Anda di halaman 1dari 5

A.

     konsep perencanaan dan rencana

Perencanaan adalah fungsi dasar fundamental


manajemen,  karena organizing, staffing,   direkting dan controling pun harus terlebih dahulu
di rencanakan. Perencanaan ditujukan pada masa depan yang  penuh dengan ketidakpastian.
Dampak perencanaan baru terasa pada masa yang akan datang; agar resiko yang di
tanggung  relatif kecil,  hendaknya segala kegiatan, tindakan, kebijaksanaan direncanakan
terlebih dahulu. Perencanaan dihubung dengan masalah  ”memilih” artinya memilih tujuan
dan cara terbaik untuk mencapai tujuan.
Perencanaan atau planning  adalah suatu proses untuk menentukan  plan (rencana)
dengan kata lain perencanaan di proses oleh  planer (perencana) yang hasilnya adalah
rencana. Adapun Rencana adalah hasil proses perencanaan berupa daftar ketetapan tentang
langkah tindakan pada masa depan menyangkut kegiatan apa, siapa pelaksananya, di mana,
kapan jadwalnya dan berapa sumber daya yang akan digunakan, serta berbagai keterangan
mengenai tolak ukurnya, dalam rangka mencapai hasil. Rencana digunakan manajemen untuk
pedoman pengarahan kegiatan dan juga sebagai pedoman proses pengendalian.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa apapun macam dan bentuknya segala sesuatu
yang di nyatakan itu, asal saja menggambarkan keinginan yang hendak di capai..
Drs. Malayu S.P. Hasibuan, rencana ialah sejumlah keputusan keputusan yang
menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, setiap rencana
mengandung dua unsur ”tujuan” dan unsur ”pedoman”

Perencanaan sebenarnya adalah suatu cara “rasional” untuk mempersiapkan masa


depan Becker (2000) dalam Rustiadi (2008 h.339).

Sedangkan menurut Alder (1999) dalam Rustiadi (2008 h.339) menyatakan bahwa :
“Perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai di masa yang
akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya.

Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah
rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi.
Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi
dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi,
artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal
dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus
dilakukan.
Selain aspek tersebut, perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan sebagai
berikut:
1. Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan dengan
efektif dan efisien.
2. Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan
dapat dilakukan koreksi atas penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal
mungkin.
3. Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul dengan mengatasi hambatan
dan ancaman.
4. Dapat menghindari adanya kegiatan petumbuhan dan perubahan yang tidak terarah
dan terkontrol.
Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan
sehubungan dengan hasil yang diinginkan atau strata disebut juga dengan penentuan strategi
dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi, adapun fungsi dari
perencanaan itu yaitu
a. Menetapkan tujuan dan target bisnis
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
Langkah langkah dalam menyusun perencanaan
1. Merumuskan Misi dan Tujuan.
Usaha sistematis formal untuk menggariskan wujud utama dari perusahaan
sasaran-sasaran, kebijakan kebijakan dan strategi untuk mencapai sasaran-sasaran dan
wujud utama perusahaan yang bersangkutan.
2. Memahami Keadaan Saat ini.
Perencanaan menyangkut jangkauan masa depan dari keputusan-keputusan
yang dibuat sekarang, untuk mengenal sistematis peluang dan ancaman dimasa
mendatang. Dengan pilihan langkah-langkah yang tepat akan lebih menguntungkan
perusahaan. Meliputi jangka pendek dan sampai jangka panjang.
3. Mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat tercapainya Tujuan.
Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha mencapai tujuan
perlu sedini mungkin diidentifikasi, agar persiapan dapat dilakukan. Disatu pihak
perusahaan dapat meraih kemudahan dan manfaat optimal dengan kesempatan yang
tersedia.
4. Menyusun rencana Kegiatan untuk mencapai Tujuan.
Contoh kasus perencanaan dalam kehidupan adalah seperti:
1. Kendaraan apa yang hendak digunakan jika kita ingin berpergian ke suatu tempat?
Saya adalah mahasiswa administrasi public yang berdomisili di cimahi dan kuliah di
Universitas islam sunan gunung djati bandung. Setiap hari saya harus menempuh ± 2 jam
untuk mencapai universitas tersebut. Saya harus menentukan dan merencanakan kendaraan
apa yang cocok untuk saya gunakan untuk mencapai tujuan saya. Angkot atau motor.
Sebelumnya saya harus tahu terlebih dahulu kendala apa yang sekiranya akan saya hadapi
dijalan entah naik angkot atau motor. Dan perkiraan resiko dan ongkos yang akan saya
dapati. Setelah itu barulah saya bisa melaksanakan perencanaan saya untuk mencapai tujuan
tersebut.

B. JENIS-JENIS RENCANA
Harold koontz dan Cryil O’Donel mengemukakan, bahwa jenis-jenis rencana itu adalah:
1.    objective atau sasaran
Tujuan yang diinginkan harus dirumuskan sejelas-jelasnya, agar dapat dipahami dan
ditafsirkan dengan oleh orang lain. Tujuan yang diinginkan itu juga harus wajar, rasional,
ideal, agar dapat dicapai oleh orang banyak, supaya perencanaan tidak mengambang.  
2 policies atau kebijaksanaan
kebijaksaan adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimningan berfikir dan arah dalam
pengambilan keputusan.
3.        prosedure
prosedur menunjukan pemilihan cara bertindak dan berhubungan dengan aktivitas masq
depan.
4.        rules
suatu rencana tentang peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan harus  di taati
5.        programs
suatu rencana yang pada dasarnya te,lah menggambarkan rencana secara kongkrit
6. . budget atau anggaran
suatu rencana yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran yang akan dilakukan  pada
setiap bidang.
7.     staretgi
Menentukan tindakan-tindakan pada masa datang untuk mencapai tujuan.
8.    metode
adalah hasil penentuan cara pelaksakaan suatu tugas dengan pertimbangan yang memadai
menyangkut tujuan,  fasilitas dan jumlah pennggunaan waktu, uang, dan usaha.

C. KEUNTUNGAN PERENCANAAN
1. perencanaan Dengan tujuan menjadi jelas, objectif,  dan rasional
2.  perencanaan menyebabkan semua aktivitas teraah, teratur, dan ekonomis.
3. perencanaan akan meningkatkan daya guna dan hasil guna semua potensi yang
dimiliki
4. perencanaan memberikn landasan unttuk pengendalian
5.  merangsang  prestasi kerja.
6.  memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan jelas dan lengkap.

F. SYARAT-SYARAT PERENCANAAN DAN RENCANA


1. Syarat-syarat perncanaan yang baik
1. merumuskan masalah dahulu  yang akan direncanakan sejelasnya.
2.  perncanaan harus didapatkan pada informasi,  data fakta.
3.  putuskan suatu keputusan yang menjadi rencana.
b. Syarat-syarat rencana yang baik  adalah:
1.  Rencana harus mempunyai tujuan yang jelas, objectif, rasional, dan cukup
menantang untuk  diperjuangkan.
2.  rencana harus mudah di pahami.
3. rencana harus menjadi dasar dan alat untuk pengendalian semua tindakan.
4. rencana meliputi semua tindakan  yang di lakukan.
5. harus sensitive terhadap situasi, sehingga terbuka kemungkinan untuk mengubah
teknik pelaksanaanya tanpa mengalami pada tujuannya.

KESIPULAN

            Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen, karena


organizing,  staffing, directing, dan controling pun harus terlebih dahulu di rencanakan.

            Perencanaan adalah pekerjaan mental untuk memilih sasaran,  kebijakan prosedur,


dan program yang di perlukan untuk mencapai apa yang di inginkan pada masa yang akan
dating.

PERTANYAN

1. Apa saja fungsi perencanaan ?


2. Apa saja jenis-jenis perencaan ?
3. Apa saja syarat-syarat rencana ?

Anda mungkin juga menyukai