Anda di halaman 1dari 101

LAPORAN KELOMPOK

KULIAH KERJA NYATA


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR
ANGKATAN IV
”MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI DARI PINGGIR”
Disusun Oleh Kelompok: D29

JORONG/DUSUN : KAMPUNG ALAI


NAGARI/DESA : GANGGO MUDIAK
KECAMATAN : BONJOL
KABUPATEN/KOTA : PASAAMAN

NO NAMA NIM JABATAN JURUSAN


1. REHAN FADHLI 1630402094 Koordinator Akutansi Syariah

2. ADE RAHMADANI 1630101086 Sekretaris Pendidikan Agama Islam


3. CAPRI MASDIKA 15300800014 Anggota Bimbingan Konseling

4. FITRI WULANDARI 1630202015 Anggota Hukum Ekonomi Syariah

5. FATHMALIYA FITRI 1630104018 Anggota Tadris Bahasa Inggris

6. SHERLI OKTAVIA 1630105046 Anggota Tadris Matematika

7. AISYAH MASTORI 1630109002 Anggota Pendidikan Islam Anak Usia Dini

8. RENO PUSPITA SARI 1630401144 Anggota Perbankan Syariah

9. OPPY RIANI 1630403081 Anggota Manajemen Syariah

Dosen Pembimbing Lapangan

DR. H. Alimin, LC., M.AG

NIP. 197205052002121004

1
BADAN PELAKSANA KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR
TAHUN 2019 M / 1440 H

2
3
4
5
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga dengan rahmat dan
karunia-Nya itu penulis dapat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta dapat menyusun
laporan akhir ini sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam tidak lupa disampaikan kepada
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan yang tidak
mengenal Allah ke alam yang penuh dengan sinar Islam seperti saat ini.
Kuliah Kerja Nyata (KKN), secara esensial merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
memadukan ketiga aspek yang terdapat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan
dilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, maka diharapkan Mahasiswa mampu
menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama di bangku perkuliahan. Selain itu,
diharapkan juga Mahasiswa bisa meleburkan diri ke dalam masyarakat dalam menyikapi
fenomena sosial yang ada dalam masyarakat tersebut. Mahasiswa juga diharapkan mampu
mengayomi kebutuhan umat agar terbentuknya tatanan masyarakat yang memahami agama
secara Kaffah.
Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, diharapkan juga Mahasiswa mampu
untuk menyumbangkan pola pikir dan partisipasinya secara konkrit dalam melakukan
pemberdayaan dan pendampingan terhadap berbagai potensi dan analisis problema sosial
kemasyarakatan terutama dalam bidang sosial keagamaan.
Penulis melaksanakan proses Kuliah Kerja Nyata (KKN) selama 45 hari, terhitung
sejak tanggal 17 Juni s/d 25 Juli 2019, yang berlokasi di Jorong Kampung Alai Nagari Ganggo
Mudiak Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman. Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) itu penulis ada mendapat berbagai macam hambatan dan kesulitan dalam
menjalankan program yang telah dirancang sebelumnya. Untuk kelancaran pelaksanaan
program ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua serta keluarga penulis yang telah berkorban,baik materi maupun non
materi demi penulis untuk mengikuti KKN ini
2. Bapak Rektor IAIN Batusangkar.

6
3. Bapak Ketua Badan Pelaksana KKN dan LPPM IAIN Batusangkar.
4. Bapak Dosen Pembimbing Lapangan DR. H. Alimin, LC., M.AG
5. Bapak Bupati Pasaman
6. Bapak Camat Kecamatan Bonjol
7. Bapak Wali Nagari Ganggo Mudiak
8. Bapak Wali Jorong Kampung Alai
9. Seluruh lapisan masyarakat Jorong Kampung Alai yang telah membantu kami dalam
merealisasikan program KKN ini.
10. Seluruh rekan-rekan anggota Kuliah Kerja Nyata Batusangkar Angkatan IV Tahun 2019
Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, semoga Allah SWT
memberikan balasan yang setimpal dengan partisipasi yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan penulisan
laporan ini di masa yang akan datang.
Demikianlah laporan ini dibuat dengan sebenarnya, semoga laporan ini bermanfaat bagi
kita semua, Amin.
Kampung Alai, 25 Juli 2019
Mahasisiwa Peserta KKN,

ADE RAHMADANI
NIM. 1630101086

DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN

7
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ..................................................................................... 1
B. Tema Kegiatan ....................................................................................... 4
C. Bentuk dan Program kegiatan ................................................................ 5
D. Tujuan dan Target Kegiatan ................................................................... 6
E. Sasaran Kegiatan .................................................................................... 8
F. Tempat dan Waktu Pelaksanaan............................................................. 9

BAB II SEKILAS TENTANG LOKASI KKN


A. Sejarah singkat Lokasi KKN .................................................................. 10
B. Letak Geografis Nagari dan Jorong........................................................ 14
C. Struktur Penduduk .................................................................................. 17
1. Keadaan Penduduk menurut Jenis Kelamin ..................................... 17
2. Keadaan Penduduk Menurut Agama ................................................ 17
3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian .............................. 17
4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ............................ 18
D. Sarana dan Prasarana .............................................................................. 20

BAB III IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN LOKASI KKN


A. Potensi Masyarakat................................................................................. 24
1. Bidang Sosial Keagamaan ................................................................ 24
2. Bidang Sumber Daya Alam .............................................................. 24
3. Bidang Sosial Ekonomi .................................................................... 24
4. Bidang Sumber Daya Manusia ......................................................... 24
5. Bidang Budaya Lokal ....................................................................... 25
B. Permasalahan Masyarakat ...................................................................... 25
1. Aspek Sosial ..................................................................................... 25
2. Aspek Keagamaan ............................................................................ 25
3. Aspek ekonomi ................................................................................. 25

8
4. Aspek Pendidikan dan Sumber Daya Manusia ................................ 26
C. Program Kerja ........................................................................................ 26
1. Program Utama................................................................................. 26
2. Program Pendukung ......................................................................... 27
3. Time Schedule Kegiatan Kelompok ................................................. 27

BAB IV REALISASI PROGRAM KEGIATAN


A. Program Utama
1. Pengkajian Potensi Dan Pendekatan Taraf Kesejahteraan Keluarga untuk
pembuatan digitalisasi peta kemiskinan
a. Latar belakang ........................................................................... 29
b. Maksud , tujuan, sasaran ............................................................ 29
c. Waktu dan tempat pelaksanaan .................................................. 29
d. Bahan yang diperlukan .............................................................. 30
e. Proses pelasanaan ...................................................................... 30
f. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut ......................................... 31
g. Faktor pendukung dan faktor penghambat ................................ 31
h. Dokumentasi ............................................................................. 31
2. Penguatan institusi dan peningkatan kualitas lembaga pendidikan non formal
keagamaan
a. Peningkatan pengelolaan masjid / mushalla/ surau : Membiasakan Sholat
Berjamaah dan Maghrib Mengaji di Mushalla Al-Ikhlas Jorong Kampung alai
1) Latar belakang ..................................................................... 33
2) Maksud , tujuan, sasaran ....................................................... 34
3) Waktu dan tempat pelaksanaan ............................................ 34
4) Bahan yang diperlukan ........................................................ 34
5) Proses pelasanaan ................................................................ 34
6) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut .................................... 35
7) Faktor pendukung dan faktor penghambat .......................... 35
8) Dokumentasi ....................................................................... 36
b. Pengelolaan TPA/TPSA/MDA : Mengajar Di MDA Al-Ikhlas

9
1) Latar belakang ..................................................................... 39
2) Maksud , tujuan, sasaran ....................................................... 40
3) Waktu dan tempat pelaksanaan ............................................ 40
4) Bahan yang diperlukan ........................................................ 41
5) Proses pelasanaan ................................................................ 41
6) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut .................................... 41
7) Faktor pendukung dan faktor penghambat .......................... 42
8) Dokumentasi ....................................................................... 43
c. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Bidang Keagamaan: Pelatihan 1 Rumah 1
Tahfidzul Qur’an
1) Latar belakang ..................................................................... 46
2) Maksud , tujuan, sasaran ....................................................... 47
3) Waktu dan tempat pelaksanaan ............................................ 48
4) Bahan yang diperlukan ........................................................ 49
5) Proses pelasanaan ................................................................ 49
6) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut .................................... 50
7) Faktor pendukung dan faktor penghambat .......................... 51
8) Dokumentasi ....................................................................... 52
3. Pengenalan Kosa Kata Bahasa Arab Melalui Permainan Dadu
a. Kondisi Awal dan Kondisi Yang Diharapkan ........................... 54
b. Proses kegiatan yang dilakukan dan hasil yang di capai ............ 54
c. Kendala dan Solusi Yang Dihadapi............................................ 55
d. Dokumentasi .............................................................................. 55
4. Mengajar MC dalam Bahasa Inggris
a. Kondisi Awal dan Kondisi Yang Diharapkan ........................... 56
b. Proses kegiatan yang dilakukan dan hasil yang di capai ............ 56
c. Kendala dan Solusi Yang Dihadapi............................................ 57
5. Budidaya Kaktus: Pemasaran Tumbuhan Kaktus
a. Kondisi Awal dan Kondisi Yang Diharapkan ........................... 57
b. Proses kegiatan yang dilakukan dan hasil yang di capai ............ 58
c. Kendala dan Solusi Yang Dihadapi............................................ 59

10
d. Dokumentasi .............................................................................. 59
6. Sosialisasi Menabung Di Bank.
a. Kondisi Awal dan Kondisi Yang Diharapkan ........................... 60
b. Proses kegiatan yang dilakukan dan hasil yang di capai ............ 61
c. Kendala dan Solusi Yang Dihadapi............................................ 61
d. Dokumentasi .............................................................................. 62
7. Mengajar Les Matematika
a. Kondisi Awal dan Kondisi Yang Diharapkan ........................... 63
b. Proses kegiatan yang dilakukan dan hasil yang di capai ............ 63
c. Kendala dan Solusi Yang Dihadapi............................................ 63
d. Dokumentasi .............................................................................. 64
8. Penyuluhan Cara Membuat Laporan Keuangan
a. Latar belakang ........................................................................... 65
b. Maksud , tujuan, sasaran ............................................................ 66
c. Waktu dan tempat pelaksanaan .................................................. 66
d. Proses pelasanaan ...................................................................... 66
e. Dokumentasi ............................................................................. 67

B. Program Pendudukung
1. Tabliqh Akbar
a. Latar belakang.................................................................................. .....67
a. Maksud , tujuan, sasaran ............................................................... 68
b. Waktu dan tempat pelaksanaan ..................................................... 69
c. Bahan yang diperlukan ................................................................. 69
d. Proses pelasanaan ......................................................................... 69
e. Hasil yang dicapai dan tindak lanjut .......................................... 71
f. Faktor pendukung dan faktor penghambat ................................ 72
g. Dokumentasi ............................................................................. 72
2. Mengajar Rebana
a. Kondisi Awal dan Kondisi Yang diharapkan ............................. 76
b. Proses Kegiatan yang Dilakukan ................................................ 76

11
c. Kendala yang Dihadapai dan Solusi yang Dilakukan ................ 77
d. Dokumentasi ............................................................................. 77
3. Pelatihan Sholat Jenazah Untuk Acara Didikan Shubuh
a. Latar belakang......................................................................................77
b. Maksud , tujuan, sasaran ............................................................ 79
c. Proses pelaksanaan serta hasil yang di capai.............................. 80
d. Faktor pendukung dan faktor penghambat ................................ 80
e. Dokumentasi ............................................................................. 81
4. Bimbingan Belajar Bahasa Inggris
a. Kondisi Awal dan Kondisi Yang diharapkan ............................. 81
b. Proses Kegiatan yang Dilakukan dan hasil yang di capai .......... 82
c. Kendala yang Dihadapai dan Solusi yang Dilakukan ................ 82
d. Dokumentasi ............................................................................. 83
5. Mengajar Nasyid Qasidah
a. Kondisi Awal dan Kondisi Yang diharapkan ............................. 83
b. Proses Kegiatan yang Dilakukan dan hasil yang di capai .......... 84
c. Kendala yang Dihadapai dan Solusi yang Dilakukan ................ 85
d. Dokumentasi ............................................................................. 85
6. Laporan Keuangan Lembaga Nagari
a. Kondisi Awal dan Kondisi Yang diharapkan ............................. 85
b. Proses Kegiatan yang Dilakukan dan hasil yang di capai .......... 86
c. Kendala yang Dihadapai dan Solusi yang Dilakukan ................ 86
d. Dokumentasi ............................................................................. 87
7. Mengajar MC
a. Kondisi Awal dan Kondisi Yang diharapkan ............................. 87
b. Proses Kegiatan yang Dilakukan dan hasil yang di capai .......... 88
c. Kendala yang Dihadapai dan Solusi yang Dilakukan ................ 88
d. Dokumentasi ............................................................................. 89
8. Peningkatan Pengelolaan Kegiatan Didikan Shubuh
a. Latar belakang......................................................................................89
b. Maksud , tujuan, sasaran ............................................................ 89

12
c. Waktu dan tempat pelaksanaan .................................................. 89
d. Proses pelaksanaan .................................................................... 90
e. Hasil yang dicapai ...................................................................... 90
f. Dokumentasi ............................................................................. 90
9. Konseling Dan Layanan
a) Konseling Pribadi
1) Kondisi Awal dan Kondisi Yang diharapkan ....................... 91
2) Proses Kegiatan yang Dilakukan dan hasil yang di capai .... 91
3) Kendala yang Dihadapai dan Solusi yang Dilakukan........... 92
b) Konseling Kelompok
1) Kondisi Awal dan Kondisi Yang diharapkan ....................... 92
2) Proses Kegiatan yang Dilakukan dan hasil yang di capai .... 92
3) Kendala yang Dihadapai dan Solusi yang Dilakukan........... 92
c) Layanan Informasi SMKN 1 Bonjol
1) Kondisi Awal dan Kondisi Yang diharapkan ....................... 93
2) Proses Kegiatan yang Dilakukan dan hasil yang di capai .... 93
3) Kendala yang Dihadapai dan Solusi yang Dilakukan .......... 93
4) Dokumentasi ....................................................................... 94
5)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................... 95
B. Rekomendasi .................................................................................... 96

DAFTAR LAMPIRAN
1. Laporan Kegiatan Harian
2. Daftar Hadir Kegiatan
3. Bukti- Bukti Kemitraan Yang Dijalin
4. Surat Keterangan Bebas Lokasi
5. Lain- Lain Dirasa Perlu

13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu wujud kegiatan intrakurikuler
yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa dan merupakan bentuk kegiatan akademik
yang mengintegrasikan dari tiga unsur Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni :
1. Pendidikan dan Pengajaran
2. Penelitian
3. Pengabdian terhadap masyarakat.
Dengan diadakannya proses Kuliah Kerja Nyata (KKN), maka kita sebagai
mahasiswa dituntut untuk mampu menghayati pola pikir masyarakat dan dapat
berperilaku selayaknya sebagai orang yang berilmu pengetahuan dan sebagai orang
yang telah mengikuti proses pendidikan, serta melihat langsung berbagai problematika
yang ada di tengah masyarakat yang tidak lepas dari perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan. Dalam hal ini secara partisipatif penulis dituntut agar memiliki kepekaan
sosial dan rasa tanggung jawab yang tinggi dalam memberdayakan dan mendampingi
masyarakat sebagai wujud pengamalan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan aplikasi dari teori- teori yang telah di
pelajari, dengan adanya kuliah kerja nyata mahasiswa mampu menyeimbangkan antara
teori dan praktek. Sehingga dengan keseimbangan tersebut mahasiswa dapat
merealisasikan apa yang didapat di bangku perkuliahan sebagai teori untuk di
aplikasikan di masyarakat. Oleh karena itu, melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN),
mahasiswa diharapkan dapat merealiasisikan dan mengaplikasikan segala ilmu dan
keterampilan di lingkungan masyarakat sekaligus, mendapatkan pengalaman yang
bermanfaat bagi mereka untuk masa yang akan datang.
Dengan melksanakan kuliah kerja nyata (KKN), mhasisiwa dapat melakukan
segala aktivitasnya di lapangan, baik fisik maupun mental sehingga dapat diketahui
sejauh mana usaha kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan bagaimana peran
serta masyarakat terhadap pelaksanaan program yang di angkat oleh mahasisiwa.

14
Dalam hal ini Perguruan Tinggi yang mana salah satunya adalah IAIN
Batusangkar mengupayakan agar program ini terus berlanjut dari tahun ke tahun dan
menurunkan mahasiswa untuk mengabdikan diri kepada masyarakat. Pada tahun ini
lokasi yang dituju adalah bertempat di Jorong Kampung alai Nagari Ganggo Mudiak,
Kecamatan Bonjol Kabupaten pasaman
Tujuan dari Kuliah Kerja Nyata ini antara lain sebagai berikut:
1. Agar mahasiswa mempunyai pengalaman kerja yang berharga melalui
keterlibatannya dalam pranata sosial yang secara langsung dapat memberdayakan
dan mendampingi masyarakat, dalam bentuk menemukan, merumuskan,
memecahkan, dan berupaya mengantisipasi berbagi masalah sosial kemasyarakatan
dan keberagaman secara praktis dan efektif.
2. Agar perguruan tinggi dapat menghasilkan sarjana yang dapat memerankan diri
sebagi agent of social change dalam struktur masyarakat, sehingga mereka lebih
menghayati kondisi, gerak, dan permasalahan yang kompleks yang dihadapi oleh
masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. Dengan demikian, tamatan
perguruan tinggi relatif menjadi lebih siap pakai dan terlatih dalam menanggulangi
permasalahan pembangunan secara lebih prakmatis dan interdisipliner.
3. Untuk meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan pemerintah Desa
(Dusun) dan atau pemerintahan daerah, instansi teknis dan masyarakat, sehingga
Perguruan Tinggi dapat berperan dan menyesuaikan kegiatan pendidikan serta
penelitiannya dengan tuntutan nyata dari masyarakat yang sedang membangun.
4. Untuk mempercepat peningkatan kemampuan sumber daya manusia sesuai dengan
dinamika pembangunan.
5. Untuk mempercepat pembangunan masyarakat kearah terbinanya masyarakat
dinamis yang siap melakukan perubahan menuju perbaikan dan kemajuan yang
sesuai dengan nilai sosial yang berlaku.
6. Agar Perguruan Tinggi memperoleh umpan balik dan masukan yang berharga
dalam rangka relevansi pendidikan dan penelitian yang dilakukan dengan
kebutuhan pembangunan masyarakat.

15
Selain itu terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang KKN ini diantaranya
adalah:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Sistem Pendidikan Tinggi.
3. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1998 Dan Meteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 198 /U/ 1998 tentang Pendayagunaan
Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam Menunjang
Pembagunan Masyarakat Nagari.
4. Pedoman Pelaksanaan Pegabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Agama
Islam Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Ditjen Bagais Depag RI tahun
2001.
5. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Diperguruan
Tinggi Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Ditjend Penguatan
Riset Dan Pengembangan Kementrian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi
Edisi X Tahun 2016.
6. Surat Keputusan Rector IAIN Batusangkar Nomor B-362/In.27/R/PP.00.9/05/2017
Tahun 2017 tentang Peraturan Akademik IAIN Batusangkar.
7. Surat keputusan rector IAIN Batusangkar Nomor B-383/In.27/R/PP.00.9/06/2017
tentang Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa IAIN Batusangkar.
8. Surat Keputusan Rector IAIN Batusangkar Nomor B-11.a/In.27/R/PP.06/01/2018
Tahun 2019 tentang Tim Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Angkatan IV IAIN
Batusangkar Tahun 2019.
B. Tema Kegiatan “Membangun Masyarakat Madani dari Pinggir”
Mahasiswa sebagai anggota masyarakat yang diharapkan sebagai pelapor,
motivator dan pembina masyarakat terutama dalam pembangunan bangsa secara aktual
dan nyata yang merupakan salah satu isi dari Tri Darma Perguruan Tinggi yang mutlak
dan mesti dimiliki oleh Perguruan Tinggi.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler yang harus
dipenuhi dalam menyelesaikan program pendidikan di Perguruan Tinggi. Dengan
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan mahasiswa dapat memberikan
dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh selama perkuliahan, serta

16
dapat menerapkannya di tengah-tengah masyarakat secara aktual dan nyata. Program
dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebenarnya memiliki nilai lebih dari mata kuliah
lainnya.
Laporan dari penulis yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
mempunyai peranan penting sebagai masukan baik tentang potensi nagari yang perlu
dikembangkan dan kendala yang dihadapi masyarakat nagari, sehingga mendapat
perhatian dari semua pihak. Dengan adanya laporan ini, dapat diperoleh manfaat ganda
yaitu penulis dapat mempraktekan dan memantapkan teori yang telah didapatkan
selama belajar di kampus. Namun di lain pihak, Perguruan Tinggi juga memperoleh
suatu masukan yang berharga untuk perbaikan dan penyempurnaan program yang akan
datang. Pada tahun 2019 ini, IAIN Batusangkar melaksanakan KKN Angkatan Ke-IV
dengan tema “Membangun Masyarakat Madani dari Pinggir”.
Setiap kelompok dibagi atas 8 dan 9 orang perkelompok. Kelompok penulis
terdiri dari 9 orang mahasiswa yaitu 7 orang perempuan dan 2 orang laki-laki yang di
tempatkan di Jorong Kampung Alai Nagari Ganggo Mudiak Kecamatan Bonjol
Kabupaten Pasaman.
C. Bentuk Dan Program Kegiatan
1. Kegiatan Utama
Dalam pelaksanaan KKN Tahun 2019 ini, kegiatan dan program utama
mahasiswa 80% difokuskan pada:
a. Identifikasi dan Pemetaan Masalah di Jorong / Nagari atau Desa / Dusun
1) Penguatan Institusi dan Peningkatan Kualitas Lembaga Pendidikan Non
Formal Keagamaan (LPNFK) Islam, seperti Surau, MDTA/MDA,
TPA/TPSA,TPQ/TPSQ dan lainnya (seperti: Maghrib mengaji,
Menggerakan didikan subuh, Hafalan Juz 30, Pelatihan Sholat Jenazah,
pelatihan rebana, mengajar di MDA dll).
2) Penguatan Institusi dan Peningkatan Kualitas Lembaga Organisasi dan
Aparatur Pemerintahan Nagari.
3) Penguatan Institusi dan Peningkatan Kualitas Lembaga Ekonomi
Masyarakat yang merupakan Usaha Ekonomi Produktif

17
b. Pengkajian Potensi dan Pendekatan Taraf Kesejahteraan Keluarga Untuk
Pembuatan Digitalisasi Peta Kemiskinan
1) Pendataan Keluarga (Data Demografi dan KB – Tahapan Keluarga
Sejahtera)
2) Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga (Data Demografi dan KB – Tahapan
Keluarga Sejahtera)
2. Kegiatan Pendukung
Adapun kegiatan pendukung daam pelaksanaan KKN tahun 2019, dengan bobot
20 % meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan sekolah/ Madrasah/ Pondok pesantren
b. Kegiatan olahraga
c. Kegiatan kepemudaan
d. Kegiatan kesenian tradisional dan atau Islami
e. Kesehatan
f. PKK
g. Pramuka
h. PHBN
i. Sarana dan prasarana, dan lain-lain.
D. Tujuan Dan Target Kegiatan
Tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Batusangkar agar sarjana yang
dihasilkan mampu memberdayakan dan mengadaptasi dan menyelesaikan berbagai
masalahnya yang timbul ditengah masyarakat secara interdisipliner, praktis, dan efektif.
Adapun secara detail, tujuan dimaksud dapat dituang sebagai berikut :
1. Tujuan Secara Umum
Secara umum, tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Batusangkar adalah:
a. Memberikan pengalaman secara langsung kepada mahasiswa untuk
meningkatkan kemampuan belajar bersama dengan masyarakat.
b. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk menerapakan ilmu agama yang
terintegrasi dengan teknologi, seni, budaya, dan pendidikan yang telah dipelajari
diterapkan secara langsung dalam kehidupan masyarakat.

18
c. Membantu pemberdayaan keluarga dan masyarakat melalui pembinaan
keagamaan, penerapan ilmu dan teknologi dalm bidang usaha, pendidikan dan
keterampilan, serta pembinaan lingkungan Untuk membangun keluarga sakinah,
mawaddah, warahmah .
d. Menumbuh kembangkan institusi yang ada di masyarakat.
e. Mempercepat proses peningkatan kemampuan sumber daya manusia sesuai
dengan dinamika kehidupan masyarakat.
f. Mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat, baik sebagai salah satu
sarana sosialisasi sekaligus promosi perguruan tinggi di masyarakat.
2. Tujuan Secara Khusus
Tujuan Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Batusangkar secara khusus adalah:
a. Pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan kepedulian IAIN Batusangkar
terhadap masyarakat melalui mahasiswanya.
b. Agar IAIN Batusangkar dapat menghasilkan sarjana sebagai penerus
pembangunan yang lebih menghayati permasalahan masyarakat secara
keseluruhan dan masalah yang berkembang dalam pembangunan dinagari/
kampung atau pemerintahan daerah.
c. Untuk mendekatkan IAIN Batusangkar dengan masyarakat melalui program-
program mahasiswa di lokasi kuliah kerja nyata (KKN).
d. Untuk lebih menyesuaikan progam pendidikan IAIN Batusangkar dengan
tuntutan pembangunan serta memberikan pengetian kepada masyarakat bahwa
kegiatan pembangunan hakikinya merupakan salah satu wujud amal ibadah
disisi Allah SWT.
e. Penguatan partisipasi masyarakat sebagai human capital dalam peningkatan
pengamalan agama di Sumatera Barat.
f. Memformulasikan masalah-masalah masyarakat agar dapat ditindak lanjuti
dalam program-program penelitian.
3. Target dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
a. Terjalinnya kerja sama yang semakin baik antara IAIN Batusangkar dengan
masyarakat, pemerintahan daerah dan institusisosial yang ada di masyarakat.

19
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan dalam
dinamika kehidupan yang slalu berubah.
c. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan mahasiswa terutama dalam
menghadapi persoalan yang ada dimasyarakat dan keterampilan mewujudkan
strategi pemecahannya.
E. Sasaran Kegiatan
KKN mepunyai tiga kelompok sasaran yaitu mahasiswa, Masyarakat,
Pemerintah Daerah, serta Perguruan Tinggi itu sendiri sebagai lembaga dan masyarakat
akademik.
1. Mahasiswa
a. Mampu berempati dan peduli terhadap berbagai permasalahn dalam masyarakat.
b. Mahasiswa mamapu memamfaatkan ilmu, teknologi dan seni yang dipelajari
sesuai dengan bidang keilmuannya bagi pelaksanann pembangunan.
c. Mahasiswa mampu memberdayakan dan menumbuh kembangakn yang ada
dalam masyarkat.
d. Mahasiswa mampu menjadi motivator, dinamisator, katalisator dan problem
solfer ditengah kehidupan masyarakat
e. Mahasiswa mampu mensosialisasikan program-program yang ada pada IAIN
Batusangkar dalam upaya pengembangan kelembagaan dan mendapatkan
masukan dari pelaksanaan KKN.
2. Masyarakat dan Pemerintah Daerah
a. Memperoleh bantuan pemikiran, tenaga, dan ilmu dalam mengelola kegiatan-
kegiatan keagamaan, secara optimal.
b. Penguatan partisipasi aktiv masyarakat dalam meningkatkan kualitas kehidupan
keberagamaan.
c. Pengutan peran organisasi kemasyarakatan local berbasis kinerja.
d. Penguatan modal social dan memperkuat budaya gotong royong.
e. Penguatan kapasitas birokrasi local
f. Percepatan penaggulangan kemiskinan
3. Perguruan Tinggi

20
a. Pengembangan keilmuan dan kopetensi mahasiswa dapat disesuaikan dengan
kebutuhan nyata masyarakat .
b. Pengembangan kegiatan penelitian berbasis dinamika kehidupan masyarakat
dan tantangan pembangunan seutuhnya.
c. Meningkatkan kerjasama dengan instansi dan institusi social yang ada dalam
masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat sebagai khalifah fil-Ardh.
F. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan
Ada Empat Kabupaten yang dipercayai oleh IAIN Batusangkar dalam
menempatkan Mahasiswa, yaitu Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok,
Kabupataen Pasaman, Kabupaten Sijunjung. Adapun tempat dan waktu pelaksanaan
KKN penulis adalah dikabupaten Pasaman, Kecamatan Bonjol, Kenagarian Ganggo
Mudiak, Jorong Kampuang Alai mulai tanggal 17 Juni sampai 25 Juli 2019.

BAB II
SEKILAS TENTANG LOKASI KKN
A. Sejarah Singkat Lokasi KKN
Sejarah singkat lokasi KKN (Kuliah Kerja Nyata), setelah kami melakukan
wawancara dengan salah seorang dan beliau juga bekerja dikantor wali nagari, hasil
yang kami peroleh ialah untuk sejarah nagari Ganggo Mudiak dan Ganggo Hilia
merupakan satu Nagari yang disebut Magari Alahan Panjang. Kemudian pada suatu

21
ketika timbulah perpecahan dan berujung kepada peperangan diantara kaum adat, yaitu
“Nan Sajatie dan Datuak Bandaro”. Didalam perperangan munculah nama Anjah
Pahlawan seorang pendeka dari Rao, maka dengan datangnya Anjah pahlawan tersebut
terwujudlah perdamaian antara kedua belah pihak yang berperang yakni “Nan Sajatie
dengan Datuak Bandaro”. Setelah perang usai maka dibuatlah kesepepakatan yang
mana isinya adalah Nagari Alahan panjang dibagi menjadi dua Nagari yakni, “Nagari
Hinggo Ka Hilia (Salapan Basa) dan Nagari Hinggo ka Mudiak (Salapan Basa),
kemudian lambat laun oleh Masyarakat ketika itu berubah menjadi Nagari Ganggo
Mudiak dan Nagari Ganggo Hilia.
Adapun batas antara Nagari Ganggo Mudiak dengan Nagari Ganggo Hilia
adalah di Karambia tigo, yang terletak dikejorongan Kampumg Alai yang termasuk
kedalam Nagari Ganggo Mudiak dan kejorongan kampung Koto yang masuk kedalam
Nagari Ganggo Hilia.
Nagari Ganggo Mudiak terdiri dari 7 (tujuh) suku dipimpin oleh Andiko yaitu :
1. Malayu
2. Koto
3. Jambak
4. Caniago
5. Sikumbang
6. Tanjuang
7. Piliang
Terdiri dari 8 (delapan) Basa yaitu :
1. Dt. Majo Indo
2. Dt. Majo Batuah
3. Dt. Bando Sati
4. Dt. Sinaro Mangun
5. Dt. Ambasa
6. Dt. Mangguang
7. Dt. Bando Panjang
8. Dt. Rajo Pangulu
Kampung dipimpin oleh Basa 12 yaitu :

22
1. Kp. Sungai Hitam
2. Kp. Lubuak Ambacang
3. Kp. Tampang
4. Kp. Alai
5. Kp. Baru
6. Kp. Belimbing
7. Kp. Biduak
8. Kp. Koto Tangah
9. Kp. Pasiah
10. Kp. Pandan
11. Kp. Lalang
12. Kp. Taeh
TERDIRI DARI :
Pegawai Adat : 5 (lima) orang Dubalang :0 orang
1. Pucuak Bulek
2. Urek Tunggang
3. Andiko Nan Batujuah
4. Basa Salapan (Panyusun Adat dalam Nagari)
5. Basa Nan Duo Baleh
Sejarah Pemerintahan Nagari
NAMA-NAMA WALI NAGARI
SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA NAGARI GANGGO
MUDIAK
No Periode Nama Wali Nagari Keterangan
1 Tidak diketahui Said Dt. Sati
2 Tidak diketahui Syarif Dt.majo Indo
3 Tidak diketahui Langkamin
4 Tidak diketahui Sarimin Dt.
Pamuncak
5 Tidak diketahui Samiak

23
6 Tidak diketahui Sarimin Dt.
Pamuncak
7 Tidak diketahui Mayasin Pahlawan
Basa
8 Tidak diketahui Kadari
9 Tidak diketahui Dt. Bando Kayo
10 Tidak diketahui Abdul Munir St. Sati
11 Tidak diketahui Munap Lingkayo
12 1963 Sabirin
13 1969-1976 Abdul Munir At. Sati
14 1997 Roesli Alog
15 1978-1982 Mustafa
16 1983-1986 Suardi
17 2001-2006 A. Santoso
18 2006-2007 Rasyidin, SM
19 2008-2013 Syofyan Effendi
20 2013-2019 Ali Azwir

Semenjak diberlakukannya UU No. 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan


Desa maka untuk menyikapi UU tersebut Nagari Ganggo Mudiak dipecah
menjadi 7 Desa antara lain :
1. Koto Tangah kepala Desa : Syarimin Sy. St. Marajo
2. Biduak kepala Desa : Sulaiman
3. Kp. Belimbing kepala Desa : Mustafa
4. Kp. Baru kepala Desa : Burhanudin
5. Kp. Alai kepala Desa : Rasydiman. SM
6. Kp. Tampang kepala Desa : Syamsuwir
7. Lb. Ambacang kepala Desa : Muslim RJ. Tonggo

24
Setelah berjalan beberapa tahun maka terjadilah penggabungan /penciutan
Desa dari tujuh Desa menjadi tiga Desa berdasarkan UU. No ... tahun ... Desa-
desa tersebut adalah :
1. Koto Tangah, Biduak dan Kp. Belimbing menjadi Lurah Barangin : Mustafa
2. Kp. Alai dan kp. Baru menjadi Alai Baru : Nasri
3. Kp. Tampang dan Sei. Limau mejadi Alahan Panjang : Muslim Rajo
Tonggo
Namun kemudian Desa-Desa ini tidak bertahan lama maka terjadi pulalah
penggabungan Desa dari tiga Desa menjadi dua Desa yaitu :
1. Alai Baru /Alahan Panjang menjadi Desa Alai Baru : Nasroel Noer
2. Lurah Barangin tetap : Syariman Sy.St.Marajo
Setelah Desa ini telah mulai berjalan agak baik maka keluar lagi Perda No.9
tahun 2000 tentang kembali ke sistem Pemerintahan Nagari, maka untuk
menyikapi Perda tersebut pada tanggal 04 Desember 2001 diresmikan oleh
Bupati Pasaman Nagari Ganggo Mudiak dengan tujuh (7) kejorongan.
B. Letak Gografis Nagari dan Jorong
Kondisi geografis Nagari Ganggo Mudiak terdiri dari dataran Rendah, daerah
bergelombang sampai dengan perbukitan yang memiliki ketinggian hingga 329 m diatas
permukaan laut. Nagari Ganggo Mudiak luas wilayahnya 96.73 Ha/Km2, Nagari Ganggo
Mudiak terdiri dari 7 Jorong Yaitu : Jorong Kp. Alai Jorong Kp. Baru, Jorong Kp.
Belimbing, Jorong Kp. Tampang, Jorong Biduak, Jorong Lubuak Ambacang, Jorong
Koto Tangah. Kondisi Gaografis Nagari Ganggo Mudiak berdasarkan jorong disajikan
dalam tabel di bawah ini :
Kondisi Geografis
No Uraian Keterangan
1 Luas wilayah : 96.73 Ha/Km2
2 Jumlah jorong : 7 (tujuh)
1) Jorong Kp. Alai
2) Jorong Kp. Baru
3) Jorong Kp. Belimbing

25
4) Jorong Kp. Tampang
5) Jorong Biduak
6) Jorong Lubuak Ambacang
7) Jorong Koto Tangah

3 Batas Wilayah:
a. Utara : Nagari Tanjung Beringin
b. Selatan : Nagari Ganggo Hilia
c. Barat : Nagari Simpang Alahan Mati
d. Timur : Kab. 50 Kota
4 Topografi:
a. Luas kemiringan lahan (rata-rata)
1. Datar.................. Ha
b. Katinggian di atas permukaan laut (rata-
rata) 329 m
5 Hidrologi:
Irigasi berpengairan setengah (1/2) tekhnis 298
Ha
6 Klimatologi:
a. Suhu rata-rata 30 oC
b. Curah hujan 489 mm
c. Kelembaban udara
d. Kecepatan angin
7 Luas lahan pertanian:
a. Sawah teririgrasi : 370 Ha
b. Sawah tadah hujan : 6,280 Ha
8 Luas lahan pemukiman : 17 Ha
9 Kawasan rawan bencana:
a. Banjir : 40 Ha

26
Jorong Kampung Alai memiliki luas 96.73 Ha/Km2, yang berbatasan dengan
Kab. 50 Kota untuk bagian timur, Nagari Ganggo Hilia di sebelah selatan, Nagari
Tanjung Beringin sebelah utara, dan Nagari Simpang Alahan Mati disebelah barat.

“Peta Nagari Ganggo Mudiak”

“Peta Jorong Kampung Alai”

27
C. Sruktur Penduduk
1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Untuk aspek kependudukan pada tahun 2015, Nagari Ganggo Mudiak memiliki
jumlah total penduduk sebanyak 4.845 jiwa yaitu 1.124 KK. Dengan masing-
masing jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin yaitu penduduk laki-laki
sebanyak 2.268 jiwa dan penduduk perempuannya yaitu sebanyak 2.577 jiwa.
Dengan kepadatan penduduk 45 jiwa/km2.
2. Keadaan Penduduk Menurut Agama
Secara umum masyarakat kampung Alai adalah masyarakat yang majemuk,
yang berasal dari beberapa nagari dan daerah, di tambah lagi dengan posisi Ganggo
Mudiak lebih tepatnya jorong Kampuang alai yang merupakan jalan lintas
khatulistiwa dan juga pusat wisata musium equator tuangku imam bonjol sehingga
kemajemukan itu semakin kental. Sebagai Nagari tentunya Nagari Ganggo Mudiak
Adat Istiadat Minangkabau yang secara otomatis sebagai penganut agama Islam.
3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

28
Adapun mata pencaharian ataupun jenis pekerjaan penduduk beragam, yaitu
untuk Nagari Ganggo Mudiak terdapat sebelas jenis pekerjaan yaitu petani, buruh
tani, PNS, anggota TNI, POLRI, Peternak, Montir, Tukang Batu, Tukang Kayu,
Tukang Jahit, dan Tukang Cincin. Untuk Nagari Ganggo Mudiak mayoritas
penduduk bermata pencaharian petani yaitu sebanyak 550 jiwa, selanjutnya yang
minoritas adalah jenis pekerjaan Montir yaitu 11 jiwa. Sehingga hal demekian
dapat disimpulkan bahwa mata pencaharian Nagari Ganggo Mudiak masih
bergerak disektor pertanian dan perternakan untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel
berikut :

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan


Nagari Ganggo Mudiak
No Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk (Jiwa)
1 Petani 550
2 Buruh Tani 150
3 PNS 104
4 Peternak 325
5 Montir 11
6 Tukang Batu 23
7 Tukang Kayu 25
8 Tukang Sumur 1
9 Tukang Jahit 13
10 Tukang Tenun
11 TNI 10
12 POLRI 2
13 Tukang Cincin 9

29
4. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat Pendidikan, penduduk Nagari Ganggo
Mudiak terbanyak adalah dengan tingkat Pendidikan SD/Sederajat yaitu 570 jiwa.
Sedangkan jumlah Penduduk terkecil adalah tingkat Pendidikan D1/Sederajat.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Nagari Ganggo Mudiak cukup baik dalam
sumber daya manusia yang ada. Untuk lebih jelasnya tentang jumalah penduduk
menurut tingkat Pendidikan tersebut, maka dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


Nagari Ganggo Mudiak
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) %
1 Buta Aksara 39
2 TK 44
3 Tidak Tamat SD 31
4 Tamat SD/sederajat 87
5 Tamat SLTP/sederajat 65
6 Tamat SLTA/sederajat 114
- Tamat Akademi D1 4
- Tamat Akademi D2 10
- Tamat Akademi D3 6
8 Sarjana S1 18
- Sarjana S2 1
- Sarjana S3
9 SLB A 2
Total 421

Jumlah Penduduk Nagari Ganggo Mudiak yang sedang menjalankan Pendidikan

30
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa)
1 TK 44
2 SD 570
3 SLTP 37
4 SLTA 426
5 PT 18

D. Sarana Prasarana
1. Sarana Peribadatan
Sarana peribadatan pada Nagari Ganggo Mudiak terdiri dari Mesjid 6 Unit dan
Mushalla 8 Unit. Dan berdasarkan survei lapangan, untuk kondisi dari masing-
masing sarana peribadatan yang ada dalam kondisi cukup baik. Untuk penyebaran
sarana peribadatan tersebar disetiap jorong yang ada di Nagari Ganggo Mudiak.
Untuk lebih jelasnya perhatikan Tabel berikut :
No. Jenis Sarana Jumlah
1 Mesjid 6 unit
2 Mushalla 18 unit

2. Sarana Olahraga
Sarana olahraga merupakan ruang terbuka hijau yang aktif di Nagari Ganggo
Mudiak. Adapun saran olahraga yang ada pada Nagari Ganggo Mudiak ini terdiri
dari 1 buah lapangan sepak bola,7 buah lapangan bulu tangkis, 3 buah meja
pimpong dan 7 buah lapangan voly ball, 7 buah lapangan futsal. Adapun fungsi
sarana olahraga ini adalah untuk hiburan dari masyarakat yang ada di Nagai
Ganggo Mudiak ini. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut :
No. Jenis sarana jumlah
1 Lapangan sepak bola 1
2 Lapangan bulu tangkis 7
3 Meja pimpong 3

31
4 Lapangan voli 7
5 Lapangan futsal 7

3. Sarana Kesehatan
Dalam hubungannya dengan kesehatan, maka ketersediaan sarana kesehatan
merupakan salah satu faktoryang dapat mempengaruhi tingkat kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu, kebutuhan akan sarana kesehatan sangat penting
dalam suatu perencanaan. Adapun sarana kesehatan yang ada di Nagari Ganggo
Mudiak adalah 0 unit Pustu, 2 Polindes/Poskesri dan 0 unit Puskesmas.
Keberadaan sarana tersebut masih berfungsi dengan baik dan letak terdapat dua
kejorongan di Nagari Ganggo Mudiak yaitu jorong Biduak dan Jorong Kp. Alai,
untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut :
No. Jenis Sarana jumlah
1 Pustu 0
2 Polindes/Poskesri 2
3 Puskesmas 0

4. Sarana Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi suatu potensi sumber
daya manusia yang ada pada suatu wilayah tersebut. Adanya sarana pendidikan
yang baik dan memenuhi standar dapat memunculkan sumber daya manusia yang
bepotensi, yang sangat berguna sebagai generasi penerus dalam pembangunan
suatu wilayah. Oleh karena itu dalam suatu pencanaan harus memperimbangkan
kebutuhan sarana pendidikan. Untuk Nagari Ganggo Mudiak sarana pendidikan
yang ada antara lain 2 unit TK (Taman Kanak-kanak), 5 unit sekolah dasar, serta 7
unit Paud. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel berikut:
No Jenis Sarana Jumlah
1. TK 2
2. Sekolah Dasar 5

32
3 Paud 7
Sarana pendidikan yang ada di Nagari Ganggo Mudiak untuk pendidikan formal
terdiri dari sarana TK, PAUD, dan SD, SMK, dan SMA Swasta Sedangkan SLTP
belum ada, untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini:
Jumlah Jumlah Jumlah Kondisi
Nama TK/PAUD Lokasi
murid guru lokal bangunan
Tk Equator Jr. Kp Alai 31 4 1 Permanen
Tk Raudhatul Jr. Biduak 13 2 1 Permanen
Muhibbin
Paud Iqra’ Jr. Kp Alai 25 4 1 Permanen
Paud Sayang Jr. Lb. Ambacang 20 3 1 Semi
Bunda Permanen
Paud Kasih Ibu Jr. Kp. Belimbing 10 2 1 Permanen
Paud Cempaka Jr. Biduak 23 2 1 Permanen
Paud Raudhatul Jr. Biduak 10 1 Permanen
Muhibbin
Paud Uli Albab Jr. Kp. Tampang 17 4 1 Permanen

Paud Kasih Ibu Jr. Koto tangah 11 2 1 Permanen

Sekolah Dasar (SD)


Di nagari ganggo mudiak terdapat 5 unit SD yang terletak di jorong kota
Tangah, Jr. Biduak, Jr. Kp. Belimbing, Jr. Lb Ambacang pada umumnya
kondisi sekolah sudah permanent permasalahannya hanya pada fasilitas yang
kurang memadai seperti WC, dan perpustakaan.
Kondisi Sarana SD Di Nagari Ganggo Mudiak Tahun

Nama sd Kondisi Jumlah Jumlah murid jumlah guru


lokal
SD N 14 Ganggo Permanen 6 50 9

33
Mudiak
SD N 08 Ganggo Permanen 6 126 11
Mudiak
SD N 03 Lurah Permanen 6 151 11
Barangin
SD N 19 Lurah Permanen 6 140 11
Barangin
SD N 20 Lurah Permanen 3 122 10
Barangin

5. Sarana perkantoran
Sarana perkantoran yang ada pada nagari ganggo mudiak anatara lain terdiri
dari satu unit kantor wali Nagari, 1 unit Kantor Pos, 1 unit UPTD PU, pengairan
dan 1 unit Kantor UPTD Dikjar, 1 unit Kantor KAN dan 0 unit kantor Jorong.
Untuk kondisi dari sarana perkantoran secara kesemua hanya kantor KAN yang
kurang baik, sedangkan yang lainnya berfungsi baik.

BAB III
IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN LOKASI KKN
A. Potensi Masyarakat
1. Bidang Keagamaan
Masyarakat jorong Kampung Alai, Kenagarian Ganggo Mudiak, Kecamatan
Bonjol, Kabupaten Pasaman ini 100% adalah beragama Islam. Pada umumnya
masyarakat di Jorong ini apalagi yang telah lansia sangat rajin sholat berjam’ah di

34
Mesjid dan juga melaksanakan kegiatan keagamaan lainya, seperti Wirid yang
dilaksanakan satu kali dalam satu minggu yaitunya setiap hari Rabu. Selama masa
KKN berlangsung kegiatan masyarakat dalam bidang keagamaan yang telah
terlaksana dan dijalankan dengan baik yakni, kegiatan tadarusan setalah sholat
Magrib, kegiatan Didikan Subuh bagi MDA di mesjid Syuhada, hafalan ayat-ayat
pendek, dan praktek penyelenggaraan sholat fardhu dan sholat jenazah.
2. Bidang Sumber Daya Alam
potensi Sumber Daya Alam masyarakat di Jorong Kampung Alai,
Kenagarian Ganggo Mudiak, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman banyak di
antaranya yaitu Pertanian.
3. Bidang Sosial Ekonomi
Untuk potensi Ekonomi pada Jorong Kampung Alai, Kenagarian Ganggo
Mudiak, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman yang tersedia yaitu Pertanian,
Perternakan, Pekebunan dan Perikanan. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa masyarkat umumnya masih masyarakat golongan Ekonomi yang cukup.
4. Bidang Sumber Daya Manusia
Masyarakat Jorong Kampung Alai tergolong masyarakat yang sudah maju,
tetapi banyak masyarakat yang tidak sadar akan pentingnya Pendidikan.
Masyarakatnya ada yang berhenti sekolah, ada juga yang telah banyak lulus dari
Sekolah Menengah Atas tetapi banyak yang tidak melanjutkan Pendidikannya ke
Sekolah Perguruan Tinggi, tapi ada juga yang Sarjana, hal ini dikarenakan
perkenomian yang masih belum stabil di Jorong tersebut.
5. Bidang Budaya Lokal
Masyarakat jorong kampung Alai memiliki budaya lokal, salah satunya yaitu seni
Tikam Tuo.
B. Permasalahan Masyarakat
1. Aspek Sosial
Masyarakat Jorong Kampung Alai dalam Sosial Kemasyarakatn bagus dan
Solid, walaupun pada siang hari masyarakat sibuk dengan pekerjaanya. Hal ini
terlihat pada waktu siang sampai sore hari Jorong ini cukup sepi karena banyak

35
warga yang sibuk dengan pekerjaannya. Akan tetapi pada malam hari
masyarakatnya mengadakan perkumpulan min 1 x seminggu seperti Wirid, dll.
2. Aspek Keagamaan
Kondisi Pendidikan Agama di Kanagarian Ganggo Mudiak sangat kental. Di
Jorong Kampung Alai memiliki Satu Mesjid dan beberapa Mushalla/Surau. MDA
yang aktif yang selalu digunakan untuk melakukan kegiatan keagamaan seperti
Mengaji bagi anak-anak. MDA yang ada di Jorong Kampung Alai sudah bagus
ada Kelasnya, setiap kelasnya sudah ada guru yang mengajarinya. Untuk
menghasilkan santri yang berkualitas yang mengacu kepada peningkatan Iman dan
Taqwa untuk mewujudkan lulusan Qur’ani dan berakhlak mulia, maka perlu
langkah dan kebijakan yang terpadu dari seluruh masyarakat dalam memberikan
pemahaman lebih kepada anaknya saat berada di rumah.
3. Aspek Ekonomi
Pada umumnya masyarakat Jorong Kampung Alai berada pada taraf
ekonomi rata-rata menengah, masyarakat Jorong Kampung Alai banyak yang
berkerja sebagai Petani, Perternakan, Perkebunan dan Prikanan. Semua pekerjaan
tersebut dapat memenuhi kebutahan hidup sehari-hari masyarakat Jorong
Kampung Alai.
4. Aspek Pendidikan dan Sumber Daya Alam
Dalam bidang SDM permasalahan yang timbul adalah masih kurangnya
potensi masyarakat dalam hal mengolah SDA yang ada karena kurangnya
pengetahuan masyarakat dalam hal tersebut. Ini disebabkan karena kurangnya ilmu
pengetahuan yang dimiliki masyarakat, selain itu generasi-genersai masyarakat
yang telah menamatkan pendidikan tinggi banyak yang merantau ke luar daerah
sehingga daerah ini banyak mendatangkan tenaga pendidik dari daerah luar.
C. Program Kerja
1. Program Utama
Dalam pelaksanaan KKN Tahun 2019 ini, kegiatan dan program utama
mahasiswa 80% difokuskan pada:
a. Identifikasi dan Pemetaan Masalah di Jorong / Nagari atau Desa / Dusun

36
2) Penguatan Institusi dan Peningkatan Kualitas Lembaga Pendidikan Non
Formal Keagamaan (LPNFK) Islam, seperti Surau, MDTA/MDA,
TPA/TPSA,TPQ/TPSQ dan lainnya (seperti: Pelatihan Seni Al-Qur’an,
Menggerakan didikan subuh, Hafalan Juz 30, Pelatihan Sholat Jenazah).
3) Penguatan Institusi dan Peningkatan Kualitas Lembaga Organisasi dan
Aparatur Pemerintahan Nagari.
4) Penguatan Institusi dan Peningkatan Kualitas Lembaga Ekonomi
Masyarakat yang merupakan Usaha Ekonomi Produktif
b. Pengkajian Potensi dan Pendekatan Taraf Kesejahteraan Keluarga Untuk
Pembuatan Digitalisasi Peta Kemiskinan
1) Pendataan Keluarga (Data Demografi dan KB – Tahapan Keluarga
Sejahtera)
2) Rekapitulasi Hasil Pendataan Keluarga (Data Demografi dan KB – Tahapan
Keluarga Sejahtera)
2. Program Pendukung
Adapun kegiatan pendukung daam pelaksanaan KKN tahun 2019, dengan bobot
20 % meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Kegiatan sekolah/ Madrasah/ Pondok pesantren
b. Kegiatan olahraga
c. Kegiatan kepemudaan
d. Kegiatan kesenian tradisional dan atau Islami
e. Kesehatan
f. PKK
g. Pramuka
h. PHBN
i. Sarana dan prasarana, dan lain-lain.
3. Time Schedule Kegiatan
TIME SCHEDULE KEGIATAN KELOMPOK D29
KULIAH KERJA NYATA ANGKATAN IV TAHUN 2019
IAIN BATUSANGKAR

37
Kegiatan Tanggal Kegiatan Lokasi
Gotong Royong Minggu I-III Posko KKN, Mushalla
Al-Ikhlas,
Pendataan Masyarakat Minggu I – IV Rumah Penduduk
(Setiap hari senin, kamis,
jum’at, sabtu)
Santunan Anak Yatim Minggu Ke I Posko KKN D29/
Rumah Ibu Nelly
Maghrib Mengaji Minggu ke I-VI Mushala Al-Ikhlas
(setiap harinya, setelah shalat
Magrib)
Marathon Bersama Anak Minggu Ke II Jalan Lintas Sumatera
MDA Al-Ikhlas Bonjol
Membuat Dasawisma PKK Minggu ke III Depan Museum
Equtor

Didikan Subuh Minggu Ke III-V Masjid Raya Syuhada’


Bimbingan Belajar/ Tutor Minggu ke IV Posko KKN D29
mengajar
Lomba 1 Rumah 1 Hafidz Minggu Ke IV-V Posko KKN D29

Membuat Rumah Baca Minggu Ke IV-V Posko KKN D29/


Gratis Rumah Ibu Nelly
Mengajar PAUD Minggu V PAUD Al-ikhlas
Tabliqh Akbar Minggu Ke VI Masjid Raya Syuhada’

38
BAB IV
REALISASI PROGRAM / KEGIATAN
A. PROGRAM UTAMA
1. Pengkajian Potensi Dan Pendekatan Taraf Kesejahteraan Keluarga untuk
pembuatan digitalisasi peta kemiskinan
a. Latar belakang
Ketika penulis mahsiswa KKN kelompok D29 melakukan pendataan masyarakat
jorong Kampung Alai, kondisi yang penulis temukan adalah banyak warga kampung
alai itu yang bukan asli penduduk jorong kampung alai dan banyak yang tidak
menetap lagi di rumahnya sehingga disini penulis kesulitan dalam melakukan
pendataan tidak hanya itu saja banyak rumah yang jauh-jauh dan tersembunyi
sehingga mengngalami kesulitan untuk melakukan pendataan.
Namun di sisi lain kegiatan pendataan ini dilakukan agar data penduduk di
kampung alai bisa akurat dan juga mahasisiwa KKN kelompok D29 bisa di kenal oleh
warga setempat, sehingga program wajib yang kami laksanakan bisa berjalan dengan
lancar
b. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin Dicapai
Adapun tujuan dari penulis untuk mengadakan pendataan pendataan penduduk ini
adalah :
1) Pendataan yang dilakukan hendaknya mampu mengatahui tata letak kampung alai
2) Hendaknya pendataan bisa bersosilaisasi lansung dengan warga stetmpat
c. Waktu dan Tempat Pelakasanaan
No Hari / tanggal Waktu Lokasi

39
1. Senin, 24 Juni 2019 10.00-14.00 WIB Rumah-Rumah warga
kampung alai

2. Rabu, 26 Juni 2019 14.00-16.00 WIB Rumah-Rumah warga


kampung alai

3. Kamis, 04 Juli 2019 09.00-16.00 WIB Rumah-Rumah warga


kampung alai

4. Senin, 08 Juli 2019 14.00-15.30WIB Rumah-Rumah warga


kampung alai

5. Rabu, 10 Juli 2019 09.00-12.00 WIB Rumah-Rumah warga


kampung alai

6. Kamis, 11 Juli 2019 10.00-14.00 WIB Rumah-Rumah warga


kampung alai

d. Bahan yang diperlukan


1) Pena
2) Pensil
3) Kertas hologram/ kertas pendataan
4) Kartu keluarga/.lk
e. Proses Pelaksanaan
Pelaksanaan pendataan penduduk yang di lakukan di Rumah-Rumah Warga jorong
Kampung Alai dengan, penulis sebagai Mahasiswa KKN berupaya memberikan yang
terbaik dengan pendataan penduduk ini. Pelaksanaan pendataan ini dilakukan dengan
beberapa tahap yaitu :
1) Penulis pergi kerumah-rumah warga jorong kampung alai dan memberikan
pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan ketentuan dari kampus IAIN Batusangkar
2) Hasil pendataan di catat atau di centang di kertas hologram/ pendataan yang
sudah ada

40
f. Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut
Kegiatan ini dilakukan selama IV minggu, haasil yang penulis dapatkan dari
pendataan penduduk ini adalah, banyak warga setempat yang tidak menetap di
kampung alai dan juga banyak warga yang bukan penduduk asli kampung alai.
Kegiatan ini dilakukan di rumah-rumah warga jorong kampung alai, guna dari
kegiatan ini adalah agar sosilaisasi dengan warga setempat berjalan dengan baik dan
mahasisiwa KKN D29 bisa di kenal oleh masyarakat setempat. Tindak lanjut dari
kegitan ini adalah untuk agar pendataan yang dilakukan bisa embantu masyarakat
setempat untuk data di kantor wali nagari nantinya.
g. Faktor Pendukung dan Penghambat
1) Faktor pendukung
a) Warga setempat menerima dengan baik
b) Adanya dukungan dari perangkat-perangkat jorong
2) Faktor penghambat
a) Banyak warga setempat yang tidak di rumah
b) Rumah-rumah warga banyak yang susah di jangkau
h. Dokumentasi Pelaksanaan Pendataan Masyarakat

41
2. Penguatan institusi dan peningkatan kualitas lembaga pendidikan non formal
keagamaan

42
a. Peningkatan pengelolaan masjid / mushalla/ surau : Membiasakan Sholat
Berjamaah dan Maghrib Mengaji di Mushalla Al-Ikhlas Jorong Kampung alai
1) Latar belakang
Ketika penulis dari mahsiswa KKN kelompok D29 bersosialisasi dengan
masyarakat jorong kampung alai, kondisi yang penulis temukan adalah banyak
keluhan masyarakat untuk mengikuti kegitan shalat berjama’ah di Masjid Raya
Syuhada’ karena jarak masjid yang agak jauh dari masyarakat jorong kampung
alai, sehingga masyarakat yang bisa mengikuti shalat berjama’ah di Masjid
Raya Syuhada’ adalah masyarakat yang dekat dan memiliki kendaraan untuk
pergi ke masjid. Tidak hanya itu saja membiasakan maghrib mengaji di masjid/
mushalla di kampuang alai ini minim sekali karena kebanyakan masyarakat,
pemuda, dan anak-anak memiliki kesibukan sendiri apalagi dengan
perkembangan teknologi sekarang membuat mereka jauh dari kegiatan
keagamaan sehingga tidak menyempatkan waktu untuk membiasakan maghrib
mengaji.
Namun di sisi lain, membiasakan sholat berjama’ah dan Maghrib Mengaji di
Mushalla Al-Ikhlas ini diterapkan untuk bisa masyarakat bisa melaksanakan
sholat berjamaah dan membiasakan maghrib mengaji di kampung alai ini.
Tujuan penulis menerapkan ini agar masyarakat terbiasa melaksanakan sholat
berjamaah dan maghrib mengaji di lingkungannya sehingga kebiasaan ini bisa
mereka laksanakan dan menjadi kegiatan rutin dalam kesehariannya.
Namun dibalik itu membiasakan sholat berjamaah berjaamah dan maghrib
mengaji harus di lakukan secara rutin setiap harinya oleh penulis sehingga
masyarakat, pemuda, dan anak-anak tertarik untuk mengikuti kegitan ini dan
juga apa yang diingkian penulis tercapai sesuai program yang telah di rancang.
2) Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin Dicapai
Adapun Tujuan dari penulis untuk mengadakan kegiatan ini adalah :
a) Solat berjamaah dan maghrib mengaji ini bisa di terapkan oleh masyarakat,
pemuda dan anak-anak yang ada di kampung alai
b) Hendaknya kegitan ini dapat di laksanakan oleh masyarakat, pemudan dan
anak-anak di kampung alai

43
c) Adanya kemajuan yang sangat pesat dlam kegitan ini, sehingga masyarakat,
pemuda dan anak-anak tidak terfokus kepada teknologi yang berkembang
pada saat sekarang ini
d) Adanya pendangan positif dan dukungan masyarakat, pemuda adan anak-
anak dalam dalam pelaksanaan kegiatan ini
3) Waktu dan Tempat Pelakasanaan
No Hari / tanggal Waktu Lokasi

1 Rabu,19 Juni- 24 Sholat Shubuh-Sholat Mushalla Al-


Juli 2019 Isya (Sholat berjama’ah) Ikhlas
Ba’da Maghrib (Maghrib
Mengaji)

4) Bahan yang diperlukan


a) Tempat sholat / Mushalla Al-Ikhlas
b) Mukenah dan sarung
c) Tikar sholat
d) Al-Qur’an
5) Proses Pelaksanaan
Pelaksanaan Sholat Berjama’ah dan Maghrib mengaji yang di lakukan di
Mushalla Al-Ikhlas dengan melibatkan Masyarakat, pemuda dan anak-anak
kampung alai penulis sebagai Mahasiswa KKN berupaya memberikan yang
terbaik dengan kegiatan ini.PelaksanaanKegitan ini dilakukan dengan beberapa
tahap yaitu :
a) Selalu berda di muhalla ketika waktu sholat masuk
b) Menjadi imam untuk sholat berjamaah
c) Mengajak masyarakat, pemuda dan anak- anak untuk sholat berjama’ah
d) Setelah selesai sholat maghrib berjamah melakukan maghrib mengaji
bersama secara bergilira

6) Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut


Kegitan ini dilakukan selama 36 hari di Mushalla Al-Ikhlas Jorong Kampung
Alai. Kegitan ini mendapatkan dukungan yang besar dari masyarakat, pemuda,

44
serta anak-anak di kamoung alai sehingga mereka memebrikan kepercayaan
yang besar kepada mahasiswa KKN kelompok D29 untuk melaksanakan
program ini
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah memotivasi santri MDA Al-Ikhlas
Jorong Kmapuang Alai untuk selalu membiasakan sholat berjama’ah serta
maghrib mengaji. Kegiatan ini hendaknya selalu berlanjut walaupun tidak
adanya Mahsiswa KKN nantinya, karena dengan membiasakan sholat
berjama’ah dan maghrib mengaji ini dapat menjadi contoh yang baik untuk
generasi kampung alai kedepannya.

7) Faktor Pendukung dan Penghambat


a) Faktor pendukung
i. Posko KKN Kelompok D29 berdekatan dengan Mushalla Al-Ikhlas,
sehingga memiliki lokasi yang strategis.
ii. Motivasi masyarakat, beberapa pemuda serta anak-anak kampung
alai sangat tinggi
iii. Adanya dukungan dari masyarakat, beberapa pemuda, serta anak-
anak di kampung alai untuk program ini
b) Faktor penghambat
i. Pemuda kampung alai hanya beberapa yang mengikuti ini, karena di
kampung alai kebanyakan pemuda pergi merantau ke daerah lain
ii. Microfon di Mushalla tidak terlalu berfungsi dengan baik
iii. Masih adanya masyakarat yang tidak mengikuti kegiatan ini

45
8) Dokumentasi Pelaksanaan kegiatan Sholat berjama’ah dan Maghrib
Mengaji

46
47
48
b. Pengelolaan TPA/TPSA/ MDA: Mengajar Di MDA Al-Ikhlas
1) Latar belakang
Ketika penulis mahasiswa KKN D29 datang ke kampung alai tanggal 17
juni 2019 penulis menata kegiatan untuk pergi ke MDA, pada tanggal 19 juni
2019 penulis bersosialisasi dengan Guru MDA Al-Ikhlas yaitu ibuk gadih
menganai kegitan program MDA yang berjalan dan sambil melihat kegitan
apa yang bisa penulis bantu di sana. Tetapi, penulis mendapatkan kendala
untuk kegitan awalnya karena MDA Al-Ikhlas sudah dalam proses ujian
akhir sebelum libur panjang sehingga kegiatan penulis ke MDA Al-Ikhlas
terhenti sejenak.
Pada tanggal 15 juli 2019 kegiatan MDA Al-Ikhlas aktif kembali, penulis
bisa beraktifitas untuk mengikuti kegiatan yang ada di MDA Al-Ikhlas.
Namun di lain sisi penulis harus bisa menarik perhatian santri MDA Al-
Ikhlas dan membarikan motivasi serta pelajaran yang membuat santri suka
dan memahaminya. Tujuannya agar penulis bisa memberikan pembelajaran
keagamaan yang baik sehingga santri MDA Al-Ikhlas tertarik dengan apa
yang di ajarkan.
Namun dibalik itu penulis harus terus berlatih dalam menyampaikan
informasi yang bermakna kepada santri MDA Al-Ikhlas sehingga apa yang
di inginkan dapat tercapai sesuai dengan program yang telah di rancang.

2) Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin Dicapai


Adapun tujuan dari penulis untuk mengajar di MDA Al-Ikhlas ini
adalah :
1) Mengajar di MDA Al-Iklas ini agar santri bisa mengetahui pelajaran-
pelajaran yang menarik dan tidak membosankan
2) Hendaknya dengan mengajar di MDA Al-Ikhlas ini mampu membantu
dalam memperbaiki prilaku santri dan pemahaman santri
3) Adanya kemajuan yang pesat terhadap santri
4) Adanya perubahan tingkah laku santri menjadi lebih baik lagi

49
3) Waktu dan Tempat Pelakasanaan
N Hari / tanggal Waktu Lokasi Kelas
o
1 Senin, 15 Juli 2019 14.00- MDA Al- 1a, 1b, 1c
16.00WIB Ikhlas
2 Selasa, 16 Juli 14.00- MDA Al- 1a, 1b, 1c
2019 16.00WIB Ikhlas
3 Rabu, 17 Juli 2019 14.00- MDA Al- 1a, 1b, 1c
16.00WIB Ikhlas
4 Kamis, 18 Juli 14.00- MDA Al- 1a, 1b, 1c
2019 16.00WIB Ikhlas
5 Sabtu, 19Juli 2019 14.00- MDA Al- 1a, 1b, 1c
16.00WIB Ikhlas
6 Senin, 21 Juli 2019 14.00- MDA Al- 1a, 1b, 1c
16.00WIB Ikhlas
7 Selasa, 22 Juli 14.00- MDA Al- 1a, 1b, 1c
2019 16.00WIB Ikhlas
8 Rabu, 23 Juli 2019 14.00- MDA Al- 1a, 1b, 1c
16.00WIB Ikhlas

4) Bahan yang diperlukan


a) Spidol
b) Papantulis
5) Proses Pelaksanaan
Pelaksanaan mengajar di MDA yang di lakukan di MDA Al-Ikhlas
dengan melibatkan santri MDA Al-Ikhlas, penulis sebagai Mahasiswa KKN
berupaya memberikan yang terbaik dengan mengajar santri MDA.
Pelaksanaan metode ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu :
a) Penulis membuka pembalajaran dengan kegiatan membaca doa sebelum
belajar
b) Penulis memberikan pembalajaran baik berupa cerita, materi kepada
santri sehingga santri mendengarkan dengan baik dan juga tertarik
c) Memberikan kata-kata motivasi untuk penyemangat santri dalalam setiap
pembelajaran

6) Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut

50
Kegiatan dilakukan selama 8 kali pertemuan karena setiap hari jumat MDA
Al-Ikhlas libur dan hari minggu memeng libur di samakan seperti sekolah.
Kegiatan mengajar ini di khususkan untuk kelas 1a,1b, dan 1c.
Namun di sisi lain kegitan mengajar ini lebih efektif jika santri mau
mendengarkan dengan baik dan santri juga berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran yang diberikan.
Hasil yang penulis dapatkan setelah pelaksanaan program ini, santri MDA
Al-Ikhlas sangat antusias terhadap pembalajaran yang diberikan , karena
menurut mereka pembelajaran lebih menarik dari biasanya, sehingga muncul
motivasi serta keinginan belajara tanpa di sadari.
Kegiatan ini dilakukan di MDA Al-Ikhlas dan mendapatkan dukungan
yang besar dari guru MDA beserta masyarakat setempat, sehingga mereka
memberikan kepercayaan yang besar kepada penulis untuk melaksanakan
program ini.
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah memotivasi santri MDA Al-Ikhlas
jorong kampung alai untuk selalu gemar mengaji dan belajar/ menuntut ilmu,
karena dengan hal ini dapat meningkatkan kemampuan santri dalam
pembelajaran.
7) Faktor Pendukung dan Penghambat
a) Faktor pendukung
i. Mahasiswa KKN Kelompok D29 sangat dekat dengan santri serta
Guru MDA Al-Ikhlas
ii. Motivasi santri untuk belajar sangat tinggi
iii. Adanya dukungan dari guru-guru MDA dan orang tua santri unttuk
menjalankan kegiatan ini
b) Faktor penghambat
i. Kemampuan kognitif dan karakteristik santri yang berbeda-beda
sehingga sulit untuk memberikan pembelajaran dengan tujuan yang
tercapai
ii. Santri terkadang datang terlambat dalam mengikuti pembelajaran
sehingga santri susah mengikuti pembeljaran yang tertinggal

51
8) Dokumentasi Pelaksanaan Mengajar Di MDA Al-Ikhlas

52
53
54
c. Pemberdayaan Masyarakat dalam bidang keagamaan
1) Pelatihan 1 Rumah 1 Tahfidzul Qur’an
a) Latar Belakang
Ketika penulis dari mahasiswa KKN bersosialisasi dengan guru MDA Al-
Ikhlas Jorong Kampung Alai, kondisi yang penulis temukan adalah MDA ini
sudah menjalankan program tahfidz qur’an sebagai program tambahan, akan
tetapi program tahfidz ini hanya dijalankan seminggu sekali sehingga kurang
efektif untuk menciptakan hafidz qur’an dalam waktu yang singkat, hal ini
mungkin dipengaruhi oleh padatnya jadwal pembelajaran MDA yang telah
disusun sebelumnya seperti program wajibnya : fiqh, akhlak, dds, ilmu
tajwid, hadist, do’a sehari hari dan praktek sholat. Selain itu program tahfidz
qur’an ini tidak dijalankan untuk semua kelas belajar, program tahfidz ini
hanya dijalankan untuk santri-santri yang sudah bisa membaca al-qur’an ,
sementara untuk kelas iqra’ pendidik masih terfokus untuk mengajarkan iqra’
sehingga mereka bisa lancar membaca al-qur’an.
Namun dilain sisi, pelatihan 1 rumah 1 tahfidzul qur’an ini di terapkan
untuk bisa anak-anak MDA selalu meroja’ah hafalannya karena selama libur
sekolah MDA Al-Ikhlas juga libur seperti sekolah-sekolah biasanya sehingga
anak-anak MDA banyak yang lupa dengan hafalan Al-Qur’annya. jadi
Tujuan penulis menerapkan pelatihan 1 rumah 1 hafidz ini adalah ini adalah
karena penulis merasa pelatihan sekaligus bimbingan 1 rumah 1 hafidz ini ini
akan lebih efektif untuk diterapkan bagi santri MDA selama libur dalam

55
proses belajar di MDA, sehingga hafalan santri bisa di roja’ah dalam setiap
waktu luang, tidak hanya itu saja memperbaiki Makharijul Huruf dan
sekaligus tajwid dan kelancara hafalan juga di bina dalam kegitan program
ini. Sehingga yang di capai dalam hal ini tidak hanya untuk lancar hafalan
tetapi juga bersih dalam makharijul huruf beserta tajwidnya.
Namun dibalik itu pelatihan sekaligus bimbingan 1 rumah 1 tahfidzul Qur’an
ini harus selalu lakukan setiap hari , bacaan guru harus benar , dan tajwid
sekaligus makharijul huruf yang di baca harus selalu di terangkan kepada santri
yang di bina sehingga apa yang di inginkan dapat tercapai sesuai dengan
program yang telah di rancang.
b) Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin Dicapai
Adapun tujuan dari penulis untuk mengadakan program pelatihan 1
Rumah 1 tahfidzul Qur’an ini adalah :
i. Pelatihan yang dilakukan bisa di terapkan oleh santri sendiri sekaligus
guru MDA dalam roja’ah hafal santri sekaligus memperbaiki tajwid
beserta makharijul huruf santri
ii. Hendaknya setiap santri mampu dengan mudah menghafal al-qur’an dan
betul dalam tajwid beserta makharijul hurufnya.
iii. Hendaknya dengan program pelatihan 1 Rumah 1 tahfidzul Qur’an ini
bisa membantu pendidik dalam memperbaiki hafalan santri
iv. Adanya kemajuan yang pesat dalam bidang tahfidz
v. Adanya perubahan tingkah laku santri menjadi lebih baik lagi
c) Waktu dan Tempat Pelakasanaan

No Hari / tanggal Waktu Loka Kel


si as
1 Senin, 08 Juli 14.00- Posko KKN 3,4,5, dan 6
2019 15.30WIB Kelompok SD/MI
D29

2 Selasa, 09 Juli 16.00-17.20 Posko KKN 3,4,5, dan 6


2019 WIB Kelompok SD/MI
D29 1 dan 2 MTS

56
3 Kamis, 11 Juli 14.00- Posko KKN 3,4,5, dan 6
2019 15.30WIB Kelompok SD/MI
D29 1 dan 2 MTS
4 Jumat, 12 Juli 14.00- Posko KKN 3,4,5, dan 6
2019 15.30WIB Kelompok SD/MI
D29 1 dan 2 MTS
5 Sabtu, 13 Juli Minggu, 14 Posko KKN 3,4,5, dan 6
2019 Juli 2019 Kelompok SD/MI
D29 1 dan 2 MTS
6 Senin, 15 Juli 18.30-19.20 Mushalla Al- 3,4,5, dan 6
2019 WIB Ikhlas SD/MI
1 dan 2 MTS
7 Selasa, 16 Juli 18.30-19.20 Mushalla Al- 3,4,5, dan 6
2019 WIB Ikhlas SD/MI
1 dan 2 MTS
8 Rabu, 17 Juli 18.30-19.20 Mushalla Al- 3,4,5, dan 6
2019 WIB Ikhlas SD/MI
1 dan 2 MTS
9 Kamis, 18 Juli 16.00-17.10 Posko KKN 3,4,5, dan 6
2019 WIB Kelompok SD/MI
D29 1 dan 2 MTS
10 Sabtu, 20 Juli 18.30-19.20 Mushalla Al- 3,4,5, dan 6
2019 WIB Ikhlas SD/MI
1 dan 2 MTS
11 Minggu,21 Juli 16.00-17.10 Posko KKN 3,4,5, dan 6
2019 WIB Kelompok SD/MI
D29 1 dan 2 MTS
12 Senin, 22 Juli 20.30-23.00 Masjid raya 3,4,5, dan 6
2019 WB Syuhada’ SD/MI
(penyebutan
juara dari
lomba 1
rumah 1
hafidz
sekaligus
kegiatan
tabliqg akbar)

d) Bahan yang diperlukan


i. Al-qur’an
ii. Kertas penilaian yang sudah di rancang
iii. Pena
e) Proses Pelaksanaan

57
Pelaksanaan metode roja’ah menghafal al-qur’an yang di lakukan di
Posko kelompok KKN D29 dengan melibatkan santri MDA Al-Ikhlas,
penulis sebagai Mahasiswa KKN berupaya memberikan yang terbaik dengan
pelatihan 1 Rumah 1 tahfidz qur’an kepada santri MDA. Pelaksanaan metode
ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu :
a) Penulis membagikan kertas penilaian kepada setiap santri yang mengikuti
kegiatan ini, sehingga mempermudah santri mengetahui kekurangannya
bagian yang mana dalam kertas penilain tersebut (baik tajwid, makharijul
huruf, dan sekaligus kelancaran hafalan)
b) Setiap santri menstorkan hafalan secara lansung, dan ketika santri salah
dalam pengucapan tajwid, makharijul huruf, dan sekaligus kelancaran
hafalannya. Maka di perbaiki setiap penggalan ayatnya
c) Setiap santri yang belum betul dalam ketentuan yang telah di terapkan,
maka santri di suruh untuk mengulangi kembali.
d) Memberikan kata-kata motivasi untuk penyemangat santri dalam
menghafal sekaligus roja’ah hafalan Al-Qurannya.
f) Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut
Kegiatan ini dilakukan selama 11 kali pertemuan, dikhususkan untuk
kelas MI/SD dan MTS/SMP karena penulis sebagai mahasiswa yang
menjalankan program ini memang mengondisikan untuk anak-anak Jorong
Kampuang Alai yang ingin mengikuti kegitan ini.
Namun disisi lain metode ini efektif jika kegitan ini selalu di lakukan
oleh anak-anak di rumah masing-masing, karena hafalan yang mereka baca
apabila selalu memperbaiki tajwid, makharijul huruf beserta kelncarannya
maka metode ini sukses di jalankan walaupun hanya di lakukan sendiri.
Hasil yang penulis dapatkan setelah pelaksanaan program ini, santriwan
dan santriwati MDA Al-Ikhlas sangat antusias terhadap pelatihan/
bimbingan ini, karena menurut mereka pembelajaran ini menarik dan baru
bagi mereka, sehingga munculnya motivasi serta keinginan belajar tanpa
mereka sadari.

58
Untuk awal pembelajaran memang susah bagi santri untuk pembalajaran
tahfidz dengan metode ini, tapi setelah mereka sering latihan dan keinginan
mereka besar untuk menghafal Al-Qur’an, maka hal yang tadinya sulit bagi
mereka sekarang menjadi lebih mudah dan mereka lebih santai untuk belajar
tahfidz.
Kegiatan ini dilakukan di Posko KKN kelompok D29, dengan jumlah
santri yang mengikuti 20 orang. Kegiatan ini mendapatkan dukungan yang
besar dari guru MDA beserta masyrakat setempat, sehingga mereka
memberikan kepercayaan yang besar kepada penulis untuk melaksanakan
program ini.
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah memotivasi santri MDA Al-
Ikhlas Jorong Kmapuang Alai untuk selalu cinta terhadap al-qur’an serta
menghafalnya. Kegiatan ini hendaknya selalu berlanjut walaupun dengan
guru lainnya, karena dengan menerapkan metode menghafal al-qur’an
dengan metode Raja’ah ini akan meningkatkan kemampuan mengajar guru
MDA dan mengembangkan kreatifitas pendidik.
g) Faktor Pendukung dan Penghambat
a) Faktor pendukung
1) Posko KKN Kelompok D29 berdekatan dengan MDA Al-Ikhlas, Jalan
Raya, serta Pasar, sehingga memiliki lokasi yang strategis.
2) Motivasi santri untuk belajar tahfiz qur’an sangat tinggi
3) Adanya dukungan dari guru-guru MDA dan orang tua santri unttuk
menjalankan kegiatan ini
b) Faktor penghambat
1) Kemampuan kognitif santri yang berbeda-beda sehingga sulit untuk
melaksanakan tahfiz qur’an sesuai target yang penulis harapkan
2) Santri terkadang datang terlambat dalam kegitan ini sehingga hafalan
yang di stor sekaligus di perbaik tidak terlalu banyak karena
terhalangnya waktu

59
h) Dokumentasi Pelaksanaan 1 Rumah 1 tahfidzul Qur’an

60
61
3. Pengenalan Kosa Kata Bahasa Arab Melalui Permainan Dadu
a. Kondisi awal dan kondisi yang diharapkan
1) Kondisi awal
Penulis diberikan tanggung jawab untuk ngajarkan anak-anak paud untuk
mengenalkan huruf bahasa arab dengan menggunakan permainan untuk anak-
anak bisa mengenal tentang huruf hijahiya.
2) Kondisi yang diharapkan
Adapun kondisi yang diharapkan yaitu penulis mengharapkan siswa bisa
mengenal dunia pendidikan, permainan serta siswa bisa bermain bersama
dengan teman yang bisa membentuk karakter.
b. Proses kegiatan yang dilakukan dan hasil yang dicapai
Proses kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu:
1) Mahasiswa melakukan pertemuan dengan guru yang terkait untuk mitak izin agar
bisa membantu guru dan menerapkan yang dipelajari dikampus sesuai dengan
jurusan masing-masing
2) Melakukan kunjungan ke sekolah paud yang ada di jorong kampuang alai.
Membantu guru dalam mengajar dan membimbing anak-anak
c. Hasil yang dicapai

62
Hasil yang dicapai ini penulis bangga karena siswa cukup aktif dalam
belajar dengan menggunakan media yang efektif sehingga penulis bisa
mengajarkan dengan baik.
d. Kendala yang dihadapi dan Solusi Yang Diberikan
1) Kendala yang dihadapi
Kegiatan yang penulis lakukan lainnya tidak memiliki kendala sama
sekali. Apapun kegitan yang kami lakukan ini berjalan sangat lancar. Hanya
saja waktu yang tidak mendukung biarpun sistem belajar tidak berjalan
dengan lancar penulis mengharapkan siswa melanjutkan belajar dengan
penuh semangat di paud al-iklas.
2) Solusi Yang Diberikan
Berdasarkan kendala waktu yang penulis hadapi mengajar 1 kali
semingu di sekolah sekalipun itu penulis lakukan membuat jadwal yang
tepat untuk kegiatan ini, seperti mengatur jam,hari dan lokasi yang akan
mendukung kegiatan ini.
e. Dokumentasi Pelaksanaan

4. Mengajar MC dalam bahasa inggris


a. Kondisi awal dan kondisi yang diharapkan
1) Kondisi awal

63
Pada awalnya kegiatan yang dilakukan oleh anak- anak madrasha Aliya
melaksanakan kegiatan didikan shubuh setiap hari minggu yang dilakukan
setelah sholat shubuh. Saat pelaksanaan pembawa acara hanya menggunakan
bahasa arab dan bahasa Indonesia. Dari keterangan kami peroleh bahwa tak ada
yang mengajar pembawa acara dalam bahasa inggris.
Kegiatan didikan shubuh dilakukan oleh anak-anak madrasah aliya. Mereka
secara bersama melaksanakan didikan shubuh.
2) Kondisi yang diharapkan
Sejak penulis ada dilokasi KKN yang berada dijorong Kampuang Alai
kegiatan didikn subuh dilaksanakan 2 kali dalam satu bulan.penulis mendapat
informasi bahwa prestasi yang diraih dalam didikan shubuh sangat baik tetapi
ada masih belum maksimal yaitu pembawa cara dalam bahasa inggris masih
kurang karna keterbatsan dan gak ada yang melatih pembawa acara bahasa
inggris.
Kami harapkan ada kader-kader baru yang bisa jadi pembawa acara bahasa
inggris dan bisa digunakan untuk acara yang akan dilaksanakan serta bisa
meningkatkan prestasi dalam acara didikan shubuh atau acara yang bisa
dgunakan bahasa inggris. Selain itu kami dapat menumbuhkan semangat pemuda-
pemudi kampung alai dalam menguasai bahasa inggris.
b. Proses kegiatan yang dilakukan dan hasil yang dicapai
1) Proses kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu:
a) Mahasiswa melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat setempat untuk
membicarakan kegiatan yang akan dilaksanakan, dan kami ada kegiatan
melatih anak-anaak MDTA dalam didikan shubuh.
b) Mahasiswa mengajak anak-anak MDA berkumpul di masjid dan
memberikan pelatihan tentang cara jadi pembawa acara dalam bahasa
inggris.
2) Hasil yang dicapai
Hasil yang dapat dicapai dari proses dengan ada pelatihan dan penyuluhan
pelatihan MC bahasa inggris diharapkan ada kader-kader yang biasa menjadi

64
pembawa acara bahasa inggris. Terlihat antuasisa dan semangat dengan
kedatangan mahasiswa KKN dalam kegiatan didikan shubuh.
c. Kendala yang dihadapi dan Solusi Yang Diberikan
1) Kendala yang dihadapi
Hambatan yang ditemui dalam dari didikan shubuh jorong Kampuang
Alai. Karna anak disini masih banyak sekolah dasar dan hanya berapa yang
belajar SMP. Tidak semua yang sudah belajar bahasa inggris. Hal ini bisa
dianalisis bahwa nak- anak belum mengenal bahasa inggris sehingga butuh
belajar yang lebih maxixmal lagi dan latihan ynag sering agar tidak nervous
tampil didepan umum.
2) Solusi Yang Diberikan
Berdasarkan kendala waktu yang dihadapi maka yang dihadapi maka
perlu latihan lagi untuk menghilangkan rasa takut dan serta siswa lebih banyak
menguasai kosakata bahasa inggris.
5. Budidaya Kaktus : Pemasaran tumbuhan kaktus
a. Kondisi awal dan kondisi yang diharapkan
1) Kondisi awal
Masyarakat Jorong Kampuang Alai banyak membudidayakan kaktus
sebagai salah satu sumber penghasilan. Hampir setiap rumah penduduk terdapat
tanaman kaktus yang siap untuk dipasarkan. Hal yang mendasari pembudidayaan
kaktus di Jorong kampung alai adalah kondisi iklim dan cuaca yang lebih hangat
karena terletak di garis khatulistiwa yang sangat mendukung untuk pertumbuhan
kaktus.Selain itu, kondisi geografis Jorong Kampung alai yang terletak di jalan
Lintas Sumatera yang padat dilalui kendaraan. Oleh karena itu budidaya kaktus
yang hanya di pekarangan rumah masyarakat dapat memiliki pasar tersendiri dan
bisa di beli oleh siapapun.
Masyarakat memasarkan dengan cara menjual langsung dengan
menggunakan cara tersendiri. Serta pemasaran yang cukup luas sampai beberapa
daerah di Indonesia.
2) Kondisi yang diharapkan

65
Pembudidaayaan kaktus di daerah kampuang alai sangat tinggi karna
peminat banyak dari mulai dari kalangan anak-anak sampai dewasa. Masyarakat
bersemangat dan antuasias dalam membudiyakan kaktus.
Kami berharap semoga bisa dikembangan lagi cara pemasaran agar lebih
peminat bisa bertambah serta dapat meningkatkan omset pemasukan bagi
masyarakat setempat.
b. Proses kegiatan yang dilakukan dan hasil yang dicapai
1) Proses kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu:
a) Mahasiswa melakukan observasi ke rumah masyarat membudidayakan
tanaman kaktus.
b) Berbincang dengan masyarakat tentang cara membudidayakan dan
pemasaran kaktus.
2) Hasil yang dicapai
Dari hasil pengamatan dapat dianalisa dan simpulkan bahwa masyarakat
Jorong Kampuang Alai umumnya membudidayakan kaktus untuk mengisi waktu
luang selain bekerja sebagai petani dan berdagang. Cara membudidaya yang
cukup mudah serta tidak hanya kaktus yang dibudidayakan tetapi juga jenis
bunga lain yang dapat tumbuh di daerah panas, seperti bunga kertas, Bunga
mawar dan lain-lain.
c. Kendala yang dihadapi dan Solusi Yang Diberikan
1) Kendala yang dihadapi
Ada kendala yang hadapi masyakat dalam pengembangan
pembudidayan kaktus. Untuk mendapat kaktus yang dari luar bisa dikembang
maka kaktus dibeli daerah lain untuk bisa dikembangkan. Selain cara
pemasaran kurang optimal karna keterbatasan penggunaan teknologi yang
membuat masyarakat kurang termotivasi menggunakan teknologi.
2) Solusi Yang Diberikan
Kami Mengajak pemerintah agar dapat masyarakat mengembangkan
pembudidayaan kaktus serta dengan menggunaka media sosial dan
menggunakan situs jual beli online yang sekarang sering lebih banyak
peminatnya.

66
d. Dokumentasi Pelaksanaan Pemasaran tumbuhan kaktus

6. Sosialisasi menabung di bank


a. Kondisi awal dan kondisi yang diharapkan
1) Kondisi awal
Pada awalnnya masyarakat di Kampung Alai sangat jarang melakukan
menabung dibank konvesional aatau bank syariah. Ada berpa factor yang
mempengaruhui masyarakat tidak mau mengadakan menabung dibank pertama
karena pmata pencarian masyarakat banyak bertani, berdagang, bertenak, dan

67
serabutan, masyakarat jarang menabung dibank. Masyarakat lebih banyak
menabung.
Kegiatan menanbung dibank konvensional atau syariah sangat minim
dilakukan oleh masyarakat Kampung Alai. Sejak penulisan sampai di lokasi
KKN dan berada dilokasi selama 43 hari, berapa warga banyak belum menyadari
tentang manfaat bank konvesional.
2) Kondisi yang diharapkan
Ternyata sejak penulis sampai di lokasi KKN yang berada di jorong
kampuang Alai. kegiatan masyarakat menanbung dibank berjalan lancar dengan
aktif. Dan kondisi yang kami harapkan adalah adanya suatu semangat lagi atau
semangat baru dari masyarakat untuk menabung dibank.
Dan kondisi yang kami harapkan adalah adanya suatu semangat lagi atau
semangat baru dari masyarakat untuk menabung dibank karna menabung dibank
banyak manfaat yang didapat seta bank bantuan kredit usaha yang diberikan oleh
bank kepada nasabahnya. Selain itu kami juga mengharapkan kepada semua
masyarakat terutama masyarakat Kampung Alai baik yang ibu-ibu, bapak-bapak
atau pemuda –pemudi serta anak agar bisa menabung di bank yang ditempat
terdekat.
b. Proses kegiatan yang dilakukan dan hasil yang dicapai
1) Proses kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu:
a) Mahasiswa menghadiri acara posyandu diadakan satu kali sebulan yang
dilakukan minggu ke-dua dan menjalin selaturahmi dengan masyakat
jorong Kampuang Alai.
b) Mahasiswa mengajak ibuk-ibuk untuk mengikuti posyandu dan setelah
selesai posyandu mahasiswa memberikan sosialisasi kepada ibuk-ibuk
tentang penting masyakar menabung dibank konvesional atau bank
syariah.
2) Hasil yang dicapai
Hasil yang dapat dicapai dari proses kegiatan ini adalah banyak
keinginan dan kesadaran masyarakat untuk menabung dibank. dengan

68
adanya anak-anak KKN masyarakt bisa dapat sosialisasi tentang pentingnya
menabung dibank.
c. Kendala yang dihadapi dan Solusi Yang Diberikan
1) Kendala yang dihadapi
Hambatan yang ditemui dari sosialisi pentingnya menabung, tidak
semua warga yang mau ikut menabung karna masih banyak masyarakat yang
ngambil kredit ke tempat yang tidak terpercaya karna proses lebih cepat
tepai masyakat membayar dengan bunga yang lebih tinggi. Hal ini bisa
dianalisa bahwasanya terjadi karena factor ketidak tau masyarakat tentang
menanbung dibank dan masih kurang sosialisasi oleh pihak terntu tentang
menanbung dibank dengan cara yang mudah. Sehingga berefek dampak
kesdadaran masyarakat menabung dibank. orang yang memabung dibank
biasanya masyarakat taraf hidup sudah sejahterah tingkat II.
2) Solusi Yang Diberikan
Kami menghimbau dan mengajak masyarakat serta pemuda untuk mau
menabung dibank dan kepada seluruh masyarakat terutama mmasyarakat
Kampung Alai. Sehingga masyarakat baik dari anak-anak sampai orang tua
bisa menabung dari sekarang.
d. Dokumentasi Pelaksanaan

69
7. Mengajar les matematika untuk anak sekolah dasar
a. Kondisi awal dan kondisi yang diharapkan
1) Kondisi awal
Saat pelaksanaan kkn bertepatan dengan hari libur maka kegiatan
sekolah tidak ada. Umumnya anak-anak jorong kampung alai bersekolah
tingkat sekolah dasar. Pada sat libur kegiatan anak-anak ada yang pergi liburan
da nada anak yamg dirumah aja. Untuk mengisi hari libur mereka maka
diadakan less untuk belajar meatematika.
2) Kondisi yang diharapkan
Dengan adanya mahasiswa kkn. Diharapkan anak-anak bisa belajar
matematika dan matematika itu bukan pelajaran yang membosankan lagi serta
menakutkan lagi.
b. Proses kegiatan yang dilakukan dan hasil yang dicapai
1) Proses kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu:
a) Kegiatan awal yang dilakukan mensosialisasikan kepada masyrakat serta
anak-anak yang masih sekolah.
b) Mengajak anak-anak serta pemuda-pemudi untuk mengisi waktu luang
dengan belajar matematika dengan menggunakan metode yang sangat
menarik.
c) Mengajar matematika kepada anak-anak sesuai dengan tingkat pendidikan.
2) Hasil yang dicapai

70
Hasil yang dicapai ini penulis bangga karena siswa cukup aktif dalam
belajar mematika.dari proses kegiatan belajar anak sangat senang serta
matematika itu asyik.
c. Kendala yang dihadapi dan Solusi Yang Diberikan
1) Kendala yang dihadapi
Kegiatan yang penulis lakukan lainnya tidak memiliki kendala sama
sekali. Apapun kegitan yang kami lakukan ini berjalan sangat lancar.
Mengharapkan siswa untuk bisa belajar lebih giat lagi. Kurang berjalan metode
yang digunakan sehingga kurang terkontrol siswa untuk bekajar.
2) Solusi Yang Diberikan
Dari kendala yang dihadapi maka penulis menggunakan metode agar
berjalan dengan lancar kegiatan yang akan dilakukan.
d. Dokumentasi Pelaksanaan Les Matematika Untuk Anak Sekolah Dasar

71
8. Penyuluhan Cara Membuat Laporan Keuangan
a. Latar belakang
Keterbatasan pengetahuan dapat menbatasi kemampuan seseorang dalam
mengadakan percobaan-percobaan,sesuai dengan kenyataan diatas maka sudah
praktis bahwa seseorang yang memiliki keterbatsan pengetahuan maupun wawasan
akan menpengaruhi kemajuan yang hendak dicapainya begitu beasar dampaknya.
Berdasarkan hal tersebut maka penyuluhan yang mendasar dengan berbagai
pelatihan dan sosialisasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebenarnya
tidaklah sulit untuk menumbuhkan kebiasaan masyarakat dalam menysun laporan
keungan yaitu dengan menberikan format pencatatan transaksi secara sederhana,
tidak menbutuhkan waku yang lama dan tidak menbutuhkan tenaga kerja yang
banyak.
Pembukuan laporan akutansi yang diajarkan kepada warga Jorong kampuang
Alai khusus kepada penjualan bunga kaktus. Jorong kampuang Alai Nagari Ganggo
Mudiak Kabupaten Pasaman kebanyakan warga didaerahnya menpunyai usaha
bunga kaktus.
Dengan menjawab hal seperti itu maka dilakukan sebuah sosialisa dengan
manyarakat jorong kampuang alai untuk mengetahui bagaimana bentuk laporan
keuangan dan apa kegunaan nya. Pertama-tama metode ini dilakukan dengan
menberikan penyuluhan dengan hal seperti ini maka masyarakat akan termotivasi
untuk mengikuti kegiatan penyuluhan.
Dalam penyuluhan tersebut dilakukan dengan proses pembelajaran langsung
dengan praktek nya agar masnyarakat jorong kampuang alai mengerti mengenai
cara menbuat laporan keungan tersebut.

72
b. Maksud,tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
1) Maksud
Sebagai sarana untuk menambah wawasandan pengetahuan bagi pelaku
usaha bunga kaktus tentang pentingnya pembukuan kas dalam usaha.
2) Tujuan
Meningkatkan kesadaran bagi para pelaku uasaha bunga kaktus jorong
kampuang alai dalam untuk belajar pembukuan kas.
3) Sasaran yang ingin dicapai
Terwujudnya keahlian masyarakat di Jorong Kampuang Alai dalam
melakukan penbukuan kas usaha,
c. Waktu dan tempat pelaksanaan
Hari : senin
Tempat : balai jorong
Tanggal : 22 juli 2019
Jam : 19.00-22.00
d. Proses pelaksanaan
Proses pelaksanaan yang dilakukan di mulai dengan menbuat pembukuan
sederhana dahulu sehingga masyarakat tidak pusing dan bingung.pertama tama di
buat contoh sebagai berikut :
1) Pembukuan catatan kas
Penbukuan catatan kas dikenal dengan buku kas merupakan gabungan catatan
antara transaksi pengeluaran dan pemasukan hanya memisahkan pencatatan
pengeluaran dan pemasukan
a) Hasil yang dicapai dan tindak lanjut
Program ini diberikan kepada masyarakat jorong kampuang alai yaitu
mengenal penjelasan penbukuan akutansi lebih terarah dengan baik dan
independen.

b) Faktor pendukung dan penghambat


i. Faktor pendukung : faktor pendukung pada pelaksanaan program
jorong kampuang alai bersama masyarakat.

73
ii. Faktor penghambat : susahnya menbuat pertemuan dengan perangkat
desa jorong kampuang alai.
e. Dokumentasi pelaksanaan penyuluhan cara pembukuan laporan keungan

B. PROGRAM PENDUKUNG
1. Tabliqh Akbar Untuk Menjalin Ukhwah Sekaligus Perpisahan
a) Latar Belakang
Perkembangan dan moderenisasi zaman adalah suatu hal yang tidak bisa kita
hindarkan. Arus globalisasi yang semakin deras menuntut ummat islam berlari
kencang mengikuti perkembangan zaman yang semakin pesat. Perkembangan zaman
yang begitu pesat membuat islam harus benar-benar pandai dalam memilih dan
memilah mana yang positif dan mana yang negatif agar tidak terjadi penurunan moral,
akhlak dan nilai-nilai agama.
Untuk itu diperlukan kegiatan-kegiatan positif dalam menyalurkan aspirasi, hoby,
bakat dan lain sebagainya, agar ummat mampu mengembangkan potensi yang ada
dalam dirinya dan terhindar dari penurunan moral, akhlak dan nilai-nilai agama.
Untuk menjembatani hal itu diperlukan suatu wadah sebagai motor yang bisa
mendrive dan membawa ummat islam kearah yang positif dan tetap memegang teguh
nilai-nilai agama sehingga menjadikan dirinya sebagai ummat yang berakhlak mulia
dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan menjaga moral bangsa.
Disamping itu setelah penulis memantau keadaan masyarakat kampung Alai,
keaktifan masyarakat untuk selalu menggerakkan hatinya kemesjid masih terbilang

74
rendah terutama untuk pemuda pemudi Jorong Kampung Alai, padahal kemajuan
suatu kaum itu juga berasal dari kelompok pemuda-pemudinya, karena mereka
mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk kemajuan suatu daerah dan
membentengi daerah itu dari hal-hl negatif.
Dilatarbelakangi hal itu Tabligh Akbar adalah salah satu cara yang terbaik untuk
mengaktifkan kembali kegiatan pemuda-pemudi untuk selalu mencintai Mesjid dan
menumbuhkan kembali dakwah untuk masyarakat Jorong Kampung Alai.
b) Maksud, Tujuan, Dan Sasaran Yang Ingin Dicapai
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat
Jorong Kampung Alai untuk selalu kemesjid. Selain itu pengadaan tabligh akbar ini
juga dimaksudkan sebagai pengaktifan kembali kegiatan pemuda dan Remaja Masjid
Jorong Kampung Alai terutama dalam bidang keagamaan.
Adapun tujuan dari kegiatan Tabligh Akbar ini adalah
1) Mempertahankan dan meningkatkan keimanan, ketakwaan serta membentuk
akhlak generasi yang islami di masyarakan jorong Kampung Alai
2) Mempererat tali silaturrahmi antara mahasiswa KKN IAIN Batusangkar dengan
masyarakat Jorong Kampung Alai
Sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah masyarakat Jorong Kampung
Alai terutama untuk kaum pemuda-pemudi Jorong Kampung Alai diharapkan mampu
mengaktifkan kembali kegiatan tabligh akbar atau kegiatan sejenisnya. Tidak hanya
itu hendaknya dengan adanya kegiatan ini masyarakat bisa membentengi diri dari
ajaran yang menyimpang dan melanggar agama islam. Sehingga masyarakat bisa
berfikir lebih jernih, terbuka, dan bisa memilih antara yang baik atau yang buruk
untuk dikerjakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c) Waktu dan Tempat Pelakasanaan
Hari / Tanggal : Senin / 22 Juli 2019
Waktu : Ba’da Isya s/d Selesai
Tempat : Masjid Raya Syuhada’, Nagari Ganggo Mudiak, Kecamatan
Bonjol, Kabupaten Pasaman
Penceramah : Ust. Yulnedi, MBA.S.Sos
d) Hal – hal yang diperlukan

75
1) Spanduk
2) Microfone
3) Al-qur’an
4) Konsumsi
e) Proses Pelaksanaan
Pelaksanaan Tabligh Akbar ini mengusung tema “Mengokohkan Generasi Muslim
Dengan Cahaya Al-Qur’an”, acara ini ditujukan untuk menjalin Ukhwah sesama muslim
sekaligus perpisahan Mahasiswa KKN Angkatan IV IAIN Batusangkar dengan
masyarakat jorong kampung alai.
Adapun rician acaranya adalah sebagai berikut :

No Rincian Kegiatan Pelaksana


1 Sholat Isya Berjamaah di Masjid Mahasiswa Kkn dan
Masyarakat
2 Pembukaan / Mc Deeba, Naila, Nabila
3 Pembacaan Wahyu Illahi Dan Saritilawah Jihan M.A
Kata sambutan:
Kata Sambutan Dari Wali Nagari Ganggo M. Nasrun
Mudiak
Kata Sambutan Dari Wali Jorong Kampuang Ika Fuzi
Alai Sekaligus Pelepasan Mahasiswa Kkn
Jorong Kampuang Alai
Kata Sambutan Dari Pengurus Masjid Raya Samril
Syuhada’ Kampuang Alai
Kata Sambutan Dari Ketua KKN Kelompok Rehan Fadhli
D29
4 Tabligh Akbar Ust. Yulnedi,
MBA.S.Sos

76
5 Pemberian Cindramata Dari Mahasiswa Mahasisiwa KKN
KKN Kelompok D29 Kepada: D29
1. Wali Nagari Ganggo Mudiak
2. Jorong Kampuang Alai
3. Pengurus Masjid Raya Syuhada’
4. Penceramah
5. Pengurus MDA Al-Ikhlas
6. Ibuk PKK Jorong Kampuang Alai
7. Pemuda Jorong Kampuang Alai
6 Penampilan Tahfidzul Qur’an Deeba, Naila, Jihan,
Hanum
7 Penampilan Rebana Santri MDA Al-
Ikhlas
8 DoorPrize Mahasisiwa KKN
D29
7 Penutup/Doa Deni Fadhli

f) Hasil yang dicapai dan Tindak Lanjut


Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk menjalin ukhwah sesama muslim dan
sekaligus perpisahn Mahasiswa KKN IAIN Batusangkan Angkatan IV Kelompok D29
dengan mengusung Acara Tabligh Akbar, sehingga kegiatan ini memiliki respon yang
positif dari masyarakat. Respon yang baik dari masyarakat membuat acara ini berjalan
dengan baik dan lancar, hal ini bisa dilihat banyak dari mereka yang menyumbangkan
dana dan konsumsi demi kelancaran acara ini. Selain itu dukungan dari pemuda juga
kami rasakan saat mereka mau membantu kami sebagai Mahasiswa KKN untuk
meminta sumbangan dana kerumah warga. Kemudian guru MDA dan pengurus
masjid selalu memberikan arahan-arahan kepada kami mengenai kegiatan ini, hal ini
bisa dilihat dari kesediaan mereka melengkapi alat-alat yang dibutuhkan untuk
kegiatan ini serta penampilan-penampilan yang menarik dari MDA Al-Ikhlas seperti :
qasidah rebana, Tahfidzul Qur’an dan tilawah.

77
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah memotivasi pemuda-pemudi serta jamaah
Masjid Raya Syuhada’ untuk selalu mencintai kegiatan keagamaa seperti tausiyah,
wirid, ceramah, tabligh akbar maupun acara yang sejenis lainnya. Hal ini sangatlah
penting dilakukan sebab melalui kegiatan seperti ini masyarakat bisa mempelajari
agama islam dengan baik,bisa memilah mana yang baik atau yang buruk dilakukan
dan bisa menjalankan agama islam yang sesuai dengan perkembangan zaman tanpa
mengubah dasar dasar dari agama islam.
g) Faktor Pendukung dan Penghambat
1) Faktor pendukung
i. Masjid Raya Syuhada’ yang menjadi tempat pelaksanaan kegiatan ini berada
dilokasi strategis, sehingga informasi mengenai acara ini bisa tersampaikan
kepada seluruh masyarakat Jorong Kampung Alai.
ii. Adanya dukungan dari pemuda, pengurus masjid dan guru MDA yang sangat
besar membuat acara ini menjadi semakin menarik dan meriah bagi masyarakat
iii. Antusias dari masyarakat yang tinggi membuat acara ini diikuti oleh banyak
masyarakat baik itu dari golongan pemuda maupun yang orang tua.
2. Faktor penghambat
i. Banyaknya kesibukan masyarakat Jorong kampung Alai membuat acara ini
harus diadakan pada malam hari
ii. Masih kurangnya minat pemuda-pemudi/ Remaja Pakan Rabaa untuk mengikuti
kegiatan ini, sehingga secara umum kegiatan ini lebih banyak dihadiri oleh
orang tua dan anak MDA Al-Ikhlas.
h) Dokumentasi Kegiatan Tabligh Akbar

78
79
80
81
2. Mengajar Rabana
a. Kondisi awal dan kondisi yang diharapkan
1) Kondisi Awal
Penulis Diberikan tanggung jawab untuk mengajarkan rabana ke siswa
MDTA agar bisa digunakan dalam acara- acara. Terutama penulis diberikan
tanggung jawab untuk bisa mengajarkan dan memberi pelatihan keapda anak-
anak untuk bisa tampil didepan umum dan dlam acara tablig akbar yang akan
dilaksanak tanggal 21 juli 2019.
2) Kondisi yang Diharapkan
Dengan Adanya acara penutup menggunakan kegiatan menggunakan rabana.
Penulis berharap dapat meningkat semangat dan motivasi siswa dalam belajar
rabana yang bisa digunakan dalam acara apapun.
b. Proses Kegiatan yang Dilakukan dan Hasil yang Dicapai
1) Proses Kegiatan yang Dilakukan
a) Menyuruh siswa utuk memintak izin kepada orang tua untuk latihan rabana.
b) Memberikan pengarahan dan contoh cara pemakaian rabana yang benar.
c) Membimbing anak-anak untuk melatih menggunakan rabana menggunakan
dengan lagu.
d) Latihan secara maximal agar hasil yang didapat memuaskan.
2) Hasil yang dicapai

82
Dari kegiatan yang dilakukan maka anak- anak semangat dan antusia dalam
mengikuti latihan. Penulis berharap agar anak bisa anak bisa melanjuti latihan
untuk bisa digunakan dalam acara apapun.

c. Kendala Yang Dihadapi dan Solusi Yang Dilakukan


1) Kendala yang dihadapi
Kendala yang dihadapi penulis yakni dijorong Kampuang Alai rabananya
tidak lengkap, serta anak yang latihan ada yang nakal dan main-main.
2) Solusi yang ditawarkan
Dari masalah tersebut maka untuk bisa digunakan dalam acara maka kita
harus meminjan rabana yang dimiliki oleh jorong lain. Memberikan pengarahan
dan motibasi kepada anak-anak yang mengikuti kegiatan rabana.
d. Dokumentasi Pelaksanaan

3. Pelatihan Sholat Jenazah Untuk Acara Didikan Shubuh


a. Latar Belakang
Ketika penulis dari mahasiswa KKN bersosialisasi dengan salah seorang guru
MDA Al-Ikhlas Jorong Kampung Alai, bahwasanya pada Jorong Kampung Alai ini

83
sudah melakukan beberapa program di MDA Al-Ikhlas diantaranya yaitu tahfidz al
quran dengan jadwal pembelajaran MDA yang telah disusun seperti program
wajibnya : fiqh, akhlak, ilmu tajwid, hadist, do’a sehari hari ,praktek sholat dan
didikan subuh (dds).
Kegiatan didikan subuh ini dilakukan oleh anak-anak MDA Al-Ikhlas hanya 1
kali dalam 2 minggu. Pada kegiatan didikan subuh ini dengan susuanan kegiatan:
1) MC
2) Tilawah dan sari tilawah
3) Adzan
4) Iqamah
5) Pembacaan doa setelah iqomah
6) Pembacaan ayat-ayat pendek
7) Pembacaan rukun iman
8) Pembacaan rukun Isalam
9) Pembacaan rukun dan syarat shalat
10) Penyelenggara sholat jenazah
11) Mars didikan subuh
12) Asmaul-husna
13) Ceramah singkat dari pembimbing
14) Hiburan (qasidah dan nasyid)

Dari susunan acara diatas penulis dari mahasiswa KKN terfokus kepada salah
satu susunan acara yaitu tentang tata cara sholat jenazah dikarenakan, untuk anak-
anak MDA Al-Ikhlas terkait bacaan sekaligus hafalan tentang sholat jenazah masih
belum bisa dikatakan lancar dan masih banyak kekeliruan, seperti posisi sebagai
seorang makmum ketika praktek sholat jenazah dan membedakan bacaan antara
untuk mayit laki-laki dan mayit perempuan. Dikarenakan selama libur sekolah
MDA Al-Ikhlas juga libur didikan subuh, hal ini merupakan salah factor pemicu
anak-anak MDA banyak yang lupa dengan hafalan hafalannya.
Jadi, tujuan penulis dari mahasiswa KKN membimbing anak-anak MDA Al-
Ikhlas yaitunya untuk memperbaiki bacaan dan hafalan-hafalannya. Disini penulis

84
dari mahasiswa KKN membimbing dan mengajarkan kepada anak-anak bagaimana
tata cara sholat jenazah yang lebih baik, bertujuan agar tidak terjadinya kekeliruan
untuk seterusnya, sehingga anak-anak MDA Al-Ikhlas ini nantinya bisa
mempraktekkan secara langsung. Dalam hal ini hasil yang di capai tidak hanya
untuk lancar dalam bacaan dan hafalan tentang sholat jenazah tetapi juga sudah bisa
mempraktekkannya secara langsung.
Dibalik ini semua, penulis membimbing dan mengajarkan tata cara
penyelenggaraan sholat jenazah sekaligus untuk perlombaan sholat jenazah yang
kami adakan se-Nagari Ganggo Mudiak, yang kami laksanakan di kampuang tangah.
Penulis melakukan bimbingan ini ketika sehari sebelum melakukan kegiatan
didikan subuh. Agar ketika pelaksanaan didikan subuh anak-anak yang tampil dapat
memberikan conoh yang baik kepada anak-anak yang lain yang belum hafal, baik itu
dari segi gerakan maupun hafalan bacaannya. Sehingga apa yang di inginkan dapat
tercapai sesuai dengan program yang telah di rancang.
Pada program yang penulis lakukan ini, untuk pelatihan tentang sholat jenazah
ini, ketika sudah diperlombakan yang diadakan tanggal ….Juli-2019 di kampung
tangah, untuk kami dari perwakilan Jr. Kampuang Alai mendapatkan juara 1.
b. Maksud, Tujuan, dan Sasaran yang ingin Dicapai
Adapun tujuan dari penulis untuk mengadakan program pelatihan tentang sholat
jenazah ini adalah :
1) Pelatihan yang dilakukan bisa di terapkan oleh santri sendiri sekaligus
memperbaiki tata cara sholatnya.
2) Hendaknya setiap santri mampu dengan mudah menghafal bacaan sholat dengan
baik,baik itu dalam tajwid beserta posisi sholatnya.
3) Hendaknya dengan program pelatihan sholat jenazah ini bisa membantu pendidik
dalam memperbaiki tata cara sholat.
4) Adanya kemajuan yang pesat dalam bidang sholat jenazah yang kami lakukan
5) Adanya perubahan tingkah laku santri menjadi lebih baik lagi
c. Proses Pelaksanaan yang dilakukan serta hasil yang dicapai
1) Proses kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu:

85
Pelaksanaan pelatihan tentang sholat jenazah ini, yang di lakukan di Posko
kelompok KKN D29 dan di mushollah dengan melibatkan santri MDA Al-Ikhlas,
penulis sebagai Mahasiswa KKN berupaya memberikan yang terbaik dengan
pelatihan ini. Kegiatan ini dilakukan di Posko KKN kelompok D29, dengan
jumlah santri yang mengikuti 15 orang. Kegiatan ini mendapatkan dukungan yang
besar dari guru MDA beserta masyarakat setempat, sehingga mereka memberikan
kepercayaan yang besar kepada penulis untuk melaksanakan program ini.
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah memotivasi santri MDA Al-Ikhlas
Jorong Kampuang Alai untuk selalu lebih memperdalam ilmu agamanya.
Kegiatan ini hendaknya selalu berlanjut walaupun dengan guru lainnya.
2) Hasil yang dicapai
Hasil yang dicapai dari pelaksanaan program tentang sholat jenazah ini yaitu
penulis cukup bangga karena anak-anak MDA Al-Ikhlas ini bisa lebih baik
dilihat dari segi hafalan dan bacaan sholat jenazahnya.
d. Faktor Pendukung dan Penghambat
1) Faktor pendukung
a) Posko KKN Kelompok D29 berdekatan dengan MDA Al-Ikhlas, Jalan Raya,
serta Pasar, sehingga memiliki lokasi yang strategis.
b) Motivasi santri untuk belajar sholat jenazah sangat tinggi
c) Adanya dukungan dari guru-guru MDA Al-Ikhlas, dan orang tua santri untuk
menjalankan kegiatan ini.
2) Faktor penghambat
a) Kemampuan kognitif santri yang berbeda-beda sehingga sulit untuk
menghafal bacaan sholat sesuai target yang penulis harapkan.
b) Anak-anak terkadang datang terlambat dalam kegitan ini sehingga waktu
untuk latihan tidak terlalu banyak karena terhalangnya oleh waktu.
e. Dokumentasi Pelaksanaa Pelatihan Sholat Jenazah Untuk Acara Didikan
Shubuh

86
4. Bimbingan Belajar (BIMBEL) bahasa inggris
a. Kondisi awal dan kondisi yang diharapkan
1) Kondisi Awal
Penulis mendapatkan bahwa anak-anak kampuang alai kurang minat untuk
belajar bahasa inggris karna pada umumnya anak- anak kampuang alai sekolah
dasar dan pelajaran bahasa inggris tidak ada dipelajari disekolah dasar. Hal itu
menyebabkan rendahnya tingkat pengetahuan anak-anak tentang bahasa inggris.
2) Kondisi yang Diharapkan
Berdasarkan kondisi yang ada di jorong kampuang alai maka mahasiswa
KKN IAIN Batusangkar angkatan ke-IV penulis berharap dengan adanya
program Bimbingan Belajar (Bimbel) yang diadakan di Posko KKN dapat
membantu siswa/i dalam memahami bahasa inggris dan memotivasi untukbelajar
bahasa inggris.
b. Proses Kegiatan yang Dilakukan dan Hasil yang Dicapai
1) Proses Kegiatan yang Dilakukan
Adapun kegiatan yang kami lakukan adalah:
Kegiatan Bimbingan Belajar tentang materi pelajaran bahasa inggris di lakukan di
Posko KKN jorong kampuang alai. Untuk menjalankan suatu program pendukung
seperti bimbingan belajar ada beberapa langkah yang harus dilakukan antara lain :
a) Menyuruh siswa meminta izin kepada orang tuanya untuk belajar ke posko
KKN.

87
b) Memberikan pelatihan kepada anak-anak tentang kosa-kata dan
percakapanbahasa inggris
c) Menjelaskan cara pengucapan dan penulisan kepada siswa.
d) Menyuruh siswa tersebut untuk mengulang cara pengucapan dan menyuruh
siswa tersebut untuk menghafal kosa kata yang mudah.
2) Hasil yang dicapai
Alhamdulillah setelah diadakannya Proses Bimbingan Belajar (Bimbel)
siswa/I lebih bersemangat untuk utuk belajar bahasa inggris. Sebab dengan cara
memberi pemahaman bahasa inggris yang menarik dan baik kepada siswa/I
untuk memahami bahasa inggris yang asyik.
3) Kendala Yang Dihadapi dan Solusi Yang Dilakukan
1. Kendala yang dihadapi
Kendala yang dihadapi oleh penulis adalah jumlah siswa/I yang mengikuti
bombing belajar sedikit dan waktu bimbel berlangsung siswa/I banyak yang
bermain.
2. Solusi yang ditawarkan
Maka solusi yang dilakukan adalah mengajak anak-anak belajar dengan
santai dan bergembira sehingga anak menjadi semangat dan tidak bosan
dalam proses pembelajaran dan memberikan motivasi-motivasi kepada anak-
anak tersebut. Maka tercapailah sebuah tujuan yang ingin dicapai.
c. Dokumentasi Pelaksanaan

88
5. Mengajarkan Nasyid Qasidah
a. Kondisi awal dan kondisi yang diharapkan
1) Kondisi Awal
Ketika penulis melakukan observasi di Jorong Kampuang Alai penulis
mendapatkan informasi dari Pengurus tokoh masyarakat bahwasanya didikan
shubuh diadakan setiap 2 kali dalam sebulan. Jumlah peserta cukup banyak
berasal dari MDTA dan siswa pondok Kampuang Alai. namun satu bulang
terakhir gak ada diadakan didikan shubuh karena kekurangan guru mengajar
yang serta anak-anak banyak yang mengikuti tafiz al-aqur’an maka jarang
diadakan didikan shubuh. Dari hasil observasi tersebut penulis beserta teman
kelompok berencana ingin mengadakan didikan shubuh kembali. Penulis
mengajar nasyid kepada siswa MDTA dan mengkonfirmasi kepada pengurus
MDTA untuk melaksanakan didikan shubuh.
2) Kondisi yang Diharapkan
Berdasarkan kondisi yang ada di Jorong Kampuang Alai. Maka
mahasiswa KKN IAIN Batusangkar angkatan ke-IV penulis berharap dengan
adanya program didikan shubuh tersebut anak-anak termotivasi untuk
melaksanakan didikan shubuh.

89
b. Proses Kegiatan yang Dilakukan dan Hasil yang Dicapai
1) Proses Kegiatan yang Dilakukan
Adapun kegiatan yang kami lakukan adalah:
i. Maka dari itu penulis bersama rekan yang lain mengkonfirmasikan dengan
Pembina didikan subuh.
ii. Lima hari sebelum acara didikan kami melaksanakan pelatihan nasyid yang
diadakan di masjid.
iii. Mengajarkan lagu apa yang akan untuk nasyid.
iv. Melatih anak-anak untuk bisa tampil maksimal dan bagus.
c. Hasil yang dicapai
Hasil yang dapat dicapai dalam pelatihan nasyid anak- anak semangat dan
antusias belajar nasyid anak-anak. Anak-anak pun siap untuk menampil nasyid

d. Kendala Yang Dihadapi dan Solusi Yang Dilakukan


1) Kendala yang dihadapi
Kendala yang dihadapi oleh penulis adalah anak-anak nakal dan tidak
mau tampil untuk nyanyikan nasyid.
2) Solusi yang ditawarkan
Dari kendala yang ditemui tersebut, maka solusinya adalah lebih
mengenal karakter murid dan mengajak anak-anak tersebut untuk latihan serta
memberikan motivasi.
e. Dokumentasi Pelaksanaan Nasyid Qasidah

90
6. Laporan Keuangan Lembaga Nagari
a) Kondisi awal dan kondisi yang diharapkan
1) Kondisi Awal
Ketika penulis melakukan observasi di Kampung Alai. Penulis mendapat
informasi bahwa lembaga nagari yang bersifat membuka photocopy dan bangun
berapa waktu terakhir belum adanya pembukuan, laporan keuangan terhadap
kegiatan yang dilakukan dalam lembaga tersebut. Maka dari hasil observasi
tersebut penulis dan teman-teman kelompok merencanakan untuk membuat
laporan keuang terhadap lembaga tersebut.
2) Kondisi yang Diharapkan
Berdasarkan kondisi yang ada di jorong kampuang alai maka penulis dan
teman-teman kkn. Penulis berharap dengan adanya rencana laporan keuangan
dapat membantu pembukuan pada lembaga tersebut agar lembaga tersebut bisa
berjalan dengan lancar.
b) Proses Kegiatan yang Dilakukan dan Hasil yang Dicapai
1) Proses Kegiatan yang Dilakukan
Adapun kegiatan yang kami lakukan adalah:

91
i. Melakukan observasi dan pemetaan masalah yang terdapat di dalam lembaga
nagari yang terdapat photocopy dan bangunan.
ii. Penulis memeriksa laporan keuangan yang belum dilakukan pembukuan .
iii. Melakukan pengauditan laporan keuangan dan menyesuasaikan dengan
kegiatan yang dilakukan berapa terakhir.
2) Hasil yang dicapai
Hasil yang dicapai dari proses yang dilakukan tahu bagaimana kondisi
keuangan, dan mengetahui transaksi yang dilakukan. Diharapkan agar tidak
terjadi tindakan-tindakan nakal dari oknun-oknun tertentu yang ingin berbuat
nakal terhadap lembaga nagari.
c) Kendala Yang Dihadapi dan Solusi Yang Dilakukan
i. Kendala yang dihadapi
Kendala yang dihadapi penulis adalah laporan ada berapa yang belum
buat dengan jelas.
ii. Solusi yang ditawarkan
Dari kendala yang dihadapi tersebut maka penulis membantu buat
laporan agar ada laporan pembukuan yang jelas. Memberikan sosialisasi
tentang pentingnya ada laporan dalam suatu lembaga.
d) Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan

7. Mengajarkan MC
a. Kondisi awal dan kondisi yang diharapkan
1) Kondisi Awal

92
ketika penulis melakukan observasi di jorong Kampuang Alai, kami
mendapatkan informasi bahwa akan melaksanakan didikan shubuh yang udah
lama tidak dilaksanakan karena adanya program tafiz. Kami juga mendapat
informasi bahwa anak-anak didikan shubu kampung alai sering mengiktui
lomba didikan shubuh , tapi dalam mc jorong kampuang alai hanya
menggunaka bahasa arab dan bahasa Indonesia. oleh karena itu kami dimintak
untuk menciptakan kder-kader baru dalam menjadi mc.
2) Kondisi yang Diharapkan
Berdasarkan kondisi yang ada di jorong Kampuang Alai maka
mahasiswa KKN IAIN Batusangkar angkatan ke-IV penulis berharap dengan
adanya program didikan shubuh akan memciptakan kader-kader baru untuk
menjadi mc.
b. Proses Kegiatan yang Dilakukan dan Hasil yang Dicapai
1) Proses Kegiatan yang Dilakukan
a) memintak izin kepada pengurus dan guru MDTA
b) mengumpul anak-anak yang akan melakukan kegiatan didikan subuh di
masjid.
c) mencari anak-anak yang mau menjadi mc serta dalam memberikan teks
yang akan dilatih
d) mengajarkan kepada anak-anak tentang cara intonasi, cara berdiri.
e) anak-anak mempraktek yang telah diajarkan.
2) Hasil yang dicapai
Setelah diadakan pelatihan maka anak-anak itu sangat antusia dan
semangat Serta termotivasi untuk berlatih mc.
c. Kendala Yang Dihadapi dan Solusi Yang Dilakukan
1) Kendala yang dihadapi
Kendala yang dihadapi penduduk yang disini kebanyak anak-anak yang
berumur sekolah dasar, sedikit remaja dikampung alai. anak-anak tidak mau
menjadi mc dan takut untuk tampil didepan.
2) Solusi yang ditawarkan

93
Dari kendala yang ditemui tersebut, maka kami melakukan motivasi dan
sosialisasi agar anak tersebut mau termotivasi dan tidak takut lagi tampil
didepan umum. Dan diadakan pelatihan secara ruti.

d. Dokumentasi Pelaksanaan mengajar Mc

8. Peningkatan Pengelolaan Kegiatan Didikan Shubuh


a. Latar belakang
Didikan shubuh gabungan merupakan kegitan yang diakukan oleh santrian dan
santriwati untuk mewaddahi bakat keislamam dalam rangka menjalankan ibadah.
Dengan mengadakan didikan shubuh maka anak-anak akan terbawa untuk
menjalakan kegiatan keislamam.tujuan agar anak-anak manpu bangun lebih cepat
dalam menjalankan sholat shubuh berjemaah.
b. Maksud dan tujuan
1) Maksud dengan diadakan program didikan shubu agar santrian dan santriwati
dapat meningkatkan keimanan agar terlatih bangun di shubuh hari

94
2) Tujuan yaitu semua santriwan dan santriwati mengembangkan bakat-bakat
dalam mengikuti acara-acara keislaman.
c. Waktu dan tempat
1) Hari :minggu
2) Tempat : mesjid shuhada’
3) Waktu: 05.00-08.00
4) Tanggal : 21 juli 2019
d. Proses pelaksanaan

NO SUSUNAN ACARA PETUGAS


1 Pembawa Acara Deba Mardina Putri
2 Penbacaan Alquran Annisa Purnama sari
3 Saritilawah Jihan Yolanda
4 Azan Agel Saputra
5 Janji Didikan subuh Zizi Putri Gustika
6 Iqrar santri Didikan Nayla Novalia
subuh
7 MarsDidikan Subuh Indah Permata Sari
8 Doa sehari-hari Zidan Oskavianto
9 Kultum Randa Saputra
10 Doa penutup Ahmad Fahri

e. Hasil yang dicapai


Dapat mendidik mental santran dan santriwati untuk berani tampil kedepan dan
berbicara didepan umum tujuannya agar tidak malu dalam

95
menampilkan kegiatan keislamam.

9. Konseling Dan Layanan


a. Konseling Pribadi
1) Kondisi Awal dan Kondisi yang diharapkan
a) Kondisi awal
Klien yang penulis angkat adalah seorang pemuda di jorong kampung
alai yang memiliki permasalahan mengenai status pacaran dengan kekasihnya
yang sedang berusaha ingin memperbaiki dirinya dan mendekatkan diri kepada
Allah SWT, sehingga pemuda ini merasa galau dalam menghadapi asmara
kehidupan percintaannya.
b) Kondisi yang diharapkan

96
Penulis berharap bahwa klien bisa mengambil solusi dan bisa mandiri dalam
menyelesaikan permasalahannya setelah melakukan proses konseling pribadi ini.
2) Proses kegiatan yang dilakukan dan hasil yang dicapai
Proses yang penulis lakukan yaitu klien datang kepada penulis ingin
menceritakan permasalahan yang tengah klien rasakan. Proses konseling
dilakukan pada malam hari sekitar pukul 20.00 Wib dengan cara face-to-face.
3) Kendala yang dihadapi dan solusi yang dilakukan
Klien tidak bisa menjelaskan keseluruhan dalam permasalahannya,
namun klien ingin mencoba melakukan tahapan-tahapan yang disarankan
penulis kepada klien.
b. Konseling Kelompok
1) Kondisi Awal dan Kondisi yang diharapkan
a) Kondisi awal
Ketika penulis mengadakan BKP dalam keadaan siap mengajar yaitu
anggota kelompok memiliki permasalahan yang salah satu anggota dari
kelompok tersebut tidak tegur sapa dengan anggota kelompok yang lain, atau
memisahkan diri sendiri dari kawan-kawannya. Jadi tujuan dari BKP adalah
mempersatukan anggota kelompok seperti semula kembali.
b) Kondisi yang diharapkan
Anggota kelompok bisa akur seperti semula dan bisa tegur sapa kembali.
2) Proses kegiatan yang dilakukan dan hasil yang dicapai
Proses yang dilakukan penulis dalam melakukan BKP adalah penulis siap
mengangajar didalam lokal IX di MTSN 4 Pasaman, lalu penulis menemukan
keganjalan dalam lokal tersebut yang tidak seperti lokal biasanya, seperti
banyaknya cemoohan terhadap teman sebangku dan satu lokalnya. Dan setelah
proses BKP selesai semua anggota kelompok saling berpelukan dan baikan
kembali.
3) Kendala yang dihadapi dan solusi yang dilakukan
Anggota kelompok banyak diam dan tidak terbuka dalam menyampaikan
permasalahan, dan penulis melakukan berbagai teknik dalam BKP sehinga
permasalahan bisa terungkap dan bisa selesai.

97
c. Layanan Informasi SMKN 1 Bonjol
1) Kondisi Awal Dan Kondisi Yang Diharapkan
a) Kondisi awal
Pada awalnya siswa XII SMKN 1 Bonjol tidak mengetahui kemana ia
bakalan melanjutkan pendidikan selanjutnya, karena siswa tidak mengetahui
cara dan informasi mengenai Perguruan Tinggi baik swasta maupun negeri,
penulis mencari tahu bagaimana cara masuk dan informasi mengenai
Perguruan Tinggi tersebut, setelah sudah pasti informasi itu sudah ada
kebenarannya maka penulis akan mengadakan layanan informasi kepada
siswa-siswa kelas XII SMKN 1 Bonjol tersebut.
b) Kondisi yang diharapkan
Siswa kelas XII SMKN 1 Bonjol bisa menerima informasi mengenai
sekolah yang berada di kampungnya sendiri dan inggin melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi.
2) Proses kegiatan yang dilakukan dan hasil yang dicapai
Proses kegiatan yang penulis lakukan adalah penulis mencari informasi
mengenai Perguruan Tinggi tersebut, apa saja jurusan yang ada di Perguruan
tinggi, cara siswa mendaftar, dan bagaimana cara mendapat biayasiswa bagi siswa
yang kurang mampu nantinya, lalu penulis setelah mendapatkan dan mendatanggi
informasi sekolah tersebut dengan pasti barulah penulis melakukan layanan
informasi kepada siswa kelas XII SMKN 1 Bonjol tersebut. Penulis bekerja sama
dengan guru BK XII SMKN 1 Bonjol tersebut dalam melakukan layanan
informasi tersebut. Hasil yang dicapai dari layanan informasi tersebut adalah siswa
kelas XII SMKN 1 Bonjol tersebut antusias inggin measuk ke Perguruan tinngi.
3) Kendala yang dihadapi dan solusi yang dilakukan
Kendala yang penulis lakukan adalah ketika siswa XII SMKN 1 Bonjol tidak
fokus dalam mendengarkan informasi yang penulis berikakan atau siswa tidak
semangat mendengarkannya. Solusi yang penulis lakukan memberikan kata-kata

98
motivasi yang membuat siswa tersebut merasakan manfaat kehidupan yang
memilki pendidikan.
d. Dokumentasi Pelaksanaan

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

99
Setelah penulis menguraikan hal-hal yang terkait dengan program kerja yang telah penulis
rancang dan dilaksanakan di Jorong Kampung alai sebagai program kerja Kuliah Kerja Nyata,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: masyarakat jorong Kampung Alai sangat
berterima kasih dengan datangnya mahasiswa KKN IAIN Batusangkar ke daerah mereka,
kemudian untuk lebih khususnya masyarakat telah menerima kami sebagai tenaga pengajar di
MDA Al-Ikhlas, sekaligus motivator di tempat kami mengajar, serta materi keagamaan pun
banyak di kuasai oleh anak didik tepatnya santri MDA Al-Ikhlas Kmapung Alai.
Namun kegiatan yang penulis laksanakan selama KKN di Jorong Kampung alai Nagari
Ganggo Mudiak Kecamatan Bonjol tanggal 17 Juni sampai 25 Juli 2019, Alhamdulillah berjalan
dengan lancar dan baik. Hal ini ditandai dengan telah dilaksanakannya sebagian besar dari
program kerja yang telah dirancang sebelum penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini.
Namun tidak seluruh program kerja yang penulis laksanakan tersebut bisa terlaksana dengan
sempurna, karena sesuai dengan apa yang telah diuraikan, penulis juga menemukan berbagai
kendala yang menghambat kelancaran pelaksanaan program tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, dari laporan ini dapat disimpulkan yaitu:
ii. Jorong Kampung Alai dimana Jorong ini terletak di Kenegarian Ganggo Mudiak,
Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman.
iii. Kegiatan KKN yang dilaksanakan di Jorong Kampung Alai dilaksanakan dengan
mengutamakan kegiatan dalam bidang keagamaan.
iv. Kehidupan masyarakat di Jorong Kampung Alai mayoritas beragama Islam dan sebagian
besar mata pencaharian pedagang dan petani.

B. Rekomendasi
Kami mahasiswa KKN Jorong kampung Alai menyarankan kepada mahasiswa KKN
untuk masa yang akan datang, masyarakat Jorong Kampuang Alai serta untuk Badan
Pelaksana KKN sebagai berikut:
1. Untuk mahasiswa KKN, jadikanlah pengalaman selama mengikuti kegiatan KKN
sebagai motivasi untuk menjadi lebih maju di masa yang akan datang. Serta memiliki
keterampilan yang bisa digunakan ketika berbaur di tengah masyarakat.

100
2. Untuk mahasiswa KKN dimasa yang akan datang hendaklah lebih mempersiapkan diri
dalam menghadapi masyarakat sebelum mengikuti kegiatan KKN, sehingga program
yang telah dirancang sebelum terjun kelokasi KKN, dapat dilaksanakan sesuai dengan
apa yang diharapkan, dan hendaknya program KKN disesuaikan dengan kondisi yang
ada dilapangan, sehingga program KKN dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
3. Dan diharap semoga apa yang telah dilakukan untuk kemajuan Jorong Kampung Alai
dapat dilanjutkan dan apa yang belum dapat kami realisasikan. Kami berharap agar
masyarakat Jorong Kampung Alai beserta pemerintah dapat mewujudkannya.
4. Kepada BP-KKN, kami berharap semoga untuk mahasiswa KKN dimasa yang akan
datang lebih ditingkatkan lagi dalam penyusunan, pengelolaan dan penempatan KKN
secara lebih matang serta menempatkan mahasiswa KKN pada tempat yang benar-benar
mendapat dukungan dari pihak setempat supaya kegiatan yang dilakukan oleh
mahasiswa KKN di lokasi KKN tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
5. Diharapkan kepada semua pihak terutama masyarakat, tokoh-tokoh agama dapat
meningkatkan perhatian dan pembinaan keagamaan Jorong Kampung Alai Nagari
Ganggo Mudiak, Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman.

101

Anda mungkin juga menyukai