untuk memperlancar pembayaran dividen dari tahun ke tahun dengan
mengakumulasi laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan menggunakan
akumulasi itu sebagai dasar untuk membayar dividen tahun-tahun yang buruk .
- Keinginan untuk membentuk perlindungan atau penyangga terhadap kemungkinan
kerugian atau kesalahan dalam kalkulasi laba.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perseroan adalah badan hukum yang dapat memiliki harta kekayaan,menandatangani
perjanjian,mengadakan utang-piutang dan hak serta kewajiban seperti orang-orang
pribadi.Perseroan terbagi menjadi perseroan terbuka dan perseroan tertutup.perseroan
terbuka adalah jika saham-sahamnya dapat dibeli oleh masyarakat bebas sementara
dikatakan sebagai perseroan tertutup jika saham-sahamnya hanya dimiliki oleh
kalangan orang tertentu saja. Ekuitas pemegang saham dalam satu perusahaan
umumnya terdiri dari sejumlah besar unit atau lembar saham. Setiap saham memiliki
hak dan keistimewaaan tertentu yang hanya dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada
saat saham diterbitkan. Seseorang harus meneliti anggaran dasar perusahaan, sertifikat
saham, dan ketentuan hukum Negara bagian untuk meyakinkan pembatasan atas atau
variasi dari hak dan keitimewaan standar. Dividen merupakan pembagian keuntungan
atau laba yang dibagikan kepada para pemegang saham. Pembagian dividen
merupakan hasil keputusan dewan direksi. Namun harus dipertimbangkan jumlah
ketersediaan dana yang ada, apakah dana yang tersedia dapat dipergunakan untuk
dividen. Di dalam pengambilan keputusan mengenai ketersediaan dana peran
penasihat hukum sangatlah penting.

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan agar Mahasiswa dan Mahasiswi di Perguruan
Tinggi umum khususnya fakultas ekonomi dapat mengetahui sejarah tentang
pendirian sebuah perseroan dengan baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://umimiumay.blogspot.com>2014/06
http://celphee-surf.blogspot.com>2012/06
http://liyankublogger.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai