Anda di halaman 1dari 9

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PEMBERDAYAAN KELUARGA

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 3

1. Aldi Bakari (751440119067)


2. Juniarto Sesar Pobi
(751440119073)
3. Rahmat Iraman Hiola (751440119087)
4. Rifki Ademulya Pou (751440119086)
5. Sri Ewin Rahman (751440119092)
6. Srifitriani Bobihu (751440119093)
7. Tomi Zakaria (751440119095)
8. Windarty Niati (751440119096)
9. Yulianti Puteri (75144019098)
10. Zulkarnain Mopili (751440119099)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN


KESEHATAN GORONTALO
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ‘’faktor-faktor yang mempengaruhi
Pemberdayaan Keluarga’’.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah keluarga guna menjadi
acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Penulis

KELOMPOK 3
DAFTAR ISI

Kata ..............................................................................................
Pengantar
Daftar Isi ..............................................................................................
BAB I LATAR BELAKANG .................................................................................

A. Latar Belakang .....................................................................................................

B. Tujuan ..................................................................................................................

C. Manfaat ................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................

A. Ketahanan Keluarga ...................................................................................

B. Faktor – Faktor Lain Yang Mempengaruhi pemberdayaan Masyarakat ............

BAB V PENUTUP .................................................................................................

A. Kesimpulan .........................................................................................

B. Saran ... .........................................................................................


DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu seni yang bertujuan untuk mencegah
timbulnya penyakit, memperpanjang umur, meningkatkan kesehatan, melalui usaha - usaha
kesehatan masyarakat. (windslow).
Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk
berpartisipasi dalam, berbagi pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadian –
kejadian serta lembaga - lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan
menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang
cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi
perhatiannya (Parsons, et al., 1994:106).
Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan
lemah, untuk (a) memiliki akses terhadap sumber – sumber produktif yang memungkinkan
mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang –barang dan jasa - jasa
yang mereka perlukan; dan (b) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan –
keputusan yang mempengaruhi mereka.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui peran Kepala Keluarga dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak di Desa
Mantingan Tengah kecamatan Jakenan Kabupaten Pati.
2. Tujuan Khusus
Mengetahui peran Keluarga dan masyararakat dalam peningkatan kesehatan ibu dan
anak di Desa Mantingan Tengah kecamatan Jakenan Kabupaten Pati.
C. Manfaat
1. Bagi masyarakat
Untuk menambah pengetahuan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak
di keluarga.
2. Bagi institusi
Untuk institusi agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan, dan menambah
pengetahuan mahasiswa dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak di masyarakat.
3. Bagi Mahasiswa
Untuk Mahasiswa agar dapat menambah wawasan dan memperluas cakrawala berpikir
khususnya tentang meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ketahanan Keluarga
Ketahanan keluarga adalah kemampuan bersinergi yang dimiliki oleh anggota-anggota
keluarga dalam menghadapi masalah internal dan eksternal sehingga tercapai kondisi
seimbang, selaras, serasi, dan harmonis.
Faktor - faktor yang mempengaruhi ketahanan keluarga :
1. Persepsi terhadap kepuasan dalam perkawinan antara suami istri.
a. Persepsi terhadap kepuasan perkawinan 72 % dipengaruhi oleh persepsi terhadap
efektifitas komunikasi interpersonal suami istri (hasil skripsi)
b. Perselingkuhan dan perceraian disebabkan karena kurang / tidak efektifnya
komunikasi antara suami-istri (LKBHuWK Semarang)
2. Persepsi anak terhadap suasana keluarga
a. Persepsi terhadap suasana keluarga memberikan sumbangan sebesar 28,6 % terhadap
penyesuaian diri remaja (hasilskripsi)
b. Persepsi buruk terhadap suasana keluarga dan pola asuh orang tua yang tidak tepat
akan menyebabkan anak kesulitan penyesuaian diri, baik di lingkungan keluarga,
masyarakat, dan sekolah.

B. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat


1 . Tingkat pendidikan
Berpengaruh terhadap kemampuan/pemberdayaan masyarakat dalam mengidentifikasi
masalah kesehatan lokal pada nilai p=0,045. Semakin tinggi tingkat pendidikan
masyarakat, semakin mampu untuk mengidentifikasi masalah kesehatan lokal. Dan
sebaliknya tingkat pendidikan rendah, kurang mampu mengidentifikasi masalah
kesehatan lokal. Warga masyarakat yang berpendidikan tinggi akan mudah untuk
menerima penyuluhan. Kader kesehatan dan warga masyarakat sebagian besar
berpendidikan SMA. Hasil penelitian ini sesuai dengan kesimpulan WHO (2009)
bahwa pendidikan dan melek huruf mempengaruhi kesehatan.
2. Akses informasi
Berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan/pemberdayaan masyarakat dalam
mengidentifikasi masalah kesehatan lokal pada nilai p=0,042. Akses informasi kesehatan
terkait dengan penyuluhan, media massa, rapat koordinasi, kontak dengan petugas
kesehatan. Menurut Kaleher (2009) berpendapat bahwa akses informasi kesehatan
meliputi pengetahuan tentang kesehatan dan perawatan kesehatan, kemampuan untuk
menemukan, memahami, menginterpretasikan, dan mengkomonikasikan informasi
kesehatan, kemampuan untuk meminta perawatan kesehatan yang tepat dan membuat
keputusan kesehatan. Informasi kesehatan diperoleh melalui sosialisasi pertemuan kader,
sosialisai kesehatan.
3. Survei mawas diri
Sebagai metode yang digunakan untuk evaluasi internal dan mawas diri adalah cara
yang sederhana namun bermanfaat untk mengikutsertakan warga masyarakat dan
menangkap pemdapat yang berbeda – beda dalam kelompok masyarakat. Namun
demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat kurang berani dalam
menyampaiakn masalah kesehatan. Manfaat SMD adalah masyarakat diharapkan mampu
mengenal masalah kesehatan dan mempunyai keberanian untuk menyampaiakn masalah
kesehatan, mampu mengidentifikasi kebutuhan kesehatan.
4. Kepemimpinan
Sangat menentukan keberhasilan pemberdayaan masyarakat. Kepemimpinan desa
dijalankan melalui aparat pemerintahan desa, kepala dusun, RW dan RT. Kepemimpinan
dalam penelitian ini pada umumnya pada katagori cukup baik. Hal ini terlihat bahwa
kepala desa atau aparat desa menyempatkan hadir dalam setiap pertemuan atau
sosialisasi kesehatan dan memberikan contoh dalam setiap kegiatan program kesehatan.
Menurut Sarwono(2007) pada umunya seorang pemimpin bertugas untuk mengatur
prosedur kerja untuk mencapai tujuan, menentukan tugas – tugas untuk setiap posisi
jabatan, menjelaskan kepada para anggota agar tetap sesuai dengan rencana pencapaian
tujuan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Upaya keluarga dalam meningkatkan kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi
dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat bidang KIA masyarakat
dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait kehamilan dan
persalinan.
Peran kepala keluarga Tn. NUNO di Ds.Mantingan Tengah Kecamatan Jakenan
kabupaten Pati, dalam meningkatkan derajat kesehatan dan penurunan angka kematian ibu
dan angka kematian bayi, terwujud dengan adanya suami / kepala keluarga mendampingi saat
istrinya mau bersalin, serta menyiapkan segala sesuatu / kebutuhan ini merupaka bentuk
keperdulian dan perhatian suami / kepala keluaga, agar Negara Indonesia lebih sejahtera. Dan
keluarga juga dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan dan referensi
tambahan kita terhadap peranan tenaga kesesehatan dalam meningkatkan kesehatan ibu dan
anak sehingga kedepannya kita semua dapat berperan aktif dalam mengurangi angka
mortalitas ibu dan anak di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohadjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo.
2009
Manuaba,Ida Bagus Gde. 2007. Ilmu Kebidanan Dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: Sunter Agung Podomoro.
Notoatmodjo, Soekidjo.2007.Promosi Kesehatan.Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
http://infoaskepgratis.blogspot.co.id/2012/02/konsep-peran-dan-fungsi keluarga.html
https://apriyanipujihastuti.wordpress.com/2012/07/09/peran-keluarga-dalam pertumbuhan-dan-
perkembangan-anak/

Anda mungkin juga menyukai