Anda di halaman 1dari 7

WOC DAN INTERVENSI DIABETES MELITUS

DI SUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS SISTEM ENDOKRIN

MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II

Dosen Pembimbing :

Eny Masruroh, S.Kep, Ners, M.Kep

Disusun Oleh :

SINDI DWI AMBAR WATI

(A1R19031)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

STIKES HUTAMA ABDI HUSADA

TULUNGAGUNG

TAHUN AJARAN

2020/2021
WOC DIABETES MELITUS

 Dari proses terjadinya penyakit yang terjadi akibat defisiensi insuline kemudiaan akan
terjadi pergeseran metabolisme dan kemudian terjadi glukoneogenesis yang
mengakibatkan terbentuk lemak dan terjadi ketogenesis, selanjutnya terjadi penurunan
pH yang mengakibatkan mual dan muntah yang menyebabkan masalah keperawatan
yakni “Resti Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan”, selain itu glukogenesis
juga mempengaruhi faktor ini. Dari penurunan pH ini juga bisa mengakibatkn asidosis
yang menyebabkan terjadinya hal fatal seperti koma dan bisa jadi mengakibatkan
kematian.
 Adapun pergeseran metabolisme ini yang menyebabkan protein dan BUN mengalami
kenaikan yang mengakibatkan nitrogen urine naik hal ini juga mengakibatkan
terjadinya koma dan kemudian bisa terjadi kemaatian.
 Kemudian adapun dari defisiensi insuline juga bisa mengakibatkan penurunan
pemakaian glukosa oleh sel, dan selanjutnya terjadilah proses hiperglikemia yang
mengakibatkan glycosuria dan selanjutkan terjadi osmotic diuresis, hal ini
memunculkan masalah keperawatan lain yakni “Kekurangan Volume Cairan”.
 Dari keterangan yang terdapat diatasnya karena terjadinya osmotic diuresis ini juga
mengakibatkan terjadinya dehidrasi yang kemudian berkembang ke hemokonsentrasi
yang mengakibatkan trombosis yang kemudian terbentuk aterosklerosis. Adapun
permasalahan karena dehidrasi juga mengakibatkan koma dan bisa terjadi kematian.
 Aterosklerosis ini nanti akan terbentuk menjadi dua cabang yakni makrovaskuler dan
mikrovaskuler.
 Dari makrovaskuler akan menyebabkan beberapa gangguan pada beberapa organ.
Adapun ginjal akan mengalami miokard infark. Selanjutnya untuk serebral akan
menimbulkan stroke. Dan untuk ekstremitas akan terjadi gangren, hal ini yang
menjadi penyebab terjadinya masalah keperawatan yakni “Gangguan Intregitas
Kulit”.
 Dan dari mikrovaskuler juga akan terjadi gangguan pada retina dan ginjal. Untuk
retina nantinya akan terjadi retinopati diabetik yang menyebabkan gangguan
penglihatan dan menunculkan masalah keperawatan yakni “Resiko Injury”. Dan pada
gangguan ginjal akan terjadi nefropati dan akan menjadikan timbulnya gagal ginjal.
INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Devisit volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik akibat hiperglikemia,


pengeluaran cairan berlebihan : diare, muntah, pembatasan intake akibat mual, kacau
mental.
 SDKI : Hipovolemia (D.0023)
 Luaran : Status Cairan (L.03028)
Ekspektasi : Membaik
Kriteria Hasil :
- Turgor kulit meningkat
- Edema perifer menurun
- Perasaan lemah menurun
- Intake cairan membaik
 Intervensi : Manajemen Hipovolemia (I.03116)
Observasi
- Periksa tanda dan gejala hipovolemia
- Monitor intake dan output cairan

Terapeutik

- Hitung kebutuhan cairan.


- Berikan asupan cairan oral.

Edukasi

- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral.

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis.

2. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan denganketidakcukupan


insulin, penurunan masuk oral, status hipermetabolisme.
 SDKI : Defisit Nutrisi (D.0019)
 Luaran : Status Nutrisi (L.03030)
Ekspektasi : Membaik
Kriteria hasil :
- Porsi makan yang dihabiskan meningkat
- Pengetahuan tentang pilihan makanann yang sehat meningkat
- Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat meningkat
- Berat badan membaik
- Nafsu makan membaik
 Intervensi : Manajemen Nutrisi (I.03119)
Observasi
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
- Monitor asupan makaan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

Terapeutik

- Fasilitasi menentukan pedoman diet


- Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah kontipasi

Edukasi

- Ajarkan diet yang diprogramkan

Kolaborasi

- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan, jika perlu.

3. Resiko tinggi terhadap infeksi (sepsi).


 SDKI : Resiko Infeksi (D.0142)
 Luaran : Tingkat Infeksi (L.09097)

Ekspektasi : Menurun

Kriteria hasil :

- Cairan berbau busuk menurun


- Nyeri menurun
- Kultur area luka membaik
 Intervensi : Pencegahan Infeksi (I.14539)
Observasi
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik

Terapeutik

- Berikan perawatan kulit pada area edema


- Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi

Edukasi

- Jelaskan tanda dan gejala infeksi


- Ajarkan cara memeriksa kondisi luka

Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu.

4. Resiko tinggi terhadap perubahan sensori-perseptual


 SDKI : Gangguan Persepsi Sensori (D.0085)
 Luaran : Persepsi Sensori (L.09083)
Ekspektasi : Membaik
Kriteria hasil :
- Menarik diri menurun
- Respon sesuai stimulus membaik
- Konsetrasi membaik
 Intervensi : Minimalisasi Rangsangan (I.08241)
Observasi
- Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan (mis.nyeri)

Terapeutik

- Batasi stimulus lingkungan (mis.aktivitas)


- Kombinasikan prosedur atau tindakan dalam satu waktu, sesuai kebutuhan

Edukasi

- Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis.membatasi kunjungan,


mengurangi kebisingan)
Kolaborasi

- Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur atau tindakan


- Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi persepsi stimulus.

5. Intoleransi aktifitas
 SDKI : Intoleransi Aktivitas (D.0056)
 Luaran : Toleransi Aktivitas (L.05047)
Ekspektasi : Meningkat
Kriteria Hasil :
- Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
- Keluhan lelah menurun
- Perasaan lemah menurun
 Intervensi : Terapi Aktivitas (I.05186)
Observasi
- Identifikasi defisit tingkat aktivitas
- Identifikasi kemapuan berpartisipasi dalam aktivitas tertentu
Terapeutik
- Fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuiakan lingkungan untuk
mengakomodasi aktivitas yang di pilih
- Libatkan keluarga dalam aktivitas
Edukasi
- Ajarkan cara melakukan aktivitas yang dipilih.

6. Ketidakberdayaan berhubungan dengan penyakit jangka panjang, ketergantungan pada


orang lain.
 SDKI : Ketidakberdayaan (D.0092)
 Luaran : Keberdayaan (I.09071)
Ekspetasi : Meningkat
Kriteria hasil :
- Pernyataan mampu melaksanakan aktivitas meningkat
- Perasaan diasingkan menurun
- Pernyataan rasa malu menurun
- Perasaan tertekan (depresi) menurun
 Intervensi : Promosi Harapan (I.09307)
Observasi
- Identifikasi harapan pasien dan keluarga dalam pencapaian hidup

Terapeutik

- Sadarkan bahwa kondisi yang dialami memiliki nilai penting


- Pandu mengingat kembali kenangan yang menyenangkan
- Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan

Edukasi

- Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi dengan realistis


- Latih menyusun tujuan yang sesuai dengan harapan
- Latih cara mengenang dan menikmati masa lalu (mis.pengalaman).

Anda mungkin juga menyukai