December 2016
Pandecta
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/pandecta
Nellis Mardhiah
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teuku Umar, Meulaboh Aceh Barat, Indonesia
DOI: http://dx.doi.org/10.15294/pandecta.v11i1. 7859
Abstract
Regent Regulation No. 5 of 2010 on the Regulation of Enforcement of Islamic Sharia
in the use of Islamic dress in the District of West Aceh. This is a key issue in this re-
search. The implementation of the regulation becomes a contradiction in the life of
the community in understanding and complying with the policy. Another problem in
qanun syariat Islam that is applied in Aceh Province and especially West Aceh regency
is not yet enforced rules to foreign citizen who violate norms of Islamic sharia. This
study aims to identify and analyze social problems experienced by the community
related to the implementation of Islamic Sharia rules in the people of West Aceh. This
research approach uses qualitative. The results of this study indicate that the social
problem of the implementation of Islamic Sharia in the District in West Aceh after the
enactment of Regulation No. 5 of 2010 has not been running maximally due to the
increase of significant cases from 2011-2015. Violations against the implementation
of Islamic Sharia are caused by the weakness of socialization to the community in the
implementation of the policy and the lack of operational budget, so the implementa-
tion of the policy is not going well. In addition there are also intervention groups of
human rights activists who believe that Islamic sharia law applied in Aceh is a violation
of human rights.
149
Pandecta. Volume 11. Nomor 2. December 2016
Grafik 1: Pelanggaran syariat islam di kabupaten aceh barat selama tahun 2013-2014
Sumber: Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Barat
151
Pandecta. Volume 11. Nomor 2. December 2016
Tabel 1: Kasus Pelanggaran Syariat Islam di Aceh Barat dalam Pemakaian Busana Islam di
Aceh Barat
Isu-Isu Jumlah Tarikh
1
Berpakaian ketat dan bercelana pendek 86 wanita, 6 lelaki 24 Jun 2014
Berpakaian ketat dan bercelana pendek 94 wanita, 5 lelaki 12 Jun 2014
3
Tidak berpakaian sesuai dengan syariat Islam 69 kumpulan geng 13 Februari 2013
motor
4
Diperiksa oleh WH kerana memakai pakaian ketat 49 wanita 15 Jun 2013
Berpakaian ketat 30 wanita 22 Oktober 2013
Berpakaian ketat dan bercelana pendek 80 wanita, 4 lelaki 26 Februari 2012
Berpakaian ketat 60 wanita 15 Jun 2012
Berpakaian ketat dan tidak berjilbab 23 wanita 13 Oktober 2011
152
Nellis Mardhiah, Problematika Kebijakan Syariat Islam di Aceh Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 5...
153
Pandecta. Volume 11. Nomor 2. December 2016
Fahmi (2012) dan Latief (2009) yang mem- gar dengan harapan dapat mempertanggung-
pertimbangkan kepada kepentingan politik jawabkan dalam menegakkan syariat Islam.
sebagai faktor penting mempengaruhi pem- Oleh sebab itu, semua hasil penelitian yang
buatan kebijakan awam di Indonesia dalam diperoleh di atas menunjukkan signifikan
pelaksanaan syariat Islam kepada daerah dengan penelitian pembuatan kebijakan
Aceh. Penelitian ini mengkaji fenomena pe- yang telah dibuat. Oleh itu, penelitian ini da-
negakan hukum pidana Islam dengan mene- pat memberi sesuatu perspektif yang baru, di
rapkan pidana cambuk dilihat dari perspektif mana terdapat perbedaan yang dilakukan se-
keadilan dan hak asasi manusia. Demikian belum iaitu berfokus kepada proses pelaksa-
pulaKajian didasarkan pada hasil penelitian naan kebijakan syariat Islam yang dibuat oleh
Surbakti (2010) yang merupakan hasil pene- pemerintah dalam pemakaian busana Islam
litian secara empiris dalam aspek sosial-legal di Aceh Barat.
penerapan syariat Islam di Aceh yang meru-
pakan aturan hukum yang terikat yang harus Permasalahan Sosial yang Dialami Ma-
dijalankan sebagai dinamika pemikiran para syarakat
pihak yang terlibat dalam penegakan syariat Secara sederhana, konsep masalah
Islam. Hasil penelitian tersebut juga menun- sosial seringkali dikaitkan dengan masalah
jukkan bahwa kewenangan mahkamah sy- yang tumbuh dan/atau berkembang dalam
ariah terbatas terbatas dalam mengadili pada kehidupan komunitas. Apa pun masalah itu
warga yang beragama Islam, adanya upaya pokoknya jika berada dalam kehidupan sua-
penundukkan diri secara sukarela tersangka tu komunitas akan selalu dikatakan sebagai
non-muslim berdasarkan pertimbangan rasa masalah sosial. Jika ditinjau dari dimensi so-
keadilan. siologi sebagai sebuah ilmu sosial yang sela-
Penelitian oleh Sahid (2012) yang ma ini sering menganalisis, mensintesis dan
menghujahkan kekurangan dalam pelaksa- juga memprognosis berbagai masalah sosial
naan penerapan syariat Islam di Aceh, Mana- pernyataan itu salah. Dalam perspektif sosio-
kala dalam penelitian Muhibbuthtabary logi, tidak semua masalah yang tumbuh dan/
(2012); Syafingi (2012) dan Isa (2012); Arskal atau berkembang dalam kehidupan suatu
(2004; 2008) yang melihat kepentingan pe- komunitas adalah masalah sosial. Istilah so-
rumusan kebijakan daripada asas perundan- sial di sini tidaklah identik dengan komunitas,
gan kerajaan pusat Indonesia dan kerajaan namun hanya menunjukkan bahwa masalah
daerah dalam perdamaian konflik keduanya itu berkaitan dengan tata interaksi,interelasi,
dengan memberikan kekuasaan syariat Islam dan interdependensi antar -anggota komu-
kepada daerah Aceh. nitas. Dengan kata lain, istilah sosial dalam
Hasil penelitian (Jummaidi, 2013), masalah sosial menunjukkan bahwa masalah
menjelaskan bahwa, pertanggungjawaban pi- itu berkaitan dengan perilaku masyarakat
dana anggota TNI yang melanggar Syariat Is- (Robert, 1961).
lam di Aceh berupa pertanggungjawaban pi- Identifikasi masalah sosial melihat dua
dana yang berlaku secara umum yaitu KUHP. aspek pertama; Permasalahan Sosial dan
Faktor penghambat penerapan Qanun jina- mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan ma-
yah bagi anggota TNI melanggar syariat Islam syarakat yang belum terpenuhi. menurut
di Aceh yaitu faktor Peraturan Perundang- pendapat Soerjono Soekanto permasalahan
undangan dan faktor aparat penegak hukum. sosial merupakan hasil dari proses perkem-
Menurut hasil penelitian diharapkan kepada bangan masyarakat, hal ini berarti bahwa
Pemerintah daerah harus segera merevisi un- masalah memang sewajarnya timbul apabila
dang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang tidak diinginkan adanya hambatan-hambatan
Pemerintahan Aceh tentang pelanggaran terhadap penemuan-penemuan baru atau
syariat Islam yang dilakukan anggota TNI di gagasan baru. Banyak perubahan-perubahan
Aceh. Kewenangan ini harus diberikan nilai dalam masyarakat yang bermanfaat, walau-
kekuatan yang melekat dalam menegakkan pun mungkin mengakibatkan kegoncangan-
syariat Islam bagi Anggota TNI yang melang- kegoncangan terutama bila perubahan ber-
154
Nellis Mardhiah, Problematika Kebijakan Syariat Islam di Aceh Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 5...
langsung dengan cepat dan terus-menerus itu harus diberikan pemahaman bahwa syari-
(Soekanto, 2003). at Islam sebagai tuntutan dalam nilai normatif
Kabupaten Aceh Barat sebagai bagian yang wajib diselaraskan dalam kehidupan se-
dari Provinsi yang telah diberikan keistime- hari-hari di lingkungan keluarga. Berdasarkan
waan oleh pemerintah dalam pelaksanaan perkembangan yang gagasan tersebut harus
syariat Islam, dalam kehidupan bermasyara- dikembangkan dalam kehidupan masyaakat
katnya masih menunjukkan kurang kepedu- sebagai pembinaan syariat Islam adalah kehi-
lian dan dukungan masyarakat dalam men- dupan keluarga di mulai dari usia dini.
jalankan syariat Islam. Kenyataan ini dapat Selain itu, penerapan syariat Islam
digambarkan sebagaimana dalam grafik 2 adanya diskriminasi bagi warga Asing non
kasus khalwat periode tahun 2007-2010. muslim yang datang ke wilayah Aceh belum
Berdasarkan grafik tersebut di atas me- memahami secara keseluruhan makna tradisi
nunjukkan bahawa kasus khalwat di Aceh pemahaman bagi rakyat Aceh. Secara prinsip
Barat terjadi penurunan yang tidak signifikan. nya rakyat Aceh sebagai hukum-legal dalam
hal ini ditunjukkan setiap tahun tidak terlalu menegakkan syariat Islam. Meskipun adanya
jauh perbandingan jumlah kasus. Meskipun dalam upaya qanun mahupun PERDA bah-
demikian kenyataan dilapangan masih bany- kan serta PERBUP sekalipun adanya penje-
ak kasus khalwat yang belum terdokumen- lasan tentang hal tindakan bagi warga Asing
tasi dengan baik, dikarenakan masih lemah- yang non- muslim harus semestinya meng-
nya aturan dan implementasian dilapangan. hargai tradisi budaya syariat Islam sebagai
Maka oleh sebab itu, pemerintahan Aceh Ba- hukum-legal di wilayah Aceh.
rat perlu adanya suatu gebrakan dalam ben-
tuk aturan yang komprehensif dalam pene- Mengidentifikasi Kebutuhan-Kebutuhan
rapan syariat Islam di Kabupaten Aceh Barat. Masyarakat Yang Belum Terpenuhi (Unmet
Peraturan yang secara komprehensif yang di- Needs).
maksudkan adalah pendidikan syariat Islam Mengidentifikasikan kebutuhan masya-
harus diterapkan dalam lingkungan keluarga, rakat dalam menegakkan syariat Islam dapat
dan pendidikan usia dini serta di lingkungan ditunjukkan berdasarkan hasil interpretasi
tingkat kelurahan mempertimbangkan ga- data dapat memberikan gebrakan kepada
gasan dalam perwujudan penerapan syariat pemerintah Aceh Barat untuk menetap Pe-
Islam. raturan Bupati Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Permasalahan yang lainnya adalah penerapan syariat Islam secara menyeluruh
kurang kepedulian dari masyarakat dalam di Kabupaten Aceh Barat. Penerapan aturan
menegakkan aturan syariat Islam. Hal ini di- tersebut harus dapat dipertegaskan kembali
sebabkan kurang sosialisasi tentang capaian dengan mengevaluasi hasil kebijakan yang
dalam aturan yang diharapkan. Oleh karena telah dijalankan. Penerapan syariat islam di
155
Pandecta. Volume 11. Nomor 2. December 2016
Kabupaten di Aceh Barat pasca pemberlaku- rakat. Selain itu, menemukan kelemahan so-
kan peraturan Bupati Nomor 5 Tahun 2010 sialisasi ke masyarakat dalam penerapan ke-
berjalan secara berkesinambungan, namun bijakan dan kurangnya anggaran operasional
dalam penerapannya terjadi peningkatan ka- sehingga implementasi kebijakan yang diter-
sus, sebagaimana dalam grafik 2. apkan tidak berjalan dengan baik. Dan masih
Berdasarkan grafik di atas menunjuk- terjadi intervensi kelompok yang menggam-
kan bahawa permasalahan sosial dengan barkan bahwa hukum syariat islam adalah
informan kunci pada 25 Juli 2016 di dinas melanggar HAM.
syariat Islam Kabupaten Aceh Barat terlihat Mengidentifikasi kebutuhan masya-
bahwa kasus pelanggaran syariat Islam sema- rakat dalam penerapan syariat islam baik se-
kin meningkat. Tahun 2011-2014 sehingga cara langsung mahupun tidak langsung dapat
menunjukkan bahwa pelaksanaan peraturan dilihat berdasarkan tindakan dan perbuatan
PERBUP Aceh Barat belum berjalan maksi- yang telah dilakukan yang bertentangan den-
mal. Maka oleh sebab itu, masyarakat me- gan peraturan sebelumnya. Maka oeh ka-
merlukan aturan yang sifatnya mengikat yang ren itu, dalam pernyataan ini menunjukkan
lebih terperinci, penanaman karakter syariat bahawa tindakan yang telah dilaksanakan
Islam sejak dini, pendidikan syariat Islam se- berdasarkan suatu keputusan sebelum harus
bagai muatan lokal di tingkat sekolah dasar dapat dipertanggungjawabkan secara konse-
hingga ke perguruan tinggi. Serta aturan atau kuensi dengan aturan yang ada. Hal-hal yang
kanun yang memberikan efek jera kepada telah diidentifikasikan berdasarkan data dila-
masyarakat yang melanggar syariat Islam. pangan tentang pelaksanaan syariat Islam di
Pemerintah Aceh juga telah memper- Kabupaten Aceh Barat berdasarkan perspek-
kuatkan kembali tentang konsistensi dalam tif PERBUP Nomor 5 Tahun 2010 keinginan
menegakkan syariat Islam adalah Qanun ji- atau kebutuhan masyarakat terhadap pelak-
nayah Nomor 7 di tahun di 2014. Qanun sanaan syariat Islam sebagai berikut:
ini menunjukkan kasus syariat islam paling
dominan yaitu 13.755 kasus, pada perkem- 1. Penanamam pendidikan syariat Islam di
bangan selanjutnya terjadi penurunan kasus lingkungan keluarga.
pelanggaran syariat islam secara signifikan Pendidikan dalam keluarga merupakan
pada tahun 2015 iaitu sebesar 282 kasus. aspek penting dalam pembentukan perilaku
Penurunan ini disebabkan oleh qanun seseorang. Pada umumnya pendidikan da-
jinayah ini diterapkan mampu mengurangi lam keluarga dilakukan dengan menanam-
pelanggaran syariat islam di kalangan masya- kan nilai-nilai agama, etika yang meliputi
156
Nellis Mardhiah, Problematika Kebijakan Syariat Islam di Aceh Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 5...
budi perkerti, cara, tingkah laku yang harus 5. Pemberdayaan aparatur gampong salah
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. satu Tuha Peut sebagai badan legislasi.
Tugas dan Fungsi Tuha Peut adalah
2. Pemahamaman tentang syariat Islam secara sebagai badan legislasi gampong dalam me-
terperinci di tingkat pemerintah Desa. rancang undang-undang. Sehingga dalam
Provinsi Aceh sejak pemberian otono- hal ini proses ini memerlukan tuganya ada-
mi khusus tahun 2001. Provinsi Aceh telah lah menegakkan syariat Islam sebagaimana
melahirkan sejumlah peraturan Syariat Islam diamanahkan dalam Qanun Nomor 5 Tahun
yang disebut Qanun, di antaranya: Qanun 2003 tentang Pemerintahan Desa.
Nomor 12 Tahun 2003 tentang Minuman
Khamar dan Sejenisnya; Qanun Nomor 13 6. Tugas dan Fungsi WH harus dipertegaskan
tahun 2003 tentang Larangan Maisir (Perju- kembali
dian); Qanun Nomor 14 Tahun 2003 tentang Wilayatul Hisbah berfungsi sebagai badan
Khalwat. Maka untuk itu, pemahaman syariat yang diberikan hak dan kewenangannya oleh
Islam harus lebih pro aktif dari tingkat bawah Pemerintah Provinsi Aceh untuk mengontrol
dengan pendekatan pembangunan bottom- dan mengawasi pelaksanaan Syari‘at Islam di
up dalam perspektif pembangunan syariat tengah-tengah kehidupan masyarakat Aceh.
Islam. Dalam hal ini Wilayatul Hisbah memiliki
kewenangan untuk menegur/menasehati
3. Perempuan bukan symbol dalam ajang ek- setiap pelanggar terhadap qanun-qanun
sistensi syariat Islam. Syariat Islam. Di samping itu, Wilayatul
Aceh pasca otonomi khusus yang Hisbah mempunyai kewenangan pula untuk
memberikan hak keistimewaan kepada menyerahkan perkara pelanggaran qanun
Aceh untuk menyelenggarakan kehidupan Syar‘at Islam tersebut kepada aparat penyidik
beragama dalam bentuk pelaksanaan syariat apabila upaya peneguran/nasehat yang
Islam ialah pemaksaan penggunaan jilbab dilakukan tidak bermanfaat.
bagi perempuan; pengekangan kebebasan 7. Pendidikan syariat Islam sebagai muatan lo-
beraktivitas bagi perempuan di ranah kal dari pendidikan dasar hingga ke perguruan
publik. Pelaksanaan PERBUP tersebut juga tinggi.
menunjukkan hanya dilema adalah kaum Berdasarkan hasil interpretasi data me-
perempuan dalam ranah publik dalam nunjukkan bahwa penerapan syariat islam
pemakaian busana Islam masih bermakna merupakan bahagian dari tindakan mur-
ambigu tentang batas-batas busana Islam. ni individu yang harus diselaraskan dengan
pendidikan karakter dari dalam lingkungan
4. Keterlibatan peranan pemuda/I dalam me- keluarga yang harus diaktualisasikan dalam
nyukseskan syariat Islam. Pemuda. kehidupan sehari-hari. Maka oleh sebab itu,
Keterlibatan kelompok masyarakat keinginan-keinginan sebagai kebutuhan yang
yang memiliki berbagai kelebihan dibanding- harus dipenuhi sebagai kewujudan dalam ke-
kan dengan kelompok masyarakat lainnya , hidupan bermasyarakat.
diantaranya mereka relatif masih bersih dari Pemahaman yang tegas dalam memak-
pencemaran (akidah mapun pemikiran), simalkan nilai kekuatan dari pihak pengam-
mereka memilki semangat kuat dan kamam- bilan keputusan terhadap tindakan syariat
puan mobilitas yang tinggi. Pemuda yang Islam di lapangan. Gagasan dan tujuan harus
baik dan benar adalah pemuda yang memi- secara kesinambungan dapat dipahami den-
liki karakteristik beramal atau bekerja didasa- gan baik berdasarkan peraturan yang berla-
ri dengan keimanan atau akidah yang benar, ku. Hal tersebut menunjukkan bahwa tinda-
selalu bekerja membangun masyarakat serta kan dalam keselarasan menegakkan syariat
memahami bahwa orang yang baik adalah islam harus berdasarkan tujuan dan sasaran.
orang yang paling bermanfaat untuk umat
dan masyarakat
157
Pandecta. Volume 11. Nomor 2. December 2016
159