Jawaban Lo So 4
Jawaban Lo So 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Gingiva
a. Definisi
sehat berwarna merah muda dengan tepi yang tajam menyerupai krah
merah, konsistensi lunak, tepi tumpul dan tidak adanya stipling atau
b. Bagian Gingiva
10
http://repository.unimus.ac.id
11
3) Sulkus gingiva adalah ruangan antara gingiva bebas dan gigi. Sulkus
5) Gingiva cekat adalah gingiva yang melekat dari dasar sulkus hingga
mucogingival junction.
11
http://repository.unimus.ac.id
12
c. Gambaran Klinis
terdiri dari:
1) Warna Gingiva
pink) yang diakibatkan oleh adanya suplai darah dan derajat lapisan
dari coklat sampai hitam. Warna pada alveolar mukosa lebih merah
2) Ukuran Gingiva
3) Kontur Gingiva
12
http://repository.unimus.ac.id
13
4) Konsistensi Gingiva
5) Tekstur Gingiva
2. Gingivitis
a. Definisi
oleh faktor primer dan faktor sekunder. Faktor primer gingivitis adalah
13
http://repository.unimus.ac.id
14
b. Karakteristik
sebagai berikut:
1) Perubahan Warna
menghilang.
gingiva.
2) Perubahan Konsistensi
pada konsistensi gingiva normal yang kaku dan tegas. Pada kondisi
14
http://repository.unimus.ac.id
15
adalah halus, mengkilap dan kaku yang dihasilkan oleh atropi epitel
gingiva.
pada gingivitis. Lesi yang paling umum pada mulut merupakan lesi
traumatik seperti lesi akibat kimia, fisik dan termal. Lesi akibat
15
http://repository.unimus.ac.id
16
tindik pada lidah dan cara menggosok gigi yang salah yang dapat
yang nekrotik, erosi atau ulserasi dan eritema, sedangkan pada kasus
pada gingiva yang diamati pada gigi kaninus ketika resesi telah
festoon.
c. Klasifikasi
1) Gingivitis Akut
yang berasal dari peradangan akut dan gingiva yang lunak. Debris
16
http://repository.unimus.ac.id
17
fibrous.
2) Gingivitis Kronis
yang berkepanjangan.
d. Faktor Etiologi
primer dan faktor sekunder. Faktor primer dari gingivitis adalah plak.
17
http://repository.unimus.ac.id
18
seperti pada lidah dan tonsila tetapi jarang ditemukan pada plak
18
http://repository.unimus.ac.id
19
dengan cara mekanis. Plak gigi tidak dapat terlihat jika jumlahnya
2, yaitu faktor lokal dan faktor sistemik. Faktor lokal pada lingkungan
19
http://repository.unimus.ac.id
20
inflamasi gingiva.
e. Mekanisme Gingivitis
empat tipe lesi yang berbeda. Keempatnya adalah lesi awal, lesi dini,
lesi mapan, dan lesi lanjut. Lesi dini dan mapan dapat tetap stabil untuk
waktu yang lama. Selain itu, dapat terjadi pemulihan secara spontan
1) Lesi Insisal
rongga mulut tidak terjaga. Untuk beberapa hari pertama, plak ini
terdiri dari bakteri cocci dan batang gram positif, lalu hari berikutnya
20
http://repository.unimus.ac.id
21
2) Lesi Dini
3) Lesi Mapan
21
http://repository.unimus.ac.id
22
4) Lesi Lanjut
dan gingiva. Dan pada tahap ini gingivitis akan berlanjut pada pada
a. Klasifikasi
kuning dan merah. Ubi jalar ungu jenis Ipomoea batatas L. Poir
memiliki warna yang ungu yang cukup pekat pada daging ubinya
tumbuhan yang dikutip dari Iriyanti (2012), tanaman ubi jalar dapat
a. Kingdom : Plantea
b. Devisi : Spermatophyta
c. Subdivisi : Angiospermae
d. Kelas : Dicotylodonnae
e. Ordo : Convolvulales
22
http://repository.unimus.ac.id
23
f. Famili : Convolvulaceae
g. Genus : Ipomoea
ungu berkisar antara 14,68 – 210 mg/100 gram bahan. Besar kandungan
antosianin dalam ubi jalar ungu tergantung pada intensitas warna pada
antosianin yang diperbolehkan per hari sebesar 0,25 mg/kg berat badan
23
http://repository.unimus.ac.id
24
jantung dan stroke. Ubi jalar ungu bisa menjadi antikanker karena
didalamnya ada zat aktif yang dinamakan selenium dan iodin dan dua
puluh kali lebih tinggi dari jenis ubi yang lainnya (Ripiu, 2010).
mencapai 519/100g berat bersih (Yang, 2008). Ubi jalar ungu (Ipomoea
populer antioksidan.
24
http://repository.unimus.ac.id
25
1980).
pada ubi jalar disebabkan oleh adanya pigmen ungu antosianin yang
4. Flavonoid
25
http://repository.unimus.ac.id
26
proanthocyanidins.
besar tumbuhan hijau dan biasanya terkonsentrasi pada biji, buah, kulit
buah, kulit kayu, daun, dan bunga. Flavonoid memiliki kontribusi yang
fluiditas dari membran dalam dan membrane luar sel bakteri. Akhirnya
26
http://repository.unimus.ac.id
27
menimbulkan efek toksik terhadap sel bakteri (Sumono & Sd, 2008).
5. Tanin
yang sangat kompleks terdiri dari senyawa fenolik yang sukar dipisahkan
27
http://repository.unimus.ac.id
28
protein dan enzim sitoplasma, tetapi bila jaringan rusak maka reaksi
terbentuk ikatan yang stabil dengan protein bakteri dan pada saluran
28
http://repository.unimus.ac.id
29
6. Porphyromonas Gingivalis
a. Klasifikasi
a. Kingdom : Bacteria
b. Divisi : Bacteroidetes
c. Kelas : Bacteroides
d. Orde : Bacteroidales
e. Famili : Porphyromonadaceae
f. Genus : Porphyromonas
29
http://repository.unimus.ac.id
30
dengan panjang 0,5 - 2 μm. Koloni bakteri ini bila terdapat pada agar
dalam garis tengah dan menggelap dari tepi koloni ke pusat diantara 4-
1998).
30
http://repository.unimus.ac.id
31
(Newman, 2006).
dari spesies ini. Hal ini ditunjukkan dalam studi in vitro bahwa
gingiva dalam jumlah tinggi, di mana kasus kedua bakteri dan sel-sel
31
http://repository.unimus.ac.id
32
terhadap bakteri secara signifikan lebih sering terjadi pada pasien ini.
yang baik terhadap bakteri gram positif, bakteri gram negatif, spora
bersifat bakterisid pada kadar 0,4-1,6 % dan bersifat fungsidal pada kadar
32
http://repository.unimus.ac.id
33
dapat membunuh semua bakteri, virus, jamur, parasit, dan beberapa spora
(Mutia, 2012).
B. Kerangka Teori
Tanin Flavonoid
Memunculkan Mengganggu
denaturasi protein permeabilitas
dan menurunkan membran sel,
tegangan memiliki gugus
permukaan, sehingga hidroksil yang
permeabilitas sel menyebabkan
terganggu perubahan
komponen organik
dan transport nutrisi
Porphyromonas gingivalis
33
http://repository.unimus.ac.id
34
C. Kerangka Konsep
Klorheksidin 0,2%
D. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah ekstrak etanol ubi jalar ungu
Porphyromonas gingivalis.
34
http://repository.unimus.ac.id