Anda di halaman 1dari 23

Pengkajian pada anak dengan

kekerasan (fisik, mental, dan


seksual)

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


child abuse merupakan tidakan kekerasan fisik atau mental, kekerasan seksual dan penelantaran terhadap
anak dibawah usia 18 tahun yang dilakukan oleh orang yang seharusnya bertanggung jawab terhadap
kesejahteraan anak yang terancam. (U.S Departement of Health, Education and Wolfare)

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


Pasal 59 Undang-undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menyatakan bahwa perlindungan khusus
diberikan kepada :

 anak dalam situasi darurat (anak pengungsi, anak korban kerusuhan,anak korban bencana alam, anak dalam situasi konflik
bersenjata)
 anak yang berhadapan dengan hukum,
 anak dari kelompok minoritas dan terisolasi,
 anak tereksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual,
 anak yang diperdagangkan,
 anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, akohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (napza),
 anak korban penculikan, penjualan dan perdagangan,
 anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental,
 anak korban perlakuan salah,
 penelantaran
 anak yang menyandang cacat

 Selain itu, dimasukkan pula kelompok anak rentan lainnya yakni anak jalanan dan anak tanpa akta kelahiran

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


Macam-macam kekerasan terhadap anak

 Segala bentuk perlakuan baik secara fisik maupun psikis yang berakibat penderitaan terhadap anak.

 Macam-macam kekerasan terhadap anak:


1 . Penyiksaan Fisik (Physical Abuse)
2. Penyiksaan Emosi (psychological/Emotional Abuse)
3. Pelecehan Seksual (Sexual Abuse)

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


Kekerasan fisik

kekerasan yang mengakibatkan cidera fisik nyata ataupun potensial


terhadap anak sebagai akibat dari interaksi atau tidak adanya interaksi yang
layaknya ada dalam kendali orangtua atau orang dalam hubungan posisi
tanggungjawab, kepercayaan atau kekuasaan

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


Kekerasan seksual

pelibatan anak dalam kegiatan seksual dimana ia sendiri tidak


sepenuhnya memahami, atau tidak mampu memberi persetujuan.
Kekerasan seksual ditandai dengan adanya aktivitas seksual antara anak
dengan orang dewasa atau dengan anak lain

Aktivitas tersebut ditujukan untuk memberikan kepuasan bagi pelaku. Kekerasan seksual
meliputi eksploitasi seksual dalam prostitusi atau pornografi, pemaksaan anak untuk
melihat kegiatan seksual, memperlihatkan kemaluan kepada anak untuk tujuan kepuasan
seksual, stimulasi seksual, perabaan, memaksa anak untuk memegang kemaluan orang
lain, hubungan seksual, perkosaan, hubungan seksual yang dilakukan oleh orang yang
mempunyai hubungan darah (incest) dan sodomi.

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


Kekerasan emosional

suatu perbuatan terhadap anak yang mengakibatkan atau sangat mungkin akan
mengakibatkan gangguan kesehatan atau perkembangan fisik, mental, spiritual, moral dan
sosial.

Beberapa contoh kekerasan emosional adalah pembatasan gerak, sikap tindak


meremehkan anak, mencemarkan, mengkambinghitamkan, mengancam, menakut-nakuti,
mendiskriminasi, mengejek, atau menertawakan, atau perlakukan lain yang kasar atau
penolakan.

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


Klasifikasi Child Abuse

 Perlakuan salah terhadap anak dibagi menjadi dua golongan yaitu


a. Dalam keluarga :
• Penganiayaan fisik contohnya seperti memukul anak
• Kelalaian atau penelantaraan contohnya anak merasa kurang mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya
• Penganiayaan secara emosional contohnya mengucapkan kata-kata yang tidak seharusnya didengar oleh anak

b. Diluar Keluarga
 Dalam institusi atau lembaga
 Di tempat kerja
 Di jalan
Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes
Penyebab Terjadinya Child Abuse

1. Orang tua memiliki potensi untuk melukai anak-anak


2. Menurut pandangan orang tua anak terlihat berbeda dari anak lain
3. Adanya kejadian khusus : Stress (Helfer dan Kempe dalam Pillitery)

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


 wanita lebih banyak melakukan kekerasan pada anak, karena wanita merupakan pemberi
perawatan anak yang utama. (Rusel dan Margolin)

 Sedangkan laki-laki lebih banyak melakukan sex abuse, ayah tiri mempunyai
kemungkinan 5 sampai 8 kali lebih besar untuk melakukannya daripada ayah kandung
(Smith dan Maurer).

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


faktor yang menyebabkan anak mengalami kekerasan

 Stress yang berasal dari anak


• Fisik berbeda
• Mental berbeda
• Temperamen berbeda
• Tingkah laku berbeda
• Anak angkat

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


faktor yang menyebabkan anak mengalami kekerasan

 Stress keluarga

• Kemiskinan dan pengangguran

• Mobilitas, isolasi, dan perumahan tidak memadai

• Perceraian

• Anak yang tidak diharapkan

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


faktor yang menyebabkan anak mengalami kekerasan

 Stress berasal dari orang tua

• Rendah diri

• Waktu kecil mendapat perlakuan salah

• Harapan pada anak yang tidak realistis

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


Akibat Terjadinya Child Abuse

1. Dampak kekerasan fisik:


anak yang mendapat perlakuan kejam dari orang tuanya akan menjadi sangat agresif, dan setelah menjadi orang tua akan
berlaku kejam kepada anak-anaknya
2. Dampak kekerasan psikis
Unicef (1986) mengemukakan, anak yang sering dimarahi orang tuanya, apalagi diikuti dengan penyiksaan, cenderung
meniru perilaku buruk (coping mechanism)
- bulimia nervosa (memuntahkan makanan kembali)
- anorexia (takut gemuk)
- kecanduan alkohol dan obat-obatan, dan memiliki dorongan bunuh diri.
3. Dampak kekerasan seksual
Menurut Mulyadi (Sinar Harapan, 2003) diantara korban yang masih merasa dendam terhadap pelaku, takut menikah,
merasa rendah diri, dan trauma
Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes
Dampak kekerasan kepada anak

 Korban atau kasus anak yang mengalami kekerasan dapat berdampak jangka
pendek ataupun jangka panjang.
 Jangka pendek.
berhubungan dengan masalah fisik antara lain: lembam, lecet, luka bakar,
patah tulang, kerusakan organ, robekan selaput dara, keracunan, gangguan susunan
saraf pusat.
terjadi gangguan emosi atau perubahan perilaku seperti pendiam, menangis,
dan menyendiri.

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


 Jangka panjang. (terjadi pada kekerasan fisik, seksual, maupun emosional.)

1. Kekerasan fisik. Kecacatan yang dapat mengganggu fungsi tubuh anggota tubuh

2. Kekerasan emosional. Tidak percaya diri, hiperaktif, sukar bergaul, rasa malu dan bersalah, cemas, depresi,
psikosomatik, gangguan pengendalian diri, suka mengompol, kepribadian ganda, gangguan tidur, psikosis,
dan penggunaan napza.

3. Kekerasan seksual. Kehamilan yang tidak diinginkan, infeksi menular seksual termasuk HIV/AIDS,
gangguan /kerusakan organ reproduksi.  

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


Manifestasi klinis Child Abuse

Pertumbuhan dan perkembangan anak yang mengalami perlakuan salah, pada umumnya
lebih lambat dari anak yang normal, yaitu:

a. Pertumbuhan fisik anak pada umumnya kurang dari anak-anak sebayanya yang tidak
mendapat perlakuan salah.

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


Manifestasi klinis Child Abuse

b. Perkembangan kejiwaan juga mengalami gangguan, yaitu:

1. Kecerdasan

2. Emosi

3. Konsep diri

4. Agresif

5. Hubungan sosial

6. Akibat dari penganiayaan seksual

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


Penanganan Dan Pencegahan Child Abuse

 Hal yang dapat dilakukan oleh perawat adalah dengan memberikan pendidikan kepada keluarga tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta cara menghadapi stress saat menjadi orang tua
1. Pelayanan kesehatan
dapat melakukan berbagai kegiatan dan program yang ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat
2. Pendidikan
Sekolah mempunyai hak istimewa dalam mengajarkan bagian badan yang sangat pribadi, yaitu penis, vagina,
anus, mammae dalam pelajaran biologi

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


Penanganan Dan Pencegahan Child Abuse

3. Penegak hukum dan keamanan


Bab II pasal 2 menyebutkan bahwa “anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat
membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangannya secara wajar
4. Media massa
Pemberitaan penganiayaan dan kekerasan pada anak hendaknya diikuti oleh artikel2 pencegahan dan
penanggulangannya.

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


Fasilitas Pelayanan Untuk Anak Child Abuse

1. Pihak kepolisian

2. Rumah sakit

3. Lembaga, yayasan, komisi Perlindungan Anak Indonesia

Fasilitas yang bertugas khusus


Mengawasi pelaksanaan perlindungan
anak di Indonesia.

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


pengkajian

Fokus pengkajian secara keseluruhan untuk menegakkan diagnosa


keperawatan berkaitan dengan child abuse, antara lain:
 Psikososial
 Melalaikan diri
 Gagal tumbuh
 Keterlambatan perkembangan koognitif, psikomotor dan psikososial
 Memisahkan diri dari orang-orang dewasa
 Muskuloskeletal  Genital urinaria
 Luka pada vagina/penis
 Dislokasi
 Luka pada anus
 Sprain/terkilir
 Infeksi saluran kemih
 Fraktur

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes


TERIMAKASIH

Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes

Anda mungkin juga menyukai