Klasifikasi kejang
Kejang diklasifikasikan sebagai parsial atau generalisata berdasarkan apakah kesadaran utuh
atau lenyap.
Kejang dengan kesadaran utuh disebut sebagai kejang parsial, walaupun kesadaran mungkin
berubah; focus disatu bagian tetapi dapat menyebar kebagian lain. Dimulai disuatu daerah otak,
biasanya korteks serebrum. Gejala kejang ini bergantung oada lokasi focus otak.
- Parsial sederhana
Dapat bersifat motoric, gerakan unilateral yg abnormal, sensorik (merasakan, membaui,
mendengar sesuatu yang abnormal), autonomic (takikardi,bradikardia,takipnu, kemerahan,
rasa tidak enak di epigastrium), psikik (disfagia, gangguan daya inget)
Biasanya berlangsung kurang dari 1 menit
- PArsial kompleks
- Dimulai sebagai kejang parsial sederhana, berkembang menjadi perubahan kesadaran yang
disertai oleh
Gejala motoric, gejala sensorik, otomatisme (mengecap2kan bibir, mengunyah,
menarik-narik baju)
Beberapa kejang parsial kompleks mungkin berkembang menjadi kejang
generalisata
Biasanya berlangsung 1-3 menit
Kejang generalisata, yaitu kejang dengan hilangnya kesadaran; tidak ada awitan fokal; bilateral
dan simetrik; tidak ada aura
- Tonik klonik, spasme tonik-klonik; inkontinensia urin dan alvi; menggigit lidah; fase
pascaiktus
- Absence, sering salah diagnosis sebagai melamun. Menatap kosong, kepala sedikit lunglai,
kelompak mata bergetar, atau berkedip secara cepar; tonus postural tidak hilang.
Berlangsung beberapa detik
- Mioklonik, kontraksi mirip syok mendadak yang terbatas dibeberapa otot atau tungkai ;
cenderung singkat.
- Atonik , hilangnya secara mendadak tonus otot disertai lenyapnya postur tubuh
- Klonik , gerakan menyentak , repetitive, tajam, lambat, dan tunggal atau multiple di lengan,
tungkai atau torso
- Tonik, peningkatan mendadak tonus otot (menjadi kaku, kontraksi) wajah dan tubuh bagian
atas, fleksi lengan dan ekstensi tungkai
Mata dan kepala mungkin berputar ke satu sisi
Dapat menyebabkan henti nafas
2. Patofisiologi kejang pada kasus
3. Apa makna Rita mulai berkeringat, badannya teraba panas, dan kulitnya memerah
sebelum timbul kejang?
(Penyesuaian tubuh dalam kehilangan panas)
Bentuk kompensasi tubuh terhadap adanya paparan suhu tinggi “heat stress” saat
paparan suhu lingkungan/benda yang lebih tinggi dari suhu permukaan kulit. Maka panas
selalu mengalir menuruni gradien konsentrasinya. Yaitu, menuruni gradien termal dari
bagian panas ke yang lebih dingin.
Panas secara evaporasi keluar melalui uap H2O. molekul-molekul H2O secara terus
menerus berdifusi menembus kulit dan menguap. “panas dibutuhkan untuk mengubah air
menjadi gas”
Penyesuaian dalam aktivitas kardiovaskular sangat penting untuk pengeluaran suhu
tubuh. Karna sistem kardiovaskular mentransfer panans dari inti suhu tubuh ke
permukaan tubuh. Aliran darah kulit yang cukup sangat penting untuk terjadinya
perpindahan panas.
7. NNI