Anda di halaman 1dari 17

BAB - VIII

HAK, KEWAJIBAN &


PERAN MASYARAKAT
DALAM PENATAAN RUANG

Tujuan pengaturan bentuk dan tata cara peran masyarakat dalam


penataan ruang adalah:
a. menjamin terlaksananya hak dan kewajiban masyarakat di bidang
penataan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. mendorong peran masyarakat dalam penataan ruang;
c. menciptakan masyarakat yang ikut bertanggung jawab dalam penataan
ruang;
d. mewujudkan pelaksanaan penataan ruang yang transparan, efektif,
akuntabel, dan berkualitas; dan
e. meningkatkan kualitas pelayanan dan pengambilan kebijakan penataan
ruang.

8.1. Hak Masyarakat


Dalam Undang-Undang No 26 Tahun 2007, BAB VIII, Pasal 60
disebutkan bahwa dalam Penataan ruang, setiap orang berhak untuk :
a. Mengetahui rencana tata ruang wilayah dan rencana rinci di
Kabupaten Pasuruan;
b. Menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibat penataan ruang;
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

c. Memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang timbul akibat


pelaksanaan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan rencana tata
ruang;
d. Mengajukan keberatan kepada pejabat berwenang terhadap
pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang di
wilayahnya;
e. Mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan
yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang kepada pejabat berwenang;
dan
f. Mengajukan gugatan ganti kerugian kepada pemerintah dan/atau
pemegang izin apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan
rencana tata ruang menimbulkan kerugian.

Dalam rangka mewujudkan hak masyarakat untuk mengetahui


rencana tata ruang, maka rencana tata ruang diundangkan dan dimuat
dalam:
a. Lembaran Negara untuk Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan
kawasan tertentu;
b. Lembaran Daerah Tingkat I, untuk Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi
Daerah Tingkat I;
c. Lembaran Daerah Tingkat II, untuk Rencana Tata Ruang wilayah
Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II.
Untuk mengetahui rencana tata ruang, selain dari Lembaran yang telah
ditetapkan juga dapat melalui pengumuman atau penyebarluasan oleh
Pemerintah Kabupaten.
Dalam rangka memenuhi hak masyarakat, pemerintah berkewajiban
untuk menyediakan media pengumuman atau penyebarluasan rencana tata
ruang yang dilakukan melalui penempelan/pemasangan peta rencana tata
ruang yang bersangkutan pada tempat umum dan juga pada media massa,
serta melalui pembangunan sistem informasi tata ruang. Pelaksanaan hak

VIII-2
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

masyarakat dalam menikmati ruang, termasuk pertambahan nilai ruang


sebagai akibat penataan ruang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan atau kaidah yang berlaku, atau manfaat
lingkungan yang timbul akibat pemanfaatan ruang yang sesuai dengan
rencana tata ruang.
Untuk menikmati dan memanfaatkan ruang beserta sumberdaya alam
yang terkandung didalamnya, menikmati manfaat ruang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang dapat berupa manfaat ekonomi, sosial, dan
lingkungan dilaksanakan atas dasar pemilikan, penguasaan, atau pemberian
hak tertentu berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
ataupun atas hukum adat dan kebiasaan yang berlaku atas ruang pada
masyarakat setempat.
Hak masyarakat adalah :
1) Mengetahui secara terbuka peraturan perundangan yang
berlaku dan kebijakan penataan ruang seperti Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten/Kota (RTRW), Rencana Detil Tata Ruang (RDTR),
melalui penyebarluasan rencana tata ruang yang telah ditetapkan pada
tempat-tempat dimana masyarakat dapat mengetahui dengan mudah.
2) Memperoleh penggantian yang layak sesuai perundangan yang
berlaku atas kondisi yang dialami masyarakat sebagai akibat
pelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan. Besarnya
penggantian sesuai dengan peraturan perundangan, hukum yang
berlaku.
Dalam hubungannya dengan pelaksanaan hak masyarakat,
pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, menyebarkan informasi
dan memberikan penjelasankepada masyarakat tentang ketentuan peraturan
perundang-undangan atau kaidah yang berlaku. Masyarakat juga berhak
memperoleh penggantian yang layak atas kerugian terhadap perubahan
status semula yang dimiliki oleh masyarakat sebagai akibat pelaksanaan
RTRW Kabupaten Pasuruan diselenggarakan dengan cara musyawarah

VIII-3
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

antara pihak yang berkepentingan. Dalam hal tidak tercapai kesepakatan


mengenai penggantian yang layak, maka penyelesaiannya dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Masyarakat dapat mengetahui rencana tata ruang yang telah ditetapkan
melalui pengumuman atau penyebarluasan oleh Pemerintah Daerah
(Kabupaten/kecamatan) pada tempat-tempat yang memungkinkan
masyarakat mengetahui dengan mudah, melalui penempelan/pemasangan
peta rencana tata ruang yang bersangkutan pada tempat-tempat umum dan
juga pada media masa, serta melalui pembangunan sistem informasi tata
ruang. Dengan demikian masyarakat akan dapat mengakses dan dapat
mengetahui arah perkembangan wilayah dan atau kota ke depan hingga
Tahun 2029.

8.2. Kewajiban Masyarakat


Dalam UU No. 26 Tahun 2007 Pasal 61 beserta penjelasannya,
disebutkan bahwa dalam penataan ruang, setiap orang wajib :
1. Menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan
Menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan dimaksudkan
sebagai kewajiban setiap orang untuk memiliki izin pemanfaatan ruang
dari pejabat yang berwenang sebelum pelaksanaan pemanfaatan ruang.
2. Memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari
pejabat yang berwenang
Memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang
dimaksudkan sebagai kewajiban setiap orang untuk melaksanakan
pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsi ruang yang tercantum dalam
izin pemanfaatan ruang.
3. Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin
pemanfaatan ruang
Mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin
pemanfaatan ruang dimaksudkan sebagai kewajiban setiap orang

VIII-4
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

untuk memenuhi ketentuan amplop ruang dan kualitas ruang.


4. Memberikan akses terhadap kawasan yang oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum.
Pemberian akses dimaksudkan untuk menjamin agar masyarakat dapat
mencapai kawasan yang dinyatakan dalam peraturan perundang-
undangan sebagai milik umum. Kewajiban memberikan akses
dilakukan apabila memenuhi syarat berikut :
a. Untuk kepentingan masyarakat umum; dan/atau
b. Tidak ada akses lain menuju kawasan dimaksud.
Yang termasuk dalam kawasan yang dinyatakan sebagai milik umum,
antara lain, adalah sumber air dan pesisir pantai.
Pelaksanaan kewajiban masyarakat dalam penataan ruang dilaksanakan
dengan mematuhi dan menerapkan kriteria, kaidah, baku mutu, dan aturan-
aturan penataan ruang yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Kaidah dan aturan pemanfaatan ruang yang
dipraktekkan masyarakat secara turun temurun dapat diterapkan sepanjang
memperhatikan faktor-faktor daya dukung lingkungan, estetika lingkungan,
lokasi dan struktur pemanfaatan ruang serta dapat menjamin pemanfaatan
ruang yang serasi, selaras, dan seimbang.

8.3. Peran Masyarakat


Peran Masyarakat dalam penataan ruang adalah sebagai berikut:
(UU No 26 Tahun 2007 BAB VIII Pasal 65)
1) Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan oleh Pemerintah dengan
melibatkan peran masyarakat;
2) Peran masyarakat dalam penataan ruang tersebut dilakukan, antara
lain, melalui:
Partisipasi dalam penyusunan rencana tata ruang;
Partisipasi dalam pemanfaatan ruang; dan
Partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang.

VIII-5
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

Peran masyarakat dalam penataan ruang dilakukan pada tahap:


perencanaan tata ruang;
pemanfaatan ruang; dan
pengendalian pemanfaatan ruang.
8.3.1. Bentuk Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang
A. Bentuk peran masyarakat dalam perencanaan tata ruang
Bentuk peran masyarakat dalam perencanaan tata ruang dapat
berupa:
1) masukan mengenai:
persiapan penyusunan rencana tata ruang;
penentuan arah pengembangan wilayah atau
kawasan;
pengidentifikasian potensi dan masalah
pembangunan wilayah atau kawasan;
perumusan konsepsi rencana tata ruang; dan/atau
penetapan rencana tata ruang.
2) kerja sama dengan Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau sesama unsur masyarakat dalam perencanaan
tata ruang. (Bentuk-bentuk kerja sama antara lain kerja
sama dalam penelitian dan pengembangan,
penyelenggaraan forum konsultasi, serta
penyebarluasan informasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dalam kerja sama,
masyarakat antara lain dapat memberikan bantuan
teknik dan/atau keahlian).
3) Pemerintah dan/atau Pemerintah daerah dalam
perencanaan tata ruang dapat secara aktif melibatkan
masyarakat.

VIII-6
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

4) Masyarakat yang terlibat adalah yang terkena dampak


langsung dari kegiatan penataan ruang, yang memiliki
keahlian di bidang penataan ruang, dan/atau yang
kegiatan pokoknya di bidang penataan ruang.
B. Bentuk peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang
Bentuk peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang dapat
berupa:
1) masukan mengenai kebijakan pemanfaatan ruang;
2) kerja sama dengan Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau sesama unsur masyarakat dalam pemanfaatan
ruang;
3) kegiatan memanfaatkan ruang yang sesuai dengan
kearifan lokal dan rencana tata ruang yang telah
ditetapkan;
4) peningkatan efisiensi, efektivitas, dan keserasian dalam
pemanfaatan ruang darat, ruang laut, ruang udara, dan
ruang di dalam bumi dengan memperhatikan kearifan
lokal serta sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
5) kegiatan menjaga kepentingan pertahanan dan keamanan
serta memelihara dan meningkatkan kelestarian fungsi
lingkungan hidup dan sumber daya alam;
6) kegiatan investasi dalam pemanfaatan ruang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7) Pemanfaatan ruang daratan, ruang lautan, dan ruang
udara berdasarkan peraturan perundang-undangan,
agama, adat, atau kebiasaan yang berlaku.
8) Bantuan pemikiran dan pertimbangan berkenaan dengan
pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah dan kawasan;

VIII-7
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

9) Penyelenggaraan kegiatan pembangunan berdasarkan


RTRW dan rencana tata ruang kawasan yang meliputi
lebih dari satu wilayah;
10) Perubahan atau konversi pemanfaatan ruang sesuai
dengan RTRW yang telah ditetapkan; dan
11) Bantuan teknik dan pengelolaan dalam pemanfaatan
ruang dan/atau kegiatan menjaga, memelihara, serta
meningkatkan kelestarian fungsi lingkungan hidup.
C. Bentuk peran masyarakat dalam pengendalian
pemanfaatan ruang
Bentuk peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan
ruang dapat berupa:
1) masukan terkait arahan dan/atau peraturan zonasi,
perizinan, pemberian insentif dan disinsentif serta
pengenaan sanksi;
2) keikutsertaan dalam memantau dan mengawasi
pelaksanaan rencana tata ruang yang telah ditetapkan;
3) pelaporan kepada instansi dan/atau pejabat yang
berwenang dalam hal menemukan dugaan penyimpangan
atau pelanggaran kegiatan pemanfaatan ruang yang
melanggar rencana tata ruang yang telah ditetapkan; dan
4) pengajuan keberatan terhadap keputusan pejabat yang
berwenang terhadap pembangunan yang dianggap tidak
sesuai dengan rencana tata ruang.
8.3.2. Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang
Peran masyarakat dalam penataan ruang dapat disampaikan secara
langsung dan/atau tertulis, kepada Menteri/pimpinan lembaga
pemerintah nonkementerian terkait dengan penataan ruang;
Gubernur; dan/atau Bupati/Walikota.

VIII-8
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

Pelaksanaan peran masyarakat dilakukan secara bertanggung jawab


sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan dengan
menghormati norma agama, kesusilaan, dan kesopanan.
A. Tata cara peran masyarakat dalam perencanaan tata
ruang
Tata cara peran masyarakat dalam perencanaan tata ruang
dilaksanakan dengan cara:
1) menyampaikan masukan mengenai arah pengembangan,
potensi dan masalah, rumusan konsepsi/rancangan
rencana tata ruang melalui media komunikasi dan/atau
forum pertemuan; dan
2) kerja sama dalam perencanaan tata ruang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Media komunikasi yang dimaksud disini adalah:
- media cetak antara lain melalui surat kabar, tabloid,
majalah, selebaran, brosur, dan pamflet;
- media elektronik antara lain melalui siaran radio, siaran
televisi, dan website; dan
- media komunikasi lainnya antara lain melalui sms, hotline,
kotak pos, dan media lainnya di mana masyarakat dapat
memberikan masukan dengan mudah. Forum pertemuan
yang dimaksud adalah penjaringan opini publik, diskusi,
kelompok kerja, lokakarya, konsultasi publik, workshop,
focus group discussion, dan seminar. Huruf b Cukup jelas.

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara peran masyarakat


dalam perencanaan tata ruang di daerah, diatur dengan
Peraturan Menteri.
B. Tata cara peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang

VIII-9
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

Tata cara peran masyarakat dalam pemanfaatan ruang


dilaksanakan dengan cara:
1) menyampaikan masukan mengenai kebijakan
pemanfaatan ruang melalui media komunikasi dan/atau
forum pertemuan;
2) kerja sama dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
3) pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang
yang telah ditetapkan; dan
4) penaatan terhadap izin pemanfaatan ruang.
C. Tata cara peran masyarakat dalam pengendalian
pemanfaatan ruang
Tata cara peran masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan
ruang dilaksanakan dengan cara:
1) menyampaikan masukan terkait arahan dan/atau
peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan
disinsentif serta pengenaan sanksi kepada pejabat yang
berwenang;
2) memantau dan mengawasi pelaksanaan rencana tata
ruang;
3) melaporkan kepada instansi dan/atau pejabat yang
berwenang dalam hal menemukan dugaan penyimpangan
atau pelanggaran kegiatan pemanfaatan ruang yang
melanggar rencana tata ruang yang telah ditetapkan; dan
4) mengajukan keberatan terhadap keputusan pejabat yang
berwenang terhadap pembangunan yang tidak sesuai
dengan rencana tata ruang.
5) Tata cara peran masyarakat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

VIII-10
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

8.4. Kewajiban, Tugas dan Tanggung Jawab Pemerintah dan


Pemerintah Daerah dalam Penataan Ruang
Pengaturan penataan ruang oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Pasuruan meliputi: penyusunan dan penetapan rencana tata ruang
wilayah Kabupaten Pasuruan, rencana tata ruang kawasan strategis
Kabupaten Pasuruan, rencana detail tata ruang Kabupaten Pasuruan
termasuk peraturan zonasi yang ditetapkan dengan peraturan
daerah Kabupaten Pasuruan; serta Ketentuan tentang perizinan,
bentuk dan besaran insentifdan disinsentif, serta sanksi
administratif, yang ditetapkan dengan peraturan Bupati/Walikota.
Selain penyusunan dan penetapan peraturan tersebut, Pemerintah
Daerah Kabupaten Pasuruan dapat menetapkan peraturan lain di
bidang penataan ruang sesuaikewenangan berdasarkan ketentuan
peraturan perundangundangan, serta mendorong peran masyarakat
dalam penyusunan dan penetapan standar dan kriteria teknis
sebagai operasionalisasi peraturan perundang-undangan dan
pedoman penataan ruang.
A. Kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah
1) Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban
melaksanakan standar pelayanan minimal dalam rangka
pelaksanaan peran masyarakat dalam penataan ruang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2) Dalam rangka pelaksanaan kewajiban sebagaimana
dimaksud diatas, pada tahap perencanaan tata ruang
Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban:
memberikan informasi dan menyediakan akses
informasi kepada masyarakat tentang proses
penyusunan dan penetapan rencana tata ruang

VIII-11
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

melalui media komunikasi yang memiliki jangkauan


sesuai dengan tingkat rencana;
melakukan sosialisasi mengenai perencanaan tata
ruang;
menyelenggarakan kegiatan untuk menerima
masukan dari masyarakat terhadap perencanaan
tata ruang; dan
memberikan tanggapan kepada masyarakat atas
masukan mengenai perencanaan tata ruang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Dalam rangka pelaksanaan kewajiban sebagaimana
dimaksud diatas, pada tahap pemanfaatan ruang
Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban:
memberikan informasi dan menyediakan akses
informasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan
ruang melalui media komunikasi;
melakukan sosialisasi rencana tata ruang yang telah
ditetapkan;
melaksanakan pemanfaatan ruang sesuai
peruntukannya yang telah ditetapkan dalam rencana
tata ruang; dan
memberikan tanggapan kepada masyarakat atas
masukan mengenai pemanfaatan ruang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Dalam rangka pelaksanaan kewajiban sebagaimana
dimaksud diatas, pada tahap pengendalian pemanfaatan
ruang Pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban:
memberikan informasi dan menyediakan akses
informasi kepada masyarakat tentang pengendalian
pemanfaatan ruang melalui media komunikasi;

VIII-12
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai


pengendalian pemanfaatan ruang;
memberikan tanggapan kepada masyarakat atas
masukan mengenai arahan dan/atau peraturan
zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disinsentif,
serta pengenaan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
menyediakan sarana yang memudahkan masyarakat
dalam menyampaikan pengaduan atau laporan
terhadap dugaan penyimpangan atau pelanggaran
kegiatan pemanfaatan ruang yang melanggar
rencana tata ruang yang telah ditetapkan.
5) Penyampaian informasi sebagaimana dimaksu disini,
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
B. Tugas dan Tanggung Jawab Pemerintah dan Pemerintah
Daerah
1) Pemerintah dan pemerintah daerah memiliki tugas dan
tanggung jawab dalam pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan peran masyarakat di bidang penataan ruang
sesuai dengan kewenangannya. Tugas dan tanggung
jawab Pemerintah dan pemerintah daerah tersebut
dilaksanakan sesuai standar pelayanan minimal.
2) Pembinaan sebagaimana dimaksud disini, antara lain
terdiri dari:
sosialisasi peraturan perundang-undangan dan
pedoman bidang penataan ruang;
pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi
pelaksanaan penataan ruang;

VIII-13
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

pengembangan sistem informasi dan komunikasi


penataan ruang;
penyebarluasan informasi penataan ruang kepada
masyarakat; dan
pengembangan kesadaran dan tanggung jawab
masyarakat.
3) Pengawasan sebagaimana dimaksud disini, dilakukan
terhadap kinerja pelaksanaan standar pelayanan minimal
dan pelibatan peran masyarakat dalam perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4) Dalam rangka meningkatkan peran masyarakat,
Pemerintah dan pemerintah daerah membangun sistem
informasi dan komunikasi penyelenggaraan penataan
ruang yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sistem informasi dan komunikasi tersebut harus memuat
paling sedikit:
informasi tentang kebijakan, rencana, dan program
penataan ruang yang sedang dan/atau akan
dilakukan, dan/atau sudah ditetapkan;
informasi rencana tata ruang yang sudah ditetapkan;
informasi arahan pemanfaatan ruang yang berisi
indikasi program utama jangka menengah lima
tahunan; dan
informasi arahan pengendalian pemanfaatan ruang
yang berisi arahan/ketentuan peraturan zonasi,
arahan/ketentuan perizinan, arahan/ketentuan
insentif dan disinsentif, serta arahan sanksi.

VIII-14
R encana Tat a Ruang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009-2029

5) Pembangunan sistem informasi dan komunikasi penataan


ruang Nasional menjadi tanggung jawab
menteri/pimpinan lembaga pemerintah nonkementerian
yang bidang tugasnya terkait dengan penataan ruang
sesuai kewenangan masing-masing. Pembangunan sistem
informasi dan komunikasi penataan ruang provinsi
menjadi tanggung jawab Gubernur. Pembangunan sistem
informasi dan komunikasi penataan ruang
kabupaten/kota menjadi tanggung jawab
Bupati/Walikota. Menteri/pimpinan lembaga pemerintah
nonkementerian yang bidang tugasnya terkait dengan
penataan ruang dapat memberikan fasilitasi
pembangunan sistem informasi dan komunikasi di
daerah.

VIII-15
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009- 2029

Gambar 8.1.
Peran Masyarakat Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang
TAHAP 1 TAHAP 2 TAHAP 3 TAHAP 4

Persiapan :
Pengumuman rencana Penentuan arah Perumusan Rencana : Penetapan Rencana :
penyusunan Rencana pengembangan termasuk Penyusunan rancangan Penyampaian rancangan
Tata Ruang identifikasi potensi dan berdasarkan “Masukan dan berita acara
masalah : Publik “ dan dinas sektoral Penetapan rencana tata
Pengumuman lewat : Penyampaian dan masukan melalui lokakarya intern ruang
Media massa; TV, Radio, Pengumuman rancangan
Surat Kabar, dll lewat media massa
Masukan publik secara : Forum pertemuan (7 Hari) Sidang DPRD
Forum pertemuan Lisan
Tertulis
Forum pertemuan Penyampaian keberatan
Masukan publik secara :
Lisan

}
Peraturan Daerah
Bupati Tertulis (PERDA)
DPR Forum pertemuan
Jangka Waktu : Bappeda
7 Hari Jangka Waktu 30 Hari:
Jangka Waktu : Penyempurnaan rencana
30 Hari

Sumber : Warta Kebijakan, No. 05 CI

VIII-16
R encana Tat a R uang Wi l ayah
Kabupat en P asuruan
2009- 2029

VIII-17

Anda mungkin juga menyukai