Anda di halaman 1dari 11

Vol. 5 – No.

1, year (2021), page 242 - 251


| ISSN 2548-8201 (Print)| 2580-0469) (Online)|

Pengembangan penuntun Praktikum Ekektronik Berbasis


Keterampilan Proses Sains Materi Suhu dan Kalor untuk SMP/MTs

Aziza Putri Ningsi1,Sri Purwaningsih2, Darmaji3*


1,2,3
(Pendidikan Fisika Universitas Jambi, Indonesia).

* Corresponding Author. E-mail: azizap267@gmail.com

Receive: 06/01/2021 Accepted: 08/02/2021 Published: 09/03/2021

Abstrak
Pembelajaran fisika adalah pembelajaran yang mengajarkan tentang, produk, proses,
dan sikap ilmiah. Ketiga hal tersebut tidak dapat dicapai hanya dengan pembelajarn teori
atau hafalan. Pembelajarn fisika perluh dilakukanya kegiatan praktikum. Kegiatan praktikum
akan berjalan dengan lancar apabila terdapat bahan ajar berupa penuntun praktikum.
Penelitian ini menggunakan model ADDIE yang terdiri atas lima langkah, yaitu: analisis
(analyze), perancangan (design), pengembangan (development), implementasi
(implementation), dan evaluasi (evaluation). Namun dalam penelitian ini, tahap akhir yaitu
implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation) belum dilakukan. Berdasarkan
observasi yang telah dilakukan di SMP Negri 22 Kota Jambi, guru manyebutkan terdapat
masalah mengenai pelaksanaan praktikum IPA. Pertama, penuntun praktikum yang tersedia
belum sesuai dengan kurikulum, dimana pada dasarnya kegiatan praktikum harus mampu
mengembangkan kemampuan belajar ilmiah siswa, sementara penuntun praktikum yang
ada masih menuntun siswa untuk melakukan praktikum dengan cara hanya mengikuti
prosedur yang ada pada penuntun praktikum saja. Hasil pengembanga penuntun praktikum
berdasrkan hasil validasi materi yang dilakukan II tahap dikategori valid dan layak untuk
diujicoba. Sedangkan hasil validasi ahli media yang dilakukan II tahap juga berada di kategori
valid dan media layak untuk digunakan..

Kata Kunci: Pengembangan, KPS, Suhu dan Kalor

Abstract
Physics learning is learning that teaches about, products, processes, and scientific attitudes.
These three things cannot be achieved only by learning theory or memorizing. Physics learning
requires practicum activities. Practical activities will run smoothly if there are teaching materials in
the form of practicum guides. This study uses the ADDIE model which consists of five steps, namely:
analysis, design, development, implementation, and evaluation. However, in this study, the final
stages, namely implementation, and evaluation have not been carried out. Based on observations
made at SMP Negri 22 Jambi City, the teacher said there were problems regarding the
implementation of the science practicum. First, the available practicum guide is not in accordance
with the curriculum, where basically practicum activities must be able to develop students' scientific
learning abilities, while the existing practicum guide still guides students to do practicum by only

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (1), Year 2021- 243
(Aziza Putri Ningsi,Sri Purwaningsih, Darmaji)

following the procedures in the practicum guide only. The results of the development of the practicum
guide based on the results of material validation carried out in stage II are categorized as valid and
feasible to be tested. Meanwhile, the results of the media expert validation conducted in stage II were
also in the valid category and the media was suitable for use.

Keywords: Development, SMP, Temperature and Healt

Pendahuluan untuk belajar sains, berkembang


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tediri keterampilan sainsnya, dan tumbuh sikap
dari berberapa bidang pembelajaran salah ilmiahnya (Widodo & Ramdaningsih, 2006 :
satunya adalah Fisika. Fisika merupakan 148). Kegiatan praktik dalam pembelajaran
salah satu mata pelajaran yang fisika mempunyai peran motivasi dalam
berhubungan dengan berbagai konsep belajar, memberi kesempatan pada siswa
ilmiah yang sebagian penerapanya dapat untuk mengembangkan sejumlah
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari ketrampilan, dan meningkatkan kualitas
(Maison et al., 2018). Fsiska juga cabang belajar siswa (Mustika & Murniati,
ilmu pengetahuan yang mempelajari 2011:90). Melalui kegiatan praktikum siswa
tentang materi dan energi, juga bagimana dapat mengetahui cara menemukan dan
mereka berinteraksi satu sama lain membuktikan kosep yang telah diajarkan
(Yediarani et al., 2019). Fisika merupakan Kegiatan praktikum akan
salah satu cabang dari ilmu pengetahuan menumbuhkan keterampilan-keterampilan
alam yang mendasar bagi siswa untuk yang sudah dimiliki maupun belum dimiliki
dapat memahami gejala-gejala alam yang siswa terutama keterampilan proses sains
terjadi di sekitarnya (Sambada, 2012 : 38). siswa. Kegiatan praktikum akan berjalan
Masih banyak kelemahan terhadap dengan lancar apabila terdapat bahan ajar
pembelajaran fisika dalam berupa penuntun praktikum. Penuntun
mengembangkan kemampuan bernalar praktikum merupakan salah satu
dan berfikir analisis induktif dan deduktif penunjang terlaksananya kegiatan
dengan menggunakan konsep dan prinsip praktikum (Sri, 2016). Penuntun praktikum
fisika (Halim, 2012: 143). Fisika tidak hanya juga dapat dirancang untuk mengarahkan
mempelajari teori-teori atau pun fakta siswa agar mampu bekerja dengan
tentang gejala alam melainkan, fisika juga langkah-langkah ilmiah. Penuntun
perlu pemahaman mengenai cara praktikum dapat dikatakan baik jika
menemukan konsep-konsep fisika. Dari didalamnya terdapat teori belajar yang
beberapa matari fisika yang di pealajari dapat mendukung tercapainya komprtensi
siswa SMP salah satunya adalah materi dasar.
suhu dan kalor. Penuntun praktikum adalah
Pengetahuan tantang materi suhu pedoman pelaksanaan praktikum yang
dan kalor, tidak cukup bagi siswa hanya berisi tata cara persiapan, pelaksanaan,
mempelajarai teori ataupun konsep saja. analisis data dan pelaporan yang disusun
Tetapi siswa perlu mengetahui cara oleh seseorang atau kelompok staf
manemukan kosep dan cara pengajar yang menangani praktikum
mengimplementasikan teori. Implementasi tersebut dan mengikuti kaidah tulisan
teori yang diperoleh siswa di kelas, dapat ilmiah (Nurussaniaha & Nurhayati, 2016).
dilakukan di laboratorium dalam bentuk Fungsi dari penuntun praktikum adalah
kegiatan praktikum. Guru berharap dengan bahan ajar yang bisa meminimalkan peran
praktikum anak akan lebih paham konsep guru, menjadikan siswa semakin aktif dan
yang dipelajari, terbangkitkan motivasinya memperoleh pengetahuan yang bermakna,

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (1), Year 2021- 244
(Aziza Putri Ningsi,Sri Purwaningsih, Darmaji)

menjadikan siswa memperoleh kreatifitas variable, mengumpulkan dan


berpikir dan keterampilan olah tangan mengorganisasikan data, analisis
sehingga memudahkan pendidik dalam percobaan, membuat hipotesis,
melaksanakan pengajaran di dalam mensefinisikan variable secara oprasional,
laboratorium. Agar kegiatan peaktikum merancnag percobaan, melakukan
yang dilakukan siswa berjalan dengan percobaan (Chabalengula et al., 2012).
lancer maka diperlukan penuntun Berdasarkan fakta di lapangan yang
praktikum yang mudah dipahami dan diteliti oleh Mustika and Murniati (2011)
digunakan. ditemukan bahwa SMP Negeri 4 Kragan
Keterampilan proses dan sikap ilmiah Rembang masih rendahnya kualitas siswa
dapat dikembangkan dengan memberikan dalam memahami konsep- konsep IPA
pengalaman langsung kepada siswa. Salah Fisika, menelaah dan mengerjakan soal-
satunya melalui kegiatan praktikum atau soal IPA Fisika, yang berdampak pada
eksperimen (Hartono & Oktafianto, 2014: pencapaian nilai IPA Fisika. Hasil penelitian
17). Keterampilan proses sains adalah yang dilakukan Sukarno, Permanasari, and
semua kemampuan yang diperlukan untuk Hamidah (2013) ditemukan bahwa
memperoleh, mengembangkan, dan keterampilan proses sains siswa SMP di
menerapkan konsep-konsep, prinsip- Jambi pada beberapa indikator masih
prinsip, hukum-hukum dan teori-teori sains rendah. Oleh karena itu, kegiatan
baik berupa kemampuan mental, fisik, praktikum dijadikan dasar penelitian yang
maupun kemampuan sosial (Yuliati, 2016). dilakukan oleh Winarti & Nurhayati untuk
Keterampilan proses sains adalah meningaktkan keterampulan proses sains
Keterampilan berpikir yang membantu siswa.
siswa belajar melalui pengetahuan dengan
tujuan memecahkan masalah dan Berdasarkan observasi yang telah
menemukan solusi (Darmaji, Kurniawan, dilakukan di SMP Negri 22 Kota Jambi, guru
Suryani, et al., 2018). Keterampilan proses manyebutkan terdapat masalah mengenai
sains memiliki dua kategori, keterampilan pelaksanaan praktikum IPA. Pertama,
proses sains dasar dan proses sains penuntun praktikum yang tersedia belum
integrasi keterampilan (Hırça, 2012). sesuai dengan kurikulum, dimana pada
Keterampilan proses terdiri dari dasarnya kegiatan praktikum harus mampu
keterampilan dasar, dimana keterampilan mengembangkan kemampuan belajar
dasar ini akan menjadi dasar untuk ilmiah siswa, sementara penuntun
pengembangan keterampilan selanjutnya praktikum yang ada masih menuntun siswa
(Darmaji, Kurniawan, & Lestari, 2018). untuk melakukan praktikum dengan cara
Keterampilan proses sains dasar terdiri dari hanya mengikuti prosedur yang ada pada
mengobservasi,mengklasifikasi, penuntun praktikum saja. Kedua,
mempredikis, mengukur, menyimpulkan, pendekatan praktikum yang digunakan
dan mengkomunikasi (Raj & Devi, 2014). sekolah saat ini adalah pendekatan
Keterampilan proses sains terintegrasi praktikum konvensional, yakni guru
dapat dikuasai setelah menguasai proses memberikan masalah, alat, bahan serta
dasar keterampilan. Keterampilan proses langkah kerja pada siswa. Ketiga, penuntun
sains integrasi meliputi: mengindentifikasi praktikum yang biasa digunakan adalah
variable, membuat tabel data, membuat berupa Lembaran Kerja Siswa (LKS), yaitu
grafik, mendeskripsikan hubungan antar gabungan dari lembaran kerja untuk materi
ajar dan kegiatan praktikum. Selama ini

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (1), Year 2021- 245
(Aziza Putri Ningsi,Sri Purwaningsih, Darmaji)

penuntun praktikum yang digunakan hanya literature, analisis materi dna analisis gaya
berupa lembaran yang berisi tugas yang belajar sisiwa. Tahapan define dijadikan
harus dikerjakan oleh peserta didik dan acuan untuk melakukan tahapan design
masih bersifat kaku. Petunjuk praktikum yakni merancang penuntun praktikum
tersebut hanya akan membuat elektronik berbasis keterampilan proses
keterampilan proses sains dan kemampuan sains. Tahapan develop dilakukan dengan
berpikir kritis kurang berkembang. Hal memvalidasi dan mengembangkan produk.
tersebit disebabkan karena siswa akan Subjek Penelitian Subjek pada
mencari jawaban sendiri pada buku penelitian ini yaitu dosen ahli materi dan
pelajaran, siswa tidak terbiasa untuk ahli media sebagai validator yang mengajar
membuat, menganalisis, mencari sendiri di Program Studi Pendidikan Fisika
serta merancang sendiri apa yang akan Universitas Jambi. Instrumen yang
mereka kerjakan sehingga kemampuan diguankan dalam penelitian ini yaitu angket
berpikir kritis dan keterampilan proses validasi ahli materi dan ahli media Lembar
sains siswa kurang terlatih. angket ahli materi dan ahli media dilakukan
Berdasrkan permasalahan diatas, hal oleh dosen ahli materi dan ahli media yang
ini dijadikan dasar pertimbangan oleh peneliti telah ditentukan sebelumnya untuk
melakukan penelitian yang bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap produk
mengetahuai kevalitan penuntun praktikum Jenis data yang diambil dalam
elektronik berbasis keterampilan proses sains
penelitian ini dikelompokkan menjadi dua
materi suhu dan kalor untuk SMP/MTS
bagian, yaitu data kualitatif dan
Metode kuantitatif.Data kualitatif diperoleh dari
tahap kritik, saran, dan tanggapan dari
Metode penelitian yang digunakan validator materi, validator
adalah metode penelitian dan media.Sedangkan data kuantitatif
pengembangan atau Research and diperoleh dari lembar validasi ahli. Lembar
Development (R&D).. Produk yang
validasi ahli menggunakan skala likert
dikembangkan oleh peneliti yaitu dengan 4 alternatif pernyataan yaitu
penuntun praktikum elektronik berbasis Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Setuju (S)
keterampilan proses dasar sains materi dan Tidak Setuju (TS). Berikut pada tabel 1
suhu dan kaor untuk SMP/MTs. Model merupakan rentang skor interval validasi.
pengembangan yang digunakan yaitu Tabel 1. Rentang skor interval lembar
model pengembangan ADDIE yang terdiri validasi ahli
atas lima langkah, yaitu: analisis (analyze),
No Rentang Skor Kategori Skor
perancangan (design), pengembangan
1 1.00 – 1.75 Sangat Tidak Baik
(development), implementasi
2 1.76 – 2.50 Tidak Baik
(implementation), dan evaluasi
3 2.51 – 3.25 Baik
(evaluation) (Tegeh & Kirna, 2013). Namun
4 3.26 – 4.00 Sangat Baik
dalam penelitian ini, tahap akhir yaitu
implementasi (implementation), dan
evaluasi (evaluation) belum dilakukan. Hal Hasil dan Pembahasan
ini dikarenakan tujuan penelitian sudah
tercapai pada tahap pengembangan Hasil pengembangan penuntun
(develop). Tahap analisis (analyze) adalah praktikum elektronik berbasisi
tahap pertama yang dilakukan untuk keterampilan proses sains materi suhu dan
mengembangkan suatu produk, pada kalor untuk SMPMTs menggunakan model
tahap ini peneliti melakukan analisis ADDIE yang terdiri dari tahap analisis

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (1), Year 2021- 246
(Aziza Putri Ningsi,Sri Purwaningsih, Darmaji)

(analyze), perancangan (design), yang digunakan buram dan berwarna


pengembangan (development). hitam putih sehingga kurang menarik
a. Analisis (analyze) perhatian siswa.
Berdasarkan hasil analisi literature Berdasrkan hasil analisi materi
yaitu hasil penelitian Yuanita dan Yuniarita diketahui bahwa dari hasil analisi terhadap
(2018) petunjuk praktikum IPA yang KI dan KD Permendikbud Nomor 37 Tahun
digunakan oleh guru rata-rata hanya berisi 2018 keluasan dan keadalaman materi
soal yang harus di isi siswa dan terkesan pada penuntun praktikum ini hanya
masih kaku. Hasil penelitian (Novita, 2020) sebatas melakukan percobaan untuk
diketahui bahwa terdapat permasalahan menyelidiki pengaruh kalor terhadap suhu
pada pedoman praktikum, seperti terdapat dan wujud benda serta perpindahan kalor.
pedoman praktikum yang tidak sesuai Berdasarkan hasil analisi siswa yaitu
dengan kompetensi siswa, beberapa hasil dari penyebaran angket kepada 30
pedoman prakikum tidak mencantumkan siswa kelas VII SMPN 22 Kota Jambi,
judul dan tujuan praktikum, terdapat diperoleh hasil bahwa siswa memilki
pedoman praktikum yang tidak disertai macam-macam gaya belajar ada siswa yang
langkah-langkah kerja dan lembar hasil memliki gaya belajar secara visual,
pengamatan. Pada analisis LKS, juga auditoria, dan kinestetik. Berikut hasil
ditemukan permasalahan yaitu pedoman angket haisil analisis gaya belajar siswa
praktikum yang ada hanya memuat alat, yang disajikan secara singkat pada Tabel 2.
bahan, dan langkah kerja.Selain itu, kertas
Tabel 2. Hasil analisis gaya belajar siswa SMPN 22 Kota Jambi
Gaya Belajar
Siswa Kategori Interval %
TP 8.00 - 14.0 36.1
Gaya Belajar P 14.1 - 20.00 3.3
Visual S 20.01 - 26.00 1.6
SS 26.01 - 32.00 59.0
Total 100
Gaya Belajar TP 9.00 - 15.75 23.0
Auditorial P 15.76 - 22.50 19.7
S 22.51 - 29.25 16.4
SS 29.26 - 36.00 41.0
Total 100
TP 9.00 - 15.75 16.4
Gaya Belajar P 15.76 - 22.50 14.8
Kinestetik S 22.51 - 29.25 16.4
SS 29.26 - 36.00 52.5
Total
b. Design dan ahli materi, maka harus di buat
desain awal atau storyboard sebagai
Tahap selanjutnya yaitu tahap berikut:
mendesain produk. Sebelum di
validasi dengan validasi ahli madia
Tabel 2. Storyboard penuntun praktikum elektronik

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (1), Year 2021- 247
(Aziza Putri Ningsi,Sri Purwaningsih, Darmaji)

No Visual Keterangan
1 Bagian cover terdiri dari bebrapa
w bagian, yaitu :
2 1 1. Logo unja dan logo k13
 Ukuran logo 1” x 0.99”
 Color: black, orange
3
2. Tulisan Penuntun Praktikum
 Background gambar
berwarna hitam dan abu-abu
4 3. Judul praktikum
 Font: Times New Roman
 Size: 24
 Color: black and blue
Gambar pendukung yang menarik
Validasi ahli materi dilakukan
c. Develop dengan dua tahap yang divalidasi oleh
dosen ahli dibidangnya. Validator ahli
Tahap ini adalah tahap materi mengevaluasi materi
pengembangan panduan praktikum pembelajaran yang terdapat dalam
berbasisi keterampilan proses sains penuntun praktikum elektronik berbasis
materi suhu dan kalor untuk SMP/MTS keterampilan proses sains materi suhu
yang mencakup dua langkah pokok yaitu dan kalor untuk SMP/MTs. Adapun hasil
validasi ahli materi dan validasi ahli dari penilaian ahli materi tahap I adalah
media. sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil validasi ahli materi tahap I
No Aspek Kategori Rata-rata
Komponen
1 Tidak Baik 2.8
penyajian
2 Kelayakan isi Sangat Baik 3.31
3 Kebahasaan Sangat Baik 3.38
Rata-rata
3.2
keseluruhan
layak digunakan sesuai
Keterangan
saran
Berdasrkan hasil validasi ahli materi diberikan yaitu menambahkan keterang
tahap I diperoleh hasl skor rata-rata indicator keterampilan proses sains
yaitu 3.2.dari hasil tersebut menunjukan pada setiap prosedur percobaan dan
bahwa penuntun praktikum elektronik membuat keterangan rumus dan
belum valid. Serta validaror gambar.
memberikan kesimpulan produk layak Adapun hasil dari penilaian ahli
digunakan apabilah sudha di revisi materi tahap I adalah sebagai berikut:
sesuai saran validator. Saran yang
Tabel 4.Hasil validasi ahli materi tahap II
Rata-
No Aspek Kategori rata
1 Komponen Baik 3.6

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (1), Year 2021- 248
(Aziza Putri Ningsi,Sri Purwaningsih, Darmaji)

penyajian
Sangat
2 Kelayakan isi Baik 3.73
Sangat
3 Kebahasaan Baik 4
Rata-rata keseluruhan 3.78
Sangat Layak
Keterangan Digunakan
Berdasrkan hasil validasi ahli Validasi ahli media juga
materi tahap II diperoleh hasl skor rata- dilakukan dengan II tahap yang
rata yaitu 3.78.dari hasil tersebut divalidasi oleh dosen ahli dibidangnya.
menunjukan bahwa penuntun Adapun hasil dari penilaian ahli media
praktikum elektronik valid. Serta tahap I dan tahap II adalah sebagai
validaror memberikan kesimpulan berikut:
produk layakuntuk di ujicobakan tanpa
revisi.
Tabel 5. Hasil validasi ahli media tahap I dan II
Validasi Ahli
No Kategori Rata-rata
Media
1 Tahap I Belum valid 2.06

2 Tahap II valid 3.33


Berdasarkan hasil validasi ahli media huruf, jenis huruf, dan gambar pendukung
tahap I dapat dilibat pada tabel 5 diperoleh yang ada di penuntun.Sedangkan validasi
nilai rata-rata sebesar 2.06.hasil rata-rata media tahap II di peroleh nilai rata-rata
ahli media tahap I menunjukan bahwa sebesar 3.33.hasil rata-rata validasi ahli
penuntun praktikum elektonik berbasis media tahap II menunjukan bahwa
katerampilan proses sains memperoleh penuntun praktikum elektronik berbasis
katagori belum valid. Media layak katarampilan proses sains memperoleh
diguankan jika direvisi sesuai saran kategori valid. Validator memberi
validator.Saran yang diberikan oleh kesimpulan bahwa media sudah valid dan
validator adalah memperbaiki ukuran layak diuji cobakan.
Hasil produk akhir
Produk Keterangan
Cover penuntun praktikum
elektronik berbasis
keterampilan proses sians
materi suhu dna kalor.

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (1), Year 2021- 249
(Aziza Putri Ningsi,Sri Purwaningsih, Darmaji)

Keterangan alat dan bahan


serta video cara
menggunakan alat dan bahan
untuk kegiatan parktikum

Materi pembelajaran yaitu


materi suhu dan kaor untuk
siswa SMP/MTs.

Prosedur percobaan terdiri


dari 5 Kegiatan percobaan
yaitu, percobaan mengukur
suhu benda, percobaan
menyelidiki pengaruh kalor
terhadap wujud benda,
percobaan perpindahan kalor
secara konduksi, konveksi,
radiasi

Tabel hasil percobaan dan


daftar pustaka.

Tujuan dari penelitian mengembangankan sebuah produk yaitu


pengembangan ini adalah untuk berupa pentun praktikum elektronik

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (1), Year 2021- 250
(Aziza Putri Ningsi,Sri Purwaningsih, Darmaji)

berbasis keterampilan proses sains tersebut dapat digunakan media sebagai


menggunakan aplikasi Kvisoft Flipbook pendukung proses pembelajaran (Darmaji
Maker pada materi suhu dan kaor untuk et al. 2019). penggunaan penuntun
SMP/MTs. Pormat penuntun praktikum praktikum berbasis hard copy kurang
disempan dalam bentuk exe yang bisa efektif dan efisien, selain itu, juga terdapat
dibuka dari windows. Tampilan penuntun pemborosan dalam penggunaan kertas dan
praktikum didesain menarik dan mampu sulit jika dibawa kemana-mana (Ningsi &
menarik minat belajar siswa. Pada Nasih, 2020). Dengan demikian
penuntun praktikum terdapat materi menggunakan penunutn perktikum
penunjang, gambar, suara, dan animasi, elektronik berbasis keterampilan proses
grafik hingga video. sains dapat mempermudah siswa dan guru
Penggunaan penuntun praktikum untuk melaksanakan kegiatan praktikum.
elektronik berbasis keterampilan proses
sains dan mampu meningkatkan minat Simpulan
belajar siswa serta dapat meingkatkan Berdasarkan penelitian dan
keterampilan proses sains siswa. pengembangan penuntun praktikum
Keunggulan dari penuntun praktikum elektronik berbasis keterampilan proses
elektonik berbabsis keterampilan proses sains materi suhu dan kalor untuk
sains menggunakan aplikais Kvisoft SMP//MTs. Perosedur mengembangan
Flipbook Maker yang didalamnya pada penelitian ing mengacu pada model
dilengkapi dengan video, music dan link ADDIE yang terdiri dari 5 tahap, namun
percobaan yang bisa dilakukan dirumah. pada penelitian hanay diselesaikan batas
Pembelajaran fisika adalah pembelajaran tahap pengembangan. Produk yang dibuat
yang mengajarkan tentang, produk, proses, dilakukan validasi materi dna validasi
dan sikap ilmiah.Ketiga hal tersebut tidka media yang dilakukan oleh validator yang
dapat dicapai hanya dengan pembelajarn ahli dibidangnya. Hasil validasi materi
teori atau hafalan. Hal ini sejalan dengan tahap I masih diperlukan revisi agar layak
hasil penelitian yang dilakukan oleh digunakan, sedangkan validasi materi
Nurussaniaha & Nurhayati (2016) tahap II sudah layak untuk di
pembelajaran IPA bukan hanya menghapal ujicobakan.Sedangkan validasi media juga
materi tetapi perluh dilakukan dilakukan dua tahap.Hasil validasi media
penyelidikan sedrhana atau kegiatan tahap I masih perluh direvisi beberapa
praktikum. Artinya dalam pembelajar fisika bagian.Hasil validasi media tahap II
yang terdapat produk, proses, dan sikap dikethui bahwa media sudah valid dan
ilmiah dibutuhkan salah satu perangkat layak untuk digunakan. Berbadarkan hasil
kegiatan praktikum yaitu penuntun validasi ahli materi dan ahli media maka
prakitkum. penuntu praktikum eketronik berbasisi
Dengan menguankan penuntun keterampilan proses sains sudah valid dan
praktikum berbentuk digital atau layak untuk di gunakan.
elekronika kegiatan praktikum akan lebih
Daftar Pustaka
efektif dan efisien karena mudha di bawa
kemana-mana dna hemat untuk biaya Chabalengula, V. M., Mumba, F., & Mbewe,
percetakan. Didukung dengan pernyataan S. (2012). How Pre-service Teachers ’
yang disampikan Darmaji et al. (2019) Understand and Perform Science.
penggunaan penuntun praktikum berbasis Eurasia Journal of Mathematics,
hard copy tersebut kurang efektif dan Science & Technology Education, 8(3),
efisien maka untuk mempermudah hal 167–176.

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (1), Year 2021- 251
(Aziza Putri Ningsi,Sri Purwaningsih, Darmaji)

https://doi.org/10.12973/eurasia.201 European J Of Physics Education, 4(1),


2.832a 1–9.
Http://Ejpe.Erciyes.Edu.Tr/Index.Php/
Darmaji, D., Kurniawan, D. A., Astalini, A., & Ejpe/Article/View/82
Nasih, N. R. (2019). Persepsi
Mahasiswa pada Penuntun Praktikum Maison, Astalini, Kurniawan, D. A., &
Fisika Dasar II Berbasis Mobile Lintang Rofiatus, S. (2018). Deskripsi
Learning. Jurnal Pendidikan: Teori, Sikap Siswa Sma Negeri Pada Mata
Penelitian, Dan Pengembangan, 4(4), Pelajaran Fisika Student’s. Edusains,
516–523. 10(1), 160–167.

Darmaji, D., Kurniawan, D. A., & Lestari, A. Mustika, I., & Murniati, N. A. N. (2011).
(2018). Deskripsi keterampilan proses Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
sains mahasiswa pendidikan fisika Ipa-Fisika Melalui Pembelajaran
pada praktikum suhu dan kalor. Jurnal Praktikum Dengan Memanfaatkan
Riset Dan Kajian Pendidikan Fisika, Alat Dan Bahan Di Lingkungan Sekitar
5(2), 68. Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 4
https://doi.org/10.12928/jrkpf.v5i2.10 Kragan Rembang Tahun Ajaran
735 2008/20091. 2(1), 89–99.

Darmaji, D., Kurniawan, D. A., Suryani, A., Ningsi, A. Putri, & Nasih, N. R. (2020).
& Lestari, A. (2018). An Identification Mendeskripsikan Keterampilan Proses
of Physics Pre-Service Teachers’ Sains Mahasiswa Pendidikan Fisika
Science Process Skills Through Science Universitas Jambi Pada Metari
Process Skills-Based Practicum Pembiasan Pada Lensa Cembung
Guidebook. Jurnal Ilmiah Pendidikan Dengan Menggunakan E- Modul.
Fisika Al-Biruni, 7(2), 239. Eksakta :Jurnalpenelitian Dan
https://doi.org/10.24042/jipfalbiruni.v Pembelajaran Mipa, 5(1), 35–43.
7i2.2690
Novita, E. (2020). Pengembangan Buku
Halim, A. (2012). Pengaruh Strategi Pedoman Praktikum Berbasis
Pembelajaran dan Gaya Belajar Keterampilan Proses Dasar Sains Kelas
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Iv Sekolah Dasar. Journal Evaluation In
SMPN 2 Secanggang Kabupaten Education (Jee), 1(1), 34–41.
Langkat. Jurnal Tabularasa PPS Http://Cahaya-Ic.Com/Index.Php/Jee
UNIMED, 9(2), 141–158.
https://doi.org/10.1117/1.3653235 Nurussaniaha, & Nurhayati. (2016).
Pengembangan Penuntun Praktikum
Hartono, & Oktafianto, W. R. O. (2014). Fisika Dasar 1 Berbasis Guided Inquiry
Kefektifan Pembelajaran Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan
Ipa Berbantu Lks Discovery Untuk Berpikir Kritis Mahasiswa. Prosiding
Mengembangkan Keterampilan Proses Seminar Nasional Fisik, V, 63–68.
Sains. Unnes Physics Education https://doi.org/DOI:
Journal, 3(1). doi.org/10.21009/0305010214

Hırça, N. (2012). The Influence Of Hands On Raj, R. G., & Devi, S. N. (2014). Science
Physics Experiments On Scientific Process Skills And Achievement In
Process Skills According To Science Among High. Scholarly
Prospective Teachers’ Experiences. Research Journal for Interdisciplinary

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (1), Year 2021- 252
(Aziza Putri Ningsi,Sri Purwaningsih, Darmaji)

Studies, 2(15), 2435–2443. Prosiding Seminar Nasional Fisika Dan


Pendidikan Fisika (SNFPF), 6(1), 300–
Sambada, D. (2012). Peranan Kreativitas 305.
Siswa Terhadap Kemampuan
Memecahkan Masalah Fisika Dalam Widodo, A., & Ramdaningsih, V. (2006).
Pembelajaran Kontekstual. Jurnal Analisis Kegiatan Praktikum Biologi di
Penelitian Fisika Dan Aplikasinya SMP dengan Menggunakan Video.
(JPFA), 2(2), 37. Metalogika, 9(2), 146–158.
https://doi.org/10.26740/jpfa.v2n2.p3
7-47 Yediarani, R. D., Maison, M., & Syarkowi, A.
(2019). Scientific Reasoning Abilities
Sri, N. (2016). Pengembangan Penuntun Profil of Junior High School Students in
Praktikum Biologi Umum Berbasis Jambi. Indonesian Journal of Science
Inkuiri Terbimbing Mahasiswa Biologi and Education, 3(1), 21.
Stkip Payakumbuh. Jurnal Ipteks https://doi.org/10.31002/ijose.v3i1.62
Terapan, 1(10), 47–55. 7

Sukarno, Permanasari, A., & Hamidah, I. Yuanita, & Yuniarita, F. (2018).


(2013). The Profile of Science Process Pengembangan Petunjuk Praktikum
Skill ( SPS ) Student at Secondary High Ipa Berbasis Keterampilan Proses
School ( Case Study in Jambi ). Untuk Meningkatkan Keterampilan
International Journal of Scientific Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar.
Engineering and Research (IJSER), Profesi Pendidikan Dasar, 1(2), 139.
1(1). https://doi.org/10.23917/ppd.v1i2.66
08
Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013).
Pengembangan Bahan Ajar Metode Yuliati, Y. (2016). Peningkatan
Penelitian Pendidikan Dengan Addie Keterampilan Proses Sains Siswa
Model. Jurnal Ika, 11(1), 16. Sekolah Dasar Melalui Model
Pembelajaran Berbasis Masalah. 2(2).
Wahyuni, S. (2015). Pengembangan Bahan
Ajar IPA untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP.

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)

Anda mungkin juga menyukai