Anda di halaman 1dari 41

Corona Virus (Covid 19)

No. Dokumen No. Revisi HalanMirh


RQUD 1
00
AU/.
Qjahranie
Ditetapkan . Direktur,

PAA/DUA/V Tanggal Terbit


ACUHA/V
KLPiRAWAT
dr. David Hariadi /V\,
A/V 03 February 202 1
QpOT, ?ICQ

/Vip. I&6D03I4 1 'D'DDOB 1


001

Asuhan keperawatan pada pasien hamil inpartu/non


inpartu dengan penyakit menular yang disebabkan oleh
PtA/GiRTIA/V
virus Qevere Acute Respiratory Qyndrome Coronavirus-2
(QARQ-CoV-2).

1. Demam atau riwayat demam

2. Datuk (dengan atau tanpa sputum),

3. Pilek

4. /Vyeri tenggorokan
PING
KAJIA/V b. Qesak nafas

6. Qaturasi oksigen menurun

7. Quara serak (jika mengenai pita suara)

%. Hilangnya indera perasa atau penciuman (anosmia)

&. Patigue
Corona Virus (Covid 19)

10. Nyeri otot (mialgia/artralgia) jj

1 1. Qakit kepala

12. Mual/muntah

13. Diare

14. /Vyeri abdomen

1*5. Konjungtivitis (mata merak)

1 6. Hemoptisis,

l7.Puam pada kulit, atau perubahan warna pada jari


tangan atau jari kaki

1 %. Perdarahan

19. Disfagia

20. flthralgia/arthritis

21. Pasien Hamil Inpartu dengan Hasil lab: Papid test


reaktif, menunggu hasil Papid IGD, Qwab per
terkonfirmasi positif, ID Now Covid- D Positif

22. Pemeriksaan Potgen Thorax


menunjukkan
Gambaran Pneumonia dan/atau Darah Perifer
Lengkap menunjukkan gambaran infeksi virus

23.l<’iwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi


dan/atau riwayat perjalanan dalam 14 hari dari
negara atau wilayah transmisi lokal

24. Piwayat penyakit dahulu (komorbid)


Corona Virus (Covid 19)

3/ 1
1
1. kersihan jalan napas tidak efektif (D.ODO 1)

a. Gejala dan tanda mayor:

•s Datuk tidak efektif,

tidak mampu batuk,

sputum berlebih,

mengi, wheezing dan/atau ronkhi kering,

b. Gejala dan Tanda Minor:

Dispnea,

sulit bicara,

ortopnea,
DlflGA/OQfl
K£P£|2flU/AT gelisah,

sianosis,

bunyi napas menurun,

frekuensi napas berubah

pola napas berubah

2. Gangguan pertukaran gas (D.0003)

a. Gejala dan tanda mayor:

Dispnea, PCO2 meningkat/menurun,

PO2 menurun,

Takikardia,
Corona Virus (Covid 19)

v pH arteri meningkat/menurun, ||

v Dunyi napas tambahan

b. Gejala dan gejala minor:

v Pusing,

v Penglihatan kabur,

v Qianosis,

v Diaphoresis,

v Gelisah,

v /Vafas cuping hidung,

v Pola napas abnormal (cepat/lambat,


regular/ireguler, dalam /dangkal),

v U/arna kulit abnormal (mis pucat, kebiruan,


kesadaran menurun.

3. Hipertermia (D.O 130)

a. Gejala dan tanda mayor:

v Quhu tubuh di atas normal.

b. Gejala dan tanda minor:

v Kulit merah.

v Kejang.

v Takikardia,

v Takipnea,

v Kulit terasa hangat


Corona Virus (Covid 19)

4. A/yeri Melahirkan (D.0079) ||


a. Gejala dan tanda mayor:

v Mengeluh nyeri,

v Tkspresi wajah meringis,

v Perineum terasa tertekan,

v berposisi meringankan nyeri

b. Gejala dan tanda minor:

v Mual

v Tekanan darah meningkat,

v frekuensi nadi meningkat,

v Ketegangan otot meningkat,

v Pola tidur berubah,

v A/afsu makan berubah,

v fungsi berkemih berubah

v Gangguan prilaku,

v Perilaku ekspresif,

v Pupil Dilatasi,

v Muntah,

v berfokus pada diri sendiri,

v Diaforesis
Corona Virus (Covid 19)

Resiko Cedera Pada Janin (D.0132) 6/ ||

Paktor Resiko :

v besarnya ukuran janin

v Malposisi janin

v Induksi persalinan

v Persalinan lama

v Riwayat Persalinan Qebelumnya

v Usia Ibu

v Multiparitas

v Ketuban Pecah Qebelum U/aktunya

v Infeksi

v Penyakit Penyerta: Asma, Hipertensi, PMQ,


AIDQ

v Masalah Kontraksi

6. Ketidaknyamanan Pasca Partum (D.0075)

a. Gejala dan tanda mayor:

v Mengeluh tidak nyaman

v Tampak meringis

v Terdapat kontraksi uterus

v Luka perineum

v Payudara bengkak
Corona Virus (Covid 19)

b. Gejala dan tanda minor:


7/ 1 1
v Tekanan darah meningkat

v frekuensi nadi meningkat

v Tampak merintih/menangis

v berkeringat berlebihan

v Haemorroid

7. /Vausea (D.0076)

a. Gejala dan tanda mayor:

v Mengeluh mual,

v Merasa ingin muntah,

v Tidak berminat makan

b. Gejala dan tanda minor:

v Merasa asam dimulut,

v Qensasi panas/dingin,

v Qering menelan,

v Qaliva meningkat,

v Pucat,

v Diaforesis,

v Takikardia,

v Pupil dilatasi,
Corona Virus (Covid 19)

3/ 1
1
Risiko perdarahan (D.OD 12)
faktor Risiko :

v flneurisma,

Gangguan gastrointestinal (mis. ulkus lambung,


polip, varises),

Gangguan fungsi hati (mis. sirosis hepatitis),

Komplikasi kehamilan (mis ketuban pecah


sebelum waktunya, plasenta previa/abrupsio,
kehamilan kembar),

Komplikasi pasca partum (mis. atonia uterus,


retensi plasenta),

Gangguan koagulasi (mis. trombositopenia),

Tfek agen farmakologis,


v
Tindakan pembedahan: QC, Curetage,
Laparotomy.

V Trauma,

V Kurang terpapar informasi tentang pencegahan


perdarahan, dan proses keganasan

5. flnsietas (D.0030)
a
Gejala dan tanda mayor:
.
v Merasa bingung,

v Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi


Corona Virus (Covid 19)

yang dihadapi, &/ jj


v Qulit berkonsenterasi,

v Tampak gelisah,

v Tampak tegang,

v Qulit tidur

b. Gejala dan tanda minor:

v Mengeluh pusing,

v Anoreksia,

v Palpitasi,

v Merasa tidak berdaya,

v frekuensi napas meningkat,

v frekuensi nadi meningkat,

v TD meningkat,

v Diaphoresis,

v Tremor,

v Muka tampak pucat,

v Qaara bergetar,

v Kontak mata buruk,

v Qering berkemih,

v berorientasi pada masa lalu


Corona Virus (Covid 19)

ID/11
10. Risiko Cyok (D.0039)

Paktor Risiko:

v Hipoksemia,

v Hipoksia,

v Hipotensi,

v Kekurangan volume cairan,

v Qepsis,

v Qindrom respon inflamasi sistemik (systemic


inflammatory response syndrome [QIRQ]).

11. Resiko Perlambatan Pemulihan Pascabedah


(D.D 147)

Paktor Resiko :

v Qkor klasifikasi status fisik American Qociety of


Anasthesiologist (AQA)

v Hiperglikemia

v £dema di lokasi pembedahan

v Prosedur pembedahan ekstensif (luas)

v Usia ekstrem

v Riwayat perlambatan penyembuhan luka

v Gangguan mobilitas

v /Malnutrisi

v Obesitas
Corona Virus (Covid 19)

v Infeksi luka perioperatif | I/ | |


v /V\ual/muntah persisten

v Pespon emosional pasca operasi

v Pemanjangan proses operasi

v Gangguan psikologis pasca operasi

v Kontaminasi bedag

v Trauma luka operasi

v Jfek agen farmakologis

1. B-ersihan jalan napas meningkat (L.O 1 DO 1)

a. Tkpektasi meningkat pada :

v g-atuk efektif

b. Tkpektasi menurun pada :

v Produksi sputum
.KRITLRI ft
LVfiLUA2l//V v /V\engi
URQI/VG
OUT CO ML v U/heezing

v Dispnea

v Qulit bicara

v Qianosis

v Gelisah

c. Tkpektasi membaik pada :


Corona Virus (Covid 19)

v frekuensi napas |
|
v Pola napas membaik

2. Pertukaran gas meningkat (L.O 1003)

a. Tkpektasi meningkat pada :

v Tingkat kesadaran

b. Tkpektasi menurun

v Dispnea

v p-anyi napas tambahan

v Pusing

v Penglihatan kabur

v Diaforesis

v Gelisah

v /Vapas cuping hidung

c. Tkpektasi membaik pada :

v PCO2

v PO2

v pH arteri

v Qianosis

v Pola napas

v U/arna kulit
Corona Virus (Covid 19)

13/1
1
3. Termoregulasi membaik (L. 14134)

a. Ekspektasi menurun pada :

v Menggigil,

v Kulit merah,

v Akrosianosis,

v Konsumsi oksigen,

v Piloereksi

v Vasokontriksi perifer,

v Kutis memorata

v Pucat,

v Takikardia,

v Takipnea,

v 3radikardia,

v Dasar kuku sianotik.hipoksia.

b. Ekspektasi membaik pada :

v Quhu tubuh,

v Quhu kulit,

v Pengisian kapiler,

v Ventilasi,

v Tekanan darah
Corona Virus (Covid 19)

14/1
1
4. Status Intrapartum Membaik (L.07060)

a. Ekspektaktasi meningkat pada :

v Koping terhadap ketidaknyamanan persalinan

v Memanfaatkan teknik untuk memfasilitasi


persalinan

v Dilatasi Serviks

b. Ekspektasi menurun pada :

v /Vyeri dengan kontraksi

v Meringis

v Perineum terasa tertekan

v Perdarahan vagina

v Ketegangan otot

v berfokus pada diri sendiri

v Diaforesis

v Uterus teraba membulat

v Pupil dilatasi

v Muntah

v Mual

v Perilaku ekspresif

c. Ekspektasi membaik pada :

v Tekanan darah
Corona Virus (Covid 19)

v frekuensi nadi | £/ | |
v Proses berpikir

v fungsi berkemih

v Gangguan Perilaku

v /Vafsu makan membaik

5. Tingkat Cedera menurun (L. 14136)

a. Ekspektasi Menurun pada :

v Kejadian Cedera

v Luka/lecet

v Perdarahan

v fraktur

v Tingkat Infeksi

b. Ekspektasi Membaik pada :

v Qtatus Pertumbuhan 3ayi

v Tingkat Pengetahuan Ibu

6. Ke

7. Tingkat /Vausea Menurun (L.0206£)

a. Ekpektasi Menurun pada :

v Perasan ingin muntah

v Perasaan asam dimulut

v Qensasi panas
Corona Virus (Covid 19)

v Qensasi dingin 16/11


v Diaforesis

v Takikardia

b. Jkpektasi membaik pada :

v Pucat

Dilatasi pupil

v A/afsu makan

v Jamlah saliva

v frekuensi menelan

Tingkat Perdarahan Menurun (L.020 17)

a. Jkpektasi meningkat pada :

v Membran mukosa lembab

v Kelembapan kulit

v Kognitif

b. Jkpektasi menurun pada :

v Hemoptisis

v Hematemesis

v Hematuria

v Perdarahan anus

v Distensi abdomen

v Perdarahan vagina
Corona Virus (Covid 19)

v Perdarahan paska operasi 17/11

c. Tkpektasi membaik pada :

v Hemoglobin

v Hematokrit

v Tekanan Darah

v frekuensi nadi

v Qahu tubuh

9. Tingkat Ansietas Menurun (L.09093)

a. Tkpektasi menurun pada :

v Verbalisasi kebingungan

v Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang


dihadapi

v Perilaku gelisah

v Perilkau tegang

v Keluhan pusing

v Anoreksia

v Palpitasi

v Diaforesis

v Tremor

v Pucat
Corona Virus (Covid 19)

b ikpektasi membaik pada :


. 12/11
v Konsenterasi

v Pola tidur

V frekuensi pernapasan

V frekuensi nadi

V Tekanan darah

V Kontak mata

V Pola berkemih

V Orientasi

1 D.Tingkat Qyok Menurun (L.03032)


a
ikpektasi meningkat pada :
.
v Kekuatan nadi

v Output urine

V Tingkat Kesadaran

V Oaturasi Oksigen

b
ikpektasi menurun pada :
.
v flkral dingin

v Pucat

V Pasa haus

V Konfusi

V Letargi
Corona Virus (Covid 19)

>/
flsidosis metabolic
D/ 1 1

c
. Tkpektasi membaik pada :
v Tekanan arteri rata-rata

Tekanan darah sistolik

Tekanan darah diastolic

Tekanan nadi

Pengisian kapiler

v frekuensi nadi

V frekuensi napas
11

a
. Tkpektasi meningkat pada :
Pergerakan ekstremitas

Kekuatan otot

Pentang gerak (PO/V\)


b
Tkpektasi menurun pada:
.
v A/yeri

v Kecemsan

V Kaku sendi

V Gerakan tidak terkoordinasi

Gerakan terbatas

Kelemahan fisik
Corona Virus (Covid 19)

IA/T£RV£/VQ 20/ 1
| 1
KZiPZiRALV 1. 3ersihan Jalan A/apas Tidak ZTektif
AT A/V
a. Latihan batuk efektif

Identifikasi kemampuan batuk

Jelaskan tujuan prosedur

Atur posisi semi fowler/fowler

Pasang perlak dan bengkok dipangkuan


pasien

Anjurkan Tarik napas dalam melalui hidung


selama 4 detik, ditahan selama 2 detik
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir
mencucu (dibulatkan)selama % detik,
kemudian anjurkan mengulngi tarikan napas
dalam hingga 3 kali

Anjurkan batuk dengan kuat langsung


setelah Tarik napas dalam yang ke-3

3uang secret pada tempat sputum

Kolaborasi pemberian obat mukolitik atau


ekspektoran, jika perlu

b. Manajemen Jalan napas

Monitor pola napas (frekuensi, kedalam,


usada napas)

Monitor bunyi napas tambahan (mis.


Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)

Monitor sputum (jumlah,warna dan aroma)

Pertahankan kepatenan jalan napas


Corona Virus (Covid 19)

Posisikan semi fowler/fowler 21/11

K-erikan minum hangat

Lakukan fisioterapi dada, jika perlu

Lakukan penghispan lender kurang dari l£


detik

berikan oksigen jika perlu

c. Manajemen Isolasi

Identifikasi pasien-pasien
yang
membutuhkan isolasi

Monitor suhu tubuh pasien

Monitor efektifitas pemberian


obat
antimikroba

Tempatka satu pasien untuk satu kamar

Dekontaminasi alat-alat Kesehatan sesegera


mungkin setelah digunakan

Lakukan kebersihan tangan pada £ moment

Pasang alat proteksi diri sesuai QPO (mis


sarung tangan, masker gown
coverall,
apron)

Lepasakan alat proteksi diri segera setelah


kontak dengan pasien

Pakaikan masker pada pasien


Corona Virus (Covid 19)

Pastikan kamr pasien selalu dalam ^^pcjlipi


bertekanan negative

Tempatkan linen yang telah digunakan


merawat pasien pada tempat infeksius

Anjurkan membuang sekresi/ludah/sputum


pada kantong kuning yang disediakan

2. Gangguan pertukaran gas

a. Pemantauan Pespirasi

b. Terapi Oksigen

Monitor kecepatan aliran oksigen

Monitor integritas mukosa hidung akibat


pemasangan oksigen

Monitor efektifitas terapi oksigen (missal


oksimetri nadi.AGD)

Monitor rontgen dada

Gunakan perangkat oksigen yang sesuai

Jelaskan tujuan dan prosedur pemberian


oksigen

Kolaborasi penentu dosis oksigen

c. fisioterapi dada

Identifikasi indikasi dilakukan fisioterapi


dada (mis. Hipersekresi sputum, sputum
kental dan tertahan, tirah baring lama)

Identifikasi kontraindikasi
dilakukan
fisioterapi dada (mis. Tksaserbasi PPOK
akut, Penumonia tanpa produksi sputum
Corona Virus (Covid 19)

berlebih, kanker paru-paru) 23/ , ,

Monitor status pernapasan

Periksa segmen paru yang mengandung


sekresi berlebihan

Posisikan pasien sesuai dengan area paru


yang mengalami penumpukan sputum

Gunakan bantal untuk membantu


pengaturan posisi

Lakukan perkusi dengan posisi telapak


tangan ditangkupkan selama 3-£ menit

Lakukan vibrasi dengan posisi telapak


tangan rata bersamaan ekspirasi melalui
mulut

Lakukan fisioterapi dada setidaknya dua jam


setelah makan

Hindari perkusi pada tulang belakang, ginjal,


payudara wanita, insisi, dan tulang rusuk
yang patah

Lakukan penghisapan lendir


untuk
mengeluarkan secret bila perlu

Jelaskan tujuan dan prosedur fisioterapi


dada

Anjurkan batuk segera setelah prosedur


selesai

Ajarkan inspirasi perlahan dan dalam melalui


hidung selama proses fisioterapi.
Corona Virus (Covid 19)

a. Manajemen Hipertermia 24/ | |

Identifikasi penyebab hipertermia mis.


Dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
penggunaan incubator)

Monitor suhu tubuh

Monitor kadar elektrolit

Monitor haluaran urine

Monitor komplikasi akibat hipertermia

Longgarkan atau lepaskan pakaian

Qediakan lingkungan yang dingin

Dasahi dan kipasi permukaan tubuh

Derikan cairan oral

Lakukan pendinginan eksternal mis. Qelimut


hipotermi atau kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen dan aksila.

Hindari pemberian antipiretik atau aspirin

Derikan oksigen

Anjurkan tirah baring

Kolaborasi pemberian cairan dan elekteolit


intravena, jika perlu

b. Kompres dingin

Identifikasi kontraindikasi kompres dingin


(mis. Penurunan sensasi, penurunan
sirkulasi)
Corona Virus (Covid 19)

Identifikasi kondisi kulit yang ^^l^n


dilakuakan kompres dingin

Periksa suhu alat kompres

Pilih metode kompres yang nyaman dan


mudah didapat (mis. Kantong plastic tahan
air, kemasan gel beku kain atau handuk)

Jelaskan prosedur penggunaan kompres


dingin.

4. A/yeri akut

a. Manajemen A/yeri

Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,


frekuensi, kualitas, intensitas nyeri

Identifikasi skala nyeri

Identifikasi respons nyeri non verbal

Identifikasi faktor yang memperberat dan


memperingan nyeri

Identifikasi pengetahuan dan kenyakinan


tentang nyeri

Monitor keberhasilan terapi komplementer


yang sudah diberikan

Monitor efek samping penggunaan anagetik

K-erikan tehnik nonfarmakologis untuk


mengurangi rasa nyeri (mis, TLNQ, hipnosis,
akupsure, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik
imajinasi
terbimbing, kompres hanat/dingin, terapi
bermain).
Corona Virus (Covid 19)

Kontrol lingkungan yang memperberat


ra^gyn^ri (mis.sushu ruangan, pencahayaan,
kebisisngan)

fasilitasi istirahat dan tidur

Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri


dalam pemilihan strategi meredakan nyeri

Jelaskan penyebab, periode dan pemicu


nyeri

Jelaskan strategi meredakan nyeri

Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri

Anjurkan menggunakan anagetik secara


tepat

Ajarkan teknik nofarmakologis untuk


mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu.

b. Pemberian analgesic

Identifikasi karakteristik nyeri


(mis.
Pencetus, pereda, kualitas, lokasi,
intensitas, frekuensi, durasi)

Identifikasi riwayat alergi obat

Identifikasi keseuaian jenis analgetik mis.


A/arkotika, non-narkotika, atau A/QAID)
dengan tingkat keparahan nyeri

Monitor tanda-tanda vital sebelum dan


sesudah pemberian analgetik

Monitor efektifitas analgesic


Corona Virus (Covid 19)

atau bolus opioid untuk memperta^pi^n


kadar dalam serum

Tetapkan target efektifitas analgesic untuk


mengoptimalkan respons pasien

Dokumentasikan respons terhadap efek


analgesic dan efek yang tidak diinginkan

Jelaskan efek terapi dan efek samping obat

Kolaborasi pemberian dosis dan jenis


analgesic sesuai indikasi

c. Latihan Pernapasan

Identifikasi indikasi dilakukan latihan


pernafasan

Monitor frekuensi, irama dan kedalaman


napas sebelum dan sesudah latihan

Qediakan tempat yang tenang

Posisikan pasien nyaman dan rileks

- Tempatkan satu tangan di dada dan satu


tangan di perut

Pastikan tangan di dada mundur ke


belakang dan telapak tangan diperut maju ke
depan saat menarik napas

Ambil napas dalam secara perlahan melalui


hidung dan tahan selama tujuh hitungan

Hitungan kedelapan hembuskan napas


melalui mulut dengan perlahan

Jelaskan tujuan dan prosedur latihan


Corona Virus (Covid 19)

pernafasan jj

Anjurkan mengulangi latihan 4-£ kali

Pesiko Cedera Pada Janin

a. idukasi Aktivitas /Istirahat

Identifkasi kesiapan dan kemampuan


menerima informasi

b. Manajemen Zmergi

Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang


mengakibatkan kelelahan

Monitor kelelahan fisik dan emosional

Monitor pola dan jam tidur

6. A/ausea

a. Manajemen Mual

Idenftifikasi faktor penyebab mual

Identifikasi antiemetic untuk mencegah mual


(kecuali mual pada kehamilan)

Monitor mual (mis. frekuensi, dirasi dan


tingkat keparahan)

Monitor asupan nutrisi dan kalori

Kendaliakn faktor lingkungan penyebab mual


Corona Virus (Covid 19)

mis. kau tidak sedap, suara dan rang^^Cj1’1


visual yang tidak menyenangkan)

Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab


mual mis. Kecemasan, ketakutan, kelelahan

K-erikan makanan dalam jumlah kecil dan


menarik

Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup

Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk


mengatasi mual (mis. fciofeedback,
hypnosis, relaksasi, terapi music, akupresur)

Kolaborasi pemberian antiemetic, jika perlu

b. Manajemen muntah

Identifikasi karakterisitk muntah )mis. U/arna,


konsistensi, adanya darah, waktu, frekuensi
dan durasi)

Periksa volume darah

Identifikasi faktor penyebab muntah (mis


pengobatan dan prosedur

Monitor efek manajemen muntah secara


menyeluruh

Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit

Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah


mis bau tak sedap, suara dan stimulasi
visual yang tidak menyenangkan)

Kurangi atau hilangkan penyebab muntah


mis kecemasan, ketakutan)
Corona Virus (Covid 19)

Atur posisi untuk mencegah aspirasi j


j

Pertahankan kepatenan jalan napas

K-ersihkan mulut dan hidung

K-erikan kenyamanan selama muntah (mis


kompres dingin di dahi atau sediakan
pakaian kering dan bersih)

Anjurkan memperbanyak istirahat

Ajarkan penggunaan tehnik nonfarmakologis


untuk mengelola muntah (mis. fciofeedback,
hypnosis, relaksasi, terapi music, akupresur)

Kolaborasi pemberian antiemetic, jika perlu

7. Pisiko Perdarahan

a. Pencegahan perdarahan

Monitor tanda dan gejala perdarahan

Monitor nilai
hematokrit/hemoglobin
sebelum dan setelah kehilangan darah

Monitor tanda-tanda vital ortostatik

Monitor koagulasi (mis prothrombin time


(PT), partial thromboplastin time (PTT),
fibrinogen, degradasi fibrin dan /atau platelet

Petahankan bed restselama perdarahan

K-atasi tindakan invasif, jika perlu

Jelaskan tanda dan gejala perdarahan

Anjurkan menghindari aspirin


atau
Corona Virus (Covid 19)

Anjurkan meningkatkan asupan mgl^gqqn


dan vitamin K

Anjurkan segera melapor jika terjadi


perdarahan

Kolaborasi pemberian obat pengontrol


perdarahan, jika perlu

Kolaborasi pemberian produk darah, jika


perlu

b. Pencegahan Qyok

Monitor status kardiopulmonal (frekuensi


dan kekuatan nadi, frekuensi napas, TD,
MAP)

Monitor status oksigenasi (oksimetri, nadi,


AGD)

Monitor status cairan (masukan dan


haluaran, turgor kulit, CRT)

Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil

Periksa riwayat alergi

berikan oksigen untuk mempertahankan


saturasi oksigen 94 %

Pasang jalur IV, jika perlu

Pasang kateter urine untuk menilai produksi


urine, jika perlu

Lakukan skin test untuk mencegah reaksi


alergi

Jelaskan penyebab/faktor risiko syok


Corona Virus (Covid 19)

Jelaskan tanda dan gejala awal syok |


|

Anjurkan melapor
jika
menemukan/mersakan anda dan gejala awal
syok

Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral

Anjurkan menghindari allergen

Kolaborasi pemberian IV, jika perlu

Kolaborasi pemberian tranfusi darah, jika


perlu

Kolaborasi pemberian antiinflamasi, jika


perlu

2. Ansietas

a. Deduksi ansietas

Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan


non verbal)

Temani pasien untuk


mengurangi
kecemasan, jika memungkinkan

Dengarkan keluhan pasien penuh perhatian

Gunakan pendekatan yang tennag dan


meyakinkan

Diskusikan perencanaan realistis tentang


peristiwa yang akan dating

Jelaskan prosedur yang akan dilakukan,


termasuk sensasi yang mungkin dialami
Corona Virus (Covid 19)

Latih tehnik relaksasi seperti napas ^^Iqrp,


imajinasi terpimpin

b. Dukungan pelaksanaan ibadah

Identifikasi kebutuhan pelaksanaan ibadah


sesuai agama yang dianut

fasilitasi pelaksanaan ibadah sesuai agama


yang dianut

Anjurkan untuk beribadah sesuai agama dan


kepercayaannya

9. Disiko syok

a. Pencegahan syok

b. Pemantauan cairan

Monitor frekuensi dan kekuatan nadi

Monitor frekuensi napas

Monitor tekanan darah

Monitor berat badan

Monitor waktu pengisian kapiler

Monitor elastisitas atau turgor kulit

Monitor jumlah, warna dan berat jenis urine

Monitor kadar albumin dan protein total

Monitor hasil pemeriksaan serum (mis


osmolaritas serum, hematokrit, natrium,
kalium, DUA/)

Monitor intake dan output cairan


Corona Virus (Covid 19)

Identifikasi tanda-tanda hipovolemiQ^(/Tjip.


frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
TD menurun, tekanan nadi menyempit,
turgor kulit menurun, membrane mukosa
kering, volume urine menurun,
hematokrit
meningkat, haus, lemah, konsenterasi urine
meningkat, berat badan menurun dalam
waktu singkat)

Identifikasi tanda-tanda hipervolemia (mis.


Dispnea, edema perifer, edema anasarka,
JVP meningkat, CVP meningkat, reflex
hepatojugular positif, berat badan menurun
dalam waktu singkat)

Identifikasi faktro risiko ketidakseimbangan


cairan (mis. Prosedur, pembedahan mayor,
trauma/perdarahan, luka bakar, aferesis,
obstruksi intestinal, peradangan pancreas,
penyakit ginjal dan kelenjar, disfungisi
intestinal

fitur interval waktu pemantauan sesuai


dengan kondisi pasien

Dokumentasikan hasil pemantauan

Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan

Informasikan hasil pemeriksaan, jika perlu

c. Manajemen Cairan

Monitor status hidrasi (mis. frekuensi nadi,


kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler,
kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan
darah)
Corona Virus (Covid 19)

Monitor berat badan |


|

Monitor hasil pemeriksaan laboratorium


(mis. Hematokrit, Na, K, Cl, berat jenis
urine, &U(V)

Monitor status hemodinamik mis. MAP,


CVP, PAP, PCU/P jika tersedia)

Catat intake dan output dan hitung balance


cairan 24 jam

K-erikan asupan cairan, sesuai kebutuhan

K-erikan cairan intravena, jika perlu

Kolaborasi pemberian diuretik, jika perlu

d. Manajemen Perdarahan

Identifkasi penyebab perdarahan

Periksa adanya darah pada muntah,


sputum, feses, urine, pengeluaran NGT dan
drainase luka, jika perlu

Monitor nilai hemoglobin dan hematokrit


sebelum dan sesudah kehilangan darah

Monitor TD dan paremeter hemodinamik


(tekanan vena sentral dan tekanan baji
kapiler atau arteri pulmonal), jika perlu

Monitor intake dan output cairan

Monitor koagulasi (mis prothrombin time


(PT), partial thromboplastin time (PTT),
fibrinogen, degradasi fibrin dan jumlah
trombosit), jika ada
Corona Virus (Covid 19)

Istirahatkan area yang


men^a^rpi
perdarahan

Derikan kompres dingin, jika perlu

Lakukan penekanan atau balut tekan, jika


perlu

Tinggikan ekstremitas yang mengalami


perdarahan

Pertahankan akses IV

- Jelaskan tanda-tanda perdarahan

Anjurkan melaporkan jika menemukan


tanda-tanda perdarahan

Anjurkan membatasi aktivitas

Kolaborasi pemberian cairan, jika perlu

Kolaborasi pemberian tranfusi darah, jika


perlu

10. Gangguan MObilitas Pisik

a. Dukungan Ambulasi

Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik


lainnya

Identifikasi toleransi fisik melakukan


ambulasi

Monitor frekuensi jantung dan TD sebelum


memulai ambulasi

Monitor kondisi umum selama melakukan


ambulasi
Corona Virus (Covid 19)

fasilitasi aktivitas ambulasi dengo^y bantu


(mis. pagar tempat tidur)

fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika


perlu

Libatkan keluarga untuk membantu pasien


dalam meningkatkan ambulasi

Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi

Anjurkan melakukan ambulasi dini

Anjurkan ambulasi sederhana yang harus


dilakukan (mis. berjalan dari tempat tidur ke
kursi roda,berjalan dari tempat tidur ke
kamar mandi, berjalan sesuai toleransi)

b. Dukungan Mobilisasi

Identifikasi keluhan nyeri atau keluhan fisik


lainnya

Identifikasi toleransi fisik melakukan


pergerakan

Monitor frekuensi jantung dan TD sebelum


memulai mobilisasi

Monitor kondisi umum selama melakukan


mobilisasi

fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat


bantu (mis. pagar tempat tidur)

fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu

Libatkan keluarga untuk membantu pasien


dalam meningkatkan pergerak
Corona Virus (Covid 19)

Jelaskan tujuan dan prosedur mobilis^j j j

Anjurkan mobilisasi dini

Anjurkan mobilisasi sederhana yang harus


dilakukan (mis. Duduk ditempat tidur, duduk
disisi tempat tidur, pindah dari tempat tidur
ke kursi)

l/VPORMAQI 1. Cucitangan
DA/V
2. Mandi pra operasi
iDUKAQI
3. U/aktu puasa

4. Teknik relaksasi dan distraksi

D. Ambulasi dini pasca operasi

6. Datasi pengunjung

7. Informasi tentang penyakit, gejala, dan faktor


pencetus

3. Dukungan nutrisi

9. Manajemen aktivitas

1 D. Datuk efektif

11. Cara menurunkan nyeri baik farmakologi dan non


farmakologi

12. Pengontrolan infeksi

ZLVALUASI Mengevaluasi respon subyektifdan obyektifsetelah


dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan
A/OCstatus pernapasan, skala nyeri, status cairan, status
nutrisi, kemampuan berkomunikasi, kemampuan ADL
Corona Virus (Covid 19)

dan skala cemas. jj

P£/V£LMH Qub KomiteMutu Keperawatan


K
RITIQ
LITiPflTUR 1. Dulecheck, G. M., Dutcher, H.K., Dochterman,
J.M.,Wagner, C.M., 2013. Nursing Intervention
Classification (NIC). 6thed. Qt. Louis:
MosbyZdsevier.

2. Herdman, T.H.,&Kamitsuru, Q. (Tds). 20 14. NANDA


International Nursing Diagnoses:
Definitions ^Classification 2D ! 2-
2020.Orford:
Wiley Diac kwell.

3. Lewis,Q. L.,Dirksen,Q. R.,Heitkemper,M. M.,Ducher,


L., 20\t\-.Medical CurgicalNursing.Qt. Louis: Mosby
Zdsivier

4. Moorhead, Q., Johnson, M., Maas, M.L.,


Qwanson, L. (ids). 2013). Nursing Outcome
Classifications(NOC)^ eMQt.Louis:Mosby Zdsevier.

D. Wilkinson, J.M..& flhern.A/.k, 20 1 1 .Diagnosis


KeperawatanDiagnosis A/fl A/Dfl,A/IC Intervensi,
A/OC Outcome (£disi&).Jakarta: £GC

6. Tim Pokja QDKI DPP PPA/I (Tds 1 Cet. II). 2012.


Qtandar Intervensi Keperawatan Indonesia, Jakarta:
DPP PPA/I

7. Tim Pokja QIKI DPP PPA/I (Tds 1 Cet. II). 2012.


Qtandar Intervensi Keperawatan Indonesia, Jakarta:
DPP PPA/I

2. Tim Pokja QLIKI DPP PPA/I (Tds 1 Cet. II). 2012.


Qtandar Intervensi Keperawatan Indonesia, Jakarta:
DPP PPA/I
4/ I I

Anda mungkin juga menyukai