Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

pendidikan

Desain balutan pencegahan ulkus

tekan dan kemanjuran biomekanik

Abstrak: Tujuan dari artikel pendidikan ini adalah untuk menjelaskan
dalam istilah nonteknis bagaimana pertimbangan rekayasa dalam
desain pembalut profilaksis untuk pencegahan ulkus tekan (PU, juga
dikenal sebagai cedera tekan) akhirnya menentukan hasil klinis dan
manfaat biaya yang terkait. Artikel tersebut secara khusus
menjelaskan algoritma bioengineering untuk evaluasi kuantitatif
kemanjuran biomekanik dari desain dressing profilaksis yang
berbeda, yang dicontohkan untuk dua teknologi dressing yang
berbeda secara fundamental, satu berdasarkan inti selulosa
superabsorben versus desain dressing busa silikon konvensional.
Satu set tiga indeks biomekanik dijelaskan dan digunakan untuk
evaluasi komparatif di atas, yaitu, indeks kemanjuran pelindung, daya
tahan pelindung dan parameter desain trade-off profilaksis.
inti setidaknya sebagus busa silikon tetapi, yang penting, memberikan
keseimbangan yang baik antara kinerja pelindungnya dalam kondisi 'baru',
dibandingkan dengan kondisi 'bekas', yaitu, setelah terkena kelembaban.
Terutama, kami menunjukkan bahwa dressing pencegahan tidak pernah sama
dalam penampilan mereka; struktur dasar dan bahan pembalut bersama-sama
menentukan tingkat perlindungan jaringan yang diberikan dan daya tahannya.
Pernyataan minat: Dr. Amit Gefen bertindak sebagai penasihat
ilmiah untuk beberapa perusahaan di bidang pencegahan luka
tekan/luka, termasuk Paul Hartmann AG (Heidenheim, Jerman) yang
teknologinya dirujuk dalam makalah ini. Ini tidak mempengaruhi
kesimpulan dari analisis yang disajikan di sini. Pekerjaan ini
didukung oleh hibah pendidikan tak terbatas dari Paul Hartmann AG.

bioteknologi ● pemodelan komputer ● pembalut ● ketahanan ● tekanan ● cedera tekanan ● ulkus tekanan
● profilaksis ● khasiat pelindung ● luka

P
ressure ulcers (PUs), juga disebut luka tekan
di AS, Kanada dan Australia, membahayakan
kualitas hidup (QoL) dan meningkatkan biaya
rawat inap pasien.1
Di AS, pengeluaran tahunan untuk PU
pengobatan telah diperkirakan sekitar $27 miliar.2 Selain itu, ada juga
denda untuk rumah sakit dengan tingkat insiden PU yang relatif tinggi,
biaya litigasi dan kerusakan yang diperintahkan oleh hakim
pengadilan dan kenaikan terkait premi asuransi kewajiban medis.3-5
Umumnya, pihak berwenang yang mempengaruhi sistem biaya ini,
seperti kementerian kesehatan pemerintah, organisasi pemeliharaan
kesehatan (HMO), perusahaan asuransi, hakim dan juri pengadilan
cenderung menganggap PU sebagian besar dapat dihindari dan
dengan demikian, sering menganggap PU yang diperoleh di rumah
sakit sebagai kerugian serius. peristiwa yang berpotensi dihukum (di
beberapa negara, bahkan dengan sanksi hukum pidana, termasuk
penjara).6
PU dipicu dan didorong oleh paparan deformasi sel dan
jaringan yang berkelanjutan, yang merupakan penyebab utama
kematian sel dan nekrosis jaringan.7–9 Setelah kulit rusak dalam
pembentukan PU, kolonisasi bakteri kemungkinan akan
mengikuti (yang sering diperparah dengan lokasi cedera di dekat
perineum, seperti pada PU sakral).
Proses biologis yang penting untuk perbaikan jaringan,
termasuk angiogenesis, percepatan sintesis
faktor pertumbuhan, deposisi matriks ekstraseluler dan
kontraksi tepi luka dengan re-epitelisasi sering terganggu
pada PU, yang merupakan karakteristik kronisitas luka ini.10
Kronisitas PU memiliki dampak negatif yang signifikan pada
kualitas hidup pasien dan menimbulkan biaya perawatan
kesehatan yang besar.
Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa, dengan latar
belakang ini, strategi pencegahan PU (PUP) menjadi sangat
penting dan sangat berbobot dalam penilaian kualitas
kesehatan, evaluasi keselamatan pasien, efektivitas biaya
layanan rumah sakit dan kewajiban medikolegal. Salah satu
pendekatan yang muncul di PUP adalah penerapan dressing
profilaksis untuk melindungi situs anatomi tertentu yang
dianggap berisiko PU, biasanya sakrum dan tumit, pada
pasien tertentu yang dinilai berisiko tinggi PU secara
keseluruhan. Tujuan dari artikel pendidikan ini adalah untuk
menjelaskan bagaimana pertimbangan rekayasa dalam
desain pembalut profilaksis untuk PUP pada akhirnya
menentukan hasil klinis dan biaya-manfaat yang terkait
dengan PU.
Seperti yang baru-baru ini dijelaskan dalam bab etiologi
dari European Pressure Ulcer Advisory Panel (EPUAP),
National Pressure Injury Advisory Panel (NPIAP) dan Pan
Pacific Pressure Injury Alliance (PPPIA) Clinical Practice PU
Pedoman8 dan Dokumen Konsensus Internasional tentang
PU terkait Perangkat,9 kecuali dihentikan oleh intervensi yang
© 2020 MA Healthcare ltd

tepat waktu, setiap pembentukan PU berkembang dari

Amit Gefen,1 Profesor Teknik Biomedis dan Ketua Herbert J. Berman dalam
Bioteknologi Vaskular
Email penulis yang sesuai: gefen@tauex.tau.ac.il
1 Departemen Teknik Biomedis, Fakultas Teknik, Universitas Tel Aviv Tel Aviv
6997801, Israel.
kerusakan sel akibat deformasi, menjadi kerusakan jaringan
inflamasi lokal dan akhirnya, berkembang menjadi kerusakan
jaringan iskemik. Ketiga kontributor kerusakan jaringan ini
memiliki sinergi dan

S6 J OURN ALOF PERAWATAN LUKA SILKROADSUPPLEMENTVOL 2 9 , NO 1 2 , DECE MB ER 2 0 2 0

Diunduh dari magonlinelibrary.com oleh 036.069.010.077 pada 28 September 2021.


efek kumulatif dan sementara masing-masing memicu pada titik waktu yang
berbeda, kerusakan menyebar dan berkembang dalam eskalasi ketika faktor-
faktor ini bergabung dengan spiral cedera.8,9
Oleh karena itu, jika PU dibiarkan berkembang pada orang
yang tidak sadar atau orang yang tidak dapat bergerak secara
mandiri dan tidak ada intervensi profilaksis yang diambil, luka
yang signifikan secara klinis dengan cepat terbentuk (kadang-
kadang di bawah kulit utuh yang tampak normal), dalam waktu
puluhan -menit atau dalam beberapa jam. Penting untuk
dipahami bahwa PU seperti itu muncul pada kematian hanya
beberapa sel dan berkembang dari mikro ke makro, hingga
muncul sebagai kerusakan kulit atau nekrosis jaringan yang lebih
dalam di bawah kulit yang utuh.8,9
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa, dalam konteks artikel
ini, kaskade kerusakan jaringan pada PU dipicu dan didorong
oleh paparan kulit dan jaringan lunak di bawahnya terhadap
deformasi dan distorsi mekanis yang berkelanjutan.7–9 Ini
menyiratkan bahwa, dari sudut pandang patofisiologi,
mengurangi paparan berkelanjutan terhadap deformasi
jaringan adalah pendekatan yang paling efektif untuk PUP
primer.8,9 Pembalut profilaksis yang baik karenanya harus
memberikan pengurangan yang memadai dari deformasi
dan distorsi jaringan lunak yang berkelanjutan yang
disebabkan oleh kekuatan berat badan dan lingkungan di
mana mereka diterapkan. Kekuatan berat badan sakral
merusak jaringan lunak di sekitar sakrum individu dan sifat-
sifat kasur dan seprai khusus di bawah sakrum orang
tersebut, yang membuat lingkungan langsung untuk
interaksi permukaan penyangga tubuh biomekanik, adalah
salah satu contoh yang relevan.
Karya penelitian perintis Clark,11 diulas dalam buku oleh
Boateng,10 menyarankan sekitar 30 tahun yang lalu bahwa
pembalut yang diproduksi dengan wilayah pembongkaran
mampu mendistribusikan kembali tekanan kontak di lokasi
aplikasi (trokanter dalam karya Clark), menunjukkan potensi
pembalut profilaksis dalam meningkatkan keadaan
biomekanik jaringan lunak yang menahan beban . Konsep
penggunaan balutan yang awalnya dikembangkan untuk
aplikasi perawatan luka secara profilaksis, untuk PUP
(berlawanan dengan penggunaan balutan yang dirancang
khusus untuk profilaksis seperti dalam studi Clark11), relatif
baru tetapi semakin populer (jumlah publikasi jurnal peer-
review yang berfokus pada topik ini tampaknya meningkat
dua kali lipat setiap tiga tahun sejak 2012). Sebuah
metaanalisis dari uji klinis yang relevan sampai saat ini
(Fulbrook et al.12) menyimpulkan bahwa pembalut sakral
profilaksis menurunkan risiko PU sakral relatif sebesar 70%
di bangsal umum dan sebesar 83% di unit perawatan intensif
(ICU); ini telah dikonfirmasi dalam percobaan besar Jerman
yang muncul segera setelah itu (Hahnel et al.13).
Pada saat ini, sekitar satu dekade setelah aplikasi
pembalut pertama kali dilaporkan (awalnya dikembangkan
untuk perawatan luka) pada PUP, secara umum diterima
bahwa pembalut dapat mengurangi risiko pembentukan PU.
© 2020 MA Healthcare ltd
Kumpulan bukti yang diterbitkan oleh peer-review cukup
kuat untuk Pedoman Praktik Klinis PU 2019 (EPUAP)1 untuk
merekomendasikan penggunaan '... pembalut untuk
melindungi kulit bagi individu yang berisiko cedera akibat
tekanan (kekuatan bukti: B1)', dengan mengacu pada
J OURN ALOF PERAWATAN LUKA SILKROADSUPPLEMENTVOL 2 9 , NO 1 2 , DECE MB ER 2 0 2 0
pendidikan
pembalut busa silikon yang telah diuji dalam uji klinis yang
dirujuk di atas. Pedoman tidak menyatakan pembalut
spesifik mana yang harus digunakan dalam skenario klinis
yang berbeda. Pilihan itu diserahkan kepada dokter untuk
membuat, yang menempatkan tanggung jawab berat di
pundak mereka sebagai pembalut sangat bervariasi dalam
bentuk, struktur dan desain teknik, belum lagi semua
pembalut komersial saat ini tidak dikembangkan terutama
untuk PUP (melainkan, untuk pengobatan luka).
Seperti dijelaskan di atas, nilai profilaksis dalam setiap
pembalut yang digunakan untuk PUP adalah kemampuannya
untuk meringankan beban jaringan lunak kulit dan
subdermal yang berkelanjutan. Yang perlu diperhatikan
adalah bahwa pembalut yang berhasil mengurangi beban
jaringan lunak yang berkelanjutan di lokasi aplikasi anatomi
perlu terus melakukannya secara efektif dari waktu ke waktu,
bahkan ketika terkena lingkungan yang berubah, misalnya
ketika pasien mengompol dan seprai mereka menjadi basah.
Kerangka waktu yang direkomendasikan untuk terus
menggunakan pembalut busa silikon secara profilaksis
bervariasi antara produsen dan juga bergantung pada
fasilitas dan staf perawat yang tersedia, protokol klinis yang
diterapkan, dan target hasil biaya-manfaat. Biasanya,
bagaimanapun, dalam protokol PUP, pembalut busa silikon
yang merupakan pembalut dominan pasar saat ini dalam
penggunaan profilaksis diganti setiap 3-7 hari sekali.13–15
Sesuai namanya, pembalut busa silikon dibuat dalam
struktur berlapis seperti sandwich dari berbagai busa dan
silikon. Namun demikian, bahkan pembalut busa silikon
berbeda secara substansial dalam bentuk, ketebalan,
ketebalan lapisan penyusunnya dan jenis bahan tertentu
dalam komposisi pembalut. Akibatnya, pembalut ini
menghadirkan sifat kekakuan dan kesesuaian yang sangat
berbeda dalam pengujian laboratorium16 dan, dengan
demikian, efek variabel pada status pemuatan di jaringan
lunak yang ditujukan untuk dilindungi. Kekeliruan yang
sering diulang di bidang PUP adalah bahwa semua pembalut
busa silikon serupa dalam kinerja biomekaniknya;
sebenarnya, struktur dan bahan pembalut tertentu
menentukan tingkat redistribusi beban di kulit dan jaringan
yang lebih dalam.8,15–19
Sampai saat ini, tidak ada laporan tentang upaya untuk
menggunakan konsep desain balutan yang tidak
termasuk dalam kategori balutan busa silikon untuk
tujuan PUP. Mengingat hal di atas, oleh karena itu
kemanjuran biomekanik dari desain pembalut alternatif
untuk mengurangi beban jaringan yang berkelanjutan
tidak dapat diekstrapolasi dari pengetahuan yang
dikumpulkan mengenai pembalut busa silikon. Untuk
kemajuan ilmiah dan medis di PUP, penting bahwa
konsep desain balutan lainnya diusulkan, dievaluasi dan
didiskusikan oleh komunitas ilmiah dan bioteknologi
serta oleh dokter praktik, sehingga desain alternatif
dapat ditimbang dan dievaluasi secara objektif, standar
dan kuantitatif. Ini akan mempromosikan evolusi dalam
teknologi dressing profilaksis, sehingga konsep desain
yang berkinerja lebih baik (di seluruh kategori dan dalam
kategori,
S7
Diunduh dari magonlinelibrary.com oleh 036.069.010.077 pada 28 September 2021.
 pendidikan
pasar. Proses evolusi teknologi seperti itu membutuhkan
pengembangan metodologi evaluasi rias yang
memfasilitasi perbandingan konsep desain yang ada
atau yang akan datang secara kuantitatif. Istilah
'noninferioritas' penting dalam konteks ini; non-
inferioritas perangkat medis (termasuk dressing
profilaksis) berarti bahwa perangkat meningkatkan
kondisi pasien tidak kurang dari jumlah tertentu
sehubungan dengan perawatan standar. Teori untuk
menguji non-inferioritas pembalut profilaksis—
dikembangkan oleh penulis dalam berbagai publikasi
jurnal—telah disusun dan dapat diakses oleh dokter
dalam artikel pendidikan ini.
Artikel ini menjelaskan esensi bagaimana bioengineer
mengevaluasi kemanjuran biomekanik dari dressing
profilaksis. Untuk mengilustrasikan konsep dan metodologi
yang dijelaskan, dua teknologi pembalut yang berbeda
secara mendasar dibandingkan sehubungan dengan potensi
perlindungan jaringannya:
● Pembalut dengan matriks inti yang terbuat dari serat
selulosa (Resposorb Silicone Border (RSB) Paul
Hartmann AG, Jerman, juga dijual dengan nama Zetuvit
Plus Silicone Border di beberapa pasar)
● Struktur dressing sandwich busa silikon konvensional
oleh produsen yang berbeda.
Teori bioengineering yang digunakan untuk perbandingan
ini dijelaskan, terutama untuk menginformasikan pembaca
klinis jurnal berkaitan dengan kriteria, proses dan parameter
yang digunakan untuk evaluasi dressing profilaksis, sehingga
dokter dapat membuat keputusan pemilihan dressing
berdasarkan informasi kontemporer. pengetahuan
profesional.
Pemodelan dan simulasi komputer untuk
menentukan kemanjuran pembalut
Dari perspektif statistik medis, PUP yang efektif diketahui
jauh lebih sulit untuk ditunjukkan dalam uji klinis
sehubungan dengan keberhasilan intervensi pengobatan
PU.20 Untuk menetapkan efek klinis profilaksis, ukuran
kelompok pasien dalam studi PUP harus jauh lebih besar
daripada dalam studi perawatan PU apa pun. Ini karena
beberapa peserta dalam studi PUP tidak akan
mengembangkan PU pada titik akhir penelitian, tetapi
bukan sebagai konsekuensi dari intervensi profilaksis.
Kebutuhan untuk mempelajari kohort pasien yang besar,
biasanya dalam urutan ratusan hingga ribuan pasien
untuk berpotensi mencapai bukti yang didukung statistik
dalam penelitian klinis PUP, melibatkan investasi
keuangan yang jauh lebih besar daripada dalam studi
perawatan PU, yang merupakan penghalang besar untuk
pendanaan penelitian baik dari pemerintah maupun
industri. Untungnya, pengujian laboratorium
bioteknologi telah berkembang pesat selama dekade
terakhir dan metode untuk menganalisis secara
menyeluruh kemanjuran biomekanik dari dressing
profilaksis telah muncul.
S8 J OURN ALOF PERAWATAN LUKA SILKROADSUPPLEMENTVOL 2 9 , NO 1 2 , DECE MB ER 2 0 2 0
Administrasi (FDA)) telah membuka rute alternatif untuk
uji klinis besar untuk menguji kapasitas profilaksis
dressing.16,21,22
Pemodelan komputer memungkinkan studi tentang
pemuatan jaringan dan paparan konsentrasi stres
mekanis pada kulit yang menahan beban dan jaringan
yang lebih dalam dari pasien, sebagai fungsi dari desain
rekayasa spesifik dari balutan yang diuji (misalnya,
geometri, bahan dan komposisinya) dan untuk kondisi
anatomi dan fisiologis yang menarik. Pemodelan
komputer yang digabungkan dengan validasi
eksperimental telah ditetapkan sebagai metodologi
bioteknologi yang paling kuat, hemat biaya, dan kuat
yang saat ini tersedia untuk menginformasikan desain
dan evaluasi produk.17,22 Proses pemodelan, sering
dilakukan mengikuti metode 'elemen hingga', didasarkan
pada pembagian struktur kompleks dari wilayah tubuh
dengan pembalut antarmuka menjadi 'elemen' kecil
virtual, masing-masing memiliki geometri sederhana,
seperti batu bata atau piramida, yang saling
berhubungan. Persamaan fisik yang menggambarkan
kekuatan berat badan dari posisi tubuh pasien (misalnya,
posisi terlentang) kemudian dianalisis untuk setiap
elemen kecil ('terbatas'). Informasi tentang keadaan
beban jaringan kemudian ditransfer dari setiap elemen
ke elemen tetangganya, dalam proses perhitungan
berulang. Proses perhitungan elemen hingga ini
menghasilkan distribusi beban mekanis (juga dikenal
sebagai tegangan mekanis) di jaringan dan bagian tubuh
yang diinginkan.22–29
Keuntungan yang sangat penting dari proses
pemodelan komputer ini sehubungan dengan uji klinis
apa pun adalah bahwa simulasi komputer selalu
deterministik, yaitu, mereka tidak terpengaruh oleh
variabilitas biologis dan fisiologis. Dengan kata lain, hasil
simulasi komputer tidak akan pernah memasukkan
faktor acak atau tak terduga yang melekat dalam
penelitian klinis. Parameter masukan tertentu yang
dimasukkan ke dalam pemodelan dan simulasi, misalnya,
perilaku kekakuan dan sifat jaringan dan balutan yang
diuji, akan selalu memberikan prediksi yang sama
tentang status pemuatan jaringan dalam anatomi pasien
tertentu, yang memfasilitasi perbandingan balutan yang
efektif dan sistematis.
Model komputer mutakhir akan memungkinkan pengujian
lebih lanjut tentang bagaimana keadaan pemuatan jaringan
pada pasien tertentu berpotensi berubah ketika kondisi
balutan diubah. Secara khusus, tingkat stres jaringan dapat
berubah ketika beberapa bahan balutan mengubah perilaku
mekanis dan sifat kekakuannya, dari titik waktu saat balutan
© 2020 MA Healthcare ltd
baru ('langsung dari kemasannya') dan selama periode
penggunaan, seiring dengan 'usia balutan'. ' atau
terakumulasi kerusakan mekanis keausan. Gerakan tubuh,
reposisi atau pasien meluncur di tempat tidur,30 serta
paparan kelembaban, untuk
Diunduh dari magonlinelibrary.com oleh 036.069.010.077 pada 28 September 2021.

misalnya, karena episode sprei basah, diketahui menyebabkan
perubahan mekanis seperti itu pada pembalut.15,16,31
Parameter desain rekayasa inti yang diperlukan untuk
model komputer untuk menimbang dan mensimulasikan
perubahan ini dalam keadaan pemuatan jaringan tercantum
pada Gambar 1, yaitu, bentuk dan ukuran, komposisi dan
bahan pembalut. Perubahan lingkungan pembalut setelah
diterapkan dan secara khusus, paparan kelembaban, dapat
mempengaruhi kinerja biomekanik dari pembalut yang
diterapkan dan dengan demikian, memberikan
keseimbangan yang diinginkan antara kinerja pelindung
'baru' dan 'bekas' dari pembalut. Misalnya, koefisien gesekan
(COF) dari pembalut dengan seprai cenderung berubah
karena kelembaban (yang menciptakan lebih banyak daya
rekat antara pembalut basah dan linen).32). Demikian juga,
ketebalan balutan lembab dapat berubah karena menyerap
kelembaban dan, dengan demikian, kehilangan kekakuan
mekanis, yang mengakibatkan 'perataan' balutan.31 Penetrasi
kelembaban dari seprai ke dalam struktur dressing bagian
dalam mungkin tidak hanya mengubah kekakuan atau
kekakuan masing-masing komponen, tetapi juga dapat
mempengaruhi konduktivitas termal dari dressing (yang
kemudian akan mempengaruhi kapasitas manajemen iklim
mikronya.29) atau sifat transmisi uap airnya. Setiap
perubahan sifat balutan atau kombinasi perubahan sifat
tersebut akan mengakibatkan penyimpangan dalam keadaan
mekanis dan termal jaringan yang dilindungi oleh balutan
profilaksis tersebut, pada kulit maupun jaringan yang lebih
dalam. Perubahan yang cukup besar dalam keadaan jaringan
kemungkinan besar akan mempengaruhi hasil klinis insiden
dan prevalensi PU dan juga hasil biaya-manfaat yang terkait
dengan pilihan dressing.
Teori membandingkan kemanjuran
biomekanik dari desain balutan
Untuk mendemonstrasikan penerapan proses evaluasi
desain balutan yang mempertimbangkan faktor-faktor yang
dirinci pada Gambar 1, model komputer pasien wanita
terlentang—'pasien virtual'—yang telah diterapkan pembalut
sakral yang berbeda, dibahas. Rincian teknis mengenai
pengembangan model komputer ini dan eksperimen validasi
terkait, serta uji laboratorium yang dilakukan untuk
memperoleh sifat pembalut yang dimasukkan ke dalam
pemodelan komputer dijelaskan di bagian lain33,34 dan
diringkas di sini secara singkat, untuk kelengkapan.
Kerangka pemodelan telah divalidasi menggunakan proses
validasi metodologis yang dijelaskan secara rinci dalam karya
kami yang diterbitkan (dan secara khusus diilustrasikan pada
Gambar 235). Secara khusus, untuk memastikan bahwa
deformasi jaringan tubuh internal—diprediksi disebabkan
oleh gaya berat badan menggunakan model komputer—
adalah realistis, dua set data magnetic resonance imaging
(MRI) disegmentasi. Dataset MRI pertama diperoleh dalam
© 2020 MA Healthcare ltd
posisi terlentang tanpa beban, di mana orang yang dipindai
(yang informasi anatomisnya digunakan untuk pemodelan
komputer) terletak pada permukaan penyangga terputus
yang dibuat khusus, yang dirancang untuk tidak memuat
daerah bokong. Dataset MRI kedua diperoleh dari
J OURN ALOF PERAWATAN LUKA SILKROADSUPPLEMENTVOL 2 9 , NO 1 2 , DECE MB ER 2 0 2 0
pendidikan
Gambar 1. Menyeimbangkan antara kinerja pelindung
pembalut untuk penggunaan profilaksis pada kondisi
'baru' (langsung dari kemasannya) versus 'bekas' merupakan
tantangan teknis yang cukup besar. Selama penggunaan
terus menerus (berkisar, misalnya, dari beberapa jam selama
operasi hingga seminggu dalam pengaturan perawatan
intensif), beberapa parameter pembalut dipengaruhi oleh
interaksi struktur pembalut dengan lingkungan pembalut dan
khususnya, oleh kelembaban seperti dari seprai basah.
Tingkat perubahan parameter ini, seperti koefisien gesekan
(COF) antara pembalut dan seprai (basah), atau ketebalan dan
kekakuan pembalut dan komponennya dapat mempengaruhi
keseimbangan. Oleh karena itu, desain balutan yang baik
akan cukup seimbang antara kinerja pelindung pada kondisi
'baru' dan 'bekas', sehingga keadaan mekanis dan termal
pada kulit dan jaringan di bawah pengguna akan sedikit
terpengaruh oleh akumulasi kelembapan dari waktu ke
waktu. Keseimbangan ini (atau kurangnya keseimbangan
tersebut) akan secara langsung berdampak pada hasil klinis
dan hasil biaya-manfaat karena ini dihasilkan dari keadaan
biomekanik beban jaringan dan suhu.
Pembalut 'bekas'
Pakaian 'baru'
Parameter desain inti (mempengaruhi biaya produk):
● Membentuk
● Ukuran
● Komposisi dan pemilihan bahan
Parameter yang dipengaruhi oleh lingkungan ganti yang dapat
mempengaruhi keseimbangan di atas:
● COF dari permukaan ganti luar
● Ketebalan balutan
● Kekakuan dan kekuatan balutan
● Konduktivitas termal dari balutan
● Transmisi uap air dari dressing
Mekanik dan termal
keadaan kulit dan jaringan
yang lebih dalam
● Hasil klinis
● Hasil biaya-manfaat
orang yang sama, tetapi pada permukaan yang terus menerus
dan selama berbaring terlentang menahan beban penuh.35
Pemodelan komputer dikembangkan berdasarkan dataset MRI
nonweightbearing pertama (Gambar 2(1)) dan postur terlentang
menahan beban kemudian disimulasikan secara komputasi,
dengan menerapkan fraksi gaya berat badan yang bekerja pada
daerah panggul individu yang diteliti. Data simulasi komputer
yang mewakili struktur jaringan lunak yang berubah bentuk
(karena gaya berat badan yang terkait dengan postur terlentang,
tanpa pembalut) kemudian dibandingkan dengan dataset MRI
penahan beban kedua.35 Kriteria untuk memenuhi persyaratan
validasi adalah kesesuaian yang memadai antara kontur jaringan
dalam simulasi komputer penahan beban dan
S9
Diunduh dari magonlinelibrary.com oleh 036.069.010.077 pada 28 September 2021.
 pendidikan
Gambar 2. Proses perhitungan indeks kinerja pembalut: Pertama, model
komputer diselesaikan untuk menentukan besaran dan distribusi tekanan
mekanis pada jaringan lunak di sekitar tulang sakral di bawah pembalut
profilaksis yang diuji, serta untuk kasus di mana tidak ada pembalut.
diterapkan (1). Keadaan pembebanan jaringan dengan balutan di tempat
dihitung untuk balutan baru ('langsung dari kemasannya') dan untuk balutan
yang sama dalam kondisi yang digunakan, dengan mempertimbangkan efek
kelembaban pada sifat gesekan dan kekakuan dari balutan yang diuji. . Kedua,
histogram tegangan jaringan diplot untuk menggambarkan secara kuantitatif
distribusi tegangan pada setiap kasus di atas sebagai 'kurva tegangan
jaringan'; luas di bawah setiap kurva (A) dihitung lebih lanjut (2). Ketiga, indeks
kemanjuran pelindung, daya tahan pelindung dan parameter desain trade-off
profilaksis dihitung untuk pembalut yang sedang dievaluasi, menggunakan
area di bawah kurva tegangan jaringan dari
kondisi tanpa balutan (Atidak berpakaian), area di bawah kurva tegangan untuk balutan
baru/kering (Akering) dan area di bawah kurva balutan bekas/lembab (Alembap), seperti
yang dijelaskan dalam teks (3)
1 Perhitungan distribusi stres jaringan pada
daerah sakral di bawah balutan
2 Merencanakan histogram dan perhitungan tegangan jaringan
dari area di bawah kurva tegangan jaringan
Persentase volume jaringan lunak
His
tog
ram
A tidak berpakaian tan
pa
b alu
tan
Hist
ogr
am
balu
A lembap tan
bek
as/le
mba
b
Histo
g ram g
anti b
aru/k
ering
A kering
Rendah
Tekanan mekanis pada jaringan lunak
3 Perhitungan indeks dalm berpakaian:
● Indeks kemanjuran pelindung
● Daya tahan pelindung
● Parameter trade-off desain profilaksis
set data MRI penahan beban yang sesuai (yang menggambarkan
deformasi jaringan aktual pada pasien yang diteliti), seperti yang
dijelaskan dalam publikasi kami sebelumnya.36
Berdasarkan pengukuran eksperimental yang ketat
dari perilaku fisik dan mekanik dan sifat dari beberapa
dressing busa silikon, dari beberapa manufaktur, versus
dressing selulosa superabsorben RSB, kami
mengevaluasi setiap konsep desain dressing. Kedua jenis
pembalut tersebut dipertimbangkan dalam simulasi
komputer ini pada kondisi baru/kering atau, secara
terpisah, pada kondisi bekas/lembab. Setelah
menerapkan pembalut yang berbeda pada daerah sakral
pasien virtual di atas, pasien virtual itu
S10
diposisikan di berbagai kasur rumah sakit (dengan
kekakuan 10–30kPa, mewakili kisaran yang tersedia37).
Hasil simulasi memberikan besaran dan distribusi
tekanan jaringan lunak di sekitar tulang sakral pasien
virtual, yang kemudian memfasilitasi proses evaluasi
terkomputerisasi, yang digambarkan pada Gambar 2.
Secara khusus, proses evaluasi kemanjuran
perlindungan biomekanik dressing dalam penggunaan
profilaksis terdiri dari tiga langkah berurutan utama yang
diilustrasikan pada Gambar 2. Pertama, model komputer
dari daerah panggul pasien virtual diselesaikan dengan
algoritma finite perangkat lunak elemen untuk
menentukan tingkat stres pada jaringan lunak di sekitar
tulang sakral di bawah pembalut profilaksis yang diuji,
serta untuk pasien yang sama tanpa pembalut. Keadaan
tegangan jaringan dengan balutan di tempat dihitung
untuk balutan baru (dalam kondisi 'langsung dari
kemasannya') dan untuk balutan yang sama dalam
kondisi bekasnya, yaitu dengan mempertimbangkan efek
kelembaban pada gesekan dan kekakuan. sifat
komponen balutan yang diuji (sebagaimana diukur a-
priori dalam uji laboratorium yang ditentukan).
Kedua, histogram tegangan jaringan, yang secara grafis
menggambarkan distribusi nilai tegangan pada jaringan
lunak di dekat sakrum, diplot untuk menggambarkan secara
kuantitatif berapa banyak keuntungan volume jaringan (jika
ada) dari pengurangan tingkat stres, sebagai hasil dari
aplikasi. dari balutan yang diuji. Area yang dibatasi di bawah
'kurva tegangan jaringan' di atas dihitung lebih lanjut, untuk
mencerminkan paparan tegangan dengan bahan kering/
balutan baru (Akering) dan balutan bekas/lembab (Alembap)
terhadap larangan berpakaian (Atidak berpakaian),
menggunakan nilai numerik (skalar) tunggal yang sesuai. A
pembalut baru hipotetis yang tidak menghasilkan pengurangan
tingkat stres jaringan sakral akan memiliki kurva stres yang sama
dengan kasus tanpa pembalut dan karenanya,
Tinggi
perbedaan antara Atidak berpakaian dan Akering untuk dressing itu
akan menjadi nol (atau mendekati nol), menunjukkan tidak
peningkatan perlindungan jaringan sehubungan dengan kondisi
kulit telanjang.
Contoh hipotetis yang berlawanan adalah desain
pembalut profilaksis yang sangat baik di mana kurva
tegangan turun secara substansial sehubungan dengan
kurva tanpa ganti, yaitu, Atidak berpakaian sangat
lebih tinggi dari Akering nilai. Masalah terpisah adalah apakah
balutan yang berkinerja baik dapat mempertahankan kualitasnya?
pertunjukan setelah terkena kelembaban, dan ini
tercermin dalam perbedaan antara Akering dan Alembap
nilai-nilai. Secara teoritis, Alembap nilai balutan yang diuji
harus lebih tinggi dari Akering nilai, yaitu paparan stres jaringan
kemungkinan akan meningkat ketika pembalut menyerap
kelembaban dan bahan-bahannya menurun. Oleh karena itu,
A relatif kecillembap-Akering perbedaan menunjukkan daya tahan
© 2020 MA Healthcare ltd
yang memadai dari balutan yang diuji di bawah kelembaban
kondisi, yaitu tegangan jaringan tidak meningkat secara
substansial dari waktu ke waktu dengan adanya uap air
di dalam atau di sekitar balutan. Jika secara hipotetis,
sebuahlembap-Akering perbedaan itu positif dan penuh perhatian
J OURN ALOF PERAWATAN LUKA SILKROADSUPPLEMENTVOL 2 9 , NO 1 2 , DECE MB ER 2 0 2 0
Diunduh dari magonlinelibrary.com oleh 036.069.010.077 pada 28 September 2021.

di atas nol, yaitu, kurva tegangan jaringan yang diinduksi oleh
balutan tertentu secara substansial lebih tinggi ketika balutan
lembab sehubungan dengan kurva tegangan jaringan keringnya,
maka ini menyiratkan bahwa balutan kehilangan efek
perlindungannya selama waktu penggunaan. Kasus pembalut
potensial seperti itu menyoroti poin bahwa setiap desain
pembalut harus dievaluasi tidak hanya untuk kinerja
pelindungnya ketika baru, tetapi juga setelah periode
penggunaan, ketika komponennya telah menyerap kelembaban
dan mungkin juga mengalami kerusakan mekanis lainnya.
Pada langkah ketiga dan terakhir dari algoritma, digambarkan
pada Gambar 2, tiga indeks kemanjuran biomekanik dapat:
dihitung, berdasarkan Akering, Alembap dan Atidak berpakaian nilai-nilai
yang diturunkan dari kurva tegangan jaringan, sebagai berikut. A
indeks kemanjuran pelindung (PEI) yang didefinisikan dalam karya kami
yang diterbitkan27,28 pertama kali dihitung untuk setiap balutan yang diuji
desain, secara terpisah di balutan kering dan lembab
kondisi, menggunakan:
PEIkering [%] = 100 × Atidak berpakaian -Akering
Persamaan 1a
Atidak berpakaian
Atidak-berpakaian -Alembap
PEIlembap [%] = 100 × Persamaan 1b
Atidak-berpakaian
Seperti dijelaskan di atas, pembalut yang tidak efektif akan
memiliki nilai PEI yang rendah yang akan mencerminkan
kurangnya pengurangan keadaan stres jaringan saat pembalut
diterapkan. Dengan kata lain, semakin efektif secara biomekanik
desain pembalut tertentu dalam mengurangi paparan stres pada
jaringan lunak, semakin rendah kurva tegangannya (berkenaan
dengan kurva tanpa pembalut), menghasilkan nilai PEI yang lebih
besar (Persamaan 1a dan 1b ).
Setelah menghitung PEIkering dan PEIlembap untuk dressing yang
diuji menggunakan Persamaan 1a dan 1b, masing-masing, a
indeks daya tahan pelindung (PEN) selanjutnya dapat
dihitung, sebagai:27
PEN [%] = 100 × PEIlembap
Persamaan 2
PEIkering
Seperti disebutkan di atas, desain balutan yang ideal
(tetapi mungkin tidak realistis) akan tampil identik saat kering
atau lembab, yaitu PEI-nyakering dan PEIlembap nilainya akan sama dan,
PEN-nya akan menjadi 100% atau mendekati nilai itu (Persamaan
2). Contoh lain (ekstrim) adalah pembalut hipotetis tertentu yang,
ketika menjadi lembab, memungkinkan tingkat stres jaringan
meningkat ke tingkat yang sama seolah-olah tidak ada pembalut.
diterapkan, yaitu memiliki PEIlembap yang mendekati nol; dalam hal ini,
sesuai Persamaan 2, PEN juga akan berkurang menjadi (dekat)
nol, bahkan jika pembalut bekerja dengan baik saat masih baru/
kering (yaitu, memiliki PEI . yang relatif tinggi)kering nilai).
Pembalut profilaksis yang ideal harus jelas memiliki:
nilai PEI dan PEN yang tinggi,27,28 menegaskan bahwa itu tidak hanya
© 2020 MA Healthcare ltd
memberikan perlindungan yang efektif ketika baru (sebagai
dicerminkan oleh PEI . yang relatif tinggikering nilai), tetapi juga dapat
memberikan tingkat perlindungan jaringan yang sama selama suatu periode
penggunaan (dimanifestasikan dalam nilai PEN yang relatif tinggi).
Namun, seperti yang telah disebutkan, balutan tertentu bisa
J OURN ALOF PERAWATAN LUKA SILKROADSUPPLEMENTVOL 2 9 , NO 1 2 , DECE MB ER 2 0 2 0
pendidikan
secara teoritis menghadirkan kinerja pelindung yang sangat baik
saat baru/kering, tetapi kinerjanya buruk saat digunakan/lembab.
Sebagai alternatif, pembalut dapat dimulai dengan kinerja
pelindung yang biasa-biasa saja saat baru/kering dan
mempertahankan kinerja tersebut dengan cukup baik selama
waktu penggunaan, tetapi karena kinerjanya sudah lebih rendah
ketika baru dari kemasannya, perlindungan jaringan yang
diberikan masih akan relatif rendah. tingkat rendah secara
keseluruhan. Ini menyiratkan bahwa parameter kinerja tambahan
diperlukan, untuk menentukan kualitas keseimbangan
antara PEI dari dressing baru (yaitu, PEIkering) dan tingkat
PEN dari dressing yang sama. Ini adalah alasan untuk
mendefinisikan parameter kinerja ketiga, parameter
desain trade-off profilaksis (PTODP), sebagai:
PTODP [%] = PEIkering × PEIlembap Persamaan 3
Parameter PTODP di atas, pada kenyataannya, merupakan
istilah interaksi antara kinerja pelindung baru/kering dan kinerja
bekas/lembab dari desain balutan yang diuji. Semakin besar nilai
PTODP (Persamaan 3), semakin baik titik pertukaran antara
pemberian perlindungan jaringan saat balutan baru dan
kemanjuran perlindungan berkelanjutannya saat balutan
menyerap kelembapan dari waktu ke waktu. Dengan kata lain,
berdasarkan algoritma bioengineering saat ini dan ukuran
kuantitatif yang digunakan di dalamnya, desain balutan yang
ideal harus memiliki nilai yang relatif tinggi.
PEIkering nilai, yang mencerminkan kinerja profilaksisnya
saat baru, serta PEN yang relatif tinggi,
menunjukkan kemampuannya untuk mempertahankan
kinerja awal yang memadai saat digunakan pada tubuh a
sabar. Kedua PEIkering dan PEIlembap karena itu akan
berkontribusi pada PTODP yang tinggi (Persamaan 3).
Tiga indeks kinerja di atas: PEI, PEN dan PTODP
(masing-masing didefinisikan dalam Persamaan 1, 2 dan
3) membentuk kumpulan data efektif yang secara
objektif dan kuantitatif mencirikan pelindung
pertunjukan biomekanik dari setiap desain pembalut
profilaksis yang menarik. Parameter ini menangkap kualitas
pelindung saat balutan yang diuji masih baru ('langsung dari
kemasannya', PEI), dalam kondisi bekasnya setelah
menyerap kelembapan (PEN) dan juga, saat menggabungkan
kedua kondisi ini dalam siklus hidup normal balutan dalam
profilaksis. digunakan (PTODP). Indeks PTODP sangat
penting, karena secara khusus mengevaluasi keseimbangan
antara penampilan 'baru' dan 'bekas' dari desain balutan
yang sama (Gambar 1), yang memfasilitasi perbandingan
konsep desain balutan yang berbeda. Yang perlu
diperhatikan adalah bahwa kekuatan sebenarnya dari ketiga
indeks di atas adalah dalam evaluasi komparatif, di mana
konsep desain balutan yang berbeda atau alternatif produk
dapat dinilai oleh parameter ini untuk tujuan pengambilan
keputusan.
Yang juga perlu diperhatikan adalah bahwa adalah mungkin untuk
mendefinisikan PTODP menggunakan formulasi lain yang didasarkan pada
menggabungkan PEIkering dan PEIlembap indeks kinerja,
termasuk, misalnya, penetapan bobot yang berbeda
untuk PEIkering dan PEIlembap (seperti PEIkering+PEIlembap di mana
dan adalah bobot relatif masing-masing untuk PEIkering dan
S 11
Diunduh dari magonlinelibrary.com oleh 036.069.010.077 pada 28 September 2021.
 pendidikan

Gambar 3. Parameter yang mengevaluasi desain balutan saat balutan baru

('langsung dari kemasannya'), setelah periode penggunaan (misalnya selama
operasi atau tinggal di unit perawatan intensif) dan berat 'baru'-'bekas ',
dianalisis untuk sekelompok produk busa silikon (SF) versus dressing
Resposorb Silicone Border (RSB) dengan inti selulosa superabsorben: indeks
kemanjuran pelindung (PEI) (A); daya tahan pelindung (B); parameter desain
trade-off profilaksis (PTODP) (C). Pembalut RSB menunjukkan nilai PEI yang
lebih besar daripada pembalut SF baik dalam kondisi kering atau lembab (A),
tetapi nilai PEN yang sedikit lebih rendah (B). Meskipun demikian, PTODP
dressing RSB muncul lebih tinggi daripada dressing SF, menunjukkan
keseimbangan yang baik secara keseluruhan dalam desain teknik dressing
RSB untuk 'baru'.
versus skenario 'bekas' (Gbr 1)
A 18
16
Kering
14
12
10
PEI
Penerapan teori untuk evaluasi konsep
desain balutan yang berbeda
Untuk mendemonstrasikan kegunaan teori dan indeks di
atas dalam evaluasi konsep desain balutan, kami
menerapkannya di sini untuk perbandingan teknologi
balutan RSB dengan balutan busa silikon utama. Konsep
desain 'sandwich' busa silikon adalah pasar-dominan untuk
PUP, namun, menggunakan dressing (pengobatan)
profilaksis adalah inovasi yang relatif baru; tidak seperti ilmu
permukaan pendukung misalnya, bidang dressing profilaksis
belum berkembang untuk mengeksplorasi konsep desain
alternatif. Dalam konteks ini, tidak ada produsen saat ini
yang mengklaim bahwa pembalut mereka telah dirancang
khusus untuk profilaksis atau bahwa pembalut mereka
direkomendasikan hanya untuk tujuan ini. Sebaliknya,
beberapa produsen merekomendasikan pembalut yang
Lembap awalnya dikembangkan untuk perawatan sekarang dianggap
sebagai penggunaan ganda,12,38–40yang menguntungkan
dalam beberapa aspek, seperti alokasi sumber daya

Kering Lembap
8 manufaktur, logistik, dan penyimpanan (baik di pihak
6 produsen maupun klien). Dalam keadaan ini, bagaimanapun,
masih belum jelas apakah konsep desain balutan tertentu
4
akan bekerja lebih baik dalam pencegahan daripada
2 pengobatan atau sebaliknya, dan ini membutuhkan
0 penelitian bioteknologi yang melelahkan untuk dipelajari.
SF RSB Mempersempit diskusi menjadi PUP semata, hasil profilaksis
yang baik tergantung pada beberapa fitur desain yang harus
B 100
bekerja secara serempak, seperti yang diilustrasikan pada
Gambar 1. Dalam hal ini, pembalut profilaksis mirip dengan
80
permukaan penyangga, seperti kasur atau bantal kursi roda.
Pola dan luasnya redistribusi stres jaringan dan jumlah
60
PENA

pengurangan konsentrasi stres jaringan, terutama di dekat

40 tonjolan tulang, bergantung pada bentuk,37,41 Setiap
kelembaban yang terakumulasi antara tubuh dan
20 permukaan pendukung dapat segera diterjemahkan ke
peningkatan COF pada antarmuka, perilaku material yang
0 dikompromikan dan, sebagai akibatnya, peningkatan
SF RSB
tekanan jaringan (yang pada gilirannya ditambah dengan
kondisi iklim mikro42). Oleh karena itu, daya tahan bahan
C 3 yang menyusun permukaan penopang terhadap kelembaban
akan menjadi penting untuk kinerja pelindung yang stabil,
seperti halnya tentang dressing profilaksis (Gbr 1).
2
PTODP

1 Perbandingan PEI, PEN dan PTODP yang dilakukan

antara produk silikon-busa dan teknologi RSB, melalui
algoritma yang dijelaskan pada bagian sebelumnya dan
0
SF RSB pada Gambar 2, dilaporkan dalam grafik pada Gambar 3.
Seperti yang dapat diperkirakan, perbedaan konsep
desain balutan menghasilkan perbedaan dalam kinerja
pelindung biomekanik yang sesuai. Bahkan jika berfokus
PEIlembap, berdasarkan kepentingan yang diharapkan dalam siklus hanya pada keluarga pembalut busa silikon, di sini terdiri
hidup dressing profilaksis dan +β=1). Namun demikian, dari empat pembalut komersial yang berbeda, PEI dari
untuk kesederhanaan dan untuk menghindari penetapan nilai produk pembalut busa silikon yang diuji dikumpulkan
© 2020 MA Healthcare ltd

bobot yang sewenang-wenang, PTODP telah didefinisikan di sini
mengikuti definisi klasik dari istilah interaksi dalam statistik, yang
merupakan perkalian eksplisit dari keduanya.
variabel yang relevan, PEIkering dan PEIlembap (sambil secara efektif
menetapkan bobot yang sama untuk masing-masing).
bersama-sama menunjukkan variabilitas yang cukup
besar dalam nilai PEI mereka (untuk kondisi kering/baru
dan bekas/lembab ; Gambar 3a). Ini mendasari bahwa
kinerja pelindung dari setiap pembalut tergantung pada
struktur dan bahan spesifik yang dipilih

S12 J OURN ALOF PERAWATAN LUKA SILKROADSUPPLEMENTVOL 2 9 , NO 1 2 , DECE MB ER 2 0 2 0

Diunduh dari magonlinelibrary.com oleh 036.069.010.077 pada 28 September 2021.


dalam proses desain. Dengan kata lain, setiap pembalut
bekerja secara berbeda, bahkan jika itu berada di bawah
konsep desain yang sama, misalnya, 'busa silikon',
tergantung pada konstituen dan konstruksi spesifiknya.
Ini menyimpulkan bahwa pilihan klinis tidak hanya antara
kategori teknologi atau konsep desain tetapi juga, untuk
konsep desain balutan tertentu, antara produk spesifik
yang memberikan potensi efektivitas perlindungan yang
berbeda dan dengan biaya yang berbeda, tergantung
pada bahannya.18,43
Dalam dunia farmasi, setiap obat 'generik' memiliki
formula kimia yang spesifik dan unik. Selama produk
yang berbeda, oleh manufaktur yang berbeda, mematuhi
formula dan proses manufaktur yang sama, produk akan
setara, maka generik. Sebaliknya, dressing tidak pernah
dapat dianggap 'generik' dan akan selalu bekerja sesuai
dengan struktur dan komposisi spesifiknya, yang
berbeda secara substansial di antara produsen, termasuk
dalam kategori desain tertentu seperti 'silikon-busa'.
Dengan kata lain, perbedaan utama antara obat generik
farmasi dan pembalut profilaksis adalah bahwa hanya
ada satu cara untuk memproduksi obat generik tetapi
banyak kemungkinan cara untuk desain rekayasa
pembalut.
Hasil analisis kemanjuran pelindung yang digambarkan
pada Gambar 3 menunjukkan bahwa dressing RSB memiliki
nilai PEI yang lebih besar dibandingkan dengan dressing
busa silikon (yang data PEI dikumpulkan bersama dari
produsen yang berbeda), tetapi PEN-nya sedikit lebih rendah
dari dari dressing busa silikon. Namun, ketika dua indeks
terakhir, PEI dan PEN, ditimbang bersama dengan
menggunakan ukuran PTODP, dressing RSB muncul memiliki
keseimbangan yang lebih baik antara kinerja 'baru' dan
'bekas'. Bahkan, dressing RSB mampu mencapai keunggulan
PTODP tersebut karena sudah dibuka dengan PEI yang relatif
tinggi (1,6 kali dan
1,3 kali lebih besar dari dressing busa silikon untuk
kondisi baru/kering dan bekas/lembab; Gambar 3a). Oleh
karena itu, meskipun PEN dari dressing RSB menjadi 0,8
kali dari dressing busa silikon (Gambar 3b), titik awal
yang unggul dalam pengiriman efek perlindungan ke
jaringan sakral (ketika baru/kering) telah memungkinkan
PTODP yang lebih tinggi. nilai (menjadi 1,9 kali lebih
besar dari dressing busa silikon; Gambar 3c).
Selanjutnya dari analisis di atas bahwa penggunaan
profilaksis terbaik dari dressing RSB adalah dengan
menerapkannya untuk interval waktu terbatas di mana
perlindungan jaringan diperlukan, seperti selama operasi
yang biasanya terbatas pada beberapa jam, atau sering
© 2020 MA Healthcare ltd
diganti untuk memaksimalkannya. kinerja pelindung saat
masih baru/kering, sebagaimana tercermin dari nilai PEI-nya
(Gbr 3). Untuk durasi sesi anestesi dan operasi di mana risiko
PU yang cukup besar diindikasikan (biasanya> 2 jam)33,34)
dan di mana permukaan penyangga
J OURN ALOF PERAWATAN LUKA SILKROADSUPPLEMENTVOL 2 9 , NO 1 2 , DECE MB ER 2 0 2 0
pendidikan
diharapkan sebagian besar tetap kering (misalnya,
pemeriksaan di bawah anestesi, operasi presisi,
endoskopi dan secara umum, di mana tidak ada
prosedur vaskular utama), manfaat PEI yang ditawarkan
oleh teknologi dressing RSB dapat dimaksimalkan.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa penerapan
dressing profilaksis, sebaik mungkin, tidak mengurangi
kebutuhan untuk reposisi pasien secara teratur yang
merupakan intervensi mendasar yang mapan untuk PUP.44,45
Reposisi teratur mengurangi durasi paparan sel dan
jaringan terhadap kekuatan berat badan yang ditransfer
melalui wilayah tubuh yang sama. Pemosisian ulang
sangat dianjurkan dalam Pedoman Praktik Klinis
Internasional untuk Pencegahan dan Pengobatan Ulkus/
Cedera Tekanan,1 serta dalam berbagai pedoman
pengaturan perawatan nasional dan khusus.46 Penerapan
pembalut profilaksis yang memadai, misalnya, ke daerah
sakral, memberikan perlindungan jaringan tambahan
untuk daerah itu selama periode waktu pembebanan
jaringan yang berkelanjutan dalam posisi terlentang,
tetapi tanpa gerakan, kerusakan sel dan jaringan pada
akhirnya akan terjadi, bahkan dengan balutan terbaik.
Oleh karena itu, harus diklarifikasi bahwa dressing
profilaksis tidak dan tidak dapat menggantikan praktik
reposisi yang efektif.
Ringkasan dan kesimpulan
Parameter yang menggambarkan efikasi biomekanik dari balutan
baru/kering yang digunakan untuk PUP adalah PEI.27,28
Rekan pentingnya, PEN, menjelaskan kapasitas pembalut
tersebut untuk terus memberikan efek perlindungan
serupa setelah menyerap kelembapan selama periode
penggunaan profilaksis.27 Berdasarkan kedua indeks
tersebut, dihitung indeks ketiga yaitu PTODP, dengan
mempertimbangkan interaksi parameter PEI dan PEN,
yaitu, kualitas keseimbangan antara kinerja biomekanik
dari pembalut yang sama dalam kondisi baru dan bekas
(Gbr 1). Desain balutan yang baik ditandai dengan nilai
PEI dan PEN yang relatif tinggi, sehingga menghasilkan
skor PTODP yang tinggi. Artinya, kriteria PTODP
'menghukum' baik desain balutan yang berkinerja buruk
saat baru/kering, atau yang dikompromikan saat
digunakan/lembab, dengan menilainya lebih rendah.
Tiga indeks di atas, PEI, PEN dan PTODP, menjadi
paling berguna dalam perbandingan metodologis dari
konsep desain balutan yang berbeda (Gambar 2), karena
menyoroti aspek-aspek penting dan pro dan kontra
spesifik dalam pemilihan balutan pencegahan. Misalnya,
kriteria ini dapat menginformasikan teknologi pembalut
profilaksis mana yang lebih sesuai untuk penggunaan
jangka pendek, misalnya, untuk aplikasi selama operasi
atau pemeriksaan yang melibatkan anestesi. Dalam
makalah ini, kami telah mendemonstrasikan penerapan
proses evaluasi ini, menggunakan parameter PEI, PEN
dan PTODP, dengan perbandingan antara dua teknologi
pembalut yang berbeda secara inheren: konsep desain
pembalut busa silikon yang mendominasi pasar (diwakili
melalui berbagai jenis pembalut) versus desain dressing
RSB yang berbeda secara fundamental, yang
S13
Diunduh dari magonlinelibrary.com oleh 036.069.010.077 pada 28 September 2021.
 pendidikan
memiliki inti selulosa superabsorben. Yang perlu diperhatikan adalah
bahwa perbandingan saat ini hanya mencerminkan pencegahan,
tetapi bukan kapasitas pengobatan dari dua teknologi pembalut yang
berbeda ini. Selain itu, sehubungan dengan profilaksis saja, fokusnya
adalah pada pengurangan beban jaringan lunak yang berkelanjutan,
sedangkan aspek pelepasan panas (dibahas di tempat lain dalam
karya kami yang diterbitkan29,47) tidak dibahas di sini. Yang
mengatakan, itu ditunjukkan
Referensi
1 European Pressure Ulcer Advisory Panel (EPUAP), National Pressure
Injury Advisory Panel (NPIAP) dan Pan Pacific Pressure Injury Alliance
(PPPIA). Pencegahan dan pengobatan luka tekan/luka: pedoman praktik
klinis. Pedoman Internasional. Haesler E (ed). EPUAP/NPIAP/PPPIA, 2019
2 Padula WV, Delarmente BA. Biaya nasional cedera tekanan yang
didapat di rumah sakit di Amerika Serikat. Int Luka J 2019; 16(3):634–640.
https://doi.org/10.1111/iwj.13071
3 Koerner S, Adams D, Harper SL dkk. Penggunaan pencitraan termal untuk
mengidentifikasi cedera tekanan jaringan dalam saat masuk mengurangi beban klinis dan
keuangan dari cedera tekanan yang didapat di rumah sakit. Perawatan Luka Kulit Adv
2019; 32(7):312–320. https://doi.org/10.1097/01.ASW.0000559613.83195. f9
4 Au Y, Wang SC. Evaluasi risiko keuangan dan klinis cedera tekanan di
rumah sakit AS: kasus bisnis untuk memulai peningkatan kualitas. Luka
2019; 31(5):123–126
5 Bond MC, Willis GC. Manajemen risiko dan menghindari jebakan hukum dalam
perawatan darurat cedera ortopedi berisiko tinggi. Emerg Med Clin North Am
2020; 38 (1): 193–206. https://doi.org/10.1016/j.emc.2019.09.008
6 Silverman JD. Luka tekan dan hukum. J Legal Nurse Consult 2012;
23(1):28–31
7 Gefen A. Bagaimana teknik medis telah mengubah pemahaman kita tentang
luka kronis dan prospek masa depan. Med Eng Phys 2019; 72:13–18. https://
doi.org/10.1016/j.medengphy.2019.08.010
8 Gefen A, Brienza D, Edsberg L dkk. Etiologi cedera tekan. Dalam:
Pencegahan dan pengobatan luka/luka tekan: pedoman praktik klinis. Panel
Penasihat Ulkus Tekanan Eropa, Panel Penasihat Cedera Tekanan Nasional,
dan Aliansi Cedera Tekanan Pan Pasifik, Edisi ke-3, 2019
9 Gefen A, Alves P, Ciprandi G dkk. Ulkus tekanan terkait perangkat:
pencegahan AMAN. J Perawatan Luka 2020; 29(Sup2a):S1–S52. https://doi.
org/10.12968/jowc.2020.29.sup2a.s1
10 Boateng J. Pembalut terapeutik dan aplikasi penyembuhan luka.
Wiley, 2020
11 Clark M. Pengaruh pembalut luka pereda tekanan pada tekanan
antarmuka yang diterapkan pada trokanter. Dekubitus 1990; 3(3):43–46
12 Fulbrook P, Mbuzi V, Miles S. Efektivitas dressing pelindung sakral
profilaksis untuk mencegah cedera tekanan: tinjauan sistematis dan
meta-analisis. Int J Nurs Stud 2019; 100:103400. https://doi. org/10.1016/
j.ijnurstu.2019.103400
13 Hahnel E, El Genedy M, Tomova-Simitchieva T dkk. Efektivitas dua pembalut
silikon untuk pencegahan ulkus tekanan sakral dan tumit dibandingkan tanpa
pembalut pada pasien unit perawatan intensif berisiko tinggi: uji coba kelompok
paralel terkontrol secara acak. Br J Dermatol 2020; 183(2):256–264. https://doi.org/
10.1111/bjd.18621
14 Padula WV. Efektivitas dan nilai pembalut busa sakral 5 lapis profilaksis untuk
mencegah cedera tekanan yang didapat di rumah sakit di rumah sakit perawatan
akut: studi kohort observasional. J Luka Ostomi Continence Nurs 2017; 44(5):413–
419. https://doi.org/10.1097/
MENANG.0000000000000358
15 Burton JN, Fredrickson AG, Capunay C dkk. Metode baru yang relevan secara
klinis untuk mengevaluasi rentang hidup pembalut sakral profilaksis. Perawatan
Luka Kulit Adv 2019; 32(7S Suppl 1):S14–S20. https://doi.org/10.1097/01.
asw.0000558697.53057.8e
Pertanyaan reflektif
● Apa pertimbangan bioengineering mendasar dalam desain dressing
profilaksis?
● Mengapa pembalut pencegahan dari produsen yang berbeda tidak pernah sama
dalam kinerjanya?
● Mengapa diperlukan keseimbangan yang baik antara penampilan balutan baru
(langsung dari kemasan) dan balutan yang sama yang telah digunakan untuk
jangka waktu tertentu?
S 14 J OURN ALOF PERAWATAN LUKA SILKROADSUPPLEMENTVOL 2 9 , NO 1 2 , DECE MB ER 2 0 2 0
bahwa desain balutan RSB memiliki titik ekuilibrium yang lebih baik
antara penampilannya pada kondisi 'baru' versus 'bekas' (Gambar 1),
yaitu, skor PTODP yang lebih besar daripada desain balutan busa
silikon (Gambar 3). Akhirnya, kriteria rekayasa hayati kuantitatif harus
didefinisikan untuk desain balutan non-inferioritas yang
dipertimbangkan untuk penggunaan profilaksis, dan indeks PEI, PEN
dan PTODP dapat berfungsi sebagai dasar untuk kriteria non-
inferioritas tersebut.JWC
16 Burton JN, Fredrickson AG, Capunay C dkk. Mengukur kekuatan tarik untuk
lebih membangun kapasitas pelindung pembalut profilaksis sakral selama 7
hari penuaan laboratorium. Perawatan Luka Kulit Adv. 2019; 32(7S Suppl 1):S21–
S27. https://doi.org/10.1097/01.
asw.0000558694.20067.4f
17 Gefen A, Kottner J, Santamaria N. Perspektif klinis dan biomekanik
pada penelitian pencegahan cedera tekanan: kasus dressing
profilaksis. Clin Biomech (Bristol, Avon) 2016; 38:29–34. https://doi.org/
10.1016/j.clinbiomech.2016.08.005
18 Gefen A, Santamaria N, Black J, Creehan S. Ekstrapolasi bukti yang
berhubungan dengan dressing untuk pencegahan ulkus dekubitus dapat
membahayakan keselamatan pasien. Luka Internasional 2018; 9(2):7–15
19 Gefen A, Peko Cohen L, Amrani G dkk. Peran termografi inframerah dalam
penelitian ulkus tekanan dengan fokus pada iklim mikro kulit yang disebabkan
oleh perangkat medis dan dressing profilaksis. Luka Internasional 2019c 10(1):8–
15
20 Du Y, Wu F, Lu S dkk. Kemanjuran intervensi pencegahan ulkus tekanan di
unit perawatan intensif dewasa: protokol untuk tinjauan sistematis dan
meta-analisis jaringan. BMJ Terbuka 2019 9; 9(4):e026727. http://doi.org/
10.1136/bmjopen-2018-026727
21 Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Pelaporan studi
pemodelan komputasi dalam pengiriman perangkat medis. Bimbingan
untuk industri dan staf administrasi makanan dan obat-obatan. 2016.
https://tinyurl.com/y2urbgp9 (diakses 23 November 2020)
22 Gefen A, Alves P, Creehan S, Call E, Santamaria N. Pemodelan komputer dari
dressing profilaksis: panduan yang sangat diperlukan untuk profesional kesehatan.
Perawatan Luka Kulit Adv 2019; 32(7S Suppl 1):S4–S13. https://doi.org/
10.1097/01.asw.0000558695.68304.41
23 Levy A, Frank MB, Gefen A. Khasiat biomekanik dressing dalam
mencegah ulkus tumit. J Jaringan Viabilitas 2015; 24(1):1–11. https://doi. org/
10.1016/j.jtv.2015.01.001
24 Levy A, Gefen A. Studi pemodelan komputer untuk menilai apakah pembalut
profilaksis mengurangi risiko cedera jaringan dalam pada tumit pasien terlentang
dengan diabetes. Penanganan Luka Ostomi 2016; 62(4):42–52
25 Levy A, Gefen A. Penilaian efek biomekanik dari dressing sakral
profilaksis pada beban jaringan: analisis pemodelan komputasi.
Penanganan Luka Ostomi 2017; 63(10):48–55
26 Levy A, Schwartz D, Gefen A. Kontribusi preferensi arah kekakuan untuk
kemanjuran dressing sakral profilaksis dalam melindungi jaringan sehat dan
diabetes dari cedera tekanan: studi pemodelan komputasi. Int Luka J 2017;
14(6)::1370–1377. https://doi. org/10.1111/iwj.12821
27 Schwartz D, Levy A, Gefen A. Sebuah studi pemodelan komputer untuk menilai
daya tahan dressing profilaksis dikenakan kelembaban dalam pencegahan
cedera tekanan biomekanik. Penanganan Luka Ostomi 2018; 64(7):18–26
28 Schwartz D, Gefen A. Efek perlindungan biomekanik dari dressing
pengobatan pada jaringan lunak sekitar ulkus tekanan sakral non-
offloaded. Int Luka J 2019; 16(3):684–695. https://doi.org/10.1111/ iwj.13082
29 Schwartz D, Gefen A. Sebuah studi eksperimental-komputasi terintegrasi dari
iklim mikro di bawah dressing diterapkan pada kulit bantalan berat badan utuh.
Int Luka J 2020; 17(3):562–577. https://doi.org/10.1111/iwj.13309
30 Lustig M, Wiggermann N, Gefen A. Bagaimana migrasi pasien di tempat tidur
mempengaruhi pemuatan jaringan lunak sakral dan dengan demikian risiko cedera
tekanan yang didapat di rumah sakit. Int Luka J 2020; 17(3):631–640. https://doi. org/
10.1111/iwj.13316
31 Stevenson P. Rekayasa busa: dasar-dasar dan aplikasi. John Wiley &
Sons, Ltd., 2012. https://doi.org/10.1002/9781119954620
32 Schwartz D, Magen YK, Levy A, Gefen A. Efek kelembaban pada
© 2020 MA Healthcare ltd
gesekan kulit terhadap tekstil medis yang terkait dengan pencegahan
cedera tekanan. Int Luka J 2018; 15(6):866–874. https://doi.org/10.1111/
iwj.12937
33 Gefen A, Creehan S, Black J. Wawasan biomekanik dan klinis kritis
tentang perlindungan jaringan ketika memposisikan pasien di ruang
operasi: tinjauan pelingkupan. Int Luka J 2020b; 17(5):1405–1423.
Diunduh dari magonlinelibrary.com oleh 036.069.010.077 pada 28 September 2021.
 pendidikan

https://doi.org/doi:10.1111/iwj.13408 Praktek dan Penelitian 2020; 28(2):58–65. https://www.researchgate.net/

34 Gefen A, Krämer M, Brehm M, Burckardt S. Kemanjuran biomekanik
dressing dengan inti bulu selulosa lembut dalam penggunaan profilaksis. Int
Wound J 2020b [catatan versi online]. https://doi.org/10.1111/iwj.13489
35 Shoham N, Levy A, Shabshin N dkk. Kerangka pemodelan multiskala
untuk mempelajari mekanobiologi obesitas sarcopenic. Biomech Model
Mechanobiol 2017; 16(1):275–295. https://doi.org/10.1007/
s10237-016-0816-z
36 Linder-Ganz E, Shabshin N, Itzchak Y et al. Strain dan tekanan di
jaringan sub-dermal bokong lebih besar pada orang lumpuh daripada
orang sehat saat duduk. J Biomech 2008; 41(3):567–580. https://doi. org/
10.1016/j.jbiomech.2007.10.011
37 Soppi E, Lehtiö J, Saarinen H. Ikhtisar busa poliuretan di kasur busa
spesifikasi lebih tinggi. Penanganan Luka Ostomi 2015; 61(2):38–46
38 Moore ZE, Webster J. Dressing dan agen topikal untuk mencegah ulkus
dekubitus. Cochrane Database Syst Rev. 2018 6 Desember;12(12):CD009362.
https://doi.org/10.1002/14651858.cd009362.pub3
39 Kimsey DB. Perubahan fokus: beralih dari pengobatan ke pencegahan
cedera tekanan perioperatif. AORN J 2019; 110(4):379–393. https://doi. org/
10.1002/aorn.12806
40 JM hitam. Dressing profilaksis untuk pencegahan cedera tekanan: Bagaimana
cara kerjanya? Perawatan Luka Kulit Adv 2019; 32(7S Suppl 1):S2–S3. https://
doi.org/10.1097/01.asw.0000558696.45433.30
41 Gefen A, Soppi E. Apa yang baru dalam pemahaman kita tentang cedera
tekanan: hubungan tak terpisahkan antara deformasi jaringan yang
berkelanjutan dan rasa sakit dan peran permukaan pendukung. Luka
deref/http%3A%2F%2Fdx.doi.org%2F10.33235%2Fwpr.28.2.58-65
42 Zeevi T, Levy A, Brauner N, Gefen A. Pengaruh kondisi sekitar pada risiko
cedera tekanan pada pemodelan multi-fisika pasien terbaring di tempat
tidur iklim mikro. Int Luka J 2018; 15(3):402–416. https://doi.org/10.1111/
iwj.12877
43 Gefen A, Santamaria N, Creehan S, Black J. Keselamatan pasien dapat
dikompromikan jika kesimpulan studi digeneralisasi untuk produk yang
membuat klaim serupa tetapi tidak memiliki bukti penelitian yang setara. J
Manajemen Risiko Keselamatan Pasien 2019; 24(1):37–45. https://doi.
org/10.1177/2516043518809235
44 Vanderwee K, Grypdonck MH, De Bacquer D, Defloor T. Efektivitas belok
dengan interval waktu yang tidak sama pada kejadian luka tekan. J Adv
Nurs 2007; 57(1):59–68. https://doi.
org/10.1111/j.1365-2648.2006.04060.x
45 Gillespie BM, Walker RM, Latimer SL dkk. Reposisi untuk pencegahan ulkus
tekanan pada orang dewasa. Sistem Basis Data Cochrane Rev 2020; 6 (6):
CD009958. https://doi.org/10.1002/14651858.CD009958.pub2
46 Pusat Pedoman Klinis Nasional (UK). Pencegahan dan pengelolaan luka
tekan dalam perawatan primer dan sekunder. London: Institut Nasional
untuk Keunggulan Kesehatan dan Perawatan (UK); 2014. (Pedoman Klinis
NICE, No. 179.) Tersedia dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/
NBK248068/
47 Amrani G, Peko L, Hoffer O et al. Iklim mikro di bawah pembalut yang
diterapkan pada kulit yang menahan beban secara utuh: Studi termografi
inframerah. Clin Biomech 2020; 75:104994. https://doi.org/10.1016/j.
clinbiomech.2020.104994

Internasional
Dokumen Konsensus Internasional
Dokumen Kons
en sus

Ulkus tekanan terkait perangkat:

pencegahan AMAN
Bisakah Anda membedakan ulkus dekubitus (DRPU) terkait perangkat dari ulkus dekubitus yang
timbul karena berat badan? Apakah tim Anda tahu perangkat mana yang dapat menyebabkan
DRPU? Apakah Anda memiliki jalur untuk mencegah DRPU dalam praktik sehari-hari Anda?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab dalam dokumen konsensus internasional terbaru JWC,

di mana Anda juga akan menemukan:

Ulkus tekanan
• Analisis menyeluruh tentang kapan dan bagaimana mengambil tindakan, berdasarkan terkait
bukti penelitian klinis perangkat: penc
egahan AMAN
• Mnemonic praktis (AMAN) untuk jalur terintegrasi untuk
pencegahan DRPU
DISPONSORI OLEH

Konsensus JWC
2019 MDRPU_7
Feb CA_TC copy.indd
1

• Diskusi tentang bagaimana mengubah fokus profesional kesehatan dan pembuat 07/02/2020 16:10

kebijakan untuk mengurangi risiko DRPU

Unduh untuk Gratis dokumen konsensus yang informatif, ringkas, dan harus dibaca ini:
www.magonlinelibrary.com/page/jowc/resources
© 2020 MA Healthcare ltd

DIDUKUNG OLEH

J OURN ALOF PERAWATAN LUKA SILKROADSUPPLEMENTVOL 2 9 , NO 1 2 , DECE MB ER 2 0 2 0 S15

Diunduh dari magonlinelibrary.com oleh 036.069.010.077 pada 28 September 2021.