anak dalam situasi darurat (anak pengungsi, anak korban kerusuhan,anak korban bencana alam, anak dalam situasi konflik
bersenjata)
anak yang berhadapan dengan hukum,
anak dari kelompok minoritas dan terisolasi,
anak tereksploitasi secara ekonomi dan/atau seksual,
anak yang diperdagangkan,
anak yang menjadi korban penyalahgunaan narkotika, akohol, psikotropika dan zat adiktif lainnya (napza),
anak korban penculikan, penjualan dan perdagangan,
anak korban kekerasan baik fisik dan/atau mental,
anak korban perlakuan salah,
penelantaran
anak yang menyandang cacat
Selain itu, dimasukkan pula kelompok anak rentan lainnya yakni anak jalanan dan anak tanpa akta kelahiran
Segala bentuk perlakuan baik secara fisik maupun psikis yang berakibat penderitaan terhadap anak.
Aktivitas tersebut ditujukan untuk memberikan kepuasan bagi pelaku. Kekerasan seksual
meliputi eksploitasi seksual dalam prostitusi atau pornografi, pemaksaan anak untuk
melihat kegiatan seksual, memperlihatkan kemaluan kepada anak untuk tujuan kepuasan
seksual, stimulasi seksual, perabaan, memaksa anak untuk memegang kemaluan orang
lain, hubungan seksual, perkosaan, hubungan seksual yang dilakukan oleh orang yang
mempunyai hubungan darah (incest) dan sodomi.
suatu perbuatan terhadap anak yang mengakibatkan atau sangat mungkin akan
mengakibatkan gangguan kesehatan atau perkembangan fisik, mental, spiritual, moral dan
sosial.
b. Diluar Keluarga
Dalam institusi atau lembaga
Di tempat kerja
Di jalan
Poppy Farasari, S.Tr.Keb, M.Kes
Penyebab Terjadinya Child Abuse
Sedangkan laki-laki lebih banyak melakukan sex abuse, ayah tiri mempunyai
kemungkinan 5 sampai 8 kali lebih besar untuk melakukannya daripada ayah kandung
(Smith dan Maurer).
Stress keluarga
• Perceraian
• Rendah diri
Korban atau kasus anak yang mengalami kekerasan dapat berdampak jangka
pendek ataupun jangka panjang.
Jangka pendek.
berhubungan dengan masalah fisik antara lain: lembam, lecet, luka bakar,
patah tulang, kerusakan organ, robekan selaput dara, keracunan, gangguan susunan
saraf pusat.
terjadi gangguan emosi atau perubahan perilaku seperti pendiam, menangis,
dan menyendiri.
1. Kekerasan fisik. Kecacatan yang dapat mengganggu fungsi tubuh anggota tubuh
2. Kekerasan emosional. Tidak percaya diri, hiperaktif, sukar bergaul, rasa malu dan bersalah, cemas, depresi,
psikosomatik, gangguan pengendalian diri, suka mengompol, kepribadian ganda, gangguan tidur, psikosis,
dan penggunaan napza.
3. Kekerasan seksual. Kehamilan yang tidak diinginkan, infeksi menular seksual termasuk HIV/AIDS,
gangguan /kerusakan organ reproduksi.
Pertumbuhan dan perkembangan anak yang mengalami perlakuan salah, pada umumnya
lebih lambat dari anak yang normal, yaitu:
a. Pertumbuhan fisik anak pada umumnya kurang dari anak-anak sebayanya yang tidak
mendapat perlakuan salah.
1. Kecerdasan
2. Emosi
3. Konsep diri
4. Agresif
5. Hubungan sosial
Hal yang dapat dilakukan oleh perawat adalah dengan memberikan pendidikan kepada keluarga tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta cara menghadapi stress saat menjadi orang tua
1. Pelayanan kesehatan
dapat melakukan berbagai kegiatan dan program yang ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat
2. Pendidikan
Sekolah mempunyai hak istimewa dalam mengajarkan bagian badan yang sangat pribadi, yaitu penis, vagina,
anus, mammae dalam pelajaran biologi
1. Pihak kepolisian
2. Rumah sakit