Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

ANALISA
4.1 Analisa Pengolahan Data Manual
Analisa pengolahan data manual dalam praktikum ini terdapat 2 studi
kasus yaitu pada studi kasus A dan studi kasus B, dimana pada studi kasus A
menggunakan metode rute terpendek dengan menemukan rute terpendek
antara titik asal (initial node) menuju titik tujuan (final node) dengan
algoritma Dijkstra, sedangkan pada studi kasus B perhitungan manual
menggunakan algoritma kruskal dan algoritma prim.
4.1.1 Analisa Kasus A
Analisa pada studi kasus A yaitu tentang perusahaan yang baru saja
membeli sebuah kontainer baru seharga $13700, dengan tujuan
meminimasi ongkos bersih dalam jangka waktu 6 tahun ke depan,
dimana pada 6 tahun tersebut harga beli container tetap. Ongkos
perawatan dari awal membeli hingga tahun ke 5 sebesar 4700, 5700,
6700, 9700, 8700 dan 8700, dengan harga jual dari tahun pertama
sampai tahun keenam yaitu 7700, 7700, 4700, 5700, 5700 dan 4700.
Sehingga didapatkan ongkos bersih dari C01 = 10700, C02 = 16400, C03 =
26100, C04 = 34800, C05 = 43500.
rute yang didapatkan sebanyak 10 rute yaitu rute yang pertama satu
tahun sekali dengan hasil 64200, rute kedua yaitu dua tahun sekali
dengan hasil 49200, rute ketiga yaitu empat tahun sekali dengan hasil
69600, rute ke 4 yaitu enam tahun sekali dengan hasil 53200, rute ke 5
yaitu setelah dua tahun, setahun sekali dengan hasil 59200, rute ke 6
yaitu setelah empat tahun, setahun sekali hasilnya sebesar 56200, rute
ke 7 setelah lima tahun, setahun sekali sebesar 54200, rute ke 8 setelah
satu tahun, lima tahun sekali sebesar 54200, rute 9 setelah dua tahun,
empat tahun sekali sebesar 51200 dan rute ke 10 setelah tiga tahun, lima
tahun sekali sebesar 69600.
4.1.2 Analisa Kasus B
Analisa kasus B yaitu berdasarkan rekapitulasi data pada kasus
penentuan jarak jaringan minimum pemasangan TV digunakan
perhitungan manual menggunakan algoritma kruskal dan algoritma
prim dan data tersebut diubah dalam bentuk graf untuk memudahkan
penyelesaian manual. Rute yang didapatkan yaitu sebanyak 8 rute yaitu
(2,5), (1,6), (4,2), (2,6), (6,3), (4,1), (5,3) dan (5,6), dengan jarak yaitu
2, 3, 4, 4, 4, 6, 6, dan 8. Penentuan pohon t kosong dengan cara mengisi
dengan edge mulai dari nilai terkecil hingga terbesar dengan syarat
tidak boleh membentuk sirkut yang kembali masuk ke node
semula,sehingga didapatkan rute dari yang terkecil hingga besar yaitu
rute (2 ,3), rute (1, 6), rute (4,2), rute (6,3) dan rute (2, 6). Kemudian
menghitung pada setiap rute dengan syarat semua node sudah
terhubung dan jumlah node sama dengan n-1, sehingga didapatkan rute
terpendek dari perhitungan menggunakan algoritma kruskal sebesar 17
KM.
Algoritma prim dalam perhitungan kali ini dengan menentukan titik
awal yang berfungsi sebagai akar, akar tersebut akan menghubungkan
rute pertama yang memiliki bobot terendah. Langkah selanjutnya
adalah menentukan titik yang dapat membuat sisi pada pohon T namun
tidak membuat sirkuit. Rute urutan pada algoritma ini terdapat 8 rute
yaiitu (2,5), (1,6), (4,2), (2,6), (6,3), (4,1), (5,3) dan (5,6), dengan jarak
yaitu 2, 3, 4, 4, 4, 6, 6, dan 8. Kemudian mencari node yang dapat
terhubung dengan node akar, node yang memungkinkan adalah 1, 2, 3,
5 dan 6, node yang terpilih adalah node 2 karena memiliki nilai lebih
rendah dari node lain, setelah itu penentuan sisi yang dapat
dihubungkan dengan titik 4 dan 2, sehingga didapatkan rute terpendek
pada rute (2 ,5) dengan jarak 2 KM, sisi sisi yang dapat dihubungkan
dengan titik 4, 2 dan 1 yaitu pada rute (1, 6) dengan jarak 3 KM, sisi
yang dapat dihubungkan dengan titik 1, 2, 3, dan 6 yaitu pada rute (2, 5)
dengan jarak 2 KM, sisi yang dapat dihubungkan dengan titik 1, 2, 3, 4,
5 dan 6 yaitu pada adalah rute (2, 6) dengan jarak 4 KM, sehingga
didapatkan hasil dari perhitungan menggunakan algoritma prim yaitu
rute minimal jaringan TV = 17 KM.
4. 3 Analisa Perbandingan Manual dan Software
Analisa perbandingan perhitungan secara manual dan bantuan software
dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil saat
diterapkannya dua metode yang berbeda. Adapun analisa perbandingan untuk
kasus A dan kasus B adalah sebagai berikut.
4.3.1 Analisa Kasus A
Berdasarkan hasil perhitungan permasalahan PT Cipta Utama
Jaya yang diselesaikan secara manual dan menggunakan software, tidak
dijumpai adanya perbedaan hasil. Berdasarkan perhitungan yang
dilakukan menggunakan software, diperoleh ongkos bersih minimal
adalah sebesar $49.200 dengan solusi penyelesaian yang ditunjukkan
pada software adalah branch 2, branch 13, dan branch 20. Adapun
branch 2 menjelaskan node 2 menuju ke node 4, branch 3 yaitu node 2
ke node 4, dan branch 20 yaitu node 4 menuju ke node 6. Artinya
bahwa PT Cipta Utama Jaya dapat menimalkan ongkos bersih dengan
mengganti kontainer setiap 2 tahun sekali.
Adapun pada perhitungan manual diperoleh ongkos bersih
minimal yang harus ditanggung PT Cipta Utama Jaya adalah sama
dengan hasil yang diperoleh dari software yaitu sebesar $49200 dengan
solusinya ialah mengganti kontainer setiap dua tahun sekali.
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dapat dijelaskan bahwa PT
Cipta Utama Jaya harus menanggung ongkos bersih sebesar $16400
setiap dua tahunnya. Dikarenakan PT Cipta Utama Jaya ingin
meminimalkan ongkos bersih selama 6 tahun, maka total ongkos bersih
yang harus ditanggung oleh PT Cipta Utama Jaya adalah $49200.
4.3.2 Analisa Kasus B
Berdasarkan hasil perhitungan permasalahan pada Kantor
Perhubungan Kota Pontianak yang dilakuan dengan menggunakan
bantuan software dan yang dilakukan secara manual, tidak dijumpai
adanya perbedaan hasil. Perhitungan yang dilakukan dengan
menggunakan software memberikan jarak total dari 6 TV yang
terhubung adalah sebesar 17 KM. Pasangan-pasangan TV yang
dihubungkan adalah TV 4 dihubungkan pada TV 2, TV 2 dihubungkan
pada TV 5 dan TV 6, TV 6 dihubungkan pada TV 3 dan TV 1. Adapun
jarak untuk masing-masing pemasangan ialah 4 KM, 2 KM, 4 KM, 4
KM, dan 3 KM.
Hasil perhitungan yang diperoleh dari perhitungan dengan metode
manual adalah sama dengan hasil perhitungan software yaitu 17 KM
dengan pasangan TV yang sama. Perbedaan yang dapat dijumpai dari
perhitungan software dengan perhitungan manual ialah pada
perhitungan software solusi yang ditunjukkan berupa branch atau
cabang yang memiliki nilai terkecil sedangkan pada perhitungan
manual solusi yang ditunjukkan berupa grafik node yang telah
terhubung dengan jarak minimum.

Anda mungkin juga menyukai