979-96964-4-5
”Pengembangan Produk Berbasis Proses dan Manufaktur”
⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN SERBUK GERGAJI TERHADAP HASIL
OKSIDASI LLDPE DENGAN KMnO4/H2SO4
Abstract
Waste from no biodegradable plastic has become a worlwide environmental problem, not only in developed
countries but also in developing countries. Linear Density Polyethylene (LLDPE) is one type of plastic
widely used in packaging. This compound is chemically inert and extremely difficult to be degraded by soil
microorganism, and hence modification of LLDPE to biodegradable material is desirable. Several data
indicated that the presences of hydrolyzable functional groups in main chain of synthetic polymer are
apparent to be essential for biodegradation. This research aimed to modify LLDPE through oxidation in
acid solution to create several functional groups in LLDPE main chain. To accelerated biodegradation
process in this research, result oxidation of LLDPE has been reacted with sawdust. FTIR analysis indicated
the reaction of sawdust with the result oxidation of LLDPE. Compare to the result of oxidation LLDPE, the
hardness is decrease. It could be expected that oxidation might be one of an alternative way to modify a
synthetic polymer for possible biodegradation.
⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
perpaduan 2 material yang dikenal dengan komposit akan memberikan sifat yang lebih bagus dari hasilnya.
Selain itu, yang paling utama, komposit kayu bersifat ringan, kuat serta tahan terhadap kelapukan rayap
[10].
Seharusnya setelah kata kuat
harus ada tanda koma
2. Metodologi Penelitian
2.1. Bahan dan Alat
Bubuk LLDPE murni diperoleh dari PT Chandra Asri Cilegon. Kalium Permanganat dan Asam
Sulfat dibeli dari laboratorium MIPA UGM, sedangkan serbuk gergaji diperoleh dari tempat pengolahan
kayu di Jalan Kaliurang km. 14 Yogyakarta. Setelah angka 14 seharusnya koma baru nama
Proses oksidasi dilakukan dalam labu leher tiga,
tempat yang dilengkapi dengan pendingin balik.
Pengaduk mekanik dan termometer. Karakterisasi dilakukan dengan cara analisa gugus fungsi dengan FTIR
(Fourier Transform Infra Red) dan penentuan uji sifat kekerasan material dengan alat Hardness
Durometer. gr, seharus nya di tu g saja atau
langsung gram Harusnya
ml, seharusnya mL
2.2. Metoda tanda koma
2.2.1. Cara Oksidasi
Ke dalam labu leher tiga kapasitas 500 ml, yang dilengkapi pengaduk mekanik, pendingin balik
dan termometer dimasukkan 50 gr LLDPE murni, 20 gr KMnO4, dan 110 ml air. Sementara itu, H 2SO4
sebanyak 50 ml disiapkan kemudian diteteskan pelan-pelan dengan pipet tetes ke dalam labu leher bersuhu
± 70-75°C, sambil diaduk. Setelah H2SO4 habis, pengadukan dilanjutkan sampai terjadi perubahan warnaSeharusnya
yaitu dari ungu menjadi cokelat. Hasil oksidasi tersebut disaring dengan kertas saring dan diambilsetelah pendingin
balek tanda koma
ampasnya. Ampas hasil oksidasi disaring, dicuci dengan asam oksalat dan air sampai netral, lalu.lalu spasi
dikeringkan dalam oven pada suhu 80°C. Bubuk yang telah kering ditimbang, dibuat film dan kemudian
dikarakterisasi.
Di kata ini bisa di tambah kemudian
setelah kata di saring
2.2.2. Cara Penambahan Serbuk Gergaji
Serbuk gergaji dikeringkan terlebih dahulu dengan oven pada temperatur 60 ºC untuk
menghilangkan kadar air. Setelah itu, dilakukan pengayakan dengan alat screening sampai didapatkan
serbuk gergaji dengan ukuran –300 mesh (0,0025 mm).
Kata seharusnya miring
Ke dalam labu leher tiga yang dilengkapi pendingin balik, pengaduk merkuri dan termometer
dimasukkan 8 gr hasil oksidasi; 0,8 gr serbuk gergaji dan 60 ml xylen. Kemudian pemanas dan pengaduk
dihidupkan. Reaksi ini berlangsung pada suhu ± 70 ºC dan dihentikan setelah serbuk gergaji bercampur
secara homogen di dalam larutan. Kemudian hasil yang didapat dituang sedikit ke cawan patri sehingga
membentuk film, lalu dikarakterisasi dengan FTIR
gr, seharus nya di tu ml seharusnya mL
g saja atau langsung
2.3. Karakterisasi hasil gram
2.3.1. Analisa Gugus Fungsi
Analisa gugus fungsi dilakukan terhadap sampel yang telah dibuat film dengan alat FTIR (Fourier
Transform Infra Red) merk Thermo Nicolet avatar 360 FT-IR.
3602.79 1618.07
Gambar 1. Spektra FTIR (A) LLDPE murni (B) hasil oksidasi LLDPE
Terjadinya reaksi antara LLDPE dengan KmnO4/H2SO4 dapat dibuktikan dengan melihat spektra
FTIR pada gambar 1 di atas. Pada spektra (B) terlihat adanya puncak karbonil pada 1618,07 cm -1 dan 1710
cm-1. Berdasarkan daerahnya, puncak 1618.07 cm-1 adalah puncak β-diketon dalam bentuk enol yang
kemungkinan adalah senyawa :
Seharus nya setelah itu ada tabda
koma
Bukti dari teori ini juga dapat dilihat pada puncak baru 1710 cm -1. Dari data dan informasi yang
ada, disebutkan bahwa puncak antara 1705 – 1750 cm -1 merupakan puncak campuran antara keton dan ester
[3].
%T
3472.27
1700
1637.02 1742.29
1940.24
3602.79 1864.38
2731.94 2633.90
1605.39
Gambar 2. Spektra FTIR (a) hasil oksidasi (b) serbuk gergaji (c) hasil penambahan serbuk gergaji
Pada gambar 2 di atas, terlihat jelas adanya perubahan spektrum akibat penambahan serbuk
gergaji. Banyak puncak baru bermunculan yang diduga berasal dari selulosa dan lignin dari serbuk gergaji.
Puncak pada spektrum ini salah satunya ialah puncak aldehide pada spektra 2731,94 cm -1 dan 2633,99 cm-1.
Puncak ini diduga berasal dari selulosa pada serbuk gergaji.dan akibat pemanasan yang terlalu tinggi.
Selain itu, terjadinya reaksi pada kedua material ini juga dapat dilihat pada puncak 1605,39 cm -1
(gambar 2 spektra (C)). Puncak 1605,39 cm-1 ditafsirkan sebagai campuran dari puncak karbonil yang
terkonjugasi ikatan rangkap dan gugus karbonil dari β diketon dalam bentuk enol. Puncak ini terjadi karena
adanya reaksi antara serbuk gergaji dan hasil oksidasi atau dapat dikatakan puncak ini berasal dari
pergeseran puncak 1618,07 cm-1 pada puncak oksidasi ditambah dengan pergeseran puncak 1635,33 cm-1
(gambar 2 spektra (B)) yang berasal dari serbuk yang tercampur.
Gugus ester pada hasil oksidasi tidak begitu dapat terdeteksi, tetapi puncak ini muncul dengan
jelas pada hasil penambahan serbuk gergaji yaitu pada puncak 1742,29 cm -1. Puncak ini diperkirakan terjadi
karena reaksi antara gugus karboksilat pada hasil oksidasi dengan gugus OH dari serbuk gergaji yang
dibuktikan oleh hilangnya puncak 1710 cm-1 (dari hasil oksidasi) dan 1635,33 cm-1 dari serbuk gergaji.
Adanya gugus gugus karbonil ini juga didukung dengan munculnya gugus C-O pada spektra 1080
– 1300 cm-1 yang diduga merupakan campuran alkohol, asam karboksilat dan ester yaitu pada spektra
1091,73 cm-1; 1119,54 cm-1; 1156,72 cm-1; 1169,97 cm-1; 1220,16 cm-1 dan 1244,56 cm-1 (gambar 2 spektra
(C)).
Pada hasil uji FTIR serbuk gergaji (gambar 2 spektra (B)) ditemukan adanya gugus OH dari
selulosa pada puncak 1637.02 cm-1 dan puncak lignin pada 1700 cm-1. Puncak lignin pada spektra ini kurang
dapat terdeteksi,hal ini kemungkinan karena alat FTIR hanya dapat mendeteksi permukaan luar dari serbuk
gergaji dan juga karena lignin masih terikat pada bagian dalam selulosa. Sementara itu, pada spektra hasil
penambahan serbuk gergaji (gambar 2 spektra (C)) puncak lignin terlihat dengan jelas, yang dibuktikan
dengan adanya 4 puncak lignin yaitu 1940.24 cm -1; 1888.07 cm-1; 1964.38 cm-1; dan 1799.28 cm-1.
Munculnya puncak-puncak lignin ini disebabkan karena terputusnya ikatan lignin dari serbuk gergaji.
Dengan demikian, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh masing-masing dari
lignin dan selulosa terhadap hasil modifikasi LLDPE.
3.3. Perubahan Sifat Kekerasan Bahan
Hasil pengujian kekerasan untuk material komposit ini dapat dilihat pada tabel 1 berikut :
Tabel diatas menunjukkan terjadinya penurunan kekerasan akibat oksidasi dan penambahan serbuk
gergaji. Terjadinya penurunan sifat kekerasan pada hasil penambahan serbuk disebabkan karena masuknya
gugus fungsi yang dapat mengurangi kekompakan antar molekul, sehingga mengakibatkan terjadi
pemutusan pada rantai LLDPE. Penurunan kemungkinan juga terjadi karena terlepasnya lignin dari serbuk
gergaji yang seharusnya memperkuat ikatan antara hasil oksidasi dengan serbuk gergaji dan bisa juga
karena serbuk yang dipakai berasal dari kayu sengon, suatu jenis kayu yang bersifat rapuh dan lunak
dengan kandungan lignin yang lebih besar bila dibandingkan dengan jenis kayu keras. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pada jenis serbuk gergaji yang akan ditambahkan sebagai aditif.
4. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, ditemukan adanya gugus keton dan ester pada hasil
penambahan serbuk gergaji. Adanya gugus ester yang dapat mengalami hidrolisa, gugus keton yang dapat
teroksidasi lanjut menghasilkan asam karboksilat, sedangkan gugus asam karboksilat dalam tanah dapat
mengalami β oksidasi menghasilkan molekul-molekul yang lebih kecil, maka besar kemungkinan proses ini
dapat dijadikan sebagai salah satu langkah awal dalam pembuatan plastik yang dapat terbiodegradasi dalam
tanah. Pada penelitian ini juga ditemukan adanya penurunan pada hasil uji kekerasan dan untuk itu perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut.
Daftar Pustaka
[1]. Browning, B.L. The Chemistry of Wood. Interscience, 687 p. New York, 1963.
[2]. Fessenden, Fessenden. Penerjemah. Hadyana, Alaysius. Kimia Organik, edisi 3, hlm. 414-418.
Jakarta: Erlangga, 1997.
[3]. Morrison, Boyd. Organic Chemistry , Fifth edition. New Delhi : Prentice Hall of India, 1990.
[4]. Muin, H., E. Ratnaningsih., Oei Ban Liang., dan N.M. Surdia. Oksidasi Pada Linear Low Density
Polyetylene dalam Journal Matematika Sains Institut Teknologi Bandung, hlm.372-381. Bandung 4
Juli 2000.
[5]. Muin, H., Oei Ban Liang, E.Ratnaningsih dan N.M.Surdia. Oksidasi Linear Low Density
Polyethylene dengan Kalium Permanganat, Proceeding The 4th ITB-UKM Join Seminar On
Chemistry, hlm. 511-516. Jogjakarta 12-13 April, 2000.
[6]. Silverstein, dkk. Spectrometric Identification of Organic Compunds, Fifth edition. Canada : John
Wiley & Sons, inc, 1991.
[7]. Stevens, Malcom R., Penerjemah. Sofyan, Iis. Kimia Polimer, hlm. 342-345, Jakarta: Pradnya
Paramita, 2001.
[8]. Surdia Tata, Saito. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta Pusat : Pradnya Paramita, 1985.
[9]. Tim Pengembangan dan pelayanan Teknologi Industri Kulit, Karet dan Plastik. Laporan Diseminasi
Penanganan Sampah Plastik di Semarang. Yogyakarta, 2002.
[10]. Tomo, H.S.S., Swathatafrijiah, W., dan Asror Fatich. Pengaruh Sifat Non Polar untuk
MaterialKomposit Kayu terhadap Sifat Mekanis, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia
Indonesia 2003, hlm. MB05 -1 MB05-5, Jogjakarta. 16-17 September 2003.