Anda di halaman 1dari 18

PSA 2019

TUGAS MATAKULIAH KEHIDUPAN TINGKAT


SEL “PENGARUH POLA MAKAN BERGIZI
TERHADAP SEL IMUNITAS TUBUH”

DISUSUN
OLEH:
KELOMPOK

1. NOVIA/ TULUNGAGUNG/ SNMPTN (19030654003)


2. CHIKA/ SURABAYA/ SNMPTN (19030654014)
3. SHENDY/ LAMONGAN/ SNMPTN (19030854017)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI S1 PENDIDIKAN

i
SAINS 2021

ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................... 1
C. TUJUAN .............................................................................................. 1
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................. 3

A. POLA MAKAN SEHAT ..................................................................... 3


B. PENGARUH POLA MAKAN SEHAT TERHADAP SEL ............... 4
C. PENGARUH POLA MAKAN SEHAT TERHADAP
IMUNITAS SEL TUBUH ................................................................... 5
D. HUBUNGAN ANTARA IMUNITAS DAN SEL............................... 6
E. MANFAAT POLA MAKAN YANG BENAR ................................... 7
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 9

A. KESIMPULAN ................................................................................... 9
B. SARAN ............................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11


KATA PENGANTAR

Kalimat syukur Alhamdulillah selalu kami panjatkan atas kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kelompok ini tanpa suatu halangan apapun makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kehidupan Tingkat Sel dengan judul
“Eating Right Food”. Penulis berharap makalah ini bisa bermanfaat dan dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Tak lupa kita juga mengucapkan banyak terimakaih kepada pihak-pihak


yang telah membantu dalam penyususnan makalah ini, baik itu teman-teman
kami, bapak/ibu dosen, dan semua telah membantu yang tidak bisa kami sebutkan
satu persatu. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,
makalah ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kami sangat berharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca
agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca semua.

Surabaya, 7 September 2021

Kelompok 7
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gizi merupakan hal yang
menjadi perhatian penting dalam
menjaga sistem kekebalan tubuh.Gizi
yang terpenuhi dan baik diperlukan
agar sel berfungsi optimal. Sistem
kekebalan yang “diaktifkan”, dalam
hal ini menjadi semakin tinggi
asupan energi selama periode
infeksi, dengan pengeluaran energi
basal yang lebih besar. Sistem imun
atau sistem kekebalan tubuh adalah
kondisi seseorang untuk bisa
menolak penyakit tertentu terutama
melalui mencegah pengembangan
mikroorganisme patogen atau
dengan menangkal efek produknya.
Sistem imun terdiri atas dua yaitu
innate immune dan adaptive
immune. Innate immune yang
merupakan sistem pertahanan awal
(first defense), tidak fleksibel yang
terdiri dari hambatan fisik, faktor
terlarut dan fagositosis sel. (Dr.Erry
Yudhya Mulyani, 2020).
Pandemi COVID-19 (corona
virus) menyebabkan banyak
perubahan dalam kehidupan sehari-
hari. Gizi yang baik juga sangat
penting sebelum, selama dan setelah
infeksi. Karena Infeksi menyebabkan
tubuh penderita demam, sehingga

1
membutuhkan asupan MASALAH
energy dan zat gizi. 1. Bagaimana pengaruh pola
Menjaga pola makan makan sehat terhadap kerja
yang baik dan sehat sel dalam system imunitas
sangat penting tubuh manusia?
selama pandemi C. TUJUAN
COVID-19.
Walaupun tidak ada
makanan atau
suplemen makanan
yang dapat mencegah
penularan virus
COVID-19,
mengubah pola
makan dengan
mengkonsumsi
makan bergizi
seimbang yang sehat
dan sangat penting
dalam meningkatkan
sistem kekebalan
tubuh yang baik.
Dilihat latar
belakang diatas maka
dari itu terciptalah
makalah ini dengan
tujuan untuk
mengetahui pengaruh
pola makan sehat
terhadap kerja sel
dalam system
imunitas tubuh
manusia.
B. RUMUSAN
2
1. Untuk mengetahui pengaruh pola makan sehat terhadap kerja sel
dalam system imunitas tubuh manusia
BAB II
KAJIAN TEORI
1. POLA MAKAN SEHAT
Makanan sehat adalah makanan yang mengandung bermacam zat
yang dibutuhkan tubuh. Makanan yang sehat merupakan makanan yang
tepat untuk menambah nutrisi bagi tubuh kita, yang didalamnya
terkandung zat – zat gizi. Zat – zat gizi tersebut yaitu karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral dan air. Makanan berfungsi sebagai sumber energi
utama bagi tubuh. Saat menjalankan aktivitas kita membutuhkan pasokan
energi yang ada dalam tubuh. Makanan yang kita konsumsi sehari-hari
akan memberi energy bagi tubuh untuk beraktivitas, baik berjalan, berlari,
berpikir, dan aktivitas lainya yang dilakukan tiap hari. Mengetahui adanya
hubungan antara makanan yang dikonsumsi dan dampaknya bagi
kesehatan tubuh, maka diharapkan kita dapat memilih makanan sehat yang
dibutuhkan oleh tubuh.
Sedangkan pola makan diartikan sebagai cara atau usaha dalam
mengatur kegiatan makan untuk memenuhi kebutuhan tubuh untuk
menjadi lebih baik. Menurut Depkes RI (2009),pola makan adalah suatu
cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan
maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi,
mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Menurut Harper (1986),
pola makan (dietary pattern) adalah cara yang ditempuh seseorang atau
sekelompok untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai
reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial. Menu
seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam
jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi
seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses
kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2004).
Keburuhan gizi manusia bergantung pada beberapa komponen di
bawah ini, yaitu:
a. Golongan umur
b. Jenis kelamin
c. Berat badan dan tinggi badan
d. Aktivitas sehari-hari
Langkah makan sehat adalah sebagai berikut :
a. Menyiapkan makanan dengan gizi yang seimbang
b. Mengorganisasikan makanan berdasarkan manfaatnya dan menakar
kandungan yang terdapat dalam makanan tersebut
c. Menyantap makanan dengan tidak berlebihan
d. Usahakan semua gizi seperti 4 sehat 5 sempurna terpenuhi
2. PENGARUH POLA MAKAN SEHAT TERHADAP SEL
Sel merupakan unit structural terkecil dari organisme hidup. Sel di
kelilingi oleh selaput/membrane sel yang di dalamnya terdapat cairan
(protoplasma) atau matriks, dan bentuk-bentuk subselular, organel sel,
yang juga dikelilingi membrane. Sel merupakan bagian penting dalam
tubuh karena memiliki fungsi untuk metabolisme dan komunikasi sel yaitu
menerima dan mengirimkan 'sinyal' dari dan kepada sel lain, menentukan
interaksi antar organisme uniseluler serta mengatur fungsi dan
perkembangan tubuh organisme multiseluler.
Pada saat pandemic COVID-19 seperti ini kita harus selalu
memenuhi kebutuhan nutrisi, tubuh kita menjaga pola makan yang bergizi
dan seimbang. Pola makan yang bergizi dan seimbang adalah pola makan
yang memperhatikan komposisi jenis makanan, teratur, tidak berlebihan,
ataupun tidak kekurangan. Pola makan ini memiliki banyak manfaat,
seperti menjadi sumber energi, mempertahankan imunitas tubuh,
memperbaiki sel-sel yang rusak, mengatur metabolisme tubuh, dan
membuat tubuh semakin berkembang dengan baik.
Pola makan adalah hal yang paling berpengaruh untuk kesehatan
seseorang jika pola makannya terganggu maka akan mempengaruhi
kesehatan yang juga berpengaruh terhadap perkembang fisik, dan jika
perkembangan fisiknya terganggu maka akan mempengaruhi
perkembangan yang lainya yaitu perkembangan kognitif yang meliputi
Belajar, atensi, memori, bahasa, berpikir, penalaran, dan kreativitas
individu. Untuk menghindari ketergangguan dalam perkembangan
seorang individu, maka disarankan untuk menjaga kesehatan dengan pola
makan yang sehat. Fungsi makanan bergizi bukan hanya sekedar untuk
menghilangkan rasa lapar, tetapi lebih utama adalah untuk mendapatkan
tenaga, mendapatkan zat-zat pembangun bagi sel-sel tubuh, mempertinggi
daya tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin kelancaran
segala macam proses yang terjadi di dalam tubuh.
3. PENGARUH POLA MAKAN SEHAT TERHADAP IMUNITAS SEL
TUBUH
Konsumsi makanan tidak sehat, kelebihan berat badan, serta asupan
vitamin dan mineral yang tidak terpenuhi adalah beberapa faktor yang bisa
menyebabkan lemahnya sistem imun. Akibatnya, tubuh jadi rentan
terhadap serangan patogen penyakit, termasuk flu bahkan Covid-19.
Imunitas sel tubuh berfungsi menjaga keseimbangan yang baik antara
respons terhadap faktor internal dan eksternal. Contoh faktor ini meliputi
pola makan, komposisi flora usus, faktor keturunan, merokok dan polusi
(udara). Penelitian menunjukkan bahwa berbagai komponen makanan
yang bergizi dapat berdampak pada sistem imunitas tubuh. Contoh
komponen ini termasuk gula, vitamin, mineral dan protein bioaktif serta
lemak. Pada tonsil di bagian belakang tenggorokan, komponen aktif ini –
sebelum dicerna di lambung dan usus – melakukan kontak dengan sistem
imunitas tubuh mukosa. Patogen pernapasan atas dan alergen juga masuk
ke dalam tubuh melalui tenggorokan dan tonsil, sehingga patogen tersebut
dapat juga berdampak pada respons imunitas tubuh pada saluran
pernapasan (atas). Jika patogen tersebut diserap dalam darah, hal tersebut
bahkan mungkin berdampak pada respons kekebalan tubuh sistemik.
Sistem imunitas adalah sekumpulan sel yang bergerak meronda di
seluruh bagian tubuh untuk melawan mikroba penyebab infeksi dan
kerusakan sel. Apabila salah satu bagian tubuh tertentu mengalami suatu
keadaan yang tidak seperti biasanya, maka analog dengan SOS panggilan
darurat, akan berdatangan. sel imunitas lain yang segera melahap mikroba
penyebab sakit atau akan menghancurkan sel tubuh yang rusak demi
‘kebaikan bersama’. Keadaan ini membawa pengaruh yang kita kenal
dengan istilah peradangan di area berdampak tersebut. Pada dasarnya
peradangan adalah suatu proses tubuh yang bertujuan baik yaitu
mengembalikan lagi ke keadaan awal atau minimal mampu
menyeimbangkan keadaan tubuh menuju arah sembuh. Namun, apabila
peradangan terjadi terlalu lama, hal ini yang tidak boleh. Perubahan pola
makan yang mengarah pada peningkatan berat badan selanjutnya menuju
kegemukan menjadi kriteria potensi terjadinya peradangan. Hal ini bisa
terjadi karena makan berlebihan dapat melemahkan kemampuan sistem
imunitas untuk melawan infeksi.

4. HUBUNGAN ANTARA IMUNITAS DAN SEL


Sistem imunitas adalah sekumpulan sel yang bergerak meronda di
seluruh bagian tubuh untuk melawan mikroba penyebab infeksi dan
kerusakan sel. Sistem imun adalah sekelompok sel, protein, jaringan, dan
organ khusus yang bekerja sama melawan segala hal yang berbahaya bagi
tubuh.
Sistem ini terdiri dari banyak struktur dan proses biologis dalam
suatuu organisme yang melindungi tubuh dari penyakit. Salah satu jenis
sel yang paling penting dalam jaringann tersebut adalah sel darah putih
(leukosit).
Leukosit itu sendiri dihasilkan atau disimpan pada berbagai area di
dalam tubuh. Diantaranya pada limpa, timus dan sum-sum tulang, dimana
organ- organ tersebut dikenal sebagai organ limfoid. Namun, terkadang
leukosit juga tersimpan dalam gumpalan jaringan limfoid yang lebih
dikenal dengan kelenjar limpa.
Sistem imun tubuh bekerja manakala mikroorganisme (bakteri
maupun virus) terdeteksi masuk menyerang tubuh maka “kesatuan” sel-sel
dari sistem imun lantas membentuk semacam barikade untuk menghalangi
serangan berbahaya tersebut.
Pada proses tersebut, beberapa macam sel bekerja sama untuk
mengenali antigen dan memberikan respon. Kemudian sel-sel ini
meransang limfosit B untuk untuk menghasilkan antibodi. yang tak lain
adalah protein yang nantinya akan menempel pada pemicu penyakit
(antigen). Selanjutnya, limfosit T akan menuju antigen yang telah
ditunggangi oleh limfosit B, lalu menghancurkan antigen tersebut.
Begitu antibodi telah diproduksi, antibodi akan berada dalam tubuh
dalam beberapa waktu. Sehingga apabila bibit penyakit (antigen) kembali,
antibodi sudah tersedia untuk melakukan perannya.
Selain itu, antibodi juga berperan dalam menetralisir racun yang
dibawa oleh mikroorganisme serta meransang protein komplemen untuk
melawan virus dan bakteri. Bersama, semua sel-sel khusus dan bagian
sistem imun menghasilkan perlindungan bagi tubuh terhadap penyakit.
Proteksi inilah yang disebut imunitas.

5. SEL DARAH PUTIH LIMFOSIT

Dua puluh persen dari total jumlah leukosit manusia merupakan


limfosit. Bertanggung jawab terhadap kontrol sistem imun adaptif,
limfosit berdasarkan fungsi dan penanda permukaannya dibedakan
menjadi dua kelas, yaitu limfosit B yang berperan dalam imunitas
humoral, dan limfosit T yang berperan dalam imunitas selular. Adapun
kedua kelas limfosit ini tidak dapat dibedakan secara morfologis.
Limfosit B dapat dibedakan berdasarkan adanya imunoglobulin, MHC
kelas II, serta reseptor C3b dan C3d pada permukaannya. Limfosit T
dibedakan berdasarkan kemampuannya untuk membentuk rosette pada
eritrosit domba melalui molekul CD2 dan juga ekspresi TCR pada
permukaannya.

Fungsi utama limfosit adalah untuk meregulasi sistem imun.


Apabila selsel asing (antigen eksogen, antigen endogen yang mengalami
alterasi, sel- sel maligna, dan sebagainya) ditelan, didegradasi, atau
dieliminasi sepenuhnya oleh fagosit, maka tidak ada sistem imun yang
akan dibangkitkan. Sedangkan, apabila respon tersebut tidak terjadi,
fragmen antigen ditransportasikan menuju sinus subkapsuler limfonodi.
Pada bagian medula, antigen terfiksasi pada bagian eksterior, dan
kemudian terbawa menuju ke lisozim makrofag. Selain itu antigen juga
dibawa oleh sel dendritik untuk dipresentasikan kepada limfosit B. Sel
dendritik dapat melepaskan sitokin yang memfasilitasi diferensiasi
limfosit B menjadi sel yang dapat memproduksi antibodi. Ketika terjadi
diferensiasi ini, terjadi proliferasi yang intens selama 48 jam. Makrofag
akan melepaskan IL-1, sedangkan limfosit T meningkatkan produksi dan
aktivasi antigen specific CD8+ T cells. Kerja faktor diferensiasi limfosit
sitotoksik akan mengembangkan kloning dari limfosit B untuk antigen
spesifik dan limfosit T sitotoksik. Dalam kerjanya, limfosit sitotoksik
membutuhkan aktivasi awal dan antigen MHC kelas I. Limfosit T
mengeluarkan beberapa soluble factors yang mengaktivasi sel limfosit
sitotoksik. Sebagai umpan balik, sel supresor meredam respon imun
spesifik dan menghambat kerja limfosit T yang sudah teraktivasi.

6. MANFAAT POLA MAKAN YANG BENAR


Berikut adalah beberapa manfaat dari membiasakan pola makan
yang benar :
a. Manfaat pola hidup sehat pertama yang pastinya dapat kamu
rasakan dengan segera adalah tubuh menjadi lebih sehat. Dengan
rutin mengonsumsi makanan sehat setiap hari, badan kamu akan
dipenuhi lebih banyak nutrisi dan dapat meningkatkan
metabolisme serta memperkuat imun.
b. Memiliki banyak energi, Ketika metabolisme bekerja lebih cepat,
badan akan memiliki lebih banyak energi alami yang dapat
digunakan untuk melakukan aktivitas seperti menyelesaikan
pekerjaan dan mungkin berolahraga.
c. Memakan makanan yang bernutrisi juga ternyata berpengaruh
terhadap fungsi otak. Selain menyehatkan badan, otak juga dapat
berfungsi lebih optimal dan kamu pun bisa melakukan aktivitas
secara lebih produktif lagi.
d. Menjaga makan dan rutin berolahraga dapat memberi manfaat
yang biasanya paling pertama terlihat, yaitu berat badan turun atau
terjaga di batas normal.
e. Hidup akan menjadi teratur
f. Ketika berolahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin
yang dapat memicu perasaan tenang dan bahagia. Dengan
terpicunya hormon ini, kamu pun otomatis akan merasa lebih
positif dalam menjalani hidup dan memandang berbagai hal.
g. Gaya hidup sehat mampu menyeimbangkan kesehatan jiwa dan
raga, sehingga siapapun yang menjalaninya dapat sehat
“sepenuhnya.”
h. Akan meningkatkan kepercayaan diri dan membuat kulit makin
sehat.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Makanan yang sehat merupakan makanan yang tepat untuk


menambah nutrisi bagi tubuh kita, yang didalamnya terkandung zat – zat
gizi. Makanan berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Saat
menjalankan aktivitas kita membutuhkan pasokan energi yang ada dalam
tubuh. Fungsi makanan bergizi bukan hanya sekedar untuk menghilangkan
rasa lapar, tetapi lebih utama adalah untuk mendapatkan tenaga,
mendapatkan zat-zat pembangun bagi sel-sel tubuh, mempertinggi daya
tahan tubuh terhadap penyakit, serta untuk menjamin kelancaran segala
macam proses yang terjadi di dalam tubuh. Imunitas sel tubuh berfungsi
menjaga keseimbangan yang baik antara respons terhadap faktor internal
dan eksternal. Contoh faktor ini meliputi pola makan, komposisi flora
usus, faktor keturunan, merokok dan polusi (udara). Dilihat dari aspek
lain, antibodi berperan dalam menetralisir racun yang dibawa oleh
mikroorganisme serta meransang protein komplemen untuk melawan virus
dan bakteri. Bersama, semua sel-sel khusus dan bagian sistem imun
menghasilkan perlindungan bagi tubuh terhadap penyakit. Proteksi inilah
yang disebut imunitas.
Maka dari itu, pentingnya mengatur pola makan yang benar akan
membuat kerja sel dan imunitas meningkat. Adapula manfaat dari
membiasakan diri mengatur pola makan yang benar diantaranya adalah
membuat manusia semakin produktif, hidup menjadi teratur, dan akan
meningkatkan kepercayaan diri.
B. SARAN
Berdasarkan beberapa hal yang telah dibahas, saran yang dapat
diambil untuk kedepannya adalah :
1. Sebaiknya, mengatur pola makan yang benar dilakukan sejak dini.
2. Sebaiknya, pola makan yang benar diimbangi dengan olahraga.
3. Sebaiknya, membiasakan hidup dengan pola makan yang benar
dan sehat untuk menghindari kerusakan sel dan menghindari
berbagai penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Nining. “Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Siswa dengan Hasil
Belajar Siswa Kelas V SDN Banjartanggul Desa Banjartanggul
Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto”.e-journal Boga.(Vol.
04,No. 2 Juni/2015)

Almatsier S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.

Astuti,Wiwid Widi.Hubungan Antara Gaya Hidup dengan Prestasi Belajar pada


Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Program A FK
UGM Yogyakarta. Jurnal JIK, (Vol.3,No1,Januari/2008)

Depkes RI. 2009. Pedoman Penyelenggaraan Makanan di Lembaga


Pemasyaraktan dan Rutan. Jakarta : Direktorat Bina Gizi
Masyarakat

Dr.Erry Yudhya Mulyani, S. M. (2020). Asupan Gizi dalam Upaya Meningkatkan


Imunitas di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Kesehatan, 1.

Wahyuni, I. (Surakarta:Universitas Sebelas Maret Surakarta.2009). Pengetahuan


Ibu tentang Gizi dengan Status Gizi Anak Balita di Desa Ngemplak
Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar. Skripsi.

Harper. L. J. , B. J. Deaton & J. A Driskel. 1986. Pangan, Gizi dan Pertanian


(Suhardjo, penerjemah). UI Press. Jakarta

Harry Murti, dkk.2007. Regulasi Siklus Sel: Kunci Sukses Somatic Cell Nuclear
Transfer. cdk vol. 34 no. 6/159 Nov - Des.

Diane.E. papalia, 2014, Menyalami Perkembangan Manusia, Jakarta: Salemba


Humanika

Anda mungkin juga menyukai