Anda di halaman 1dari 26

BBN BERBASIS SAWIT

BIODIESEL
JENIS BAHAN BAKAR MINYAK NABATI

2 (dua) kelompok bahan bakar nabati (BBN, biofuels) : Oksigenat


dan drop in
• Oksigenat (beroksigen) : dicampurkan pada prosentase terbatas
(10 – 30% volume), membuat emisi kendaraa lebih bersih
• Drop- in : hidrokarbon , bisa dicampur sampai prosentae berapa
saja

Bahan Bakar Nabati (BBN)


BBM
Oksigenat Drop –in (biohidrokarbon)
Solar Biodiesel (FAME, Fatty Acids Bio- Hydrofined Diesel (BHD)
Metthyl Ester) atau Green Diesel
Bensin Bioethanol generasi 1 & 2 Biogasoline atau Green Gasoline
(Bensin Nabati)
Avtur - Bioavtur atau Jet Biofuel
NOMENKLATUR CAMPURAN BBN – BBM

 Yang sudah dikenal secara internasional :


- Bxx : campuran biodiesel (EMAL/FAME) dengan solar (fosil) berkadar xx% volume
biodiesel
- Exx : campuran bioetanol dengan bensin (fosil) berkadar xx% - volume bioethanol
 Yang diusulkan untuk BBN Biohidrokarbon :
- Dxx : campuran green diesel dengan solar (fosil) berkadar xx% volume green
diesel
- Gxx : campuran bensin nabati (biogasoline) dengan bensin (fosil) berkadar xx%-
volume bensin nabati
- Jxx : campuran bioavtur dengan avtur (fosil) berkadar xx% - volume bioavtur
BAHAN BAKAR NABATI (BBN) OKSIGENAT

 Biodiesel = EMAL (Ester Metil Asam – asam Lemak) atau


FAME (Fatty Acids Methyl Ester)
 Dibuat dengan metanolisis minyak lemak oleh metanol;
produk ikutan : gliserol
 Minyak sawit : bahan mentah terbaik
Kadar asam – asam lemak jenuh dan kadar asam oleat
berimbang, kadar asam –asam tak jenuh ganda (PUFA)
minimal
 Untuk tiap kenaikan kadar biodiesel (misal dari B10 ke B20
atau B20 ke B30), standar mutu B100 harus diperketat,
karena ada pengotor- pengotor (misalnya monogliserida) yang
bisa mengendap pada cuaca dingin
 Indonesia kini adalah produsen terbesar dunia B100 (= 11
juta ton/tahun) dan pengguna biodiesel dengan kadar
tertinggi (B20)
BIODIESEL OKSIGENAT

 BIODIESEL :
Pengertian : bioenergi atau bahan bakar nabati yang dibuat dari minyak nabati, baik
minyak baru maupun bekas penggorengan.
Reaksi Kimia Pembuatan Biodiesel adalah :
- Transesterifikasi
- Esterifikasi
- Esterifikasi – Transesterifikasi

Biodiesel adalah alternatif bahan bakar pengganti bahan bakar minyak (BBM)
Biodiesel dapat diaplikasikan baik dalam bentuk 100% (B100) atau campuran dengan
minyak solar pada tingkat konsentrasi tertentu (BXX)

Contoh : B20
Berarti kandungan biodiesel dalam campuran bahan bakar biosolar adalah 20%
MANDATORY PRESIDEN UNTUK B20
KEUNGGULAN BIODIESEL

 Bahan bakar ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang jauh lebih baik
(free sulphur, smoke number rendah)
 Cetane number lebih tinggi (> 57) sehingga efisiensi pembakaran lebih baik
dibandingkan minyak kasar
 Memiliki sifat pelumasan terhadap piston mesin dan dapat terurai (biodegradable)
 Merupakan renewable energy karena terbuat dari bahan alam yang dapat diperbarui

Biodiesel yang dicampurkan dengan minyak solar adalah dalam bentuk “FAME” (Fatty
Acid Methil Ester)
BAHAN BAKU BIODIESEL

Pada dasarnya seluruh minyak nabati bisa diubah menjadi biodiesel. Ada juga bahan
dari lemak hewan dan ganggang

Minyak nabati : palm oil, soybean oil, rapseed oil dan sunflower oil.
Kelebihan penggunaan minyak nabati : mudah diperoleh, proses pembuatan biodiesel
dari minyak nabati mudah dan cepat,serta tingkat konversi minyak nabati menjadi
biodiesel cukup tiggi (95%).

Asam lemak (C8 – C24) - menentukan sifat fisikokimia minyak


PEMBUATAN BIODIESEL FAME
PROSES PEMBUATAN BIODIESEL

A. REAKSI TRANSESTERIFIKASI
Pembuatan biodiesel paling sederhana yaitu melalui transesterifikasi minyak atau
lemak dengan alkohol.
Alkohol akan menggantikan gugus alkohol pada struktur ester minyak dengan dibantu
katalis.

NaOH dan KOH adalah katalis yang umum digunakan

Reaksi bertujuan menurunkan viskositas (kekentalan) minyak sehingga mendekati


viskositas solar
TRANSESTERIFIKASI

 Bahan baku merupakan minyak murni dengan kadar FFA rendah yaitu < 2%
 Rendemen biodiesel 95%
Tahapan :
1. Pencampuran katalis alkalin (NaOH atau KOH) dengan alkohol (methanol atau
ethanol) konsentrasi katalis 0,5 – 1% b/b dan 10 – 20% b/b methanol terhadap
massa minyak
2. Pencampuran alkohol + katalis + minyak pada temperatur 55oC, pengadukan
konstan, selama 30 – 45 menit
3. Campuran didiamkan sampai ada pemisahan metil ester dan gliserol.
4. Pencucian dengan ai hangat untuk memisahkan pengotor, kemudian menguapkan
kandungan air
BAGAN REAKSI TRANSESTERIFIKASI

O
O
R1 C OCH3
R1 C OCH2 HOCH2
O
O
NaOCH3
HOCH R2 C OCH3
R2 C OCH + 3 CH3OH +
O katalis O

R3 C OCH2 HOCH2 R3 C OCH3

Trigliserida Metanol Gliserin Metil ester/


Biodiesel
TRANSESTERIFICATION

O O
|| ||
CH2 - O - C - R1 CH3 - O - C - R1
|
| O O CH2 - OH
| || || |
CH - O - C - R2 + 3 CH3OH => CH3 - O - C - R2 + CH - OH
| (KOH) |
| O O CH2 - OH
| || ||
CH2 - O - C - R3 CH3 - O - C - R3

Triglyceride methanol mixture of fatty esters glycerin

Sebagai dasar adalah jenis ikatan – ikatan organik : Ester, Alkohol, Metil , dll
PROSES PEMBUATAN BIODIESEL

B. REAKSI ESTERIFIKASI
Proses esterifikasi bertujuan untuk mengubah asam-asam lemak bebas dari
trigliserida menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi
kimia yang disebut interesterifikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada
prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft
Acidolisis

 Acidolisis merupakan reaksi penggantian radikal asam pada suatu


ester dengan asam lain

R1COOR2 + R3COOH R3COOR2 + R1COOH

Ester Asam lemak Ester Asam Lemak


ESTERIFIKASI

 Bahan baku berupa minyak mentah , yang memiliki kadar FFA > 5% seperti minyak
jelantah, CPO low grade, PFAD, dan minyak jarak
 Dibantu dengan katalis asam (asam sulfat, asam chlorida)

Tahapan :
1. Pencampuran dengan katalis asam menghasilkan campuran metil ester kasar dan
methanol sisa
2. Dilanjutkan proses transesterifikasi
Mekanisme reaksi proses sintesis metil ester dan gliserol

Tahap 1: Pembentukan digliserida


O
O H3 CO O-
O
O R1 -
OCH 3 O R1
R3 O
R3 O
O R2
O R2
ion
Trigliserida O metoksida
O

H3CO O-
O O
O
O R1 O-
R3 O R3 O CH 3
R1 O
O R2 O R2
Ester metil
O O asam lemak
O
O- O

R3 O H OCH 3 OH -OCH
3
R3 O
O R2
O R2 ion
O Digliserida metoksida
O
Mekanisme reaksi proses sintesis metil ester dan gliserol (lanjutan…)

Tahap 2: Pembentukan monogliserida


O
O
OH
OH
R3 O
-
R3 O OCH 3
O R2
O R2
-
O OCH3
O

O
O O
OH
OH CH 3
R3 O
R3 O R2 O
O R2
O- Ester metil
-
asam lemak
O OCH3

O O
OH OH
R3 O H OCH 3 R3 O
O- OH
Monogliserida
Mekanisme reaksi proses sintesis metil ester dan gliserol (lanjutan…)

Tahap 3: Pembentukan gliserol

O
-
O OCH 3
OH
- OH
R3 O OCH 3
R3 O
OH
OH

-
O OCH 3 O
OH
OH
-
O CH 3
R3 O R2 O
OH
OH Ester metil
asam lemak

OH
OH
-
O H OCH 3 HO

OH OH
Gliserol
PROSES PRODUKSI BIODIESEL
MASS
BALANCE
Diagram alir proses produksi biodiesel dengan FFA tinggi

Minyak dengan kadar FFA


tinggi (>2%) H2SO4 Metanol

Pemanasan
Pencampuran
Esterifikasi

KOH Metanol
Separasi

Pencampuran

Metanol Transesterifikasi

Separasi
Recovery
Metanol

gliserol Biodiesel kasar

Purifikasi

Biodiesel
Titik Didih Metil Ester
Titik Didih (oC)
F Jenis Metil ester
R 2 Torr 4 Torr 10 Torr 20 Torr
A Metil kaproat 15 26 42 55
C
Metil kaprilat 45 58 76 89
T A
I Metil kaprat 77 89 108 123
O Metil laurat 100 118 134 149
N
A Metil miristat 126 141 160 175
B
L Metil palmitat 148 162 182 202
Metil sterat 168 181 204 223
D
E C Metil oleat 166 182 203 218
S Metil linoleat 163 - 202 220
T
Etil kaproat 27 - 54 68
I
L Etil kaprilat 57 - 54 68
A D
Etil kaprat 87 - 118 133
T
I Etil laurat 114 - 146 161
O Etil miristat 135 - 169 185
N
Etil palmitat 156 - 193 -
Etil stearat 181 - - -
Pencampuran metanol
(225%) dengan H2SO4

Minyak 5% dari %FFA

Settling untuk
memisahkan
campuran ester
asam lemak dan
trigliserida dengan
sisa metanol

Proses
Transesterifika
Panaskan hingga Pencampuran Esterifikasi si
55oC; (300 -500 dengan
T = 55 oC, t
rpm) metanol dan
=60’
katalis
v = 300-500
rpm;
Contoh produksi metil ester (biodiesel )skala laboratorium untuk FFA>2%
Campuran ester Pembuatan larutan
asam lemak + methoxide (metanol 10% (%
trigliserida b/b) + KOH 1% (%
b/b)
Settling untuk
memisahkan
biodiesel &
gliserol

A
Pemurnian
biodiesel
Panaskan hingga Campur dengan T = 55 oC, t
55oC; (300 -500 larutan =60’
rpm) methoxide v = 300-500
rpm;
Contoh produksi metil ester (biodiesel) skala laboratorium untuk (FFA>2%)
Sumber : www.pk-logistics.com/bd/htm/production.htm

Anda mungkin juga menyukai