Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

INSPEKSI KEBERSIHAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN (CHS)


SESUAI STANDAR PROTOKOL PENCEGAHAN PENULARAN COVID 19
DI KAWASAN PARIWISATA
INDONESIA TOURISM DEVELOPMENT CORPORATION (ITDC)
NUSA DUA, BALI

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)


Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Nusa Dua, Bali
Kawasan Pariwisata Nusa Dua PO BOX 3
Nusa Dua, Badung, 80361 Bali,
Indonesia

Page 2 of 9
A. LATAR BELAKANG INSPEKSI CHS

Era pandemic COVID 19 mengancam pertumbuhan ekonomi nasional, hamper semua


sector terganggu keberlangsungan bisnisnya, yang disebabkan kekhawatiran penyebaran
virus COVID 19 di area bisnis. Sampai saat ini orang yang sakit karena virus belum dapat
memperoleh pengobatan kecuali perawatan yang bersifat mendukung penyembuhannya,
demikian pula belum ada vaksin untuk mencegah penularan virus ini.
Informasi terkait virus COVID 19 ialah sebagai berikut :
 Inkubasi 1 – 14 hari
 Penularan melalui droplet, bersentuhan langsung, dan menyentuh peralatan atau
permukaan bekas sentuhan dengan orang yang sudah terjangkit COVID 19
 Orang tanpa gejala sakit dapat menularkan virus COVID 19

Gejala umum orang terserang virus COVID 19 menurut WHO adalah sebagai berikut :
 Demam dengan suhu badan diatas 38 deg.C
 Batuk kering
 Sesak nafas
 Sakit kepala
 Mual/diare
 Dilanjutkan radang paru – paru

Untuk meminimalkan atau mencegah tertularnya virus COVID 19 , WHO mensyaratkan


kebiasan sebagai berikut :
 Physical distancing minimal 1 meter
 Rajin cuci tangan menggunakan sabun dengan benar dan hand sanitizer
 Etiket pernafasan, batuk dan bersin
 Menggunakan masker ditempat umum

Semua tempat termasuk tempat usaha: perkantoran, area atau kawasan wisata, hotel,
restaurant, pusat perbelanjaan, sekolah, pabrik – pabrik dalam sekala kecil sampai besar
harus memenuhi persyaratan tersebut diatas dengan melakukan kegiatan perlakukan risiko
di setiap tempat melalui berbagai macam perlakuan yaitu :
 Eliminasi kegiatan yang berdampak tidak dipenuhi persyaratan tersebut diatas,

Page 3 of 9
 Rekayasa lingkungan atau kegiatan sehingga setiap orang berada pada kondisi
memenuhi syarat ,
 Melalui pengendalian administrativ misalnya kepatuhan protokol & peraturan
perundangan terkait COVID 19, rotasi kerja, WFH, occupancy monitoring, melarang
pekerja sakit untuk masuk kerja, dan sebagainya
 Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat.

Untuk dapat memastikan semua perlakuan pencegahan COVID 19 di tempat usaha


tersebut seperti diatas, maka pengelola harus mengoordinasikan semua sumberdaya dan
pemangku kepentingannya sedemikian rupa sehingga persyaratan WHO tersebut diatas
terpenuhi dari segi Kebersihan, Kesehatan dan Keselamatan (Cleanliness, Health,
Safety(CHS)).

WHO dan Kemetrian Kesehatan RI sudah mengeluarkan berbagai panduan untuk


mencegah penyebaran dan penularan virus COVID 19, antara lain :
 Kementerian Kesehatan RI – Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat – Panduan
Pencegahan Penularan COVID 19 di tempat dan fasilitas umum
 Kementerian Ketenagakerjaan – Surat Edaran Direktorat Jendral Pembinaan
Pengawasan Ketengakerjaan dan K3 – No. 5/192/AS.02.02/III/2020 – Kesiapsiagaan
dalam menghadapi penyebaran COVID 19 di tempat kerja
 Kementerian Kesehatan RI – Keputusan No. HK.01.07/MENKES/328/2020, tentang
Panduan Pencegahan dan Pengendalian CORONA VIRUS DISEASE (COVID 19) di
tempat kerja perkantoran dan industry dalam mendukung keberlangsungan usaha pada
situasi pandemi
 19 March 2020 – Getting your workplace ready for COVID – 19
 19 March 2020 - Key Planning Recommendations for mass gatherings in the context
COVID 19
 20 March 2020 – How to use WHO Risk Assessment and mitigation checklist for
mass gatherings in the context of COVID 19
 7 April 2020 – COVID 19 and Food Safety: guidance for food business
 14 April 2020 – Considerations for sports federations/sport event organizer when
planning mass gatherings in the context COVID – 19

Page 4 of 9
 30 April 2020 - Operation Considerations for COVID 19 management in the
accommodation sector
 10 May 2020 – Considerations for public health and social measures in the workplace
in the context COVID – 19
 15 May 2020 – Cleaning & desinfectasion of environmental surfaces in the context
COVID - 19

Untuk memastikan tempat usaha sudah memenuhi persyaratan panduan peraturan


perundangan dan WHO tersebut diatas maka perlu dilakukan upaya melalui manajemen
risiko pencegahan COVID 19. Dan, memastikan penerapan manajemen risiko
tersebut efektif dan handal melalui kegiatan inspeksi dan verifikasi pelaksanaannya
dilapangan secara independent. Inspeksi harus dilaksanakan secara sistematis,
terstruktur dan komprehensif disemua titik/tempat dalam suatu area usaha misalnya
: Kawasan wisata, perkantoran, pusat perbelanjaan dan sebagainya.
Berdasarkan latar berlakang tersebut, kami PT. SI (Persero) sebagai Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang bergerak dibidang Independent Assurance menawarkan jasa
Inspeksi CHS kepada PT. ITDC (Persero).

B. RUANG LINGKUP KEGIATAN

Obyek inspeksi CHS dilakukan pada semua tempat di kawasan wisata PT. ITDC (Persero)
yang mencakup kawasan taman umum dan pedestrian, tempat parkir, ruang tunggu driver,
kawasan pantai, waterblow, kantin, foodcourt yang dikelola paguyuban. Tenant PT. ITDC
(Persero) juga menjadi ruang lingkup inspeksi yaitu : Hotel, Museum, Theater,
Convention Hall, Ruang Pameran (Exhibition Hall), Restauran dan Pusat Perbelanjaan;
hal ini untuk mengintegrasikan Standar kebersihan, Kesehatan dan keselamatan dalam
satu kawasan.
Obyek inspeksi di hotel – hotel mencakup :Kamar – kamar hotel, dapur, restaurant, bar &
coffee shop, kolam renang, parkir, lobby, dan sebagainya.

C. METODOLOGI INSPEKSI
Page 5 of 9
Inspektur internal CHS - PT. ITDC (Persero) akan diberikan aplikasi CHSSI berbasis
android, yaitu aplikasi inspeksi CHS yang memudahkan pelaporan dan monitoring tindak
lanjut hasil inspeksi. Manajemen PT.ITDC dan inspektur CHS PT. SI akan menerima
laporan secara real time status tindaklanjut hasil inspeksi yang dilakukan secara berkala
oleh tim counterpart dan inspektur PT.ITDC.
Inspektur internal ialah personel yang bertugas melakukan inspeksi CHS setiap hari,
dimana jumlahnya tergantung kebutuhan obyek inspeksi. Inspektur CHS harus
mengikuti pelatihan CHS yang diselenggarakan oleh PT.SI (bersertifikat) untuk
memahami penggunaan aplikasi inspeksi CHS.

Langkah 1 : Tinjauan dokumen

Inspektur melakukan tinjauan dokumen sebagai berikut :


 Denah/Layout obyek inspeksi/tempat kerja dan penjelasan fungsi-
fungsinya
 Rekaman evaluasi kepatuhan peraturan perundangan dan protocol
Kesehatan serta peraturan perundangan terkait COVID 19
 Dokumen manajemen risiko (HIRARC, HACCP) seluruh obyek
inspeksi dan kegiatan yang akan dilaksanakan di obyek inspeksi
 Protokol CHS untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID 19
di setiap kegiatan dan atau obyek inspeksi
 Rekaman kegiatan awareness terkait COVID 19 pada semua
karyawan
 Rekaman surat keterangan bebas COVID 19 setiap karyawan dari
instansi/lembaga yang berwenang
 Program higenisitas dan sanitasi di semua area obyek inspeksi
 Protokol Tanggap Darurat dan daftar sarana prasarananya

Langkah 2 : Inspeksi awal

Inspektur melakukan inspeksi awal obyek inspeksi yang meliputi :


 Sistem pengendalian CHS obyek inspeksi

Page 6 of 9
 Perlakuan risiko penularan & penyebaran COVID 19 di obyek
inspeksi yang mencakup antara lain, sesuai konteks obyek inspeksi:
o Rekayasa lingkungan atau area untuk mempertahankan physical
distancing dan penularan lewat droplet
o Pengendalian administrative yang meliputi pengawasan, sistem
pembatasan akses, sistem screening, penggunaan smart
technology, sarana desinfektan (cuci tangan & hand sanitizer),
occupancy monitoring, dan sebagainya
o Pemakaian alat pelindung diri yang tepat
 Identifikasi perilaku berbahaya dan kondisi berbahaya yang
berpotensi menggagalkan persyaratan minimal penularan dan
penyebaran COVID 19
 Melakukan pelaporan secara online terkait hasil inspeksi
o Temuan “Major” harus di tindaklanjuti dan diselesaikan dalam
waktu hari itu juga maksimal 2 X 24 Jam
o Temuan “Minor” harus ditindaklanjuti dan diselesaikan dalam
waktu 14 hari kalender sampai 30 hari kalender
o Temuan “observasi” harus dimonitor setiap minggu sekali
sampai setiap satu bulan sekali
o Sertifikat akan diterbitkan setelah kondisi “major”
diselesaikan.

Langkah 3 : Inspeksi Rutin (1X/Minggu) – 2 bulan


Inspektur CHS – SI akan melakukan kunjungan rutin setiap Minggu
selama 2 bulan untuk membantu klien mengidentifikasi dan memonitor
kondisi tidak aman dan perilaku tidak aman, dan melaporkannya melalui
aplikasi CSSI.

Langkah 4 : Inspeksi Rutin (1 X/Bulan) – 4 Bulan

Inspektur CHS – SI akan melakukan kunjungan rutin setiap sebulan sekali


selama 4 bulan untuk membantu klien mengidentifikasi dan memonitor

Page 7 of 9
kondisi tidak aman dan perilaku tidak aman, dan melaporkannya melalui
aplikasi CSSI.

D. BIAYA DAN METODE PEMBAYARAN


 Biaya inspeksi awal : Rp.3,500,000,- /orang (minimal 3 orang)/kedatangan/hari
 Biaya aplikasi : Rp. 1,000,000,-(satu juta rupiah) /user/tahun sudah termasuk training
inspektur CHS – PT.ITDC
 Biaya Inspeksi rutin : Rp. 1,500,000,- (Satu juta, lima ratus ribu) /orang/
kedatangan/hari

E. OUTPUT (DELIVERY)

PT. SI akan menerbitkan sertifikat dan memasang spanduk – spanduk di main gate,
banner di depan pintu lobby, restaurant, dan tempat tempat umum obyek inspeksi.

Page 8 of 9
F. MANFAAT INSPEKSI CHS

Manfaat Sertifikat Inspeksi bagi perusahaan yaitu:


 Membantu meningkatkan kontrol sehingga aktifitas dalam area wisata dapat terhindar
dari resiko penularan penyakit (khususnya COVID 19) dan kecelakaan.

 Memberikan jaminan kepada pemangku kepentingan, pekerja, dan wisatawan lainnya,


bahwa tempat wisata telah memiliki perlakuan resiko penularan penyakit (khususnya
COVID 19) dan kecelakaan.

 Meningkatkan kepercayaan bagi Kawasan wisata dan memberikan kontribusi kepada


wilayahnya.

Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai