Anda di halaman 1dari 4

LUARAN PENELITIAN

Target luaran yang kami harapkan dalam penelitian ini adalah laporan kemajuan, laporan
akhir, serta publikasi artikel ilmiah.

METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian yang kami gunakan mix method yang diawali metode kuantitatif
dengan pengisian kuesioner Rosernberg Self esteem scale sebagau data awal penelitian ini
kemudian dilanjutkan dengan metode kualitatif dengan FGD dan wawancara. penelitian
ini. berfokus pada pendekatan transkultural nursing, yakni suatu area keperawatan yang
memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan sehat
dan sakit yang didasarakan pada nilai budaya dalam menentukan asuhan keperawatan.
Pengkajian transcul Nur menggunakan sunrise model (gambar sunride model) yang dapat
anda lihat pada layer. terdapat 7 faktor  yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan berdasarkan latar belakang budaya. Namun dalam penelitian kami berfokusk
pada 4 faktor yaitu
 Agama dan falsafah hidup
 Sosial dan keterikatan keluarga
 Nilai budaya dan gaya hidup (Pengaruh budaya yang kami maksud adalah budaya Siri
Na Pacce yang sampai saat ini masih dipegang teguh oleh masyarakat suku bugis
makassar
 Tingkat pendidikan yang mempengaruhii penerimaan masyarakat terhadap
perempuan dengan ODHA yang kami gunakan sebagai acuan dalam menetapkan hasil
penelitian.
2. Populasi
Sampel dari pada penelitian kami terbagi menjadi informan kunci dan informan general
dimana informan kunci kami yaitu perempuan dengan HIV/AIDS dengan kriteria inklusi
yaitu telah terinfekrsi hiv aids kurang lebih atau sama dengan 6 bulan dan mengetahuan
status positif HIV minimal selama 3 bulan, bersuku bugis makassar, dan menganut serta
memiliki pengetahuan dasar terkait Budaya Siri Na Pacce. Sementara untuk Informan
general berasal dari keluarga atau kerabat informan kunci
3. Waktu dan Tempat.
Kami melakukan penelitian ini di Yayasan peduli kelompok dukungan sebaya YPKDS
Makassar selama 3 bulan yang dimulai pada bulan Juli-September 2021

4. Dalam Pengambilan Data kami : melibatkan 3 tahap yang dalam pelaksanaannya


dilaksanakan secara blended( luring daring)
 Tahap pertama yaitu pengisian kuesioner Rosernberg Self esteem scale untuk
mengukur tingkat self esteem informan kunci yang dilakukan cesara daring melalui
google form
 Tahap dua yaitu dengan melaksanakan Focus Group Discussion yang kami lakukan
secara luring keoada informan kunci yang bertemoat di yayasan YPKDS Kota
Makassar dan untuk informan general yang dilakukan secara daring
 Tahap Selanjutnya yaitu wawancara atau indept interview yang dilakukan secara
daring dan luring baik itu informan kunci maupun informan general.

5. Analisa data
Dan yang terakhir adalah Analisa data yang kami awali dengan melakukan transkrip hasil
FGD dan wawancara, Koding, dan trustwothiness yaitu terdapat 2 metode yakni
Triangulasi dan peer Debriefing

1. Triangulasi sumber data: mengambil data dngn berbagai cara, di penelitian ta dngn
metode wawancara, fgd n observasi, dan dr informan kunci dan general
2. Peer debriefing: melibatkan pakar/ahli dalam mereview hasil koding n pengkategorian
data

Triangulasi yang kami lakukan secara fgd daring n luring wawancara nda kuesioner
dan pengambilan data kami tidak hanya melalu informan kunci juga dari informan
general dalam hal ini kerabat dari informan kunci
Dan yang kedua untuk menjamin objektivitas dari hasil penelitian ini dilakukan
dengan peerdebrefing dengan membaca transkrip berulang2 dan dilakukan
konsultasi berulang2 yang ahli dalam hal ini melibatkan dosen pendamping

informan general yg ada di kalian, tujuannya untuk memperjelas informasi dari informan
kunci, untuk dapat lbh detail terkait faktor budaya dalam sunrise model. Bagiannya dhea
ini

[12/09, 10:58 am] Dheashbrina: Penjelasan soal metode: Pendekatan Transcultural ini
pendekatan holistic yg berusaha menggabungkan keperawatan dengan antropologi,
sehingga pendekatannya mengcover tahapan 3 *observasi-partisipasi-refleksi*. Di laporan
kemajuan sudah sy singgung kalau kita pendekatan observasi-partisipasi-refleksi nya itu
dimodifikasi krn situasi pandemi. Metode yg digunakan akhirnya digabungkan kuantitatif
(untuk melihat self-esteem dengan alat ukur rosenberg self-esteem scale) dan kualitatif
dengan observasi (lwt fgd luring dan wawancara langsung) - partisipasi (fgd dan
wawancara) - refleksi (wawancara semi terstruktur). 2 data ini kemudian yg diolah dan
diinterpretasikan

[12/09, 10:58 am] Dheashbrina: ini saya jelaskan memang krn berhubungan dngn
pembuatan slide ta nanti
[12/09, 10:58 am] Dheashbrina: pendekatan trasncultural akhirnya bukan soal parsial atau
tdk (dibagian ini memang aga kurang tepat cara ta menjelaskan). Pendekatan trasncultural
ini berusaha mengeksplor 7 unsur budaya dalam sunrise model yg direfleksikan dari
pertanyaan FGD dan pertanyaan2 dalam wawancara semi terstruktur. Pada akhirnya
setelah di trasnkripsi, di kode, dan dikategorikan ternyata di penelitian ta adanya 4 faktor
itu yang menonjol. Bisa dikaitkan dengan masukannya Pak Aswin semalam bahwa karena
penelitian ini konsentrasinya kepada melihat bgmn siri pacce mempengaruhi self esteem
perempuan dengan ODHA, sehingga faktor2 yg lain dalam penelitian ini tdk terlalu
signifikan mempengaruhi self-esteem ODHA

[12/09, 10:58 am] Dheashbrina: penggunaan alat ukur yg rosenberg itu sesuai
pertanyaannya Ns. Syahrul td malam, Rosenberg self esteem scale ini sudah berlaku
umum untuk pengukuran self esteem dan sudah dianggap sbg instrumen baku. Rosenberg
ini sudah di adopsi ke dalam bahasa Indonesia dengan melalui tahap uji validitas dan
reliabilitas. kalau instrumen sudah dianggap sbg instrumen baku maka dia bisa diadopsi
dalam penelitian apapun, tergantung apakah penggunaan instrumennya bisa menjawab
pertanyaan penelitian atau tdk

[12/09, 10:58 am] Dheashbrina: Izin bertanya ners, Jadi ini penentuan 4 faktor setelah
pengambilan data ners? Krn hanya 4 faktor yg muncul, bukan krna asumsi awal ners?
Disamping itu krn tujuan ataupun concern dari penelitian ini mmg terkait culture

[12/09, 10:58 am] Dheashbrina: bisa jadi juga dek dari 10 item pertanyaan itu bukan 5
penerimaan dan 5 yg satunya, bisa jd tdk proporsional, tergantung bunyi pertanyaannya,
biasanya ada itu dek petunjuknya pertanyaan2 mana yg untuk menggambarkan
penerimaan yg mana yg kategori yg satunya, bisa jadi juga itu kadang 1 pertanyaan
mengcover 2 aspek itu, jd tdk slalu proporsional

[12/09, 10:58 am] Dheashbrina: yes, ada itu slalu muncul ceplosq setiap sudah pelajari
transkrip ta diatas dek, kesimpulan 4 faktor itu setelah selesai ini pengumpulan data ta,
hipotesis awal ta (asumsi kalau bahasanya Pak Aswin td malam) hanya budaya siri na
pacce itu mempengaruhi self-esteem, tp bgmn siri pacce mempengaruhi, ini yg mau
dijawab lewat identifikasi faktor, makanya muncul tujuan jangka panjang yg disebut
brigita

[12/09, 10:58 am] Dheashbrina: sekaligus keunikan dan kekuatannya penelitian ta. Karena
kebanyakan penelitian hanya bilang stigma dan diskriminasi mempengaruhi self-esteem
ODHA atau penelitian hanya berputar kalau ODHA merasa malu dngn penyakitnya dan
mempengaruhi self-esteem nya. tapi bgmn ini malu berpengaruh, itu blm pernah diteliti
dan terjawab di penelitian ta (sebenarnya kalau bisa disampaikan baik2). Ini nilai plusnya

[12/09, 10:58 am] Dheashbrina: 7 faktor itu dek di eksplore smw kemungkinannya
muncul, makanya di kuesioner awal itu ada pertanyaan pekerjaan dan pendapatan juga, di
format wawancara juga ada disindir itu, sebenarnya di trasnkrip juga ada muncul tp data
tdk saturasi makanya tdk bisa ditarik kesimpulan kalau itu berpengaruh

[12/09, 10:58 am] Dheashbrina: Ada juga ners saya baca budaya malu dari masyarakat
tengger, Pegunungan Bromo, Jawa timur. Mereka sebut _Wirang_ sbg perasaan malu
stlah seseorang/klompok org melakukan perbuatan yg sgt tercela. Tp dia lebih
menekankan pda kepatuhan dlm melaksanakan upacara² adat. Jdi klo ada desa yg tdk
jalankan upcara adatnya misalnya krna biaya, maka desa itu akan ditimpa rasa malu.

[12/09, 10:58 am] Dheashbrina: sprti td malam pas ns syahrul bertanya soal kuesioner,
sudah tepat Farah yg menjawab, Pak Aswin bertanya soal metode jawabannya Dhea juga
ok mi, kekurangannya hanya masih berputar2 makanya jawaban jg perlu dipelajari dan
dikonsep

[12/09, 10:58 am] Dheashbrina: Iye ners, sayapun merefleksikan bahwa masyarakat
indonesia ini memiliki ketergantungan yg kuat kpd masyarakat sekitarnya dlm jalani
kehidupannya. Sehingga apapun perlakuan atau pendapat org terhadapnya akan
berpengaruh dlm menjalani proses kehidupannya. Sangat mendeskripsikan masyarakat
indonesia sbg negara kolektif. Berbeda hal dgn negara² individualistik sprti negara² di
eropa.

[12/09, 10:58 am] Dheashbrina: nah yg keceplosan jg td malam, banyak skli "izin
menjawab Pak" pdhl sdh ditekankan nda usah, langsung saja, kecuali kalau mau
menambahkan ya blng "izin menambahkan Pak/Prof"

Anda mungkin juga menyukai