Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN


DIREKTORAT RUMAH SWADAYA
Selatan, 12110, Telepon/Fax (021) 7264031, 7226601
Jalan Patimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta

UM.O1-02- Lud/192 Jakarta, 1S Maret 2021


Nomor
Sifat Segera
Lampiran 1 (Satu) berkas
Hal Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Provinsi Jawa Timur
Tahun Anggaran 2021

Yth,
Bapak/lbu/Saudara
(Sesuai daftar terlampir)
di -

Tempat
Dalam rangka koordinasi pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)
Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2021, bersama ini kami mengundang Bapak/lbu/Saudara
untuk hadir dalam rapat koordinasi yang akan diselenggarakan pada:

Hari/Tanggal Selasa- Rabu/ 23-24 Maret 2021


Waktu :11.00WIB Selesai
Tempat : Vasa Ballroom 2
Vasa Hotel Surabaya
JI. Mayjen HR. Muhammad No.31, Putat Gede Kec.
Sukomanunggal, Kota Surabaya, Jawa Timur, 60189

Agenda Terlampir

Panitia menanggung akomodasi dan konsumsi 1 orang peserta sesuai undangan selama
pelaksanaan acara. Diharapkan agar Bapak/lbu/Saudara dapat menyampaikan lembar
konfirmasi kehadiran dan form instrument self assessment risiko COVID-19 sebagaimana
terlampir paling lambat han Senin, 22 Maret 2021 melalui tautan: http://bit.lv/konfirmasi-rako
jatim serta wajib membawa hasil rapid test COVID-19 yang masih berlaku pada saat registrasi.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdr. Tiffany (08113783877).

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kehadirannya, kami mengucapkan terimakasih.

Direktur Rumah Swadaya

K.M. Arsyad, M.Sc


NIP. 196709081991031006

Tembusan kepada Yth.


Direktur Jenderal Perumahan (sebagai laporan).
Lampiranl
Nomor
Tanggal
Hal

DAFTAR UNDANGAN
1. Kepala Bappeda Kab.Bangkalan;
2. Kepala Bappeda Kab. Banyuwangi
3. Kepala Bappeda Kab.Bondowoso;
4. Kepala Bappeda Kab.Jombang;
5. Kepala Bappeda Kab.Madiun;
6. Kepala Bappeda Kab.Magetan;
7. Kepala Bappeda Kab. Mojokerto
8. Kepala Bappeda Kab.
Nganjuk;
9. Kepala Bappeda Kab. Ngawi;
10. Kepala Bappeda Kab. Pacitan;
11. Kepala Bappeda Kab. Ponorogo;
12. Kepala Bappeda Kab. Sampang:
13. Kepala Bappeda Kab. Trenggalek
14. Kepala Bappeda Kab. Kedin;
15. Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa
Timur,
16. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kab.Bangkalan;
17. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum, Cipta Karya dan
Penataan Ruang Kab.Banyuwangi
18. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kab.Bondowoso;
19. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kab. Jombang;
20. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kab. Madiun;
21. Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kab. Magetan;
22. Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan Kab.
Mojokerto;
23. Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Dan Pertanahan Kab. Nganjuk;
24. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kab. Ngawi;
25. Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kab. Pacitan,
26. Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Kab. Ponorogo;
27. Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kab. Sampang:
28. Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kab Trenggalek;
29. Kepala Dinas Perumahan dan kawasan Permukiman Kab. Kediri;
30. Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa IV;
31. Kepala Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Timur;
32. Kasie Wilayah I, Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Jawa IV;
33. Kasie Wilayah II, Balai Pelaksana Penyediaan Penumahan Jawa IV;
34. PPK Rumah Swadaya dan RUK, Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Timur
35. Kaur Teknik PPK Rumah Swadaya, Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Timur,
36. Tenaga Ahli Konstruksi BSPS 2021;
37. Tenaga Ahli Pemberdayaan BSPS 2021;
38. Tenaga Ahli Manajemen BSPS 2021;
39. Koordinator Kabupaten/Kota BSPS 2021;
Lampiran
Nomor
Tanggal
Hal

RUNDOWN ACARA
WAKTU PENANGGUNG
KEGIATAN NARASUMBER
JAWAB
Hari Pertama
11.00-14.00 Registrasi Peserta dan Check-In Panitia
PEMBUKAAN
14.00-14.05 Lagu Indonesia Raya
Subkoordinator Bidang
14.05 14.15 Laporan ketua Panitia Tugas Penyelenggaraan
Rumah Swadaya Pulau
Jawa
14.15- 14.30 Arahan dan Pembukaan Direktur Rumah Swadaya
14.30-14.40 Pembacaan Doa
SESI PANEL
Kebijakan dan Mekanisme Kasubdit Wilayah lI Moderator
Kasi Wilayah I Balai
Pelaksanaan Program BSPS TA Direktorat Rumah
Pelaksana Penyediaan
2021 Swadaya Perumahan Jawa IV
Profil Pelaksanaan Program BSPS
Kepala Balai Pelaksana
14.40 18.30 Penyediaan Perumahan
Provinsi Jawa Timur TA 2021
Jawa IV
Pendataan e-RTLH dan Aplikasi Koordinator Pendataan,
SIBARU
Verifikasi dan
Pengawasan KSPN
Diskusi dan Tanya Jawab
Hari Kedua
08.00-09 00 Registrasi Panitia
Mekanisme Pengendalian Subkoordinator Bidang Moderator
Pelaksanaan Program BSPS TA Tugas Penyelenggaraan Kasi Wilayah Il Balai
2021 Rumah Swadaya Pulau Pelaksana Penyediaan
Jawa Perumahan Jawa IV
Tahapan Pelaksanaan, PPK Rumah Swadaya
Pengendalian dan Pengawasan dan RUK Satker PnP
09.00-12.30rOgram BsPS Provinsi Jawa Timur |Provinsi Jawa Timur
2021
Pendampingan Pengoperasian Trainer e-BSPS dan
Aplikasi E-BSPS dan SIRUS SIRUS
Penggunaan Wiremesh/Forecement Subkoordinator Bidang
Tugas Penyelenggaraan
Rumah Swadaya Pulau
| Sumatera
12.30-13.30 ISHOMA Panitia
Kasubdit Wilayah ll
13.30 14.00 Kesimpulan dan Penutupan Direktorat RUmah Panitia
|Swadaya
Lampiran ll
Nomor
Tanggal
Hal

LEMBAR KONFIRMASI PESERTA

"Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program


Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun Anggaran 2021
Provinsi Jawa Timur"

Nama Lengkap
NIP

Tempat/Tgl
Lahir
Jabatan
Instansi **'**°*******°

Alamat Kantor
No.Telp. Kantor *

No. Handphone ******* *** ******** * ******* ** *** ************* ** ** **** * * * * * * . * **********

Alamat Email * * * * * * ********°******************* ***** ******************:*********************** *************************

dengan ini menyatakan bersedia menjadi Peserta pada kegiatan "Rapat Koordinasi
Pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun
Anggaran 2021 Provinsi Jawa Timur".

Yang Menyatakan,

*********° ***** '*********

NB Mohon lembarkonfirmasi diunggah melalui tautan:


http://bit lykonfirmasi-rakor-jatim

Pindai barcode untuk mengunduh formulir


lembar konfirmasi dan lembar instrument self
assessment covid-19
Lampiran IV
Nomor
Tanggal
Hal

PROTOKOL KESEHATAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN


Berdasarkan
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/382/2020
TENTANG PROTOKOL KESEHATAN BAGI MASYARAKAT DI TEMPAT DAN FASILITAS UMUM
DALAM RANGKA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID
19)
Tujuan Penerapan
Meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 bagi masyarakat di tempat dan fasilitas
umum dalam rangka mencegah terjadinya episenter/kluster baru selama masa pandemi.
Prinsip Umum Perlindungan Kesehatan Individu
1. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu, jika
harus keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya (yang
mungkin dapat menularkan COVID-19). Apabila menggunakan masker kain, sebaiknya gunakan
masker kain 3 lapis
2. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau
menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol/handsanitizer. Selalu menghindari menyentuh mata,
hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak bersih;
3. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplet dari orang yang9
bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Jika tidak
memungkinkan melakukan jaga jarak maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis
lainnya; dan
4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
No Kegiatan Protokol Kesehatan
1 Registrasi 1) Reservasilpendaftaran baik untuk peserta luring maupun daring melalui
tautan: http://bit.ly/konfirmasi-rakor-jatim
2) Mengisi form self assessment risiko COVID-19 sebagaimana
Lampiran V, jika hasilnya terdapat risiko besar maka tidak
diperkenankan mengikuti acara pertemuan/kegiatan secara luring/
langsung di lokasi;
3) Untuk peserta dari luar daerah tempat penyelenggaraan, penerapan
cegah tangkal penyakit saat keberangkatan/kedatangan mengikuti
ketentuan peraturan yang berlaku, terutama bagi peserta dari kategori
zona merah harap melengkapi dengan surat keterangan hasil
negatif CoVID-19 berdasarkan Rapid Test yang masih berlaku,
4) Dipastikan semua yang terlibat tetap menjaga jarak minimal 1 meter,
5) Mengikuti protokol kesehatan di hotel penyelenggaraan acara.
Saat acara 1) Panitia, Petugas dan Peserta yang terlibat dalam kegiatan dalam
kondisi sehat. Pengukuran suhu tubuh di pintu masuk oleh pihak hotel.
Apabila ditemukan suhu> 37,3°C (2 kali pemeriksaan dengan jarak5
menit), maka tidak diperkenankan masuk ke acara kegiatan;
2) Dipastikan semua yang terlibat tetap menjaga jarak minimal 1 meter
3) Dianjurkan untuk membawa peralatan pribadi seperti botol minum dan
alat tulis
3 Istirahat 1) Dianjurkan untuk membawa peralatan pribadi seperti alat sholat dan
sebagainya,
2) Dipastikan semua yang terlibat tetap menjaga jarak minimal 1 meter
3) Istirahat makan dan sholat dilakukan secara bergelombang dengan
melihat kapasitas ruang makan dan ruang ibadah.
Lampiran V
Nomor
Tanggal
Hal

INSTRUMEN SELF ASSESSMENT RISIKO coVID-19

Nama *** ******* *** ***

********* ******

NIK (No.KTP) ****'****'***°****'******************'******************************************

Alamat

Pekerjaan ****** **********.*** * s****** .** **** **

Tanggal *****************°******************** *************************** **

Demi kesehatan dan keselamatan bersama, mohon anda JUJUR dalam menjawab pertanyaan di
bawah ini.
Dalam 14 hari terakhir, apakah anda pemah mengalami hal hal benikut:

Jika Jika
No. Pertanyaan Ya Tidak ya, Tidak,
Skor Skor
Apakah pemah keluar rumahl tempat umum (pasar, 1
fasyankes, kerumunan orang, dan lain lain)?
Apakah pemah menggunakan transportasi umum ?
Apakah pemah melakukan perjalanan ke luar 1
kota/intemasional ? (wilayah yang terjangkitUzonamerah)
4 Apakah anda mengikuti kegiatan yang melibatkan orang
1
banyak ??
Apakah memiliki riwayat kontak erat dengan orang yang
dinyatakan ODP PDP atau konfim COVID-19 (berjabat 5
tangan, berbicara, berada dalam satu ruangan/ satu
rumah) ?
Apakah anda sedang mengalami demam, batuk, pilek,
5
nyeni tenggorokan, dan/atau sesak nafas
JUMLAH TOTAL
0 Risiko Kecil
1-4 Risiko Sedang
5 Risiko Besar

TINDAK LANJUT Risiko besar dan pemeriksaan suhu>37,3°C tidak diperkenankan masuk, agar
dilakukaninvestigasi lebih lanjut dan direkomendasikan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan
NB Mohon lembar Self Assessment Risiko Covid-19
diunggah melalui tautan: http://bit.ly/konfimasi-rakor-jatim

Pindai barcode untuk mengunduh formulir


lembar konfrmasi dan lembar instrument self
assessment covid-19
Lampiran VI
Nomor
Tanggal
Hal

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM
BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA (BSPS)
TAHUN ANGGARAN 2021

A. LATAR BELAKANG
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005 2025 menetapkan bahwa sasaran pokok
pembangunan perumahan dan permukiman jangka panjang adalah terpenuhi kebutuhan
hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukungnya bagi seluruh
masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan jangka panjang yang berkelanjutan,
efisien, dan akuntabel untuk mewujudkan kota tanpa kumuh. RPJPN Tahun 2005 2025
tersebut, kemudian dijabarkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) yang ditetapkan melalui Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Pada saat ini, RPJMN yang
telah sampai pada tahapan RPJMN Tahun 2020-2024 diarahkan untuk mendukung agenda
prioritas pembangunan nasional sebagai penjabaran operasional dari Nawa Cita yang terkait
dengan penyediaan perumahan adalah Agenda Nomor 5, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup
Manusia Indonesia. Untuk mewujudkan peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia
melalui penyediaan perumahan, sasaran strategis yang ingin dicapai oleh Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah meningkatnya kinerja infrastruktur
permukiman dan perumahan rakyat untuk layanan infrastruktur dasar, dengan output
strategis: rumah layak huni yang disediakan bagi rumah tangga berpenghasilan rendah.

Sampai dengan saat ini, pemenuhan kebutuhan rumah yang sehat dan layak huni
masih jauh dari harapan. Data menunjukkan bahwa masih terdapat sekitar 3,4 juta angka
rumah tidak layak huni (sumber: BPS 2014). Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah dan
pemangku kepentingan ternyata belum berhasil memenuhi hak warga negara terhadap
kebutuhan perumahan yang telah menjadi isu utama sejak beberapa dekade terakhir terkait
penyediaan perumahan. Penyediaan perumahan dapat dilakukan oleh berbagai pihak,
antara lain Pemerintah, swasta (pengembang) dan masyarakat secara swadaya. Dari
berbagai analisa yang dilakukan pasokan dari pengembang sekitar rata-rata 80.000 sampai
dengan 100.000 unit per tahun. Kondisi ini diperkirakan sebanding dengan 15-20 % dari
kebutuhan. Dengan demikian, sekitar 80-85 % kebutuhan rumah dilakukan secara swadaya
oleh masyarakat. Hal ini menunjukkan peran masyarakat sendiri dalam pemenuhan rumah
tidak dapat diabaikan. Keteribatan masyarakat inilah yang kemudian diberi label rumah
swadaya, secara sederhana diartikan sebagai upaya masyarakat baik secara individu
maupun berkelompok dalam memenuhi kebutuhannya terhadap rumah.

Maka dan itu, agar dapat meningkatkan akses Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) terhadap hunian yang layak, aman, dan terjangkau serta didukung oleh penyediaan
prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai, salah satunya adalah melalui penyediaan
perumahan swadaya yang akan diimplementasikan melalui fasiltasi peningkatan kualitas
rumah swadaya bagi MBR. Sebagaimana praktek-praktek perumahan swadaya terdahulu,
terdapat 3 (iga) bentuk berbeda dari penumahan swadaya, yaitu fel perumahan swadaya
terlembaga yang mengacu pada pelaksanaan perumahan swadaya melalui institusi berbasis
masyarakat seperti koperasi dan kelompok swadaya, [b) perumahan swadaya mandiri, yang
dalam pelaksanaannya tanpa campur tangan pemerintah yang biasa terjadi pada penduduk
menengah ke atas atau pada permukiman informal, dan jcl perumahan swadaya berbantuan.
Terkait dengan perumahan swadaya berbantuan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, dinyatakan bahwa Pemerintah
mempunyai kewajiban untuk memberikan kemudahan dan/atau bantuan pembangunan
rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam bentuk stimulan rumah swadaya yaitu
melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) cenderung memilih untuk membangun


rumahnya secara swadaya karena dapat dilakukan dengan biaya yang lebih rendah dari
perumahan yang disediakan oleh sektor formal. Pembangunannya pun dapat diliakukan
secara bertahap disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki, serta dapat memilih sendiri
bahan bangunan dan mekanisme pembangunan rumahnya yang dikehendaki. Namun dalam
pelaksanaannya, hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah, terutama bagi MBR. Tingginya
harga lahan, bahan bangunan serta mahalnya biaya peijinan untuk mendinkan rumah
menyebabkan masih banyak masyarakat yang belum dapat mengadakan rumahnya secara
swadaya dengan baik. Masyarakat mengalami banyak kendala dan keterbatasan, baik dalam
hal sosial, teknologi, maupun ekonomi yang dapat menghambat pelaksanaan pembangunan
rumahnya tersebut. Selain itu, rumah yang dibangun secara swadaya oleh MBR cenderung
dibangun secara informal dan tidak terorganisir, artinya tanpa mekanisme perencanaan dan
perijinan sehingga tidak ada pengendalian terhadap tata bangunan, kualitas bangunan,
kehandalan bangunan, dan kesesuaian dengan rencana kota. Akibatnya, perumahan
swadaya tersebut tumbuh secara spontan dan irregular (tidak beraturan). Lokasi perumahan
swadaya pun banyak yang tidak sesuai rencana tata ruang atau berada di daerah yang
rawan bencana, serta tidak mempunyai legalitas hak atas tanah. Adapun permasalahan
lainnya yang muncul dalam penyediaan perumahan swadaya di Indonesia antara lain [a]
dukungan kebijakan bidang perumahan dan kawasan permukiman yang belum memadai, [b]
koordinasi dan kelembagaan pembangunan perumahan kurang optimal, [c) terbatas dan
mahainya harga bahan bangunan untuk pembangunan perumahan, [d] pemberdayaan
belum menjadi dasar pijakan dalam penyelenggaraan perumahan swadaya, dan [e] kearifan
lokal belum menjadi sumber daya yang harus dikembangkan.

Oleh karena itu, Pemerintah dituntut untuk melakukan reorientasi kebijakan


pembangunannya dan juga melakukan pemberdayaan masyarakat serta peningkatan
kemampuan (capacity building) terhadap seluruh pelaku kunci yang memiliki peran penting
(stakeholders) dalam pembangunan rumah swadaya bagi MBR. Berdasarkan hal tersebut,
diharapkan kedepannya penyelenggaraan rumah swadaya dapat didukung dengan adanya
[a] roadmap perumahan swadaya yang disepakati oleh segenap pemangku kepentingan. [b]
terbentuknya lembaga perumahan swadaya/balai (bale) daya perumahan di setiap
kabupaten/kota dan pedoman kerja bagi lembaga tersebut, [c] memfungsikan PIP28 sebagai
pembina bale daya perumahan di tingkat provinsi, [d] munculnya gerakan nasional
keswadayaan perumahan yang diagendakan (terjadwal) secara rutin, [e] melakukan review
terhadap SPM Perumahan untuk menuju 70% rumah layak huni pada 2024, dan [
melakukan pembinaan kepada SKPD Kabupaten/Kota.
Swadaya (BSPS) di Wilayah I (Jawa, Bali dan Nusa Tenggara), khususnya kepada para
pelaksana bantuan rumah swadaya untuk dapat mengakomodasi penyelesaian
permasalahan-permasalahan yang selama ini muncul dalam pelaksanaan pembangunan
perumahan swadaya dan juga agar dapat melakukan strategi percepatan yang tepat pada
kondisi tertentu, temasuk di dalamnya yang disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19
yang sedang terjadi di hampir seluruh Wilayah Indonesia. Selain itu, dengan
dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan juga dapat menjadi sarana dalam melakukan
penilaian (scanning) terhadap pelaksanaan pembangunan sebagai bahan perbaikan atau
penyempurnaan kegiatan bantuan rumah swadaya baik pada tahun berjalan maupun pada
tahun berikutnya.

B. MAKsUD DAN TUJUAN


1. Maksud Kegiatan
Penyelenggaraan kegiatan ini dimaksudkan sebagai sarana untuk meningkatkan
pemahaman penyelenggeara/pelaksana bantuan stimulan perumahan swadaya di
Wilayah Il agar dapat melaksanakan kegiatan BSPS Tahun 2021 sesuai dengan
pedoman dan peraturan penyelenggaraan perumahan swadaya dan menghasilkan
output rumah layak huni.
2. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan koordinasi dan pengendalian kegiatan
Bantuan Rumah Swadaya sesuai dengan mekanisme dan ketentuan
program.
C. TARGET PESERTA
Target peserta kegiatan ini merupakan para pelaksana program BSPS TA 2021 yang terdiri
dari:
a. Kepala Bappeda kabupaten/kota;
b. Kepala Dinas PKP Provinsi dan kabupaten/kota;
C. Kepala dan jajaran Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan di Wilayah lI (Jawa, Bali
dan Nusa Tenggara)
d. Satker Penyediaan Perumahan Provinsi
e. PPK Rumah Swadaya;
f. Konsultan Provinsi (TA Konstruksi, TA Manajemen, TA Pemberdayaan dan Asisten
TA); dan
9. Koordinator kabupaten/kota.

D. KELUARAN KEGIATAN
Keluaran yang akan dicapai dalam kegiatan ini adalah
tercapainya koordinasi
pelaksanaan dan sinkronisasi antara Direktorat Rumah Swadaya, Balai P2P dan
pemerintah Daerah dalam melaksanakan kegiatan Bantuan Rumah sertaSwadaya dapat
menindaklanjuti kendala dan permasalahan yang terjadi di lapangan sesuai dengan
mekanisme dan ketentuan yang berlaku.

E. WAKTU DAN LOKASI


PENYELENGGARAAN
Kegiatan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya (BSPS) Tahun Anggaran 2021 dengan para pelaksana di Wilayah ll (Pulau Jawa,
Pulau Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara) akan dilaksanakan sebagai berikut:
NO PROVINSI LOKASI
PENYELENGGARAANJADWA KEGIATAN
Jawa Tengah Kota Semarang 16-17 Maret 2021
Jawa Timur Kota Surabaya 21 -22 Maret 2021
3 Jawa Barat Kota Bandung 29 3 0 Maret 2021
DI Yogyakarta Kota Yogyakarta 1-2April 2021
Nusa Tenggara Barat Kota Mataram 8-9 April 2021
6 Banten
Kota Tangerang 3-4 Juni 2021
Bali Kota Denpasar 10 11 Juni 2021
8 Nusa Tenggara Timur |Kota Kupang 17- 18 Juni 2021

F. MATERI DAN NARASUMBER


Adapun materi yang akan dipaparkan oleh para narasumber adalah sebagai berikut:
NO
Kepala NARASUMBER
Subdirektorat Wilayah l MATERI
1. Kebijakan dan Mekanisme Pelaksanaan
Direktorat Rumah Swadaya
Program BSPS TA 2021

2 Kepala Balai Penyediaan Perumahan Profil Pelaksanaan BSPS TA 2021 pada


masing-masing lokasi Provinsi lokasi penyelenggaraan
penyelenggaraan
Koordinator Pendataan, Verifikasi dan Penggunaan e-RTLH dan Aplikasi
Pengawasan KSPN SIBARU
3 Subkoordinator Bidang
Tugas Mekanisme Pengendalian Pelaksanaan
Penyelenggaraan Rumah Swadaya | Program BSPS TA 2021
(sesuai lokasi dampingan)
4 PPK Rumah Swadaya dan RUK Tahapan Pelaksanaan, Pengendalian dan
Pengawasan Kegiatan BSPS TA 2021
pada provinsi lokasi penyelenggaraan
. Tenaga Ahli pengampu e-BSPS dan Pendampingan Pengoperasian Aplikasi e
SIRUS BSPS dan SIRUS pada Pelaksanaan
Pembina n Kegiatan BsPS Tahun 2021
5. Subdirektorat Teknis Pengenalan Penggunaan Wiremesh/
Rumah Swadaya (atau yang Forecement
mewakili)

G. PROSEDUR PELAKSANAAN
Kegiatan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Bantuan Stimulan Perumahan
Swadaya (BSPS) Tahun Anggaran 2021 dilaksanakan secara luning. Kegiatan diawali
dengan sesi pemaparan dari narasumber dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab

H. PEMBIAYAAN
Pembiayaan pelaksana Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Bantuan Stimulan
Perumahan Swadaya (BSPS) Tahun Anggaran 2021 dibebankan pada DIPA Direktorat
Rumah Swadaya Tahun Anggaran 2021.

Anda mungkin juga menyukai