Anda di halaman 1dari 1

Hasad adalah sekedar benci dan tidak suka terhadap kebaikan yang ada pada

orang lain yang ia lihat. Salah satu penyebab dilarangnya iri adalah menimbulkan
kerusakan dan perbuatan jahat bagi yang memilikinya. Atau bisa kita maknai
banyak mudharatnya.
An-Nisa’ ayat 32.

tidak semua sifat iri dilarang. “Tidak diperbolehkan hasad (iri hati) kecuali
terhadap dua orang: Orang yang dikaruniai Allah (kemampuan
membaca/menghafal Alquran). Lalu ia membacanya malam dan siang hari, dan
orang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakannya pada malam dan
siang hari.” (HR. Bukhari)

Hasad hakiki adalah seseorang berharap nikmat orang lain hilang. Hasad seperti
ini diharamkan berdasarkan ijma’ para ulama. Adapun hasad majazi, yang
dimaksudkan adalah ghibthoh.

Ghibthoh adalah berangan-angan agar mendapatkan nikmat seperti yang ada


pada orang lain tanpa mengharapkan nikmat tersebut hilang darinya. Jika
ghibthoh ini dalam hal keta’atan, maka itu dianjurkan.

5 perkara hasad:
1. marah kepada Allah
2. benci atas nikmat yang ditampakan
3. menentang perbuatan Allah.
4. mencoba menghinakan orang yang telah ditetapkan kenikmatannya oleh Allah
5. mencoba untuk membantu iblis

Anda mungkin juga menyukai