BIODIESEL
JENIS BAHAN BAKAR MINYAK NABATI
BIODIESEL :
Pengertian : bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak nabati, baik
minyak baru maupun bekas penggorengan.
Reaksi Kimia Pembuatan Biodiesel adalah :
- Transesterifikasi
- Esterifikasi
- Esterifikasi – Transesterifikasi
Biodiesel adalah alternatif bahan bakar pengganti bahan bakar minyak (BBM)
Biodiesel dapat diaplikasikan baik dalam bentuk 100% (B100) atau campuran dengan
minyak solar pada tingkat konsentrasi tertentu (BXX)
Contoh : B20
Berarti kandungan biodiesel dalam campuran bahan bakar biosolar adalah 20%
MANDATORY PRESIDEN UNTUK B20
KEUNGGULAN BIODIESEL
Bahan bakar ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang jauh lebih baik
(free sulphur, smoke number rendah)
Cetane number lebih tinggi (> 57) sehingga efisiensi pembakaran lebih baik
dibandingkan minyak kasar
Memiliki sifat pelumasan terhadap piston mesin dan dapat terurai (biodegradable)
Merupakan renewable energy karena terbuat dari bahan alam yang dapat diperbarui
Biodiesel yang dicampurkan dengan minyak solar adalah dalam bentuk “FAME” (Fatty
Acid Methil Ester)
BAHAN BAKU BIODIESEL
Pada dasarnya seluruh minyak nabati bisa diubah menjadi biodiesel. Ada juga bahan
dari lemak hewan dan ganggang
Minyak nabati : palm oil, soybean oil, rapseed oil dan sunflower oil.
Kelebihan penggunaan minyak nabati : mudah diperoleh, proses pembuatan biodiesel
dari minyak nabati mudah dan cepat,serta tingkat konversi minyak nabati menjadi
biodiesel cukup tiggi (95%).
A. REAKSI TRANSESTERIFIKASI
Pembuatan biodiesel paling sederhana yaitu melalui transesterifikasi minyak atau
lemak dengan alkohol.
Alkohol akan menggantikan gugus alkohol pada struktur ester minyak dengan dibantu
katalis.
Bahan baku merupakan minyak murni dengan kadar FFA rendah yaitu < 2%
Rendemen biodiesel 95%
Tahapan :
1. Pencampuran katalis alkalin (NaOH atau KOH) dengan alkohol (methanol atau
ethanol) konsentrasi katalis 0,5 – 1% b/b dan 10 – 20% b/b methanol terhadap
massa minyak
2. Pencampuran alkohol + katalis + minyak pada temperatur 55oC, pengadukan
konstan, selama 30 – 45 menit
3. Campuran didiamkan sampai ada pemisahan metil ester dan gliserol.
4. Pencucian dengan ai hangat untuk memisahkan pengotor, kemudian menguapkan
kandungan air
BAGAN REAKSI TRANSESTERIFIKASI
O
O
R1 C OCH3
R1 C OCH2 HOCH2
O
O
NaOCH3
HOCH R2 C OCH3
R2 C OCH + 3 CH3OH +
O katalis O
O O
|| ||
CH2 - O - C - R1 CH3 - O - C - R1
|
| O O CH2 - OH
| || || |
CH - O - C - R2 + 3 CH3OH => CH3 - O - C - R2 + CH - OH
| (KOH) |
| O O CH2 - OH
| || ||
CH2 - O - C - R3 CH3 - O - C - R3
Sebagai dasar adalah jenis ikatan – ikatan organik : Ester, Alkohol, Metil , dll
PROSES PEMBUATAN BIODIESEL
B. REAKSI ESTERIFIKASI
Proses esterifikasi bertujuan untuk mengubah asam-asam lemak bebas dari
trigliserida menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi
kimia yang disebut interesterifikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada
prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft
Acidolisis
Bahan baku berupa minyak mentah , yang memiliki kadar FFA > 5% seperti minyak
jelantah, CPO low grade, PFAD, dan minyak jarak
Dibantu dengan katalis asam (asam sulfat, asam chlorida)
Tahapan :
1. Pencampuran dengan katalis asam menghasilkan campuran metil ester kasar dan
methanol sisa
2. Dilanjutkan proses transesterifikasi
Mekanisme reaksi proses sintesis metil ester dan gliserol
H3CO O-
O O
O
O R1 O-
R3 O R3 O CH 3
R1 O
O R2 O R2
Ester metil
O O asam lemak
O
O- O
R3 O H OCH 3 OH -OCH
3
R3 O
O R2
O R2 ion
O Digliserida metoksida
O
Mekanisme reaksi proses sintesis metil ester dan gliserol (lanjutan…)
O
O O
OH
OH CH 3
R3 O
R3 O R2 O
O R2
O- Ester metil
-
asam lemak
O OCH3
O O
OH OH
R3 O H OCH 3 R3 O
O- OH
Monogliserida
Mekanisme reaksi proses sintesis metil ester dan gliserol (lanjutan…)
O
-
O OCH 3
OH
- OH
R3 O OCH 3
R3 O
OH
OH
-
O OCH 3 O
OH
OH
-
O CH 3
R3 O R2 O
OH
OH Ester metil
asam lemak
OH
OH
-
O H OCH 3 HO
OH OH
Gliserol
PROSES PRODUKSI BIODIESEL
MASS
BALANCE
Diagram alir proses produksi biodiesel dengan FFA tinggi
Pemanasan
Pencampuran
Esterifikasi
KOH Metanol
Separasi
Pencampuran
Metanol Transesterifikasi
Separasi
Recovery
Metanol
Purifikasi
Biodiesel
Titik Didih Metil Ester
Titik Didih (oC)
F Jenis Metil ester
R 2 Torr 4 Torr 10 Torr 20 Torr
A Metil kaproat 15 26 42 55
C
Metil kaprilat 45 58 76 89
T A
I Metil kaprat 77 89 108 123
O Metil laurat 100 118 134 149
N
A Metil miristat 126 141 160 175
B
L Metil palmitat 148 162 182 202
Metil sterat 168 181 204 223
D
E C Metil oleat 166 182 203 218
S Metil linoleat 163 - 202 220
T
Etil kaproat 27 - 54 68
I
L Etil kaprilat 57 - 54 68
A D
Etil kaprat 87 - 118 133
T
I Etil laurat 114 - 146 161
O Etil miristat 135 - 169 185
N
Etil palmitat 156 - 193 -
Etil stearat 181 - - -
Pencampuran metanol
(225%) dengan H2SO4
Settling untuk
memisahkan
campuran ester
asam lemak dan
trigliserida dengan
sisa metanol
Proses
Transesterifika
Panaskan hingga Pencampuran Esterifikasi si
55oC; (300 -500 dengan
T = 55 oC, t
rpm) metanol dan
=60’
katalis
v = 300-500
rpm;
Contoh produksi metil ester (biodiesel )skala laboratorium untuk FFA>2%
Campuran ester Pembuatan larutan
asam lemak + methoxide (metanol 10% (%
trigliserida b/b) + KOH 1% (%
b/b)
Settling untuk
memisahkan
biodiesel &
gliserol
A
Pemurnian
biodiesel
Panaskan hingga Campur dengan T = 55 oC, t
55oC; (300 -500 larutan =60’
rpm) methoxide v = 300-500
rpm;
Contoh produksi metil ester (biodiesel) skala laboratorium untuk (FFA>2%)
Sumber : www.pk-logistics.com/bd/htm/production.htm